Anda di halaman 1dari 21

Laporan Praktikum 7 Kamis, 23 Oktober 2019

Mata Kuliah Wisata Budaya dan Spiritual

IDENTIFIKASI DINAMIKA DAN PERILAKU BUDAYA DI


KAWASAN PERKOTAAN
(Studi Literatur: China)

Disusun Oleh:
Kelompok 7/P1
Dwi Praditasari (J3B118019)
Yusuf Asyidhiqi (J3B118009)
Muhammad Rizqi Bachrie Ramadhan (J3B118046)
Amelia Azzahrah (J3B118049)

Dosen:
Bedi Mulyana S.Hut, M.Par, MMCAP

Asisten Dosen:
Alvionita Ritawati, S.Hut
Ansyari Musaman, S.Hut

PROGRAM STUDI EKOWISATA


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
i

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI i
DAFTAR TABEL ii
DAFTAR GAMBAR ii
I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
II. TINJAUAN PUSTAKA 2
A. Identifikasi 2
B. Spiritual 2
C. Aspek Spiritual 3
D. Perilaku 4
E. Masyarakat 4
III. METODE PRAKTIKUM 6
A. Lokasi dan waktu 6
B. Alat dan bahan 6
C. Tahapan kerja 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 7
A. Hasil 7
B. Pembahasan 8
V. KESIMPULAN 15
DAFTAR PUSTAKA 16
ii

DAFTAR TABEL

No. Halaman
1. Alat dan Bahan 6
2. Tallysheet Inventarisasi Dinamika dan Perilaku Spiritual Kawasan Perkotaan 7
ii

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman
1. Upacar Pernikahan 9
2. Perayaan Imlek 9
3. Atribut Ramalan 10
4. Peti Mati 11
5. Lembaran kertas untuk dibakar 12
6. Tari Yangge 13
7. Tari Naga 14
1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dinamika atau perubahan lebih cenderung pada suatu perkembangan jumlah


penduduk atau negara suatu wilayah tersebut. Perubahan-perubahan tersebut
tentunya dipengaruhi oleh beberapa hal. Masyarakat dan spiritual adalah sebuah
konsep yang hubungannya selalu berdekatan. Bermukimnya penduduk dalam
suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu pula, memungkinnya untuk
terbentuknya masyarakat diwilayah tersebut. Spiritual mencakup perbuatan atau
aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh suatu individu maupun masyarakat,
mengenai pola berpikir, kepercayaan, dan ideology yang dianut. Spiritual selalu
dimiliki oleh setiap masyarakat yang menganut suatu agama, hanya saja terdapat
masyarakat yang spiritualnya memenuhi segala kebutuhan.
Spiritual merupakan suatu hal yang berhubungan dengan jiwa. Suatu hal
yang spiritual memiliki hubungan dengan tujuan hidup manusia dan sering
dibandingkan dengan sesuatu yang bersifat duniawi atau sementara. Salah satu
aspek dari menjadi spiritual adalah memiliki arah tujuan, yang secara terus
menerus meningkatkan kebijaksanaan dan kekuatan berkehendak dari seseorang.
Yang mencapai hubugan yang lebih dekat dengan tuhan dan alam semesta dan
menghilangkan ilusi dari gagasan yang salah mengenai alat indra, perasaan dan
pikiran
Kawasan perkotaan sebagai pusat pemerintahan memiliki mobilitas tinggi
terhadap berbagai pengaruh dari luar. Pengaruh inilah yang kemudian
menyebabkan berbagai perubahan dalam segala aspek dikawasan perkotaan tidak
terkecuali dengan masalah dinamika spiritual. Dinamika spiritual merupakan
suatu pergeseran baik pemikiran ataupun aktivitas terhadap spiritual manusia.
B. Tujuan
Praktikum mata kuliah Wisata Budaya kali ini bertujuan untuk mengenali,
mengetahui, dan memahami serta mampu mengidentifikasi dinamika dan perilaku
budaya pada kawasan perkotaan khusunya di China. Praktikum ini lebih
khususnya akan membahas tentang:
1. Untuk mengetahui pola upacara di kota yang ada di China.
2. Untuk mengetahui Atribut Spiritual di kota yang ada di China.
3. Untuk memahami pemaknaan kegiatan spiritual.
2

