Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH GRAND TEORI PLS

(Anak Teori Manajamen)

Dosen Pengampu: Dr. Hj. Umi Dayati, M. Pd

Oleh:
Risa Elvia
190141871604
S2 PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
DESEMBER 2019
TEORI ADMINISTRATION (HENRY FAYOL THEORY)

Henry Fayol lahir pada tahun 1841 dan wafat pada tahun 1925. Fayol lahir pada tahun 1841 dari
keluarga yang berkebangsaan Perancis.

Menempuh pendidikan di Lycee di Lyons dan melanjutkan pendidikannya ke National School of


Mines di Saint Etinne. Setelah lulus dari pendidikannya pada tahun 1860, dia ditunjuk sebagai
engineer pada perusahaan Commentry-Fourchambault.

Perjalanan karier Fayol terbagi atas empat periode. Selama 12 tahun dari tahun 1860 dia bekerja
sebagai junior eksekutif yang sangat tertarik pada masalah-masalah teknik pertambangan. Tahun
1872, dia dipromosikan sebagai pimpinan kelompok yang mengerjakan terowongan, dia lebih
memperhatikan faktor-faktor yang menghambat kehidupan ekonomi yang di pimpinnya. Pada
tahun 1888 dia ditunjuk sebagai direktur combine dan mengambil alih kelompok yang sedang
diambang kehancuran. Ketika dia pensiun di tahun 1918 posisi keuangan perusahaaan combine
tidak terbandingkan.

Di masa pensiunnya Fayol menghabiskan waktunya untuk lebih mengenalkan pemikiran dan
pandangannya tentang manajemen dan mengembangkan teori-teori kajiannya. Dia mendirikan
pusat kajian administrasi, yang memberikan pengaruh besar daalm bisnis, militer, dan angkatan
laut di Perancis dan berusaha untuk membujuk pemerintahan Perancis untuk lebih
memperhatikan prinsip-prinsip administrasi.

PENGELOMPOKAN KEGIATAN PENGOPERASIAN DALAM BISNIS


MENURUT FAYOL, YAITU:

1. Technical Operations (operasional teknik) yang meliputi kegiatan yang berkaitan dengan
produksi, perdagangan dan lain sebagainya.
2. Commercial Operations (operational komersil) yang meliputi kegiatan pembelian, penjualan
dan pernukaran.
3. Financial Operations (operasional keamanan) yang meliputi kegiatan mencari dan
mengontrol modal.
4. Security operations (operasional keamanan) yang meliputi kegiatan perlindungan akan
barang dan pekerja.
5. Accounting operations (operational akunting) yang meliputi kegiatan inventarisasi,
pembiayaan, statistic, neraca keuangan dan lain sebagainya.
6. Administrative operations (operasional Administratif) yaitu meliputi kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengordinasian dan pengontrolan.

DIMENSI DAN INDIKATOR TEORI ADMINISTRASI FAYOL:

1. Pengorganisasian
Terhadap pengorganisasian Fayol menekankan pada dua hal, yaitu struktur dan proses.
2. Koordinasi, Pengawasan, dan Perintah
Dalam struktur organisasi, koordinasi menurut Fayol adalah seperti “scalar chain” atau
rantai scalar. Rantai scalar adalah garis wewenang dari atas sampai bawah. Garis wewenang
ini bertujuan untuk menunjukkan apa yang menjadi wewenang dan tanggung jawab masing-
masing anggota organisasi.
3. Hubungan Manusiawi
Fayol lebih menekankan pada keadilan, yaitu manager harus bertindak secara adil terhadap
semua karyawan. Peraturan dan perjanjian yang telah ditetapkan harus ditegakkan secara
adil sehingga moral karyawan dapat terjaga dengan baik.

FAYOL MENGIDENTIFIKASIKAN 14 PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN,


YAITU:

1. Division of work (pembagian kerja)


2. Authority (wewenang)
3. Discipline (Disiplin)
4. Unity of command (kesatuan pengarahan)
5. Unity of direction (kesatuan arah)
6. Subordination of individual interest to the general interest (mengutamakan kepentingan
organisasi di tas kepentingan pribadi)
7. Remuneration (Kompensasi yang adil)
8. Centralization (sentralisasi)
9. Scalar chain or line of authority (rantai scalar/jaringan wewenang)
10. Order (tata tertib)
11. Equity (keadilan)
12. Stability of tenure of personnel (stabilitas kondisi karyawan)
13. Initiative (inisiatif)
14. Espritdecorps (semangat kesatuan)

Dari 14 prinsip-prinsip manajemen tersebut, Fayol lebih menekankan pada rantai komando,
pengalokasian wewenang, tata tertib, efisiensi, keadilan, dan stabilitas.
Contoh penerapan teori Fayol sebagai landasan keilmuan dalam manajemen-manajemen
pendidikan adalah manajemen sekolah.

