PENDAHULUAN
Salah satu produsen ban terbesar di dunia adalah The Goodyear Tire &
Rubber Company yang berpusat di Amerika Serikat dengan produksi berbagai jenis
ban, produk karet dan kimia di lebih dari 90 pabrik di 28 negara, dengan sekitar
80.000 karyawan di seluruh dunia. The Goodyear Tire & Rubber Company juga
membuka cabangnya di Indonesia yaitu PT Goodyear Indonesia Tbk yang
berlokasi di Bogor, Jawa Barat, di atas area tanah seluas 172.000 meter persegi
dengan kapasitas produksi 12000 ban perhari.dengan berbagai tipe dan merk hasil
produksi seperti: EAGLE, DUCARO, WRANGLER, Excellence untuk kendaraan
penumpang, WRANGLER DT, Wrangler HP AW, Cargo G28 untuk pick up dan
mobil mini van, HI MILER untuk truk, dan HARD ROCK LUG, TRACTION
SURE GRIP, SURE GRIP untuk ban off road.
1.1. 1 Tujuan
Adapun tujuan dan pelaksanaan PKL ini adalah sebagai berikut :
a. Tujuan Utama
Setelah melaksanakan PKL diharapkan Mahasiswa memperoleh pengalaman
nyata dari perusahaan/industri sebagai upaya pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK), sehingga Mahasiswa dapat mengevaluasi diri setelah
melihat kemajuan-kemajuan IPTEK di perusahaan/industri.
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui bagaimana proses pembuatan Green Tire Bias.
2. Mengetahui apa saja hambatan yang sering terjadi pada proses pembuatan
Green Tire Bias.
1.1.2 Manfaat
Manfaat yang didapatkan Penulis selama PKL ini adalah :
a. Terpenuhinya persyaratan perkuliahan sebelum menyelesaikan studi di
program studi S1 Teknik Mesin, Universitas Negeri Jakarta.
b. Menerapkan disiplin ilmu yang diperoleh selama perkuliahan.
c. Melatih diri agar lebih bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.
d. Menambah pengalaman dalam dunia industri.
Logo Perusahaan
(Waktu lembur)
a. Ban Radial
Gambar : Ban Radial
(small dan mide size SUV)
BAB II
2.2.3 Persiapan K3
Setelah melakukan breafing khususnya Mahasiswa langsung melakukan
kegiatan observasi, guna mendapatkan data-data yang akurat di dalam perusahaan.
Dan mengikuti arahan-arahan yang akan diberikan oleh pembimbing lapangan.
Melakukan persiapan K3 dimana karyawan maupun Mahasiswa yang PKL di
tuntut untuk mematuhi peraturan agar tidak terjadi kecelakaan kerja.
ANALISIS PEKERJAAN
Tahapan proses produksi ban secara umum dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Banbury Mixer
Dalam pembuatan produk ban unggulan, baik untuk kendaraan mobil maupun
motor, Tire Manufacturing menggunakan beberapa material sebagai bahan baku
utama dan beberapa bahan kimia sebagai bahan pelengkap produksi. Material
yang digunakan antara lain Natural dan Synthetic Rubber, Carbon Black, Silica,
Zinc Oxide, Sulfur, Oli, dan beberapa material kimia lain.
Fungsi Banburry mixer ini adalah untuk membuat karet sintetik menjadi
lembaran-lembaran compound. Proses pada banburry mixer ini berlangsung
diantara dua buah rotor yang berputar berlawan. Sumbu kedua rotor sejajar, dan
masing-masing rotor mempunyai kecepatan tangensial yang berbeda. Jarak antara
permukaan rotor diatur dengan alat pengatur sekrup. Sebagai akibat perbedaan
kecepatan tangensial dan penyempitan rotor, maka komponen karet mengalami
gaya geser dan gaya tekan selama proses pencampuran. Gaya tekan memperbesar
gaya geser, dan gaya geser memutuskan ikatan (rantai) molekul karet. Dengan
putusnya ikatan molekul karet memungkinkan kabon dan bahan kimia lain dapat
bercampur dengan karet.
Pada tahap awal, proses yang dilakukan adalah pencampuran Natural &
Synthetic Rubber dengan Ingredient yang sebelumnya sudah ditimbang sesuai
dengan berat yang ditentukan pada spesikasi produk yang ingin dibentuk.
Kemudian diberikan tambahan Carbon dan Oli pada saat material tersebut masuk
kedalam mesin Banburry. Dalam mesin tersebut terdapat alat yang berfungsi
untuk menggiling campuran menjadi lapisan yang disebut compound.
Sebelum compound tersebut disusun pada rak, terlebih dahulu melewati proses
pendinginan dan diberi cairan adhesive agar compound tersebut tidak lengket
setelah tersusun.
Gambar banbury mixer
2. Extruder
Adonan hasil mixing tadi dibuat menjadi tread dan sidewall. Prosesnya
adalah injeksi dan extruding hingga terbentuk profil. Hasil akhir dari tahapan ini
adalah side wall, tread dan filler. Side wall merupakan salah satu bagian ban yang
berfungsi sebagai pelindung terhadap benturan dari arah samping atau
serempetan, bahan untuk menambah fleksibilitas ban, lapisan karet pembungkus
carcass dari shoulder area ke rim cushion dan bead area, berfungsi untuk fashion
jika dihias dengan white ribbon atau white letter, penahan tekukan untuk beban
berat, daya tahan lama dan tahan retakan dan juga berfungsi untuk kekerasan dan
keempukan radial.
