LOBUS FRONTAL
Oleh :
Abkari Rizal Wahid (09401711050)
Nanda Nofrima (09401711001)
Pembimbing :
dr. Endang Kristanti Sp.S, M.Kes
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala
anugerahnya, sehingga penulisan Referat yang berjudul “Lobus Frontalis” dapat
tersusun dan terselesaikan dengan baik.
Tujuan dari penulisan referat ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
kepaniteraan klinik Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas
Khairun di RSUD Dr. H. Chasan Boesoerie Ternate. Selain itu, tujuan lainnya
adalah sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi pembaca.Penulis
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu, terutama kepada dr.Endang Kristanti Sp.S, M.Kes yang telah
memberikan arahan serta bimbingan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
referat ini. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun
sebagai perbaikan. Penulis mengharapkan referat ini dapat memberi manfaat bagi
seluruh pihak terkait.
Penulis
BAB I
Pendahuluan
C. SindromaLobus Frontalis
Lobus frontalis merupakan lobus terbesar dari otak kita yang berhubungan
dengan aspek tingkah laku. Sindroma lobus frontalis adalah suatu perubahan pola
perilaku, emosi dan personality yang terjadi akibat kerusakan otak bagian depan .
Kejadian yang dapat menyebabkan sindroma ini diantaranya adalah cedera
kepala, sindroma vascular, tumor, dementia frontotemporal, dan akibat
pembedahan karena aneurisma. Manifestasi klinis yang timbul amat
beragam namun berinti pada ketidakmampuan untuk mengatur perilaku.1,3
Fungsi lobus frontalis berhubungan dengan aspek tingkah laku dan
berpengaruh dalam mewujudkan kepribadian dan adaptasi sosial . Suatu trauma
kepala sering kali menimbulkan sindroma lobus frontalis dan memberikan
manifestasi klinis yang bermacam macam sehingga sulit untuk membuat
diagnosa klinis .1,3 Gejala yang ditimbulkan sering dikacaukan dengan gejala
psikiatrik . Pasien dengan lesi lobus frontal yang timbul perlahan lahan sering
menimbulkan gejala yang samar diperlukan pemahaman tentang
fungsi lobus frontalis dan sindroma yang terjadi untuk mengevaluasi suatu
keadaan sindroma lobus frontalis, karena gangguan status mental berupa
gangguan memori, gangguan atensi, perubahan tingkah laku, gangguan fungsi
control dan eksekusi , merupakan gejala yang penting pada lobus frontalis, selain
gangguan akibat kenaikan tekanan intracranial.1,2,3,4,5
Lobus frontalis merupakan lobus terbesar dari otak kita yang berhubungan
dengan aspek tingkah laku. Sindroma lobus frontalis adalah suatu perubahan pola
perilaku, emosi dan personality yang terjadi akibat kerusakan otak bagian depan ..
Manifestasi klinis yang timbul amat beragam namun berinti pada
ketidakmampuan untuk mengatur perilaku.
Fungsi lobus frontalis berhubungan dengan aspek tingkah laku dan
berpengaruh dalam mewujudkan kepribadian dan adaptasi sosial. Suatu trauma
kepala sering kali menimbulkan sindroma lobus frontalis dan memberikan
manifestasi klinis yang bermacam macam sehingga sulit untuk membuat
diagnosa klinis. Gejala yang ditimbulkan sering dikacaukan dengan gejala
psikiatrik .
Pasien dengan lesi lobus frontal yang timbul perlahan lahan sering
menimbulkan gejala yang samar diperlukan pemahaman tentang
fungsi lobus frontalis dan sindroma yang terjadi untuk mengevaluasi suatu
keadaan sindroma lobus frontalis, karena gangguan status mental berupa
gangguan memori, gangguan atensi, perubahan tingkah laku, gangguan fungsi
control dan eksekusi , merupakan gejala yang penting pada lobus frontalis, selain
gangguan akibat kenaikan tekanan intracranial.
DAFTAR PUSTAKA