TEORI DINAMIC MANAGEMENT MARY PARKER FOLLET

Mary Parker Follet (1868-1933) adalah seorang pekerja sosial untuk Amerika Serikat.
Marry Follet lahir di Boston pada tahun 1868, pendidikan semasa sekolah di Thayer academy
banyak memberikan pengaruh terhadap pemikiran-pemikiran Follet. Kemudian, Follet
melanjutkan pendidikannya di Radcliffe College (sekarang dikenal dengan sebutan “The
Annexe”). Follet lulus pada tahun 1898 dengan peringkat summa cum laude, di bidang ekonomi
pemerintahan, dan filosofi. Dan pada tahun 1900, Follet mulai sebagai pekerja sosial. Ia bekerja
sebagai seorang ahli teori manajemen dan politik, yang kemudian dikenal memperkenalkan
berbagai istilah seperti “pemecahan konflik”, “authority and power”, dan tanggung jawab
kepemimpinan”

Follet telah berhasil menerapkan ide-idenya pada bidang kerja sosial, di mana dia bekerja di sana
selama 25 tahun. Kemudian, dia menggunakan konsep-konsep yang sama dalam ceramahnya
tentang manajemen yang disampaikan pada konferensi tahunan New York yang diadakan oleh
Biro Administrasi Kepegawaian (Bureau of Personnel Administration/BPA) pada pertengahan
tahun 1920.
Follet benar-benar sangat tertarik pada individu yang ada dalam kelompok dan masyarakat, dia
menggambarkan bagaimana, melalui pemerintahan yang demokratis, kita bisa memenuhi segala
potensi kita dan dalam proses memperkuat dan mengembangkan kelompok-kelompok yang kita
miliki. Tetapi pemerintahan demokratis menurut Follet tidak bisa dicapai melalui pemindahan
kekuasaan secara formal atau melalui persetujuan yang pasif untuk apa yang telah dilakukan atas
nama kita. Pemerintah demokratis dapat dibentuk hanya melalui keputusan-keputusan individu
yang terlibat dalam pemerintahan tersebut.

DIMENSI DAN INDIKATOR TEORI DINAMIKA MANAJEMEN FOLLET


Tujuan kerja Follet adalah untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik dan pendekatannya
dalam masalah pemerintahan dimulai dengan analis psikologi alamiah masyarakat dan keadaan
yang sederhana. Hal yang paling mendasar dalam pemikiran Follet adalah lebih menekankan
pada pemahaman sifat alamiah manusia dan interaksi dalam masyarakat. Berikut pemikiran-
pemikiran Follet:
1. Partisipasi (Participation)

Follet menggambarkan tentang partisipasi sebagai berikut:

a. Sebuah keyakinan bahwa prosedur demokratis adalah tujuan yang paling tepat untuk
mencapai pemenuhan kebutuhan individu di dalam kelompoknya, karena melalui
prosedur demokratislah seluruh peserta akan merasa ikut terlibat dan bertanggung jawab.
b. Sebuah keyakinan bahwa seluruh anggota organisasi, pemimpin dan yang dipimpin,
bertindak dari alasan, perasaan, dan karakter yang berbeda (manajer bukanlah seorang
yang paling super dalam berpikir dan yang dipimpin bukan orang yang lemah)
c. Sebuah keyakinan bahwa hubungan dan kejadian-kejadian harus dilihat dalam istilah
yang disebut Follet “circular response” atau lingkaran respons. Follet menyatakan bahwa
antara subjek dan objek keduanya sama pentingnya dan saling terkait satu sama lain.
d. Sebuah keyakinan bahwa kerja sama dan kompetisi bersama memberikan hasil yang baik.
2. Memberikan Perintah (Giving Order)

Memberikan perintah adalah berdasarkan pada hokum yang berlaku, daripada sebuah
wewenang.
3. Kekuasaan (Power)

Follet mengartikan kekuasaan sebagai sebuah kemampuan untuk membuat segala sesuatu
terjadi dan memprakarsai suatu perubahan, sementara melihatnya sebagai sebuah dorongan
untuk merasa kuat sebagai kepuasan hidup.

4. Konflik yang membangun (constructive conflik)

Konflik yang membangun adalah salah satu dari inti hubungan pekerja dalam industry dan
komunitas. Menurut Follet ada tiga cara untuk menyelesaikan konflik, yaitu: dominasi,
kompromi, dan integrasi.

