Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

TEKNIK MENENTUKAN LOKASI DAN LAYOUT USAHA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Kewirausahaan

Dosen Pengampu:Larasati Widoningtyas, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok :

1. Daut Izza Iqbal (12402183367)


2. Kamilah Rozanatus Sania (12402183377)
3. Syafin Abdurrohim (12402183378)
4. Eka Nur Alimah (12402183390)
5. M Ihsanudin Aviv (12402183403)

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

IAIN TULUNGAGUNG

April 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat nikmat dan
hidayah-Nya makalah ini dapat di selesaikan dengan baik dan sesuai waktu yang telah
ditetapkan. Shalawat dan salam tak kan pernah lupa dihaturkan kepada teladan mulia
Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang setia
mengorbankan jiwa raga dan lainnya untuk tegaknya syi’ar Islam yang pengaruh dan
manfaatnya hingga kini masih terasa.
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Ekonomi Publik yang dibimbing
oleh  Ibu Larasati Widoningtyas, M.Pd Disadari bahwa makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan
Diucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Rektor IAIN TULUNGAGUNG Dr. Maftukhin, M.Ag.
2. Dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan Ibu Larasati Widoningtyas,
M.PdYang telah memberikan waktu, tempat, dan fasilitas yang dimana menunjang
kami di dalam pembelajaran. Makalah ini tentu saja masih belum sempurna dan
masih banyak kekurangan dalam banyak hal, masih perlu pengamatan yang lebih
banyak lagi. Untuk itu, segala kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan
untuk perbaikan pada penulisan berikutnya. bagi para pembaca.

Tulungagung, 13April 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................................................
B..Rumusan Masalah......................................................................................................
C..Tujuan........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................
A. Pengertian Lokasi dan Layout....................................................................................
B..Jenis-Jenis Lokasi Perusahaan...................................................................................
C..Pertimbangan Penentuan Lokasi................................................................................
D. Metode dalam Menentukan Lokasi Usaha.................................................................
E..Pertimbangan Penentuan Layout................................................................................
F.. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Usaha...................................
G. Pengaruh Penentuan Lokasi Usaha terhadap Bisnis..................................................
BAB III PENUTUP
Kesimpulan.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang  Masalah


Keadaan dunia usaha di Indonesia belakangan ini sudah mulai
menampakkan perkembangan yang cukup berarti. Perkembangan ini tidak
lepas dari rencana jangka panjang Indonesia untuk menghadapi era globalisasi
dan perdagangan bebas. Dengan adanya globalisasi dan perdagangan bebas,
persaingan dalam usaha bukan hanya milikpara pengusaha dalam negeri
melainkan juga turut diramaikan oleh pengusaha yang berasal dari luar negeri.
Untuk itu para pengusaha harus mempersiapkan perusahaannya secara
menyeluruh agar mampu bersaing dengan pengusaha yang berasal dari dalam
maupun luar negeri.
Banyak faktor yang mempengaruhi kesiapan suatu perusahaan dalam
menghadapi persaingan dengan perusahaan lain baik dalam maupun luar
negeri.  Salah satu faktor yang menentukan adalah lokasi usaha. Lokasi usaha
sering kali dianggap sebagai hal yang sepele, akan tetapi lokasi usaha sangat
menentukan kinerja dan keuntungan yang diraih oleh perusahaan.
Pemilihan lokasi usaha juga harus berpatokan pada perkembangan
pembangunan suatu daerah yang sering kali menimbulkan dampak baik positif
maupun negatif yang dapat mempengaruhi kinerja dan perkembangan usaha.
Dalam makalah ini akan dijelaskan pembuatan model penentuan lokasi usaha
dengan metode faktor-faktor penentu kemajuan usaha.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian lokasi dan layout dalam usaha?
2. Apa saja jenis-jenis lokasi usaha?
3. Apa saja pertimbangan yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi
dan layout usaha?
4. Apa saja metode dan cara yang digunakan dalam penentuan lokasi usaha?
5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi usaha?
6. Bagaimana pengaruh penentuan lokasi usaha terhadap bisnis?

1
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian lokasi usaha
2. Untuk mengetahui mengetahui jenis-jenis lokasi usaha
3. Untuk mengetahui metode dan cara yang digunakan dalam penentuan lokasi
usaha
4. Untuk pertimbangan yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi dan
layout usaha
5. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan
lokasi bisnis
6. Untuk mengetahui pengaruh penentuan lokasi usaha terhadap bisnis

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lokasi dan Layout


Untuk menjalankan kegiatan usaha diperlukan tempat usaha yang dikenal
dengan lokasi. Lokasi ini merupakan komponen penting, baik sebagai tempat
menjalankan aktivitas yang melayani konsumen (nasabah/pelanggan),
aktivitas produksi, aktivitas penyimpanan, ataupun untuk mengendalikan
kegiatan perusahaan secara keseluruhan.
Lokasi merupakan tempat melayani konsumen, dapat pula diartikan
sebagai tempat untuk memajangkan barang-barang dagangannya. Konsumen
dapat melihat langsung barang yang diproduksi atau jenis dijual baik jenis,
jumlah maupun harganya. Dengan demikian, konsumen dapat lebih mudah
memilih dan bertransaksi atau melakukan pembelanjaan terhadap produk
yang ditawarkan secara langsung.
Lokasi perusahaan adalah suatu tempat di mana perusahaan itu malakukan
kegiatan fisik. Kedudukan perusahaan dapat berbeda dengan lokasi
perusahaan, karena kedudukan perusahaan adalah kantor pusat dari kegiatan
fisik perusahaan. Contoh bentuk lokasi perusahaan adalah pabrik tempat
memproduksi barang.Sebagai tempat produksi, lokasi digunakan untuk
menghasilkan produk baik barang ataupun jasa. Dalam lokasi ini aktivitasnya
jelas, mulai dari proses kedatangan bahan baku, pengolahan, sampai dengan
pengiriman ke konsumen atau ke gudang.
Sebagai tempat mengendalikan aktivitas perusahaan, lokasi juga berfungsi
sebagai tempat pertemuan antara berbagai pihak yang berkepentingan
terhadap perusahaan. Lokasi ini kita kenal dengan nama kantor pusat. Kantor
pusat digunakan sebagai tempat membuat perencanaan untuk berbagai
kegiatan, melakukan pengendalian atau pengontrolan terhadap semua
aktivitas usaha, serta membuat laporan usaha kepada berbagai pihak. Kantor
pusat juga memiliki wewenang untuk memutuskan sesuatu yang memiliki
nilai strategis.

