Anda di halaman 1dari 8

Strategi Diplomasi Publik Prancis Dalam Sustainable Tourism

Disusun oleh :
Syaimma Nur Hidayat 16110201033
Zipora Mahalia Niman 16110221123

I. Strategi Diplomasi Publik Prancis

Dalam membentuk citra dan dukungan publik dunia yang luas, setiap negara memiliki
kepentingan dan cara dalam memikat warga negara asing sehingga membuat negaranya
semakin terkenal. Hal ini adalah suatu bentuk soft power dalam berdiplomasi. Diplomasi
soft power adalah diplomasi yang dijalankan oleh orang-orang, badan-badan, komunitas,
media dan publik dalam arti luas.
Diplomasi publik didefinisikan sebagai upaya mencapai kepentingan nasional suatu
negara melalui pendekatan understanding, informing, dan influencing foreign audiences.
Diplomasi publik kadang juga dipahami sebagai bentuk lain dari propaganda pemerintah
yang dijalankan didepan umum. Selama Perang Dingin, baik Amerika Serikat maupun
Uni Soviet berlomba mempengaruhi bangsa-bangsa lain melalui diplomasi public dengan
menunjukkan yang terbaik dari miliknya sehingga mendatangkan kemanfaatan bagi
bangsa-bangsa lain. Namun pengertian diplomasi publik telah mengalami perubahan
menjadi metode diplomasi yang menekankan keterbukaan melalui mana sebuah negara
berdaulat bersama-sama dengan warga negara di negara lain mempengaruhi para
pendengarnya di berbagai belahan dunia sambil mempromosikan kepentingan nasional.
[ CITATION Dra \l 1033 ]
Sebagai second track diplomacy upaya diplomasi ini dalam pelaksanaannya memiliki
tujuan agar masyarakat memiliki sebuah pandangan yang baik terhadap suatu negara
dalam mengomunikasikan pandangan yang baik terhadap suatu negara dalam masyarakat
internasional.
Prancis sebagai destinasi wisata dunia menjadi salah satu tujuan utama wisatawan
mancanegara dengan jumlah 82,6 juta. Pariwisata merupakan sektor utama yang
menyumbang lebih dari 7,3% dari PDB.
Pemerintah Prancis bertujuan untuk memperkukuh posisi pariwisata dan membawa
jumlah kedatangan wisatawan mancanegara hingga 100 juta pada tahun 2020.
Perdana Menteri Prancis memperkenalkan “Roadmap” terhadap 6 langkah-langkah
konkret dalam bidang kepariwisataan : 1) Penyambutan yang baik dan keamanan untuk
memastikan kepuasan wisatawan 2) Penawaran tujuan wisata untuk menarik para
wisatawan internasional 3) Dukungan negara untuk memberikan kesempatan berinvestasi
4) Pelatihan dan Sumber Daya Manusia terlatih untuk memastikan kualitas penawaran
layanan 5) Bantuan berbagai informasi dan digitalisasi dalam meningkatkan daya saing
6) Akses penawaran liburan sebanyak mungkin terhadap khalayak luas.[ CITATION Fra \l
1033 ]
Pemerintah Prancis terus mempromosikan wisata Prancis melalui “Rendez-vous en
France” di skala internasional, bagaimanapun pariwisata sangat berkontribusi langsung
pada pendapatan negara ini, pariwisata juga menjadi bagian dari kehidupan masyarakat
Prancis terutama dalam bidang lapangan pekerjaan. Keberhasilan yang dapat diterapkan
