Anda di halaman 1dari 104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

TESIS

METODE VOLUME HINGGA UNTUK MENYELESAIKAN

PERSAMAAN GELOMBANG GRAVITASI ALIRAN AIR:

SUATU KAJIAN MATEMATIS BESERTA ASPEK PENDIDIKANNYA

Oleh :
CECILIA HERU PURWITANINGSIH
NIM : 151442017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM MAGISTER


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

TESIS

METODE VOLUME HINGGA UNTUK MENYELESAIKAN

PERSAMAAN GELOMBANG GRAVITASI ALIRAN AIR:

SUATU KAJIAN MATEMATIS BESERTA ASPEK PENDIDIKANNYA

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Matematika Program Magister

Oleh :
CECILIA HERU PURWITANINGSIH
NIM : 151442017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM MAGISTER


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

TESIS

ME TOB g VSLTi&{E }* $q i;GA UN T TJ K Ef EN YEI-ESAIKAH

PS,RSAIVI&AH GE;.{}}IBANG G&AVITASi .{IIRAN AtrH :

5C ATT] E{.&;T}AN &fATE MA'T{S Bfi SERTA .& $PE K trE Fi *TS1}(AI'{]EY A

Clel-i:
Cecilia Heru P*rwit*niirgsih

20.Iuli 2018

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

TESIS

PIETODE VSI-ti&I E l{IN GGA tr NTUK }I E NY{LS SAIhA l{


PER SAMAiI N G f, L{}$tBAli G GILAYITA SI ALIItAiq AIR :
S UAT Li KA;'ITX M ATE}L{TIS BESERT'A ASPEK I} [ NDIr}I{i{N II 1'A

llipersiap:kar: dan ditulis aleh :

Crcilia

'faagan

Ketua "'1"""".'"

Sekretaris t:-. -....

ltL#-
.;! - -.. -.. --

Anggcta
Anggcta eilinur And3, RucJhito, S.Pd.
Anggeta Ph.D.

-30 Juli ?{-t i I


Fakultas Keguruan dan Ilmu Peilgetahuafl

Harscv*. S.Pd," h,{. Si.

1V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Rentangkan asa tuk menjadi jauhari.


Kemauanpun tertanam teguh dalam benak.
Namun rasanya, nurani tak sanggup berjumpa dengan
egoisme.
Layaklah hidup seturut takdir fluida, ketika hidup tak
sesuai ekspektasi.
Fleksibilitas perlu tuk hadapi fluktuasi hidup bersama.
Iterasi ikrar diri berkecamuk dalam batin, menuntut
pemenuhannya.
Kepakkan aksi eksplisit, raih jayacihna.
_Cecilia H. P._

Karya ini ku persembahkan untuk :

Ayah dan Ibuku tercinta,

Kakakku tersayang,

Kekasihku,

Sahabat-sahabatku,

Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PE Rl,{ YATAA'I{ KEA SLIAN IC{ RY A

Saya menvatakan dergan sungguh-sungguh bahrva tesis yang saya tulis ini

tidak rnemuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalarn kr"rtipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogvakarta" 30 .rdi 2018

W
Penuhs

Cecil ia Heru Purwitaningsih

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEN{BA R P ER}i{},ATAAI\i PERS ETLIJI IAI{ P T] B I-IKA SI KAR}-A IL&I 1A}I


TINTTIK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bauah ini. sa,v-a mahasisrva Universitas Sanata Dharma :

Nama : Cecilia Heru Purwitaningsih

NIM : 15144)017

Demi pengembangan ilmu pengetahuan. saya nremberikan kepada Perpustakaan


Universitas Sanaia Dhanna karya iimiah saya yang berjudui:

M ETOD E \,'O[,Tl }{E HTNGGA TJN T'IIK H ENYELESAIKATTi


PERSA]IIAAI\a GE LOMBAN G GRAVI'IASI ALIRAIi AIR:

ST1ATTJ KAJLAN MATE}{ATIS BESERTA ASPEK PENDIDIKA}'INYA

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata


Dharma baik untuk menl,impan" mengalihkan dalam bentuk media lain,
rnengelolan-v*a dalarn bentuk pangkalan data" raendistribr"rsikan secara terbatas, dan

rnenrpublikasikannya di internet atau rnedia lain untuk kepentingan akadetrtis


tanpa periu meminta ryin dari saya maupun memberikan roi,'alty kepada sava
selama tetap mencantumkan nafira saya sebagai penuiis.

Demikian penyataan ini sava buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yog_vakarta

Pada tanggal : 30 "luli 2018

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUBLIKASI HASIL PENELITIAN

Sebagian hasil dari tesis ini telah dipresentasikan dalam konferensi


internasional atau dipublikasikan dalam jurnal internasional sebagai berikut:

[1] C.H. Purwitaningsih dan S. Mungkasi, “Performance of the Lax-Wendroff


finite volume method for solving the gravity wave-model equations”,
Journal of Physics: Conference Series, Vol. 1007, Artikel 012008, Tahun
2018 (terindeks Scopus), Link Artikel : https://doi.org/10.1088/1742-
6596/1007/1/012008

Selain itu, sebagian hasil lain sedang dalam persiapan untuk


dikembangkan menjadi artikel ilmiah yang disusun oleh pembimbing (Sudi
Mungkasi) dan penulis (Cecilia Heru Purwitaningsih).

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Cecilia Heru Purwitaingsih. 2018. Metode Volume Hingga untuk


Menyelesaikan Persamaan Gelombang Gravitasi Aliran Air: Suatu Kajian
Matematis beserta Aspek Pendidikannya. Tesis. Program Studi Magister
Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Persamaan gelombang gravitasi merupakan penyederhanaan persamaan


Saint-Venant dengan mengabaikan suku konvektif. Tesis ini bertujuan untuk
mendapatkan solusi persamaan gelombang gravitasi aliran air dengan
menggunakan metode volume hingga Lax-Friedrichs dan metode volume hingga
Lax-Wendroff. Berkaitan dengan aspek pendidikan, tesis ini bertujuan untuk
mendeskripsikan pemahaman siswa mengenai operasi bilangan desimal melalui
pembelajaran menggunakan media air.
Metode penelitian yang digunakan pada aspek matematis adalah studi
pustaka. Hasil numeris menggunakan metode volume hingga Lax-Friedrichs stabil
dengan beberapa kondisi. Solusi numeris konvergen ke solusi eksak. Simulasi
numeris menggunakan metode volume hingga Lax-Wendroff diperoleh bahwa
metode ini berhasil menyelesaikan gelombang kontinu, tetapi menghasilkan
osilasi artifisial saat menyelesaikan gelombang diskontinu.
Metode yang digunakan dalam penelitian aspek pendidikan adalah metode
kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengungkapkan fenomena dalam
keadaan yang sebenarnya. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD N Jaban
Sleman yang berjumlah 31 orang. Hasil penelitian ini adalah data kualitatif yang
menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan media air dapat membantu
siswa dalam memahami bilangan desimal.

Kata kunci : persamaan gelombang gravitasi, metode volume hingga Lax-


Friedrichs, metode volume hingga Lax-Wendroff, pembelajaran desimal.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Cecilia Heru Purwitaningsih. 2018. Finite Volume Methods for Solving the
Gravity Wave-model Equations: A Mathematical Study together with Its
Educational Aspects. Thesis. Master of Mathematics Education Study Program,
Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University,
Yogyakarta.

The gravity wave-model equations are simplifications of the Saint-Venant


equations by neglecting the convective term. This thesis aimed to find solution of
the gravity wave-model equations by using Lax-Friedrichs finite volume method
and the Lax-Wendroff finite volume method. In relation to educational aspects,
this thesis aimed to describe students' understanding about decimal number
operations through learning using water media.
The research method used in the mathematical aspects is literature study.
Numerical results using the Lax-Friedrichs finite volume method is stable under
some conditions. Numerical solutions converge to exact solutions. Numerical
simulations using the Lax-Wendroff finite volume method found that this method
successfully solves continuous waves, but produces artificial oscillations when
solving discontinuous waves.
The research method used in the educational aspects is a descriptive
qualitative method that can reveal realistic phenomen. The subjects of the study
were the students of grade V of SD N Jaban Sleman which consisted of 31 people.
The results of this study are qualitative data that shows that learning using water
media can help students in understanding the decimal numbers.

Keywords : gravity wave-model equations, Lax-Friedrichs finite volume method,


Lax-Wendroff finite volume method, decimal learning.

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan berkat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul
“Metode Volume Hingga untuk Menyelesaikan Persamaan Gelombang Gravitasi
Aliran Air: Suatu Kajian Matematis beserta Aspek Pendidikannya.” sebagai salah
satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa selama proses penyususan tesis ini telah banyak
memperoleh bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Sudi Mungkasi, S.Si., M.Math.Sc., Ph.D., selaku dosen pembimbing
yang telah meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing penulis
sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.
2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. dan Bapak Hartono, Ph.D.
selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran yang
membangun sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.
3. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Matematika Program Magister Universitas Sanata Dharma.
5. Bapak E. Purwatma, S.Ag, selaku Kepala SD Negeri Jaban, yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian bidang
pendidikan.
6. Seluruh siswa kelas V SD N Jaban tahun ajaran 2017/2018 yang telah
membantu dan bekerja sama dengan baik selama proses penelitian bidang
pendidikan.
7. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Matematika Program Magister
Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan memberikan
dukungan selama penulis menempuh perkuliahan, sehingga akhirnya penulis
dapat menyelesaikan studi.

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8. Segenap staf Sekretariat JPMIPA yang telah membantu dalam hal

administrasi kampus selama penuiis rnelakukan studi.


9. Orang tuaku Bapak Emanuel Punvatma dan Ibu Drvi Muiatsih 1,ang selalu
membenkan kasih sa_yang, kepercayaan, doa, dan dukungannya dengan
penuh kesabaran.
10. Segenap keluarga, terutilnla kakakku Yohanes Eka Arif Widayaka ,vang

selalu nremberikan semangat, motil'asi. dan doa dengan senl'ullr vang seialu
terpancar di wajah.
11. Sahabat-sahabratku Paskalia Pradanti, Maria Rettian Anggita Sari, dan

Anindiati llraminto Pr-rtri" 1-ang ielah men:bantu penulis dalanr peneiitian


bidang per:didikan. serta sahabatku kekasihku yang selalu memberikan
seman gat" motivasi, dan dukungannya.
12. Sernua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, vang telah
membantu sehingga penulis dapat menvelesaikan tesis ini.
Penrilis iaenyadari bahrva niasih banyak kekurangan dalam tesis ini
seiringga penulis mengharapkan kritik dan saran untuk mernperhaiki karya iimiah
ini. Akhirnya, penulis berharap semoga tesis ini dapat bennanfaat bagi pernbaca
pada khusirsnl,-a dan semua pihak pada umumnya.

