Untuk itu konsultan telah dapat memahami dan menghayati bentuk dan
ruang lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan. Atas dasar pemahaman
DOKUMEN USULAN 32
TEKNIS
dan penghayatan diatas dan ditambah dengan pengalaman perusahaan
selama menangani pekerjaan sejenis serta didukung oleh tenaga ahli yang
dimiliki , maka kami selaku konsultan sanggup dan bersedia untuk
melaksanakan pekerjaan yang dilelangkan.
2. PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA
2.1. Pendahuluan
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) merupakan tempat dimana sampah mencapai
tahap terakhir dalam pengelolaan sejak mulai timbul di sumber,
pengumpulan, pemindahan/pengangkutan, pengolahan dan pembuangan.
TPA merupakan tempat dimana sampah diisolasi secara aman agar tidak
menimbulkan gangguan terhadap lingkungan sekitarnya. Karenanya
diperlukan penyediaan fasilitas dan perlakuan yang benar agar keamanan
tersebut dapat dicapai dengan baik.
Selama ini masih banyak persepsi keliru tentang TPA yang sering dianggap
hanya sebagai tempat pembuangan sampah. Hal ini menyebabkan banyak
pemerintah daerah merasa sayang untuk mengalokasikan pendanaan bagi
penyediaan fasilitas di TPA yang dirasakan kurang prioritas dibandingkan
dengan penggunaan sektor lainnya. Di TPA, sampah masih mengalami
proses penguraian secara alamiah dengan jangka waktu panjang. Beberapa
jenis sampah dapat terurai secara cepat, sedang yang lainnya lebih lambat;
DOKUMEN USULAN 33
TEKNIS
bahkan beberapa jenis sampah tidak berubah sampai puluhan tahun;
misalnya pastik. Hal ini memberikan gambaran bahwa setelah TPA selesai
digunakanpun masih ada proses yang berlangsung dan menghasilkan
beberapa zat yang dapat mengganggu lingkungan. Karenanya masih
diperlukan pengawasan terhadap TPA yang telah ditutup.
Gambar
Sistem
Pengelolaan Sampah
DOKUMEN USULAN 34
TEKNIS
dari aspek peran serta masyarakat, yaitu proses pewadahan sampah.
Selanjutnya, membutuhkan penanganan kedua yaitu teknik operasional
dimulai dari pengumpulan di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang
membutuhkan aspek peran serta masyarakat, pemindahan ke moda
angkutan, pengangkutan ke TPA, sampai di TPA sampah yang ada tersebut
dipilah kembali melalui proses pengolahan sampah, hingga akhirnya
sampai pada proses pembuangan akhir sampah dengan pendekatan yang
disesuaikan dengan kondisi anggaran (kota besar dengan sanitary landfill
dan kota sedang/ kecil dengan controlled landfill). Kesemuaannya itu
membutuhkan organisasi dalam rangka pengaturan hukum dan penyediaan
pembiayaan.
Pada Kabupaten Katingan , sistem pengelolaan sampah yang ada masih
bersifat individual dengan cara gali dan urug. Walaupun sebagian juga ada
yang masih keliru, yaitu membuang ke sungai, di bakar, dan sebagainya
yang sifatnya belum terpusat.
DOKUMEN USULAN 35
TEKNIS
b. Mengumpulkan data dan informasi selengkap-lengkapnya tentang
pelaksanaan pekerjaan yang diperoleh dari :
A. ANALISIS KEPENDUDUKAN
Analisis kependudukan adalah awal dari mekanisme perhitungan kebutuhan
pengelolaan persampahan. Analisis penduduk sangat berpengaruh terhadap
perencanaan pengelolaan sistem persampahan khususnya yang berkaitan dengan
kebutuhan pelayanan fasilitas pengelolaan persampahan. Dalam analisis
kependudukan, diperlukan proyeksi mengenai jumlah dan perkembangan
penduduk di masa yang akan datang untuk menentukan rencana pengembangan
fasilitas persampahan sehingga penduduk dapat terlayani dengan baik. Metode
proyeksi pertumbuhan jumlah penduduk Kota Kasongan dan Sekitarnya disajikan
dengan metoda bunga berganda. Analisis proyeksi pertumbuhan penduduk pada
kegiatan Perencanaan Teknis TPA ini dilakukan berdasarkan data series jumlah
penduduk Kota Kasongan dan Desa Hampalit yang merupakan lokasi TPA di
Kabupaten Katingan untuk perkiraan jumlah penduduk pada tahun perencanaan
dan untuk mencari kecenderungan pertumbuhan penduduknya. Maka, proses dari
DOKUMEN USULAN 36
TEKNIS
perhitungan ini adalah dengan mekanisme bertahap: (1) menghitung pertumbuhan
penduduk tahun eksisting,; (2) menghitung perkiraan (proyeksi) penduduk 2014 –
2024.