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Identifikasi

Identifikasi berasal dari kata Identity yang artinya meneliti,


menelah.Identifikasi adalah kegiatan yang mencari, menemukan, mengumpulkan,
meneliti, mendaftarkan, mencatat data dan informasi dari kebutuhan
lapangan.Secara intensitas kebutuhan dapat dikategorikan dua macam yakni
kebutuhan terasa yang sifatnya mendesak dan kebutuhan terduga yang sifatnya
tidak mendesak. Fungsi tujuan identifikasi kebutuhan program untuk mengetahui
berbagai sumber yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan
program dan mempermudah dalam menyusun rencana program yang akan
dilaksanakan.Fungsi agar program yang dikembangkan sesuai yang
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Data yang dikumpulkan
dapat digunakan sebagai dasar penyusun rencana program yang dapat di
pengaruhi pengelola program, sebagai bahan informasi bagi pihak lain yang
membutuhkan
Menurut Budiman (2006) Identifikasi adalah sebuah proses dimana
seseorang menyamakan dirinya dengan sifat-sifat obyek luar (biasanya manusia
tetapi dapat juga benda). Beberapa macam identifikasi yang pertama adalah
identifikasi narsistik, identifikasi kepada tujuan, identifikasi pada obyek yang
hilang, dan sebagainya.
Menurut Suharso dan Retnoningsih (2014) dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia mengartikan bahwa identifikasi adalah tanda kenal diri, bukti diri,
penentu, atau penetapan identitas seseorang, benda, dan sebagainya. Berdasarkan
pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa identifikasi adalah
pengenalan atau penempatan obyek atau individu dalam suatu kelas sesuai dengan
karakteristik tertentu.

B. Spiritual

Menurut Oxford English Dictionary, Kata Spiritual dapat diketahui dari arti
kata kata seperti persembahan, dimensi supranatural, berbeda dengan dimensi
fisik, perasaan atau pernyataan jiwa, kekudusan, sesuatu yang suci, pemikiran
yang intelektual dan berkualitas, adanya perkembangan pemikiran dan perasaan,
adanya perasaan humor, ada perubahan hidup, dan berhubungan dengan
organisasi keagamaan. Sedangkan menurut etimologi, spiritual berarti sesuartu
yang mendasarm penting, dan mampu menggerakkan serta memimpin cara
berpikir dan bertingkah laku seseorang.
Spiritual merupakan inti dari manusia yang memasuki dan mempengaruhi
kehidupan dan dimanifestasikan dalam peikiran dan perilaku serta dalam
hubungannya dengan diri sendiri, orang lain dan Tuhan. (Dossey&Guazetta,2008)
3

Menurut Dewit-Weaver, 2004 mendefinisikan spiritualitas sebagai bagaian dari


dalam diri individu (core of individuals) yang tidak terlihat (unseen, invisible)
yang berkontribusi terhadap keunikan serta dapat menyatu dengan nilai-nilai
transendental (suatu kekuatan yang maha tinggi/high power dengan Tuhan/God)
yang memberikan makna, tujuan, dan keterhubungan.
Menurut Kamus Webster 2017 kata spirit berasal dari kata benda bahasa
latin „Spiritus” yang berarti nafas (breath) dan kata kerja “Spirare” yang berarti
bernafas. Melihat asal katanya , untuk hidup adalah untuk bernafas, dan memiliki
nafas artinya memiliki spirit. Menjadi spiritual berarti mempunyai ikatan yang
lebih kepada hal yang bersifat kerohanian atau kejiwaan dibandingkan hal yang
bersifat fisik atau material.Spiritual merupakan kebangkitan atau pencerahan diri
dalam mencapai makna hidup dan tujuan hidup.Spiritual merupakan bagian
esensial dari keseluruhan kesehatan dan kesejahteraan seseorang.

C. Aspek Spiritual

Aspek spiritual memiliki dua proses, pertama proses keatas yang merupakan
tumbuhnya kekuatan internal yang mengubah hubungan seseorang dengan Tuhan,
kedua proses kebawah yang ditandai dengan peningkatan realitas fisik seseorang
akibat perubahan internal. Konotasi lain perubahan akan timbul pada diri
seseorang dengan meningkatnya kesadaran diri, dimana nilai-nilai ketuhanan
didalam akan termanifestasi keluar melalui pengalaman dan kemajuan diri.
Menurut Schreurs (2002) spiritualitas terdiri dari tiga aspek yaitu aspek
eksistensial, aspek kognitif, dan aspek relasional:
1. Aspek eksistensial, seseorang belajar untuk “mematikan” bagian dari
dirinya yang bersifat egosentrik dan defensif. Aktivitas yang dilakukan
seseorang pada aspek ini dicirikan oleh proses pencarian jati diri (true self).
2. Aspek kognitif, yaitu saat seseorang mencoba untuk menjadi lebih reseptif
terhadap realitas transenden. Biasanya dilakukan dengan cara menelaah
literatur atau melakukan refleksi atas suatu bacaan spiritual tertentu, melatih
kemampuanuntuk konsentrasi, juga dengan melepas pola pemikiran
kategorikal yang telah terbentuk sebelumnya agar dapat mempersepsi secara
lebih jernih pengalaman yang terjadi serta melakukan refleksi atas
pengalaman tersebut, disebut aspek kognitif karena aktivitas yang dilakukan
pada aspek ini merupakan kegiatan pencarian pengetahuan spiritual.
3. Aspek relasional, merupakan tahap kesatuan dimana seseorang merasa
bersatu dengan Tuhan (dan atau bersatu dengan cintaNya). Pada aspek ini
seseorang membangun, mempertahankan, dan memperdalam hubungan
personalnya dengan Tuhan.
4