3
Lokasi untuk menyimpan barang, jasa atau sebagai tempat untuk
menyimpan hasil usaha dikenal dengan nama gudang. Gudang digunakan sebagai
tempat untuk menyimpan bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi.
Beragam lokasi yang dapat dimiliki perusahaan disesuaikan pula dengan
kebutuhan perusahaan. Pendirian suatu lokasi harus memikirkan nilai pentingnya
karena akan menimbulkan biaya bagi perusahaan. Penentuan suatu lokasi juga
harus tepat sasaran karena lokasi yang tepat akan memberikan berbagai
keuntungan bagi perusahaan, baik dari segi finansial maupun nonfinansial.
Keuntungan yang diperoleh dengan lokasi yang tepat antara lain :
1. Pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat lebih memuaskan
2. Kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja yang diinginkan baik jumlah
maupun kualifikasinya
3. Kemudahan dalam memperoleh bahan baku atau bahan penolong dalam jumlah
yang diinginkan secara terus-menerus
4. Kemudahan untuk memperluas lokasi usaha karena biasanya sudah
diperhitungkan untuk usaha perluasan lokasi sewaktu-waktu
5. Memiliki nilai atau harga ekonomi yang lebih tinggi di masa yang akan datang
6. Meminimalkan terjadinya konflik terutama dengan masyarakat dan pemerintah
setempat
Disamping lokasi perusahaan, perlu juga dipikirkan tata letak sebagai
tempat melakukan kegiatan usaha. Tata letak ini dikenal dengan nama layout.
Layout yang perlu dilakukan adalah terhadap gedung, baik actor, bentuk gedung,
atau lainnya yang berkaitan dengan gedung tersebut. Kemudian, layout ruangan
beserta isinya, kursi, meja lemari, mesin, peralatan dan sebagainya.
Penentuan layout juga perlu dilakukan secara cermat dengan
mempertimbangkan berbagai actor, seperti keamanan, kenyamanan, keindahan,
efisiensi, biaya, fleksibilitas, dan pertimbangan lainnya.
Keuntungan yang akan diperoleh dengan adanya layout adalah sebagai
berikut :
1. Ruang gerak untuk beraktivitas dan pemeliharaan memadai.

4
Artinya suatu ruangan didesain sedemikian rupa sehinga tidak terkesan
sumpek. Kemudian, layout juga harus memudahkan untuk melakukan
pemeliharaan ruangan atau gedung.
2. Pemakaian ruangan menjadi efisien.
Artinya pemakaian ruangan harus dilakukan secara optimal, jangan sampai ada
ruangan yang menganggur atau tidak terpakai karena hal ini akan menimbulkan
biaya bagi perusahaan.
3. Aliran material menjadi lancar.
Artinya jika lanyout dibuat secara benar sehingga produksi menjadi tepat
waktu dan tepat sasaran.
4. Layout yang tepat memberikan keindahan, kenyamanan, kesehatan dan
keselamatan kerja yang lebih baik sehingga memberikan motivasi yang tinggi
kepada karyawan. Disamping itu, pelanggan atau komsumen pun betah
berbelanja atau berurusan dengan perusahaan.
Perusahaan bisnis pada prinsipnya bertujuan untuk menghasilkan profit.
Dalam hal ini, profit adalah perbedaan revenue dan cost. Revenue adalah
perkalian antara output dengan harganya, dan cost adalah perkalian antara input
dengan harganya. Semakin besar perbedaan tersebut, bisnis semakin
menguntungkan. Kondisi keuntungan yang ideal adalah jika revenue makin
meningkat (sampai maksimal) dan saat yang sama cost makin menurun (semakin
minimal).
Sehubungan dengan peranan input dan output tersebut pada basis harga
masing-masing maka bisnis (yang akan dibangun pada lokasi tertentu) akan
berhadapan dengan dua situasi sekaligus, yaitu: pasar output dan pasar input. Pada
sisi pasar output, bisnis (firm) bertindak sebagai produsen (supplier) dan pembeli
sebagai customer. Sementara pada sisi pasar input, bisnis (firm) bertindak sebagai
customer dari supplier dari semua inputnya. Supplier dan customer dapat
direpresentasikan sebagai fungsi supply dan fungsi demand di dalam pasar
(market).
Oleh karena itu, di dalam memilih lokasi bisnis (firm) ada beberapa hal
yang perlu dipikirkan secara cermat, yaitu:

5
1. Apakah ada pasarnya. Dengan kata lain, apakah ada customernya (demand
output) dan juga apakah ada suppliernya (supply-input). Jika ada pasarnya
(output dan input), maka langkah berikutnya baru bisa dipikirkan.
2. Seberapa besar revenuenya dan seberapa besar costnya. Besar kecilnya revenue
sangat tergantung dari berapa banyak output (produk) yang terjual dan berapa
harga jualnya. Revenue ini dipengaruhi oleh customer. Sedangkan besar
kecilnya cost sangat tergantung seberapa banyak input (faktor pengadaan atau
faktor produksi) dan berapa harga faktornya tersebut. Cost ini dipengaruhi oleh
supplier. Input ini terdiri dari input tetap dan input variabel atau dalam arti cost
dinyatakan sebagai biaya tetap dan biaya variabel.
3. Bisnis apa yang sedang dicarikan lokasinya. Ada beberapa karakteristik bisnis
yang dapat dipilih: production, collection, manufakture, distributor, dan ritel.
Masing-masing karakteristik bisnis tersebut memiliki customer dan supplier
yang mungkin berbeda dan mungkin sama. Karena itu, menentukan (target)
customer dan supplier sangatlah penting dalam memilih lokasi bisnis (firm)
tersebut. Dengan demikian, setiap karakteristik bisnis memiliki spesifikasi
lokasinya.
4. Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi siapa yang menjadi customer dan
siapa yang menjadi supplier, dimana mereka berada dan seberapa besar
potensinya.
a. Production. Suatu bisnis yang berlandaskan pada sistem produksi
(pertambangan, kehutanan, perikanan, peternakan, pertanian tanaman
pangan, perkebunan dan sebagainya). Supplier utama bisnis ini sangat
tergantung dari source  yang terkait dengan sifat-sifat alam seperti geologi
dan kandungannya, tanah, vegetasi, kesuburan, curah hujan, iklim, populasi
ikan dan ternak dan sebagainya). Customernya  bisa salah satu atau semua
rantai dalam supply chain, seperti collection, manufacture, distributor, retail
atau langsung ke consumer.
b. Collection. Suatu bisnis yang melakukan pengumpulan  dalam skala-skala
yang kecil kemudian dikumpulkan (pool) dan selanjutnya diperdagangkan
baik dalam skala kecil atau partai besar (ekspor). Supplier dalam bisnis ini