DOKUMEN USULAN 37
TEKNIS
teknik sampah perkotaan. Adapun kegiatan dalam pengelolaan teknik sampah
perkotaan, meliputi:
1. Pewadahan sampah
Adalah cara penampungan sampah sementara di sumbernya baik individual
maupun komunal.
2. Pengumpulan sampah
Adalah proses penanganan sampah dengan cara pengumpulan dari masing-
masing sumber sampah untuk diangkut ke tempat pembuangan sementara
atau langsung ke tempat pembuangan akhir tanpa melalui proses
pemindahan.
3. Pemindahan sampah
Adalah tahap memindahkan sampah hasil pengumpulan ke dalam alat
pengangkutan untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir.
4. Pengangkutan sampah
Adalah tahap membawa sampah dari lokasi pemindahan atau langsung dari
sumber sampah menuju ke tempat pembuangan akhir.
DOKUMEN USULAN 38
TEKNIS
. Skala Pelayanan Infrastruktur Pewadahan Sampah
Jenis Umur
No. Kapasitas Pelayanan Kategorisasi
Wadah Wadah
1. Kantong 10 – 40 L 1 KK 2 – 3 hari Individual
2. Bin/ Tong 40 L 1 KK 2 – 3 tahun Individual
3. Bin/ Tong 120 L 2 – 3 KK 2 – 3 tahun Komunal
4. Bin/ Tong 240 L 4 – 6 KK 2 – 3 tahun Komunal
5. Kontainer 1.000 L 80 KK 2 – 3 tahun Komunal
6. Kontainer 500 L 40 KK 2 – 3 tahun Komunal
7. Bin 30 – 40 L Pejalan 2 – 3 tahun Komunal
Kaki
Taman
Sumber: Pedoman Pengelolaan dan Pengoperasian Bidang Persampahan
Berbasis pada pedoman di atas (Tabel 4.5), maka dapat dihitung kebutuhan
infrastruktur pewadahan sampah yang disinergikan dengan proyeksi jumlah
penduduk dengan menggunakan hasil perhitungan data eksisting. Berikutnya,
dapat kita lakukan review setiap 5 tahun untuk melihat perkembangan gap
antara kebutuhan (demand) dan penyediaan (supply).
DOKUMEN USULAN 39
TEKNIS
5. Pengumpulan sampah ke tempat terbuka untuk ditimbun, dibuang secara
terbuka atau dibakar (untuk wilayah permukiman yang belum mendapat
pelayanan pengangkutan sampah dari petugas kebersihan).
DOKUMEN USULAN 40
TEKNIS
6. Melakukan konsultasi dengan Pihak Pemberi Kerja dan pengelola
teknis yang ditunjuk tentang target pelaksanaan pekerjaan yang
akan dilaksanakan berdasarkan tingkat kebutuhan/kepentingan.
DOKUMEN USULAN 41
TEKNIS
E. Tahap Pelelangan
3. Apresiasi
4. Inovasi
a. Koordinasi
b. Lokasi Pekerjaan
DOKUMEN USULAN 42
TEKNIS
Konsultan perencana dalam merencanakan material yang akan
digunakan akan mempertimbangkan kwalitas dan kuantitas yang baik
dan memenuhi standar, serta mudah didapat dipasar.
