Anda di halaman 1dari 8

Proposal Group Project Fisiologi Tumbuhan

Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Sukrosa dan Asam Sitrat terhadap Kecepatan Difusi dan
Lamanya Kesegaran Bunga Mawar Putih
(Rosa alba)

Disusun oleh :

1. Eugenia Viandra Putri Laudes (18308141034)


2. Novera Rahmi Annisa (18308141043)
3. Sulistiyani Dian Istiningrum (18308144039)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2020

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Difusi merupakan gerakan penyebaran suatu partikel (air, molekul zat terlarut,
gas atau ion-ion) dari daerah yang potensial kimianya lebih tinggi menuju ke daerah
yang potensial kimianya lebih rendah. Sukrosa disebut juga sakarosa atau gula tebu
terdiri dari molekul glukosa dan fruktosa.
Bunga Mawar Putih yang mempunyai nama latin Rosa alba merupakan salah satu
tanaman hias yang mempunyai prospek yang baik, karena harganya yang tidak terlalu
mahal dan mudah ditemui maka kami memilih menggunakan bunga Mawar Putih pada
praktikum kali ini, dan karena warnanya yang putih sehingga kami dapat lebih jelas
dalam mengamati difusi yang terjadi pada bunga Mawar Putih.
Bunga Mawar Putih yang mempunyai nama latin Rosa alba, cocok ditanam pada
iklim tropis & akan tumbuh subur. Mawar Putih beradaptasi dengan duri lurus seperti
jarum yang mungkin berfungsi untuk mengurangi kerusakan akibat dimakan binatang,
menahan pasir yang diterbangkan angin dan melindungi akar dari erosi.
Peningkatan kualitas bunga yang baik, sehingga keindahan dan kesegaran bunga
potong mawar putih dapat dinikmati lebih lama merupakan hal yang sangat
didambakan. Namun kendala yang dihadapi oleh bunga potong mawar putih adalah
kesegaran bunganya sangat singkat. Untuk mengatasi masalah tersebut dicoba dengan
memberi sukrosa dan asam sitrat ke dalam larutan perendam supaya kesegaran
bunganya lebih lama. Peningkatan kualitas bunga yang baik, sehingga keindahan dan
kesegaran bunga potong mawar putih dapat dinikmati lebih lama merupakan hal yang
sangat singkat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh konsentrasi sukrosa terhadap kecepatan difusi air pada bunga
mawar putih?
2. Bagaimana pengaruh asam sitrat terhadap kesegaran bunga mawar putih?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengaruh konsentrasi sukrosa terhadap kecepatan difusi air pada bunga
mawar putih.
2. Mengetahui pengaruh asam sitrat terhadap kesegaran bunga mawar putih.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Difusi

Difusi adalah pergerakan molekul atau ion menembus membran berdasarkan gradien
konsentrasi. Difusi merupakan suatu cara di mana zat bergerak masuk melalui dan keluar sel.
Molekul atau ion bergerak dari daerah yang berkonsentrasi tinggi ke daerah yang
berkonsentrasi rendah melalaui membran permiabilitas selektif. Molekul-molekul saling
bertumbukan secara acak dan berpantulan jutaan kali tiap detik di kedua daerah.

Seberapa cepat zat terlarut dapat berdifusi bergantung pada lima faktor :
1. Ukuran. Lebih sedikit energi yang diperlukan untuk memindahkan molekul kecil
sehingga molekul kecil dapat berdifusi lebih cepat.
2. Suhu. Molekul bergerak lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi sehingga mereka
lebih sering bertumbukan.
3. Perbedaan gradien konsentrasi, kecepatan difusi lebih tinggi dalam gradien yang
besar.
4. Muatan. Perbedaan muatan anatara dua daerah mempengaruhi kecepatan dan arah
difusi karena perbedaan muatan ini dapat menarik atau menolak ion tertentu.
5. Tekanan. Tekanan mendekatkan molekul, sehingga molekul-molekul yang makin
padat menjadi bertumbukan dan lebih sering berikatan ( Prasaja, 2012:90-91).
B. Asam sitrat dan Sukrosa

Sukrosa dalam larutan perendam berperan sebagai bahan baku respirasi untuk
menghasilkan energi yang akan digunakan dalam proses metabolisme sehingga kesegaran
bunganya lebih lama. Pemakaian sukrosa pada konsentrasi yang tinggi sering menyebabkan
tumbuhnya bakteri dan terbentuknya lendir, sehingga menghambat penyerapan larutan oleh
tangkai bunga (Wiratmaja.2007).

Asam sitrat adalah asam organik lemah yang ditemukan di tumbuhan. Asam sitrat
berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri, karena asam sitrat berperan sebagai
antibiotik. Asam sitrat dalam larutan perendam dapat menurunkan pH larutan sehingga dapat
diserap secara optimal oleh tangkai bunga (Suradinata,2012:129).