6
adalah production sedangkan customernya meliputi manufacture,
distributor, retail atau langsung ke consumer. 
c. Manufacture. Suatu bisnis yang melakukan pengolahan atau perakitan.
Suppliernya adalah production dan collection. Sedangkan customernya
adalah distributor, retail atau langsung ke consumer.
d. Distributor. Suatu bisnis yang melakukan distribusi. Suppliernya adalah
production, collection dan manufaktur. Customernya adalah retail  dan bisa
juga consumer.
e. Retail. Suatu bisnis yang melakukan eceran. Supliernya adalah production,
collection, manufaktur atau distributor. Customernya adalah consumer.
Dengan memahami siapa yang menjadi customer dan supplier maka di satu
pihak kita bisa mengetahui potensi inputnya (ketersediaan dan kontinuitasnya)
dan di pihak lain kita bisa mengetahui potensi outputnya (penyerapan dan
kontinuitasnya). Ketersediaan input terkait dengan biaya bahan bakunya, biaya
transportasi) sedangkan penyerapan output terkait dengan daya belinya dan
pilihannya terhadap produk sejenis dari bisnis yang lain (pesaing).
Oleh karenanya dalam memahami langkah-langkah pendahuluan dalam
menentukan lokasi bisnis di atas, maka akan mudah bagi kita untuk menerapkan
berbagai metode dan teknik penentuan lokasi atau strategi-strategi dalam memilih
lokasi bisnis yang sesuai dengan tujuan bisnis

B. Jenis-Jenis Lokasi Perusahaan


Berikut adalah beberapa jenis lokasi perusahaan:
1) Lokasi perusahaan yang ditetapkan pemerintah
Lokasi ini sudah ditetapkan dan tidak bisa seenaknya membangun
perusahaan di luar lokasi yang telah ditentukan. Para pemilik modal mendirikan
perusahaan mengambil lokasi yang sudah ditetapkan pemerintah karena dalam
kawasan yang ditetapkan tersebut mungkin sudah dibangun sarana listrik,
komunikasi, dan tempat pembuangan limbah sehingga tidak membahayakan
lingkungan. Contohnya adalah seperti kawasan industri cikarang, pulo gadung,
dan lain sebagainya.
2) Lokasi perusahaan yang mengikuti sejarah

7
Lokasi perusahaan yang dipilih biasanya memiliki nilai sejarah tertentu
yang dapat memberikan pengaruh pada kegiatan bisnis. Misalnya seperti
membangun perusahaan udang di cirebon yang merupakan kota udang atau
membangun usaha pendidikan di yogyakarta yang telah terkenal sebagai kota
pelajar.
3) Lokasi perusahaan yang mengikuti kondisi alam
Lokasi perusahaan yang tidak bisa dipilih-pilih karena sudah dipilihkan oleh
alam. Contoh: Tambang emas di cikotok, tambang aspal di buton, tambang gas
alam di bontang kaltim, dan lain sebagainya
4) Lokasi perusahaan yang mengikuti faktor-faktor ekonomi
Lokasi perusahaan jenis ini pemilihannya dipengaruhi oleh banyak faktor
ekonomi seperti faktor ketersedian tenaga kerja, faktor kedekatan dengan pasar,
ketersediaan bahan baku, dan lain-lain.
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa lokasi digunakan untuk berbagai
keperluan perusahaan. Pemilihan lokasi tergantung dari jenis kegiatan usaha atau
investasi yang dijalankan.Setiap perusahaan paling tidak memiliki empat lokasi
yang dipertimbangkan sesuai keperluan perusahaan, yaitu:
1) Lokasi untuk kantor pusat
2) Lokasi untuk pabrik
3) Lokasi untuk gudang
4) Lokasi untuk kantor cabang
Kantor pusat merupakan lokasi untuk mengendalikan kegiatan operasional
cabang-cabang. Semua laporan kegiatan dan pengambilan keputusan dilakukan di
kantor ini. Kantor pusat juga digunakan untuk mengendalikan seluruh aktivitas
cabang-cabang usaha. Lokasi untuk kantor pusat biasanya berada di ibu kota
actor atau provinsi.
Lokasi pabrik merupakan lokasi yang digunakan untuk memproses atau
memproduksi barang atau jasa. Lokasi ini biasanya didirikan dengan berbagai
pertimbangan, apakah mendekati bahan baku, mendekati pasar, sarana dan
prasarana, atau transportasi.
Lokasi gudang merupakan tempat penyimpanan barang milik perusahaan
baik untuk barang yang masuk maupun yang keluar.lokasi gudang biasanya di

8
daerah kawasan pergudangan. Hal ini dilakukan karena lokasi disekitar kawasan
pergudangan terkenal aman dan memiliki sarana dan prasarana yang lengkap.1

C. Pertimbangan Penentuan Lokasi


Dengan semakin tajamnya persaingan serta banyaknya perusahaan yang saat
ini bermunculan, maka pemilihan lokasi perusahaan ini sudah tidak mungkin
dilakukan dengan cara coba-coba. Karena dengan cara itu perusahaan akan kalah
dalam bersaing; disamping waktu harus berpacu, juga efisiensi di bidang biaya
perlu mendapat perhatian. Oleh karena itu pemilihan letak perusahaan ini harus
dilakukan dan diputuskan melalui beberapa pertimbangan yang disertai fakta yang
kongkrit dan lengkap.
Penentuan lokasi harus dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Kesalahan dalam menentukan lokasi akan berakibat fatal bagi suatu usaha.
Kerugian yang diderita perusahaan sangatlah besar. Oleh karena itu, prioritas
untuk menentukan lokasi sebelum ditetapkan perlu dianalisis secara baik.
Dalam menentukan lokasi usaha, tentu harus mempertimbangkan beberapa
faktor tertentu, seperti:
1) Peluang usaha
Faktor ini sangat penting untuk diperhatikan dan dianalisis apakah daerah
tempat akan dijadikannya lokasi usaha tersebut memiliki peluang yang baik untuk
perusahaan dimasa depan atau tidak.
2) Tenaga kerja
Faktor tenaga kerja juga dibutuhkan karena suatu usaha tentu membutuhkan
tenaga kerja. Faktor tenaga kerja ini dilihat dari mudah atau tidaknya untuk
mencari tenaga kerja didaerah tersebut, bagus atau tidaknya kualitas kinerja dari
para tenaga yang ada disana, berapa bayaran yang biasanya diberikan untuk para
tenaga kerja didaerah tersebut, dan sebagainya.
3) Transportasi
Kemudahan untuk akses transportasi dalam penentuan lokasi usaha juga
penting karena konsumen tentu akan memikirkan bagaimana cara mereka untuk

1
Abdurrahman.2013.MetodePenentuanLokasiUsaha.http://catatankecil.bogspot.com/2013/02/meto
de-penentuan-lokasi-usaha.html. diakses pada 14 April 2020.

9
sampai ke tempat usaha kita nantinya, apakah mudah atau sulit. Karena jika akses
transportasi saja sudah susah, ketertarikan konsumen pun dapat berkurang.
4) Akses Parkir
Akses parkir untuk para konsumen juga sangat diperlukan karena apabila
ada konsumen yang membawa kendaraan pribadi dan ternyata tidak ada akses
untuk parkir kendaraan tersebut, tentu konsumen akan merasa kecewa dan
konsumen bisa kurang puas terhadap pelayanan perusahaan tersebut.
5) Kepadatan penduduk
Tingkat kepadatan penduduk didaerah tersebut sangat diperlukan, karena
semakin banyak penduduk yang ada didaerah tersebut, kemungkinan besar bisa
menambah jumlah konsumen nantinya.
6) Kekuatan daya beli masyarakat
Kemampuan masyarakat dalam membeli suatu barang juga perlu
diperhatikan, karena apabila kemampuan masyarakat tidak sesuai dengan target
harga jual perusahaan, bisa jadi barang tersebut tidak akan terjual karena
kurangnya kemampuan masyarakat untuk membeli barang tersebut.
7) Ketersediaan bahan baku
Ketersediaan bahan baku disekitar lingkungan tersebut juga penting karena
tanpa adanya bahan baku, perusahaan tentu akan sulit memproduksi barang lagi
nantinya sehingga aktivitas produksi perusahaan bisa terhenti.
Secara umum pertimbangan untuk menentukan lokasi adalah sebagai
berikut:
1) Jenis usaha yang dijalankan
2) Dekat konsumen atau pasar
3) Dekat dengan bahan baku
4) Ketersediaan tenaga kerja
5) Sarana dan prasarana (transportasi, listrik dan air)
6) Dekat dengan pusat pemerintahan
7) Dekat lembaga keuangan
8) Berada di kawasan actor r
9) Kemudahan untuk melakukan ekspansi atau perluasan
10) Kondisi adat istiadat, budaya dan sikap masyarakat setempat

10
11) Hukum yang berlaku di wilayah setempat

D. Metode dalam Menentukan Lokasi Usaha


Metode analisis lokasi tidak ada yang dapat dengan tepat menentukan lokasi
suatu usaha jasa. Meskipun pemilik usaha telah berusaha menentukan lokasi
usahanya dengan menggunakan metode seoptimal mungkin, namun permasalahan
yang tidak terduga dapat actor secara tiba-tiba pada lokasi usaha yang telah
dipilih misalnya peraturan tempat usaha, ketersediaan air, pembuangan limbah,
actor tenaga kerja, biaya transportasi, peraturan pajak, penerimaan masyarakat
sekitar, dan lain sebagainya yang dapat mempengaruhi jalannya kegiatan bisnis.
Oleh karena itu, pemilihan lokasi usaha jasa sebaiknya memilih lokasi yang
memiliki resiko lokasi yang paling kecil. Salah satu cara memilih lokasi usaha
yang baik adalah dengan mengikuti proses pemilihan sistematis (Monks, 1987):
1) Mendefinisikan objek lokasi usaha.
2) Mengidentifikasi kriteria pemilihan yang relevant.
3) Menggunakan model lokasional (model biaya ekonomi, analisis BEP,linear
programming, analisis qualitative actor analysis.)
4) Mengumpulkan data lokasi yang akan dijadikan tempat usaha
dan actor rta lokasi lain.
5) Memilih lokasi yang memiliki pemenuhan kriteria paling banyak.
Analisis lokasi jasa dapat dibedakan dalam dua kategori: layanan menetap
(fixed service) dan layanan kirim (delivery service). Layanan menetap dikonsumsi
di fasilitas tempat jasa (layanan) ini disiapkan. Sebaliknya, layanan kirim
diberikan di tempat layanan itu dibutuhkan.
Seorang pemilik usaha berusaha untuk menentukan tempat yang tepat harus
mempertimbangkan actor-faktor tempat berikut dalam mengambil keputusan: (1)
area pasar, (2) cakupan pasar, dan (3) tata letak dan desain tempat usaha. Lokasi
usaha sangatlah penting karena membantu dalam menentukan bauran konsumen
dan persaingan. Sekali lokasi usaha dipilih maka akan sulit untuk
memindahkannya. Pasar adalah wilayah geografis di mana pembeli dan penjual
bertemu untuk menukar uang untuk produk dan jasa. Pasar yang tepat untuk usaha
jasa adalah daerah yang mengandung cukup banyak orang untuk memenuhi

11
kebutuhan konsumen pada keuntungan. Layout dan desain tempat adalah dua
elemen penting yang harus dipertimbangkan usaha jasa dalam menciptakan
suasana belanja yang tepat untuk target pasarnya.
Jasa tidak dipasarkan melalui saluran distribusi tradisional seperti halnya
barang fisik misalnya dari pabrik ke pedagang grosir, kemudian ke pengecer
untuk selanjutnya disampaikan kepada konsumen akhir. Akan tetapi dalam
pemasaran jasa terdapat dua kemungkinan, yaitu pertama, pelanggan mendatangi
lokasi fasilitas jasa (mahasiswa mendatangi tempat fotocopy). Kemungkinan
kedua adalah penyedia jasa yang mendatangi pelanggan (layanan perawatan wajah
door to door). Fleksibilitas suatu lokasi merupakan ukuran sejauh mana suatu
usaha jasa dapat bereaksi terhadap situasi ekonomi yang berubah. Karena
keputusan pemilihan lokasi berkaitan dengan komitmen jangka panjang terhadap
aspek-aspek yang sifatnya actor intensif, maka suatu penyedia jasa haruslah
benar-benar mempertimbangkan dan menyeleksi lokasi yang actor rta terhadap
perubahanperubahan ekonomi, demografis, budaya, dan persaingan di masa
mendatang.
Competitive positioning adalah metode-metode yang digunakan agar suatu
usaha dapat mengembangkan posisi relatifnya dibandingkan para pesaing.
Misalnya jika suatu usaha berhasil memperoleh dan mempertahankan lokasi yang
strategis (lokasi sentral dan utama), maka hal tersebut dapat menjadi hambatan
bagi para pesaing untuk ikut masuk ke pasar.
Berikut adalah metode-metode yang umum digunakan dalam menentukan
lokasi bisnis :
1) Metode factor rating
Metode ini memberikan suatu landasan penentuan lokasi dengan cara
membubuhkan bobot terhadap faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan.
Selain faktor-faktor kuantitatif seperti kapasitas, biaya, dan jarak dapat juga
dinalisis faktor-faktor kualitatif seperti sikap masyarakat. Faktor kualitatif
dikuantitatifkan untuk memudahan penilaian. Akan tetapi bias nilai sering terjadi
dari masuknya subyektifitas. Keobyektifan mendasari pentingnya penilaian
dilakukan oleh lebih dari satu orang dan hasilnya di rata-ratakan. Metode nilai
ideal. Hampir sama dengan factor rating yang dibedakan hanya bobot menunjukan

12
nilai ideal untuk setiap faktor. Sehingga, nilai maksimum setiap faktor tidak lain
sama dengan nilai idealnya.
2) Metode ekonomi
Metode ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif secara
bersama-sama untuk memperoleh penilaian yang lengkap.
Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan cara membandingkan biaya total
masing-masing alternatif lokasi.
Sedangkan pendekatan kualitatif untuk membandingkan faktor-faktor ain
yang tidak dapat diukur dengan rupiah seperti tersedinya tenaga kerja, dan
aktifitas serikat buruh.
3) Metode volume biaya
Metode penentuan lokasi usaha yang menekankan pada faktor biaya. Total
biaya produksi diperbandingkan antar alternatif yang ada dimana lokasi berbiaya
rendah dipilih. Analisis dalam prakteknya dapat dilakukan baik secara numerikal
maupun secara grafis.
4) Metode pusat gravity
Metode ini digunakan untuk memilih sebuah lokasi usaha yang mampu
meminimalkan jarak atau biaya menuju fasilitas-fasilitas yang sudah ada.
Mulanya di buat suatu peta berskala dari tempat-tempat yang akan di tuju
dengan memilih titik sembarang sebagai pusat koordinat. Jarak antar tempat
berasumsi garis lurus, dan biaya distribusi per unit produk per kilometer
adalah sama.
5) Metode transportasi
Pada prinsipnya metode ini mencari nilai optimal yang dapat diperoleh
dengan mempertimbangkan pemenuhan demand dan supply pada biaya
transportasi yang terendah.2
Pertimbangan Penentuan Layout
Layout merupakan proses penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang
dapat menentukan efisiensi produki atau operasi. Perencanaan berkenaan dengan

2
Meylani Sumakul, 2015. Pentingnya penentuan lokasi dan layout dalam usaha.
http://mfekon.blogspot.co .id/2015/11/pentingnya_penentuan_lokasi_dan_layout.diakses pada
13 April 2020

13
produk, proses, sumber daya manusia, dan lokasi. Untuk memperoleh layout yang
baik, perusahaan perlu menentukan hal-hal berikut:
1) Kapasitas dan tempat yang dibutuhkan
Mengetahui jumlah pekerja, mesin dan peralatan yang dibutuhkan akan
memudahkan kita mengetahui kapasitas yang dibutuhkan untuk menentukan
layout dan penyediaan tempat atau ruangan untuk setiap komponen tersebut.
2) Peralatan untuk menangani material atau bahan
Maksud peralatan untuk menangani material atau bahan adalah alat yang
digunakan dalam operasi perusahaan. Layout juga sangat tergantung pada jenis
material atau bahan yang dipakai, misalnya acto dan kereta otomatis untuk
memindahkan bahan.
3) Lingkungan dan estetika
Keputusan layout juga didasarkan pada lingkungan dan estetika. Tujuannya
adalah agar ada keleluasan dan kenyamanan tempat kerja, seperti penentuan
jendela dan sirkulasi udara ruangan.

4) Arus informasi
Layout juga harus mempertimbangkan arus informasi. Pertimbangan
terhadap cara untuk memindahkan informasi atau melakukan komunikasi perlu
dibuat sebaik mungkin.
5) Biaya perpindahan antara tempat kerja yang berbeda
Pertimbangan di sini lebih ditekankan pada tingkat kesulitan pemindahan
alat dan bahan.

