Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

LOGIKA/MANTIQ

DOSEN PENGAMPUH : M.FAKHTUL ARIFIN

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 7( TUJUH )

MODERATOR : SADRIYANTO LOLI KETUA KELOMPOK : MUHAMMAD RAIHAN

NARASUMBER : ANGGOTA :

 MUHAMMAD RAIHAN BAGAS FAUZUL MUBIN


 PUJI LESTARI MARIO GUNAWAN
 MARIO GUNAWAN PUJI LESTARI
 BAGAS FAUZUL MUBIN SADRIYANTO LOLI
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua,
sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang insya allah di berkati ini untuk melakukan
diskusi dan proses belajar mengajar.

Shalawat dan salam tidak lupa pula kita panjatkan kepada nabi besar kita muhammad saw yang
telah mengeluarkan kita dari alam kekafiran menuju alam ke islaman yaitu islam yang kita imani
sekarang.
DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. latar belakang

B. rumusan masalah

C. tujuan penulisan

BAB II
PEMBAHASAN.............................................................................................................................iv

A. Arti dan sejarah mantiq

B. Metode memperoleh kebenaran

C. Pembagian logika

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................v
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Logika merupakan ilmu yang mempelajari metode- metode dan hukum-hukum yang
digunakan untuk membedakan antara penalaran yang benar dan penalaran yang salah.kata
‘’logika’’pertama kali digunakan oleh Zeno dari Citium,sedangkan perintis lahirnya logika yaitu
kaum sofis,socrates,dan plato.logika lahir sebagai ilmu atas jasa aristoteles,theoprostus,dan
kaum stoa.

Aristoteles membuat karya besar alam logika yaitu buku yang diberi nama organon. buku ini
berjumlah enam buah,yaitu categoriae (mengenai pengertian-pengertian), De interprelatiae
(mengenai keputusan-keputusan), Analitica priora (mengenai silogisme), Analitica pasteriora
(mengenai pembuktian), Topika (mengenai berdebat), dan De Sophisticis Elenchis (mengenai
kesalahan-kesalahan berpikir).

Logika dapat dibagai menjadi beberapa golongan dari segi kualitas, logika dapat dibedakan
mejadi logika naturalis dan logika artifisialis. Logika naturalis merupakan kecakapan berlogika
berdasarkan kempuan akal bawaan manusia, sedangkan logika artifisialis merupakan logika
yang berisi susunan hukum-hukum, patokan –patokan, dan rumus-rumus berpikir lurus.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Mampu menjelaskan arti dan sejarah mantiq atau logika

2. Mampu menguraikan metode-metode dalam menguraikan kebenaran

3. Mampu menjelaskan macam-macam logika


BAB II

PEMBAHASAN

A. ARTI DAN SEJARAH MANTIQ

Apa itu logika?

Logika secara etimologis berasal dari bahasa yunani dari kata ‘’logike’’ yang berhubungan
dengan kata ‘’logos’’ yang berarti ucapan atau pikiran yang diucapkan secara lengkap.logika
sebagai suatu studi secara saederhana yang dapat kita batasi sebagai suatu kajian tentang
bagaimana seseorang mampu untuk berpikir dengan lurus.logika adalah bidang pengetahuan
yang merupakan bagian dari filsafat yang mempelajari segenap asas, aturan, tatacara mengenai
penalaran yang benar. Logika dalam istilah lain digunakan sebagai gantinya ‘’mantik’’kata arab
yang diambil dari kata kerja ‘’nathaqa’’ yang berarti berkata atau berucap.

Dalam buku logicand language sebagai ‘’penyelidikan tentang dasar-dasar dan metode-
metode berfikir benar ‘’ sedangkan Irving m.copi menyatakan, ‘’logika adalah ilmu yang
mempelajari metode-metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan
penalaran yang betul dari penalaran yang salah.’’ Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
ilmu mantiq atau logika adalah ilmu tentang kaidah-kaidah yang dapat membimbing manusia
ke arah berfikir secara benar yang menghasilkan kesimpulan yang benar sehingga ia terhindar
dari berfikir keliruh yang menghasilkan kesimpulan yang salah.hal ini tentunya, disebabkan
bahwa dalam berfikir manusia tidak selalu benar serta acapkali terjerumus dalam sikap skeptis
(kurang percaya atau ragu-ragu ) dan terjebak dalam kesalahan berfikir dengan tampa terasa.
Atau sederhananya , ilmu ini bisa juga disebut sebagaai studi sistematik tentang struktur
proposisi dan syarat –syarat umum mengenai penalaran yang shahih dengan menggunakan
metode yang mengesampingkan hanya membahas bentuk logisnya saja. Dengan demikian tak
heran jika al-farabi menjuluki ilmu logika atau mantiq ini dengar dasar ilmu-ilmu (raisul
uluum),dan sebagian yang lain menjulukinya dengan ilmu akal...

