“KLASIFIKASI”
Di susun oleh :
Dosen pembimbing :
2019/2020
KATA PENGANTAR
Penulis
Alfira Arsyad
(1835006)
i
DAFTAR ISI
BAB I...............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................2
A. PENGERTIAN KLASIFIKASI............................................................................2
B. PEMBAGIAN KLASIFIKASI.............................................................................2
C. PENGGOLONGAN...............................................................................................5
D. CARA MELAKUKAN KLASIFIKASI................................................................5
E. MODEL KLASIFIKASI DIKOTOMI.................................................................6
F. KLASIFIKASI SILOGISME KATEGORIS.......................................................7
G. FUNGSI TERM DALAM PROPOSISI (SILOGISME).....................................8
BAB III.............................................................................................................................9
PENUTUP.........................................................................................................................9
A. KESIMPULAN.......................................................................................................9
B. SARAN...................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat mengambil rumusan
masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1. Apa pengertian klasifikasi?
2. Bagaimana pembagian klasifikasi?
3. Bagaimana penggolongan klasifikasi?
4. Bagaimana cara melakukan klasifikasi?
5. Bagaimana model klasifikasi dikotomi?
6. Bagaimana klasifikasi silogisme kategoris?
7. Bagaimana fungsi term dalam proposisi atau silogisme?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KLASIFIKASI
Klasifikasi adalah pengelompokan barang yang sama dan memisahkan dari
yang berbeda menurut spesianya. Dalam kehidupan sehari-hari pekerjaan
mengelompokan semacam itu sangat sering kita lakukan. Para penjual buah-
buahan menyusun degangannya dengan beberapa cara, berdasarkan harganya, dan
mungkin pula berdasarkan besar kecilnya buah-buahan itu.
Manusia primitif mengelompokan binatang menjadi binatang berbisa dan
tidak berbisa, membedakan antara tumbuh-tumbuhan menjadi tumbuhan yang
bisa dimakan dan tidak bisa dimakan.
Pengelompokan barang-barang ini tidak lain agar kita mudah dalam
berhubungan dengan benda-benda itu. Bisa dibayangkan sulitnya mencari satu
judul buku bila buku-buku dalam perpustakaan ditumpuk begitu saja tanpa dibuat
klasifikasinya.
Ada dua macam cara membuat klasifikasi, pertama dengan pembagian dan
kedua dengan pengelompokan.
B. PEMBAGIAN KLASIFIKASI
Pembagian (logical division) adalah membagi suatu jenis kepada spesia
yang dicakupnya. Definisi yang telah kita pelajari membahas pengertian kata
sedangkan pembagian membicarakan denotasinya. Jika definisi merupakan
analisis konotasi maka pembagian merupakan analisis denotasi. Jadi pembagian
merupakan penjelasan yang lebih lengkap mengenai suatu genera kepada
spesianya.
2
3
Jika kita membagi “bidang datar” misalnya dengan: belah ketupat, bujur sanggar,
jajaran genjang, maka kita tidak membagikan berdasarkan sifat yang ada pada
genera secara menyeluruh dari bidang datar, melainkan perubahan tertentu dari
segi empat.
b. Setiap pembagian harus berlandasan satu dasar saja. Pembagian yang
berlandasan lebih dari satu dasar akan menghasilkan spesia yang simpang siur
(overlap, cross divition, terslip tidak karuan). Contoh dari
pembagian overlap membagi manusia menjadi; manusia berkulit putih, manusia
aria, manusia asia, manusia penyabar. Disini terdapat empat macam dasar
pembagian yaitu: warna kulit, ras, ragional, dan sifat dari manusia.
c. Pembagian harus lengkap, yakni harus menyebut keseluruhan spesia yang
dicakup oleh suatu genera. Membagi manusia atas dasar warna kulit menjadi
manusia berkulit putih dan manusia berkulit hitam tidak benar karena ada spesia
yang masih tertinggal, Pembagian dikotomi. Suatu ketika, kita tidak bisa membagi
dengan model diatas, karena terbatasnya pengetahuan kita akan kelompok barang-
barang dan juga sering kita dapati pembagian tersebut tidak bisa kita laksanakan,
maka kita menggunakan model pembagian logika jenis lain, yaitu pembagian
dikotomi. Pembagian dikotomi adalah pembagian dari satu genera kepada spesia
yang di cakupnya dengan cara mengelompokkan menjadi dua golongan yang di
bedakan “ada” dan “tidak adanya” kualitas tertentu. Dikotomi diambil dari bahasa
latin dichotomia, artinya pembagian secara dua-dua, berpasangan, dalam bahsa
arab disebut sunaiyyah.