Yogyakarta" 30 "luli 201.9

Cecilia Heru Prirwitaningsih

xl1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL ................................................................................................ i

HALAMAN JUDUL .............................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................. vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .... vii

DAFTAR PUBLIKASI HASIL PENELITIAN ..................................... viii

ABSTRAK.............................................................................................. ix

ABSTRACT ............................................................................................. x

KATA PENGANTAR ............................................................................ xi

DAFTAR ISI .......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xvi

DAFTAR TABEL .................................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 3

C. Rumusan Masalah ....................................................................... 4

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

E. Batasan Masalah ......................................................................... 5

F. Kebaruan Penelitian .................................................................... 5

G. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

H. Metode Penelitian ....................................................................... 6

I. Sistematika Penulisan ................................................................. 7

BAB II LANDASAN TEORI................................................................. 9

A. Persamaan Diferensial ................................................................ 9

B. Persamaan Diferensial Parsial .................................................... 10

C. Sistem Persamaan Diferensial Hiperbolik ................................. 11

D. Hukum Kekekalan ...................................................................... 12

E. Metode Volume Hingga .............................................................. 14

F. Persamaan Gelombang Gravitasi untuk Aliran Air .................... 16

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................ 18

A. Solusi Persamaan Gelombang Gravitasi dengan Metode

Volume Hingga Lax-Friedrichs .................................................. 18

B. Solusi Persamaan Gelombang Gravitasi dengan Metode

Volume Hingga Lax-Wendroff ................................................... 27

BAB IV ASPEK PENDIDIKAN ........................................................... 32

A. Pembelajaran di Sekolah Dasar .................................................. 32

B. Pembelajaran dengan Menggunakan Media Air ........................ 33

C. Penggunaan Media Air dalam Pembelajaran .............................. 34

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Tingkat Pemahaman Siswa tentang Operasi Hitung

Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Desimal ........................ 36

E. Refleksi ....................................................................................... 40

BAB V PENUTUP ................................................................................. 45

A. Kesimpulan ................................................................................. 45

B. Saran ........................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 47

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Ilustrasi Metode Volume Hingga ...................................... 15

Gambar 3.1 Grafik Kondisi Awal Permukaan Air dengan

Menggunakan Metode Volume Hingga Lax-Friedrichs ... 21

Gambar 3.2 Grafik Permukaan Air Setelah Simulasi di dengan

Menggunakan Metode Volume Hingga Lax-Friedrichs ... 22

Gambar 3.3 Kondisi Awal Masalah Bendungan Bobol ........................ 23

Gambar 3.4 Grafik Kedalaman Air dan Kecepatan Air Menggunakan

Metode Volume Hingga Lax-Friedrichs dan Eksak .......... 24

Gambar 3.5 Grafik Kondisi Awal Permukaan Air Menggunakan

Metode Volume Hingga Lax-Wendroff ............................ 29

Gambar 3.6 Grafik Permukaan Air Setelah Simulasi di

Menggunakan Metode Volume Hingga Lax-Wendroff .... 30

Gambar 3.7 Grafik Kedalaman Air dan Kecepatan Air Menggunakan

Metode Volume Hingga Lax-Wendroff dan Eksak .......... 31

Gambar 4.1 Siswa dapat Melakukan Operasi Penjumlahan dan

Pengurangan ...................................................................... 36

Gambar 4.2 Siswa Salah dalam Memasukkan Data .............................. 37

Gambar 4.3 Kesalahan Hitung .............................................................. 38

Gambar 4.4 Kesalahan Pengukuran ...................................................... 39

Gambar 4.5 Kesalahan dalam Memahami Masalah .............................. 39

Gambar 4.6 Siswa Memperoleh Hasil yang Sesuai .............................. 40

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 3.1 Error Solusi Numerik ........................................................ 26

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A ....................................................................................... 49

Lampiran A.1 Kode MATLAB Simulasi Gelombang Kontinu

Menggunakan Metode Volume Hingga Lax-

Friedrichs (Gambar 3.1 dan Gambar 3.2) ................ 50

Lampiran A.2 Kode MATLAB Simulasi Gelombang Diskontinu

Menggunakan Metode Volume Hingga Lax-

Friedrichs (Gambar 3.4) ........................................... 52

Lampiran A.3 Kode MATLAB Simulasi Gelombang Kontinu

Menggunakan Metode Volume Hingga Lax-

Wendroff (Gambar 3.5 dan Gambar 3.6) ................. 54

Lampiran A.4 Kode MATLAB Simulasi Gelombang Diskontinu

Menggunakan Metode Volume Hingga Lax-

Wendroff (Gambar 3.7) ........................................... 56

LAMPIRAN B ........................................................................................ 59

Lampiran B.1 Permohonan Ijin dan Observasi ............................... 60

Lampiran B.2 Undangan Penelitian ................................................ 61

Lampiran B.3 Surat Keterangan Penelitian ..................................... 62

Lampiran B.4 Daftar Hadir Siswa (21 November 2017) ................ 63

Lampiran B.5 Daftar Hadir Siswa (22 November 2017) ................ 64

LAMPIRAN C ........................................................................................ 65

Lampiran C.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............. 66

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran C.2 Pekerjaan Kelompok Siswa I LKS I ........................ 72

Lampiran C.3 Pekerjaan Kelompok Siswa IV LKS I ..................... 75

Lampiran C.4 Pekerjaan Kelompok Siswa VII LKS I .................... 78

Lampiran C.5 Pekerjaan Kelompok Siswa I LKS II ....................... 81

Lampiran C.6 Pekerjaan Kelompok Siswa IV LKS II .................... 82

Lampiran C.7 Pekerjaan Kelompok Siswa II LKS II ..................... 83

LAMPIRAN D ....................................................................................... 84

Lampiran D Foto Pembelajaran ................................................... 85

xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang berpotensi dan

rawan bencana alam, seperti gempa bumi, tsunami, banjir, dan tanah longsor. Hal

tersebut dikarenakan secara geografis, Indonesia terletak pada pertemuan empat

lempeng tektonik yaitu lempeng benua Asia, lempeng benua Australia, lempeng

samudra Hindia, dan lempeng samudra Pasifik. Pada bagian selatan dan timur

Indonesia terdapat sabuk vulkanik yang memanjang dari pulau Sumatera - Jawa -

Nusa Tenggara - Sulawesi, yang sisinya berupa pegunungan vulkanik tua dan

daratan rendah yang sebagian didominasi oleh rawa-rawa (BNPB, 2016).

Perencanaan yang baik atas pengembangan wilayah adalah salah satu cara

meminimalkan akibat bencana alam. Proses perencanaan pengembangan wilayah

dapat dibantu dengan melakukan simulasi bencana alam. Simulasi bencana dapat

memberikan wawasan yang lebih baik dalam memahami dampak dari bencana

alam (Manzella dkk, 2011).

Masalah nyata dalam kehidupan dapat dimodelkan secara matematis.

Persamaan Saint-Venant merupakan suatu model matematika untuk aliran air.

Model ini juga bisa digunakan sebagai pendekatan gerakan butiran-butiran kasar

seperti pasir, kerikil, dan bebatuan (Mangeney dkk, 2000). Oleh karena itu, model

ini dapat digunakan untuk simulasi bencana alam, seperti tsunami, banjir, dan

tanah longsor (Mungkasi, 2013).

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Persamaan Saint-Venant sering disederhanakan untuk alasan kepraktisan,

waktu perhitungan yang lebih cepat, atau representasi fisik. Persamaan Saint-

Venant dapat disederhanakan menjadi persamaan gelombang kinematis,

persamaan gelombang difusif, dan persamaan gelombang gravitasi (Martins dkk,

2016). Dalam tesis ini akan dibahas tentang persamaan gelombang gravitasi.

Persamaan gelombang gravitasi merupakan penyederhanaan dari persamaan

Saint-Venant dimana suku konvektif diabaikan (Aronica dkk, 1998; Bates dkk,

2010; De Almeida dkk, 2012; Seyoum dkk, 2012).

Model matematika perlu dicari solusinya untuk menemukan solusi

masalah nyata. Mencari solusi eksak atau solusi analitis dari model matematika

sering kali sulit untuk dilakukan sehingga diperlukan perhitungan secara numeris

untuk mendapatkan solusi pendekatan dari model yang dimaksud. Telah ada

solusi analitis dari persamaan gelombang gravitasi, misalnya untuk masalah

bendungan bobol (Martins dkk, 2016). Namun demikian, masalah tersebut

hanyalah kasus khusus. Oleh karena itu, perlu dicari suatu metode untuk

menyelesaikan persamaan gelombang gravitasi untuk kasus umum.

Penyelesaian persamaan atau analisis permasalahan secara numeris

melibatkan banyak angka-angka dan melalui perhitungan matematika yang rumit

(Setiawan, 2006). Pada prosesnya membutuhkan pemahaman tentang konsep

bilangan dalam membuat program yang digunakan. Pada penyusunan program

juga memerlukan pemahaman tentang algoritma sehingga didapatkan program

yang diharapkan, tak lepas pula dari ketelitian dan keuletan dari pembuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

program. Pengenalan tentang konsep bilangan di sekolah telah dilakukan sejak

sekolah dasar, bahkan pada jenjang-jenjang sebelumnya.

Dalam tesis ini akan dilakukan penelitian di bidang pendidikan untuk

mengetahui tentang kemampuan siswa sekolah dasar pada materi operasi bilangan

desimal. Penelitian dilakukan dengan melaksanakan pembelajaran dengan

memanfaatkan objek fisik yang ada di sekitar siswa yaitu air. Penggunaan media

air ini dilakukan dengan mempertimbangkan tahap perkembangan kognitif siswa

sekolah dasar yaitu pada tahap operasional konkrit (Surya, 2013; Djiwandono,

2006). Dengan menyelesaikan salah satu masalah sederhana yang melibatkan

unsur matematis, diharapkan dapat mengajak siswa untuk memahami bahwa

matematika memiliki peran dalam menyelesaikan masalah sehari-hari bahkan

pada masalah kebencanaan.

B. Tinjauan Pustaka

Beberapa referensi hasil penelitian sebelumnya berkaitan dengan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian oleh Martins dkk, pada tahun 2016 dengan judul “Analytical

Solution of the Classical Dam-Break Problem for the Gravity Wave-Model

Equations”. Dalam penelitian ini di bahas solusi analitik model persamaan

gelombang gravitasi pada masalah bendungan bobol. Persamaan gelombang

gravitasi dapat dituliskan sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dengan melambangkan kedalaman air, mewakili debit, adalah variabel

waktu, adalah variabel ruang, dan merupakan konstanta gravitasi.

2. Penelitian oleh Mungkasi pada tahun 2013 dengan judul “Penerapan Model

Saint-Venant dan Metode Volume Hingga dalam Beberapa Masalah Bencana

Alam”. Dalam penelitian ini dibahas penyelesaian model Saint-Venant secara

numeris menggunakan metode volume hingga. Simulasi-simulasi sederhana

yang dipaparkan berkaitan dengan masalah bencana alam, yaitu banjir akibat

bendungan bobol, gelombang air laut berskala tsunami, dan tanah longsor.

C. Rumusan Masalah

Dengan latar belakang yang diungkapkan di atas, diperoleh rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Terkait aspek matematis: Bagaimanakah solusi persamaan gelombang

gravitasi aliran air dengan menggunakan metode volume hingga Lax-

Friedrichs dan metode volume hingga Lax-Wendroff?

2. Terkait aspek pendidikan: Bagaimanakah pemahaman siswa mengenai operasi

bilangan desimal melalui pembelajaran menggunakan media air?