D. Perilaku

Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau


rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya
stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka
teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus, Organisme, Respon.
(Notoatmodjo, 2003)
pembentukan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari
dalam diri individu itu sendiri, faktor-faktor tersebut antara lain :
1. Persepsi, Persepsi adalah sebagai pengalaman yang dihasilkan melalui indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, dan sebagainya.
2. Motivasi, Motivasi diartikan sebagai dorongan untuk bertindak untuk mencapai
sutau tujuan tertentu, hasil dari pada dorongan dan gerakan ini diwujudkan dalam
bentuk perilaku
3. Emosi, Perilaku juga dapat timbul karena emosi, Aspek psikologis yang
mempengaruhi emosi berhubungan erat dengan keadaan jasmani, sedangkan
keadaan jasmani merupakan hasil keturunan (bawaan), Manusia dalam mencapai
kedewasaan semua aspek yang berhubungan dengan keturunan dan emosi akan
berkembang sesuai dengan hukum perkembangan, oleh karena itu perilaku yang
timbul karena emosi merupakan perilaku bawaan.
4. Belajar, Belajar diartikan sebagai suatu pembentukan perilaku dihasilkan dari
praktek-praktek dalam lingkungan kehidupan. Barelson (1964) mengatakan
bahwa belajar adalah suatu perubahan perilaku yang dihasilkan dari perilaku
terdahulu.

E. Masyarakat

Masyarakat merupakan suatu bentuk kehidupan bersama untuk jangka


waktu yang cukup lama sehingga menghasilkan suatu adat istiadat (Soekanto,
2006) Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut
suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh
suatu rasa identitas bersama (Koentjaraningrat, 2002).
Peter L. Berger mengatakan masyarakat adalah suatu keseluruhan kompleks
hubungan manusia yang luas sifatnya. Keseluruhan yang komplek sendiri berarti
bahwa keseluruhan itu terdiri atas bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan.
Menurut Soekanto (2006) masyarakat pedesaan pada hakikatnya bersifat
gradual. Masyarakat ditandai oleh ciri-ciri, yaitu adanya interaksi, ikatan pola
tingkah laku yang khas didalam semua aspek kehidupan yang bersifat kontinyu,
dan adanya rasa identitas terhadap kelompok. Soemardjan (1993) mencirikan
masyrakat tradisional berdasarkan pandangan sosilogis. Berikut karakteristiknya:
a. Masyarakat yang cenderung homogen
b. Adanya rasa kekeluargaan, kesetiakawanan dan rasa percaya yang kuat antar
para warga
5

c. Sistem sosial yang masih diwarnai dengan kesadaran kepentingan kolektif


d. Pranata adat yang efektif untuk menghidupkan disiplin sosial
e. Shame culture (budaya malu) sebagai pengawas sosial langsung dari
lingkungan sosial manusia, rasa malu menganggu jiwa jika ada orang lain yang
mengetahui penyimpangan sistem nilai dalam adat-istiadat
6

III. METODE PRAKTIKUM

A. Lokasi dan waktu

Praktikum Wisata Budaya dan Spiritual mengenai Identifikasi Aspek dan


Elemen Spiritual Pada Masyarakat Non Perkotaan dilaksanakan di kelas
praktikum Kampus Sekolah Vokasi IPB, ruang kelas CB-K01 pada hari Kamis,
16 Oktober 2019 selama 2x100 menit yaitu dimulai dari pukul 07.00-11.00 WIB.
B. Alat dan bahan

Peralatan dan bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum ini berguna
untuk kelancaran dan mempermudah praktikum, adapun alat dan bahan yang
digunakan memiliki fungsi masing-masing yang dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Alat dan Bahan
No Nama Alat dan Bahan Kegunaan
Alat
1.
a. Alat Tulis Digunakan untuk mencatat data yang dibutuhkan
Digunakan untuk merekap data dan Mengerjakan
b. Laptop
Laporan
2. Bahan (software)
c. Google Chrome Untuk mengakses internet, mencari informasi
sebagai bahan referensi membuat laporan
a. Microsoft Word Untuk mengolah data laporan
b. Microsoft Powerpoint Untuk membuat bahan presentasi

