Anda di halaman 1dari 22

Laporan Praktikum 7 Kamis, 24 Oktober 2019

Mata Kuliah: Wisata Budaya dan Spiritual

IDENTIFIKASI DINAMIKA DAN PERILAKU BUDAYA DI


KAWASAN NON PERKOTAAN
(Studi Literatur: Malaysia)

Disusun oleh :
Kelompok 6/ Praktikum 2
Simson Soni Elepore J3B218134
Alif Akbar F. J3B218142
Asti Carissa M. J3B218146
Roito Faridatus’saadah Harahap J3B418166

Dosen :
Bedi Mulyana, S.Hut., M.Par., MMCAP

Asisten Dosen :
Alvionita Ritawati, S.Hut.
Ansyari Musoman, S.Hut.

PROGRAM STUDI EKOWISATA


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
i

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI i
DAFTAR TABEL ii
DAFTAR GAMBAR ii
I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
II. TINJAUAN PUSTAKA 2
A. Dinamika 2
B. Perilaku 3
C. Masyarakat 3
D. Kawasan Non Perkotaan 5
III. METODE PRAKTIKUM 6
A. Tempat dan Waktu 6
B. Alat dan Bahan 6
C. Tahapan Kerja 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 7
A. Hasil 7
B. Pembahasan 9
V. SIMPULAN 17
DAFTAR PUSTAKA 18

i
ii

DAFTAR TABEL

No. Halaman
1 Alat dan Bahan 5
2 Invetarisasi Dinamika dan Perilaku Budaya Kawasan Non Perkotaan 6

DAFTAR GAMBAR

No. Halama

1 Universiti Malaysia Sarawak 9


2 Denah pola geometris Islam 9
3 Potensi wisata: Desaru Fruit Farm 11
4 Kesenian Ghazal 11
5 Alat musik kompang 12
6 Masjid Agung Kuching 13
7 (a) dan (b) Pakaian tradisional Malaysia 13
8 Makanan khas: Nasi Kerabu 14
9 Bus Hop on Hop Off 15

ii
1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebudayaan merupakan suatu sistem pengetahuan dan kde yang dimiliki


oleh suatu kelompok manusia yang berfungsi sebagai pengarah bagi masyarakat
yang menjadi warga kelompok itu dalam bersikap dan bertingkah laku.
Kebudayaan ini dilaksanakan sesuai dengan adat istiadat yang berlaku pada
kawasan tersebut. Dalam perjalanannya, manusia akan mengalami berbagai
perubahan sosial yang dapat dipengaruhi oleh faktor yang datang dari luar
maupun yang dikembangkan oleh individu itu sendiri. Tumanggor (2010) dalam
buku Wisata Budaya dan Spiritual mengatakan bahwa dinamika sosial dapat
diakibatkan oleh adanya akulturasi, asimilasi, dan inovasi pada kebudayaan
tersebut. Ketiga proses inilah yang kemudian menghasilkan suatu kebudayaan
baru baik itu berupa ide, tindakan masyarakat hingga benda-benda budaya yang
digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Kawasan non perkotaan merupakan suatu area di luar kawasan perkotaan
yang memiliki kepadatan penduduk yang rendah dan biasanya didominasi oleh
jenis pekerjaan bidang pertanian dan peternakan. Kawasan ini juga dapat
dikatakan masih memiliki kebudayaan yang tergolong lebih baik daripada
kawasan perkotaan. Hal ini dapat dilihat sari kecilnya kemungkinan kawasan non
perkotaan dalam menerima pengaruh kebudayaan dari luar seperti pelaksanaan
upacara pernikahan yang masih menjalankan upacara tradisional hingga
penggunaan atribut-aribut kebudayaan masyarakat setempat. Oleh karena itu
diperlukan suatu identifikasi mengenai dinamika kebudayaan yang berlangsung
sehingga dapat diketahui seberapa jauh dinamika tersebut mempengaruhi
kebudayaan masyarakat setempat.

B. Tujuan

Praktikum mengenai Identifikasi Dinamika dan Perilaku Budaya di Kawasan


Non Perkotaan ini memiliki tujuan. Adapun tujuannya, yakni untuk mengenali,
mengetahui dan memahami serta mampu mengidentifikasi dan perilaku budaya
pada kawasan non perkotaan.
2

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Dinamika

Manusia dan kebudayaan merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan,