Gambar extruder
3. Calender
Proses aplikasi lain adalah untuk pembuatan material ply & steel belt, JLB &
cap ply. Aplikasi tersebut dibentuk oleh mesin Calender dengan bahan dasar
benang (polyester dan nylon) juga steel cord. Polyester maupun nylon yang akan
diproses, sebelumnya harus melalui proses pelebaran terlebih dahulu agar material
tersebut terbuka untuk kemudian di masukan ke dalam oven dengan suhu 160°C
agar pada saat diberikan compound dan bahan-bahan seperti polyester, nylon, dan
steel cord dapat merekat dengan sempurna. Proses pelapisan (Rubberizing)
melalui celah Roll Calender pada temperatur dan tebal tertentu sesuai spesifikasi.
Gambar Calender
4. Bead wire
Sementara proses calender berjalan, di bagian lain ada pembuatan bead wire
yaitu melapisi kawat baja dengan karet. Proses ini berjalan otomatis dan begitu
keluar dari mesin, bead wire sudah berbentuk lingkaran sesuai dengan ukuran
rim.
Proses cutting ini merupakan proses lanjutan dari mesin Callender, hasill
akhir dari proses ini biasa disebut dengan Ply dan Cap Ply. Ply merupakan
lembaran material yang terdiri dari Polyester, Nylon, dan compound yang telah
diproses sebelumnya dalam bentuk gulungan panjang di mesin Calender yang
kemudian di potong – potong untuk merubah arah atau sudut benang dari 0°
menjadi 90°. Ply berfungsi sebagai carcass atau kerangka untuk menahan,
membentuk sistem suspensi dan beban ban.Sedangkan Cap Ply merupakan
lembaran material yang terdiri dari nylon dan compound yang dipotong – potong
menjadi beberapa bagian di mesin TTO. Cap Ply berfungsi sebagai bahan untuk
mempertahankan bundar ban waktu berjalan, meredam suara bising dari steel belt,
membuat nyaman, dan untuk memperkecil rolling resistance.
7. Tire Curing
Proses selanjutnya adalah tahap akhir dari proses pembentukan ban. Green
Tire yang dihasilkan dari proses perakitan kemudian di kirim ke
area Curing untuk dimasak. Proses Curing sendiri terdiri dari beberapa tahap.
Pertama Green Tire datang dari bagian Perakitan, sebelum masuk ke
proses curing, Green Tire harus diperiksa terlebih dahulu untuk menghindari
adanya cacat pada Green Tire. Setelah Green Tire selesai diperiksa diambil 4 ban
setiap 1 rak Green Tire untuk dilakukan proses painting Chem Trend yaitu
pengolesan cairan tire-lubricant pada bagian dalam Green Tire yang bertujuan
agar Green Tire tidak
menempel di bagian karet
bladder pada saat
proses curin g berlangsun
g. Kemudian Green Tire
dikirim ke masing-
masing operator
untuk di proses di
mesin press curing.
Proses curin g sendiri
merupakan pemasakan atau vulkanisasi yaitu penyatuan polimer (rubber)
dengan carbon black dan sulphur dengan dibantu oleh persenyawaan bahan kimia
untuk mendapatkan beberapa karakteristik compound yang diperlukan dari
bagian-bagian ban. Proses curing (pemasakan) ini membutuhkan suhu panas dan
sejumlah tekanan steam yang sangat tinggi, Green Tire akan ditempatkan pada
cetakan (mold) dengan temperatur sesuai dengan yang diinginkan untuk produksi.
Setelah cetakan tertutup, Green Tire akan melebur ke dalam
cetakan tread dan side wall. Cetakan tersebut tidak dapat dibuka sampai
proses curing selesai secara keseluruhan. Setelah proses pemasakan
selesai, mold akan terbuka secara otomatis. Ban yang sudah jadi akan jatuh dan
masuk ke dalam conveyor untuk kemudian sampai di bagian Pemeriksaan
(Finishing). Proses pemasakan berlangsung dalam mesin Press. Green Tire
dimasukkan dalam press pencetak ban (mold) yang dilengkapi dengan bladder
2
untuk diisi hot water dengan tekanan ± 24 kg/cm dan temperatur 182`C
dengan waktu sesuai spesifikasi.
8. Finishing
Setelah selesai, ban diperiksa secara visual apakah ada cacat atau tidak. Proses
ini tentu saja tidak menggunakan mesin, jadi ketelitian pekerja sangat dibutuhkan.
Selain visual, kontrol juga dilakukan dengan pemeriksaan balance dan
menggunakan sinar X. Ban tidak mungkin bisa 100% balance seperti pelek,
namun ada batasannya. Jika melebihi batas, berarti ada kesalahan pada proses
produksi. Selain itu, kami juga memiliki laboratorium untuk memeriksa sampel
ban yang diambil secara acak demi menjaga kualitas.
Kontruksi
Bab 4
Kesimpulan
Saran