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Terkait aspek matematis: Mendapatkan solusi persamaan gelombang gravitasi

aliran air dengan menggunakan metode volume hingga Lax-Friedrichs dan

metode volume hingga Lax-Wendroff.

2. Terkait aspek pendidikan: Mendeskripsikan pemahaman siswa mengenai

operasi bilangan desimal melalui pembelajaran menggunakan media air.

E. Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Aliran air diasumsikan berdimensi satu.

2. Metode numeris yang dipakai dibatasi pada metode volume hingga Lax-

Friedrichs dan metode volume hingga Lax-Wendroff.

3. Subjek penelitian pendidikan adalah siswa kelas V SD N Jaban Sleman.

F. Kebaruan Penelitian

Kebaruan dalam penelitian ini adalah penerapan pertama kali dua metode

numeris untuk menyelesaikan persamaan gelombang gravitasi aliran air, yaitu

metode volume hingga Lax-Friedrichs dan metode volume hingga Lax-Wendroff.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

G. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1. Bagi pengembangan penelitian bidang terapan kaitannya dengan bencana alam

yang disebabkan oleh aliran air. Dalam kehidupan masyarakat, hasil penelitian

ini diharapkan dapat dipakai untuk simulasi bencana alam, misalnya banjir,

tsunami, dan tanah longsor.

2. Bagi pengembangan pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi

kajian dalam pengembangan materi pembelajaran.

H. Metode Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dalam beberapa tahapan. Diawali dengan

studi pustaka guna mempelajari referensi-referensi yang berkaitan dengan

persamaan gelombang gravitasi untuk aliran air, metode numeris yaitu metode

volume hingga Lax-Friedrichs dan metode volume hingga Lax-Wendroff, dan

sifat-sifat solusi persamaan. Kedua, membangun solusi numeris untuk

menyelesaikan persamaan gelombang gravitasi untuk aliran air dengan metode

volume hingga Lax-Friedrichs dan metode volume hingga Lax-Wendroff. Ketiga

melakukan penyelidikan terhadap sifat-sifat solusi persamaan gelombang

gravitasi untuk aliran air.

Pada penelitian bidang pendidikan, tesis ini menggunakan pendekatan

kualitatif deskriptif. Pengambilan data dilakukan di SD N Jaban Sleman. Metode

pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung, observasi tidak


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

langsung, dan dokumentasi. Instrumen pengambilan data yang digunakan adalah

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS).

I. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tesis ini adalah sebagai berikut:

1. BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini dibahas mengenai pendahuluan yang meliputi: latar belakang

masalah, tinjauan pustaka, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan

masalah, kebaruan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan

sistematika penulisan.

2. BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini,

meliputi: persamaan diferensial, persamaan diferensial parsial, sistem

persamaan diferensial hiperbolik, hukum kekekalan, metode volume hingga,

dan persamaan gelombang gravitasi untuk aliran air.

3. BAB III : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang hasil yang diperoleh dalam penelitian dan

pembahasannya. Hasil-hasil yang diperoleh adalah solusi persamaan

gelombang gravitasi aliran air dengan menggunakan metode volume hingga

Lax-Friedrichs dan metode volume hingga Lax-Wendroff.

4. BAB IV : ASPEK PENDIDIKAN

Pada bab ini dibahas mengenai penelitian atau penerapan aspek pendidikan

mengacu pada topik bahasan dalam tesis ini. Rancangan pembelajaran


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

matematika yang berkaitan dengan aliran air telah dibuat terlebih dahulu.

Rancangan tersebut kemudian diterapkan di sekolah dasar. Pengambilan data

secara kualitatif dilakukan untuk menganalisis penerapan rancangan

pembelajaran dan pemahaman siswa tentang materi yang dipelajari.

5. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dalam penelitian. Kesimpulan

mengenai solusi persamaan gelombang gravitasi dengan menggunakan

metode volume hingga Lax-Friedrichs dan metode volume hingga Lax-

Wendroff, serta aspek pendidikannya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori yang digunakan dalam penelitian,

meliputi: persamaan diferensial, persamaan diferensial parsial, sistem persamaan

diferensial hiperbolik, hukum kekekalan, metode volume hingga, dan persamaan

gelombang gravitasi untuk aliran air.

A. Persamaan Diferensial

Persamaan diferensial adalah persamaan yang memuat fungsi yang tidak

diketahui (atau beberapa fungsi) dan memuat bentuk derivatif fungsi yang tidak

diketahui tersebut. Derivatif dari sebuah fungsi dapat dinotasikan dengan

atau . Derivatif diinterpretasikan sebagai laju perubahan. Derivatif

dengan order yang lebih tinggi diinterpretasikan sebagai laju perubahan dari laju

perubahan, sebagai percepatan, dan seterusnya (Agnew, 1942).

Himpunan persamaan diferensial dapat digolongkan berdasarkan ordenya.

Orde persamaan diferensial adalah orde atau tingkat dari derivatif tertinggi yang

ada dalam persamaan tersebut. Persamaan diferensial linear ketika variabel terikat

dan derivatifnya berpangkat satu (Agnew, 1942).

Persamaan diferensial biasa (PDB) adalah persamaan diferensial yang

memuat derivatif biasa dari satu atau lebih fungsi terhadap satu variabel bebas.

Persamaan diferensial biasa (PDB) hanya tergantung pada satu variabel bebas.

Persamaan diferensial parsial (PDP) adalah persamaan diferensial yang memuat

9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

derivatif parsial dari satu atau lebih variabel terikat terhadap satu atau lebih

variabel bebas. Persamaan diferensial parsial (PDP) tergantung pada lebih dari

satu variabel bebas (Agnew, 1942).

B. Persamaan Diferensial Parsial

Persamaan diferensial parsial (PDP) merupakan persamaan diferensial

yang melibatkan derivatif parsial dari fungsi sembarang yang terdiri dari dua atau

lebih variabel bebas (Setiawan, 2006). Bentuk umum PDP orde dua adalah

sebagai berikut

dengan , , dan adalah fungsi dari dan , sedangkan D merupakan fungsi

dari , , , , dan . Berdasarkan pada nilai koefisien , , dan , PDP

dapat dikategorikankan menjadi (Setiawan, 2006):

Tabel 2.1 Kategori Persamaan Diferensial Parsial

Nilai Kategori Contoh


Persamaan Laplace
PDP Eliptik

Persamaan Konduksi Panas


PDP Parabolik

Persaman Gelombang
PDP Hiperbolik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

C. Sistem Persamaan Diferensial Parsial Hiperbolik

Sistem persamaan diferensial parsial hiperbolik dapat digunakan untuk

memodelkan bermacam-macam fenomena termasuk pergerakan gelombang dan

pengangkutan substansi. Masalah yang diambil umumnya bergantung pada waktu,

sehingga solusinya bergantung pada waktu serta satu atau lebih variabel ruang

(LeVeque, 2004).

Sistem persamaan diferensial parsial homogen orde satu dalam dan

dalam dimensi satu memiliki bentuk

dalam kasus koefisien konstan linear paling sederhana. Disini

adalah vektor dengan komponen yang merepresentasikan fungsi yang tidak

diketahui (tekanan, kecepatan, dan lain-lain) yang akan diselesaikan, dan adalah

matriks real konstan.

Definisi 2.1 Bentuk sistem linear (LeVeque, 2004)

disebut hiperbolik jika matriks dapat didiagonalisasi menggunakan

nilai eigen real.

Dinotasikan nilai eigen dengan

Matriks dapat didiagonalisasi jika terdapat sebuah himpunan lengkap dari vektor

eigen, yaitu jika terdapat vektor bukan nol sedemikian

sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

dan vektor ini adalah vektor bebas linear. Dalam kasus ini matriks

[ | | | | ]

dibentuk dengan mengumpulkan vektor , nonsingular dan memiliki

invers . Sehingga diperoleh

dengan

[ ]

D. Hukum Kekekalan

Salah satu bentuk persamaan hiperbolik homogen adalah hukum

kekekalan. Munculnya hukum kekekalan dari prinsip fisika dapat dilihat

berdasarkan masalah dinamika fluida paling sederhana (LeVeque, 2004). Udara

atau cairan mengalir sepanjang pipa berdimensi satu dengan diketahui kecepatan

, yang diasumsikan hanya berubah terhadap jarak dan waktu .

Berdasarkan bagian pipa , total massa pada bagian ini hanya

berubah dikarenakan fluks atau debit aliran partikel pada titik dan . Diambil

untuk 1, 2 sebagai debit aliran yang melalui titik . Ditentukan

merupakan fluks ke kanan, sedangkan merupakan fluks ke

kiri. Total massa pada [ ] berubah hanya dikarenakan fluks, sehingga

diperoleh bentuk integral dari hukum kekekalan yaitu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

Dalam kasus aliran fluida, fluks pada titik pada waktu secara sederhana

dapat ditentukan sebagai hasil kali massa jenis fluida dan kecepatan fluida

fluks di .

Jika sebagai fungsi yang diketahui, dapat dituliskan

fluks=

Untuk fluks yang yang hanya bergantung pada nilai , hukum kekekalan

dapat dituliskan sebagai

∫ ( ) ( )

Ruas kanan dapat dituliskan dengan penulisan notasi kalkulus:

∫ ( )|

Jika diasumsikan bahwa dan adalah fungsi halus, persamaan tersebut dapat

ditulis sebagai

∫ ∫ ( )

atau dimodifikasi sebagai

∫ [ ( )]

Karena integral ini harus nol di semua nilai dan , sehingga integran harus

nol. Diperoleh bentuk diferensial dari hukum kekekalan yaitu:

( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

E. Metode Volume Hingga

Metode volume hingga didasarkan pada bentuk integral

∫ ( ) ( )

Dalam ruang dimensi satu, metode volume hingga membagi domain ruang ke

dalam interval-interval. Metode volume hingga tidak secara langsung

memperkirakan nilai di titik grid, domain dipecah ke dalam sel grid dan

memperkirakan total integral dari pada setiap sel grid dari masing-masing

volume, atau sebenarnya rata-rata sel dari . Setiap langkah waktu, nilai tersebut

dimodifikasi dengan fluks pada tepi sel atau titik akhir interval. Masalah utama

adalah menentukan fungsi fluks numeris yang dapat memperkirakan fluks secara

tepat (LeVeque, 2004).

Alat dasar yang digunakan untuk membangun metode volume hingga

adalah masalah Riemann, yang menyederhanakan persamaan hiperbolik dengan

initial data khusus. Data khusus tersebut adalah konstanta dengan satu lompatan

diskontinu di beberapa titik, misalkan

Jika dan adalah rata-rata sel dari dua grid sel yang bersebelahan dalam

grid volume hingga, kemudian dengan menyelesaikan masalah Riemann dengan

dan , diperoleh informasi yang dapat digunakan untuk

menghitung fluks numeris dan memperbaharui rata-rata sel tiap langkah waktu.

Dimisalkan sel grid ke- dengan

( ⁄ ⁄ )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

seperti pada Gambar 2.1 berikut

𝑄𝑖𝑛
𝑡𝑛
𝐹𝑖𝑛 𝐹𝑖𝑛

𝑡𝑛

𝑄𝑖𝑛 𝑄𝑖𝑛 𝑄𝑖𝑛

Gambar 2.1 Ilustrasi metode volume hingga untuk memperbaharui rata-

rata dengan fluks pada tepi sel. Diperlihatkan dalam ruang .

