Anda di halaman 1dari 54

Kelompok 3 : Hibah tetap dikenakan pajak hibahnya

Bagaimana kalau jangka waktu hak guna bangunan sudah habis sedangkan masih ada hak
tanggungan yang membebaninya, bagaimana melunasi hutang ke bank jika sumber utama
pelunasan hutangnya sertpikat hak guna bangunan tersebut?
Jawab : 
Versi Hukum Online :

Jika HGB tidak diperpanjang dan jangka waktunya telah berakhir, maka HGB tersebut
hapus. Jika HGB hapus, maka hak tanggungan juga menjadi hapus. Akan tetapi, pada umumnya
bank akan memperjanjikan dalam Akta Pemberian Hak Tanggungan bahwa pemberi hak
tanggungan (debitur/pihak ketiga) memberikan kewenangan kepada pemegang hak tanggungan
(kreditur) untuk menyelamatkan obyek hak tanggungan, jika hal itu diperlukan untuk
pelaksanaan eksekusi atau untuk mencegah menjadi hapusnya atau dibatalkannya hak yang
menjadi obyek hak tanggungan karena tidak dipenuhi atau dilanggarnya ketentuan undang-
undang.
 
Jika HGB hapus dan hak tanggungan juga menjadi hapus, maka yang dapat dilakukan oleh bank
adalah menggugat Anda atas dasar wanprestasi jika Anda tidak bisa memenuhi kewajiban Anda
berdasarkan perjanjian kredit antara Anda dan bank.

KELOMPOK 4

Hibah lisan?

PP 24 1997, PASAL 37, hibah harus melalui akta ppat, namun dalam keadaan tertentu
berdasarkan pasal 2, secara lisan dapat dilakukan jika kebenarannya dapat dibuktikan.

Ajb bisa dibuat saat objek lunas

Hibah hanya dapat dilakukan jika benda-benda tersebut sudah ada


Pertemuan 3 (Bu Liza)
Pendaftaran Tanah, 2 kegiatan :
1. Pendaftaran tanah pertama kali :
a. Sistematik : Program negara. Dikenal dengan PTSL
b. Sporadik : atas kemauan sendiri atau individu untuk memohon sertipikat. Ex : punya
warisan, kemudian ingin mengajukan
2. Pemeliharaan data :
a. Perubahan fisik : objek tanah
b. Perubahan yuridis : 
 Status (Tanahnya tanah apa)
 Subjek
Peraturan yang harus dibaca :
1. BAB 13 Buku boedi harsono
2. PP 24 Tahun 1997 yang mencabut PP 10 tahun 1961
Dan PP tersebut mengeluarkan permen PMNA 3 TAHUN 1997
3. PPAT (PP 37 TAHUN 1998)
4. Aturan PTSL

Pendaftaran Tanah adalah

Penjelasan Umum Pendaftaran Tanah

Pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan Oleh Pemerintah secara terus
menerus, berkesinambungan dan teratur (mulai dari pengumpulan data sampai jadi data fisik),
meliputi pengumpulan, pengolahan, pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan
data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan
rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti haknya bagi bidang-bidang tanah yang sudah
ada haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya

Menurut pasal 3 jo pp 24 tahun 1997, tujuan pendaftaran tanah


a. Untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan kepada pemegang hak atas
suatu bidang tanah, satuan rumah susun dan hak-hak lain yang terdaftar agar dengan
mudah dapat membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang bersangkutan;
B. Untuk menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan termasuk
pemerintah agar dengan mudah dapat memperoleh data yang diperlukan dalam
mengadakan perbuatan hukum mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah
susun yang sudah terdaftar;
C. Untuk terselenggaranya tertib administrasi pertanahan.

Kegiatan Pendaftaran Tanah

1. Pendaftaran untuk pertama kali


2. Pemeliharaan data

Sistim Pendaftaran Tanah : pendaftaran hak dan akta

System publikasi : Positif : negara menjamin, negative :

Pasal 32 PP 24 tahun 1997 tentang system publikasi

HAT :

1. Hak Penguasaan : Pasal 33 ayat (3) UUD


- Hak Bangsa Indonesia (Pasal 1 UUPA)
- Hak Menguasai Negara (Pasal 2 UUPA)
- Hak Individu :
a. Primer : hak milik, hak guna bangunan, hak guna, hak pakai
b. Sekunder
2. Hak Atas Tanah
1. Lembaga hukum : Pasal 20 UUPA
2. Hubungan hokum : ada beberapa permasalahan
a. Bagaimana hubungan hokum untuk permohonan hak?
Pemberian dan ….
b. Pengalihan hak
3. Membebankan ha katas tanah dengan hak tanggungan
4. Melepaskan
5. Pendaftaran

Ujian MID TEST : KASUS

Kasus 1 : Pendaftaran Tanah

Pendaftaran : permohonan dan pemberian

Sejak tahun 1960, bahwa tanah : tanah milik adat dan tanah negara. Pemberian haknya berbeda
antara tanah negara melakukan permohonan sedangkan tanah milik adat dengan pemberian.

Tahun 1960 : Tanah tanah perkebunan yang ditinggalkan dikuasai oleh negara.

Tanah milik adat hanya diberikan oleh WNI tunggal (Pasal 20 UUPA)

Pendaftaran tanah untuk tanah negara dan tanah milik adat

Kasus untuk minggu depan presentasi (1,2,5,7)

Jawaban kasus dengan garis bantu

Tuan A memiliki sebidang tanah seluas 1000 m2 dikelurahan cideng Jakarta timur, dengan NJOP
pada saat ini sebesar 10jt permeter persegi, tanah tersebut dimilikinya sejak tahun 1958 yang
tercatat dalam qohir C.01115. Pada tanggal 10 oktober tahun 2010 tuan A tersebut meninggal
dengan meninggalkan seorang isteri dan 3 orang anak yang semuanya sudah dewasa. Isteri dan
anak-anaknya datang ke bpn tanggal 20 februari 2020 untuk melakukan pendaftaran pertama kali

Pemohon bisa melakukan pendaftaran secara langsung atau melalui PPAT

Pertanyaan :

1. Buatlah garis bantu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut


2. Buatlah persyaratan-persyaratan apa saja yang diperlukan untuk proses tersebut?
(bagaimana prosesnya, Data yang dibutuhkan dalam hal konversi tanah dari tanah adat ke
hm, dokumen terkait meninggal, isteri dan anak melakukan pendaftaran, syarat apa saja
yang diperlukan dalam hal pendaftaran) : dirinci data dari yang pokok, pendaftaran tanah
secara sporadik, tanah yang belum bersertipikat.
Untuk syarat harus rapih (harus berurut):

Ex : 10 oktober meninggal apa yang dibutuhkan?

1. Meninggal punya keluarga ga? Buktikan dengan surat nikah


2. Yang ngajuin isteri dan anak (akta kelahiran anak, kartu keluarga, ktp, dsb, pembuktian ia
sudah tidak ada (surat kematian, surat keterangan waris)
3. Jangan lupa PPB (karena sudah masuk online, januari langsung pakai PBB tahun
berikutnya)

TUGAS KUMPULKAN MINGGU DEPAN!!!