2. PROGRAM KERJA
A. Pekerjaan Persiapan
DOKUMEN USULAN 43
TEKNIS
C. Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan persiapan
Survay detail
Pengolahan data
Laporan Final
D. Koordinasi
Selain faktor di atas, faktor koordinasi dan pembagian tugas yang jelas serta
jalur tanggung jawab yang jelas sangat berpengaruh dalam kelancaran
pelaksanaan pekerjaan perencanaan teknis secara baik.
E. Pelaporan
Konsultan harus membuat laporan baik untuk kegiatan pekerjaan maupun
hasil pekerjaan yang meliputi :
- Laporan Pendahuluan,
Laporan ini berisi latar belakang proyek, deskripsi wilayah / pra-analisis wilayah
perencanaan, metodologi pendekatan, strategi penanganan proyek, mekanisme
koordinasi dan rencana kerja, alokasi personil, disain riset, alat survey lainnya.
Selain hal tersebut diatas juga mencakup Laporan Fakta dan Analisa, yang
berisi hasil – hasil survei lapangan, identifikasi, dan analisis kondisi fisik dan non
fisik wilayah perencanaan dan dilengkapi dengan RAB, Gambar dan Spesifikasi
Teknis. Laporan ini diperbanyak dengan jumlah 6 (enam ) eksemplar. Konsultan
DOKUMEN USULAN 44
TEKNIS
Perencana harus dapat memaparkan hasil pekerjaannya (expose) dihadapan tim
teknis atau pihak terkait agar perencanaan yang dihasilkan dapat dipahami dan
diterima baik secara teknis ataupun non teknis.
- Laporan Final,
yang merupakan laporan akhir dari seluruh kegiatan yang berisi seluruh muatan
dari awal pekerjaan hingga akhir pekerjaan setelah dilakukan revisi dan
penyempurnaan laporan sebelumnya. Jumlah buku adalah sebanyak 6 (enam)
eksemplar. Format Buku adalah A4, F4 dan A3 (gambar) serta Soft Copy yang
disimpan dalam CD atau Media lainnya. Dokumen yang merupakan bagian dari
Laporan Akhir adalah :
a. Rencana Anggaran Biaya (RAB),
b. Gambar Rencana Kerja,
c. Spesifikasi Teknis.
Untuk itu kami telah menyusun organisasi Kerja yang terdiri dari tenaga-tenaga
yang berpengalaman dalam bidangnya masing-masing dan yang bekerja penuh
dan maksimal.
DOKUMEN USULAN 45
TEKNIS
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan sehingga menghasilkan
masukan yang terintegrasi.
DOKUMEN USULAN 46
TEKNIS
b. Ahli Teknik Lingkungan (1 orang).
Adalah seorang sarjana strata-1 atau yang lebih tinggi di bidang Teknik
Lingkungan dan berpengalaman di bidangnya selama minimal 2 (dua) tahun
dan dilengkapi dengan Sertifikasi Keahlian dibidangnya (SKA) yang
diterbitkan oleh institusi / lembaga yang telah diakui oleh pemerintah.
Adapun tugas tenaga ahli Teknik Lingkungan adalah merencanakan dan
menganalisa penerapan pembangunan sarana persampahan yang sesuai
dengan teknologi dan kondisi ramah lingkungan yang tepat.
DOKUMEN USULAN 47
TEKNIS
f. Cost Estimator Engineer (1 orang)
Adalah seorang sarjana strata-1 atau yang lebih tinggi di bidang Teknik Sipil
dan berpengalaman di bidangnya selama minimal 2 (dua) tahun.
Tugas Estimator adalah merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan
dalam pekerjaan yang mencakup perhitungan biaya, spesifikasi dan volume
material.
1. Tenaga Pendukung
Tenaga Pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah
yang terdiri dari sebagai berikut :
a. Surveyor (3 Orang)
Tenaga yang disyaratkan seorang Sarjana Muda (D3 atau D4) Jurusan
Tehnik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang berpengalaman
dibidangnya, berpengalaman minimal 2 (dua) tahun. Bertanggung jawab atas
survey dan pengecekan / pengukuran yang dilaksanakan untuk mendapatkan
hasil yang sesuai dan bertanggung jawab kepada Tim Leader.
DOKUMEN USULAN 48
TEKNIS
DOKUMEN USULAN 49
TEKNIS