5
C. PENGGOLONGAN
Jika dalam pembagian kita menguraikan denotasi suatu genera maka dalam
kelompok spesia. Jadi antara pembagian dan penggolongan mempunyai arah
bertentangan. Pembagian bergerak dari atas kebawah, yakni dari genera kepada
spesia, sedangkan penggolongan bergerak dari bawah ke atas, dari individu-
individu menuju spesianya. Ada dua macam penggolongan, penggolongan alam
dan penggolongan buatan. Penggolongan alam adalah penggolongan yang disusun
atas kecerdasan kita, seperti penggolongan melati, mawar, kedalam golongan
bunga. Pengolongan buatan adalah penggolongan yang didasarkan atas satu sifat.
Dikatakan buatan karena penggolongan itu dimaksudkan untuk mengabdi tujuan
tertentu. Contoh: dari penggolongan ini misalnya penyusunan kata dalam kamus,
penyusunan buku dalam perpustakaan. Penggolongan ini tujuannya untuk
mendapatkan kemudahan sejauh mungkin.1
Berikut ini disajikan bapak Taksonomi Carl linnaeus, salah satu penggemar
berat buku aristoteles Historia Animalium. Ia telah menggunakan cara klasifikasi
1 Mundiri, Logika, (Jakarta: Rajawali Pers,2014), hlm, 45-51
6
untuk tumbuhan dan hewan. Ia juga membuat klasifikasi untuk manusia yang
kemudian diberi nama Homo Sapiens. Klasifikasinya tentang manusia menjadi
pionir konsep ras yang berkembang pada abad berikutnya. Sebagai Homo
Sapiens manusia terbagi menjadi empat kategori yaitu :
a. Amiricanus
b. Asiaticus
c. Africanus
d. Europanus
b. Term predikat, adalah term yang mendapatkan pengakuan atau afirmasi atau
pengingkaran atau negasi dari term subjek. Contoh mahasiswa adalah orang yang
terpelajar, orang yang terpelajar menjadi predikat.
c. Term menengah atau terminos medius adalah term yang dalam silogisme
berfungsi sebagai penghubung dari term minor dan term mayor. Contoh:
Semua negarawan adalah orang bijaksana
(premis mayor)
Nelson Mandela adalah negarawan
(premis minor)
Jadi Nelson Mandela adalah orang bijaksana
(konklusi).4
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Klasifikasi adalah pengelompokan barang yang sama dan memisahkan dari
yang berbeda menurut spesianya. Dalam kehidupan sehari-hari pekerjaan
mengelompokan semacam itu sangata sering kita lakukan.
Manusia primitif mengelompokan binatang menjadi binatang berbisa dan
tidak berbisa, membedakan antara tumbuh-tumbuhan menjadi tumbuhan yang
bisa dimakan dan tidak bisa dimakan.
Pembagian (logical division) adalah membagi suatu jenis kepada spesia
yang dicakupnya. Definisi yang telah kita pelajari membahas pengertian kata
sedangkan pembagian membicarakan denotasinya. Jika definisi merupakan
analisis konotasi maka pembagian merupakan analisis denotasi.
Ada dua macam cara membuat klasifikasi, pertama dengan pembagian dan
kedua dengan pengelompokan. Pembagian harus didasari atas sifat persamaan
yang ada pada genera secara menyeluruh. Misalnya kita hendak membagi bidang
datar,.
Setiap pembagian harus berlandasan satu dasar saja. Pembagian yang
berlandasan lebih dari satu dasar akan menghasilkan spesia yang simpang siur
(overlap, cross divition, terslip tidak karuan).
Pembagian harus lenggap, yakni harus menyebut keseluruhan spesia yang
dicakup oleh suatu genera. Jika dalam pembagian kita menguraikan denotasi suatu
genera maka dalam kelompok spesia. Jadi antara pembagian dan penggolongan
mempunyai arah bertentangan.
Dalam melakukan klarifikasi aturan yang harus dilakukan berupa
pemisahan yang tegas. Misalnya ketika terdapat kelereng berwarna merah dan
kelereng berwarna putih,
9
10
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kesalahan-kesalahan. Oleh karna itu, kami harap agar pembaca dapat
menyampaikan kritik dan juga sarannya supaya kedepannya menjadi lebih baik,
dan semoga makalah yang kami tulis ini dapat membantu pembaca untuk
mengetahui bagaimana dan apa itu Klasifikasi
DAFTAR PUSTAKA
11