YANG KEMARIN ONLINE

BPHTB WARIS : Sejak naik 350 tidak ada perkalian 50 persen


Pelajarin kasus :
Pelajarin teori awal
PT
Sertipikat
Penguasaan
Pasal pasal
Apa itu pt dan tujuannya
Penguasaan atas tanah dihubungkan uupa dan pp 24

KASUS JUAL BELI BERLAPIS (yang kemarin)


Tahun dilihat peristiwa tersebut
Cocokan dasar hukum yang ibunya kasih
Kalau belum jangan dicantumkan, dicantumkan pada saat berlaku
Tahun terakhir dicantumkan yang semuanya ada
Ujian kerjain di folio, scan kirim ke ibunya. Sampai jam 3
Pakai peristiwa hukum yang sebelum ppjb (
Surat permohonan terlebih dahulu, baru
Harga jual sudah ada pas ppjb atau njop?
Pakai harga jual aja. Untuk pembayaran pajak liat yang tertinggi
Soal sedikit menjebak. Masukin data data sama seperti apa yang diminta. Liat data data dan
tahun berlakunya

Sistematik jangka waktu pengumuman 14 hari


Jangka waktu :
Sporadic : 60 hari (Pasal 26 PMNA 3 TAHUN 1997)
Dalam satu bulan diterbitkan sertipikat sehingga pakai dasar hukum pengumuman saja.
Bedakan secara sistematik dan sporadic : dijawaban
Sistematik : PNBP 0 yang dibayar hanya pbhtb, boleh terhutang.
Kalau sporadik boleh terhutang.
Kalau baru buat ajb :
Ktp
Ipeda
Ajb
Kalau sudah dibuat maka ajb diatas :
AJB DIATAS
Kalau untuk pt 1x baru duatas

Tahun awal
Data kepemilikan orang tersebut : tahun sekian memiliki apa?
UUPA
Kohir
KTP yang menyatakan dia wni
Tahun selanjutnya (masuk pristiwa yang terjadi) 17 juli 1980
Dasar kepemilikan (girik)
Data data orang (sebutkan dasar dasar hukumnya)
26 april 1995 (Tuang B meninggal)
Dasar kepemilikan tanah
Dasar perolehan
Ktp, akta kematian, waris, keterangan tidak sengketa, keterangan riwayat tanah
(lihat apakah pbb atau ipeda)
Peristiwa hukum keempat
PPJB : perjanjian untuk membuat peristiwa hkum, kalua peristiwa hukum terpenuhi
Pendaftaran Pertama kali
Jangan dimasukin ppjb karena ppjb bukan perbuatan hukum, tetapi dibuat ajb aja

Yang terakhir diurutkan + ditambah pertama kali.


PPAT ditambah
Bukti pembayaran PNBP
Perhitungan :
1. Pajak : PPH dan BPHTB peristiwa hukum yang terakhir (Waris)
Itung BPHTB waris
2. PNBP :
1. Pengukuran
2. Pemeriksaan
3. Pensertipikatan
SIstematik ga ada PNBP
Apa kegiatan kantor pertanahan :
Tidak ada tipex kalua salah coret renvoi
NPWP 2008 sebelum 2008 ga perlu NPWP
PPJB GA MASUK KE TABEL
Jawab berurutan soal ada 6
Digaris bantu pnbp ga perlu ditulis
Digaris bantu dibuat tanda perperistiwa hukum (buat a,b,c,d) jadi ga perlu ditulis dibawah garis
bantu langsung buat tabel aja

SABTU UJIAN JAM 11


BPHTB Berlaku PMA 3 1997, UU 28/2009
BPHTB pertamakali keluar :
Pertama kali 30 jt
Tapi kita mengambil BPHTB ini dijakarta maka disesuai dengan pergub
Pada tahun 2011 otda : bphtb diserahkan daerah masing2
Untuk pergub dki : 80jt
Waris 100jt
Sekarang waris 350jt dikali 5 persin
LUAS TANAH X HARGA – 350JT X 5 % : DICEK LAGI YA
Peralihannya 80jt kalau yang lain 60jt
Dilihat Pergub itu mulai berlaku 2011 diperbaruhi lagi ke tahun 2016, lihat peristiwa waris tahun
berapa? Kalau
(Luas Tanah x Harga - 100 jt - 50% x 5%) : DICEK LAGI YA
Kalau salah jangan ditipex gausah direnvoi dicoret aja.
Pertemuan I after mid test
PEMELIHARAAN DATA
DASAR Hukum
1. PP 24 Tahun 1997
2. PMNA 3 TAHUN 1997
Pengertian pemeliharaan data pendaftaran tanah dilakukan jika terjadi perubahan data fisik dan
yuridis objek pendaftaran tanah yang sudah di daftar.
Perbedaan data fisik dan yuridis :
Keterangan tentang letak batas luas dan bidang tanah srs, ada atau tidak bangunan yang berdiri
diatas tanah tersebut
Status hak atas tanah, siapa pemilik hak atas tanah, dan beban apa yang ada diatas tanah tersebut

Semua yang ada perubahan wajib didaftarkan yang punya atau PPAT Pasal 37
Daftarnya di kantor pertanahan.

Data fisik bisa terjadi : pemisahan, kalau terjadi pemecahan (Pasal 133 ayat (1) dan (4))
5 hal yang menyangkut data yuridis :
1. Pemisahan bidang tanah di bagi dua
2. Pemecahan dibagi berdasarkan tata ruang. Kalua lebih dari 5 bidang harus izin tata ruang
kalau dibawah pakai tapak bidang.
3. Penggabungan hanya bisa jika tanah itu berbatasan dan pemilik tanahnya sama
4. Tanah tumbuh (tanah yang tumbuh karena alam (misalnya dari letusan gunung berapi
pasir pasirnya tumbuh, reklamasi bukan merupakan tanah tumbuh)
5. Tanah musnah (karena abrasi laut atau sungai biasanya tanah tanah yang berada dipinggir
pantai karenanya tanah dipinggir pantai tidak dapat dipergunakan)
Yang menyangkut data yuridis :
1. Bagaimana status (perubahan terhadap status) : status tanah yang berubah, misalnya hgb
diubah menjadi hm. Ada 5 macam :
1) Penurunan hak atau peningkatan hak (hak guna bangunan jadi hak milik)
2) Pembebanan hak : sudah mendaftarkan hak
Ex : Hak pengelolaan yang dibebankan hak milik dan hak pakai
HPL tidak dapat dibebankan dengan HM hanya HGB dan HP
3) Jika terjadi status perubahan karena pemberian hak : pemberian hak bisa hgb diatas
tanah hak milik
4) Perubahan status jika terjadi perpanjangan hak : perpanjangan maksimal 2 kali, dilihat
jangka waktu dan siapa pemiliknya. Jangka waktu HP 10 tahun. HGB DAN HGU
Perpanjangan maksimal 2 kali, setelah itu menjadi tanah negara lagi.

