Bab 2 Komponen Utama Motor
Bab 2 Komponen Utama Motor
A. PENDAHULUAN
Mesin sepeda motor berfungsi untuk menghasilkan tenaga dan
memindah tenaga tersebut untuk menggerakkan roda. Pada mesin
sepeda motor unit penghasil tenaga yaitu motor, sedangkan pemindah
tenaga yaitu kopling dan transmisi.
Pada bagian ini hanya akan dibahas komponen utama motor, yaitu bak
engkol (crank case) , blok silinder, kepala silinder, piston, ring piston,
batang piston, poros engkol motor 2 tak maupun 4 tak, serta
mekanisme katup.
Konstruksi bak engkol motor 4 tak berbeda dengan motor 2 tak, pada
motor 4 tak bak engkol menjadi tempat penampung oli mesin , ruang
36
Komponen Utama Motor
Kerapat bak engkol pada motor 2 tak sangat besar pengaruhnya pada
kinerja motor, sebab kebocoran kecil saja menyebabkan proses
pemasukan campuran bahan bakar tidak sempurna karena pompa bilas
tidak berfungsi dengan baik. Penyebab kebocoran bak engkol antara
lain:
1. Seal poros engkol sudah rusak atau keras
2. Pengencangan kurang sempurna, atau retak akibat salah
pengencangan
3. Terdapat luka pada bagian bak akibat pemisahan bak engkol
dengan cara diungkit menggunakan obeng atau benda keras
lainnya.
4. Terganjal kotoran saat memasang
5. Kualitas perapat (sealer) yang digunakan kurang baik.
37
Komponen Utama Motor
Blok silinder harus mempunyai tahan gesek yang kecil, pemuaian kecil,
tahan panas dan penghantar panas yang baik. Terdapat 3 macam blok
silinder ditinjau dari bahannya, yaitu:
1. Cast iron
Blok silinder besi tuang (Cast iron). Blok jenis ini proses
pembuatan lebih mudah, namun ukuran mesin lebih berat,
digunakan untuk motor ukuran kecil.
2. Sleeve
Blok silinder terbuat dari paduan almunium dengan teknik
pengecoran, kemudian disisikan besi tuang dengan suaian
sesak. Kelebihan jenis sleeve adalah proses pendinginan lebih
baik karena almunium merupakan bahan penghantar panas
yang baik, digunakan untuk motor sedang maupun besar.
3. Blok silinder almunium dengan pelapisan chroom
Blok silinder model ini terbuat dari paduan almunium, dengan
teknik tuang. Pada dinding silinder dikeraskan menggunakan
chroom secara electroplating. Kelebihan model ini adalah bobot
lebih ringan, proses pendinginan lebih baik karena almunium
penghantar panas yang baik. Digunakan pada motor balap.
38
Komponen Utama Motor
mencegah ring piston berputar saat motor bekerja sehingga ujung ring
piston bergerak melintasi lubang bilas maupun lubang buang.
39
Komponen Utama Motor
D. TEST KOMPRESI
Sebelum membongkar blok silinder untuk melakukan pemeriksaan,
perlu dipastikan bahwa silinder telah aus dengan cara melakukan test
kompresi menggunakan compression gauge. Langkah untuk
melakukan test kompresi adalah:
1.Panaskan mesin sampai mencapai panas kerja normal
2.Buka busi, kemudian pasang compression gauge.
3.Buka gas penuh, kemudian slah starter sampai tekanan kompresi
tidak naik lagi.
4.Baca tekanan kompresi yang ditunjukkan pada alat, bandingkan
dengan spesifikasi motornya. Besar tekanan kompresi 10 – 13 kg/cm2
40
Komponen Utama Motor
Hasil pengukuran
Bagian blok Standard Selisih
X Y
Atas 59,35 59,30 0,05
Tengah 59,005 59,26 59,23 0,03
Bawah 59,20 59,20 0
42
Komponen Utama Motor
Ukuran over size piston dan ring piston yang dipasarkan adalah 25, 50,
75 dan 100. Tanda oversize terletak pada kepala piston dan sisi atas
ring piston.
Catatan.
Seseorang sering menentukan keausan dengan menentukan selisih
ukuran X – Y. Dari contoh data diatas berarti terdapat kekeliruan besar
dalam menyimpulkan, dimana ia akan menyimpulkan keausan 0,05 mm,
jadi silinder masih baik.
44
Komponen Utama Motor
46
Komponen Utama Motor
47
Komponen Utama Motor
48
Komponen Utama Motor
H. PISTON
Piston berfungsi untuk membentuk ruang bakar, dan mentransfer
tekanan hasil pembakaran ke pena piston, batang piston (connecting
rod) dan poros engkol. Gerak piston bolak balik dirubah menjadi gerak
putar pada poros engkol melalui batang piston. Pada motor 2 tak piston
juga berfungsi sebagai katup yang membuka dan menutup saluran bilas
dan saluran buang.
