Disusun Oleh:
A. DATA PASIEN
Nama : An. NA
No MR : 210xxx
Ruangan : Anak
Umur : 1 tahun 9 bulan
Tanggal Lahir : 16-11-2017
Jenis kelamin : perempuan
Tanggal Masuk RS : 26 Agustus 2019 pagi hari jam 11.00
B. RINCIAN KEJADIAN
1. Tanggal dan waktu insiden:
Tanggal 26 Agustus 2019 jam 11.00 WIB
2. Insiden:
Penemuan data rawat jalan pasien lain pada RM.
3. Kronologis insiden:
Pasien datang dibawa orang tuanya ke poli Anak untuk berobat
pada tanggal 26 Agustus 2019.kemudian dinyatakan haus rawat inap
kemudian pasien dipindahkan ke ruang rawat inap anak. Setelah pasien
diperiksa dokter DPJP ruangan yang sedang visite dan saat dokter mau
menulis hasil pemeriksaan dan pengobatan di rekam medis, dokter
menemukan dalam satu lembar RM ada dua data pasien yang berbeda
nama, umur dan berat badan namun mendapatkan terapi yang sama.
Keesokan harinya, dokter melaporkan kejadian tersebut ke pihak
patient safety.
4. Jenis insiden:
Kejadian Tidak Cedera/KTC.
5. Orang pertama yang melaporkan insiden:
Dokter yang memeriksa pasien
6. Insiden terjadi pada:
Pasien.
7. Insiden menyangkut pasien:
Pasien rawat inap dan rawat jalan.
8. Tempat insiden:
Poli Anak
9. Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit/spesialisasi):
Anak
10. Unit/departemen terkait yang menyebabkan insiden:
Pendaftaran Poli dan poli anak
11. Akibat insiden terhadap pasien:
Tidak Cedera
12. Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian, dan hasilnya:
Mengecek terapi pemberian obat dan menyesuaikan dosis terapi pada
pasien tersebut
13. Tindakan dilakukan oleh:
Perawat Poli
14. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi?
Iya, dan tidak sering terjadi
C. TIPE INSIDEN
1. Insiden : Kesalahan input data pasien di RM
2. Tipe insiden : Kejadian Tidak Cedera/KTC.
7 Langkah RCA:
1. Identifikasi insiden yang akan diinvestigasi.
2. Tentukan tim investigator.
3. Kumpulkan data dan informasi.
a. Observasi.
b. Dokumentasi.
c. Interview.
4. Petakan kronologi kejadian.
a. Narrative chronology.
b. Timeline.
c. Tubular timeline.
d. Time Person Grid.
5. Identifikasi CMP (Care Management Problem), Brainstorming, Brainwriting.
6. Analisis Informasi
a. 5 Why’s.
b. Analisis perubahan.
c. Analisis penghalang.
d. Fishbone/analisis tulang ikan.
7. Rekomendasi dan rencana kerja untuk improvement.
LANGKAH 1 DAN 2.
IDENTIFIKASI MASALAH DAN MENENTUKAN TIM
Tim Investigasi
Ketua Tim : dr. M (Wakil Manajemen Pelayanan Medis)
Sekretaris : Petugas KPRS
Anggota : Tim Residensi MMR 4-5 orang
Keterangan:
a. Tidak semua area yang terkait terwakili.
b. Macam-macam dan tingkat pengetahuan yang berbeda belum terwakili.
Dimulai pada rabu, 27/ 08/ 19. Tanggal dilengkapi, 27/ 08/ 19
No Why Ket
1 Mengapa Terjadi kesalahan Karena dokter spesialis anak tidak
dalam peresepan obat mengecek ulang data pasien yang
kepada pasien rawat jalan ada dilembar status
oleh dokter spesialis anak?
2 Mengapa dokter spesialis Karena dokter spesialis sudah
anak tidak melakukan percaya kepada staf rawat jalan
pengecekan ulang pada yang mengambilkan lembar status
data pasien yang ada pasien sehingga tidak mengecek
dilembar status ? kembali.
3. Mengapa dokter tidak Jarang dilakukan, karena sudah
mengecek kembali lembar menjadi budaya.
status pasien?
No Why Ket
1 Mengapa Terjadi kesalahan Karena staf rawat jalan salah
dalam dalam penulisan lembar mengambil lembar status rawat
status rawat jalan ? jalan.
2 Mengapa staf rawat jalan Karena staf rawat jalan tidak
salah mengambil lembar menyadari bahwa lembar status
status rawat jalan? yang diambil sudah ada data
pasien lain.
3. Mengapa staf rawat jalan Karena staf rawat jalan pada
tidak menyadari bahwa saat itu sedang melayani banyak
lembar status yang diambil pasien dan rekam medis pasien
sudah ada data pasien lain? belum sampai di unit rawat
jalan
4. Mengapa rekam medis pasien Karena letak unit rekam medis
belum sampai di poli? dengan unit rawat jalan
berbeda gedung sehingga
transfer rekam medis tidak
efektif
Tindak lanjut:
a. Verifikasi kualifikasi V
Kompetensi b. Verifikasi pengetahuan dan V (kurang)
keterampilan
a. Motivasi V
b. Stresor mental: efek beban kerja beban V
Stressor fisik dan
mental
mental
c. Stresor fisik: efek beban V (mungkin)
kerja=gangguan fisik
Kejadian kesalahan penulisan data pasien pada rekam medis pada kasus ini
menyebabkan pasien salah dalam pemberian dosis obat, namun tidak sampai
menimbulkan cedera sehingga masuk dalam kategori KTC. Selain itu,
berdasarkan analisis grading resiko kasus ini termasuk dalam grade hijau
(moderate) dan memerlukan investigasi untuk memperoleh akar masalah dan
menindaklanjuti agar tidak terulang lagi. Beberapa akar permasalahan yang dapat
disimpulkan adalah :
1. Terjadi human error dalam peresepan obat kepada pasien dikarenakan
dokter sudah percaya kepada staf rawat jalan yang mengambilkan lembar
status pasien sehingga tidak mengecek ulang data pasien dikarenakan
budaya yang kurang baik yang diterapkan sehari-hari yang tidak
mengevaluasi ulang identitas pasien.
2. Terjadi human error dalam penulisan lembar status di unit rawat jalan baik
karena staf rawat jalan yang kewalahan dalam melayani pasien-pasien
rawat jalan saat itu ataupun karena rekam medis yang belum sampai di
unit rawat jalan karena berbeda gedung sehingga transfer rekam medis
kurang efektif.
------------. (2012). RCA dengan Fish Bone. Dalam kuliah MMR FKIK UMY.
Yogyakarta.
Lumenta, N. (2007). Keselamatan pasien rumah sakit. Dalam Jurnal IRMK Edisi
1 No. 1. Maret 2007 Hal. 3.
Potter, P. A and Perry, A.G. (1997). Fundamental of nursing concept; proses and
Practice jilid 2. St. Louis: Mosby.