2. Bagaimana subjek (perubahan terhadap subjek/pemilik) : menyangkut komparisi


pembuatan akta.
Note : jawab ujian sesuai apa yang ada jangan yang ga disuruh malah tulis.
1) Perbuatan hukum pemindahan hak (inbreng, peleburan, jual beli, hibah, lelang)
2) Jika terjadi waris (waris bukan perbuatan hukum) : misalnya sertipikat atas nama X,
maka tanah tersebut otomatis akan berpindah ke ahli warisnya.
3) Perubahan subjek karena putusan pengadilan/penetapan pengadilan.
Baca PP 24 Tahun 1997
Pasal 42 PP 24 Tahun 1997 : kalau tanah warisan harus dibagi terlebih dahulu, baru di jadikan
jaminan hutang atau melakukan perbuatan hukum lainnya. Biasanya bank ga akan mau kalua
subjek hukumnya sudah meninggal, oleh karena itu harus di pindahkan dulu keatas nama ahli
waris. Nanti dibuat akta pembagian hak Bersama. Kalau pemilik tanah sudah meninggal dan
belum dibalik nama maka batal demi hukum.
Pasal 36 PP 24 : setiap perbuatan hukum wajib untuk mendaftarkan. Siapa yang wajib
mendaftarkan pemegang hak atas tanah tersebut atau oleh PPAT (Pasal 37). Maka akta PPAT
wajib di daftarkan kepada BPN paling lambat 7 hari kerja (Pasal 37 jo Pasal 40)
Kelompok 5 :
Pembagian hak Bersama :
1. Peristiwa hukum waris
2. Pembagian hak karena sengaja diciptakan karena adanya suatu perjanjian (antara
pembagian hak berssama lalu dipisah)
3. Putusan penetapan pengadilan (perbuatan hukum, dasar hukum, dokumen, tahapan)
Hasil tugas : email dan presentasi.
PPAT
Dasar hukum :
1. PP 37 tahun 1998 JO PERKABAN 1 Tahun 2006 Tentang Peraturan Pelaksana PPAT
2. PERKABAN 23 Tahun 2009 Tentang Perubahan (ada fungsi pokok dan tugas pokok
PPAT)
3. PERKABAN 8 Tahun 2012 Tentang Blanko
Pemeliharaan data (akta akta yang dibuat PPAT). Akta yang dapat dibuat oleh PPAT : (Perkaban
Nomor 8 Tahun 2012)
1. Jual beli
2. Tukar Menukar
3. Hibah
4. Pemasukan dalam perusahaan
5. Pembagian hak Bersama
6. Pemberian HGB
7. APHT
8. SKMHT
Apakah semua akta yang dimintakan oleh client untuk membuat suatu akta apakah dapat dibuat?
Tidak semua, kita juga dapat menolak jika terdapat hal-hal yang dimaksud dalam Pasal 39,
PPAT dapat menolak (Pasal 39 PP nomor 24 Tahun 1997)
Jadi kalau mau buat akta :
1. Dasarnya apa? (sertipikatnya mana?)
Sertipikat didalam agunan tidak boleh dilakukan jual beli tanpa persetujuan bank yang
bersangkutan
Setelah akta dibuat kita wajib mendaftarkan 7 hari
Sebelum akta dibuat, ada kewajiban kewajiban yang dipenuhi oleh PPAT :
1. Sebelum pembuatan akta
2. Pada saat pembuatan akta
3. Setelah pembuatan akta
a. Kewajiban sebelum pembuatan akta (PERKABAN 8 Tahun 2012)
1. PPAT harus menerima bukti atas surat-surat lengkap dari para pihak dan menelitinya
PPH dan BPHTB harus lunas sebelum pembuatan akta. Sertipikat ga boleh fotocopy
harus asli
2. PPAT harus meminta identitas para pihak, NPWP, bila ada surat kuasa juka
dimintakan
3. PPAT harus menerima surat sektor pajak (sepert PPh, BPHTB, PBB)
Sehingga pajak dibayar dimuka, tidak boleh ada hutang pajak
4. PPAT harus meminta surat keterangan tanah tidak sengketa
5. PPAT haris melakukan pengecekan surat-surat yang diberikan para pihak ke kantor
Badan Pertanahan Nasional
Kita melakukan pemeriksaan fisik kepada BPN, setelah BPN menyatakan clear tidak
(overlet?)
6. Meminta Nomor NIB bila belum mempunyai NIB maka dilakukan plotting terlebih
dahulu sebelum dicek ke Kantor BPN
Untuk sertipikat lama tidak ada NIB, oleh karena itu kita mesti kelapangan
(liat di diktat)
b. Kewajiban pada saat pembuatan akta
1. Para pihak harus hadir dihadapan PPAT;
Wilayah jabatan PPAT kab/kota lebih kecil daripada notaris;
2. PPAT membuat 2 rangkap originali (asli yang artinya di ttd para pihak) yang mana :
1) Untuk PPAT (disimpan dikantor PPAT)
2) Untuk diserahkan ke Kantor BPN
3. Pihak kedua telah mengetahui letak fisik dan yuridis dari objek dalam akta tersebut;
4. Harus dihadiri oleh 2 orang saksi;
Yang mengetahui tentang peristiwa hukum tersebut (boleh notaris, atau dari para
pihak)
5. Akta sebelum dittd harus dibacakan dan dijelaskan oleh PPAT kepada para pihak;
(apakah para pihak tersebut setuju atau tidak?)
6. Pada waktu penandatanganan akta harus disaksikan oleh para pihak, saksi-sakksi, dan
PPAT;
(ttd harus dibuat oleh para pihak)
7. Pembacaan, penjelasan, dan penandatanganan akta tersebut merupakan satu kesatuan
maka dilakukan pada hari yang sama

c. Kewajiban setelah pembuatan akta


1. Selambat-lambatnya dalam 7 hari kerja wajib mendaftarkan lembar kedua akta
tersebut ke kantor pertanahan untuk didaftarkan; yang di daftarkan originali ke 2
beserta data-data pendukung seperti identitas.
2. Lembar ke-2 dari akta diserahkan pada kepala kantor pertanahan (untuk di proses,
untuk sekarang online, bayar sps, nanti keluar bukti yang nantinya akan dijadikan
bukti pendaftaran)
3. Pemberitahuan secara tertulis kepada Klien (melalui pos), bahwa akta sudah
didaftarkan (Namun, pada prakteknya pegawai PPAT memberitahukan via SMS)
4. Mencatatkan tanggal dan nomor akta pada Buku Induk Akta, untuk memberikan
laporan kepada Kantor Pertanahan dan Kantor pajak
Nanti dicatat ke buku reporterium yang akan diberi tahu kepada Majelis Pengawas
setiap bulan sebelum tanggal sepuluh. Kalau notaris setiap bulan ditutup (jadi setiap
bulan nomornya mulai dari 1). Kalau PPAT setiap awal tahun (ditutup tanggal 31
desember. Walaupun tidak ada akta harus tetap melapor jadi nanti diisi NIHIL)
laporan pertama ke BPN Kabupaten, Kanwil, Di Pemda. (Majelis pengawat PPAT :
MP2D (Kepala kantor : kepalanya) untuk daerah, MP2W untuk wilayah (Ka kanwil :
kepala nya)yang tugasnya hanya mengawasi tidak perlu memberi laporan)

Pasal 19 ayat (2) huruf c Pasal 32, Pasal 38 : bukti system pendaftaran tanah positif
bertendesi negative
Pertemuan 2 After UTS
Ada 2 Kasus :
Jual beli sebagian
Jual beli utuh

Kasus 1
Tuan X pada tahun 1995 memiliki sebidang tanah diatas sertipikat HGB Nomor 0911/Cideng,
seluas 400 m2, tuan X tersebut pada tanggal 9 Aopril 2020 menjual tanah tersebut kepada suami
isteri Tuan P dan Ny. Z, harga jual beli yang disepakati adalah sebesar 2 Milyar

Kasus II
Tuan A pada tahun 1990 memiliki sebidang tanah SHM nomor 202/Cilangkap, seluas 1000 m2
pada tanggal 9 April 2020 tanah tersebut dijual kepada tuan B seluas 400 m2 bagian barat
dengan harga 800 Juta.
Tugas :
1. Buatlah garis bantu terhadap kasus tersebut!
2. Surat-surat apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan AJB!
3. Adakah pajak-pajak yang harus dibayar
4. Surat-surat apa saja yang harus disampaikan kepada kantor pertanahan setempat
5. Kegiatan-kegiatan apa saja yang harus dilakukan oleh kantor pertanahan setempat, agar
terbit sertipikat atas nama pembeli dan berapa lama waktunya
6. Hitung biaya biaya yang harus dibayarkan
Jawab
Nomor 1
KASUS I
Buat dari UUPA
Tahun 1990
2020
KASUS II
Buat dari UUPA
Tahun 1995
2020
Nomor 2
KASUS I
1) Sertipikat HGB Nomor 0911/Cideng
2) Identitas penjual :
1. Ktp
2. Akta nikah
3. KK
4. NPWP
3) Surat kuasa (bila dikuasakan)
4) Surat persetujuan (bila penjual tidak hadir)
5) Identitas pembeli :
1. KTP
2. Akta Nikah
3. KK
4. NPWP
6) surat keterangan tanah tidak sengketa
7) cek bersih sertipikat (Validasi)
8) pembayaran PBB Lunas
9) Pembayaran PPH
10) Pembayaran BPHTB
KASUS II (PEMISAHAN : Sertipikat dibagi 2. Pemisahan sebagian : luas lebih kecil
kayak disoal, sertpikat dipisah dibuat 2 sertipikat. kalau pemisahan kecil tergantung BPN,
sertipikat induk bisa tetap, hanya dikurangi luas, atau dibuat dua sertpikat. Kalau
pemecahan kavling dibuat beberapa bagian, kalau lebih dari 5 bagian dimintakan sevlen
(dinas tata ruang dari pemda) dibawah 5, minta taplak kavling ke BPN) -> posisinya
setelah tanah tidak sengketa)
1. Sertpikat Hak Milik Nomor 202/Cilangkak, Sertipikat di cek di kantor pertanahan
(PMNA 3 Tahun 1997 Pasal 92-133)
2. Identitas para pihak :
Penjual
1. KTP Tuan A (karena disebutkan A maka ia dianggap belum menikah)
2. KK
3. NPW
Pembeli
1. KTP
2. KK
3. NPWP
Kalau Badan Hukum :
1. AD dan Perubahan
2. NPWP
3. Surat kuasa (jika penjual tidak hadir akta notaris) (kalau pembeli boleh dibawah tangan)
4. Kalau isteri tidak hadir (Surat persetujuan) : kalau ga ada dalam soal ga usah di tulis
5. Dilihat tanah itu ada sita/punya anak dibawah umur? Kalau ada dimintakan penetapan
pengadilan, jika sertipikat dari lelang diminta risalah lelang
6. Surat keterangan tidak sengketa (dari kepala desa)
7. Kalau HGB (Subjeknya PT) maka jangan lupa minta ijin lokasi (untuk apa PT membeli
tanah apakah sesuai dengan peruntukannya)
8. SPPT Tahun terakhir dan bukti pembayaran pajak PBB
Kalau DKI lihat 10 tahun kebelakang
9. Tanah itu kosong atau bangunan, kalua ada bangunan minta IMB
10. Bukti Pembayaran PPH dan BPHTB
Nomor 3
KASUS I
Pajak
-Luas Tanah : 400 m2
-Nilai Transaksi : Rp. 2.000.000.000
🡪 PPh = 2.5% x NPOP
= 2.5% x Rp. 2.000.000.000
= Rp. 50.000.000

