Anda di halaman 1dari 4

TRIGGER CASE

DIARE

KASUS

Pengkajian pada tanggal 28 Juni 2018 pada An. A hasil yang didapat adalah

sebagai berikut: nama pasien An. A, Tempat tanggal lahir Cilacap, 11 Januari 2018.

Berdasarkan tanggal lahir tersebut usia kronologis pasien yaitu 5 bulan 17 hari. Jenis

kelamin pasien laki-laki. Orang tua pasien bernama Tn. B dan Ny. R yang bekerja

sebagai Wiraswata dan Ibu Rumah Tangga. Untuk pendidikan terakhir orang tua An.

A yaitu SMA dan SMA. Agama dari pasien yaitu Islam sama dengan agama ayah dan

ibunya. Pasien bertempat tinggal di Jalan Kalidonan Rt. 03 Rw. 15.

Keluhan utama pada pasien saat di kaji adalah kulit memerah di perinial sejak

4 hari, diare lebih dari 6 kali dengan konsistensi cair dan berwarna kuning, batuk serta

pilek. Riwayat penyakit dahulu pada pasien hanya batuk dan pilek, sebelumnya pasien

belum pernah dirawat di Rumah Sakit, belum pernah dioperasi, tidak memiliki alergi

dan mendapatkan imunisasi Hbo dan BCG, An A belum mendapatkan imunisasi

Polio, Campak, DPT. Di dalam keluarga pasien tidak memiliki tidak ada yang

mengalami penyakit keturunan.

Riwayat kehamilan dan kelahiran pada pasien terbagi menjadi tiga yaitu

prenatal, intranatal dan postnatal. Pada saat sebelum kelahiran (Prenatal) ibu An. A

rutin memeriksa kehamilannya setiap bulan ke bidan dan puskesmas. Pada saat

kelahiran (Intranatal), An. A dilahirkan secara spontan yang ditolong oleh bidan

dengan panjang 49cm, dan berat badan 3900 gram. Pada saat sudah melahirkan

(Posstnatal) An. A langsung menangis.


Riwayat sosial pasien yang dikaji yaitu pengasuh hubungan dengan anggota

keluarga, pembawaan secara umum daan lingkungan rumah. Hubungan dengan teman

sebaya, Ibu An. A mengatakan An. A sangat aktif dengan teman sebaya. Pasien

diasuh oleh ibu dan ayah kandungnya, hubungan dengan anggota keluarga baik,

pembawaan secara umum aktif dan ceria, lingkungan rumah An. A tinggal dirumah

dengan keadaan lingkungan yang padat.

Pengkajian yang berhubungan dengan kebutuhan dasar, penulis mengkaji

tentang makanan, pola tidur, mandi, aktifitas bermain, dan eliminasi. An. A masih

mendapatkan full ASI dari ibunya. Untuk pola tidur sebelum tidur selalu minum ASI

dan tidurnya jam 22:30 sampai 04:30 terbagun minum susu dan tidur lagi sampai jam

06:00, sedangkan tidur siang kurang lebih 1-2 jam. Pasien mandi 2 kali pagi dan sore.

Sedangkan aktifitas pasien setiap harinya bermain bebek-bebekan yang bunyi. Untuk

BAB dan BAK 6-7 kali di popok. Sedangkan BAB dengan konsistensi cair berwarna

kuning. Selain itu penulis juga mengkaji tentang data keadaan kesehatan saat ini pada

pasien, meliputi diagnosa medis, tindakan operasi, status cairan, obat-obatan, aktifitas,

tindakan keperawatan dan hasil pemeriksaan penunjang. Diagnosa medis pasien yaitu

diare dengan dehidrasi ringan dan ISPA. Pasien tidak perlu mendapatkan operasi.

Status cairan pasien yang dikaji oleh penulis yaitu pasien mendapatkan cairan infus

Ring AS 30 tpm. Obat-obatan yang digunakan selama dirawat tidak ada obat tablet

hanya obat yang dimasukan melalui injeksi, salep dan sirup.

Aktifitas pasien sangat aktif. Tindakan keperawatan yang dilakukan pada

pasien yaitu injeksi, obat oral dan perawatan perineal. Injeksinya berupa injeksi

Sagestam 2×20 mg, injeksi Dexsametasol 3×1,5 mg, L. Zinc 2×1/hari, L. Bio

1×1/hari dan Salep Miconazole Nitrate. Hasil pemeriksaan penunjang Leukosit

5,467/Ul, MCH 23.7 pg, Eosinofil 0%, Batang 0% dan Limfosit 51%. Selain
anamnesa dan pemeriksaan penunjang penulis juga melakukan pengkajian berupa

pemeriksaan fisik. Keadaan umum pasien sadar penuh (composmentis) dengan nilai

eye 4, verbal 5 dan motorik 6. Dari hasil pemeriksaan fisik, pasien mengalami

gangguan di bagian kepala yaitu pada bagian mulut pasien yang didapatkan mukosa

bibir lembab. Sedangkan di bagian kepala yang lainnya tidak mengalami masalah

seperti mata tidak ada kelainan, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik. Pada

hidung kedua sisi simetris, tidak ada serumen. Di bagian telinga tidak menggunakan

alat bantu dengar, tidak ada lesi, tidak ada serumen. Dibagian tengkuk tidak ada lesi,

tidak ada kaku kuduk. Dibagian dada tidak ada lesi dan bentuk dada simetris. Untuk

pengkajian jantung melakukan inspeksi tidak terlihat iktus cordis dan tidak ada lesi,

bunyi jantung S1-S2 normal saat auskultasi, tidak ada nyeri tekan saat palpasi, dan

terdengar suara pekak saat perkusi. Untuk pengkajian dibagian paru-paru tidak ada

tarikan dinding dada dan tidak ada lesi saat inspeksi, terdengar suara ronkhi saat

auskultasi, expansi dada normal saat palpasi, dan terdengar suara ronkhi saat

auskultasi, expansi dada normal saat palpasi dan terdengar suara sonor di 12 titik saat

perkusi. Untuk pengkajian di bagian perut bentuk perut simetris, tidak ada lesi saat

inspeksi, peristaltik 39 kali/ menit saat auskultasi, tidak ada nyeri tekan saat palpasi,

dan bunyi perut timpani saat perkusi. Untuk pengkajian di bagian punggung bentuk

simetris dan tidak ada kelainan. Genetalia, pasien berjenis kelamin laki-laki dan tidak

ada kelainan. Ekstermitas bagian atas pada lengan tangan kanan terpasang infus Ring

As. Kulit di bagian perineal tampak memerah, kulit lembab, kulit berwarna coklat

keputihan. Tanda vital dikaji diperoleh yaitu suhunya terukur 36,6oC dan Nadi 80

kali/menit.

Pengkajian tentang tingkat perkembangan anak yaitu kemandirian dan

bergaul An. A jika melihat mainan yang lucu An. A tersenyum, An. A sangat aktif
dengan orang lain. Motorik halus An. A dapat menggerakan kepala sepenuhnya dari

satu sisi ke sisi yang lain, An. A dapat meraih mainan yang diletakkan agak jauh, jika

An. A disentuh pensil di punggung tangan atau ujung jari An. A dapat menggenggam

pensil tersebut. Kognitif dan bahasa An. A mengeluarkan suara gembira berada tinggi

atau memekik tetapi bukan menangis. Motorik kasar, motorik kasar pasien mampu

bergerak untuk bisa tengkurap.

Anda mungkin juga menyukai