Ekstraksi Cair Cair Perhitungan
Ekstraksi Cair Cair Perhitungan
I.PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tidak dapat dimungkiri bahwa setiap proses dalam teknologi industri kimia
melibatkan pemisahan seperti pemisahan antara padat - padat, pemisahan padat – cair,
pemisahan padat – gas, pemisahan cair – cair, pemisahan cair- gas dan lain-
lain.Pemisahan tersebut mempunyai teknik dan metode masing –masing guna
mencapai hasil yang lebih baik. Teori secara umum sudah diajarkan pada mata kuliah
Teknik Operasi. Untuk melengkapi dan memberikan ketrampilan di lapangan pada
saat terjun ke dunia kerja maka perlu ketrampilan praktik di laboratorium . Dengan
alasan ini maka pemisahan (ekstraksi) cair – cair dijadikan salah satu modul
praktikum pada Unit Laboratorium Satuan Operasi
II.LANDASAN TEORI
Ekstraksi adalah salah satu memisahkan larutan dua komponen dengan
menambahkan komponen ketiga (solvent) yang larut dengan solute tetapi tidak larut
dengan pelarut (diluent). Dengan penambahan solvent ini sebagian solute akan
berpindah dari fasa diluent ke fasa solvent (disebut ekstraksi) dan sebagian lagi tetap
tinggal di dalam fasa diluent (disebut rafinat).
Perbedaan konsentrasi solute di dalam suatu fasa dengan konsentrasi pada keadaan
setimbang merupakan pendorong terjadinya pelarutan (pelepasan) solute dari larutan
yang ada. Gaya dorong (driving force) yang menyebabkan terjadinya proses ekstraksi
dapat ditentukan dengan mengukur jarak sistem dari kondisi setimbang.
Koefisien distribusi
Pada percobaan inimenentukan koefisien distribusi untuk sistem tri khloro
etilena – asam propionate – air, dan menunjukkan ketergantungannya terhadap
konsentrasi. Pada campuran ketiga zat ini dianggap bahwa fasa berada pada
kesetimbangan.Pada konsentrasi rendah , koefisien distrbusi tergantung pada
konsentrasi , sehingga Y = K. X
1. Neraca Massa
= Vo (X1 – X2)
= Vw (Y1 – 0)
Maka : Vo (X1 – X2) = Vw (Y1 – 0)
2. Efisiensi Ekstraksi
Koefisien perpindahan massa
III. PERCOBAAN
3.1. Susunan alat dan bahan yang digunakan
Alat yang digunakan :
(1) Gelas Kimia 1000 mL
(2) Gelas Kimia 250 mL, 2 buah
(3) Gelas Kimia 50 mL, 4 buah
(4) Erlenmeyer 50 mL, 4 buah
(5) Buret
(6) Corong pisah 250 mL, 2 buah
(7) Gelas ukur 250 mL, 1 buah
(8) Gelas Ukur 100 mL
Percobaan 2. Neraca massa dan koefisien perpindahan massa dengan fasa air
sebagai media kontinu.
(1) Isi tangki fasa organic dengan 2,5 liter TCE, tambahkan 25 ml asam
propionate. Aduk hingga konsentrasi homogen
(2) Isi tangki air hingga batas puncak, jalankan pompa air dan isi kolom pada
laju alir tinggi (valve rotameter dibuka penuh)
(3) Setelah tinggi air mencapai puncak unggun packing , kurangi laju alir
sampai 200 ml/menit.
(4) Jalankan pompa fasa organic pada laju alir 200 ml/menit
(5) Jalankan proses tersebut dalam 12 menit sampai terjadi kondisi steady,
pantau laju alir dalam periode ini untuk meyakinkan bahwa sistem tetap
konstan. Ambil sampel tiap 3 menit sebanyak 4 sampel
(6) Ambil sample 10 ml pada dasar kolom dan atas kolom, rafinat dan ekstrak.
(7) Titrasi dengan 0,1 N NaOH
(8) Ulangi percobaan tersebut dengan laju alir air/TCE 300 ml/menit..
Percobaan 1
As.prop. yg Titer NaOH,
N0 ditambahkan (ml) ml
1
2
3
4
5
Percobaan 2
Laju Alir = 200 ml/menit
Volume Ekstrak = 10 ml
Volume Rafinat = 10 ml
Percobaan 2.
Lakukan perhitungan dan masukkan hasil pada table berikut
PUSTAKA
(1) Manual alat ekstraksi cair- cair
(2) Waren L. Mc. Cabe,1985, Unit Opertion of Chemical Engineering, Mc. Graw-
Hill Book Inc.