C. Tahapan kerja

Kegiatan praktikum ini dilakukan dengan cara studi literatur yaitu mencari
sumber data melalui jurnal, buku, atau media internet. Adapun tahapan kerja yang
dilakukan terdiri dari beberapa prosedur pengerjaan yaitu sebagai berikut:
1. Pembagian lokasi yang menjadi sasaran kajian perkelompok didapatkan di
China.
2. Melakukan studi literatur terkait dengan elemen Spritual pada kawasan China.
3. Menginventarisasi beberapa elemen Spiritual pada kota di China.
4. Mendiskusikan materi pada tulisan secara kelompok dan mendeskripsikan
masing-masing pembahasan berdasarkan data yang diperoleh.
5. Membagi materi tulisan menjadi sub-bab yang kemudia dibahas secara
perorangan setiap anggota kelompok.
6. Membuat laporan dan power point sebagai output dari kegiatan praktikum
untuk dipaparkan di kelas praktikum.
7

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Hasil yang disajikan dalam bentuk tallysheet berupa tabel investarisasi


sesuai dengan dinamika dan perilaku Spiritual di China. Dalam tabel hasil ini juga
disajikan mengenai jenis dinamika yang ada sesuai dengan perilaku serta elemen
Spiritual. Hasil ini juga menyajikan deskripsi secara ringkas pada masing-masing
poin. Berikut merupakan tabel inventarisasi dinamika dan perilaku budaya pada
kawasan perkotaan.
Tabel 2 Tallysheet Inventarisasi Dinamika dan Perilaku Spiritual Kawasan Perkotaan
Perubahan
N Deskripsi
Spiritual Potensi Sumber
o. Awal Waktu Pemicu Bentuk
Wisata
1. Pola
Upacara
a. Upacara Perubaha Ketika Terjadi hampir Tidak ada http://we
Pernikahan n yang melangsun perubahan semua b.budaya
terjadi gkan karena peraturan -
pada adat pernikahan pengaruh yang sudah tionghoa
upacara agama ada dalam .net/
pernikah adat istiadat
an telah
dilanggar.
b. Tahun 25 Oktober perkemban Tradisi Dikota https://tir
Perayaan baru gan imlek seperti Shanghai to.id/tek
Imlek imlek teknologi memasak China, nologi-
merupak yang pesat makanan diperkiraka menguba
an di China besar mulai n mencapai h-
perayaan ditinggalkan 100.000 perayaan
terpentin warga penduduk -imlek-
g dari China. makan di-cina-
orang malam df3o
tionghoa. dihotel saat
imlek.
2. Atribut
Spiritual
a. Alat Gunting Saat Dunia Sudah Dapat https://tr
Ramalan dan Yunani semakin banyal ilmu menjadi anslate.g
ayakan Kuno modern teknologi sejarah oogleuse
untuk untuk rcontent.
melacak wisatawan com
orang yang yang
bersalah. datang.
b. Alat Pengubur 1940 Pemborosa Kremasi Daya tarik Kompas.
keagamaan an n ruang untuk com
tradision dan lebih wisatawan
al mahal melihat
menggun cara
akan peti kremasi
mati
8

Tabel Lanjutan satu


c. Alat Kertas 2006 Barang Nota bank Persembah Wikiped
keagamaan emas persembah akhirat an bakaran ia.org
atau uang an yang
arwah mengotori
merupak
an
lembaran
kertas
yang
dijadikan
persemba
han
bakaran
3. Pemaknaan
a. Tari Tari 1940 Terjadinya Tradisi Mengadak http://ipt
yangge Yangge perubahan Masyaraka an Pentas ektiongh
Perayaan adalah terhadap china tarian oanews.
Imlek tari etnik perkemban Tarian yangge blogspot.
mancane gan zaman matahari dan pada saat com
gara ditarikan perayaan
yang untuk imlek.
berasal mengusir
dari roh jahat dan
daerah pemujaan
Cina dewa .
Utara.
b. Tari Tari 180-230 Terjadi Dipercaya Pementasa https://m
Naga Naga ini SM) Perubahan bahwa pada n Atraksi s.wikipe
berasal akibat mulanya Tari Naga dia.org/
dari perkemban tarian ini Pada saat wiki/Tar
zaman gan adalah masa ian_naga
Dinasti teknologi bagian dari panen
saat ini kebudayaan
pertanian
dan masa
panen.

B. Pembahasan

1. Dinamika Spritual
a. Pola Upacara (M. Rizqi Bachrie R/J3B118046)
1) Upacara Pernikahan
Saat ini masyarakat Negara China dalam melakukan upacara pernikahan
terkadang terjadi perubahan karena pengaruh agama yang terlihat jelas
perkembangannya. Salah satunya adalah adalah upacara sembahyang tuha atau
Cio Tao yang biasanya dilakukan dirumah, namun untuk yang beragama Kristen
tetap pergi kegereja dan upacara di gereja. Perubahan itu terlihat sangat jelas,
seperti upacara yang biasanya dilakukan dikelenteng, namun saat ini sering
dilakukan digereja.
Pengaruh pengetahuan dan teknologi juga dapat dilihat dari kepraktisan
upacara, karena saat ini orang-orang lebih mementingkan kepraktisan ketimbang
upacara yang rumit. Apalagi di Negara China ada beberapa kota-kota besar yang
telah dipengaruhi oleh teknologi canggih.
9