-PPh dibayarkan oleh Penjual yaitu Tuan C=X (Dasar Hukumnya adalah Pasal 2 ayat (1)
huruf a PP 34/2016)

🡪 BPHTB = (NPOP – NPOPTKP) x 5%


= (Rp. 2.000.000.000 – Rp. 80.000.000) x 5%
= Rp. 96.000.000

-BPHTB dibayarkan oleh Pembeli, yaitu Tuan P dan Nyonya Z (Dasar Hukumnya adalah Pasal
7 ayat (1) PERDA DKI No. 18 Tahun 2010)
KASUS II
-Luas Tanah : 400 m2
-Nilai Transaksi : Rp. 800.000.000

🡪 PPh = 2.5% x Transaksi


= 2.5% x Rp. 800.000.000
= Rp. 20.000.000

-PPh dibayarkan oleh Penjual yaitu Tuan C=X (Dasar Hukumnya adalah Pasal 2 ayat (1)
huruf a PP 34/2016)
BPHTB Nihil (karena transaksi dibawah 2 milyar) (PERGUB DKI Nomor 13 Tahun
2016)

-BPHTB dibayarkan oleh Pembeli, yaitu Tuan P dan Nyonya Z (Dasar Hukumnya adalah Pasal
7 ayat (1) PERDA DKI No. 18 Tahun 2010)

Nomor 4
Seperti nomor 2
Tambahkan :
1. AJB Tuan A dan Tuan B
AJB Tuan X dan Tuan P dan Nyonya Z
2. Formulir tambah (kalau peruntukan tanahnya untuk dibangun pakai advice planning)
3. Surat kuasa dari PPAT
4. Surat Pengantar dari PPAT
5. Buti Pembayaran PNBP
Nomor 5
Kegiatan Kantor Pertanahan untuk Pemeliharaan Data (Pasal 105 PMNA No. 3/1997):
Pasal 94 s/d 110 PMNA Nomor 3 Tahun 1997
a. Setelah semua dokumen permohonan diberikan kepada PPAT selaku kuasa dari
pemegang hak, Kepala Kantor Pertanahan Administrasi Jakarta Pusat meneliti
kelengkapan dokumen dan memberikan tanda terimanya (Pasal 103 ayat (4) PMNA
No. 3/1997);
b. Pencatatan Peralihan Hak pada Buku Tanah, Sertipikat, dan Daftar lainnya dilakukan
sebagai berikut (Pasal 105 ayat (1) PMNA No. 3/1997) :
1) Nama pemegang hak lama, yakni Tuan X dalam buku tanah dicoret dengan tinta
hitam dan dibubuhi paraf Kepala Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta
Selatan, atau Pejabat lainnya yang ditunjuk;
2) Nama pemegang baru yakni Tuan P dan Nyonya Z dituliskan pada halaman dan
kolom yang ada dalam buku tanah dengan dibubuhi tanggal pencatatan dan
kemudian ditandatangani oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Administrasi
Jakarta Pusat atau Pejabat lain yang ditunjuk dan cap Kantor Pertanahan
setempat;
3) Kegiatan huruf a dan b juga dilakukan pada sertipikat hak yang bersangkutan dan
daftar-daftar umum lain yang memuat nama pemegang hak lama;
4) Nomor hak dan identitas lain dari tanah yang dialihkan dicoret dari Daftar Nama
Pemegang Hak Lama, yaitu Tuan X dan nomor hak dan identitas dituliskan dalam
Daftar Nama Pemegang Hak baru, yaitu Tuan P dan Nyonya Z.
Bagaimana kalau pemisahan? Kasus nomor I
Prosesnya hampir sama tetapi dipisah dulu, dibuat AJB, kemudian sertipikat lama kalau
pemisahan tetap di coret luasnya, ditulis sisanya, dan pada sertipikat baru ditulis dibelakangnya,
dari mana asal tanah tersebut.
c. Apabila pemegang hak baru lebih dari satu orang dan hak tersebut dimiliki Bersama,
maka untuk masing-masing pemegang hak atas tanah itu dibuatkan daftar nama dan
dibawah nomor hak atas tanahnya diberi garis bawah bertinta hitam (Pasal 105 ayat
(3) PMNA No. 3/1997);
d. Sertipikat hak yang dialihkan, diserahkan kepada pemegang hak baru yakni Tuan P
dan Nyonya Z melalui kuasanya yaitu PPAT (Pasal 105 ayat (4) PMNA No. 3/1997).
Untuk pemisahan baca 133 (prosesnya)
Untuk pemisahan dan pemecahan PPAT tidak boleh buat akta dulu. Untuk pemisahan dan
pemecahan hanya tanah2 hak saja dan sesuai peruntukan (dilihat di belakang sertipikat, apakah
darat, tanah perkotaan, atau tanah pertanian). Kalau HM tanah pertanian, mau dipecah buat
rumah, ga bisa karena harus ngurus Ijin Peralihan Hak dulu (dijelasin dulu peruntukannya, boleh
ga tanah pertanian di buat rumah? Kalau menurut bpn bisa maka IPH nya keluar).
Kalau untuk ujian dituliskan sesuai dengan soal.
Nomor 6
Berapa biaya2 yang harus dibayar oleh para pihak?

🡪 Biaya PNBP Peralihan Hak (Pasal 16 ayat (2) PP No. 128/2015)


= (1/1000 x Nilai Transaksi atau Nilai Tanah) + Rp. 50.000
= (1/1000 x Rp. 2.000.000.000) + Rp. 50.000
= (Rp.2.000.000) + Rp. 50.000
= Rp. 2.050.000
Jangka waktu 5 hari kerja (lampiran II PerKaBPN RI No. 1 Tahun 2010 Romawi II No. 1
huruf B)
🡪 Biaya Pencatatan Perubahan Nama Pemegang Hak (Lampiran PP No. 128/2015)
= Rp. 50.000 per Bidang

🡪 Honor PPAT (Pasal 32 ayat (1) PP No. 24/2016, yakni maksimal 1% dari Nilai
Transaksi (di atas 1 Miliar Rupiah))
= 1% x Rp. 2.000.000.000
= Rp. 20.000.000

🡪 Biaya Pengecekkan Sertfikat (Lampiran PP No. 128/2015)


=Rp. 50.000 per Bidang

🡪 Total Biayanya adalah


= Rp. 22.150.000

🡪 Jangka Waktu : Berdasarka PERKA BPN No. 1/2010 tentang Standar Pelayanan dan
Pengaturan Pertanahan di dalam Lampiran II, untuk Peralihan Hak Atas Tanah Jual Beli,
Jangka Waktu Pencatatan Balik Nama adalah 5 (lima) hari kerja.

