Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KIMIA

“UNSUR BELERANG”

Disusun Oleh :
Restra Dova Audora
(031600487)

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR


BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
2016
A. PENGERTIAN BELERANG
Belerang adalah unsur yang ditemukan dalam keadaan bebas maupun
sebagai bijih sulfida, FeS2 , PbS , ZnS, dan sebagai sulfat CaSO 4.2H2O dan
MgSO4.7H2O. Pada mulanya unsur ini disebut brimstone yang berarti batu yang
mudah terbakar. Belerang sebagai unsur biasanya terdapat dalam lapisan kurang
lebih 150 m di bawah batu karang, pasir, atau tanah liat. Oleh karena itu, belerang
tidak dapat ditambang seperti pada pertambangan yang lain.
Pada tahun 1904 Frasch berhasil mengembangkan cara untuk mengekstrak
belerang yang dikenal dengan cara Frasch. Pada dewasa ini lima puluh persen
belerang yang digunakan dalam industri diperoleh dengan proses Frasch.
Selebihnya diperoleh dari gas alam dan minyak bumi.

B. CIRI-CIRI UMUM BELERANG

Lambang S
Golongan VI A
Periode 3
Nomor atom 16
Massa atom 32,06
Konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
Bil. Kuantum utama 3
Bil. Kuantum azimut 1
Bil. Kuantum magnetik -1
Bil. Kuantum spin -1/2

C. SIFAT FISIKA BELERANG


Belerang merupakan nonlogam yang khas dengan daya hantar listrik dan
panas yang rendah.

Warna Kuning, getas


Wujud Zat padat
Rumus molekul S8
Titik leleh 115,2℃
Titik didih 444,6℃
Energi pengionan 10,4 eV/atom
1,000 kJ/mol
Jari-jari kovalen 1,02 Å
Jari-jari ion 1,82Å
Struktur elektron 2,8,6
Keelektronegatifan 2,5

Atom belerang membutuhkan dua elektron agar stabil dan dalam keadaan
bebas adalah alotropi (mempunyai beberapa bentuk kristal) dengan struktur dan
sifat yang kompleks, dan sepenuhnya dipahami. Ada dua bentuk kristal yang
umum, yaitu ortorombik dan monoklin bermolekul S8 , yang berstruktur cincin.
Pada suhu 25℃, belerang berbentuk ortorombik berwarna kuning, dan pada suhu
95,2℃ , berubah menjadi monoklin.
Tabel perubahan cairan belerang dari titik leleh 119℃ sampai titik didih
445℃.

Suhu Pengamatan Penjelasan


119℃ Pembentukan cairan Molekul S8 mempunyai
kuning muda energi yang cukup
sehingga tidak berada
dalam kedudukan yang
tetap yang disebabkan
oleh gaya tarik menarik
antar molekul.
119-200℃ Makin menjadi kental dan Lingkar S8 putus.
warna menjadi merah tua Terbentuk rantai panjang
atom S. Rantai yang
saling merintang
menghambat penglihatan.
200-445℃ Makin menjadi cairan Rantai panjang terurai
menjadi rantai pendek.
Kurang terbentuk
rintangan
Terlihat bahwa atom S ujung mempunyai elektron tidak berpasangan dan
dapat berikatan dengan ujung molekul yang lain, sehingga membentuk molekul
S12 , S24 , dsb. Hal ini menyebabkan kekentalan cairan bertambah. Pada suhu yang
tinggi, gerakan atom semakin besar mengakibatkan rantai putus menjadi lebih
pendek, sehingga kekentalan berkurang kembali.
Dalam wujud gas, belerang akan membentuk molekul lebih kecil, S 8 , S4 ,
S2, bergantung pada besarnya suhu. Belerang cair bila didinginkan mendadak,
misalkan dituangkan ke dalam air, maka atom-atomnya tidak sempat membentuk
S8 , sehingga membentuk amorf. Akibatnya padatan itu bersifat elastis seperti
karet. Tetapi lama kelamaan menjadi S8 yang stabil.

D. SENYAWA BELERANG
Senyawa belerang terdapat dalam berbagai macam bilangan oksidasi -2, 0,
+2, +4 dan +6. Terhadap logam, belerang bertindak sebagai penerima elektron
sedangkan terhadap kebanyakan nonlogam sebagai penyumbang (donor).

Bilangan oksidasi Contoh


-2 H2S , S2-
0 S8
+2 SCl2
+4 SO2 , H2SO3 , SO32-
+6 SO3 , H2SO4 , SO42-
H2S2O7 (asam piro sulfat)
SF6 (sulfur heksafluorida)

1) Sulfur dioksida (SO2)

Sulfur dioksida adalah gas yang tak berwarna dan menyesakkan nafas. Gas
ini sering ditemukan pada gunung berapi yang masih aktif atau gunung api
meletus. Gas ini dapat diperoleh dengan jalan membakar belerang dan
memberikan nyala biru.

Reaksi: S + O2 SO2

2) Sulfur trioksida (SO3) dan Asam Sulfat (H2SO4)


Sulfur trioksida (SO3) diperoleh dengan jalan oksidasi SO2 bila direaksikan
dengan air akan terbentuk asam sulfat.

1
Reaksi: SO2 + O SO3
2 2

SO3 + H2O H2SO4

Asam sulfat merupakan asam kuat, bersifat racun dan korosif. Proses
korosif disebabkan ada SO2 yang berasal dari hasil pembakaran bahan bakar yang
mengandung belerang, gas ini bereaksi dengan oksigen di udara membentuk SO3.
Sifat SO2 dan SO3 yang dapat larut dalam udara lembab dan menghasilkan asam.

E. KEGUNAAN BELERANG
1) Bahan pembuatan pentol korek api
2) Produksi kembang api
3) Bahan pembersih air
4) Sebagai bahan obat
5) Sebagai bahan kosmetik atau produk perawatan kecantikan
6) Sebagai bahan produksi baja dan beton
7) Sebagai desinfektan dan pestisida
8) Sebagai obat penyakit kulit

DAFTAR PUSTAKA

Syukri S. 1999. Kimia Dasar Tiga. Bandung: Penerbit ITB.

Achmad, Hiskia. 1992. Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung: Penerbit PT.
Citra Aditya Bakti.

Daniels, Farrington, Robert A. Alberty. 1992. Kimia Fisika Edisi Kelima Jilid
Satu. Jakarta: Penerbit Erlangga.
1984. Ilmu Kimia Untuk Universitas Edisi Keenam Jilid Dua. Jakarta: Penerbit
Erlangga.

Sastrawijaya, Tresna. 1994. Kimia Dasar II. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Proyek
Peningkatan Mutu Guru SLTP Setara D-III.

Anda mungkin juga menyukai