Sebagai suatu pranata adat yang tumbuh dan mempengaruhi tingkah laku
masyarakat yang terlibat didalamnya, sehingga sasaran dalam pelaksanaan adat
pernikahan tiong hoa mengalami masa transisi. Tentu hal ini ditandai dengan
terpisahnya masyarakat dari adat tersebut melalui pergeseran motif, baik kearah
positif dan negatif dalam konflik keluarga.
Saat ini masyarakat tionghoa lebih mementingkan kepraktisan ketimbang
upacara adat, karena hampir semua peraturan yang sudah ada dalam adat istiadat
telah dilanggar. Hal ini karena upacara pernikahan berdasarkan dari Negara yang
dianutnya.

Gambar 1 Upacar Pernikahan


Sumber: Tionghoa.info
2) Perayaan Imlek
Tahun baru imlek merupakan perayaan terpenting dari orang tionghoa. Di
Tiongkok, adat dan tradisi wilayah yang berkaitan dengan perayaan tahun baru
imlek sangat beragam. Namun, dalam perayaan imlek, ada banyak beragam tema
seperti perjamuan makan malam pada tahun baru dan penyuluhan kembang api.
Namun saat ini, karena perkembangan teknologi yang pesat di China
dalam beberapa tahun terakhir telah mengubah cara warga setempat merayakan
hari raya imlek. Seperti salah satu tradisi imlek seperti memasak makanan besar
mulai ditinggalkan warga China seiring pesatnya pertumbuhan restoran dan pesan
antar makanan. Seperti yang ada di Kota Shanghai yang merupakan salah satu
kota terbesar di China, diperkirakan mencapai 100.000 penduduk makan malam
dihotel saat imlek.
Tentu hal ini membuat tradisi lama yang biasanya dilakukan dalam
perayaan imlek karena seiring dengan perkembangan zaman membuat tradisi lama
semakin menghilang. Hal inilah yang membuat masyarakat China semakin
melupakan tradisi imlek yang dilakukan beberapa tahun silam.

Gambar 2 Perayaan Imlek


10

Sumber: Imlek.antarafoto

b. Atribut Spiritual
1) Alat Ramalan (Amelia Azzahrah/J3B118049)
Negara China mempunyai bentuk ramalan yang digunakan di Yunani Kuno
abad pertengahan dan Eropa modern awal. untuk mengetahui orang yang berbuat
salah. Ramalan tersebut bernama Coscinomancy dan menggunakan atribut
saringan dan gunting. Metode ramalan tersebut terkenal karena Three Books of
Occult Philosophy, 1533.
Dalam edisi 1567 karya Agrippa ada gambar yang menunjukkan hal
ini. Jelaslah bahwa ayakan ditangguhkan dari gunting sedemikian rupa sehingga
ujung-ujung pisau yang memotong membuat garis singgung ke tepi luar
ayakan. Dengan demikian saringan yang ditangguhkan ini mampu melakukan
gerakan menyamping, atau bahkan terjatuh. Saringan dipegang oleh dua jari
tengah hanya membuatnya hampir mustahil untuk menjaga saringan tetap untuk
waktu yang lama dan dengan demikian memastikan prognostikasi. Faktor yang
menyulitkan adalah bahwa dalam teks latin yang menyertai gambar, saringan
dikatakan berbalik, yang jelas tidak bias dilakukan kecuali diadakan pada dua titik
yang berlawanan secara diametric pada tepi luar.
Menurut karya Agrippa ramalan ayakan/saringan dapat bergerak
dikarenakan bantuan iblis. Pada saat ramalan tersebut dilakukan, maka yang
melakukan ramalan tersebut membaca ayat ayat yang sulit dimengerti oleh orang
lain atau ayat ayat untuk memanggil roh atau iblis. Tetapi, ramalan ini sudah
punah saat ini, dikarenakan banyak teknologi yang dapat mengetahui orang orang
yang bersalah, perubahan ini termasuk kedalam perubahan asimilasi.

Gambar 3 Atribut Ramalan


Sumber: www.cthulhufiles.com/necro/

2) Alat Keagamaan (Dwi Praditasari / J3B118019)