KASUS II
🡪 Biaya PNBP Peralihan Hak (Pasal 16 ayat (2) PP No. 128/2015)
= (1/1000 x Nilai Transaksi atau Nilai Tanah) + Rp. 50.000
= (1/1000 x Rp. 800.000.000) + Rp. 50.000
= (Rp.800.000) + Rp. 50.000
= Rp. 850.000
Jangka waktu 5 hari kerja (lampiran II PerKaBPN RI No. 1 Tahun 2010 Romawi II No. 1
huruf B)
🡪 Biaya Pencatatan Perubahan Nama Pemegang Hak (Lampiran PP No. 128/2015)
= Rp. 50.000 per Bidang
🡪 Honor PPAT (Pasal 32 ayat (1) PP No. 24/2016, yakni maksimal 1% dari Nilai
Transaksi (di atas 1 Miliar Rupiah))
= 1% x Rp. 800.000.000
= Rp. 8.000.000

🡪 Biaya Pengecekkan Sertfikat (Lampiran PP No. 128/2015)


=Rp. 50.000 per Bidang

🡪 Total Biayanya adalah


= 850.000+50.000+8.000.000+50.000
= Rp.8.950.000

🡪 Jangka Waktu : Berdasarka PERKA BPN No. 1/2010 tentang Standar Pelayanan dan
Pengaturan Pertanahan di dalam Lampiran II, untuk Peralihan Hak Atas Tanah Jual Beli,
Jangka Waktu Pencatatan Balik Nama adalah 5 (lima) hari kerja.

PT (Badan Hukum)
Kalau penjual PT dikenakan PPN
Kalau transaksi lebih dari 30M selain kena PPN dia kena tarif barang mewah

Untuk Pemecahan (PNBP)


Biaya Pengukuran yang dipecahkan, berapa besar biaya nya (yang di input yang dipecah
aja 400m (dalam soal)
Biaya pendaftaran
Bikin AJB
PNBP Balik nama (PP Nomor 128 Tahun 2015)

Minggu depan waris


Waris

1. Di bawah umur
2. Dewasa

Tanah HGB NO 0911/Cideng atas nama Tuan P pada tanggal 5 agustus 2010, Tuan P meninggalkan
istrinya ny z dan anaknya T (dibawah umur), njop 10 jt luas 400 m2

Tuan P memiliki sebidang tanah HM nomor 80 Rawa mangun, kec pulo gadung. Seluas 1000 m2 yang
dimiliki sejak tahun 2000 , 29 November 2018 tuan P meninggal dunia dan mewariskan kepada istirnya
Q NJOP 10 Jt m2

Soalnya sama kayak kemarin

JAWABAN

NOMOR 2 (SURAT-SURAT)

KASUS I

1) Sertipikat
2) Data para pihak :
a. Ibu dan anak
1) KTP
2) KK
3) AKTA KELAHIRAN
4) Akta nikah
5) Surat keterangan kematian
6) SKW
7) PBB
*IMB tidak perlu karena ga ada peralihan
3) BPHTB Waris

KASUS II
Ditambah kk dan ktp anak

NOMOR 4

SURAT SURAT UNTUK PERTANAHAN

6. Formulir tambah (kalau peruntukan tanahnya untuk dibangun pakai advice planning)
7. Surat kuasa dari PPAT
8. Surat Pengantar dari PPAT
9. Buti Pembayaran PNBP

NOMOR 5

KASUS I

Pasal 94 s/d 110 PMNA Nomor 3 Tahun 1997

Kegiatan Kantor Pertanahan untuk Pemeliharaan Data (Pasal 105 PMNA No. 3/1997):
a. Setelah semua dokumen permohonan diberikan kepada PPAT selaku kuasa dari
pemegang hak, Kepala Kantor Pertanahan Administrasi Jakarta Pusat (soal nomor 1)
atau Jakarta Timur (soal nomor 2) meneliti kelengkapan dokumen dan memberikan
tanda terimanya (Pasal 103 ayat (4) PMNA No. 3/1997);
b. Pencatatan Peralihan Hak pada Buku Tanah, Sertipikat, dan Daftar lainnya dilakukan
sebagai berikut (Pasal 105 ayat (1) PMNA No. 3/1997) :
5) Nama pemegang hak lama, yakni Tuan P (1) dalam buku tanah dicoret dengan
tinta hitam dan dibubuhi paraf Kepala Kantor Pertanahan Kota Administrasi
Jakarta Pusat (1) atau Jakarta Timur (soal 2), atau Pejabat lainnya yang ditunjuk;
6) Nama pemegang baru yakni Ny. Z dan T (soal 1) atau Ny. Z dan Q (soal 2)
dituliskan pada halaman dan kolom yang ada dalam buku tanah dengan dibubuhi
tanggal pencatatan dan kemudian ditandatangani oleh Kepala Kantor Pertanahan
Kota Administrasi Jakarta Pusat (soal 1) atau Jakarta Timur (Soal 2) Pejabat lain
yang ditunjuk dan cap Kantor Pertanahan Jakarta Pusat;
7) Kegiatan huruf a dan b juga dilakukan pada sertipikat hak yang bersangkutan dan
daftar-daftar umum lain yang memuat nama pemegang hak lama (Tuan P);
8) Nomor hak dan identitas lain dari tanah yang dialihkan dicoret dari Daftar Nama
Pemegang Hak Lama, yaitu Tuan P dan nomor hak dan identitas dituliskan dalam
Daftar Nama Pemegang Hak baru, yaitu Nyonya Z dan T (soal 1 ) atau Ny. Z dan
Q (soal 2)
c. Karena dalam kasus ini pemegang hak baru lebih dari satu orang dan hak tersebut
dimiliki Bersama, maka untuk masing-masing pemegang hak atas tanah itu dibuatkan
daftar nama dan dibawah nomor hak atas tanahnya diberi garis bawah bertinta hitam
(Pasal 105 ayat (3) PMNA No. 3/1997);
d. Sertipikat hak yang dialihkan, diserahkan kepada pemegang hak baru yakni Nyonya Z
dan T (Nomor 1) atau NY. Z dan Q (Nomor 2) melalui kuasanya yaitu PPAT (Pasal
104 ayat (4) PMNA No. 3/1997).

KOMPARISI
8 akta komparisinya sama
Komparisi untuk PPAT dibagi menjadi 6 bagian :
1. Komparisi perorangan
1) Lajang
- Menurut keterangannya penghadap tersebut diatas belum menikah, hal mana
tersebut dalam KTP dan pernyataan yang dibuat dibawah tangan bermaterai cukup
dan dilegalisir oleh saya, notaris PPAT. Yang mana dalam hal ini tanggal …. Nomor
…. Yang aslinya dilekatkan pada minuta akta ini.
2) Cerai hidup (
- Menurut keterangan dalam akta ini penghadap tersebut diatas adalah janda karena
perkawinannya telah berakhir karena perceraian, hal mana sebagaimana termaksud
dari akta perceraian nomor … tanggal… dikeluarkan oleh PN atau PA, yang mana aslinya
diperlihatkan kepada saya PPAT dan FC yang telah disamkan dengan aslinya dilegalisasi
oleh saya notaris sebagai PPAT tanggal … nomor… yang dilekatkan pada lembar
pertama akta ini (Yang mana atas objek dalam akta ini merupakan harta bawaan atau
harta Bersama yang telah dibagi sebagaimana ternyata dalam putusan pengadilan….),
dan menurut keterangannya sampai saat ini penghadap tersebut diatas belum terikat
perkawinan yang baru dengan siapapun, dengan demikian untuk melakukan tindakan
hukum dalam akta ini tidak memerlukan persetujuan dengan siapapun.
 () optional, boleh ada boleh engga
3) Cerai mati
Masukin harta gono gini yang udah dibagi menurut putusan pengadilan

Kelompok 5 : Anak dibawah umur

2. Komparisi suami istri


1) Suami istri perjanjian kawin
- Menurut keterangannya, telah menikah dengan perjanjian kawin, hal mana ternyata
dalam perjanjian kawin dan telah dicatatkan oleh…. Yang mana telah diperlihatkan
kepada saya, PPAT, yang telah dilekatkan pada minuta akta …..
Dan untuk melakukan tindakan hukum dalam akta ini tidak memerlukan persetujuan.
*tidak perlu disebutin nama isterinyaa
3. PT
Kewenangan bertindak direksi sudah berakhir atau belum? Jadi harus membuat pengangkatan
direksi yang baru
Diwakili sama siapa?
Persetujuan RUPS
RUPS boleh ga dibawah tangan?
RUPS boleh berita acara notaris atau dibawah tangan
Kalau RUPS dibawah tangan belum di notarilkan (KPR) kan, minta di notarilkan. Setelah itu baru
boleh bertindak secara hukum.
Jika pembeli PT :
1. Status tanah
2. AD (Sudah terverifikasi oleh OSS), apakah dalam AD maksud dan tujuan ada untuk tanah
tersebut? Harus sesuai peruntukannya (apakah sesuai denga AD dan ijin lokasi?, jadi harus
ada perubahan peruntukan dalam ijin lokasi). Misalnya di AD untuk perumaha, tapi
digunakan untuk pembangunan pabrik. Ga bisa kayak gitu

