Anda di halaman 1dari 2

RINGKASAN

PROSES PENGOLAHAN STIK KRISTAL IKAN


DI DESA TANJUNG KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP
PROVINSI JAWA TIMUR

Ikan rucah merupakan ikan yang berukuran kecil dan merupakan hasil
sampingan oleh nelayan antara lain ikan pari, kuniran, rebon dan sejenisnya yang
memiliki nilai ekonomis yang sangat rendah. Ikan rucah oleh nelayan biasanya dijual
dalam wadah keranjang tanpa ada seleksi lagi, serta dijual dengan harga murah.
Selain itu, pemanfaatan ikan rucah kurang maksimal, biasanya hanya pakan ternak,
ikan asin, ataupun hanya dibuang begitu saja. (Murtidjo, 2001). Kandungan gizi ikan
rucah cukup lengkap yaitu air (76,12%), protein (12, 14%) dan lemak (,39%)
(Subagio et al., 2003).
Selain diolah menjadi tepung ikan, untuk menambah manfaat dan nilai jual
ikan rucah dapat diolah menjadi salah satu produk produk konsumsi, yakni kripik
kaca dengan bentuk panjang seperti stik, sehingga namanya menjadi stik kristal
daging ikan rucah.. Stik Kristal Ikan Rucah ini mempunyai aroma dan rasa khas ikan,
karena bahan bakunya terbuat dari ikan rucah
Bahan pembuatan stik kristal ikan meliputi :
1. Bahan Baku
Bahan utama dalam proses pembuatan stik kristal ikan rucah adalah ikan rucah dan
tepung tapioka.
2. Bahan Pembantu
Bahan pembantu dalam proses pembuatan stik kristal ikan rucah adalah air dan es.
3. Bahan Tambahan
Bahan tambahan pada pengolahan stik kristal ikan berupa merica, garam, jeruk
nipis, dan margarin.
Proses pengolahan stik kristal ikan meliputi :
1) Penerimaan Bahan Baku
Penanganan bahan baku dilakukan dengan cara menambahkan es agar ikan tidak
mudak busuk dan tetap dalam kondisi segar.
2) Sortasi Bahan Baku
Sortasi dilakukan dengan tujuan untuk memilih bahan baku dengan kriteria baik dan
layak diproduksi.
3) Pencucian
Cuci dan bersihkan ikan dari kotoran menempel.
4) Pelumatan Daging Ikan
Pelumatan dengan menggunakan blender.
5) Pemasakan
Masak adonan dengan api kecil kemudian diaduk hingga adonan mengental.
6) Penggilasan
Gilas sampai tipis atau permukaan yang dibawahnya terlihat.
7) Penjemuran I
Penjemuran I dilakukan dengan menjemur adonan dibawah sinar matahari selama
2 jam, tujuannya agar saat digunting atau dibentuk tidak mudah remuk.
8) Pemotongan/ pengguntingan
Gunting / potong adonan stik kristal berbentuk panjang seperti stik.
9) Penjemuran II
Setelah selesai menggunting, lakukan penjemuran kembali.
10) Penggorengan
Penggorengan dilakukan dengan tujuan agar lebih renyah dan krispi.
11) Pengemasan
Kemasan yang dipakai berupa standing pouch.
Pemasaran
Produk dipasarakan dengan cara online.
KESIMPULAN
Tahapan proses pengolahan stik kristal ikan: penerimaan bahan baku, sortasi bahan
baku, pencucian, pelumatan daging ikan, pemasakan, penggilasan, penjemuran I,
pemotongan/ pengguntingan, penjemuran II, penggorengan, pengemasan.
DAFTAR PUSTAKA
Subagio, A., Windrati, W.S., Fauzi, M., dan Witono, Y. 2003. Fraksi Protein dari
IkanKuniran (Upeneus sp) dan Mata Besar (Selar crumenephthalmus).
Prosiding Hasil-Hasil Penelitian. Seminar Nasional dan Pertemuan PATPI.
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai