Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH SALINITAS TERHADAP PERTUMBUHAN Pistia stratiotes

LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekologi Tumbuhan yang diampu oleh
Hj. Tina Safaria Nilawati, M.Si. dan Drs.Amprasto, M.Si.

oleh :
Kelompok 4
Biologi C 2012
Fulky Firdaus

(1204592)

Lea Juliana Y.

(1202267)

Novi Dewi K. J.

(1206483)

Sulianti Indah Sari

(1202377)

Yustina Fauziah

(1200189)

T. Ajeng Kartini

()

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015

A. Latar Belakang
Air laut mengandung 3.5% garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik
dan partikel-partikel tak terlarut. Keberadaan garam-garaman mempengaruhi sifat fisis air
laut (seperti: densitas, kompresibilitas, titik beku, dan temperatur dimana densitas
menjadi maksimum) beberapa tingkat, tetapi tidak menentukannya. Beberapa sifat
(viskositas, daya serap cahaya) tidak terpengaruh secara signifikan oleh salinitas. Dua
sifat yang sangat ditentukan oleh jumlah garam di laut (salinitas) adalah daya hantar
listrik (konduktivitas) dan tekanan osmosis (Ruwaida, 2000).
Garam-garaman utama yang terdapat dalam air laut adalah klorida (55%), natrium
(31%), sulfat (8%), magnesium (4%), kalsium (1%), potasium (1%) dan sisanya (kurang
dari 1%) teridiri dari bikarbonat, bromida, asam borak, strontium dan florida. Tiga
sumber utama garam-garaman di laut adalah pelapukan batuan di darat, gas-gas vulkanik
dan sirkulasi lubang-lubang hidrotermal (hydrothermal vents) di laut dalam (Kasmaji,
2001).
Salinitas suatu kawasan menentukan dominansi makhluk hidup pada daerah
tersebut. Suatu kawasan dengan salinitas tertentu didominasi oleh suatu spesies tertentu
terkait dengan tingkat toleransi spesies tersebut terhadap salinitas yang ada. Tumbuhan
merupakan salah satu makhluk hidup tingkat tinggi yang terpengaruh oleh salinitas.
Spesies tumbuhan yang toleran terhadap salinitas tinggi (>5) adalah mangrove, yaitu
antara lain Avicenia. Sedangkan tanaman yang beradaptasi pada salinitas 0.5-5 antara
lain Pluchea indica dan Chatarantus sp. (Nybakken, 1992).
Tanaman kayu apu (Pistia stratiotes) merupakan tanaman air yang biasanya
dianggap gulma oleh masyarakat. Namun tumbuhan tersebut dapat memberikan
keuntungan bagi perairan yang tercemar. Tanaman kayu apu merupakan jenis gulma air
yang sangat cepat tumbuh dan mempunyai daya adaptasi terhadap lingkungan baru.
Tanaman pengganggu ini dapat digunakan untuk menyerap unsur-unsur hara yang larut
dalam air melalui akar-akarnya (Tjitrosoepomo, G., 1981).
Oleh karena itu, dalam kegiatan praktikum Ekologi Tumbuhan ini dilakukan
analisis mengenai tingkat toleransi Pistia stratiotes terhadap kadar salinitas dengan
konsentrasi yang berbeda-beda. Secara langsung dianalisis efek pertumbuhan yang terjadi
pada Pistia stratiotes yang diberi perlakuan kadar salinitas tersebut.
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari kegiatan praktikum ini adalah bagaimana efek salinitas
air terhadap pertumbuhan Pistia stratiotes?
C. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana perbandingan rata-rata jumlah daun Pistia stratiotes pada setiap gradiensi
konsentrasi salinitas air laut?
2. Bagaimana perbandingan warna daun Pistia stratiotes pada setiap gradiensi
konsentrasi salinitas air laut?
3. Bagaimana perbandingan rata-rata panjang akar Pistia stratiotes pada setiap gradiensi
konsentrasi salinitas air laut?
D. Tujuan
1. Untuk mengetahui perbandingan rata-rata jumlah daun Pistia stratiotes pada setiap
gradiensi konsentrasi salinitas air laut.
2. Untuk mengetahui perbandingan warna daun Pistia stratiotes pada setiap gradiensi
konsentrasi salinitas air laut.
3. perbandingan rata-rata panjang akar Pistia stratiotes pada setiap gradiensi konsentrasi
salinitas air laut
E. Tinjauan Pustaka
Tanaman kayu apu (Pistia stratiotes) adalah salah satu tumbuhan yang
mengapung di permukaan air dengan akar yang panjang dan lebat serta bercabang halus,
tanaman ini tumbuh dengan baik pada pH 6-7 (Wardhana, 2004).
Menurut Adi (2002) mengemukakan bahwa tanaman kayu apu memiliki tinggi
10-15 cm, tidak memiliki batang, daunnya tunggal dengan roset akar yang bentuk solet
dengan ujung membulat dan pangkal runcing yang memiliki tepi berlekuk, memiliki
panjang 2-10 cm dan lebar 2-6 cm serta pada pertulangan daun sejajar berwarna hijau
kebiruan. Bunganya berbentuk tongkol terletak pada ketiak daun yang berumah satu
dengan panjang sekitar 1 cm, serta memiliki rambut yang dilindungi oleh seludang
dengan warna putih. Buahnya seperti buni, bulat dan merah. Bijinya berbentuk bulat,
kecil, dan hitam. Akarnya serabut yang berwarna putih. Kandungan kimianya yaitu
senyawa alkaloid dan polifenol.
Adapun klasifikasi tanaman kayu apu (Pistia stratiotes), yaitu:
Kingdom
: Plantae
Divisio
: Magnoliophyta
Classis
: Liliopsida
Ordo
: Alismatoles
Familia
: Araceae
Genus
: Pistia
Species
: Pistia stratiotes