4. Komparis Yayasan
- Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak selalu …. Untuk dan atas nama yayasan
X, yang ad nya dibuat dihadapan notaris

5. Diwakili oleh wali atau ortu yang menjalankan kekuasaan sebagai perwalian
Komparisi :
a. Jelas siapa yang mengahadap
b. Setiap perbuatan hukum harus disertai dengan surat
c. Sebutkan dasar
d. Objek

Kalau gada pengalihan maka ga perlu penetapan pengadilan

e. Kepemilikan Bersama
Karena waris atau karena keinginan
Menurut keterangan mereka dalam hal ini penghadap bertindak untuk diri sendiri dan Bersama
– sama para penghadap berdasarkan surat … nomor… tanggal… Dikeluarkan…. Sebagai ahli waris
almarhum… (hampir mirip yang pak alwe)

UAS : PT atau anak dibawah umur.


Pertemuan 4 After UTS

1. Untuk akta PPAT dilekatkan bukan ke minuta tapi lembar pertama


2. …
3. Pengecekan Sertipikat

PP 37 dan PP 24 untuk tugas PPAT.


Tugas I : Baca PPAT Pasal 1 angka 1, dan jelaskan siapa PPAT?, apa tugasnya? Apa kewajiban
PPAT? Larangan PPAT dan tanggung jawab dari PPAT (dasar hukum) PP 37 Tahun 1998 dan
PP 8 Tahun 2012 (sebutin Pasal-Pasal)
PPAT adalah satu satunya pejabat yang membantu BPN yang membuat akta dan membuat akta
otentik.
Tugas PPAT membuat akta otentik yang berupa 8 akta.
Tugas 2 : akta apa aja yang dibuat PPAT? dan dari 8 akta tersebut, untuk apa akta tersebut
digunakan? 8 akta apa aja dan untuk apa aja? Misalnya Akta jual beli apa? Gunanya untuk apa?
(Perkaban 8 Tahun 2012)
Dalam Perkaban 8 tahun 2012, dijelaskan bahwa yang membuat blanko adalah PPAT yang
bersangkutan, blanko lama sepanjang masih ada tetap diperkenankan dan harus dihabiskan
dengan syarat sudah terdaftar. Kalau sudah habis maka blanko baru dibuat oleh PPAT yang
bersangkutan. Selain itu diatur mengenai sampul akta, kertas akta, cara pembuatan akta, dan tinta
akta (harus hitam), dan cara pengisian. Sehingga untuk ujian mengacu pada ketentuan tersebut.
Spesifikasi formulir akta berdasarkan Lampiran Perkaban 8 Tahun 2012 :
a. Jenis kertas : HVS seberat 80-100 gr,
b. Ukuran Kertas : 29,7 cm x 42cm atau A3,
c. Warna Kertas : warna harus putih,
d. Font : huruf bookman old style,
e. Ukuran Font : 12, warna hitam
AKTA JUAL BELI
Untuk Blanko yang dipelajari blanko lama, namun disesuaikan, apa yang disebutkan dalam
blanko lama disebutkan dalam blank baru
Bagan Akta Jual Beli berdasarkan PERKABAN 8 Tahun 2012 :
Terdiri dari 4 rangkap atau 4 lembar
1. Lembar pertama merupakan warkah PPAT (untuk PPAT sebagai minuta) (di
2. Lembar kedua merupakan untuk pendaftaran ke BPN
3. Lembar ketiga dan keempat untuk penjual dan pembeli (di ttd PPAT)
Bagaimana cara pembuatan akta?
Karena dibuat sendiri oleh PPAT maka harus jelas nama PPAT
1. Siapa nama PPAT
2. SK
3. Wilayah jabatan : kota atau kabupaten.
4. Nomor SK
5. Tanggal SK
6. Alamat PPAT
Dulu PPAT ada 3 :
1) PPAT sekaligus Notaris : SK nya diangkat oleh Menteri (Menteri Agraria dan Tata
Ruang)
2) PPAT sementara atau camat : diangkat oleh BPN
3)
Bagan AJB
Keterangan AJB, harus punya bagan
KOP PPAT (data dari PPAT)
1. Judul Akta (judul, nomor, lembar pertama)
2. Kepala Akta : Pada hari ini, tanggal, tahun, hadir dihadapan saya, berdasarkan SK (sk
pengangkatan), wilayah kedudukan, berkantor di jalan apa?
3. Komparisi
4. Masuk pada premis (pengenalan penghadap) : penghadap tersebut dikenal atau dikenalkan
oleh saya.
5. Objek ada 4 :
1) Objek untuk jual beli secara keseluruhan sebutkan sesuai sertipikat
2) Jual beli sebagian dari SHM dari berapa-berapa
3) Hak milik adat
4) Hak milik atas satuan rumah susun
*nanti ujian ditekankan kepada jual beli keseluruhan

6. Harga Jual Beli


7. Pasal – Pasal atau klausul-klausul (kalo yang tidak penting jangan dimasukan), masukan
sesuai dengan AJB yang dibuat :
Pasal 1 : tentang objek
Pasal 2 : menjamin bahwa objek sesuai
Pasal 3 : ada ga diperlukan ijin? Kalau ga ada coret
Pasal 4 : telah memenuhi maksimum kepemilikan tanah (di lihat perkeluarga, makanya
waktu pendaftaran dilihat KK)
Pasal 5 : Kalau terjadi perbedaan hasil pengukuran. Kalau terjadi perbedaan yang dipakai
sebagai patokan adalah hasil ukuran dari sertipikat
Pasal 6 : Pembayaran Pajak PPH dan BPHTB
Pasal 7 : Menjamin kedudukan PPAT (bahwa para pihak dengan ini menjamin kebenaran
data) sifat pasal ini optional
Pasal 8 : Domisili Hukum (tunduk pada panitera pengadilan negeri letak tanah)
Pasal 9 : Biaya akta (buat sesuai dengan kesepakatan para pihak, misalnya biaya
pembuatan akta ini ditanggung oleh para pihak dengan pembagian sebesar 50% masing-
masing, uang .. ditanggung oleh pihak kedua)
Pakai ijin IPH itu kalau PT beli tanah aja. Atau kalau misalnya sudah mempunyai 12
hektar (pandeglang) atau 2 hektar (Jakarta). Untuk kepemilikan lebih dari itu harus ada
izin
8. Persetujuan (poin 29)
Misalnya : Tuan A mau jual tanah, dengan ini telah mendapat persetujuan dari suami saya,
yaitu Tuan X yang akan disebut pada akhir akta ini atau anak dibawah umur kalau melakukan
perbuatan hukum harus ada persetujuan orang tua, atau pasangan suami isteri yang telah
bercerai namun tetap harus ada persetujuan dari pasangan sebelumnya karena harta gono
gininya belum dibagi. Jadi persetujuan bisa masuk komparisi awal. Kalau sudah disebut
diawal maka dalam persetujuan disebutkan “telah disebutkan diawal akta”
9. Penutup akta

Masukin komparisi saksi-saksi, ditulis secara jelas (2 dari PPAT)


Kalau ttd semua, sidik jarinya ga usah ditulis
Siapa yang membubukan sidik jari
Satu lembar pertama disimpan oleh saya PPAT, dan lembar kedua di daftarkan ke BPN tulis
dimana letak kantornya
Lembar pertama dan kedua sebagai Salinan
Lembar pertama dan kedua ttd notaris “dikeluarkan sebagai Salinan yang sama bunyinya”

Biaya (Poin 28) : tergantung kesepakatan.