karena manusia adalah pendukung keberadaan suatu kebudayaan. Kebudayaan
pada suatu masyarakat harus senantiasa memiliki fungsi yang dapat menunjang
pemenuhan kebutuhan bagi para anggota pendukung kebudayaan. Kebudayaan
harus dapat menjamin kelestarian kehidupan biologis, memelihara ketertiban,
serta memberikan motivasi kepada para pendukungnya agar dapat terus bertahan
hidup dan melakukan kegiatan-kegiatan untuk kelangsungan hidup. Dilansir dari
web budiaman977.wordpress.com, dalam jangka waktu tertentu, semua
kebudayaan mengalami perubahan, Leslie White (1969) mengemukakan bahwa
kebudayaan merupakan fenomena yang selalu berubah sesuai dengan lingkungan
alam sekitarnya dan keperluan suatu komunitas pendukungnya. Sependapat
dengan itu Haviland (1993), menyebutkan bahwa salah satu penyebab mengapa
kebudayaan berubah adalah lingkungan yang dapat menuntut kebudayaan yang
bersifat adaptif. Dalam konteks ini perubahan lingkungan yang dimaksud bisa
menyangkut lingkungan alam maupun sosial.
Berkaitan dengan perubahan kebudayaan, Kingsley Davis berpendapat
bahwa perubahan-perubahan sosial dalam masyarakat merupakan bagian dari
perubahan kebudayaan. Perubahan-perubahan dalam kebudayaan mencakup
seluruh bagian kebudayaan, termasuk kesenian, sistem pengetahuan, sistem religi,
sistem perlengakapan hidup dan teknologi, sistem kekerabatan, dan sistem mata
pencaharian. Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas, sudah tentu ada
unsur-unsur kebudayaan yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Namun
demikian setiap perubahan kebudayaan tidak perlu harus mempengaruhi sistem
sosial masyarakat yang sudah ada sebelumnya.
Dinamika kebudayaan identik dengan perubahan unsur- unsur kebudayaan
universal, yang apabila ditinjau dalam kenyataan kehidupan suatu masyarakat,
tidak semua unsur mengalami perkembangan yang sama. Ada unsur kebudayaan
yang mengalami perubahan secara cepat, ada pula yang lambat, bahkan sulit
berubah. Apabila mengkaji pengertian kebudayaan menurut Antropolog Inggris
Edward Burnett Tylor (Horton & Hunt, 2006) sebagai suatu kompleks
keseluruhan yang meliputi pengetahuan, keyakinan, kesenian, hukum, moral, adat,
semua kemampuan dan kebiasaan lain yang diperoleh seseorang sebagai anggota
masyarakat; maka tingkat perubahan unsur tersebut menjadi sangat variatif antara
satu masyarakat dengan masyarakat yang lain.
3

B. Perilaku

Perilaku manusia adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri


(Notoatmodjo, Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni 2007). Secara operasional
perilaku dapat diartikan suatu respon organisme atau seseorang terhadap
rangsangan dari luar subjek tersebut. Perilaku dapat diartikan sebagai suatu aksi
reaksi organisme terhadap lingkungannya. Perilaku baru terjadi apabila ada
sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi yakni yang disebut
rangsangan. Rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu.
Perilaku dapat juga diartikan sebagai aktivitas manusia yang timbul karena adanya
stimulasi dan respons serta dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung
(Notoatmodjo 2010). Perilaku atau aktivitas yang ada pada individu atau
organisme itu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari adanya
stimulus atau rangsangan yang mengenai individu atau organisme itu. Perilaku
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Perilaku tertutup (Covert Behavior)
Seorang terhadap stimulus yang masih terbatas pada perhatian, persepsi,
pengetahuan/ kesadaran dan sikap, belum biasa diamati oleh orang lain
2. Perilaku terbuka (Overt Behavior) Seseorang terhadap stimulus dalam bentuk
tindakan nyata atau terbuka. Ini sudah jelas dilakukan atau praktik, yang
sangat mudah diamati atau dilihat orang lain. Dilihat dari perspektif perilaku
para ahli psikologi menyimpulkan jenis perilaku, diantaranya:
a) Perilaku berdasarkan sudut pandang dinamika. Perilaku pengalaman
masa balita, mulai fase oral-genetal
b) Perilaku berdasarkan perspektif humanistik Perilaku tercipta karena
kurangnya pemenuhan kebutuhan pribadi
c) Perilaku berdasarkan perspektif biologi Perilaku adalah berdasarkan
fisiologi otak manusia
d) Perilaku berdasarkan sudut pandang kognitif Perilaku tercipta karena
ketertarikan perasaan dan cara pandang terhadap dirinya
e) Perilaku berdasarkan sudut pandang sosial Perilaku individu tercipta
ketika melihat posisi individu dalam hubungannya dengan individu lain
dan masyarakat sebagai suatu keseluruhan

C. Masyarakat

Banyak para ahli mendefinisikan pengertian masyarakat. Namun Secara


umum Pengertian Masyarakat adalah sekumpulan individu-individu yang hidup
bersama, bekerja sama untuk memperoleh kepentingan bersama yang telah
memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, dan adat istiadat yang ditaati dalam
lingkungannya. Masyarakat berasal dari Bahasa Inggris yaitu "society" yang
berarti "masyarakat", lalu kata society berasal dari bahasa latin yaitu "societas"
4

