Anda di halaman 1dari 4

ETIKA MEDIKOLEGAL KEDOKTERAN HIPERBARIK

Disusun Oleh:

Nurul Amalia Isnain


09401711040

Fakultas Kedokteran
Universitas Khairun Ternate
A. Definisi
Etika Medikolegal kedokteran hiperbarik terdiri atas 4 kata, etika,
medikolegal, kedokteran dan hiperbarik. Etika (dalam bahasa Yunani Kuno:
“ethikos”, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah sebuah sesuatu di mana dan
bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis
dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Menurut KBBI, filsafat etika adalah
1. Ilmu tentang apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk dan
tentang hak dan kewajiban moral.
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat
Medikolegal adalah suatu ilmu terapan yang melibatkan dua aspek ilmu
yaitu medico yang berarti ilmu kedokteran dan legal yang berarti ilmu
hukum. Medikolegal berpusat pada standar pelayanan medis dan standar
pelayanan operasional dalam bidang kedokteran dan hukum – hukum yang
berlaku pada umumnya dan hukum – hukum yang bersifat khusus seperti
kedokteran dan kesehatan pada khususnya.
Medikolegal adalah merupakan bidang interdisipliner antara kesehatan /
kedokteran dengan ilmu hukum. Pelayanan mediko legal adalah bentuk
pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga medis dengan menggunakan
ilmu dan teknologi kedokteran atas dasar kewenangan yang dimiliki untuk
kepentingan hukum dan untuk melaksanakan peraturan yang berlaku. Aspek
Mediko legal:
1. Hak da kwajiban pasien
2. Hak dan kewajiban provider
3. Jaminan bahwa pelayanan medik yang diberikan dengan cara dan mutu
yang dapat dipertanggungjawabkan
4. Sistem dan prosedur menjamin hak dan kewajiban serta menjamin
tindakan yang dilaksanakan di rumah sakit dapat diadakan evaluasinya
5. Hak dan kewajiban pemilik dan pengelola
Hiperbarik adalah terapi pengobatan dan kesehatan yang menggabungkan
oksigen murni dan tekanan udara 1,3-6 atmosfer (ata) di dalam ruang udara
bertekanan tinggi (RUBT) alias hyperbaric chamber.
Bisa disimpulkan bahwa etika medikolegal kedokteran hiperbarik adalah Ilmu
tentang apa yang dianggap baik/benar dan apa yang dianggap buruk/salah dan
tentang hak dan kewajiban moral pada bidang interdisipliner antara
kesehatan/kedokteran dengan ilmu hokum yang bersifat khusus pada kedokteran
hiperbarik atau terapi oksigen hiperbarik.
B. Prinsip Kedokteran Hiperbarik
Prinsip kedokteran hiperbarik adalah terapi pengobatan dan kesehatan yang
mengunakan oksigen murni ( O2 100%) pada tekanan udara > 1 Atm di dalam
ruang udara bertekanan tinggi (RUBT) alias hyperbaric chamber.
Prinsip terapi hiperbarik yaitu :
• efek mekanik meningkatkan tekanan lingkungan penurunan volume gas ( hk
boyle).
• efek peningkatan tekanan parsial oksigen dalam darah dan jaringan.

Pada kedokteran hiperbarik banyak prinsip prinsip yang digunakan dalam


pelaksaan terapi yaitu hukum- hukum fisika diantaranya adalah Hukum Boyle,
Dalton, Henry dan Charles.

C. Regulasi dalam Kedokteran Hiperbarik

• undang-undang republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan


• peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 61 tahun 2013 tentang
kesehatan matra
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No/120/MENKES/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Medik Hiperbarik UU no 29 Tahun 2004 tentang
praktek kedokteran

D. Implementasi Aspek Legal dan Etik dalam Kedokeran Hiperbarik


• Perencanaan Penyelaman
o Tujuan penyelaman
o Identifikasi kesehatan fisik dan mental peselam
o Identifikasi sarana dan prasarana (peralatan selam, kapal, logistik,
system komunikasi dll)
o Waktu dan lokasi penyelaman (cuaca, arus, jarak pandang dalam
air, temperatur)
oJenis kegiatan penyelaman
oProsedur penyelaman (Dive Table)
oPembentukan team penyelaman & tugas masing-masing anggota
oAnggota penunjang: tender, pencatat waktu, petugas peralatan atau
teknisi tenaga kesehatan
• Dokter Hiperbarik
o Sdh mengikuti pendidikan & Pelatihan.
o Tujuannya agar terselenggaranya pelayanan medik terapi oksigen
hiperbarik (TOHB) yang aman, bermanfaat, bermutu dan terjangkau
sesuai standar di fasilitas pelayanan kesehatan.
o Mengkoordinir pelaksanaan terapi OHB.
• Tugas Dokter
o Mengecek kesiapan:
o RUBT dan alat pendukungnya (udara tekan, oksigen dan lain-lain)
o Teknisi, tender luar/operator dan tender dalam/petugas
kesehatan/pendamping
o Memeriksa kondisi medis pasien baru sebelum terapi OHB dimulai
o Memeriksa kondisi medis pasien lanjutan bila ada keluhan
o Memberitahu kepada pasien cara melakukan ekualisasi dan barang-
barang yang tidak boleh dibawa kedalam RUBT selama mengikuti terapi
OHB
o Bila pasien sudah mengerti penjelasan dokter, pasien atau keluarga
pasien menandatangani persetujuan tindakan medis/inform consent
o Menentukan tabel terapi OHB
o Memerintahkan kapan terapi OHB dimulai dan diakhiri
o Mengawasi pelaksanaan terapi OHB
o Melakukan tindakan medis yang diperlukan selama terapi OHB
o Mengatasi komplikasi akibat terapi OHB
o Mengevaluasi hasil terapi OHB
o Mengisi jurnal/status pasien

Anda mungkin juga menyukai