Nilai akan memperkirakan nilai rata-rata pada tiap interval ke- pada waktu :


∫ ∫

dimana ⁄ ⁄ adalah panjang sel.

Metode numeris dengan bentuk

( )

dimana adalah pe ki aan ata ata pada

∫ ( ( ))

dimana adalah langkah waktu.

Metode volume hingga yang spesifik tergantung pemilihan rumus fluks, tetapi

pada umumnya, metode ini merupakan metode eksplisit dengan three-point

stencil, yang berarti bahwa nilai bergantung pada tiga nilai , , dan

pada level waktu sebelumnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

1. Metode Volume Hingga Lax-Friedrichs


Metode Volume Hingga Lax-Friedrichs untuk menyelesaikan hukum

kekekalan ( ) dinyatakan sebagai berikut

( )

dengan fluks sebagai berikut

( ( ) ( ))

( ( ) ( ))

2. Metode Volume Hingga Lax-Wendroff

Metode Volume Hingga Lax-Wendroff untuk menyelesaikan hukum

kekekalan ( ) dinyatakan sebagai berikut

( )

dengan fluks Lax-Wendroff adalah sebagai berikut

( ) ( ) (18)

( ) ( ) (19)

Di sini ( ) dan ( ).

F. Persamaan Gelombang Gravitasi untuk Aliran Air

Masalah nyata dalam kehidupan dapat dimodelkan secara matematis.

Persamaan Saint-Venant merupakan suatu model matematika untuk aliran air.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

Persamaan Saint-Venant terdiri dari dua persamaan diferensial parsial, yaitu

kekekalan massa dan kekekalan momentum (Martins dkk, 2016), dituliskan

sebagai berikut:

dan

( )

dengan melambangkan kedalaman air, mewakili debit, merupakan variabel

waktu, merupakan variabel ruang, adalah konstanta gravitasi, merupakan

kemiringan alas, dan merupakan komponen gesekan.

Persamaan Saint-Venant sering disederhanakan untuk alasan kepraktisan,

waktu perhitungan yang lebih cepat, atau representasi fisik. Persamaan Saint-

Venant dapat disederhanakan menjadi persamaan gelombang kinematis,

persamaan gelombang difusif, dan persamaan gelombang gravitasi (Martins dkk,

2016). Persamaan gelombang gravitasi yang merupakan penyederhanaan

persamaan Saint-Venant dapat dituliskan sebagai berikut :

dan

dengan mewakili kedalaman air, mewakili debit, merupakan variabel waktu,

merupakan variabel ruang, dan adalah konstanta gravitasi. Semua ukuran

diasumsikan dalam satuan SI.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN*

Bab ini berisi tentang hasil yang diperoleh dalam penelitian dan

pembahasannya. Hasil-hasil yang diperoleh adalah solusi persamaan gelombang

gravitasi aliran air dengan menggunakan metode volume hingga Lax-Friedrichs

dan metode volume hingga Lax-Wendroff.

A. Solusi Persamaan Gelombang Gravitasi dengan Metode Volume Hingga


Lax-Friedrichs
Diberikan persamaan gelombang gravitasi sebagai berikut

(1)

dan

(2)

Dimana mewakili kedalaman air; mewakili debit; merupakan konstanta

gravitasi; adalah variabel waktu and adalah variabel ruang. Semua kuantitas

diasumsikan dalam satuan SI. Persamaan gelombang gravitasi (1)-(2) adalah

hukum kekekalan (conservation laws) dengan bentuk

( ) (3)

atau
̅ ̅ ̅ ̅
(4)

*
Hasil penelitian dalam bab ini telah diterbitkan dalam Journal of Physics:
Conference Series, Vol. 1007, Artikel 012008, Tahun 2018 (terindeks Scopus).

18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

dimana
̅ ̅ ̅
̅ dan ̅ ̅ (5)

dengan

̅ ( ) (6)

dan

̅ ̅ ( ) (7)

Dapat dituliskan persamaan gelombang gravitasi sebagai

( ) ( ) ( )
(8)

Dalam bentuk lain, persamaan gelombang gravitasi yaitu


(9)
dan
(10)
dimana dan

Conservation laws (3) diselesaikan dengan menggunakan metode volume hingga

Lax-Friedrichs

( ) (11)

dimana ; (( )); adalah langkah waktu;

adalah langkah ruang.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

Fluks Lax-Friedrichs dari (1) adalah

(12)

dan

(13)

Fluks Lax-Friedrichs dari (2) adalah

(( ) ( ) ) (14)

dan

(( ) ( ) ) (15)

1. Simulasi Gelombang Kontinu

Simulasi gelombang kontinu dilakukan dengan melakukan simulasi

permukaan air, kondisi awal permukaan air dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Permukaan air disimulasikan dengan menggunakan fungsi kondisi awal

kedalaman air sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

, jika

1.75 , jika

Dinotasikan untuk kecepatan air. Catatan bahwa debit air

. Dalam simulasi ini digunakan banyak sel , langkah ruang

, langkah waktu , dan konstanta gravitasi .

Simulasi ini dihentikan saat . Kondisi awal kecepatan air adalah

, untuk semua . Kondisi batas , dan di

, . Diberikan , sehingga domain ruang

adalah interval [ ].

Gambar 3.1. Grafik kondisi awal permukaan air dengan menggunakan


metode volume hingga Lax-Friedrichs.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

Gambar 3.2. Grafik permukaan air setelah simulasi di dengan


menggunakan metode volume hingga Lax-Friedrichs.

Setelah menyelesaikan permasalahan tersebut menggunakan metode Lax-

Friedrichs, permukaan air saat disajikan dalam Gambar 3.2. Kondisi ini

realistis seperti halnya jika diberikan satu tetesan di tengah domain, akibat efek

gravitasi, kemudian didapatkan dua gelombang. Salah satu menuju ke arah kiri

dan yang lainnya menuju ke arah kanan.

2. Simulasi Gelombang Diskontinu

Dipandang masalah bendungan bobol. Kondisi awal air untuk masalah

bendungan bobol disajikan dalam Gambar 3.3. Terdapat diskontinuitas untuk

kedalaman air. Saat , diasumsikan bahwa dinding bendungan seluruhnya

dihilangkan. Simulasi diberikan untuk mengetahui bagaimana perilaku metode

volume hingga Lax-Friedrichs untuk masalah diskontinu ini saat waktu .


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

Tanggul
Permukaan air

Permukaan air

Gambar 3.3. Kondisi awal masalah bendungan bobol.

Untuk kasus bendungan bobol seperti tampak pada Gambar 3.3, solusi eksak dari

kedalaman air (Martins dkk, 2016) adalah

, jika

⁄ , jika

⁄ , jika

, jika .

Solusi eksak untuk kecepatan air (Martins dkk, 2016) adalah

0 , jika

⁄ , jika

⁄ [ ⁄ ] , jika

, jika

dimana adalah kecepatan perambatan gelombang. Sebagai tambahan,

√ ⁄ ⁄ √ ⁄ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

Selanjutnya, adalah kecepatan gelombang kejut diberikan sebagai berikut

√ ⁄

Berikut disajikan hasil simulasi numeris menggunakan metode volume

hingga Lax-Friedrichs dan simulasi eksak. Di sini adalah variabel ruang,

adalah variabel waktu, adalah konstanta gravitasi, adalah

kedalaman air, adalah kecepatan air. Dalam simulasi ini digunakan

, , , . Di sini adalah banyaknya sel

ruang. Simulasi dihentikan pada saat . Diasumsikan bahwa kondisi awal

kedalaman air adalah dan . Kondisi awal kecepatan aliran air

adalah , untuk semua . Kondisi batas di ,

dan di , . Diambil , sehingga

domain ruang adalah interval [ ].

Gambar 3.4. Grafik kedalaman air dan kecepatan air menggunakan metode
volume hingga Lax-Friedrichs dan eksak. Digunakan , ,
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

Dalam tesis ini untuk menghitung error digunakan rumus sebagai berikut:

dan

Disini, merupakan error solusi numeris dari kedalaman air,

merupakan error solusi numeris dari kecepatan air, adalah kedalaman

eksak, adalah kedalaman numeris, adalah kecepatan eksak,

adalah kecepatan numeris, dan merupakan banyaknya sel ruang.

Konvergensi dihitung untuk menentukan tingkat keakuratan metode yang

digunakan. Dalam menghitung konvergensi digunakan rumus sebagai berikut:

dan

Disini, merupakan konvergensi dari solusi numeris kedalaman air,

merupakan konvergensi dari solusi numeris kecepatan air, dan

menunjukkan urutan penghitungan. Hasil penghitungan error dan konvergensi

disajikan dalam Tabel 3.1.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Tabel 3.1. Error solusi numerik

Konvergensi Konvergensi
1 100 0.0981 0.1122 - -
2 200 0.0601 0.0699 0.6126 0.6230
3 400 0.0360 0.0418 0.5990 0.5980
4 800 0.0202 0.0236 0.5611 0.5646
5 1600 0.0112 0.0131 0.5545 0.5551

Gambar 3.4 memperlihatkan grafik simulasi numeris menggunakan

metode volume hingga Lax-Friedrichs dan simulasi eksak. Hasil numeris

menggunakan metode volume hingga Lax-Friedrichs stabil dengan beberapa

kondisi dan konvergen ke solusi eksak. Tabel 3.1 menunjukkan bahwa semakin

besar nilai yang diambil, dengan adalah banyaknya sel ruang, maka semakin

kecil error yang dihasilkan. Hal ini berarti bahwa semakin besar nilai yang

diambil, maka akan diperoleh hasil yang lebih akurat. Hasil yang diperoleh

semakin akurat tetapi memerlukan waktu komputasi yang lebih lama jika nilai

semakin besar. Berdasarkan nilai konvergensi, baik maupun

diperoleh bahwa jika dibuat dua kalinya atau dibuat

setengahnya, maka errornya menjadi setengah error sebelumnya, artinya metode

tersebut mempunyai keakuratan tingkat 1.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

B. Solusi Persamaan Gelombang Gravitasi dengan Metode Volume Hingga


Lax-Wendroff
Bentuk diskret dari persamaan (4) sebagai berikut:

(16)

( ) (17)

dimana ̅ ; ̅(̅ ( )); adalah langkah waktu;

adalah langkah ruang.


Fluks Lax-Wendroff adalah

( ) ( ) (18)

( ) ( ) (19)

Di sini ( ) dan ( ).

Bentuk diskret hukum kekekalan massa adalah

( ) (20)

Fluks Lax-Wendroff untuk hukum kekekalan massa adalah sebagai berikut:

(21)

(22)

dengan, adalah fluks untuk hukum kekekalan massa; ;


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

Bentuk diskret hukum kekekalan momentum adalah

( ) (23)

Fluks Lax-Wendroff untuk hukum kekekalan momentum adalah

(( ) ( ) ) (( ) ( ) ) (24)

(( ) ( ) ) (( ) ( ) ) (25)

dengan, adalah fluks untuk hukum kekekalan momentum,

Dengan menggunakan (18) and (19), untuk persamaan gelombang

gravitasi dimana [ ], * +, adalah langkah waktu, adalah

langkah ruang, ( ) dan ( ) diperoleh

[ ] [ ] (26)

[ ] [ ] (27)

1. Simulasi Gelombang Kontinu

Simulasi gelombang kontinu menggunakan metode volume hingga Lax-

Wendroff dalam tesis ini juga dilakukan dengan melakukan simulasi permukaan

air. Kondisi awal permukaan air yang diperlihatkan oleh Gambar 3.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

disimulasikan dengan menggunakan fungsi kondisi awal kedalaman air sebagai

berikut:

, jika

1.75 , jika

Dinotasikan untuk kecepatan air. Catatan bahwa debit air .