KOMPARISI
1. Dilekatkan di lembar pertama akta ini
2. Komparisi perorangan :
Kalau nikah sirih atau beda agama : menurut keterangan untuk melakukan perbuatan
hukm dalam akta ini tidak memerlukan persetujuan, hal mana dikarenakan mereka tidak
menikah menurut hukum yang berlaku sehingga tidak dicatatkan di catatan sipil (tetap
ada pernyataan)
3. Komparisi suami isteri
Bilamana istri atau suami tidak hadir maka dapat pakai persetujuan tertulis dibawah
tangan, dan harus tetap dilegalisir.
Kalau pasangan berada di luar negeri, maka membuat persetujuan dibawah tangan yang
dibuat di KBRI tempat dia berada
4. Komparisi PT sudah benar
5. Komparisi yayasan, yang harus diingat adalah kepengurusan, yang bertindak yaitu
ketua, sekretaris, bendahara. Kalau dalam akta memakai persetujuan Pembina maka
harus ada persetujuan
6. Komparisi anak dibawah umur
Kalau menggunakan pengadilan disebutkan diawal karena bukan persetujuan, kalau
terjadi peralihan atas harta dibawah umur maka memerlukan penetapan pengadilan,
pengadilan yang menentukan apakah boleh harta dibawah umur dialihkan.
Wali : karena orang tua hidup terlama atau wali karena penetapan pengadilan
7. Komparisi kepemilikan Bersama
Kepemilikan Bersama karena peristiwa hukum waris atau kehendak dari para pihak.
Misalnya : X ingin mendirikan usaha Bersama dengan T,L,K harus beli tanah. Mereka
beli Bersama (kepemilikan Bersama karena keinginan). Sehingga dalam komparisi perlu
persetujuan pasangan, karena bisa saja harta Bersama. Jadi misalnya salah satu ingin
melepaskan harus memerlukan persetujuan pasangan. Kecuali ada perjanjian kawin.
(intinya tetep diminta surat nikah untuk memastikan apakah harta Bersama atau engga).
Kalau waris (nama Bersama karena peristiwa hukum meninggalnya pemilik tanah
sebelumnya). Misalnya A meninggal dengan meninggalkan isteri dan 5 orang anak.
Ternyata tanah tsb mau dijual keorang lain, maka dalam komparisi : pasangan tidak
boleh ikut campur, sehingga dalam komparisi tidak perlu dimasukan persetujuan
pasangan.
Pertemuan 5 After UTS

Kelompok I

Tuan x dan nona Q HM NO 1081/CIDENG, Kelurahan cideng barat kecamatan tanah


abang. Luas 300 m2 (2005). Pada hari ini jual oleh suami isteri. Dengan harga 8,5M.
NJOP 40jt/m2. Pada saat pembuatan akta nyonya q sakit, dan berobat ke Malaysia.
Buat AJB
Dokumen apa saja yang diperlukan unutk pembuatan AJB
Dokumen apa saja yang merupakan dokumen tambahan untuk kantor pertanahan
Pajak dan PNBP

Kelompok 5

Tuan A dan Ny. D. hm : 055/cideng. 200 m2 2010. Hari ini jual kepada Tuan P, harga
20 Milyar, pada saat pembuatan AJB Ny. B berhalangan hadir karena masih berada
diluar kota disemarang.
1. Buat AJB
2. Dokumen yang diperlukan untuk pembuatan AJB
3. Dokumen tambahan untuk pendaftaran AJB ke kantor pertanahan
4. Hitung pajak yang harus dibayar dan berapa PNBPnya!

Tuan A dan Ny. B. hm : 755/cideng. 300 m2 2010. Hari ini jual kepada Tuan P, harga 20 Milyar,
pada saat pembuatan AJB Ny. B berhalangan hadir karena masih berada diluar kota disemarang.
5. Buat AJB
6. Dokumen yang diperlukan untuk pembuatan AJB
7. Dokumen tambahan untuk pendaftaran AJB ke kantor pertanahan
8. Hitung pajak yang harus dibayar dan berapa PNBPnya!
Nomor 1

PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH

(PPAT)

Kelompok 5, S.H., M.Kn.


DAERAH KERJA KOTA ADMINISTRASI JAKARTA
PUSAT
SURAT KEPUTUSAN MENTERI AGRARIA DAN TATA
RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
Nomor: 5/KEP-20.5/III/2017
Tanggal 22 Maret 2017
Jalan Tanah Abang Nomor 35, Tanah Abang, Jakarta Pusat

AKTA JUAL BELI


Nomor 25/2020

Lembar  Pertama

-Pada hari ini,Sabtu tanggal 02 (dua) bulan  05(lima)tahun


2020 (dua ribu dua puluh)

hadir dihadapan saya, Santoso, Sarjana Hukum, Magister


Kenotariatan, yang berdasarkan Surat Keputusan Kepala
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia tanggal 11
Mei 2009, nomor 11-V-2009, diangkat/ditunjuk sebagai
Pejabat Pembuat Akta Tanah, yang selanjutnya disebut
PPAT, yang dimaksud dalam Pasal 7 Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, dengan
daerah kerja Kota Administrasi Jakarta Pusat dan
berkantor di Jalan Mangga Nomor 19, Tanah Abang,
Cideng, Jakarta Pusat, dengan dihadiri oleh saksi-saksi
yang saya kenal dan akan disebut pada bagian akhir akta
ini:

I.    Tuan A, lahir di Jakarta, pada tanggal 01-01-1990


(satu Januari seribu Sembilan ratus sembilan puluh),
Warga Negara Indonesia, swasta, bertempat tinggal di
Jakarta Pusat, Jalan Jambu nomor 90, Rukun
tetangga 001, Rukun Warga 002, Kelurahan Pasir
Jambu, Kecamatan Pasir Putih, pemegang Kartu
Tanda Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan
3120987657890765, yang aslinya diperlihatkan
kepada saya, PPAT, yang difotokopi sesuai asli dan
dilekatkan pada lembar pertama akta ini yang
disimpan oleh saya, PPAT;

-   Menurut keterangannya untuk melakukan tindakan


hukum dalam akta ini telah memperoleh
persetujuan dari istrinya, yaitu Nyonya B, lahir di
Jakarta, pada tanggal 05- 04-1993 (lima April
seribu sembilan ratus sembilan puluh tiga), Warga
Negara Indonesia, Ibu Rumah Tangga, bertempat
tinggal pada alamat yang sama dengan suaminya
tersebut di atas, pemegang Kartu Tanda Penduduk
dengan Nomor Induk Kependudukan
3872901876534789, sebagaimana ternyata dalam
surat persetujuan yang dibuat di bawah tangan
bermaterai cukup, yang dilegalisasi oleh saya,
PPAT, dalam kedudukan selaku Notaris, pada
tanggal 29-04-2020 (dua puluh sembilan April dua
ribu dua puluh), Nomor III/LEG/2020, bermaterai
cukup yang aslinya dilekatkan pada lembaran
pertama akta ini, yang disimpan oleh saya, PPAT;

-   Selaku penjual, selanjutnya disebut sebagai “PIHAK


PERTAMA

II.   Tuan P, lahir di Jakarta, pada tanggal 09-07-1992


(Sembilan Juli seribu sembilan ratus Sembilan puluh
dua), Warga Negara Indonesia, swasta, bertempat
tinggal di Jakarta Selatan, Jalan Rambutan nomor 90,
Rukun tetangga 007, Rukun Warga 008, Kelurahan
Gunung Sahari, Kecamatan Duku, pemegang Kartu
Tanda Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan
328907645980378, yang aslinya diperlihatkan kepada
saya, PPAT, yang difotokopi sesuai asli dan dilekatkan
pada lembar pertama akta ini yang disimpan oleh
saya, PPAT;

-   Selaku Pembeli, yang selanjutnya disebut “PIHAK


KEDUA”

Para penghadap dikenal oleh saya;


Pihak Pertama menerangkan dengan ini menjual kepada
Pihak Kedua dan Pihak Kedua menerangkan dengan ini
membeli dari Pihak Pertama:

 Hak Milik Nomor 755/Cideng atas sebidang tanah


sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur tanggal 10-
10-2000 (sepuluh Oktober duaribu), Nomor
00011/Cideng/2000, seluas 700m² (tujuhratus meter 
persegi), dengan Nomor  Identifikasi Bidang Tanah
(NIB) 09.02.04.03.07270, Surat Pemberitahuan Pajak
Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan(SPPT PBB)
Nomor Objek Pajak (NOP):  31.71.030.005.014
4281.0;----------------------------------------------------------
----------