Atribut keagamaan berupa peti mati untuk upacara kematian secara
tradisional. Tradisi tua di Cina yang masih terpelihara hingga saat ini yaitu
anggapan peti mati yang disimpan didalam rumah dipercayai akan membuat
penghuni rumah panjang umur dan peruntungan hidupnya akan baik. Tata upacara
pemakaman masyarakat tionghoa yang masih tradisional meliputi beberapa
tahapan upacara yaitu, Upacara Jib Bok dilaksanakan saat memasukkan jenazah
ke dalam peti, Upacara Mai Song (Pintu duka) yang dilaksanakan pada malam
11

menjelang pemberangkatan jenazah, Upacara Sang Cong dilaksanakan saat


mengantar jenazah ke tempat pemakaman, Upacara Jib Gong dilaksanakan saat
memasukan jenazah ke dalam liang kubur, Upacara Peng Tuh atau Ki Hok
dilaksanakan dengan cara membalikkan meja-meja yang digunakan untuk
sembahyang, Upacara Siau Siang (1 tahun) dan Upacara Tai Siang(3 tahun)
sebagai upacara berkabung selama 1 tahun dan 3 tahun bagi penganut Khong hu
cu, dihitung sejak penguburan jenazah. Tahapan itu semua sangat panjang dan
juga menurut pemerintahan komunis peti mati membutuhkan lahan yang luas
maka, pada tahun 1940 para pejabat dilarang melakukan penguburan tradisional
dan mengamanatkan bahwa semua kematian harus kremasi (penghilangan jenazah
manusia yang telah meninggal dengan cara dibakar). Perilaku spiritual saat ini di
Cina, pemakaman dengan kremasi di kota besar hampir 100%. Jika di Indonesia
Upacara Ngaben menjadi daya tarik wisatawan asing ataupun local maka Kremasi
memiliki potensi untuk menjadi daya tarik wisatawan berkunjung ke negara Cina.

Gambar 4 Peti Mati


Sumber:Brilio.net
3) Alat keagamaan (Dwi Praditasari / J3B118019)
Alat keagamaan berupa uang arwah yaitu lembaran-lembaran kertas yang
dijadikan persembahan bakaran dalam upacara agama tradisional di China, juga
penghormatan kepada leluhur yang dilakukan saat libur atau waktu tertentu. Tiga
tipe utama dari uang arwah adalah uang tunai (atau disebut tembaga), perak, dan
emas. Uang tunai dipersembahkan kepada orang yang baru meninggal atau roh-
roh yang tidak diketahui asalnya. Uang emas (jin) dipersembahkan kepada orang
mati dan dewa-dewa tinggi seperti Kaisar Giok. Uang perak (yin) hanya
diperuntukkan untuk arwah para leluhur dan juga dewata lokal. Perbedaan
penggunaan tersebut harus diperhatikan untuk menghindari gangguan dari roh-
roh. Pada tahun 2006 wakil menteri cina mengatakan melarang bentuk yang lebih
ekstrem lagi dari uang arwah barang persembahan tersebut dapat mengotori
sehingga terciptanya Nota Bank Akhirat merupakan bentuk modern dari uang
arwah, yang digunakan oleh arwah itu sendiri untuk mencukupi kebutuhannya di
akhirat. Perilaku saat ini membakar uang arwah didepan rumah setelah
mempersembahkan makanan kepada leluhurnya. Potensi wisata sebagai daya tarik
wisatawan mengetahui proses pembakaran uang arwah.
12

Gambar 5 Lembaran kertas untuk dibakar


Antarafoto.com
i. Pemaknaan ( Yusuf Asydhiqi/J3B118049)
1) Tarian Yangge
Tarian Yangge ini berasal dari dinasti song. Pada awalnya ditarikan untuk
pemujaan dewa atau mengusir roh jahat. Pada zaman itu pada hari Imlek penari
Yangge akan mendatangi rumah-rumah mengucapkan selamat tahun baru dan
membuat suasana desa meriah. Pada akhir tahun 1940-an Yangge digunakan oleh
Partai Komunis Tiongkok untuk menggalang semangat rakyat.
Yangge bentuk tarian rakyat dari Dinasti Song yang paling representatif
dari kesenian rakyat. Tarian ini sangat populer di Cina utara, baik di pedesaan dan
kota-kota, terutama di kalangan orang tua. Kerumunan orang pergi di jalan di
malam hari dan menari bersama-sama dalam satu baris atau dalam lingkaran
kepala-ke-ekor. Penari berdandan dengan kostum warna-warni, alat peraga seperti
waistdrum, menari kipas, keledai palsu dan sampah, dan biasanya menggunakan
pita sutra merah di sekitar pinggang. Para penari mengayunkan tubuh sesuai
musik yang dimainkan oleh drum, terompet dan gong.
Tari Yangge adalah tari etnik mancanegara yang berasal dari daerah Cina
Utara. Tarian ini biasa ditampilkan untuk menyambut musim semi pada imlek
pertama dan kelima belas. Awalnya, tarian ini ditujukan untuk ritual kepada dewa
musim semi. Namun di masa kini, tarian ini dijadikan hiburan. Tarian ini adalah
tarian berkelompok yang ditarikan oleh beberapa orang laki-laki dan perempuan.
Tarian ini bercerita mengenai sekelompok orang-orang yang memetik padi di
musim semi. Terlihat dari gerakan penarinya yang menari seolah-olah sedang
memetik padi di musim semi. Setelah selesai memetik padi, para penari seolah-
olah gembira karena mereka telah memanen padi yang bagus. Setelah memanen
padi yang bagus, mereka tak lupa bersyukur pada dewa musim semi yang
memberi mereka hasil panen yang sesuai harapan.
Adapun beberapa unsur-unsur estetis dari tari yangge diantaranya, Wiraga
adalah dasar keterampilan gerak tubuh atau fisik penari. Pada Tari Yangge,
terdapat gerakan mulai dari kepala, tangan (lengan, pergelangan, dan jari-jari
tangan), badan, hingga kaki. Selanjutnya, Wirama adalah suatu pola untuk
mencapai gerakan yang harmonis. Di dalamnya terdapat pengaturan dinamika
seperi aksen dan tempo tarian. Pada Tari Yangge, tempo yang digunakan adalah
13