Simulasi ini menggunakan banyak sel , langkah ruang ,

langkah waktu , dan konstanta gravitasi . Kondisi awal

kecepatan air adalah , untuk semua . Kondisi batas ,

dan di , .

Diberikan , sehingga domain ruang adalah interval [ ]. Simulasi ini

dihentikan saat .

Gambar 3.5. Grafik kondisi awal permukaan air menggunakan metode volume
hingga Lax-Wendroff.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

Gambar 3.6 menunjukkan permukaan air saat yang diselesaikan

menggunakan metode volume hingga Lax-Wendroff. Gambar tersebut

menunjukan kondisi realistis bahwa akibat efek gravitasi, diperoleh dua

gelombang, salah satu menuju ke arah kiri dan yang lain menuju ke arah kanan

jika diberikan satu tetesan di tengah domain.

Gambar 3.6. Grafik permukaan air setelah simulasi di menggunakan


metode volume hingga Lax-Wendroff.

2. Simulasi Gelombang Diskontinu

Masalah bendungan bobol yang telah diselesaikan secara analitik oleh

Martins dkk (2016), juga digunakan dalam tesis ini untuk menyelidiki performa

metode volume hingga Lax-Wendroff untuk gelombang diskontinu. Dalam

simulasi ini digunakan banyak sel , langkah ruang , langkah

waktu , konstanta gravitasi . Simulasi dihentikan saat

. Diasumsikan bahwa kedalaman air adalah untuk semua nilai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

negatif dan untuk semua nilai positif. Kondisi awal untuk kecepatan air

adalah , untuk semua . Kondisi batas di ,

dan di , . Di sini diambil ,

sehingga domain ruang adalah interval [ ].

Gambar 3.7. Grafik kedalaman air dan kecepatan air menggunakan metode

volume hingga Lax-Wendroff dan eksak.

Diperoleh melalui perbandingan dengan solusi analitik bahwa untuk

masalah diskontinu, metode volume hingga Lax-Wendroff menghasilkan osilasi

artifisial seperti pada Gambar 3.7, seberapapun kecil langkah waktu yang diambil.

Ini dikarena derajat keakuratan metode ini yang lebih dari satu. Tidak

diaplikasikan fluks limiter pada metode ini.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

ASPEK PENDIDIKAN

A. Pembelajaran di Sekolah Dasar

Pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah tentunya bertujuan untuk

meningkatkan pemahaman siswa akan suatu materi. Untuk mencapai tujuan

tersebut, dalam perencanaan pembelajaran harus memperhatikan tahap

perkembangan kognitif siswa. Siswa sekolah dasar berada dalam rentang usia 6-

12 tahun, menurut Piaget, perkembangan kognitif anak pada usia tersebut

termasuk dalam tahap operasional konkrit. Pada tahap ini, anak sudah mampu

untuk menggunakan pemikiran logika atau operasi, tetapi hanya untuk objek fisik

yang ada. Proses belajar pada fase ini dapat dilakukan sambil bermain dengan

benda-benda yang ada di sekitarnya (Surya, 2013; Djiwandono, 2006).

Matematika dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata

yang dihadapi oleh manusia. Rancangan pembelajaran dalam penelitian ini

mencoba mengajak siswa untuk melihat kejadian-kejadian yang ada di sekitarnya.

Dalam kejadian tersebut bisa jadi terdapat masalah bagi siswa, yang harus

diselesaikannya. Air merupakan hal yang sering sekali dijumpai oleh siswa.

Peneliti mencoba menggunakan air sebagai media pembelajaran.

Sebelum melakukan pembelajaran, peneliti telah membuat rancangan

pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, setiap

pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran atau 2 x 45 menit. Pelaksanaan

pembelajaran yang dibahas dalam tesis ini adalah pembelajaran dengan

menyajikan masalah ketinggian air, kegiatan yang dilakukan oleh siswa secara

32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

garis besar adalah melakukan pengukuran ketinggian air. Kerja kelompok

diterapkan untuk melatih keaktifan siswa dalam kelompok. Kegiatan yang

dilakukan akan membuat siswa lebih santai dan tidak jenuh selama proses belajar.

Penelitian ini dilakukan dalam pembelajaran materi operasi hitung bilangan

desimal, berfokus pada penjumlahan dan pengurangan bilangan desimal.

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini

menekankan pada keadaan sebenarnya dan berusaha mengungkapkan fenomena-

fenomena yang ada dalam keadaan tersebut. Penelitian ini digunakan untuk

mendeskripsikan proses pembelajaran matematika dengan memanfaatkan media

air pada materi bilangan desimal. Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa

tahapan penelitian meliputi: perijinan penelitian, pelaksanaan pemebelajaran atau

observasi langsung, dan analisis data.

Pembelajaran dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu pada Hari

Selasa, 21 November 2017 dan Rabu, 22 November 2017. Subjek penelitian ini

adalah siswa kelas V SD N Jaban Sleman. Kelas tersebut terdiri atas 31 siswa,

yaitu 14 putra dan 17 putri. Saat pembelajaran dilaksanakan, peneliti bertindak

sebagai guru. Data yang diperoleh oleh peneliti berupa foto-foto, video selama

pembelajaran dan hasil pengerjaan siswa pada LKS.

B. Pembelajaran dengan Menggunakan Media Air

Pembelajaran dengan menggunakan media air, selain air terdapat beberapa

peralatan yang harus disediakan yaitu toples, gelas, botol, penggaris. Toples yang

disediakan berupa toples transparan atau tembus pandang agar siswa dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

melihat permukaan air dari samping. Gelas digunakan sebagai alat dalam

mengukur seberapa banyak air yang harus dimasukkan ke dalam toples. Botol

dengan volume 1500 ml digunakan untuk menampung air sebelum dilakukan

percobaan. Penggaris digunakan untuk mengukur ketinggian air dalam toples.

Untuk melakukan percobaan, siswa dibagi dalam beberapa kelompok,

dalam penelitian ini, siswa dibagi ke dalam delapan kelompok yang tiap

kelompok beranggotakan 3-4 siswa. Pembentukan kelompok ini dimaksudkan

agar siswa dapat saling bekerja sama untuk melakukan percobaan. Melalui

dinamika kelompok diharapkan siswa dapat saling berdiskusi dan semakin aktif

selama pembelajaran.

Dalam setiap pertemuan telah dipersiapkan LKS untuk membantu siswa

melakukan percobaan. LKS digunakan untuk mencatat data dan mengolah data

hasil percobaan.

C. Penggunaan Media Air dalam Pembelajaran

Penggunaan media air dalam pembelajaran ini yaitu dengan mengukur

ketinggian air dalam toples. Siswa ditugaskan untuk mengumpulkan data tentang

ketinggian air jika dilakukan perubahan pada volume air. Keterampilan siswa

dalam pengukuran dan ketelitian siswa mempengaruhi proses pengumpulan data.

Diskusi dilakukan oleh siswa untuk mendapatkan kesepakatan dalam pengukuran

tinggi air, apakah dari dalam toples atau dari luar toples, tiap-tiap kelompok

memiliki kesepakatan yang berbeda.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

Pada pertemuan pertama siswa melakukan tiga kali percobaan berdasarkan

LKS 1. Percobaan yang dilakukan siswa pada pertemuan pertama adalah

mengukur ketinggian air mula-mula, ketinggian air setelah dilakukan penambahan

pertama, dan ketinggian air setelah penambahan kedua. Setelah melakukan tiga

kali percobaan dan menuliskan hasil yang diperoleh, siswa melakukan pengolahan

data pada tiap-tiap percobaan. Pengolahan data yang dilakukan pada pertemuan

pertama adalah menghitung selisih tinggi air mula-mula dengan tinggi air setelah

penambahan pertama, menghitung selisih tinggi air setelah penambahan pertama

dengan tinggi air setelah penambahan kedua, dan menghitung tinggi akhir air

berdasarkan tinggi mula-mula ditambahkan dengan selisih-selisih ketinggian yang

telah dihitung sebelumnya.

Pada pertemuan kedua siswa melakukan dua kali percobaan berdasarkan

LKS 2. Percobaan dilakukan dengan mengukur ketinggian air mula-mula,

mengumpulkan data kenaikan tinggi air pada tiap penambahan volume air

(dilakukan tiga kali penambahan), dan pengukuran tinggi akhir air. Pengolahan

data dilakukan dengan melakukan pejumlahan semua kenaikan air atau mencari

total kenaikan air. Disajikan data tentang tinggi akhir air dan tinggi air ditambah

total kenaikan tinggi air. Terdapat perbedaan pada percobaan pertama dan

percobaan kedua, jika percobaan pertama tinggi air mula-mula dan penambahan

volume air ditentukan oleh guru, pada percobaan kedua siswa bebas untuk

menentukan tinggi air mula-mula dan volume penambahan air.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

D. Tingkat Pemahaman Siswa tentang Materi Operasi Hitung Penjumlahan

dan Pengurangan Bentuk Desimal

Pengukuran ketinggian air yang dilakukan oleh siswa mendapatkan data

berupa bilangan desimal. Pengolahan data dipengaruhi oleh pemahaman siswa

tentang bilangan desimal, dalam penelitian ini mencoba melihat pemahaman

siswa tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan desimal. Hasil pekerjaan

siswa memperlihatkan tingkat pemahaman yang berbeda.

Hasil kerja siswa pada pertemuan pertama sebagian besar siswa telah

dapat melakukan operasi pengurangan dan penjumlahan bilangan desimal, salah

satu hasil pekerjaan siswa dapat dilihat pada Gambar 4.1 (Lampiran C.2).

Gambar 4.1. Siswa dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

Siswa dapat melakukan operasi pengurangan dan pengurangan, tetapi

salah dalam memahami perintah yang diberikan atau salah dalam menggunakan

data. Pada Gambar 4.2 (Lampiran C.3) terlihat pada percobaan II siswa telah

mampu menghitung selisih tinggi air, namun saat mengisi tabel siswa salah

memasukkan data, seharusnya siswa memasukkan selisih yang diperoleh tetapi

yang dilakukan siswa adalah memasukkan tinggi air setelah penambahan. Hal ini

menimbulkan kesalahan penghitungan walaupun secara algoritma siswa sudah

benar dalam menjumlahkan.

Gambar 4.2. Siswa salah dalam memasukkan data.

Terdapat siswa yang salah dalam melakukan operasi pengurangan

bilangan desimal. Gambar 4.3 (Lampiran C.4) menunjukkan bahwa pada

percobaan I pertanyaan 2, siswa salah dalam menghitung , jawaban

siswa adalah . Diindikasikan siswa menggunakan metode hitung bersusun,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

karena bilangan yang diatas lebih kecil dari yang dibawah, siswa tidak

mendapatkan hasilnya. Kemudian yang dilakukan siswa adalah mengurangkan

bilangan di bawah yang lebih besar dengan bilangan di atas yang lebih kecil

sehingga dia bisa memperoleh hasil.

