Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ando Maulana

Kelas : Agribisnis B
Nim : 23020320140097

1. Sebutkan subragam bahasa dipandang dari sifat penyampaian gagasan!

Jawab :

 Ilmiah
 Semi ilmiah
 Non ilmiah :
o Jabatan
o Jurnalistik
o Sastra

2. Penggunaan ragam ilmiah/akademik berhubungan dengan penggunaan ragam tulis


dan ragam resmi, mengapa demikian?

Jawab :

Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu ragam bahasa Indonesia
yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah. Ragam bahasa ilmiah harus
mengikuti tata tulis karya ilmiah yang standar. Misalnya dalam menyusun daftar
pustaka. Bahasa ragam ilmiah bersifat lugas, dalam arti menggambarkan
keadaan atau fakta sebagaimana adanya. Penyampaian gagasan harus lengkap,
jelas, ringkas, meyakinkan, dan tepat. Kegiatan ilmiah termasuk sebagai kegiatan
akademis termasuk dalam situasi resmi, formal sehingga ragam bahasa yang
tepat untuk digunakan ialah ragam bahasa resmi. Untuk itu, pemilihan kata (diksi)
harus memenuhi beberapa prinsip, yaitu ketepatan, kebakuan, keindonesiaan,
Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu ragam bahasa Indonesia yang
digunakan dalam penulisan karya ilmiah. Ragam bahasa ilmiah harus mengikuti tata
tulis karya ilmiah yang standar. Misalnya dalam menyusun daftar pustaka. Bahasa
ragam ilmiah bersifat lugas, dalam arti menggambarkan keadaan atau fakta
sebagaimana adanya. Penyampaian gagasan harus lengkap, jelas, ringkas,
meyakinkan, dan tepat. Kegiatan ilmiah termasuk sebagai kegiatan akademis
termasuk dalam situasi resmi, formal sehingga ragam bahasa yang tepat untuk
digunakan ialah ragam bahasa resmi. Untuk itu, pemilihan kata (diksi) harus
memenuhi beberapa prinsip, yaitu ketepatan, kebakuan, keindonesiaan, dan
kelaziman.

3. Sebutkan ciri-ciri ragam baku dan berikan contohnya dilihat dari segi:
a. Ejaan
b. Pemakaian Tanda Baca
c. Penggunaan Kata-kata
d. Susunan Kalimat
Jawab :

a. Ejaan
 Memakai ejaan resmi (dalam tulisan)
 Pelafalan menggunakan bahasa baku
 Contoh :
o Praktik (Baku) - Praktek (Tidak Baku)
o Apotek (Baku) - Apotik (Tidak Baku)

b. Pemakaian Tanda Baca


 Memakai tanda baca resmi
 Contoh :
o Laki-laki (Baku) - Laki2 (Tidak Baku)
o Jumat (Baku) - Jum’at (Tidak Baku)

c. Penggunaan Kata-Kata
 Memakai ucapan baku (pada lisan)
 Terbatasnya unsur bahasa daerah (leksikal maupun gramatikal)
 Penggunaan konjungsi bahwa atau karena (bila ada) secara eksplisit dan
konsisten
 Pemakaian partikel lah, kah, pun (bila ada) secara konsisten
 Pemakaian kata depan yang tepat
 Membawa langsung ke maknanya
 Kata tidak bermakna ganda (ambigu)
 Kata-kata yang digunakan denotasi
 Contoh :
o Mengubah (Baku) – Merubah (Tidak Baku)
o Memperkarakan (Baku) – Memerkarakan (Tidak Baku)

d. Susunan Kalimat
 Pemakaian fungsi gramatikal (S-P-O) secara eksplisit dan konsisten
 Pemakaian pola aspek – pelaku – tindakan secara konsisten
 Pemakaian konstruksi sintesis
 Menghindari pemakaian unsur leksikal yang terpengaruh oleh dialek atau
bahasa sehari-hari
 Contoh :
o Bulan November tahun depan kakak akan menikah.
o Memaafkan kesalahan orang lain adalah perbuatan mulia.

Sumber :

https://www.studocu.com/id/document/universitas-diponegoro/bahasa-indonesia/mandatory-
assignments/soal-tentang-ragam-ilmiah/3290257/view
https://mamikos.com/info/contoh-kata-baku-dan-tidak-baku/
https://www.studiobelajar.com/kata-baku-dan-tidak-baku/

Anda mungkin juga menyukai