Oleh :
Ditza Sharfina Adani
201920401011118
Pembimbing:
dr. Debby Ch.Sumantri, Sp.A, M.Biomed
SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD Jombang
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang 1
Daftar Singkatan
• RSCM: Rumah Sakit Cipto Mangukusumo
3
PENDAHULUAN
• Algoritma Tatalaksana Syok sepsis menurut ACCM 20 mL/KgBB Kristaloid/koloid
dapat diulang sampai 60 mL/KgBB perbaikan perfusi, didapatkan ronchi /
hepatomegali
4
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui prognosis atau hasil dari pemberian kortikosteroid
pada pasien syok sepsis anak di RSCM
5
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian : Cross – Sectional Study
Waktu Penelitian : Januari 2014 – Juli 2018
Tempat Penelitian : RSCM, Jakarta
Subjek Penelitian : Anak – anak usia 1 bulan – 18 tahun dengan syok sepsis di
ruang gawat darurat/PICU
Data yang diambil : umur, jenis kelamin, status imunologis, port d entry sepsis,
penggunaan inotropik dan vasopressor, ventilasi mekanik,
serta dosis, jenis dan durasi penggunaan kortikosteroid
Hasil : LoS Rumah sakit dan angka kematian
6
METODE PENELITIAN
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
7
Pasien syok sepsis usia 1
bulan – 18 tahun
ALUR PENELITIAN Eksklusi: Rekam
medis tidak lengkap
217 Pasien
• Umur • penggunaan
• Jenis kelamin, inotropik dan
• Status imunologis vasopressor
Analisis Data
• Port d entry sepsis • dosis, jenis dan
• ventilasi mekanik durasi penggunaan
kortikosteroid 8
HASIL PENELITIAN
9
217 Pasien
10
Tabel 1. Karakteristik dari pasien syok sepsis yang menerima terapi kortikosteroid
Variabel (N = 12)
Usia median (range), bulan 165 (11 – 553)
Jenis kelamin, n
Laki – Laki 8
Perempuan 4
Status Imunitas, n
Immunocompromised 6
Tidak immunocompromised 6
Port d’ entrée sepsis, n
Saluran pernafasan 6
Organ abdomen 5
Saluran urogenital 1
11
Tabel 2. Hasil dari Pasien Syok sepsis Anak yang Mendapat Terapi Kortikosteroid
Hasil (N=12)
Median durasi dari penggunaan kortikosteroid 2 (1 – 7)
(Range), hari
Median jumlah penggunaan inotropik dan 3 (2 – 4)
vasopressor (Range)
Median LoS (Range), hari 3 (1 – 9)
Ventilasi Mekanik, n 12
Mortalitas, n 12
12
PEMBAHASAN
13
Proporsi Pemberian Kortikosteroid
Penelitian Ini Penelitian lain
(Chrysostomos et al,2014)
14
Waktu Pemberian Kortikosteroid
Kortikosteroid diberikan setelah pemberian minimal 2 macam obat inotropik dan vasopressor
tidak ada protokol standar untuk memulai terapi kortikosteroid
15
Pemeriksaan Kadar Kortisol Sebelum Pemberian Kortikosteroid
Surviving Sepsis Campaign Guidelines Casartelli et al
• pemberian hidrokortison harus dilakukan • Casartelli et al uji kortisol dibutuhkan
segera tanpa pemeriksaan kadar kortisol menentukan pemberian kortikosteroid
• Hal diatas disetujui oleh Nichols et al (Casartelli et al, 2003)
(Dellinger et all, 2004; Nichols et al, 2017)
• Penelitian ini Terapi Kortikosteroid
diberikan tanpa pemeriksaan kadar kortisol
16
Kortikosteroid yang Paling Banyak Digunakan
Penelitian Ini Penelitian lain
17
Durasi Pemberian Kortikosteroid
Penelitian Ini Penelitian lain
18
Angka Kematian dan LoS
Penelitian Ini Penelitian lain
19
Rekomendasi Pemberian Kortikosteroid pada Syok
Penelitian Ini Penelitian lain
Tidak ada manfaat (angka mortalitas 100%) • Tidak ada perbedaan signifikan antara
penggunaan kortikosteroid dan plasebo
(Menon et al, 2017)
• Terapi hydrocortisone akan memperburuk
kondisi pasien
(Nichols et al, 2017)
• Tidak ditemukan manfaat kortikosteroid
pada pasien syok
(Menon et al, 2013)
20
Canadian Survey
• 91.4% Dokter pediatri intensive pemberian kortikosteroid setelah
menerima cairan 60 mL/kg dan 2 atau lebih Vasoaktif
• Kelebihan manfaat pada sistem kardiovaskular dan anti inflamasi
• Kortikosteroid dosis tinggi dikaitkan dengan tingkat infeksi tinggi
dan efek samping lainnya ( hyperglikemi, pendarahan, penyakit kritis
berhubungan dengan neuropati dan myopati, dan hypernatremia)
21
KESIMPULAN
• Sedikit pasien yang mendapat terapi kortikosteroid
• Hidrocortison tersering
• Mortalitas 100%
• LoS nya pendek
• Tidak memiliki manfaat
22
PICO
Pasien syok sepsis berusia 1 bulan – 18 tahun yang ada di ruang gawat
P darurat/PICU
C -
23
Validity, Importancy, Applicability (VIA)
Validity
1. Apakah fokus penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian? Ya
24
Validity, Importancy, Applicability (VIA)
Importancy
1. Apakah penelitian ini penting secara Ya
klinis?
Applicability
1. Apakah pasien yang diteliti mirip dengan Ya
pasien kita?
2. Apakah bukti ilmiah ini bermanfaat untuk Ya
praktik kita?
3 Apakah kita dapat memperkirakan Ya
prevalens penyakit pada pasien kita?
25
TERIMAKASIH
26