yang berarti "kawan". Sedangkan masyarakat yang berasal dari Bahasa Arab yaitu
"musyarak".
Pengertian masyarakat terbagi atas dua yaitu pengertian masyarakat dalam
arti luas dan pengertian masyarakat dalam arti sempit. Pengertian masyarakat
dalam arti luas adalah keseluruhan hubungan hidup bersama tanpa dengan dibatasi
lingkungan, bangsa dan sebagainya. Sedangkan Pengertian Masyarakat dalam arti
sempit adalah sekelompok individu yang dibatasi oleh golongan, bangsa,
teritorial, dan lain sebagainya. Pengertian masyarakat juga dapat didefinisikan
sebagai kelompok orang yang terorganisasi karena memiliki tujuan yang sama.
Pengertian masyarakat secara sederhana adalah sekumpulan manusia yang saling
berinteraksi atau bergaul dengan kepentingan yang sama. Terbentuknya
masyarakat karena manusia menggunakan perasaan, pikiran dan keinginannya
memberikan reaksi dalam lingkungannya. Pengertian masyarakat menurut definisi
para ahli, yaitu:
1. Pengertian masyarakat menurut definisi Paul B. Harton, yang mengatakan
pendapatnya bahwa pengertian masyarakat adalah sekumpulan manusia yang
secara relatif mandiri, yang hidup bersama-sama yang cukup lama, yang
mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama dan
melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu.
2. Pengertian masyarakat menurut definisi Abdul Syani mengatakan bahwa
pengertian masyarakat adalah berkumpul, bersama, hidup bersama dengan
saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
3. Pengertian masyarakat menurut definisi Richard T. Schaefer dan Robert P.
Lamm mengatakan pendapatnya bahwa pengertian masyarakat adalah
sejumlah besar orang yang tinggal dalam wilayah yang sama, relatif
independen dari orang-orang di luar itu, dan memiliki budaya yang relatif
sama.
4. Pengertian masyarakat menurut definisi Soerjono Soekanto yang mengatakan
bahwa pengertian masyarakat adalah proses terjadinya interaksi sosial, suatu
interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat
yaitu kontak sosial dan komunikasi.
5. Pengertian masyarakat menurut definisi John J. Macionis adalah orang-orang
yang berinteraksi dalam sebuah wilayah tertentu dan memiliki budaya
bersama.
6. Pengertian masyarakat menurut definisi Gillin & Gillin mengatakan bahwa
pengertian masyarakat adalah kelompok manusia yang mempunyai kebiasaan
tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang diikat oleh bersamaan.
7. Pengertian masyarakat menurut definisi Harton Haunt adalah suatu organisasi
manusia yang saling berhubungan.
5

8. Pengertian masyarakat menurut Selo Sumardjan yang mengatakan bahwa


pengertian masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan
menghasilkan kebudayaan.

D. Kawasan Non Perkotaan

Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi


tertutup (atau semi terbuka), sebagan besar interaksi adalah antara individu-
individu yang berada dalam kelompok tersebut. Berdasarkan pemaparan pada sub
bab poin C, Masyarakat berasal dari Bahasa Inggris yaitu "society" yang berarti
"masyarakat", lalu kata society berasal dari bahasa latin yaitu "societas" yang
berarti "kawan". Sedangkan masyarakat yang berasal dari Bahasa Arab yaitu
"musyarak". Musyarak yang berarti suatu jaringan hubungan-hubungan antar
entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling
tergantung satu sama lain). Masyarakat non perkotaan adalah suatu kesatuan
masyarakat yang ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat
sesama warga desa yaitu perasaan setiap warga yang amat kuat yang hakikatnya
adalah seseorang merupakan. Bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarkat
dan rela berkorban satu sama lain (Gunadarma, 159). Dalam buku Sosiologi
karangan Ruman Sumadilaga seorang ahli Sosiologi "Talcot Parsons"
menggambarkan masyarakat desa sebagai masyarakat tradisional (Gemeinscgaft)
yang mengenal ciri-ciri sebagai berikut:
1. Afektifitas ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta, kesetiaan
dan kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong-
menolong, menyatakan simpati terhadap musibah yang diderita iorang lain
dan menolongnya tanpa pamrih.
2. Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya
dengan keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu.
Perasaan subyektif, perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya
berlaku untuk kelompok tertentu saja.
3. Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak
diperoleh berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan
suatu keadaan yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan (lawannya
prestasi).
4. Keakraban (diffuseness).Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan
antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa
menggunakan bahasa tidak langsung, untuk menunjukan sesuatu. Dari
uraian tersebut (pendapat Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang
masih murni masyarakatnya tanpa pengaruh dari luar.
6

III. METODE PRAKTIKUM

A. Tempat dan Waktu

Praktikum mengenai Identifikasi Dinamika dan Perilaku Budaya Kawasan


Non Perkotaan dengan studi literatur negara Malaysia dilaksanakan di Rumah
Bogor, Jawa Barat dan praktikum ini dilakukan dengan metode studi literatur pada
hari Rabu, 16 Oktober2019 pukul 12.00-18.00 WIB.

B. Alat dan Bahan

Kegiatan praktikum ini memerlukan alat dan bahan yang digunakan untuk
mempermudah dalam memperoleh data selama kegiatan berlangsung, serta
membantu untuk memperoleh data tersebut. Berikut alat dan bahan yang
akandisajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Alat dan Bahan
No. Alat Fungsi
1. Alat Tulis Untuk menulis data yang dibutuhkan
2. Laptop Membantu pembuatan dalam pengetikan laporan
3. Printer Untuk mencetak laporan yang sudah selesai
4. Microsoft Word Untuk mengerjakan Laporan dan mengolah data
5. Microsoft Power point Bahan untuk presentasi
Untuk mengakses internet, mencari dan mengunduh jurnal
6. Google Chrome
sebagai bahan referensi pembuatan laporan

