Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengertian
Sistem sirkulasi merupakan suatu sistem yang memungkinkan adanya
pengangkutan bahan dari satu tempat ketempat lain di dalam tubuh organisme
(Darmadi, 2015). Fungsi sistem sirkulasi yaitu menjamin terpenuhinya kebutuhan
tubuh akan sari makanan dan oksigen, menjamin pembuangan zat sisa metabolisme
dari tubuh dengan segera, berperan penting dalam penyebaran panas tubuh, dan
menyebarkan tekanan/kekuatan. Sistem sirkulasi mengangkut ke jaringan dan organ
tubuh. Oksigen, zat gizi, zat kekebalan tubuh, hormon, dan bahan kimia diperlukan
untuk fungsi normal dan kegiatan organ. Selain itu juga membawa produk-produk
limbah dan karbon dioksida. Hal ini dapat menyetarakan suhu tubuh, membantu
menjaga keseimbangan air dan elektrolit agar tetap normal (medical dictionary
online).
Sistem sirkulasi terutama mencakup jantung, pembuluh darah, darah, getah
bening, dan pembuluh getah bening. Sistem sirkulasi pada manusia terdiri dari
jantung dan dua cabang peredaran darah yaitu sirkulasi paru dan sirkulasi sistemik.
Peran utamanya mirip dengan sistem kardiovaskular. Pada sistem paru, akan
membawa darah ke alveoli di paru-paru. Sedangkan pada sistem sistemik, akan
membawa darah ke setiap jaringan lain dan organ dalam tubuh. Kedua sistem ini
terdiri dari pembuluh darah arteri termasuk arteriol, vena, venula, dan kapiler
(Sudarman, 2017).
Darah memiliki peran sebagai media transportasi dari sistem sirkulasi. Fungsi
utama darah adalah tranportasi gas seperti oksigen dan karbon dioksida, nutrisi,
limbah metabolik, pengaturan suhu tubuh, pH normal, volume cairan dan tekanan
serta perlindungan terhadap infeksi dan kehilangan darah (Sudarman, 2017).
Selain getah bening dan pembuluh getah bening, sistem sirkulasi juga terdiri
dari kelenjar getah bening, amandel, limpa, kelenjar timus, dan jaringan limfoid.
Getah bening dan cairan interstitial berfungsi sebagai perantara antara darah dan
jaringan. Pembuluh getah bening bertanggung jawab atas transportasi kembalinya
cairan jaringan yang berlebihan ke dalam sistem peredaran darah. Selain itu, kelenjar
getah bening dapat menghasilkan limfosit yang berperan penting untuk tindakan
defensif terhadap patogen (Sudarman, 2017).
B. Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Menurut Fikriana (2018), fungsi sistem kardiovaskuler adalah membawa
oksigen (O2), nutrisi, dan zat-zat yang terkandung dalam tubuh untuk didistribusikan
keseluruh tubuh serta mengeluarkan zat-zat sisa akhir metabolisme dalam tubuh.
Selain itu, sistem kardiovaskuler juga mempunyai fungsi sebagai distributor panas
tubuh dan memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit.
Sistem Kardiovaskuler memiliki beberapa prinsip atau pengaturan, yaitu :
 Memenuhi kebutuhan suplai darah kejaringan sesuai dengan kebutuhan
jaringan.
 Mempertahankan aliran darah kejaringan spesifik seperti jantung, otak, dan
ginjal.
 Mengurangi aliran darah kejaringan lain jika terdapat gangguan pada aliran
darah.

Sistem kardiovaskuler terdiri dari tiga komponen (Nurachmach, 2009) yaitu:


1. Jantung
Untuk menjaga agar darah tetap mencapai seluruh bagian tubuh secara
terus-menerus maka jantung sebagai pompa harus berdenyut secara
terus menerus. Siklus jantung :

2. Darah
Darah merupakan suatu alat pembawa yang mendistribusikan oksigen,
nutrisi dan zat-zat lain yang dibutuhkan keseluruh tubuh.
3. Pembuluh darah
Pembuluh darah suatu media yang mengalirkan komponen-komponen
yang ada dalam darah. Sistem kardiovaskuler merupakan sistem
tertutup artinya darah yang ditransportasikan akan berada di dalam
jantung dan pembuluh darah, tidak dialirkan keluar pembuluh darah.

Sistem Sirkulasi:

 Sirkulasi Koroner
Sirkulasi coroner dimulai ketika darah masuk ke jantung melalui Arteri
Koroner Kanan untuk mensuplai oksigen ke atrium, ventrikel kanan dan dinding
dalam ventrikel kiri. Kemudian darah masuk ke Arteri Descending Anterior Kiri
untuk mensuplai darah kaya oksigen ke ventrikel kiri anterior dan apeks ventrikel kiri.
Lalu darah akan masuk ke sirkumflex arteri untuk mensuplai darah ke atrium kiri dan
posterior ventrikel kiri.
 Sirkulasi Sistemik
Sistem sirkulasi dimulai ketika ventrikel kiri memompa darah keseluruh tubuh
melalui aorta. Dari aorta darah di alirkan keseluruh tubuh melalui pembuluh darah
kapiler atau pembuluh darah terkecil. Kemudian kapiler akan melakukan gerak
vasomotion secara bergantian sehingga darah yang mengalir akan terputus-putus dan
memungkinkan terjadinya pertukaran zat melalui dinding kapiler. Pertukaran zat ini
terjadi melalui proses difusi. Sirkulasi sistemik membutuhkan banyak vasomotor
kontrol dan membutuhkan tekanan permulaan yang besar.
 Sirkulasi Pulmonar
Sirkulasi pulmonar dimulai ketika darah kotor (darah yang kaya akan
karbondioksida) berasal dari vena cava inferior dan vena cava superior ini mengalir
meninggalkan ventrikel kanan (jantung) melalui arteri pulmonalis menuju ke paru-
paru. Sirkulasi pulmonary hanya membutuhkan sedikit vasomotor kontrol dan
mempunyai tekanan permulaan yang kecil.

DAFTAR PUSTAKA

Sudarman. (2017). Sirkulasi. diakses http://artikeltop.xyz/perbedaan-sistem-


kardiovaskulardan-sistem-sirkulasi.html

https://medical-dictionary.thefreedictionary.com/circulation

Darmadi. (2015). Sistem Sirkulasi. Diakses


http://www.teachpe.com/anatomy/circulatory_system.php

Fikriana, R. (2018). Sistem Kardiovaskuler.Yogyakarta: Deepublish., 134 hlm., 15.5 x 23 cm.

Nurachmach,E.(2009). Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem


Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika. 1 jil., 238 hlm., 19 x 26 cm.

Ronny.,Setiawan., & Fatimah, S. (2008). Fisiologi Kardiovaskuler Berbasis Masalah


Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 96 hlm., 15,5 x 24 cm.

Anda mungkin juga menyukai