Gambar 4.3. Kesalahan hitung.

Melalui percobaan yang dilakukan pada pertemuan kedua, diketahui

bahwa siswa telah telah dapat melakukan operasi hitung penjumlahan, tetapi

belum teliti dan konsisten dalam melakukan pengukuran, seperti tampak pada

Gambar 4.4 (Lampiran C.5). Ketidaktelitian dan ketidakkonsistensian dalam

pengukuran dapat dilihat dari selisih hasil yang cukup besar antara “Tinggi akhir

ai ” dan “Tinggi ai mula-mula + Total kenaikan tinggi akhi ” yang diha apkan

hasilnya akan sama.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

Gambar 4.4. Kesalahan pengukuran.

Dari hasil kerja siswa memperlihatkan bahwa siswa tidak memahami soal

yang diberikan, hal ini berpengaruh dalam pengolahan data dan hasil yang

diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan, dapat dilihat pada Gambar 4.5

(Lampiran C.6).

Gambar 4.5. Kesalahan dalam memahami masalah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Siswa yang memahami masalah mencoba membandingkan hasil

pengukuran tinggi akhir air dengan hasil penjumlahan tinggi air mula-mula

dengan total kenaikan air, siswa tersebut mendapatkan hasil sesuai dengan yang

diharapkan dan merasa puas dengan hasil pengerjaannya, seperti terlihat pada

Gambar 4.6 (Lampiran C.7).

Gambar 4.6. Siswa memperoleh hasil yang sesuai.

E. Refleksi

Keinginan dalam diri untuk menjadi pribadi yang terus berkembang

menjadi lebih baik, menanggapi panggilan jiwa yang termanifestasikan dalam niat

dan kehendak yang kuat untuk melakukan pembenahan dan perbaikan atas

ketidaktahuan dan ketidakpahaman, memantapkan saya untuk melanjutkan studi

strata dua. Saya memilih Program Studi Pendidikan Matematika Program

Magister Universitas Sanata Dharma sebagai tempat saya menempuh sarjana

strata dua. Hal ini tak lepas dari kesan yang begitu melekat pada diri saya bahwa

saya sungguh bisa meningkatkan kualitas diri saat saya menjalani pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

strata satu di universitas ini. Saya terus berproses untuk dapat menemukan makna

diri sebagai mahkluk yang cerdas dan humanis.

Belajar pada jenjang strata dua menjadi pergerakan edukatif yang saya

harapkan memberikan pengalaman-pengalaman baru yang baik dan bermakna.

Peluang mendapatkan pengalaman baru tentu saja perlu saya ciptakan, salah

satunya saat menentukan topik penelitian. Jika pada jenjang strata satu saya

memilih mengambil bidang pendidikan sebagai kajian skripsi saya, pada jenjang

strata dua ini saya mengambil bidang matematika sebagai kajian tesis saya.

Keputusan saya ini tentunya membawa konsekuensi bagi diri saya.

Secara mandiri menghubungi Bapak Sudi Mungkasi untuk meminta

kesediaan beliau menjadi dosen pembimbing tesis saya, dan beliau bersedia.

Namun ternyata, diangkatan saya, hanya saya sendiri yang menjadi mahasiswa

bimbingan beliau. Beliau meminta saya untuk bergabung dengan mahasiswa lain,

yang telah memulai bimbingan pada semester sebelumnya. Saat bimbingan

bersama, saya merasa bingung apa yang harus saya lakukan dan kerjakan.

Walaupun beliau telah memberikan referensi paper yang mungkin bisa saya

gunakan sebagai topik penelitian saya, saya belum bisa masuk dalam diskusi yang

dilakukan, saya merasa minder dan merasa diri paling tidak tahu apa-apa.

Paper yang diberikan oleh dosen pembimbing berusaha saya pahami, sulit

sekali rasanya untuk paham. Banyak istilah yang digunakan dalam paper yang

baru sekali itu saya temui, saya berusaha untuk mencari sumber lain yang

sekiranya dapat menjawab ketidaktahuan saya. Tantangan baru muncul, banyak

literatur yang menggunakan bahasa Inggris, ada usaha lebih untuk memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

materi karena keterbatasan kemampuan berbahasa Inggris. Baru membaca sedikit,

sudah banyak yang belum saya pahami, rasanya ingin sekali menyerah, malas

untuk melanjutkan. Pada saat-saat seperti itu, yang bisa saya lakukan hanya diam,

berpasrah kepada Tuhan sambil mengingat kembali komitmen yang telah saya

buat, dengan berbagai cara, Tuhan kembali membangun semangat saya.

Kajian topik matematika, terutama komputasi matematika tidak lepas dari

penggunaan software komputer, misalnya MATLAB. Topik yang saya pilih

menuntut saya untuk dapat menggunakan MATLAB dengan baik. Selamat datang

pada kebingungan selanjutnya. Saya mengetahui tentang MATLAB saat saya

menempuh pendidikan strata satu, namun hanya sedikit tahu dan tidak pernah

menggunakannya. Dengan kemampuan yang minim, saya mulai membuat

program menggunakan MATLAB. Saya bertanya kesana kemari kepada teman

yang saya rasa dapat membantu saya. Saat mencoba running program, ada saja

yang kurang tepat, sehingga program tidak bisa berjalan. Saya bersyukur

mendapatkan dosen pembimbing yang peduli dengan kelemahan saya, dan selalu

siap untuk membantu. Dari sini pula saya belajar tentang ketelitian, ketekunan,

dan kesabaran.

Mengambil penelitian bidang matematika, tidak melepaskan saya dari

kewajiban untuk melakukan penelitian bidang pendidikan karena memang

program studi yang saya ambil akan membawa saya pada status lulusan

pendidikan matematika. Saya juga harus melakukan penelitian pendidikan yang

merupakan penerapan di sekolah, berhubungan dengan penelitian bidang

matematika yang saya ambil. Usaha menerapkan ilmu matematika yang saya kaji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

dengan pembelajaran di sekolah memerlukan berbagai pertimbangan, terlebih

mengingat agar penelitian saya tidak menggangu aktivitas belajar mengajar di

sekolah yang saya gunakan untuk penelitian. Tuntutan ini mendorong terciptanya

nalar yang lebih baik, kritis, dan peka terhadap lingkungan sekitar dengan

berusaha menghubungan kajian matematika dengan pendidikan.

Berbagai pengalaman baru lainnya saya peroleh selama menjalani

perkuliahan di Program Studi Pendidikan Matematika Program Magister

Universitas Sanata Dharma. Upaya mendapatkan pemahaman baru dalam bidang

ilmu pendidikan matematika tidak hanya dilakukan melalui pembelajaran di kelas,

tetapi diberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat dalam berbagai

seminar nasional dan internasional, baik menjadi peserta maupun menjadi

pemakalah. Saya mendapatkan tiga kesempatan untuk menjadi pemakalah

nasional dan tiga kesempatan menjadi pemakalah internasional. Menjadi

pemakalah sungguh menjadi pengalaman yang berharga bagi saya, terlebih

menjadi pemakalah internasional, saya harus menguasai materi yang

presentasikan dan menyakinkan dalam diri bahwa saya mampu berkomunikasi

dalam bahasa Inggris. Pengalaman inilah yang juga memacu semangat saya untuk

lebih meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris saya. Belajar bahasa Inggris

menjadi usaha sadar saya untuk sedapat mungkin melepaskan diri dari

ketidaktahuan tentang banyak hal, ini terutama dalam bidang pendidikan

matematika.

Kehendak untuk terjadi perubahan-perubahan baik dalam diri dengan

menempuh studi strata dua tidak lepas pada realitas-realitas kehidupan yang saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

jalani di luar kampus. Dinamika kehidupan di dalam keluarga menuntut diri saya

untuk dinamis, peka, dan peduli dengan persoalan yang dihadapi oleh anggota

keluarga yang lain. Pandangan dan pemikiran baru mengenai realitas lingkungan

yang dihadapi perlahan muncul. Gejolak dalam diri pada usia saat ini untuk

minimal secara mandiri memenuhi kebutuhan finansial, menguji komitmen diri

untuk meyelesaikan tanggung jawab sebagai mahasiswa. Saya berharap, segala

dinamika yang terjadi baik di kampus maupun di luar kampus telah membantu

saya melakukan pembenahan diri yang berguna bagi diri sendiri maupun

kepentingan bersama.

Pertarungan dalam diri melawan ketidaktahuan dan ketidakmampuan yang

coba saya lakukan secara bertahap dan berkesinambungan semoga dapat

memberikan kedewasaan dalam memandang dan menilai kehidupan yang rumit

serta dapat membaca kehidupan secara lebih rasional. Saya tidak akan berhenti di

suatu titik dan tidak akan mengakhiri dengan satu kepuasan, saya akan terus

belajar, terus bergerak mendapatkan hal baru. Berkomitmen untuk membangun

etos diri melalui kegiatan-kegiatan konstruktif, mengaktualisasikannya dalam

kehidupan sehari-hari, sehingga diri saya bernilai guna dan bermanfaat untuk

semua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dalam penelitian. Kesimpulan

mengenai solusi persamaan gelombang gravitasi dengan menggunakan metode

volume hingga Lax-Friedrichs dan metode volume hingga Lax-Wendroff.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Terkait aspek matematis: Telah diperoleh simulasi numeris persamaan

gelombang gravitasi menggunakan metode volume hingga Lax-Friedrichs dan

metode volume hingga Lax-Wendroff. Hasil numeris menggunakan metode

volume hingga Lax-Friedrichs stabil dengan beberapa kondisi. Solusi numeris

konvergen ke solusi eksak. Simulasi numeris menggunakan metode volume

hingga Lax-Wendroff diperoleh bahwa metode ini berhasil menyelesaikan

gelombang kontinu, tetapi menghasilkan osilasi artifisial saat menyelesaikan

gelombang diskontinu.

2. Terkait aspek pendidikan: Pembelajaran menggunakan media air dapat

membantu siswa dalam memahami bilangan desimal. Sebagian besar siswa

telah dapat melakukan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan desimal,

namun ada juga siswa yang belum paham mengenai operasi bilangan desimal,

terutama operasi pengurangan. Data yang diperoleh siswa diperngaruhi oleh

keterampilan dan ketelitian siswa saat melakukan pengukuran.

45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

B. Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Terkait aspek matematis: Pada penelitian selanjutnya dapat dicari jalan untuk

menghilangkan osilasi artifisial pada simulasi numeris menggunakan metode

volume hingga Lax-Wendroff.

2. Terkait aspek pendidikan: Pada penelitian ini siswa diminta untuk

menyelesaikan masalah secara berkelompok, namun hal ini menyebabkan tidak

diketahui secara pasti jumlah siswa yang telah paham dan belum paham. Pada

penelitian selanjutnya, dapat dilakukan pembelajaran dengan menggunakan

media air yang permasalahannya diselesaikan secara individu.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Agnew, R. P. 1942. Differential Equations. New York: McGraw-Hill Book

Company, Isc.