C. Tahapan Kerja

Praktikum ini dilakukan dengan cara studi literatur yaitu dengan melakukan
kegiatan browsing dan menggunakan alat bantu aplikasi seperti Google Chrome.
Tahapan pengerjaan adalah sebagai berikut.
1. Menentukan lokasi yang akan dijadikan studi literatur.
2. Mencari data yang diperlukan mengenai identifikasi penawaran produk
daerah tujuan wisata dengan studi literatur yang telah ditentukan.
3. Menginventarisasi data yang diperoleh ke dalam tabel.
4. Membuat laporan praktikum sesuai format yang sudah ditentukan.
5. Membuat PowerPoint sesuai data yang diperoleh.
7
8

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Praktikum mengenai Identifikasi Dinamika dan Perilaku Budaya Kawasan


Non Perkotaan di negara Malaysia menghasilkan berbagai dinamika dan perilaku
budaya masyarakat setempat. Adapun penyajian hasil dinamika dan perilaku
kawasan non perkotaan negara Malaysia disajikan dalam bentuk tabel sebagai
berikut.
Tabel 2 Invetarisasi Dinamika dan Perilaku Budaya Kawasan Non Perkotaan
Perubahan Pustaka
Elemen
No. Deskripsi Potensi
Kebudayaan Waktu Pemicu Bentuk
Wisata
1. Bahasa Adapun Abad ke Adanya Akultur - Berbagai
Bahasa yang tujuh pengaruh asi sumber
digunakan di Sebelum Bahasa internet
Sarawak ini Masehi
Inggris
adalah Bahasa
Melayu tetap tidak
Sarawak, akan
Bahasa Iban, mengubah
Bahasa Suluk, Bahasa
Bahasa Dusun, resmi dari
dan lainnya. negara
tersebut.
2. Sistem Religi Adapun sistem - Agama Asimila banguna Berbagai
religi yang ada yang si n yang sumber
di Sarawak mendomin berbau internet
adalah agama-
asi di agama
agama besar
yang diakui Sarawak Islam
oleh adalah seperti
pemerintah agama Masjid
Malaysia, Islam. Agung
seperti agama Kuching
Islam, Kristen,
Khatolik,
Hindu dan
Budha.
3. Sistem Sarawak sama - Sarawak Akultur Kunjung Berbagai
Pengetahuan dengan lebih asi an tur sumber
umumnya banyak Universit internet
Pendidikan di
terfokus as
daerah lain
seperti adanya pada
pembagian bidang
TK, SD, SMP, Sumberday
SMA dan a manusia
Perguruan ataupun
Tinggi. teknologi
9

Tabel Lanjutan Invetarisasi Dinamika dan Perilaku Budaya Kawasan Non


Perkotaan
Perubahan Sumber
Elemen
No. Deskripsi Waktu Pemicu Bentuk Potensi
Kebudayaan
Wisata
4. Sistem Pakaian - - Asimila Berbagai
Perlengkapan perempuan si sumber
Hidup dan dinamai internet
Teknologi kebaya,
sedangkan
untuk pakaian
lelaki yaitu
baju melayu.
Nasik has
Malaysia yaitu
nasi kebaru
5. Sistem Suku yang - Perkemban Akultur Theater Berbagai
Kekerabatan dominan di gan zaman, asi daerah sumber
negara dan internet
Malaysia
masuknya
merupakan
suku Melayu. perngaruh
Terkait dengan dari dunia
sistem religi, luar
masyarakat
Malaysia
menganut
agama islam.
6. Sistem Mata Negara-negara - Perkemban Akultur Wisata Berbagai
Pencaharian di Asia gan zaman asi denga sumber
Tenggara pada konsep internet
umumnya
baru
sektor
pekerjaan
utamanya di
bidang
pertanian, dan
perkebunan di
kawasan non
perkotaan.
7. Kesenian Immaterial: - Perkemban Akultur Upacara Berbagai
Ghazal yang gan zaman asi adat sumber
merupakan internet
kesenian asli
Arab dibawa
ke Malaysia
Material:
Kompang adal
ah alat musik
tradisional
yang paling
popular bagi
masyarakat Me
layu.
10