tempo sedang dan cepat. Lalu, Wirasa merupakan tingkatan penghayatan dan
penjiwaan dalam tarian. Seperti tegas, lembut, gembira dan sedih, yang
mengekspresikan melalui gerakan dan mimik wajah sehingga melahirkan
keindahan. Penghayatan pada Tari Yangge ditampilkan pada ekspresi wajah
penari. Tari yangge ditarikan dengan perasaan gembira dan bersemangat, seperti
karakter orang Shaanxi, daerah asal Yangge dan Yang terakhir, Wirupa
merupakan salah satu unsur keindahan yang menitikberatkan pada tata rias dan
busana yang dikenakan penari. Pada tari yangge penari biasanya menggunakan
pakaian berwarna merah, hijau atau warna cerah lainnya.
Dahulu tarian ini ditarikan oleh pria dan wanita menggunakan peralatan
seperti paculdan celurit. Seiring dengan adanya revolusi dari Partai Komunis
Cina, mereka kerap mengganti dengan peralatan dengan senjata perang. Akhirnya
peralatan pun berganti menjadi kipas, kipas panjang, sapu tangan, genderang atau
alat lainnya.

Gambar 6 Tari Yangge


Sumber: Iptektionghoanews

2) Tari Naga
Tari Naga ini berasal dari zaman Dinasti Han (tahun 180-230 SM) dan
dimulai oleh orang-orang Tionghoa yang memiliki kepercayaan dan rasa hormat
yang besar terhadap naga. Dipercaya bahwa pada mulanya tarian ini adalah bagian
dari kebudayaan pertanian dan masa panen, dan juga disamping juga sebagai salah
satu metode untuk menyembuhkan dan menghindari penyakit. Tari Naga saat ini
adalah sebuah karya penting dalam kebudayaan dan tradisi Tionghoa. Tarian ini
telah tersebar di seluruh Cina dan seluruh dunia. Karya ini menjadi sebuah
pertunjukan seni khusus Tionghoa, melambangkan kedatangan keberuntungan dan
kemakmuran dalam tahun yang akan datang bagi semua manusia di bumi. Tari
Naga saat ini adalah sebuah karya penting dalam kebudayaan dan tradisi
Tionghoa. Tarian ini telah tersebar di seluruh Cina dan seluruh dunia. Karya ini
menjadi sebuah pertunjukan seni khusus Tionghoa, melambangkan kedatangan
keberuntungan dan kemakmuran dalam tahun yang akan datang bagi semua
manusia di bumi.
Para penari menirukan gerakan-gerakan makhluk naga ini berkelok-kelok
dan berombak-ombak. Gerakan-gerakan ini secara tradisional melambangkan
peranan historis dari naga yang menunjukkan kekuatan yang luar biasa dan
martabat yang tinggi. Tari naga merupakan salah satu puncak acara dari perayaan
Imlek di pecinan-pecinan di seluruh dunia. Naga dipercaya bisa membawa
keberuntungan untuk masyarakat karena kekuatan, martabat, kesuburan,
kebijaksanaan dan keberuntungan yang dimilikinya. Penampilan naga terlihat
14

menakutkan dan gagah berani, namun ia tetap memiliki watak yang penuh
kebajikan. Hal-hal inilah yang pada akhirnya menjadikannya lambang lencana
untuk mewakili kekuasaan kekaisaran.