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Perusahaan


Kesuksesan suatu usaha jasa sangat dipengaruhi oleh lokasinya. Usaha jasa
merupakan usaha yang berfokus pada pendapatan, oleh karenanya lokasi usaha
jasa sebisa mungkin mendekat kepada konsumennya. Dalam memilih lokasi
usahanya, pemilik usaha harus mempertimbangkan actor-faktor pemilihan lokasi.
Karena lokasi usaha akan berdampak pada kesuksesan usaha itu sendiri. Terdapat
banyak actor yang mempengaruhi pemilihan lokasi usaha, diantara actor-faktor

14
tersebut adalah kedekatan dengan infrastruktur, lingkungan bisnis, dan biaya
lokasi.
Infrastruktur yang lengkap dan memadai dapat menunjang keberlangsungan
kegiatan bisnis. Ketersediaan listrik dan air merupakan hal pokok dalam
menjalankan kegiatan suatu usaha, sebagai contoh apabila listrik di area Pleburan
padam, maka otomatis kegiatan bisnis usaha fotocopy akan terhenti.
Lingkungan bisnis yang kondusif bagi jalannya kegiatan usaha perlu
dipertimbangkan oleh pemilik usaha dalam memilih lokasi usahanya. Lingkungan
bisnis yang kondusif dapat memperlancar kegiatan bisnis. Usaha jasa yang
berfokus pada pendapatan sebisa mungkin memilih lokasi usaha yang dekat
dengan konsumen.
Dengan mendekat pada konsumennya, usaha jasa dapat memiliki
competitive positioning dan memberikan pelayanan yang cepat kepada
konsumennya. Biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh lokasi usaha
yang strategis juga harus menjadi pertimbangan pemilik dalam memilih lokasi
usahanya, karena akan berpengaruh terhadap investasi awal usaha. Apabila
investasi awal usaha terlalu besar dan tidak diperhitungkan secara cermat maka
dapat menghambat pencapaian sukses usaha.
Teori Lokasi dan analisa spasial dilakukan dengan memperhatikan faktor-
faktor utama yang menentukan pemilihan lokasi kegiatan ekonomi, baik
pertanian, industri dan jasa. Disamping itu, pada umumnya faktor yang dijadikan
dasar perumusan teori adalah yang dapat diukur agar menjadi lebih kongkrit dan
operasional. Namun demikian, tidak dapat disangkal bahwa dalam kenyataannya
pemilihan lokasi tersebut tidak hanya ditentukan oleh faktor ekonomi saja, tetapi
juga oleh faktor sosial, budaya maupun kebijakan pemerintah. Secara garis
besarnya terdapat 6 (enam) faktor ekonomi utama yang mempengaruhi pemilihan
lokasi kegiatan ekonomi yang masing-masing diuraikan berikut ini.
1) Ongkos Angkut
Ongkos angkut merupakan faktor atau variabel utama yang sangat penting
dalam pemilihan lokasi dari suatu kegiatan ekonomi. Alasannya adalah karena
ongkos angkut tersebut merupakan bagian yang cukup penting dalam kalkulasi
biaya produksi. Hal ini terutama sangat dirasakan pada kegiatanindustri pertanian

15
maupun pertambangan yang umumnya, baik bahan baku dan hasil produksinya
kebanyakan merupakan barang yang cukup berat sehingga pengangkutannya
memerlukan biaya yang cukup besar. Walaupun dewasa ini penggunaan komputer
dalam kegiatan perdagangan (e-commerce) sudah mulai berkembang dengan
pesat, namun demikian hal tersebut hanya dilakukan dalam kegiatan
administrasinya. Termasuk ke dalam ongkos angkut ini adalah biaya untuk
membawa bahan baku ke pabrik dan hasil produksi ke pasar serta biaya muat
bongkar. Besar kecilnya angkos angkut tersebut akan mempengaruhi pemilihan
lokasi kegiatan ekonomi karena pengusaha akan cenderung memilih lokasi yang
dapat memberikan ongkos angkut minimum guna meningkatkan keuntungan
secara maksimum.
Untuk kemudahan perumusan Teori Lokasi, kebanyakan ongkos angkut ini
diasumsikan konstan untuk setiap ton kilometernya. Namun demikian, dalam
realitanya hal ini tidak selalu benar karena seringkali dalam angkutan dengan
jarak Iebih jauh akan menghasilkan ongkos angkut untuk setiap ton kilometernya
yang Iebih rendah. Dengan kata lain, dalam kenyataannya sering terdapat
penghematan angkut rata bila jarak yang ditempuh lebih jauh (Economies of
Long-Haul). Disamping itu, angkos angkut tersebut juga berbeda menurut jenis
angkutan yang digunakan. Biasanya untuk jarak dekat angkutan truk menjadi
lebih efisien. Sedangkan untuk angkutan yang lebih jauh, kereta api akan lebih
murah. Bila angkutan laut dimungkinkan, maka penggunaan angkutan kapal akan
lebih efisien karena ongkos angkutnya untuk setiap ton/kilometer lebih rendah.
2) Perbedaan Upah Antar Wilayah
Sudah menjadi kenyataan umum bahwa upah buruh antar wilayah tidaklah
sama. Perbedaan ini dapat terjadi karena variasi dalam biaya hidup, tingkat inflasi
daerah dan komposisi kegiatan ekonomi wilayah. Bagi negara sedang
berkembang, dimana fasilitas angkuttasi masih belum tersedia keseluruh pelosok
daerah dan mobilitas barang dan faktor produksi antar wilayah belum begitu
lancar, maka perbedaan upah antar wilayah akan menjadi lebih besar. Upah yang
dimaksudkan dalam hal ini bukanlah upah nominal, tetapi upah riil setelah
diperhitungan produktivitas tenaga kerja.