B. Pembahasan

1. Akulturasi
a) Bahasa (Roito Faridatus’saadah Harahap/J3B418166)
Sarawak memiliki jenis Bahasa yang menjadikan salah satu alat komunikasi
setiap orang dengan orang lainnya. Adapun Bahasa yang digunakan di Sarawak
ini adalah Bahasa Melayu Sarawak, Bahasa Iban, Bahasa Suluk, Bahasa Dusun,
dan lainnya. Dari banyak bahasa tersebut kita dapat mempelajarinya untuk
pengetahuan yang lebih luas.
Bahasa yang digunakan masyarakat Sarawak umumnya terdapat dua bahasa
yaitu Bahasa Nasional dan Bahasa tidak resmi. Bahasa resmi meliputi Bahasa
Melayu Sarawak sedangkan Bahasa Tidak Resmi adalah Bahasa Inggris, Bahasa
Iban, Bahasa Dusunik. Bahasa resmi yang ada pada Sarawak berkembang sejak
abad ke-7 Sebelum Masehi. Pemicu bahasa yang tersebar dikarenakan bahasa
yang dibawa oleh para penjajah yang datang maupun akibat perdagangan. Potensi
wisata yang muncul dari unsur bahasa Sarawak yaitu menarik untuk dipelajari
karena bahasa yang terakulturasi dari beberapa bahasa beserta sejarahnya. Dengan
adanya beberapa Bahasa pendatang di Negara Malaysia ataupun di Sarawak ini,
seperti adanya pengaruh Bahasa Inggris tetap tidak akan mengubah Bahasa resmi
dari negara tersebut, yakni sebagian masyarakat Sarawak masih tetap
menggunakan Bahasa Melayu Sarawak.
b) Sistem Pengetahuan (Roito Faridatus’saadah Harahap/J3B418166)
Ada banyak sistem pengetahuan misalnya pertanian, perbintangan,
perdagangan/bisnis, hukum dan perundang-undangan, pemerintahaan atau politik
dsb. Hal tersebut juga bagian dari kebudayaan. Wajib dipelajari karena dengan
adanya sistem pengetahuan kita menjadi tahu dunia luar dan sangat bermanfaat
untuk kehidupan karena berpengaruh pada pekerjaan seseorang untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Sistem pengetahuan di Sarawak juga sama dengan umumnya
Pendidikan di daerah lain seperti adanya pembagian TK, SD, SMP, SMA dan
Perguruan Tinggi. Hanya saja yang melainkannya pembagian dari bidang setiap
sistem pengetahuannya. Akan tetapi, sistem pengetahuan di Sarawak lebih banyak
terfokus pada bidang Sumberdaya manusia ataupun teknologi, seperti Universiti
Malaysia Sarawak. Bentuk dari dinamika sistem pengetahuan di Sarawak adalah
Akulturasi, karena beberapa bidang sistem pengetahuan yang terdapat sebelum
adanya sistem pengetahuan sumberdaya manusia ataupun teknologi tetap
diterapkan dan tidak melupakan sistem pengetahuan lainnya.
11

Gambar 1 Universiti Malaysia Sarawak


Sumber: international.tdtu.edu.vn
c) Sistem kekerabatan (Asti Carissa/J3B218146)
Suku yang dominan di negara Malaysia merupakan suku Melayu. Terkait
dengan sistem religi, masyarakat Malaysia menganut agama islam. Hal ini dapat
dilihat dari aksitektur gedung kembar Petronas didominasi corak islami, dilansir
jurnal “Kritik ‘Depiktif’ Arsitektur Pada Petronas Twin Towers kuala Lumpur”,
dalam jurnal tersebut termuat denah pola geometri Islam. Pola geometri ini
menggambarkan simbol kesatuan, harmoni, sabilitas dan rasionalitas yang
merupakan prinsip dalam islam.

.
Gambar 2 Denah pola geometris Islam
Sumber: kiat_net.com
Pada umunya sistem kekerabatan yang dianut masyarakat melayu yakni
bilalineal dan matrilineal. Bililineal adalah mengambil garis keturunan berasal
dari ayah. Sedangkan matrilineal adalah mengambil garis keturununa berasal dari
ibu. Masyarakat melayu sambas, serawak menganut sistem bililinal. Dalam
pembagian warisan, dikutip dari berbagai sumber internet, anak dengan berjenis
kelamin laki-laki memperoleh bagian lebih banyak dari anak dengan berjenis
kelamin perempuan. Dalam islam, hal ini dikarenakan tanggung jawab laki-laki
lebih banyak daripada perempuan. Hal ini sudah diatur dalam kitab suci Al-
Quran. Allah SWT. Berfirman dalam surat an-Nisa ayat 11, “Allah mensyariatkan
bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu: Bagian seorang
anak lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuan.”. Laki-laki
menafkahi diri sendiri, istrinya, dan kerabat yang berada dibawah tanggungannya.
Laki-laki dalam hal mencari nafkah merupakan kewajiban dalam islam,
sedangkan perempuan tidak wajib untuk menafkahi kelaurganya. Sebelum
seorang perempuan menikah, tugas ayah atau saudara laki-laki untuk menanggung
12