Untuk memperpanjang kesegaran bunga mawar dapat dilakukan dengan berbagai


cara antara lain dengan pemberian nutrisi dan bahan pengawet pada larutan perendam agar
kondisi bunga tetap segar ( Wahyuni et al,2010). Menurut Ichimura & Hiroko (2007)
penambahan sukrosa pada larutan perendam mencegah kerusakan pada daun mawar Rosa
Alba .Pada umumnya sukrosa dicampur dengan germisida karena sukrosa dapat memicu
perkembangbiakan bakteri yang dapat menurunkan lama kesegaran bunga.Berbagai macam
bahan kimia yang dapat dipakai sebagai germisida adalah perak nitrat, hidroquinon
,aluminium sulfat, asam sitrat dan NaOCl (Amiarsi & Tejasarwana ,2011). Penggunaan
germisida telah banyak digunakan sebagai anti bakteri serta efektif dalam menghambat
pertumbuhan mikroba pada beberapa tingkatan konsentrasi dan NaOCl sering digunakan
sebagai desinfektan yang efektif dalam membunuh bakteri, fungi, dan virus (Ichimura et al.
2006; Jowkar et al. 2012).
Peranan larutan pengawet dalam memperpanjang masa kesegaran bunga pada
prinsipnya adalah menyediakan energi selama peragaan, menurunkan pH larutan, dan
menghambat pertumbuhan jasad renik penyebab pembusukan (Amiarsi,Yulianingsih,
Murtiningsih, dan Sjaifullah, 2002). Energi dapat dipenuhi dengan menambahkan sukrosa
sebagai sumber energi bunga potong untuk menjalankan metabolismenya. Penurunan pH
larutan dapat dilakukan dengan penambahan bahan yang bersifat asam.Pengawetan bunga
mawar dengan cara perendaman pada larutan pengawet dilakukan untuk menjaga mutu segar
bunga serta memperpanjang masa kesegaran bunga (Halevy dan Mayak, 1979).

C. Hipotesis
H0 : Larutan asam sitrat dan sukrosa tidak berpengaruh terhadap kecepatan difusi dan
kesegaran bunga mawar putih.
H1 : Larutan asam sitrat dan sukrosa berpengaruh terhadap kecepatan difusi dan kesegaran
bunga mawar putih.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

A. Variabel
Variabel bebas : Konsentrasi sukrosa dan konsentrasi asam sitrat
Variabel Kontrol : Bunga mawar putih, volume sukrosa dan asam sitrat
Variabel terikat : Kecepatan difusi dan kesegaran bunga mawar putih
Parameter : a. Kesegaran bunga
b. Volume air yang diserap

B. Waktu, Tanggal, dan Tempat Penelitian


Waktu :
Tempat : Laboratorium Biologi Dasar FMIPA UNY

C. Alat dan Bahan


Alat
1. Gelas ukur 250 ml : 1
2. Botol minuman kemasan : 7

Bahan

1. Bunga mawar putih segar : 14


2. Sukrosa 5%, 10 %, dan15 % masing-masing 100 ml
3. Asam sitrat 100 ppm dan 200 ppm
4. Eosin : secukupnya sampai larutan berwarna merah

D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Menyiapkan sukrosa dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 15% masing-masing 100
ml di dalam botol.
3. Mewarnai larutan sukrosa dengan eosin dan menambahkan asam sitrat 100 ppm
sebanyak 100 ml pada masing-masinglarutan sukrosa (kelompok 1).
4. Menyiapkan sukrosa dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 15% masing-masing 100
ml di dalam botol.
5. Mewarnai larutan sukrosa dengan eosin dan menambahkan asam sitrat 200 ppm
sebanyak 100 ml pada masing-masing larutan sukrosa (kelompok 2).
6. Menyiapkan 200 ml aquadest dalam botol sebagai perlakuan kontrol yang
diwarnai dengan eosin secukupnya.
7. Memasukkan 2 bunga mawar putih segar ke dalam setiap botol sebagai ulangan.
8. Mengamati perubahan yang terjadi pada bunga yaitu perubahan warna.
9. Mengukur waktu terjadinya perubahan warna pada bunga.
10. Mengukur berapa lama bunga dapat tetap segar.
11. Mengukur volume masing-masing larutan pada akhir praktikum.
12. Mencatat hasil pengamatan dan memasukkan ke dalam tabel hasil pengamatan.
E. Teknik Analisis
1. Eksperimen
2. Program SPSS untuk analisis data

DAFTAR PUSTAKA

Amiarsi D, Tejasarwana R. 2011. Formula larutan perendam (pulsing) untuk bunga


mawar.Dalam: Prosiding Nasional Florikultura

Halevy, A. H., dan S. Mayak. 1979. Senesence and postharvest of. J. Hortic. Rev
1:204-236.

Ichimura K, Taguchi M, Norikoshi R. 2006. Extension of the vase life cut roses by
with glucose, isothiazolinonic germicide, acid and aluminium sulphate. Japan
Research. 40(3): 263-269. http://doi.org/cmmf

Ichimura K, Hiroko SY. 2007. Extension of the vase life of cut roses treatment with
and during simulated transport. of The National Institute of Floriculture Science.
7: 17-27.

Prasaja. 2012. Gelatin Berkualitas Tinggi dari Limbah Tulang Ikan Bandeng. Seminar
Nasional Teknik Kimia Soebardjo Brotohardjono IX. Universitas Katolik Widya Mandala.
Surabaya. Hal 1-5.
Wahyuni S, Rusmin D, Melati, Repianto. 2010. Perlakuan pulsing meningkatkan daya

benih setek nilam ≥5 hari. Laporan Penelitian Balai Penelitian Tanaman Obat

Aromatik. [Internet]. [diunduh 2020 Februari 15]. Tersedia pada

://balittro.litbang.pertanian.go.id/?p=455

Wiratmaja. 2007. Gelatin Handbook. Wiley-VCH Verlag GmbH & co. Weinhem.

Anda mungkin juga menyukai