Prancis dalam menarik wisatawan mancanegara juga disebabkan oleh isu lingkungan di
dalam konsep sustainable tourism. Diplomasi publik Prancis dalam mempromosikan
pariwisatanya ditunjang oleh beberapa program seperti Excellence in Energy for the
Tourism Industry, Green Passport, Quality Tourism, Qualité Tourism dan The National
Holiday Vouchers Agency (ANCV). Penerapan kebijakan dalam sektor pariwisata tersebut
menjadi daya tarik dalam politik luar negeri Prancis untuk melakukan kerjasama bilateral
dengan beberapa negara. Oleh karena itu, dengan penerapan kebijakan Sustainable
Tourism ini diharapkan dapat meningkatakan daya tarik wisatawan dunia secara luas
serta berdampak terhadap peningkatan pendapatan negara. Di satu sisi lain, sistem Uni
Eropa yang menuntut agar negara-negara anggotanya termasuk Prancis untuk
memperhatikan lebih serius terkait isu lingkungan sehingga menjadi faktor terpenting
dalam pelaksanaan kebijakan Sustainable Tourism.
Berikut konsep Sustainable Tourism yang berhasil diterapkan Perancis dengan program-
program kebijakannya :
1. Excellence in Energy for the Tourism Industry
Program ini mengharuskan aturan bagi pelaku bisnis pariwisata seperti hotel,
destinasi wisata dan pemangku bisnis dibalik layar untuk memberikan pasokan
barang dengan orientasi ramah lingkungan. Program ini dapat menekan dan
meningkatkan pemasukan negara, selain itu berdampak pula pada wisatawan
yang menggunakan layanan tersebut.[ CITATION Int \l 1033 ]
2. Green Passport
Prancis dipilih sebagai destinasi wisata yang ramah lingkungan. Green Passport
ini bertujuan meningkatkan kesadaran isu lingkungan hidup. Konsep paspor hijau
sendiri ini dicetuskan oleh UNEP (United Nation Environment Programme)
dengan penekanan dalam keanekaragaman hayati. Langkah nyata yang dilakukan
Prancis adalah dengan menyebarluaskan poster di bandara sebagai sebuah
kampanye langsung maupun berbasis internet bagi turis mancanegara yang ingin
berkunjung ke Perancis.[ CITATION IUC \l 1033 ]
3. Penggunaan label “Qualité TourismeTM ”
Dengan adanya penggunaan label Qualité TourismeTM, informasi mengenai
lokasi geografis (geolocation) dan rincian tentang perusahaan dan tempat wisata
dibagi dalam kategori penginapan, hiburan, pusat informasi wisata, restoran dan
tempat wisata, memudahkan wisatawan mencari keterangan yang diperlukan.
Merek tersebut menyeleksi menyatukan, di bawah tanda yang sama, komitmen
untuk memberikan layanan bermutu demi kepuasan wisatawan, di hotel, wisma
wisata, desa wisata, tempat berkemah, restoran dan kafe, agen-agen penyewaan
musiman, pusat informasi wisata, tempat wisata dan kegiatan-kegiatan di alam
bebas.[CITATION Ked \l 1033 ]
4. The National Holiday Vouchers Agency (ANCV) atau Agen Voucher Hari Libur
Bentuk kebijakannya adalah memberikan layanan khusus bagi manula, orang
cacat, dan keluarga miskin. Hal ini menjadi bentuk dedikasi pemerintah untuk
menyediakan anggaran khusus.