kehiudpan sehari-harinya. Setelah menikah, tanggung jawab beralih menjadi ke


suaminya.
Selain itu, menurut Tien Chew (2014) dilansir dalam wordpress saisntory
orang Malaysia memiliki paggilan kepada orang yang lebih tua dengan sebutan
bibi atau paman. Hal ini bertujuan untuk menghormati orang yang lebih tua dan
menunjukkan rasa hormat. Orang Malaysia diajari sejak kecl untuk menghormati
orang yang lebih tua. Namun tidak semua dipanggil paman ataupun bibi, orang
yang berusia 60 keatas dapat dipanggil dengan sebutan kakek dan nenek. Orang
Malysia kerap memanggil paman ataupun bibi kepada siapapun bahkan yang
bukan kerabat dekat dan adik ataupun kakak dari ayah maupun ibu. Pada
umumnya, adat istiadat masih sangat kental di daerah non perkotaan, masyakarat
setempat pun menggunakan dalam sehari-hari.
Bentuk dinamika dan perilaku budaya yang terjadi pada masyarakat
setempat berupa akulturasi. Berdasarkan pemaparan paragraf satu, agama islam
memberikan pengaruh terhadap negara Malaysia. Negara Malaysia menerapkan
aturan berdasarkan kitab suci, namun tidak menghilangkan sistem kekerabatan
yang sudah dianut sejak suku melayu mendiami negara Malaysia. Pontesi wisata
yang dapat dikembangkan upacara adat yang bertemakan sistem kekerabatan.
d) Sistem Mata Pencaharian (Asti Carissa/J3B218146)
Negara-negara di Asia Tenggara pada umumnya sektor pekerjaan utamanya
di bidang pertanian, dan perkebunan di kawasan non perkotaan. Kawasan
perkotaan tidak memiliki luas lahan yang cukup dan sudah terkotaminasi dengan
zat-zat asing, dan pekerjaanya cenderung industri. Mata Pencaharian negara
Malaysia kawasan non perkotaan didominasi oleh pertanian, perkebunan, dan
pertambangan. Negara Malaysia merupakan negara agraris, subur tanahnya.
Sarawak, Sabah, dan Semenanjung Malaya merupakan tempat yang memiliki
tanah alluvial terbaik. Dengan kondisi seperti ini, masyarakat setempat
memanfaatkan lahan tersebut dengan menanam buah, sayur, umbi-umbian, beras
dan lain-lain yang berkaitan dengan pertanian. Dilansir dalam portal daring
wartaekonomi, pertanian Malaysia cukup bagus, sejajar dengan Korea, Jepang,
dan Filipina. Hal ini disebabkan oleh pemerintah yang peduli dengan petani atau
pro petani. Pro yang dimaksud adalah pemerintah menduku penuh petani, salah
satunya dengan memberikan keuntungan pada saat panen. Potensi wisata yang
dapat dikembangkan adalah wisata yang terdapat didalamnya sawah sebagai objek
utamanya sepertinya halnya sawah terasering di Bali dan atau wisata kebun. Hal
ini dapat dikatakan sebagai inovasi ataupun konsep baru, karena dengan
penambahan unsur-unsur pada masa sekarang ataupun yang sedang tren di
masyarakat, hal tersebut dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat lokal maupun
mancanegara.
Bentuk dinamika dan perilaku budaya yang terjadi adalah inovasi dan
akulturasi. Seperti yang telah dipaparkan pada paragraf sebelumnya, penambahan
13

unsur-unsur baru atau yang berkaitan dengan tren masyarakat pada saat itu dapat
mernaik perhatian para wisatawan lokal maupun mancanegara. Pada awalnya
ladang sawah hanya dijadikan sebagai media menanam, namun seiring
perkembangan zaman dan permintaan masyarakat, timbulah wisata baru dengan
konsep yang cukup unik. Walau sudah menjadi tempat wisata, para petani tidak
merasa terganggu dan beralih profesi dengan profesi lainnya, karena pemerintah
memberikan janji kepada petani untuk selalu diuntungkan.

Gambar 3 Potensi wisata: Desaru Fruit Farm


Sumber: Finansialku.com
e) Kesenian (Alif Akbar Fajariansyah/J3B218142)
1) Immaterial
Negara Malaysia memiliki banyak sekali kesenian yang terkenal, walaupun
ada beberapa kesenian yang bersifat kontroversial karena disinyalir mengambil
kebudayaan miliki Indonesia, Malaysia tetap memilik banyak segudang kesenian.
Salah satu contohnya adalah ghazal.
Ghazal merupakan puisi yang mengandungi yang berasal sekitar 670
Masehi, dari Parsi. Ghazal dibawa ke Malaysia oleh seorang India yang sedang
merantau.Ghazal biasanya adalah puisi kasih sayang yang mempunyai pola irama
ringan dan diiringi musik. Ghazal merupaan kesenian yang popular di daerah
Malaysia. Walapun kesenian ghazal berasal dari negara lain, tetapi di Malaysia
kesenian tersebut sudah umum di telinga warga Malaysia.
Ghazal yang merupakan kesenian asli Arab dibawa ke Malaysia, oleh
karena itu ini termasuk kedalam akuturasi. Dikarenakan setiap membuat keseian
ghazal, warga Malaysia tetap menggunakan bahasa utamanya yaitu bahasa melayu
sehingga tidak meninggalkan kebudayaan yang sudah ada, tetapi malah
mencampur dua kebudayaan menjadi satu.

Gambar 4 Kesenian Ghazal


14

Sumber: apkpure.com

2) Material
Salah satu contoh alat kesenian material adalah alat musik, contohnya
adalah alat musik kompang. Kompang adalah alat musik tradisional yang paling
popular bagi masyarakat Melayu. Kompang biasanya terbuat daripada
kulit kambing, namun untuk zaman sekarang ada juga kompang yang kulitnya
terbuat dari kulit kerbau, dan juga kulit sintetis. Kompang biasanya berukuran
enam belas inci Kompang mempunyai permukaan yang datar dan dimainkan
dengan memegang dengan sebelah tangan sementara bagian lain dipukul dengan
sebelah tangan yang lain. Kompang biasanya merupakan salah satu alat dalam
pengiring lagu di pernikahan. Ini merupakan hasil dari akulturasi dikarenakan
awalnya kommpang dibawa dari india dan masuk ke Malaysia lewat perdagangan,
lalu masyarakat Malaysia mulai menerima dan menyukai alat music ini, sehingga
alat ini merupakan salah satu alat musik khas dari Malaysia tetapi dengan
mengubah bahan dan juga mengubah nadanya.