16
Perbedaan upah ini mempengaruhi pemilihan lokasi kegiatan ekonomi
karena tujuan utama investor dan pengusaha adalah untuk mencari keuntungan
secara maksimal. Bila upah di satu wilayah lebih rendah dibandingkan dengan
wilayah lain, maka pengusaha akan cenderung memilih lokasi di wilayah tersebut
karena akan dapat menekan biaya produksi sehingga keuntungan menjadi lebih
besar. Sebaliknya, pengusaha akan cenderung tidakmemilih lokasi pada suatu
wilayah bila upah buruhnya relatif Iebih tinggi.
3) Keuntungan Aglomerasi
Faktor ke tiga yang mempengaruhi pemilihan lokasi kegiatan ekonomi
adalah besar kecilnya Keuntungan Aglomerasi (Agglomeration Economies) yang
dapat diperoleh pada lokasi tertentu. Keuntungan Aglomerasi muncul bila
kegiatan ekonomi yang saling terkait satu sama lainnya terkonsentrasi pada suatu
tempat tertentu. Keterkaitan ini dapat berbentuk kaitan dengan bahan baku
(Backward Linckages) dan kaitan dengan pasar (Forward Linckages). Bila
keuntungan tersebut cukup besar, maka pengusaha akan cenderung memilih lokasi
kegiatan ekonomi terkonsentrasi dengan kegiatan lainnya yang saling terkait.
Pemilihan lokasi akan cenderung tersebar bila keuntungan aglomerasi tersebut
nilainya relatif kecil.
Keuntungan aglomerasi tersebut dapat muncul dalam 3 bentuk. Pertama,
adalah Keuntungan Skala Besar (Scale Economies) yang terjadi karena baik bahan
baku maupun pasar sebagian telah tersedia pada perusahaan terkait yang ada pada
lokasi tersebut. Biasanya keuntungan diukur dalam bentuk penurunan biaya
produksi rata-rata bila berlokasi pada suatu konsentrasi industri. Kedua, adalah
Keuntungan Lokalisasi (Localisation Economies) yang diperoleh dalam bentuk
penurunan (penghematan) ongkos angkut baik untuk bahan baku maupun hasil
produksi bila memilih lokasi pada konsentrasi tertentu. Ketiga, adalah keuntungan
karena penggunaan fasilitas secara bersama (Urbanization Economies) seperti
listrik, gudang, armada angkutan, air dan lainnya. Biasanya keuntungan ini diukur
dalam bentuk penurunan biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan fasilitas
tersebut secara bersama.
4) Konsentrasi Permintaan

17
Faktor keempat yang ikut menentukan pemilihan lokasi kegiatan ekonomi
adalah konsentrasi permintaan antar wilayah (Spatial Demand). Dalam hal ini
pemilihan lokasi akan cenderung menuju tempat dimana terdapat konsentrasi
permintaan yang cukup besar. Bila suatu perusahaan berlokasi pada wilayah
dimana terdapat konsentrasi permintaan yang cukup besar, maka jumlah penjualan
diharapkan akan dapat meningkat. Disamping itu, biaya pemasaran yang harus
dikeluarkan perusahaan menjadi lebih kecil karena pasar telah ada pada lokasi
dimana perusahaan berada. Keadaan ini selanjutnya akan dapat pula
meningkatkan volume penjualan yang selanjutnya akan dapat pula memperbesar
tingkat keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan bersangkutan.
Konsentrasi permintaan antar wilayah merupakan hal yang wajar terjadi.
Untuk barang konsumsi, keadaan ini terutama terjadi karena konsentrasi
penduduk pada wilayah-wilayah tertentu misalnya di daerah perkotaan, daerah
pertambangan, pertanian, didekat pelabuhan dan lainnya. Sedangkan untuk
barang-barang setengah jadi (intermediate inputs), konsentrasi permintaan antar
wilayah ini terjadi karena adanya konsentrasi industri yang menggunakan barang
setengah jadi tersebut. Pada negara sedang berkembang, dimana fasilitas
angkuttasi belum menyebar secara luas ke seluruh pelosok daerah, maka
konsentrasi permintaan antar wilayah ini akan cenderung lebih tinggi.
5) Kompetisi Antar Wilayah
Faktor kelima yang dapat mempengaruhi pemilihan lokasi kegiatan
ekonomi adalah tingkat persaingan antar wilayah (Spatial Competition) yang
dihadapi oleh perusahaan dalam memasarkan hasil produksinya. Persaingan antar
wilayah dimaksudkan disini adalah persaingan sesama perusahaan dalam wilayah
tertentu atau antar wilayah. Bila persaingan ini sangat tajam, seperti pada Pasar
Persaingan Sempurna (Perfect Competition), maka pemilihan lokasi perusahaan
akan cenderung terkonsentrasi dengan perusahaan lain yang menjual produk yang
sama. Hal ini dilakukan agar masing-masing perusahaan akan mendapatkan posisi
yang sama dalam menghadapi persaingan sehingga tidak ada yang dirugikan
karena pemilihan lokasi perusahaan yang kurang tepat. Sebaliknya, bilamana
persaingan tidak tajam atau tidak ada sama sekali seperti halnya pada Pasar

18
Monopoli, maka pemilihan lokasi perusahaan akan cenderung bebas, karena
pembeli akan tetap datang dimana saja perusahaan berlokasi.
Pengertian persaingan antar wilayah sedikit berbeda dengan pengertian
persaingan yang biasa dalam ilmu ekonomi. Persaingan dalam pengertian Ilmu
Ekonomi dapat diukur dengan perbandingan harga jual produk yang sama antar
perusahaan yang bersaing. Suatu perusahaan dapat dikatakan mempunyai daya
saing tinggi bila harganya lebih rendah dari harga produk saingan dan sebaliknya.
Tetapi tidak dijelaskan lebih lanjut harga dimana, apakah harga pabrik atau harga
di tempat pembeli. Dalam pengertian persaingan antar wilayah, harga yang
dimaksud adalah harga ditempat pembeli yang merupakan harga pabrik ditambah
dengan angkos angkut ke tempat pembeli. Dengan demikian, dalam pengertian
harga persaingan antar wilayah telah termasuk unsur lokasi perusahaan, dimana
daya saing perusahaan akan menjadi lebih kuat bila berlokasi dekat dengan
konsumennya.
6) Harga dan Sewa Tanah
Faktor keenam yang mempengaruhi pemilihan lokasi kegiatan ekonomi
adalah tinggi rendahnya harga atau sewa tanah. Dalam rangka memaksimalkan
keuntungan, perusahaan akan cenderung memilih lokasi dimana harga atau sewa
tanah lebih rendah. Hal ini terutama akan terjadi pada perusahaan atau kegiatan
pertanian yang memerlukan tanah relatif banyak dibandingkan dengan perusahaan
industri atau perdagangan. Pemilihan lokasi dalam hal ini menjadi penting karena
harga tanah biasanya bervariasi antar tempat. Harga tanah akan tinggi bila
terdapat fasilitas angkuttasi yang memadai untuk angkutan orang atau barang.
Disamping itu, khusus untuk daerah perkotaan, harga tanah bervariasi
menurut jarak ke pusat kota. Bila sebidang tanah berlokasi dekat dengan pusat
kota, maka harga per meter perseginya akan sangat mahal. Sebaliknya harga tanah
tersebut akan jauh lebih murah bila tanah tersebut terletak jauh di pinggir kota.
Karena itu, faktor harga tanah ini juga merupakan faktor penting dalam penentuan
lokasi dan penggunaan tanah (land-use) untuk kegiatan ekonomi dan perumahan
di daerah perkotaan .