Sejarah munculnya ilmu logika. Nama logika pertama kali muncul pada filsuf cicero (Abad ke-
1 SM) tetapi dalam arti ‘’seni berdebat’’ alexander aphrodisias (sekitar permulaan abad ke-3
sesudah masehi ) adalah orang pertama yang menggunakan kata ‘’logika’’ dalam arti ilmu yang
menyelidiki lurus tidaknya pemikiran kita.

Yunani adalah asal ilmu mantiq atau logika karna banyak penduduknya yang mendapat karunia
otak cerdas. Negeri yunani, terutama athena diakui menjadi sumber berbagai ilmu. Socrates,
plato, aristoteles dan banyak yang lainnya adalah tokoh-tokoh ilmiah adalah kelas super dunia
yang tidak ada ilmuwan nasional dan internasional yang tidak mengenalnya sampai sekarang
dan akan datang. Tetapi, khusus untuk logika atau ilmu mantiq aristoteleslah yang menjadi guru
pertamanya.

Akan tetapi, meski aristoteles terkenal sebagai ‘’bapak logika’’, bukan berarti sebelum dia
tidak ada logika. Semua orang ilmuwan dan ahli filosofi sebelum aristoteles menggunakan
logika dengan sebaik-baiknya. Dalam literatur lain, dalam literatur lain, disebutkan bahwa
aristoteleslah orang yang pertama kali meletakan ilmu logika. Yang sebelumnya memang tidak
ada ilmu tentang logika tersebut. Maka tak heran jika ia dijuluki sebagai ‘’muallim awwal’’ atau
(guru pertama). Bahkan filosof besar immanuel kant mengatakan 21 abad kemudian, bahwa
sejak aristoteles meninggal logika tidak maju selangkahpun dan tidak pula dapat mundur.

Sepintas, ada beragam pendapat tentang siapa peletak pertama ilmu logika ini. Akan tetapi jika
ditelusuri lebih mendalam, maka akan tampak suatu benang merah bahwa sebelum aristoteles memang
ada logika, akan tetapi ilmu logika sebagai ilmu yang sistematis dan tersusun resmi baru muncul sejak
aristoteles,dan memang dialah yang pertama kali membentangkan cara berpikir yang teratur dalam
suatu sistem. Kecerdasan penduduk yunani itulah barangkali yang menyebabkan lahirnya kelompok
safshatha. Kelompok ini dengan ketangkasan debat yang mereka miliki menghujat dan malah merusak
sistem sosial,agama dan moral dengan cara mengungkap pernyataan-pernyataan yang kelihatannya
sebagian benar tetapi membuat penyesatan-penyesatan pemikiran nilai dan moral.diantara
pernyataan-pernyataan mereka adalah ; 1.kebaikan adalah apa yang anda pandang baik,dan keburukan
adalah apa yang anda pandang buruk 2.apa yang diyakini benar oleh seseorang,itulah yang benar buat
dia,dan apa yang diyakini salah oleh seseorang ,itulah yang salah buat dia.

Aristoteles (384-322 SM) berusaha mengalahkan mereka yang secara ilmiah dengan pernyataan-
pernyataan logis yang brilian. Pernyataan itu dia peroleh melalui diskusi dengan murid-muridnya. Karya
aris toteles sangat dikagumi pada masanya dan masah sesudahnya sehingga logika dipelajari di setiap
perguruan. Plato (427-347 SM), murid socrates hanya menambahkannya sedikit.Immanuel kant (1742-
1804 M) pemikir terbesar bangsa jerman mengatakan logika yang diciptakan Aristoteles itu tidak bisa
ditambah lagi walaupun sedikit walau sudah cukup sempurna.

Logika formal merupakan hasil ciptaan aristoteles yang dirintis oleh retorika kaum sofis dan dialektika
yang umum untuk menimbang-nimbang pada masa hidup plato.inti pokok ajaran logika aristoteles
adalah ajarannya mengenai penalaran dan pembuktian. Baginya penalaran pertama-tama merupakan
silogisme yang didalamnya berdasarkan dua tanggapan orang menyimpulkan tanggapan ketiga. Untuk
dapat secara lurus melakukan menyimpulkan kesimpulan ini perlu diketahui mengenai hakikat
tanggapan particular.

Akan tetapi kinsili Nicae (325 M), menyatakan penutup pusat-pusat pelajaran filsafat Grik di athena,
Antiokia dan roma. Pelajaran logika juga dilarang kecuali bab-bab tertentu saja yang dipandang merusak
akidah kristiani. Hal ini merupakan pukulan mematikan bagi filsafat yunani sekaligus logika. Sejak masa
itu sampai hampir seribu tahun lamanya alam pemikiran dibarat menjadi padam, sehingga dikenal
dengan zaman Drak Ages (zaman gelap).
Pada abad ke-7 masehi berkembanglah agam islam di jazirah arab dan pada abad ke-8 agama
ini telah dipeluk secara meluas kebarat sampai perbatasan prancis sampai Thian shan. Dizaman
kekuasaan khalifah Abbasiyyah sedemikian banyaknya karya-karya ilmiah yunani dan lainnya
diterjemahkan dalam bahasa arab,sehingga ada suatu masa dalam sejarah islam yang dijuluki engan
abad terjemahan. Logika karya aristoteles juga diterjemahkan dan diberi nama ilmu mantiq.

Diantara ulama dan cendekiawan muslim yang terkenal mendalami, menerjemah dan mengarang di
bidang ilmu mantiq adalah Abdullah bin muqaffa, ya’kub ishaq al-kindi, abu nasr al-farabi, ibnu sina, abu
hamid al-ghazali, ibnu rusyd, al-Qurthubi dan banyak lagi yang lain.

Al-farabi pada zaman kebangkitan eropa dari abad gelapnya malah dijuluki dengan bapak kedua logika.
Kemudian menyusullah zaman kemunduran dibidang mantiq atau logika karna dianggap terlalu memuja
akal.diantara ulam-ulama besar islam seperti muhyiddin an-nawawi, ibnu shalah, taqiyuddin ibnu
taimiyah, syadzuddin at-taftsajani malah mengharamkan mempelajari ilmu mantiq. Namun komunitas
ulama dan cendekiawan muslim memperbolehkan bahkan menganjurkan untuk mempelajari sebagai
penyempurna dalam menginterpretasikan hadist dan al-quran.

B. METOE MEMPEROLEH KEBENARAN

KEBENARAN

Kebenaran adalah sesuatu yang cocok dengan sesuatu yang sesungguhnya atau sesuatu
dengan realitas, kebenaran itu satu, namun terdapat pengecualian jika hal itu berkaitan
dengan ketuhanan.kebenaran jelas membutuhkan kejujuran, misalnya dalam etika akademis
dibutuhkan kejujuran penulis untuk mencantumkan sumber jika penulis itu jujur maka akan
terbukti kesesuaian sumber terkait yang dicantumkan dan ditemukanlah kebenaran yang sesuai
dengan kenyataan.

KEBENARAN DAPAT DIPEROLEH DENGAN TIGA CARA

1.BERNALAR ATAU PENALARAN

Penalaran adalah proses mencari kebenaran dengan cara bernalar atau berdialektika
Sementara penalaran terbagi menjadi dua, yakni penalaran induksi dan penalaran deduksi,

 penalaran induksi adalah bentuk penalaran dari bagian yang khusus ke bagian yang
umum, induksi adalah suatu proses generalisasi, misalnya orang ingin tau agama yang
dianut oleh semua pegawai pt angin ribut maka dilakukan wawancara mwengenai
agama yang mereka anut, ternyata mereka semua beragama islam. Kesimpulannya
semua pegai pt angin ribut beragama islam.
 Penalaran deduksi adalah jalan pikiran dari keputusan umum menuju kepada yang
khusus, misalnya kucing adalah mahkluk hidup, semua makhluk hidup akan mati, jadi
kesimpulannya kucing akan mati.
2.EKSPERIMEN ATAU PENELITIAN

Metode ini dilakukan untuk menguji dan sekaligus mendapatkan kebenaran dari apa yang
masih menjadi tanda tanya seperti kenapa terjadi gerhana bulan, gempa,benarkah bumi itu
bundar dan sebagainya dan metode ini yang digunakan para ilmuwan ilmu alam untuk
mendapatkan kebenaran.

3.WAHYU

Kebenaran yg menggunakan wahyu ini hanya untuk kaum atau orang yang beragama saja lebih
khususnya kepada agama islam. Kelau menurut para atheis kelemahan mendapatkan
kebenaran dengan wahyu ini karna tidak dapat dibuktikan.

Tiga metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan kebenaran ini berkembang terus
sampai sekarang meskipun tidak ada yg absolut tapi masih sesuai dengan keadaan yg
sebenarnya. Dan tidak menutup kemungkinan bisa juga salah seiring berkembangnya jaman.

C. PEMBAGIAN LOGIKA

Sistematisasi logika dapat diklarifikasikan menjadi beberapa bagian,tergantung dari mana kita
meninjaunya.

Pertama, dari segi objeknya pada bagian ini logika dapat di bedakan menjadi dua, (1) logika
formal atau mantiq as-shuwari, (2) logika material atau mantiq al-maddi. Hal ini sudah di
jelaskan pada sub “ obyek logika “.

Kedua, dari segi kualitasnya. Disni mantiq/logika dapat di bedakan menjadi naturalis (mantiq al-
fithri). Yaitu kecakapan berlogika berdasarkan kemampuan manusia. Akal manusia yang normal
dapat berjalan dan bekerja secara spontan sesuai hukum-hukum logika dasar. Bagaimanapun
rendahnya intelegensi seseorang ia dapat membedakan bahwa sesuatu itu adalah bededa
dengan sesuatu yang lain, dan bahwa dua kenyataan yang bertentangan adalah tidak sama.
Tetapi dalam menghadapi problem yang rumit dan dalam berfikir, manusia banyak di pengaruhi
oleh kecenderungan pribadi di samping bahwa pengetahuan manusia sangat terbatas
mengakibatkan tidak mungkin terhindar dari keselahan. Nah, untuk mengatasi kenyataan
yangtidak di tanggulangi oleh mantiq al-fhitri,manusia menyusun patokan-patokan rumus-
rumus berpikir lurus. Logika inilah yang di sebut dengan logika artifisialis atau logika ilmiah
(mantiq as-shuri) yang bertugas membantu mantiq al-fhitri. Mantiq ini memperhalus,
mempertajam, serta menunjukan jalan pemikiran agar akal dapat bekerja lebih teliti, efisien,
mudah dan aman.

Ketiga, dari segi metodenya, mantiq atau logika dapat di bedakan atas logika tradisional
(mantiq al-Qadim) dan logika modrn (mantiq al-hadits).
Logika tradisional adalah logika aristoteles, dan logika para logikus yang lebih kemudian,tetapi
masih mengikuti sistem logika aristoteles .

Sedangkan logika modrn tumbuh dan berkembang mulai pada abat ke-13. Mulai abad ini di
temukan sistem baru, metode baru yang berlainan dengan sistem logika aristoteles. Saatnya di
mulai sejak raymundus lullus menemukan metode baru logika yang di sebut arsmagna.

Adapun logika menurut the liang gie (1980) terbagi menjadi lima bagian:

1. logika makna luas dan logika makna sempit.

Dalam arti sempit istilah tersebut di pakai se arti dengan deduktif atau logika formal.
Sedangkan dalam arti yang lebih luas pemakaiyannya mencakup kesimpulan-kesimpulan dari
berbagai bukti dan tentang bagaimana sistem penjelasan di susun dalam ilmu alam serta
meliputi pula pembahasan mengenai logika itu sendiri

2. logika deduktif dan induktif.

Logika deduktif adalah suatu ragam logika yang mempelajari asas-asas pelajaran yang bersifat
deduktif, yakni suatu penalaran yang menurunkan suatu kesimpulan sebagai kemestian dari
pangkal pikirnya sehingga bersifat betul menurut bentuknya saja.

Logika induktif merupakan suatu ragam logika yang mempelajari asas-asas penalaran yang
betul dari sejumlah hal khusus sampai pada kesimpulan umum yang bersifat boleh jadi

3. logika formal dan material.

Logika formal adalah mempelajari asas aturan atau hukum-hukum berfikir yang harus di taati
agar orang dapat berfikir dengan benar mencapai kebenaran.

Logika material adalah mempejari langsung pekrjaan akal serta menilai hasil-hasil logika formal
dan mengujinya dengan kenyataan praktis sesungguhnya. Logika material mempelajari sumber-
sumber dan asalnya pengetahuan, proses terjadinya pengetahuan dan akhirnya merumuskan
ilmu pengetahuan itu. Dan sekarang, logika formal adalah ilmu yang mengandung kumpulan
kaidah cara berfikir untuk mencapai kebenaran.

4. logika murni dan terapan.

Logika murni adalah merupakan sesuatu pengetahuan mengenai asas dan aturan logika yang
berlaku umum pada semua segi dan bagian dari petrnyataan-pernyataan dengan tanpa
mempersoalkan arti khusus dalam suatu cabang ilmu dari situlah yang di pakai dalam
pernyataan logika murni.

Logika terapan adalah pengetahuan logika yang di terapkan dalam setiap cabang ilmu bidang-
bidang filsafat dan juga dalam pembicaraan yang menggunakan bahasa sehari-hari.
5. logika falsafati dan matematik.

Logika falsafati dapat di golongkan suatu ragam atau bagian logika yang masih berhubungan
sangat erat dengan pembahasan dalam bidang filsafat, seperti logika kewajiban dengan etika
atau logika arti dengan metafisika.

Adapun logika matematik serta lambang yang khusus dan cermat untuk menghindarkan makna
ganda atau kekaburan yang terdapat dalam bahasa biasa.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari kesimpulan diatas maka dapat disimpulkan beberapa kesimpulan, diantaranya adalah:

1.logika dapat diartikan sebagai ilmu tentang kaidah-kaidah yang dapat membimbing manusia
kearah berpikir secara benar yang menghasilkan kesimpulan yang benar sehingga ia terhindar
dari berpikir secara keliru yang menghasilkan kesimpulan yang salah. Atau sederhananya, ilmu
ini bisa disebut pula sebagai studi sistematik tentang struktur proposisi dan syarat-syarat umum
mengenai penalaran yang shahih dengan menggunakan metode yang mengesampingkan isi
atau bahan proposisi dan hanya membahas bentuk logisnya saja.

2.dalam sejarah logika muncul secara resmi dan tersusun pada saat aristoteles melakukan
reaksi terhadap paham shopis yang telah membuat kekaburan dalam masyarakat dengan
pemikirannya yang sesat.

3.pembagian logika dapat dikelompokan menjadi:

a.logika makna luas dan logika makna sempit

b.logika deduktif dan induktif

c.logika formal dan logika material

d.logika murni dan terapan

e.logika falsafati dan logika matematik

4.manfaat yang paling asas mempelajari logika adalah untuk membuat seseorang mampu
membedakan antara berpikir yang benar dan salah. oleh karenanya akan menghasilkan
kesimpulan yang benar dan terhindar dari kesimpulan yang salah.

B.SARAN

Dengan membacakan atau mempresentasikan makalah ini kami berharap semoga kita bisa
berpikir secara tepat dan benar sehingga terhindar dari kesimpulan yang salah dan
kabur.setidaknya dengan makalah ini ada semacam pencerahan intelektual dan menyuguhkan
motivasi yang intrinsik untuk segara mempelajari ilmu logika sehingga kita dapat
meminimalisasi kesalahan dalam berfikir.

Tentunya,dalam makalah ini akan ditemukan kelemahan-kelemahan atau bahkan kekeliruan.


Dengan itu, kami sangat berharap adanya masukan dari audiens dan kritik konstruktif sebagai
upaya pembangunan mental guna penyelesain untuk makalah-makalah selanjutnya. Dan hal itu
kami harapkan kami harapkan dengan ketulusan hati dan kerendahan jiwa.
DAFTAR PUSTAKA

Prof.dr.juhaya s. Praja aliran-aliran filsafat dan etika, Abdurrahman, mandhuma sullam al-
munawraq fi ilmi al-mantiq, Dar hifdh Assalafiyyah,Jujun s. Suriasumantri filsafat ilmu.

Anda mungkin juga menyukai