Gambar 5 Alat musik kompang


Renderhub.com

2. Asimilasi
a) Sistem Religi (Roito Faridatus’saadah Harahap/J3B418166)
Selain Bahasa, Malaysia juga memiliki sistem religi yang berbeda-beda
yang dimana tentunya sistem religi merupakan salah satu pedoman hidup bagi
seseorang yang manganut dalam beberapa agama tersebut. Adapun sistem religi
yang ada di Sarawak adalah agama-agama besar yang diakui oleh pemerintah
Malaysia, seperti agama Islam, Kristen, Khatolik, Hindu dan Budha. Selain itu
terdapat sistem religi yang menganut sistem kepercayaan-kepercayaan, seperti
adanya aktivitas memuja benda-benda besar, aktivitas memuja roh para leluhur,
dan lain-lain.
Agama yang mendominasi di Sarawak adalah agama Islam. Sebelum
masuknya beberapa agama termasuk agama Islam masyarakat setempat sudah
memiliki banyak sistem kepercayaan dan belum adanya agama yang dianggap
sebagai agama negara. Masyarakat bebas melakukan apapun terhadap apa yang
dipercayai. Kepercayaan tersebut yaitu kepercayaan yang menganut untuk
15

mempercayai terhadap benda-benda alam dan kepercayaan terhadap para roh


leluhur. Hingga pada akhirnya agama Islam diperkenalkan ke Sarawak dan
mendapat respon yang baik dari masyarakat. Bentuk dinamika yang terdapat pada
sistem religi merupakan Asimilasi, karena agama Islam merupakan agama atau
salah satu penemuan yang baru masuk saat itu sehingga dijadikan tatanan dalam
kehidupan dan melupakan kepercayaan-kepercayaan tersebut. Potensi wisata
yang terdapat pada agama Islam yang ada di Sarawak adalah adanya peninggalan
sejarah yang memiliki daya tarik sejarah Islam tersendiri serta bentuk dari
bangunan-bangunan yang berbau agama Islam seperti Masjid Agung Kuching.

Gambar 6 Masjid Agung Kuching


Sumber: international.tdtu.edu.vn
b) Sistem Perlengkapan dan Teknologi (Alif Akbar
Fajariansyah/J3B218142)
Sistem Perelengkapan Hidup dan Teknologi merupakan suatu sistem yang
dapat membantu atau mempermudah para penggunanya. Seperti di kawasan non
perkotaan Malaysia sendiri sistem perlengkapan hidup dan transportasi sangat
membantu para warganya untuk menjalani hidup sehari-hari.
Pakaian merupakan perlengkapan hidup yang pasti digunakan oleh semua
orang, seperti masyarakat Malaysia. Mengenai pakaian masyarakat Malaysia non
perkotaan yaitu Pakaian untuk lelaki Melayu bernama Baju Melayu. Pada
umumnya disertai dengan sejenis sarung yaitu samping yang diikat di pinggang
dan juga biasanya menggunakan kopiah juga.

b) Pakaian laki-laki: Baju Melayu b) Pakian perempuan: Baju kebaya


Gambar 7 (a) dan (b) Pakaian tradisional Malaysia
Sumber: Aetro.com
16

Lalu untuk pakaian perempuan yaitu baju kurung berlengan panjang dan rok


panjang hingga mata kaki. Jika memakai baju kurung juga wajib menggunakan
kerudung untuk melambangkan kepatuhan terhadap agama Islam yang
mewajibkan penganutnya menutup aurat. Satu lagi pakaian tradisional orang
Melayu adalah kebaya, yang dijahit agak ketat dibahagian sisi badan. Baju ini
hanya dipakai oleh golongan perempuan Melayu. Sebelum perkembangan Islam,
Melayu wanita memakai "kemban", yaitu pemakaian kain sarung yang diikat di
atas dada.
Tetapi untuk zaman sekarang, masyarakat Malaysia di bagian non perkotaan
sudah mengikuti perkembangan jaman. Dikarenakan merupakan negara jajahan
dari Inggris masyarakat Malaysia sudah mulai jarang mengenakan pakaian-
pakaian tradisionalnya dan lebih cenderung menggunakan pakaian yang sedang
naik daun atau sedang tren.
Hidangan makanan di Malaysia sendiri dipengaruhi oleh berbagai budaya
dari seluruh dunia. Penduduk Malaysia terdiri terutama dari 3 etnis utama
- Melayu, Cina dan India, dengan sejumlah kelompok etnis lain. Sebagai hasil dari
migrasi sejarah dan keuntungan geografis Malaysia, gaya kuliner Malaysia adalah
campuran Melayu, Cina, India, Thailand dan masakan Arab untuk beberapa jenis.
Hal ini mengakibatkan sebuah simfoni rasa, membuat masakan Malaysia yang
sangat eksotis. Salah satu hidangan dari Malaysia yang terkenal adalah Nasi
Kelabu.
Nasi Kerabu merupakan ikon kuliner khas Negeri Jiran yang selalu
diburu oleh para wisatawan. Hidangan satu ini terbilangan unik karena
mempunyai warna asal kebiruan sehingga banyak orang penasaran dengan
rasanya. Warna biru tersebut bukan karena nasi sudah basi atau jamuran, tetapi
dihasilkan oleh penggunaan kelopak bunga pada saat proses memasak.
Hidangan ini biasanya menjadi santapan utama bersama lauk pendamping,
seperti ikan kering, ayam goreng, telur asin, kerupuk, ayam bakar dan berbagai
jenis sayuran. Tetapi sayangnya nasi kerabu saat ini sudah tidak banyak yang
menghidangkan nasi berwarna biru karena sulit menemukan pewarna alaminya
sehingga biasa diganti dengan nasi putih biasa, nasi kuning atau nasi hitam. Ini
merupakan asimilasi dikarenakan pada awalnya nasi kerabu yang merupakan
makanan khas Malaysia memakai nasi berwarna abu, tetapi karena kelopak
bunga untuk merubah warna nasi sudah jarang ditemui oleh karena itu nasinya
diganti menggunakan nasi putih biasa.
17