Aronica, G., Tucciarelli, T., and Nasello, C. 1998. “2D Multilevel Model for

Flood Wave Propagation in Flood-Affected Areas”. Journal of Water

Resources Planning and Management, 124, 210-217.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2016. Potensi Ancaman

Bencana. (Online). Tersedia: http://www.bnpb.go.id/pengetahuan-

bencana/potensi-ancaman-bencana (diakses: 7 Juni 2016).

Bates, P. D., Horritt, M. S., and Fewtrell, T. J. 2010. “A Simple Inertial

Formulation of The Shallow Water Equations for Efficient Two-

Dimensional Flood Inundation Modelling”. Journal of Hydrology, 387, 33-

45.

De Almeida, G. A. M., Bates, P., Freer, J. E., and Souvignet, M. 2012.

“Improving The Stability of A Simple Formulation of The Shallow Water

Equations for 2-D Flood Modeling”. Water Resources Research, 48,

Artikel 05528.

Djiwandono, S. E. W. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

LeVeque, R. J. 2004. Finite Volume Methods for Hyperbolic Problems.

Cambridge: Cambridge University Press.

47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Mangeney, A., Heinrich, P., and Roche, R. 2000. “Analytical Solution for

Testing Debris Avalanche Numerical Models”. Pure and Applied

Geophysics, 157, 1081-1096.

Manzella, I., Lisjak, A., Mahabadi, O. K., and Grasselli, G. 2011. Influence of

Initial Block Packing on Rock Avalanche Flow and Emplacement

Mechanisms through FEM/DEM Simulations. Tersedia: http://archive-

ouverte.unige.ch/unige:40396.

Martins, R., Leandro, J., and Djordjevic, S. 2016. “Analytical Solution of The

Classical Dam-Break Problem for The Gravity Wave-Model Equations”.

Journal of Hydraulic Engineering, 142, Artikel 06016003.

Mungkasi, S. 2013 “Penerapan Model Saint-Venant dan Metode Volume

Hingga dalam Beberapa Masalah Bencana Alam”. Prosiding Seminar

Nasional Riset dan Teknologi Terapan RiTekTra.

Purwitaningsih, C. H., Mungkasi, S. 2018. “Performance of the Lax-Wendroff

Finite Volume Method for Solving the Gravity Wave-model Equations”.

Journal of Physics: Conference Series, 1007, Artikel 012008.

Setiawan, A. 2006. Pengantar Metode Numerik. Yogyakarta : Andi Offset.

Seyoum, S. D., Vojinovic, Z., Price R K and Weesakul S 2012 “Coupled 1D

and Noninertia 2D Flood Inundation Model for Simulation of Urban

Flooding”. Journal of Hydraulic Engineering, 138, 23-34.

Surya, M. 2013. Psikologi Guru: Konsep dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN A

49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Lampiran A.1

Kode MATLAB Simulasi Gelombang Kontinu Menggunakan Metode

Volume Hingga Lax-Friedrichs (Gambar 3.1 dan Gambar 3.2)

tic
clc
clear all
tf=5;
dx=0.01;
dt=0.1*dx;
x=-25:dx:25; %diskritisasi ruang
t=0:dt:tf; %diskritisasi waktu
nx=length(x); %banyaknya elemen dalam ruang diskrit
nt=length(t); %banyaknya elemen dalam waktu diskrit
hA = 1.75; %tinggi air dalam keadaan tenang
h=hA*ones(1,nx); %penyimpanan hasil perhitungan h
q=zeros(1,nx); %penyimpanan hasil perhitungan q
Q=zeros(2,nx); %penyimpanan hasil perhitungan Q
H=zeros(2,nx); %penyimpanan hasil perhitungan H
g=9.81;

%nilai awal
for j=1:nx
if x(j)<= pi && x(j) >= -pi
h(j)=2 + 0.25*cos(x(j));
end
end
plot(x,h)
ylim([0 2.5])
%STOP

Q=[h;q];
H=[q;(g/2)*(h.^2)];

%nilai batas
Q(1,1) = hA;
Q(2,1) = 0;

%perhitungan nilai H dan Q


for n=1:nt
Qold = Q;
h = Qold(1,:);
q = Qold(2,:);
hp1=[Qold(1,2:end) Qold(1,end)];
hm1=[Qold(1,1) Qold(1,1:end-1)];

qp1=[Qold(2,2:end) Qold(2,end)];
qm1=[Qold(2,1) Qold(2,1:end-1)];

Fka1=(q+qp1)/2 - dx/dt*(hp1-h)/2;
Fka2=(0.5*g*h.^2+0.5*g*hp1.^2)/2 - dx/dt*(qp1-q)/2;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Fka=[Fka1;Fka2];

Fki1=(qm1+q)/2 - dx/dt*(h-hm1)/2;
Fki2=(0.5*g*hm1.^2+0.5*g*h.^2)/2 - dx/dt*(q-qm1)/2;
Fki=[Fki1;Fki2];

Q = Qold - dt/dx * (Fka-Fki);

%syarat batas
Q(1,1) = hA;
Q(1,nx) = hA;
Q(2,1) = 0;
Q(2,nx) = 0;
plot(x,Q(1,:))
ylim([0 2.5])
xlabel('x')
ylabel('h(x,t)')
pause(0.000000000000001)
end
toc
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Lampiran A.2

Kode MATLAB Simulasi Gelombang Diskontinu Menggunakan Metode

Volume Hingga Lax-Friedrichs (Gambar 3.4)

tic
clc
clear
tf=1;
dx=0.05; %N=100 dx=0.2, N=200 dx=0.1, N=400 dx=0.05, N=800
dx=0.025, N=1600 dx=0.0125, N=3200 dx=0.00625
dt=0.1*dx; %%%%%%%HATI_HATI dt jangan terlalu besar
x=-10:dx:10; %diskritisasi ruang
t=0:dt:tf; %diskritisasi waktu
nx=length(x); %banyaknya elemen dalam ruang diskrit
nt=length(t); %banyaknya elemen dalam waktu diskrit
H=zeros(nt,nx); %penyimpanan hasil perhitungan H
Q=zeros(nt,nx); %penyimpanan hasil perhitungan Q
g=9.81;
h1=10;
h0=5;

%nilai awal
for j=1:nx
if x(j)<=0
H(1,j)=h1;
else
H(1,j)=h0;
end
end
%nilai batas
H(:,1)=h1;
H(:,nx)=h0;
Q(:,1)=0;
Q(:,nx)=0;
%perhitungan nilai H dan Q
for n=2:nt
for i=2:nx-1
Fkap=0.5*(Q(n-1,i+1)+Q(n-1,i)) - dx/(2*dt) * (H(n-1,i+1)-
H(n-1,i));
Fkip=0.5*(Q(n-1,i)+Q(n-1,i-1)) - dx/(2*dt) * (H(n-1,i)-
H(n-1,i-1));
H(n,i)=H(n-1,i) - dt/dx * (Fkap-Fkip);
Fkau=0.5*( 0.5*g*H(n-1,i+1)^2 + 0.5*g*H(n-1,i)^2) -
dx/(2*dt) * (Q(n-1,i+1)-Q(n-1,i));
Fkiu=0.5*( 0.5*g*H(n-1,i)^2 + 0.5*g*H(n-1,i-1)^2) -
dx/(2*dt) * (Q(n-1,i)-Q(n-1,i-1));
Q(n,i)=Q(n-1,i) - dt/dx * (Fkau-Fkiu);
end
end
nx=length(x); %banyaknya elemen dalam ruang diskrit
He=zeros(1,nx); %penyimpanan hasil perhitungan H
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Ue=zeros(1,nx); %penyimpanan hasil perhitungan Q


c1=sqrt(g*h1);
c0=sqrt(g*h0);
t=tf;
a=0;
b=10;
tol=10^-14;

for i=1:10000
c2=(a+b)/2;
y=c2^3 - c1^3- 1.5*(c0^2-c2^2)*sqrt(0.5*(c0^2 +c2^2));
if abs(y)<tol
break
end
if (c2^3 - c1^3 - 1.5*(c0^2-c2^2)*sqrt(0.5*(c0^2 + c2^2))) *
(b^3 - c1^3 - 1.5*(c0^2-b^2)*sqrt(0.5*(c0^2 + b^2))) < 0
a=c2;
else
b=c2;
end
end
s = sqrt(0.5*(c0^2 + b^2)); %SHOCK SPEED ini adalah kecepatan
gelombang kejut
h2=c2^2/g;
for k=1:nx
if x(k)<-c1*t
He(1,k)=h1;
Ue(1,k)=0;
elseif x(k)>=-c1*t && x(k)<-c2*t
He(1,k)=x(k)^2/(g*t^2);
Ue(1,k)=2*((c1^3*t^3)+(x(k)^3))/(3*x(k)^2*t);
elseif x(k)>=-c2*t && x(k)<=s*t
He(1,k)=h2;
Ue(1,k)=h0/h2*(-s)+s;
else
He(1,k)=h0;
Ue(1,k)=0;
end
end
subplot(2,1,1)
plot(x,He,'k-',x,H(n,:),'b.-')
title('Kedalaman Air')
xlabel('x')
ylabel('h(x,t)')
legend('Kedalaman Eksak', 'Kedalaman Numeris')
axis([-10 10 0 11])
subplot(2,1,2)
plot(x,Ue,'k-', x,Q(n,:)./H(n,:),'b.-')
title('Kecepatan Air')
xlabel('x')
ylabel('u(x,t)')
legend('Kecepatan Eksak', 'Kecepatan Numeris')
pause(0.0001)
errorh=sum((abs(He-H(n,:))))/nx
erroru=sum((abs(Ue-(Q(n,:)./H(n,:)))))/nx
toc
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Lampiran A.3

Kode MATLAB Simulasi Gelombang Kontinu Menggunakan Metode

Volume Hingga Lax-Wendroff (Gambar 3.5 dan Gambar 3.6)

tic
clc
clear all
tf=5;
dx=0.1;
dt=0.001*dx;
x=-25:dx:25; %diskritisasi ruang
t=0:dt:tf; %diskritisasi waktu
nx=length(x); %banyaknya elemen dalam ruang diskrit
nt=length(t); %banyaknya elemen dalam waktu diskrit
hA = 1.75; %tinggi air dalam keadaan tenang
h=hA*ones(1,nx); %penyimpanan hasil perhitungan h
q=zeros(1,nx); %penyimpanan hasil perhitungan q
Q=zeros(2,nx); %penyimpanan hasil perhitungan Q
H=zeros(2,nx); %penyimpanan hasil perhitungan H
g=9.81;

%nilai awal
for j=1:nx
if x(j)<= pi && x(j) >= -pi
h(j)=2 + 0.25*cos(x(j));
end
end
plot(x,h)
ylim([0 2.5])
%STOP

Q=[h;q];
H=[q;(g/2)*(h.^2)];

%nilai batas
Q(1,1) = hA;
Q(2,1) = 0;

%perhitungan nilai H dan Q


for n=1:nt
Qold = Q;
h = Qold(1,:);
q = Qold(2,:);
hp1=[Qold(1,2:end) Qold(1,end)];
hm1=[Qold(1,1) Qold(1,1:end-1)];

qp1=[Qold(2,2:end) Qold(2,end)];
qm1=[Qold(2,1) Qold(2,1:end-1)];

