Anda di halaman 1dari 1

MENGERJAKAN PANGGILAN TUHAN DENGAN SUNGGUH

Baca:  2 Petrus 1:3-15

"Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan


pilihanmu makin teguh."  2 Petrus 1:10a

Orang percaya dipanggil Tuhan untuk menjadi orang-orang yang  'berbeda'  dengan dunia ini
dan dipanggil untuk mengerjakan Amanat Agung-Nya.  Karena itu rasul Petrus menasihati agar
bersungguh-sungguh dalam menjalani kehidupan kekristenan.  Berusaha sungguh-sungguh
dalam menjalani kehidupan kekristenan.  Berusaha sungguh-sungguh berarti melakukan segala
sesuatu sepenuh hati, tidak asal-asalan, tidak main-main, tidak setengah-setengah:  "...kamu
harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan,
dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada
penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada
kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan
semua orang."  (2 Petrus 1:5-7).

     Berusaha sungguh-sungguh juga berarti berusaha dengan tidak mengandalkan kekuatan
sendiri, tapi melibatkan Tuhan. Di tengah dunia yang dipenuhi dengan kejahatan ini, mampukah
kita hidup melawan arus yang ada?  Hidup berbeda dengan dunia berbicara kekudusan.  Kata 
'kudus'  diterjemahkan dari kata Ibrani qodesh, yang sejajar maknanya dengan kata
Yunani hagios.  Arti harfiahnya adalah memotong atau memisahkan.  Dipanggil untuk hidup
kudus berarti dipisahkan dari dunia ini untuk hidup bagi Tuhan.  Dalam kekudusan ini terjadi
pemisahan dari keinginan daging kepada keinginan roh, dari kejahatan kepada kebaikan.  Bagi
orang percaya tidak ada alasan untuk tidak hidup kudus, karena di dalam kita ada Sang
Penolong yaitu Roh Kudus.

     Dipanggil untuk melayani Tuhan adalah kasih karunia yang luar biasa!  Sebagaimana Kristus
datang ke dunia bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, orang percaya juga dipanggil
untuk melayani.  Karena kita sudah dibebaskan dari belenggu dosa berarti kita tidak lagi
menjadi hamba dosa, melainkan menjadi hamba kebenaran, maka dari itu kita harus
menghamba sepenuhnya kepada Tuhan, yang adalah Tuan kita.  Kita harus berkomitmen
seperti rasul Paulus ini,  "...aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan
Kristus yang hidup di dalam aku."  (Galatia 2:20a).

Wujud respons kita terhadap panggilan Tuhan:  berkomitmen untuk hidup benar dan
semakin giat melayani pekerjaan-Nya dengan roh yang menyala-nyala.

Anda mungkin juga menyukai