Gambar 8 Makanan khas: Nasi Kerabu


Sumber: Akurat.com
3. Inovasi
a) Sistem Perlengkapan dan Teknologi (Alif Akbar
Fajariansyah/J3B218142)
Mengenai teknologi di kawasan non perkotaan Malaysia sendiri terdapat
transportasi yaitu kereta api, dahulu kereta api di Malaysia hanya memiliki satu
jenis saja yaitu kereta api tanah melayu. Tetapi seiring berkembangnya zaman
kereta api di Malaysia sudah memiliki banyak jenisnya seperti LRT (Light Rapid
Transit), MRT (Mass Rapid Transit), dan juga KLIA Ekspress. Dengan semakin
majunya teknologi di Malaysia, penyebaran transportasi juga sudah cukup
memadai sampai ke kawasan non perkotaan Malaysia sendiri. Hal ini dilakukan
untuk mempermudah para wisatawan ataupun para pribumi Malaysia untuk
melakukan perjalanan ke tempat-tempat yang jauh.
Selain kereta, untuk transportasi juga tersedia bus. Bus ini awalnya juga
hanya bus biasa seperti di Indonesia, tetapi dengan berkembangnya zaman bus di
Malaysia semakin memadai dan semakin bagus. Bus di Malaysia memiliki banyak
jenis seperti RAPID KL, GO-KL, dan KL Hop on Hop Off. Bus-bus tersebut
diciptakan untuk mempermudah dalam akses menuju tempat-tempat terentu dan
juga merupakan salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan di Malaysia sendiri.
Bus ini juga tersedia bus yang menuju kawasan non perkotaan. Ini termasuk
kedalam inovasi, dikarenakan mengembangkan alat yang sudah ada sebelumnya
menjadi lebih baik.

Gambar 9 Bus Hop on Hop Off


Sumber: KualaLumpurws.com
18

V. SIMPULAN

Kesimpulan hasil praktikum Identifikasi Dinamika dan Perilaku Kawasan


Non Perkotaan dengan studi literatur beberapa desa di Malaysia. Akulturasi
terdapat di negara Malaysia diantaranya bahasa, sistem pengetahuan, sistem
kekerabatan, sistem mata pencaharian dan kesenian. Bahasa yang digunakan
dikawasan perkotaan adalah bahasa melayu sarawak. Bahasa lainnya diantaranya
Bahasa Iban, Bahasa Dusunik, Bahasa Kadazan, dan Bahasa Inggris. Sistem
pengetahuan di Malaysia juga sama dengan umumnya Pendidikan di negara lain
seperti adanya pembagian TK, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Pada
umunya sistem kekerabatan yang dianut masyarakat melayu yakni sesuai dengan
garis keturunan berasal dari ayah.bilalineal dan matrilineal. Mata pencaharian di
beberapa kawasan non perkotaan didominasi oleh perang dimana wanita memakai
tanian, perkebunan dan pertambangan.. Sistem perlengkapan hidup terdapat
teknologi dan baju yang dimana laki-laki memakai baju melayu dan wanita
memakai baju kebaya. Kesenian negara Malaysia non perkotaan adalah alat musik
kompang. Pada asimilasi Malaysia kawasan non perkotaan adalah agama-agama
besar yang diakui oleh pemerintah, seperti agama Islam, Kristen, Khatolik, Hindu
dan Budha. Dan pada inovasi terdapat bus hop on hop off.
1.
19

DAFTAR PUSTAKA

Agnieszka. 2016. Masyarakat dan Budaya Malaysia


https://sainstory.wordpress.com/2017/08/07/masyarakat-dan-budaya-
malaysia/ . [diakses pada 16 Oktober]

Anonim. 2010. Dinamika kebudayaan.


https://budiaman21.wordpress.com/2010/08/20/dinamika-kebudayaan/
[diakses pada 16 Oktober].
Anonim. https://www.wartaekonomi.co.id/read171634/kenapa-sektor-pertanian-
indonesia-kalah-dengan-malaysia-ini-jawaban-rizal-ramli.html [diakses
pada 16 Oktober]
Azizah, Ronim. 2013. Kritik ‘depiktif’ arsitektur pada petronas twin towers kuala
lumpur. https://media.neliti.com/media/publications/221552-kritik-depiktif-
arsitektur-pada-petronas.pdf [diakses pada 16 Oktober]
Haviland, William A. 1993. Antropologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Horton, Paul B & Chester L. Hunt. 2006. Sosiologi Jilid 1 Edisi Keenam. Jakarta:
Erlangga.
Rishanty. 2012. Unsur-unsur kebudayan di Malaysia.
https://rishantyroziana.wordpress.com/2012/11/04/unsur-unsur-kebudayaan-
di-negara-malaysia/ [diakses pada 16 Oktober]
Mulyana, Bedi. Helianthi Dewi, dkk. 2019. Wisata Budaya dan Spiritual. IPB:
Bogor

Anda mungkin juga menyukai