Gambar 7 Tari Naga


Sumber: wikipedia.org
15

V. KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa perilaku spiritual di masyarakat China masing


ada yang dilakukan sampai sekarang da nada juga yang sudah tidak dilakukan,
kegiatan spiritual masyarakat China yang masih dilakukan, dilakukan dengan
hikmak dan semangat seperti upacara-upacara dan dinamika spiritual di China
sebagai berikut:
1. Pola Upacara termasuk kedalam perubahan akulturasi karena upacara
sembahyang tuha atau Cio Tao yang biasanya dilakukan dirumah,
namun untuk yang beragama Kristen tetap pergi kegereja dan upacara di
gereja. Perubahan itu terlihat sangat jelas, seperti upacara yang biasanya
dilakukan dikelenteng, namun saat ini sering dilakukan digereja.
2. Atribut spiritual berupa alat keagamaan yang biasa diguakan masyarakat
tionghoa untuk melakukan upacara kematian berupa peti mati sebelum
dan sekarang berubah bentuk menjadi kremasi. Selanjutnya terdapat
uang arwah yang berguna untuk bekal leluhur atau roh yang sudah
meninggal diakhirat. Kedua atribut tersebut memiliki potensi wisata
yang dapat dijadikan daya tarik wisatawan untuk datang ke negara
China. Terdapat juga atribut ramalan yaitu menggunakan ayakan dan
guntik sebagai atributnya.
3. Pemaknaannya pada sebuah tarian yang berasal dari China yaitu tarian
Naga, Para penari menirukan gerakan-gerakan makhluk naga ini
berkelok-kelok dan berombak-ombak. Gerakan-gerakan ini secara
tradisional melambangkan peranan historis dari naga yang menunjukkan
kekuatan yang luar biasa dan martabat yang tinggi. Tari naga merupakan
salah satu puncak acara dari perayaan Imlek di pecinan-pecinan di
seluruh dunia. Naga dipercaya bisa membawa keberuntungan untuk
masyarakat karena kekuatan, martabat, kesuburan, kebijaksanaan dan
keberuntungan yang dimilikinya
16

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Definisi dan Pengertian Tentang Identifikasi. [Internet]. Diakses


pada 22 September 2019 pukul 12.10. Tersedia pada http://www.definisi-
pengertian.com/2015/01/definisi-dan-pengertian-identifikasi.html
Burkhardt.2009. Pengertian Spiritual.
https://www.kompasiana.com/nezfine/55004cf3813311275efa76fd/penge
rtian-spiritual (Diakses pada 6 September 2019 pukul 15.30 WIB).
Dossey dan Guazetta. 2008. Pengertian Spiritual.
https://www.kompasiana.com/nezfine/55004cf3813311275efa76fd/penge
rtian-spiritual (Diakses pada 6 September 2019 pukul 15.36 WIB)
https://translate.googleusercontent.com/translate_c?client=srp&depth=1&hl=id&r
url=translate.google.com&sl=en&sp=nmt4&tl=id&u=https://en.m.wikipe
dia.org/wiki/Coscinomancy&xid=17259,15700002,15700021,15700186,
15700191,15700256,15700259,15700262,15700265,15700271&usg=AL
kJrhjEDHLf1iT0E7xMJ8oOLp8pSrjFYQ
Iptek. 2012. Yangge, Tarian Menyambut Musim Semi. Diakses pada 22 Oktober
2019. Dapat diakses di:
http://iptektionghoanews.blogspot.com/2012/10/yangge-tarian-
menyambut-musim-semi.html
Judiqq. 2015. Upacara Kematian. Adat Pemakaman Tionghoa.
https://www.tionghoa.info/adat-pemakaman-tionghoa-bagian-ii/.
[Diakses: Rabu, 23 Oktober 2019].
KamusWebster.2017. Pengertian Spiritual dan
Spiritualitas.http://mangihot.blogspot.com/2017/01/pengertian-spiritual-
dan-religiusitas.html. (Diakses pada 7 September 2019 pukul 14.36 WIB)
Khoirul, Afif. 2018. Spiritual Tionghoa. Uang Hantu Hadiah Untuk Dewa dan
Orang Mati di China. https://intisari.grid.id/read/03207444/5-hal-yang-
harus-anda-ketahui-tentang-uang-hantu-hadiah-untuk-dewa-dan-orang-
mati-di-china?page=all. [Diakses: Rabu, 23 Oktober 2019].
Koentjaraningrat, 2002. Pengertian Masyarakat menurut para ahli. Diakses pada
24 September 2019. Pukul 17.15. Tersedia pada
https://sosiologi79.blogspot.com/2017/10/pengertian-masyarakat-
menurut-para-ahli.html
Notoatmodjo, 2003. Definisi dan Pengertian Perilaku Menurut Para Ahli. Diakses
pada 24 September 2019. Pukul 17.20. Tersedia pada
http://www.definisi-pengertian.com/2015/07/definisi-pengertian-
perilaku-menurut-ahli.html
Juang, Rinto. 2011. Adat Istiadat Pernikahan Dalam Budaya Tionghoa. Diakses
pada 22 Oktober 2019. Dapat diakses di: http://web.budaya-
tionghoa.net/index.php/item/867-adat-istiadat-pernikahan-dalam-budaya-
tionghoa
Soekanto, 2006. Pengertian Masyarakat menurut para ahli. Diakses pada 24
September 2019. Pukul 17.30. Tersedia pada
17

https://sosiologi79.blogspot.com/2017/10/pengertian-masyarakat-
menurut-para-ahli.html

Anda mungkin juga menyukai