Pistia stratiotes
(Paczkowska, 1994)
Pada penelitian Ulfin (2001) telah mengemukakan bahwa kayu apu mengandung
fitokelatin, yaitu suatu protein yang terdiri dari atom belerang pada sistein yang berfungsi
untuk mengikat logam berat. Dalam penelitiannya menggunakan kayu apu yang ditanam
dalam larutan ion logam berat mampu mengabsorbsi ion logam Pb sebesar 94.69%.
Pada tanaman, logam berat merupakan unsur nonesensial pada tanaman yang bila
masuk ke dalam tanaman maka akan dikelat oleh suatu protein yang ada dalam akar
kemudian disimpan sebagian ke daun (Salibury, 1995).
Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air. Salinitas
juga dapat mengacu pada kandungan garam dalam tanah. Kandungan garam pada
sebagian besar danau, sungai, dan saluran air alami sangat kecil sehingga air di tempat ini
dikategorikan sebagai air tawar. Kandungan garam sebenarnya pada air ini, secara
definisi, kurang dari 0.05%. Jika lebih dari itu, air dikategorikan sebagai air payau atau
menjadi saline bila konsentrasinya 3 sampai 5% (Djoko, 2011).
Salinitas suatu kawasan menentukan dominansi makhluk hidup pada daerah
tersebut. Suatu kawasan dengan salinitas tertentu didominasi oleh suatu spesies tertentu
terkait dengan tingkat toleransi spesies tersebut terhadap salinitas yang ada. Tumbuhan
merupakan salah satu makhluk hidup tingkat tinggi yang terpengaruh oleh salinitas.
Spesies tumbuhan yang toleran terhadap salinitas tinggi (>5) adalah mangrove, yaitu
antara lain Avicenia. Sedangkan tanaman yang beradaptasi pada salinitas 0.5-5 antara
lain Pluchea indica dan Chatarantus sp. (Nybakken, 1992).

Faktor-faktor yang mempengaruhi salinitas yaitu penguapan dan curah hujan.


Makin besar tingkat penguapan air laut di suatu wilayah, maka salinitasnya tinggi dan
sebaliknya pada daerah yang rendah tingkat penguapan air lautnya, maka daerah itu
rendah kadar garamnya. Makin besar atau banyak curah hujan di suatu wilayah laut maka
salinitas air laut itu akan rendah dan sebaliknya makin sedikit/kecil curah hujan yang
turun salinitas akan tinggi. Banyak sedikitnya sungai yang bermuara di laut tersebut,
makin banyak sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitas laut tersebut akan
rendah, dan sebaliknya makin sedikit sungai yang bermuara ke laut tersebut maka
salinitasnya akan tinggi (Ariyat, 2005).

DAFTAR PUSTAKA
Ariyat, Deni. 2005. Pengantar Oseanografi. Penerbit UI-Press.Jakarta
Djoko, Ridwan. 2004. Laut Nusantara. Jakarta : Djambatan.
Gunawan, Adi. W. 2002. Gulma Tanaman Kayu Apu (Pistia stratiotes). Bandung: Remaja Rosda.
Kasmaji. 2001. Salinitas laut. Yudhistira. Surabaya
Nybakken. 1992. Salinitas Air Laut. Erlangga. Bandung
Ruwaida. 2000. Mikroorganisme laut. UTS-press. Jakarta
Salisbury, J.W. dan Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Bandung: ITB.
Tjitrosoepomo, G., 1981. Penelitian Gulma Air, Waduk Sempor (Daerah Saluran Induk Sempor
Timur). Direktorat Jenderal Perairan Pembangunan Kedu Selatan. Departemen Pekerjaan
Umum. Gembong.
Ulfin, I. 2001. Penurunan Kadar Cd dan Pb dalam Larutan Dengan Kayu Apu: Pengaruh pH
dan Jumlah Kayu Apu (Pistia stratiotes L.). Prosiding senaki II, Kimia, FPMIPA ITS.
Surabaya.
Wardhana, W.A. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Penerbit Andi. Yogyakarta.
DAFTAR GAMBAR
Paczkowska,
Grazyna.
1994.
Pistia
stratiotes
L.
[Online].
https://florabase.dpaw.wa.gov.au/browse/profile/1045 [14 Oktober 2015]

Tersedia:

Anda mungkin juga menyukai