Bagian-bagian piston
1. Kepala piston
Kepala piston merupakan bagian yang paling mendapat beban
temperature dan tekanan tinggi, sehingga kepala piston harus kuat dan
tahan panas. Bentuk kepala piston ada bermacam-macam diantaranya
bentuk datar, cembung maupun cekung. Bentuk kepala piston
tergantung disain ruang bakar.
49
Komponen Utama Motor
50
Komponen Utama Motor
b. Motor 2 tak hanya mempunyai satu jenis alur, yaitu alur ring
kompresi. Pada alur terdapat pin kecil (nok) yang berfungsi
sebagai tempat sambungan ring, dan mencegah ring berputar
saat bekerja. Bila sambungan ring piston berputar dan
sambungan berada di saluran bilas maupun saluran buang maka
kemungkinan besar ring piston akan patah saat melintasi lubang.
Patahnya ring akan menimbulkan goresan yang dalam pada
dinding silinder, sehingga blok harus di oversize ukuran besar
yaitu 100, atau diganti silinder liner baru.
51
Komponen Utama Motor
52
Komponen Utama Motor
I. PEMERIKSAAN PISTON
Sebelum melakukan pemeriksaan kondisi piston, maka piston harus
bersih dari kotoran dan karbon yang menempel.
54
Komponen Utama Motor
Penyebab kerusakan:
a. Usia pemakaian
b. Sistem pelumas kurang
sempurna (pompa oli rusak,
jumlah oli kurang, kualitas oli
rendah, penggantian oli tidak
tertib)
c. Debu masuk ke silinder
akibat filter dilepas
d. Cara pengendaraan kurang
baik
e. Overheating Gb. 2.25 Melepas ring piston
J. RING PISTON
Ring piston ada dua jenis, yaitu:
1. Ring kompresi berfungsi untuk mencegah kebocoran kompresi
dan tekanan akhir pembakaran, menyalurkan panas dari piston
ke dinding silinder.
2. Ring oli berfungsi untuk mengoleskan oli ke dinding silinder saat
piston bergerak dari TMB menuju TMA dan mengkikis oli di
dinding silinder saat piston dari TMA ke TMB.
Motor 2 tak hanya memiliki 1 jenis ring piston yaitu ring kompresi.
Jumlah ring kompresi ada 2 buah, yaitu:
1. Ring atas (top ring) berfungsi untuk mencegah kebocoran
kompresi dan tekanan akhir pembakaran, menyalurkan panas
dari piston ke dinding silinder.
2. Ring kedua (second ring) berfungsi menahan kebocoran yang
berhasil menerobos ring atas dan mengoleskan oli untuk
membentuk oil film pada dinding silinder serta mengkikis oli
saat piston bergerak ke TMB.
55
Komponen Utama Motor
1. Upper side knock type : lokasi pin sebagai nok penahan berada
disisi bagian atas alur ring piston (piston groove).
2. Inner side knock type: lokasi pin sebagai nok penahan berada
disisi bagian dalam alur ring piston (piston groove).
Motor 4 tak memiliki 2 ring kompresi dan 1 ring oli. Konstruksi ring
kompresi sedikit berbeda dengan ring kompresi motor 2 tak, perbedaan
terletak pada ujung ring pada motor 4 tak tidak ada lokasi untuk nok.
Konstruksi ring oli ada 2 macam, yaitu:
56
Komponen Utama Motor
57
Komponen Utama Motor
Batang piston terbuat dari besi tuang dengan profil “I”. Bagian yang
berhubungan dengan piston disebut small end dan bagian yang
berhubungan dengan poros engkol disebut big end. Terdapat dua tipe
batang piston yaitu:
1. Intergret type : big end menyatu dengan poros engkol, untuk
melepas batang piston dengan cara melepas pena engkol
(crank pin). Pemasangan pena engkol menggunakan suaian
sesak, untuk melepas pena engkol dengan hydrolic press. Jenis
batang piston ini banyak digunakan untuk motor satu silinder.
2. Separated type: big end dapat dipisahkan dengan poros engkol,
untuk melepas batang piston dengan cara melepas baut
pengikat big end. Poros engkol menjadi satu kesatuan sehingga
pena engkol tidak dapat dilepas. Jenis batang piston ini banyak
digunakan untuk motor silinder dua atau lebih.
58
Komponen Utama Motor
59
Komponen Utama Motor
60
Komponen Utama Motor
61