TEORI RASIONALISM LYNDALL URWICK

Lyndall Fownes Urwick lahir pada tanggal 3 Maret 1891 di Northwood, North Malvern,
Worcestershire, dari ayah yang bernama Henry Urwick dan ibu yang bernama Annis. Dia
mendapatkan pendidikan di Malvern dan kemudian meneruskan di Boxgrove School di
Guildford pada tahun 1900-1905 sebelum masuk ke Repton School pada tahun 1910-1913.
Setelah lulus dari sekolahnya, Urwick bergabung dengan perusahaan keluarganya dalam
pembuatan sarung tangan di perusahaan yang bernama Fownes Brother tahun 1913.

Selama perang dunia kedua Urwick bergabung dalam cikal bakal kantor penelitian di bidang
perbendaharan dan menjadi tim pertama yang khusus memberikan saran-saran terhadap
perbendaharaan dari tahun 1940 sampai 1942.

Pada tahun 1944-an Urwick menjadi pimpinan komite pendidikan di Institut Administrasi
Industri tahun 1945-1946 sebagai ketua dari komite kementrian pendidikan pada pendidikan
manajemen.

Sepanjang hidupnya Urwick tidak hanya senang mendorong berkembangnya scientific


manajemen dan pendidikan manajemen, tetapi seorang yang sangat cerdas, penulis dan
pembicara yang sangat produktif, menggunakan semua kemampuan yang dimilikinya untuk
menerapkan manajemen modern di seluruh dunia.
DIMENSI DAN INDIKATOR TEORI RASIONALISM LYNDALL
URWICK

Lydall Urwick tercatat sebagai seorang konsultan dan ahli manajemen. Dia menggabungkan
scientific manajemen yang digunakan Henry Fayol dan manajemen administrasi teori lainnya.
Urwick juga mengungkapkan konsep-konsep tentang fungsi perencanaan, pengorganisasian dan
controlling seperti yang Fayol ungkapkan, dan mengembangkan langkah-langkah untuk
meningkatkan efektivitas kepemimpinan.

Berdasarkan pengalaman dan pengamatannya, Urwick mengidentifikasikan sepuluh prinsip-


prinsip manajemen, yaitu:

1. The principle of objektives (prinsip-prinsip sasaran dan tujuan)

Setiap organisasi beserta anggota dan bagian-bagiannya harus mempunyai sasaran dan tujuan
yang jelas, jika tidak memiliki tujuan dan sasaran yang jelas maka organisasi itu tidak ada
gunanya.

2. The principle of specialization (prinsip-prinsip spesialisasi)


Kegiatan-kegiatan dari setiap keanggotaan organisasi sejauh mungkin harus dibatasi dengan
satu fungsi saja.
3. The principle of coordination (prinsip-prinsip koordinasi)

Tujuan dari pengorganisasian adalah untuk memungkinkan adanya koordinasi, yaitu adanya
kesatuan gerak dan upaya. Kegiatan koordinasi ada yang bersifat horizontal dan ada yang
bersifat vertikal.

4. The principle of authority (prinsip-prinsip wewenang)

Dalam organisasi harus ada pimpinan yang tertinggi. Dari pimpinan yang tertinggi itu harus
ada garis kewenangan ynag jelas dan tegas ke bawah, ke semua anggota organisasi yang
terlibat.

5. The principle of responsibility (prinsip-prinsip tanggung jawab)

Atasan bertanggung jawab secara penuh atas perbuatan atau tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh bawahannya dalam rangka menjalankan fungsi dan tugas organisasi.
6. The principle of definition (prinsip-prinsip ketentuan)

Isi dari setiap jabatan atau posisi adalah termasuk kewajiban-kewajiban, wewenang, dan
tanggung jawab serta tata hubungan dengan jabatan-jabatan atau posisi lainnya, untuk itu
perlu dirumuskan dengan jelas dan tegas secara tertulis dan disampaikan kepada pihak-pihak
yang bersangkutan.

7. The principle of correspondence (prinsip-prinsip korespondensi)

Dalam setiap jabatan atau posisi kewenangan dan tanggung jawab harus sesuai, memadai dan
sesuai satu sama lainnya.

8. The span of control (rentang control)

Adanya rentang pengontrolan atau jumlah bawahan yang dapat diarahkan secara efisien dan
efektif oleh seorang manajer atau pimpinan.

9. The principle of balance (prinsip-prinsip keseimbangan)


Antara unit yang satu dengan unit yang lain dalam organisasi haruslah seimbang.

10.The principle of continuity (prinsip-prinsip keberlanjutan)

Organisasi haruslah dibuat secara dinamis sehingga dapat disesuaikan secara terus menerus
tanpa harus menimbulkan keguncangan suasana ketika terjadi perubahan-perubahan terhadap
lingkungan dan tugas.

Anda mungkin juga menyukai