Anda di halaman 1dari 2

NAMA: NOVA ARIANI

KELAS: B
NPM: 152201040
SEMESTER: 2

Peran pemerintah dalam mengembangkan dan mengelolah pariwisata secara garis besarnya
adalah menyediakan infrastruktur (tidak hanya dalam bentuk fisik), memperluas berbagai
bentuk fasilitas, kegiatan koordinasi antara aparatur pemerintah dengan pihak swasta,
pengaturan dan promosi umum ke daerah lain maupum ke luar negeri. Pemerintah
mempunyai otoritas dalam pengaturan, penyediaan, dan peruntukan berbagai infrastruktur
yang terkait dengankebutuhan pariwisata. Tidak hanya itu, pemerintah bertanggung jawab
dalam menentukan arah yang dituju perjalanan pariwisata. Kebijakan makro yang ditempuh
pemerintah merupakan panduan bagi stakeholder yang lain di dalam memainkan peran
masing-masing. Sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 17 UU no. 10 Tahun 2009 bahwa
Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mengembangkan dan melindyngu usaha mikro,
kecil, menengah dan koperasi dalam bidang usaha pariwisata dengan cara:
1. Membuat kebijakan pencadangan usaha pariwisata untuk usaha mikro, kecil,
menengah, dan koperasi.
2. Menfalitasi kemitraan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi dengan usaha skala
besar.

a. Peran pemerintah dalam Sektor pemasaran (the marketing sector)


Mencakup semua unit pemasaran dalam industri pariwisata, misalnya, kantor biro
perjalanan dengan jaringan cabangnya, kantor pemasaran maskapai penerbangan (air lines),
kantor promosi daerah tujuan wisata tertentu, dan sebagainya. Berdasarkan hasil wawancara
dengan staf bidang destinasi pemasaran pariwisata di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Manggarai Barat maka terlihat jelas peran konkrit pemerintah dalam upaya pengembangan
desa wisata Liang Ndara. Beberapa upaya marketing yang dilakukan oleh dinas pariwisata
dalam menarik minat wisatawan terhadap desa wisata Liang Ndara diantaranya mendorong
masyarakat untuk ekspos kegiatan dan potensi wisata yang ada di Desa Liang Ndara di media
sosial, membuat iklan pada brosur dan papan iklan, serta menyebarkan brosur iklan pada
fasilitas transportasi seperti bandara dan pelabuhan serta iklan pada website dan media sosial
resmi pemerintah kabupaten Manggarai Barat.

b. Peran pemerintah dalam sektor perhubungan (the carrier sector)


Mencakup semua bentuk dan macam transportasi publik, khususnya yang beroperasi
sepanjang jalur transit yang menghubungkan tempat asal wisatawan (traveller generating
region) dengan tempat tujuan wisatawan (tourist destination region). Misalnya, perusahaan
penerbangan (airlines), bus (coachline), penyewaan mobil, dan sebagainya. Sebagai destinasi
wisata dunia Manggarai barat tentunya memiliki fasilitas transportasi seperti fasilitas
transportasi udara yaitu bandara Komodo, fasilitas transportasi laut seperti pelabuhan
Labuhan Bajo, serta fasilitas transportasi darat seperti bus, travel, dan sebagainya. Dari
potensi perhubungan melalui fasilitas transportasi tersebut maka destinasi desa wisata Liang
Ndara memiliki potensi wisata berkembang pesat sebagai alternatif wisata bagi wisatawan
yang mencintai wisata alam dan wisata budaya.

c. Peran pemerintah dalam sektor daya tarik/ atraksi wisata (the attraction sector)
Sektor ini terfokus pada penyediaan daya tarik atau atraksi wisata bagi wisatawan.
Lokasi utamanya terutama pada daerah tujuan wisata tetapi dalam beberapa kasus juga
terletak pada daerah transit. Jika suatu daerah tujuan wisata tidak memiliki sumber daya atau
daya tarik wisata alam yang menarik, biasanya akan di kompensasi dengan memaksimalkan
daya tarik atraksi wisata lainya.

d. Peran pemerintah dalam sektor akomodasi (the accommodation sector)


Sebagai penyedia tempat tinggal sementara (penginapan) dan pelayanan yang
berhubungan dengan hal itu, seperti penyediaan makanan dan minuman (food and beverage).
Sektor ini umumnya berada di daerah tujuan wisata dan tempat transit. Dalam sektor
akomodasi yang menyediakan tempat penginapan, pemerintah Manggarai Barat mendukung
wirausaha dan investor baik lokal, nasional bahkan investor luar negeri untuk turut
berinvestasi ambil bagian dalam pengembangan wisata

e. Peran pemerintah dalam sektor tour operator (the tour operator sector)
Mencakup dengan perusahaan penyelenggara dan penyedia paket wisata. Perusahaan
ini membuat dan mendesain paket perjalanan dengan memilih dua atau lebih komponen (baik
tempat, paket, atraksi wisata) dan memasarkannya sebagai sebuah unit dalam tingkat harga
tertentu yang menyembunyikan harga dan biaya masing-masing komponen dalam paketnya.

f. Peran pemerintah dalam sektor pendukung/ rupa-rupa (the miscellaneous sector) dan
motivator
Sektor ini mencakup pendukung terselenggaranya kegiatan wisata baik di negara/
tempat asal wisatawan, sepanjang rute transit, maupun di negara/ tempat tujuan wisata.
Misalnya, toko oleh-oleh (souvenir) atau toko bebas bea (duty free shops), restoran, asuransi
perjalanan wisata, travel cek (traveller cheque), bank dengan kartu kredit, dan sebagainya.

g. Peran pemerintah dalam sektor regulator


Peran pemerintah selaku regulator dan asosiasi di bidang pariwisata selaku
penyelenggara pariwisata, baik di tingkat lokal, regional, maupun internasional. Sektor ini
biasanya menangani perencanaan dan fungsi manajerial untuk membuat sistem koordinasi
antara seluruh sektor dalam industri pariwisata.

Undang-undang yang mengatur pengembangan pariwisata di Indonesia:


a. Undang-undang pariwisata no. 10 Tahun 2009: Undang-undang ini mengatur
berbagai aspek pariwisata di Indonesia, termasuk perencanaan dan pengembanga,
promosi, sertifikasi dan regulasi sector pariwisata.
b. Undang-undang kepariwisataan no. 9 tahun 1990: Meskipun telah mengalami
beberapa perubahan, undang-undang ini juga memiliki ketentuan yang berkaitan
dengan pengembangan industri pariwisata.
c. Undang-undang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup no 32 tahun
2009: undang-undang ini memiliki ketentuan yang berkaitan dengan perlindungan
kingkungan hidup dalam konteks pariwisata, yang mengatur upaya pelestarian
alam dan lingkungan dalam destinasi pariwisata.

Anda mungkin juga menyukai