F. Pengaruh Penentuan Lokasi Usaha Terhadap Bisnis

19
Penentuan lokasi usaha merupakan hal yang penting dalam mendirikan
suatu usaha. Karena semakin strategis lokasi dari usaha tersebut maka semakin
memberikan dampak yang baik untuk perusahaan seperti menambah pendapatan
perusahaan, menambah konsumen perusahaan, dan sebagainya.
Sebagai contoh, lokasi yang dekat dengan tempat yang menyediakan bahan
baku dapat meminimalkan biaya transportasi perusahaan dan memaksimalkan
keuntungan perusahaan. Dan sebaliknya, jika lokasi perusahaan jauh dari tempat
bahan baku, maka akan semakin besar biaya transportasi bahan baku yang harus
dikeluarkan.
Untuk itu, penentuan lokasi usaha sangat berpengaruh terhadap
perkembangan bisnis. Karena semakin strategi lokasi uusaha, semakin besar
pendapatan yang diperoleh perusahaan. Dan begitupun sebaliknya, semakin tidak
strategisnya lokasi perusahaan, maka akan memberikan dampak yang negatif
untuk perusahaan seperti menambahnya pengeluaran-pengeluaran perusahaan.
Apabila perusahaan tepat dalam menentukan lokasinya, tentu hal tersebut
akan memberikan dampak positif bagi perusahaan itu sendiri seperti
meningkatnya pendapatan perusahaan, dan sebagainya. Namun, jika perusahaan
salah dalam menentukan lokasinya, hal tersebut justru akan memberikan dampak
yang negatif seperti rendahnya daya jual perusahaan, menurunnya pendapatan
perusahaan, bahkan yang lebih parah perusahaan tersebut bisa mengalami
kegagalan dalam bisnisnya. Hal ini bisa disebabkan karena kurangnya analisis dan
perhatian perusahaan terhadap faktor-faktor yang ada disekitar lingkungan lokasi
tersebut.
Rendahnya daya jual dikarenakan kurangnya konsumen yang ada disekitar
lokasi tersebut, atau juga bisa disebabkan kurangnya kemampuan masyarakat
disekitar lokasi untuk mengkonsumsi produk perusahaan. Rendahnya daya jual ini
pun dapat mengakibatkan penurunan dalam pendapatan karena jumlah barang
yang diproduksi lebih besar dari jumlah barang yang dijual, bahkan jika terus
dibiarkan, aktivitas produksi perusahaan bisa dihentikan karena kurangnya modal
yang dimiliki perusahaan. Hal ini pun dapat mengakibatkan perusahaan
mengalami kegagalan sehingga perusahaan dengan kata lain akan ditutup.

20
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Lokasi merupakan tempat untuk melayani konsumen, dapat pula diartikan
sebagai tempat untuk memajangkan barang-barang dangangannya. Konsumen
dapat melihat langsung barang yang diproduksi atau dijual dengan berbagai jenis,
jumlah maupun harganya. Dengan demikian, konsumen dapat lebih mudah
memilih dan bertransaksi atau melakukan pembelanjaan terhadap produk yang
ditawarkan secara langsung.
Disamping lokasi perusahaan, perlu juga dipikirkan tata letak sebagai
tempat melakukan kegiatan usaha. Tata letak ini dikenal dengan nama layout.
Layout yang perlu dilakukan adalah terhadap gedung, baik tempat actor, bentuk
gedung, atau lainnya yang berkaitan dengan gedung tersebut. Kemudian, layout
ruangan beserta isinya, kursi, meja, lemari, mesin, peralatan dan sebagainya.
Penentuan layout juga perlu dilakukan secara cermat dengan
mempertimbangkan berbagai actor, seperti keamanan, kenyamanan, keindahan,
efisiensi, biaya, fleksibilitas, dan pertimbangan lainnya.
Dalam menentukan lokasi usaha, tentu harus mempertimbangkan beberapa
faktor tertentu, seperti: Peluang usaha, Tenaga kerja, Transportasi, Akses parkir,
Kepadatan penduduk, Kekuatan daya beli masyarakat, Ketersediaan bahan baku
Pemilihan lokasi tergantung dari jenis kegiatan usaha atau investasi yang
dijalankan. Setiap perusahaan paling tidak memiliki empat lokasi yang
dipertimbangkan sesuai keperluan perusahaan, yaitu lokasi untuk kantor pusat,
lokasi untuk pabrik, lokasi untuk gudang, dan lokasi untuk kantor cabang.
Penentuan lokasi harus dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Kesalahan dalam menentukan lokasi akan berakibat fatal bagi suatu usaha.
Kerugian yang diderita perusahaan sangatlah besar.
Layout merupakan proses penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang
dapat menentukan efisiensi produksi atau operasi. Perencanaan berkenaan dengan
produk, proses, sumber daya manusia, dan lokasi.

21
DAFTAR PUSTAKA

Af, Abdurrahman. 2013. Metode Penentuan Lokasi Usaha. http://


catatankecil.bogspot.com/2013/02/metode-penentuan-lokasi-usaha.html.
online. diakses pada 5 Maret 2016.
Sumakul, Meylani. 2015. Pentingnya Penentuan Lokasi dan Layout dalam Usaha.
http://mfekon.blogspot.co.id./2015/11/pentingnya-penentuan-lokasi-dan-
layout. online. diakses pada 5 Maret 2016.
Susanti, Hery. 2014. Teknik Menentukan Lokasi dan Layout.
http://putuarisafitri.blogspot.co.id./2014/01/teknik-menentukan-lokasi-dan-
layout. online. diakses pada 5 Maret 2016.

22

Anda mungkin juga menyukai