Beberapa keberhasilan kebijakan pariwisata Perancis dilihat atas kerjasama secara


optimal dan menyeluruh yang dilakukan oleh beberapa aktor, baik kementerian,
pemerintah kota bahkan memanfaatkan ide yang berasal dari luar pemerintahan, seperti
UNEP dan Uni Eropa. Keunggulan lain yang dimiliki oleh Perancis adalah bagaimana
negara ini peka terhadap isu-isu yang diprediksikan mampu menambah daya tarik
wisatawan, seperti isu peduli terhadap lingkungan.
(782 words)
II. Analisis Strategi Diplomasi Publik Prancis

Strategi nation branding bertujuan untuk mempromosikan citra bangsa yang positif bagi negara
dan rakyat, untuk membangun identitas merek suatu negara salah satunya untuk menarik
wisatawan. Konsep nation branding dilakukan pemerintah untuk membangun dan menjaga citra
suatu negara yang berbasis pada persepsi positif yang dimiliki negara tersebut, sehingga suatu
negara dapat memiliki konsep keunggulan kompetitif diantara negara lainnya. Dalam penerapan
branding, nation brand mengkonfirmasi sikap, identitas atau image dari suatu negara dengan cara
postif.
Upaya branding tersebut dapat dinyatakan efektif apabila pertama pesan yang disampaikan
sederhana, kedua pesan yang kompleks membuat pesan menjadi tidak terkendali atau tidak
menghasilkan pesan yang jelas untuk disampaikan, ketiga semua mitra seperti aktor di luar
pemerintah ataupun publik swasta turut serta bekerja sama dalam menyukseskan nation branding.
[ CITATION Kis \l 1033 ]
Pendekatan alternatif untuk kegiatan branding negara Prancis dalam mempromosikan pariwisata
dengan isu lingkungan dapat dinyatakan bekerja secara efektif karena dapat dilihat sebagai
berikut :
1. Membangun target kinerja yang jelas dan logis, baik untuk pariwisata promosi,
mobilisasi investasi, atau untuk meningkatkan pendapatan nasional.
Strategi Prancis dalam memberikan inovasi dan menjamin keberlanjutan
pariwisatanya, sehingga Sustainable Tourism dapat tercapai. Sustainable
Tourism memastikan bahwa pariwisata memberikan kontribusi bagi
perkembangan industri dan keuntungan bagi masyarakat khususnya masyarakat
lokal, selain itu dalam mencapai keuntungan pariwisata harus dapat
meminimalisir kerusakan pada lingkungan. Hal ini dapat dibuktikan dengan
pengembangan pariwisata berkepanjangan mampu mendorong Prancis untuk
mengembangkan potensi wisata di wilayah lain, selain kota-kota besar seperti
Paris yang telah menjadi pusat pariwisatanya.
2. Pemimpin politik atau pemerintah harus mendekati branding dengan cara yang
berbeda.
Pemerintah Prancis mempertahankan citra positif dalam kancah internasional,
melalui strategi promosi, pencitraan (branding), penawaran (bidding) hingga
melaksanakan konsep sustainable tourism development melalui diplomasi.
3. Dalam lingkup domestik, pemerintah mensinergikan kepentingan dari sektor
publik (kementrian dan pemerintah daerah) dengan sektor privat (pelaku industri
pariwisata dan pekerja) melalui koordinasi,serta meningkatkan dukungan dari
masyarakat luas untuk memaksimalkan kerjasama dan mempermudah proses
pelaksanaan dan evaluasi dari kebijakan program-program yang sudah dibuat.
Oleh sebab itu, dapat terlihat bahwa Prancis mengalami peningkatan jumlah wisatawan terbanyak
di saat beberapa negara di dunia mengalami fluktuasi terkait jumlah wisatawannya yang datang.
Hubungan bilateral Prancis dengan negara lain terjalin dengan baik, contohnya dengan Indonesia.
Sejak bulan September 1950, dan kini terus meningkat seperti terlihat dari jalinan kerja sama di
berbagai sektor. Kerja sama dimaksud juga terlihat dari sejumlah kegiatan dialog dan saling-
kunjung antarpejabat kedua negara, baik dalam kerangka bilateral maupun multilateral, serta
saling-dukung dalam berbagai pencalonan/kandidasi pada organisasi internasional.
Dalam bidang pariwisata Prancis menjadi salah satu negara yang paling sering dikunjungi di
dunia, bahkan hingga mencapai 84 juta wisatawan setiap tahun. Perkiraan pendapatan dari sektor
ini adalah sebesar 89 miliar Euro dan mampu menyerap pekerja sekitar 1,7 juta orang.
Sejumlah serangan teror di Prancis, setidaknya dalalam lima tahun terakhir, telah berdampak pada
angka kunjungan walaupun pengaruhnya tidak terlalu besar karena kondisi Prancis yang sudah
mapan dalam hal keterbukaan, lingkungan hidup, infrastruktur transportasi air-laut-darat, jasa
layanan, sumber daya pariwisata, iklim bisnis wisata, asuransi kesehatan, IT, serta kemandirian
industri tour and travel.[ CITATION Ked1 \l 1033 ]

(507 words)
III. Rekomendasi

Dalam melakukan diplomasi publik, beberapa hal harus dapat dipenuhi dalam mencapai
tujuannya agar pesan atau dalam melakukan nation branding dapat mempengaruhi masa.
Kelompok sasaran diplomasi publik adalah luas dan sangat beragam dari beberapa bagian negara
lainnya, maka perlu memanfaatkan semua saluran komunikasi yang ada seperti internet,
broadcasting, publikasi cetak, travelling speaker atau pertukaran pendidikan dan budaya. Hal
tersebut menjadi penting bagi Perancis dalam melaukan nation branding,mengingat bahwa tidak
semua negara dapat mengimplementasikan isu-isu lingkungan dalam mempromosikan pariwisata
negaranya.
Mengingat perkembangan ICT (Information Communication Technology) maka pesan harus di
desain dengn cepat, informative, dan menarik. Dalam menjembatani informasi tersebut, langkah-
langkah seperti penginformasian atau diplomasi publik melalui film, DVD, CD, majalah dapat
dilakukan. Selain itu, ICT dimanfaatkan dan digunakan dalam jumlah yang masif untuk
berinterkoneksi dan berjaringan. Media ICT memudahkan tiap delegasi untuk berbagi informasi,
berdebat, menetapkan agenda dan rencana strategis kedepan. ICT banyak digunakan oleh aktor-
aktor non-negara karena berbiaya rendah dan sifatnya yang masif.
Agar dapat berfungsi optimal dalam artian dapat mencapai tujuan-tujuan politik luar negeri,
pelaksanaan diplomasi publik harus memperhatikan strategi komunikasi seperti membangun
fondasi kepercayaan dan pemahaman melalui komitmen kerja sama dalam hal mempromosikan
nation branding dalam lingkup bilateral maupun multilateral serta melalui dialog, sehingga
tahapan dalam menginformasikan, melibatkan dan mempengaruhi dapat terlaksanakan pada level
domestik dan internasional.[ CITATION Jur \l 1033 ]

Kesimpulannya diplomasi publik Prancis berhasil karena disebabkan oleh kebijakan


pariwisatanya yang menggunakan isu hijau atau lingkungan sesuai saran dari Uni Eropa untuk
menarik para wisatawan dunia hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh Perancis dengan berbagai
konsep seperti Sustainable Tourism, dengan Kampanye Green Passport di Bandara serta program
Excellence in Energy for the Tourism Industry serta penggunaan Qualité TourismeTM namun
disisi lain dengan berkembangnya aktor non-negara, perubahan politik internasional dan
perkembangan ICT, diplomasi publik Prancis dalam mempromosikan pariwisatanya harus lebih
optimal dan menyeluruh dengan menggunakan perkembangan teknologi.
(282 words)
Daftar Pustaka
(n.d.). Retrieved from https://ec.europa.eu/energy/intelligent/projects/en/projects/hes.

Diplomatie, F. (n.d.). Retrieved from https://www.diplomatie.gouv.fr/en/french-foreign-


policy/tourism/events/article/interministerial-tourism-council-roadmap-for-tourism-26-07-17.

Emilia, D. R. (n.d.). Praktek Diplomasi. Baduose Media.

Europe, I. E. (n.d.). Retrieved from https://ec.europa.eu/energy/intelligent/projects/en/projects/hes

IUCN. (n.d.). Retrieved from https://www.iucn.org/content/green-passport-sustainable-tourism-france-


overseas

Jurnal Diplik. (n.d.). https://www.scribd.com/document/58917605/jurnal-diplik.

Kedutaan Besar Indonesia di Paris. (n.d.). Retrieved from https://www.kemlu.go.id/paris/id/Pages/RI-


France.aspx

Kedutaan Perancis di Indonesia. (n.d.). Retrieved from https://id.ambafrance.org/Label-Qualite-


tourisme-TM

Kishan_Rana. (n.d.). 21st Century Diplomacy.

Anda mungkin juga menyukai