Fka1=(q+qp1)/2 - dt/dx*(qp1-q)/2;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Fka2=(0.5*g*h.^2+0.5*g*hp1.^2)/2 -
dt/dx*g*(h+hp1)/2.*(0.5*g*hp1.^2 - 0.5*g*h.^2)/2;
Fka=[Fka1;Fka2];

Fki1=(qm1+q)/2 - dt/dx*(q-qm1)/2;
Fki2=(0.5*g*hm1.^2+0.5*g*h.^2)/2 -
dt/dx*g*(h+hm1)/2.*(0.5*g*h.^2 - 0.5*g*hm1.^2)/2;
Fki=[Fki1;Fki2];

Q = Qold - dt/dx * (Fka-Fki);

%syarat batas
Q(1,1) = hA;
Q(1,nx) = hA;
Q(2,1) = 0;
Q(2,nx) = 0;
plot(x,Q(1,:))
ylim([0 2.5])
xlabel('x')
ylabel('h(x,t)')
pause(0.000000000000001)
end
toc
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Lampiran A.4

Kode MATLAB Simulasi Gelombang Diskontinu Menggunakan Metode

Volume Hingga Lax-Wendroff (Gambar 3.7)

tic
clc
clear all
tf=1;
dx=0.1; %N=100 dx=0.2, N=200 dx=0.1, N=400 dx=0.05, N=800
dx=0.025, N=1600 dx=0.0125, N=3200 dx=0.00625
dt=0.00025*dx;
x=-10:dx:10; %diskritisasi ruang
t=0:dt:tf; %diskritisasi waktu
nx=length(x); %banyaknya elemen dalam ruang diskrit
nt=length(t); %banyaknya elemen dalam waktu diskrit

h=zeros(1,nx); %penyimpanan hasil perhitungan h


q=zeros(1,nx); %penyimpanan hasil perhitungan q
Q=zeros(2,nx); %penyimpanan hasil perhitungan Q
H=zeros(2,nx); %penyimpanan hasil perhitungan H
g=9.81;
h1=10;
h0=5;

%nilai awal
for j=1:nx
if x(j)<=0
h(j)=h1;
else
h(j)=h0;
end
end

Q=[h;q];
H=[q;(g/2)*(h.^2)];

%nilai batas
Q(1,1) = h1;
Q(2,1) = 0;

%perhitungan nilai H dan Q


for n=1:nt
Qold = Q;
h = Qold(1,:);
q = Qold(2,:);
hp1=[Qold(1,2:end) Qold(1,end)];
hm1=[Qold(1,1) Qold(1,1:end-1)];

qp1=[Qold(2,2:end) Qold(2,end)];
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

qm1=[Qold(2,1) Qold(2,1:end-1)];

Fka1=(q+qp1)/2 - dt/dx*(qp1-q)/2;
Fka2=(0.5*g*h.^2+0.5*g*hp1.^2)/2 -
dt/dx*g*(h+hp1)/2.*(0.5*g*hp1.^2 - 0.5*g*h.^2)/2;
Fka=[Fka1;Fka2];

Fki1=(qm1+q)/2 - dt/dx*(q-qm1)/2;
Fki2=(0.5*g*hm1.^2+0.5*g*h.^2)/2 -
dt/dx*g*(h+hm1)/2.*(0.5*g*h.^2 - 0.5*g*hm1.^2)/2;
Fki=[Fki1;Fki2];

Q = Qold - dt/dx * (Fka-Fki);

%syarat batas
Q(1,1) = h1;
Q(1,nx) = h0;
Q(2,1) = 0;
Q(2,nx) = 0;
plot(x,Q(1,:))
ylim([0 15])
pause(0.000000000000001)
end

nx=length(x); %banyaknya elemen dalam ruang diskrit


%nt=length(t); %banyaknya elemen dalam waktu diskrit
he=zeros(1,nx); %penyimpanan hasil perhitungan h
Ue=zeros(1,nx); %penyimpanan hasil perhitungan q
c1=sqrt(g*h1);
c0=sqrt(g*h0);
t=tf;
a=0;
b=10;
tol=10^-14;

for i=1:10000
c2=(a+b)/2;
y=c2^3 - c1^3- 1.5*(c0^2-c2^2)*sqrt(0.5*(c0^2 +c2^2));
if abs(y)<tol
break
end
if (c2^3 - c1^3 - 1.5*(c0^2-c2^2)*sqrt(0.5*(c0^2 + c2^2))) *
(b^3 - c1^3 - 1.5*(c0^2-b^2)*sqrt(0.5*(c0^2 + b^2))) < 0
a=c2;
else
b=c2;
end
end
s = sqrt(0.5*(c0^2 + b^2)); %SHOCK SPEED ini adalah kecepatan
gelombang kejut
h2=c2^2/g;
for k=1:nx
if x(k)<-c1*t
he(1,k)=h1;
Ue(1,k)=0;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

elseif x(k)>=-c1*t && x(k)<-c2*t


he(1,k)=x(k)^2/(g*t^2);
Ue(1,k)=2*((c1^3*t^3)+(x(k)^3))/(3*x(k)^2*t);
elseif x(k)>=-c2*t && x(k)<=s*t
he(1,k)=h2;
Ue(1,k)=h0/h2*(-s)+s;
else
he(1,k)=h0;
Ue(1,k)=0;
end
end

subplot(2,1,1)
plot(x,he,'k-',x,Q(1,:),'b.-')
ylim([0 h1])
title('Kedalaman Air')
xlabel('x')
ylabel('h(x,t)')
legend('Kedalaman Eksak', 'Kedalaman Numeris')
axis([-10 10 0 11])

subplot(2,1,2)
plot(x,Ue,'k-', x,Q(2,:)./Q(1,:),'b.-')
title('Kecepatan Air')
xlabel('x')
ylabel('u(x,t)')
legend('Kecepatan Eksak', 'Kecepatan Numeris')
pause(0.0001)
toc
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN B

59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Lampiran B.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Lampiran B.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Lampiran B.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Lampiran B.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Lampiran B.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN C

65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Lampiran C.1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD N Jaban

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : V/1

Materi Pokok : Volume kubus dan balok

Alokasi Waktu : 4 jpl (4 × 35 menit)

Standar Kompetensi : 1. Menggunakan pengukuran dalam


pemecahan masalah

2. Menggunakan pecahan dalam


pemecahan masalah

Kompetensi Dasar : Menjumlahkan dan mengurangkan


berbagai bentuk pecahan

Indikator : 1. Melakukan pengukuran panjang

2. Mengenal bentuk desimal

2. Menjumlahkan bentuk desimal

3. Mengurangkan bentuk desimal

A. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan diskusi kelompok diharapkan siswa terlibat aktif dalam


kegiatan pembelajaran dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat,
menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat

1. Melakukan pengukuran panjang yang melibatkan bentuk desimal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

2. Mengenal dan memahami bentuk desimal

3. Menjumlahkan bentuk desimal

4. Mengurangkan bentuk desimal

B. Materi Pembelajaran

Bilangan Desimal

1. Bentuk desimal
2. Penjumlahan desimal
3. Pengurangan desimal

C. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran ceramah, tanya jawab dan diskusi kelompok.
Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific)
menggunakan kelompok diskusi yang berbasis masalah (problem-based
learning).

D. Media Pembelajaran
1. Toples
2. Gelas
3. Air
4. Botol
5. Penggaris

E. Sumber/Alat/Bahan Belajar
1. Buku Matematika SD Kelas V : Tim Bina Matematika. 2011. Matematika
SD Kelas V. Jakarta : Yudhistira.
2. Lembar Kerja Siswa
F. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Kegiatan Awal 1. Guru menunjukkan masalah yang akan 10 menit


(Eksplorasi) diamati oleh siswa, yaitu mengukur
ketinggian air dalam wadah.
2. Guru memberikan penjelasan tentang
kegiatan percobaan dan pengamatan yang
akan dilakukan oleh siswa.
Kegiatan Inti 1. Guru membagi siswa ke dalam beberapa
(Elaborasi) kelompok dengan tiap kelompok terdiri
atas 3-4 siswa.
2. Guru memberikan alat dan bahan yang
akan digunakan.
3. Siswa melakukan percobaan dan
pengamatan berdasarkan petunjuk yang
ada di LKS I.
4. Guru mendampingi dan mendorong siswa
dalam kelompok untuk mengajukan
pertanyaan tentang apa yang diamatinya.
5. Salah satu kelompok diskusi (tidak harus
50 menit
yang terbaik) diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusinya ke
depan kelas. Sementara kelompok lain,
menanggapi dan menyempurnakan apa
yang dipresentasikan.
6. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan
semua siswa pada kesimpulan mengenai
penjumlahan dan pengurangan bentuk
desimal, berdasarkan hasil review terhadap
presentasi salah satu kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

7. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi


tiap kelompok.
Kegiatan Akhir 1. Siswa diminta menyimpulkan tentang
(Konfirmasi) penjumlahan dan pengurangan bentuk
desimal.
10 menit
2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar.

Pertemuan II

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Kegiatan Awal 1. Guru menanyakan kepada siswa tentang 10 menit


(Eksplorasi) penjumlahan dan pengurangan desimal
berdasarkan pengalaman percobaan yang
dilakukan pada pertemuan sebelumnya.
Kegiatan Inti 1. Guru membagi siswa ke dalam beberapa
(Elaborasi) kelompok dengan tiap kelompok terdiri
atas 3-4 siswa.
55 menit
2. Guru memberikan alat dan bahan yang
akan digunakan.
3. Siswa melakukan percobaan dan
pengamatan berdasarkan petunjuk yang
ada di LKS II.
4. Guru mendampingi dan mendorong siswa
dalam kelompok untuk mengajukan
pertanyaan tentang apa yang diamatinya.
5. Salah satu kelompok diskusi (tidak harus
yang terbaik) diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusinya ke
depan kelas. Sementara kelompok lain,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

menanggapi dan menyempurnakan apa


yang dipresentasikan.
6. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan
semua siswa pada kesimpulan mengenai
penjumlahan dan pengurangan bentuk
desimal, berdasarkan hasil review terhadap
presentasi salah satu kelompok.
7. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi
tiap kelompok.
Kegiatan Akhir 1. Guru memberikan penegasan tentang 5 menit
(Konfirmasi) penjumlahan dan pengurangan bentuk
desimal.
2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar.

G. Penilaian

Prosedur Penilaian

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian


1. Sikap Pengamatan Selama
a. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan
pembelajaran. saat diskusi
b. Bekerjasama dalam
kegiatan kelompok.
c. Toleran terhadap
proses pemecahan
masalah yang berbeda
dan kreatif.
2. Pengetahuan Penyelesaian tugas
Pengamatan dan tes individu dan
Menjelaskan kembali kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian


bentuk desimal
3. Keterampilan Pengamatan Penyelesaian tugas
(baik individu
Terampil menerapkan
maupun kelompok)
konsep bilangan desimal
dan saat diskusi)
dalam menyelesaikan
masalah nyata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Lampiran C.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Lampiran C.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Lampiran C.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

Lampiran C.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

Lampiran C.6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Lampiran C.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN D

84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Lampiran D

Foto Pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai