Contoh Proposal Kti
Contoh Proposal Kti
TAHUN 2018
Oleh
Astuti (2016237)
2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mempunyai unit rekam medis karena rekam medis berperan penting dalam
Rekam medis merupakan salah satu unit yang terpenting pada seluruh
menyebutkan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien pada sarana pelayanan
2
Research, Education, Documentation. Berkas rekam medis bertujuan untuk
dalam pengisian atau pencatatan data rekam medis yang telah dilakukan,
untuk itu dalam pencatatan pengisian harus diisi dengan lengkap padahal
dan tidak tepat. Untuk menjaga hal tersebut, maka pihak rumah sakit
mutu berkas rekam medis rawat inap dengan melaksanakan analisis statistik
hal – hal yang dilakukan perawatan dan pengobatan, review cara pencatatan,
dan review hal – hal yang berpotensi menyebabkan tuntutan ganti rugi.
komunitas dan nilai luhur budaya nasional”. Sesuai dengan visi tersebut,
3
Rumah Sakit UNS Sukoharjo sesuai dengan prosedur tetap (protap). Dalam
protap, seluruh item yang tercantum dalam lembaran rekam medis harus
lengkap pada dokumen rekam medis, serta pengembalian berkas rekam medis
kualitas data statistik penyakit dan masalah kesehatan, serta dalam proses
kasus bedah ini sangat penting juga untuk bidang manajemen data klinis
beserta hal – hal lain yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang
Formulir – formulir Rekam Medis Rawat Inap terutama padakasus bedah ini
4
mempengaruhi pada pengkodean penyakit dan kode tindakan yaitu dalam hal
dapat dijadikan tolak ukur mutu pelayanan suatu rumah sakit. Dimana mutu
B. Rumusan Masalah
inap peserta BPJS pada kasus Bedah di rumah sakit UNS Sukoharjo pada
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
dokumen rekam medis pasien rawat inap peserta BPJS pada kasus
Bedah di Rumah Sakit UNS Sukoharjo periode bulan Maret tahun 2018.
2. Tujuan Khusus
dokumen rekam medis pasien rawat inap peserta BPJS pada kasus
Bedah.
dalam dokumen rekam medis pasien rawat inap peserta BPJS pada
kasus Bedah.
5
c. Mengidentifikasi kelengkapan formulir – formulir rekam medis
rawat inap dalam dokumen rekam medis pasien rawat inap peserta
BPJS pada kasus Bedah dalam hal analisis kuantitatif dan kualitatif.
D. Manfaat Penelitian
formulir - formulir rekam medis rawat inap dalam dokumen rekam medis
2. Bagi Institusi
Kualitatif.
3. Bagi Peneliti
6
E. Ruang Lingkup
Kualitatif ).
F. Keaslian Penelitian
7
Dari 80 DRM
yangditeliti
didapatkan
pada review
identifikasi
Analisis Kuantitatif 78 % lengkap
Dan Kualitatif dan 22 % tidak
Ketidaklengkapan lengkap, review
Dokumen Rekam autentifikasi 0%
Yuliana
Medis pada Pasien lengkap dan 100
2. Laras- 2015 Retrospective
Hipertensi di RS % tidak lengkap,
wati
Pantiwilasa Dr. review
Cipto Semarang pencatatan 0%
Periode Triwulan I baik dan 100 %
Tahun 2015 tidak baik,
review
pelaporan 0 %
lengkap
dan100% tidak
lengkap.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Rekam Medis
9
3. Manfaat Rekam Medis
kepada pasien
10
4. Kegunaan Rekam Medis
a. Aspek Administrasi
pelayanan kesehatan.
b. Aspek Medis
c. Aspek Hukum
d. Aspek Keuangan
11
pasien bila dicatat dengan lengkap dan benar maka dapat digunakan
e. Aspek Penelitian
kepentingan penelitian
f. Aspek Pendidikan
g. Aspek Dokumentasi
12
B. Fungsi Assembling, Koding / Indeksing, dan Filing Dalam Pelayanan
Rekam Medis
1. Fungsi Assembling
Yaitu salah satu bagian di unit rekam medis yang mempunyai tugas
pokok :
gawat darurat, dan rawat inap menjadi urutan atau runtut sesuai
Yaitu salah satu bagian di unit rekam medis yang mempunyai tugas
pokok :
kesehatan tertentu.
13
c. Penyedia informasi nomor – nomor rekam medis yang bersangkutan
3. Fungsi Filing
Yaitu salah satu bagian di unit rekam medis yang mempunyai tugas
pokok :
penyimpanan DRM.
pemakainya tentang apa yang harus dilakukan, data apa yang harus
data apa yang dilakukan setelah itu. Sebuah formulir didesain untuk
14
2. Manfaat Formulir
d. RM 7 ( Laporan Operasi )
15
informasi - informasi penting lainnya dicatat dengan lengkap. Informasi
dokumen tersebut harus dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang ada.
rekam medis rawat inap sehingga dapat dipisahkan yang lengkap dan
4. Dokumen Rekam Medis yang sudah diatur sesuai urutan dokumen rekam
Rekam medis yang baik berisi data yang lengkap dan dapat diolah
E. Quality Assurance
pelayanan.
16
2. Tujuan Quality Assurance
F. Analisis Kualitatif
1. Pengertian
2. Tujuan
pencegahan“.
e. Tidak boleh untuk diubah atau dibuat ulang, harus dilakukan secara
diplomasi.
17
g. Kelengkapan informed consent sesuai dengan peraturan yang
diterapkan .
4. Komponen
bagian dengan bagian lain dan seluruh bagian. Diagnosa dari awal
harus konsisten.
18
c. Review adanya informed consent yang harus ada.
dan pengobatan.
5. Jadwal analisis.
Pada Rawat Jalan setiap hari atau berkala sedangkan Rawat Inap
19
G. Analisis Kuantitatif
1. Pengertian
2. Tujuan
4. Komponen
a. Review Identifikasi
b. Review Autentifikasi
c. Review Pelaporan
20
disesuaikan pelayanan dalam penyakit pasien selama dirawat di
rumah sakit.
d. Review Pencatatan
a. IMR adalah jumlah rekam medis yang belum lengkap dan batas
lengkap.
H. Tugas Assembling
21
4. Formulir yang tidak lengkap akan dicheck list, dan catatan yang tidak
lengkap akan ditulis pada kertas kecil diselipkan di depan berkas rekam
medis.
jam.
rekam medis dan jumlah dokumen rekam medis yang belum lengkap.
7. DRM yang belum lengkap juga data rekam medisnya dapat dilengkapi
akan dinilai disini. Selain itu Unit Rawat Inap yaitu Dokter dan Perawat /
rekam medis pasien saat mulai perawatan sampai dengan selesai perawatan,
disini akan diketahui lengkap atau tidaknya pengisian data rekam medis.
Kelengkapan penulisan pada berkas rekam medis merupakan suatu hal yang
penting. Rekam medis yang tidak lengkap tidak cukup memberikan informasi
22
J. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Ketidaklengkapan Dokumen
Rekam Medis
6. Dokter dan perawat yang lama dalam melengkapi data rekam medis
pasien dan dokter / perawat yang lupa dalam melengkapi data rekam
medis pasien.
terhadap pedoman.
rekam medis.
23
K. Bedah
L. Kerangka Teori
Assembling
Prosedur Tetap Kelengkapan Pengisian Data Rekam Medis
Kebijakan
Analisis Kualitatif
Analisis Kuantitatif
Review kelengkapan dan kekonsistensian diagnosis
Review Identifikasi
Review kekonsistensian pencatatan diagnostik
Review Autentifikasi
Review adanya informed consent
Review Pelaporan
Review pencatatan hal –hal yang dilakukan perawatan dan pengobatan
Review Pencatatan
Review cara pencatatan
Review hal – hal yang berpotensi menyebabkan tuntutan ganti rugi
24
M. Kerangka Konsep
Analisis Kualitatif
DRM dengan review :
DMR
BAB III
METODE PENELITIAN
25
Jenis penelitian adalah deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan
dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu
yang diteliti.
B. Variabel Penelitian
1. Analisis Kuantitatif
a. Review Identifikasi
b. Review Autentifikasi
c. Review Pelaporan
d. Review Pencatatan
2. Analisis Kualitatif
pengobatan
26
f. Review hal – hal yang berpotensi menyebabkan tuntutan ganti rugi.
medis medis pasien rawat inap peserta BPJS di Rumah Sakit Islam
27
penunjang, tanggal dan jam
pemberian perawatan/ obat / visit.
5. Review Pencatatan Analisa kelengkapan yang
mencakup pencatatan semua item
pada semua formulir rekam medis
DRM rawat inap mulai dari semua
terisi, tulisan dapat dibaca, dan cara
pembetulan.
6. Review kelengkapan dan Dikatakan lengkap dan konsisten
kekonsistensian diagnosis apabila diagnosis masuk, diagnosis
utama, diagnosis komplikasi dan
operasi/ tindakansesuai dari awal
sampai akhir perawatan.
7. Review kekonsistensian Dikatakan lengkap dan konsisten
pencatatan diagnosis. pada pencatatan apabila pencatatan
diagnosis awal sampai diagnosis
akhir konsisten, pencatatan
mencerminkan perkembangan
informasi mengenai kondisi pasien,
hasil catatan perkembangan, hasil
pemeriksaan laboratorium, hasil
operasi, hasil pemeriksaan, obat
yang diberikan dan segala keadaan
pasien, penjelasan dan petunjuk
informasi yang diberikan oleh
dokter dicatat dalam formulir rekam
medis.
28
menandatangani persetujuan
tersebut.
9. Review cara pencatatan Tulisan di dalam pencatatan harus
jelas, mudah dibaca, bagus, tinta
tahan lama, tidak menulis hal–hal
yang tidak berkaitan dengan
pengobatan pasien, harus terdapat
waktu pencatatan, pencatatan harus
lengkap dan hati – hati.
10. Review hal – hal yang Catatan mengenai kejadian –
berpotensi menyebabkan kejadian yang dapat menyebabkan
tuntutan ganti rugi. tuntutan kepada institusi pelayanan
kesehatan baik oleh pasien maupun
oleh pihak ketiga. Tindakan yang
dilakukan harus sesuai dengan
prosedur.
11. Review pencatatan hal–hal Catatan mengenai hal – hal yang
yang dilakukan saat perawatan dilakukan kepada pasien mengenai
dan pengobatan. perawatan dan pengobatan harus
sesuai dengan diagnosis penyakit
pasien dan tindakan kepada pasien
oleh pemberi pelayanan / dokter.
Dalam penelian ini populasinya adalah semua DRM pasien rawat inap
peserta BPJS kasus bedah periode bulan Mei tahun 2016 di Rumah Sakit
29
menetapkan sampel representative. Bahwa rata – rata kasus bedah adalah 240
pasien.
diberi nomor, semua unit populasi ditulis pada gulungan dalam bentuk dan
ukuran yang sama serta warna yang sama kemudian dimasukkan kedalam
kotak dan kocok rata, gulungan kertas diambil dengan jumlah sampel yang
E. Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data primer yaitu berkas rekam medis rawat inap
pasien kasus bedah, peneliti mengumpulkan DRM rawat inap pasien peserta
BPJS kasus bedah di bagian filing rawat inap dan diamati, diteliti
pasien bedah untuk mengetahui nomor rekam medis pasien bedah dan nama –
F. Pengolahan Data
1. Editing
2. Tabulating
30
Memasukkan data dalam komputer untuk memudahkan
3. Penyajian Data
mudah memahami.
4. Klasifikasi
G. Analisis Data
ditarik kesimpulan.
H. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah table check list
keterangan jika lengkap menggunakan tanda square root ( √ ) dan kalau tidak
lengkap menggunakan tanda minus sign ( - ). Selain itu dalam penelitian ini
31
juga menggunakan pedoman wawancara, yaitu untuk menggali dan
pasien rawat inap peserta BPJS, formulir – formulir rekam medis rawat inap
khususnya pada kasus bedah dalam hal urutan, macam – macam formulir
pasien rawat inap peserta BPJS dan informasi mengenai faktor–faktor yang
32