Subyek penelitian adalah pasien pediatrik yang dirawat inap di RSUD Kota Semarang yang
memenuhi kriteria inklusi. Sampel penelitian ini adalah semua pasien pediatrik rawat inap
yang menggunakan obat – obatan antibiotik yang memenuhi kriteria inklusi data rekam
medis dan tidak termasuk dalam kriteria eksklusi sampai pasien pulang. Kriteria sampel
penelitian adalah sebagai berikut :
1. Inklusi:
a. Pasien pediatrik yang dirawat inap di bangsal anak RSUD Kota Semarang selama
Oktober-Desember 2014,
b. Pasien yang berusia 1 tahun – 18 tahun.
c. Pasien yang mendapat terapi antibiotik.
d. Pasien yang terindikasi terkena penyakit infeksi berdasar data laboratorium
( Leukosit dan Suhu tubuh).
1. Eksklusi:
a. Pasien yang melakukan kemoterapi
b. Pasien yang terdiagnosis demam berdarah
c. Data Catatan Medik (CM) tidak lengkap.
d. Lama rawat inap diatas 30 hari
Karakteristik subyek penelitian
Karakteristik pasien anak dibedakan berdasar jenis kelamin, umur, dan lama rawat inap.
KESIMPULAN
Berdasarkan Penelusuran yang dilakukan pada pasien Tn.Wn didiagnosa menderita
Anemia. Terdapat permasalahan terkait Drug Related Problem (DRP) dari kasus ini
yaitu adanya interaksi obat. Adanya DRP (Drug Related Problem) diantaranya,
Ranitidine + Lodia Dapat meningkatkan kadar iodium dalam darah. Ini dapat
menyebabkan komplikasi serius dan berpotensi fatal seperti irama jantung tidak
teratur dan henti jantung, terutama jika mengunakan lebih dari dosis lodia yang
direkomendasikan.Selain itu lebih rentang jika meiliki kondisi jantung yang disebut
sindrom QT bawaan panjang, penyakit jantung lainnya, kelainan konduksi, atau
ganggguan elektrolit (misalnya kehilangan magnesium atau kalium karena diare
atau muntah yang parah atau berkepanjangan); Ondancentron + levofloxacin +
lodia dapat meningkatkan kadar lodia dalam darah. Ini dapat menyebabkan
komplikasi serius dan berpotensi fatal seperti irama jantung tidak teratur dan henti
jantung, terutama jika mengunakan lebih dari dosis loperamide yang
direkomendasikan.Selain itu lebih rentang jika meiliki kondisi jantung yang disebut
sindrom QT bawaan panjang, penyakit jantung lainnya, kelainan konduksi, atau
ganggguan elektrolit (misalnya kehilangan magnesium atau kalium karena diare
atau muntah yang parah atau berkepanjangan).
Pasien Tn.WN masuk ke rumah sakit “X” melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD)
pada tanggal 19 April 2019. Pasien mendaftar dengan jaminan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial . Pasien datang dengan keluhan diare. Nafsu
makan berkurang, sudah berobat tetapi tidak ada perubahan.