- terletak di: 
 Provinsi   : Daerah Khusus Ibukota
Jakarta----
 Kota   : Kota Administrasi Jakarta Pusat---
 Kecamatan  : Tanah
Abang---------------------------
 Kelurahan   : Cideng----------------------------------
 Jalan  : Jalan Tanah Abang I Nomor 15----

Jual beli ini meliputi: --------------------


·   Sebuah bangunan rumah dan toko berikut segala
turutan-turutannya setempat dikenal sebagai
Jalan Tanah Abang II Nomor 15, Rukun Tetangga
001, Rukun Warga 002, yang didirikan
berdasarkan-- Surat Izin Mendirikan Bangunan
tertanggal 10-10-2001 (sepuluh Oktober dua ribu
satu), Nomor 6547/IMB/2001 yang dikeluarkan
oleh Kepala Suku DinasPerizinan Bangunan Kota
Administrasi-Jakarta Pusat atas nama Kepala
Dinas--- Pengawasan dan Penertiban Bangunan
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, yang
fotokopinya telah disesuaikan dengan aslinya oleh
saya PPAT dalam kedudukan sebagai Notaris,
dan--------- dilekatkan pada Lembar Pertama akta
ini.------------
Selanjutnya semua yang diuraikan di atas dalam akta
ini disebut “Objek Jual Beli”. -------------------------------
Pihak Pertama dan Pihak Kedua menerangkan---
bahwa:
----------------------------------------------------------
a.      Jual beli ini dilakukan dengan harga-----
Rp.20.000.000.000, (duapuluh milyar rupiah). ---------
b.      Pihak Pertama mengaku telah menerima-----
sepenuhnya uang tersebut diatas dari Pihak Kedua
dan untuk penerimaan uang tersebut akta ini berlaku
pula sebagai tanda penerimaan yang sah (kwitansi).
---------
c.      Jual beli ini dilakukan dengan syarat-syarat
sebagai
berikut:------------------------------------------------
-------------------------- Pasal 1 -------------------------------
Mulai hari ini objek jual beli yang diuraikan dalam
akta ini telah menjadi milik Pihak Kedua dan
karenanya segala keuntungan yang didapat dari, dan
segala kerugian/beban atas objek jual  beli tersebut
diatas----menjadi hak/beban Pihak
Kedua.-------------------------- --------------------------
Pasal 2 -------------------------------
Pihak Pertama menjamin, bahwa objek jual beli
tersebut diatas tidak tersangkut dalam suatu
sengketa, bebas dari sitaan,  tidak terikat sebagai
jaminan untuk sesuatu utang yang tidak tercatat
dalam sertipikat, dan bebas dari beban-beban lainnya
yang berupa apapun.
-------------------------- Pasal 3 -------------------------------
Dalam hal terdapat perbedaan luas tanah yang
menjadi objek   jual beli dalam akta ini dengan hasil
pengukuran  oleh   instansi Badan Pertanahan
Nasional, maka para pihak akan menerima hasil
pengukuran instansi Badan Pertanahan Nasional
tersebut dengan tidak memperhitungkan kembali
harga jual beli dan tidak akan saling
mengadakan-------
gugatan.-------------------------------------------------------
-------------------------- Pasal 4 -------------------------------
Kedua belah pihak dalam hal ini dengan segala
akibatnya memilih tempat kediaman hukum yang
umum dan tidak berubah pada Kantor Panitera
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
--------------------------
-------------------------- Pasal 5 -------------------------------
Biaya pembuatan akta ini, uang saksi dan segala
biaya pengalihan hak ini dibayar oleh Pihak Kedua.
-----------
Demikianlah akta ini dibuat dihadapan para pihak
dan:
1. Nona AYU, lahir di Jakarta, pada tanggal 05-07-
1991 (lima Juli seribu sembilan ratus sembilan
puluh satu), Warga Negara Indonesia, Pegawai
Kantor PPAT, bertempat tinggal di Jakarta Pusat,
Jalan Tanah Abang Nomor 5, Rukun Tetangga 010,
Rukun Warga 002, Kelurahan Cideng, Kecamatan
Tanah Abang, pemegang Kartu Tanda Penduduk
dengan Nomor Induk Kependudukan
3171030101600078;
2. Tuan BUDI, lahir di Jakarta, pada tanggal 05-07-
1991 (lima Juli seribu sembilan ratus sembilan
puluh satu), Warga Negara Indonesia, Pegawai
Kantor PPAT, bertempat tinggal di Jakarta Pusat,
Jalan Tanah Abang Nomor 15, Rukun Tetangga
010, Rukun Warga 002, Kelurahan Cideng,
Kecamatan Tanah Abang, pemegang Kartu Tanda
Penduduk--- dengan Nomor Induk
Kependudukan-------- 3171030101600098;
-------------------------------------
Sebagai  saksi-saksi,  dan  setelah dibacakan
serta----- dijelaskan, maka sebagai
bukti----------------------------- kebenaran     pernyataan
yang dikemukakan oleh Pihak Pertama dan Pihak
Kedua tersebut diatas, akta ini-----ditandatangani oleh
Pihak Pertama, Pihak Kedua, para- saksi dan saya,
PPAT, sebanyak 2 (dua) rangkap asli,-- yaitu 1 (satu)
rangkap lembar pertama disimpan di----- kantor saya,
dan 1 (satu) rangkap  lembar  kedua------
disampaikan kepada Kepala Kantor Pertanahan  
Kota- Administrasi Jakarta Pusat, untuk
keperluan----------- pendaftaran peralihan hak akibat
jual beli dalam akta- ini.
--------------------------------------------------------------

Pihak Pertama   Pihak Kedua 

Tuan A                 Tuan P

Persetujuan Isteri   
             Nyonya B  
                
Saksi       Saksi 

Nona AYU    Tuan BUDI

Pejabat Pembuat Akta Tanah 

Kelompok 5, S.H., M.Kn.

Nomor 2
Dokumen yang diperlukan untuk Akta Jual Beli:
No Dokumen Dasar Hukum
.

1 Sertipikat Hak Milik No Pasal 24 ayat (1) PP 24/1997 jo Pasal 76 ayat (1)
755/Cideng  PMNA 3/1997

2 KTP Tuan A dan Nyonya B Pasal 103 ayat (2) PMNA 3/1997

3 NPWP Tuan A dan Nyonya B Peraturan Dirjen Pajak No. 35/PJ/2008 jo Peraturan
Dirjen Pajak No. Per-20/PJ/2013

4 Akta Nikah Tuan A dan Nyonya Pasal 2 ayat (2) UU No. 1 th 1974 jo. Pasal 12 dan
B 13 PP No. 9 th 1975

5 Kartu Keluarga Tuan A dan Pasal 1 angka 3 UU No. 24 th 2013


Nyonya B

6 Surat Persetujuan untuk Pasal 36 ayat (2) UU No. 1 th 1974


menjual dari Nyonya B

7 KTP Tuan P Pasal 103 ayat (2) PMNA 3/1997

8 NPWP Tuan P Peraturan Dirjen Pajak No. 35/PJ/2008 jo Peraturan


Dirjen Pajak No. Per-20/PJ/2013

9 Surat Keterangan Tanah tidak Pasal 76 ayat (3) huruf a PMNA No. 3/1997
Sengketa

10 Surat Penguasaan Fisik Tanah Pasal 76 ayat (3) huruf a PMNA no. 3/1997

11 Cek bersih sertipikat (Validasi) Pasal 34 PP No. 24 tahun 1997


11 SPPT tahun 2020 Peraturan Dirjen Pajak No PER- 02/PJ/2015

12 IMB  Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 7 Tahun 2010

13 Bukti pembayaran PPh Pasal 2 ayat (1) huruf a PP No. 34/2016

14 Bukti pembayaran BPHTB Pasal 7 ayat (1) PERDA DKI No.28/2009

15 Bukti pembayaran PBB tahun Pasal 4 UU No. 12/1994 jo. Pasal 77-78 UU No.
2020 28/2009

1) Sertipikat HM Nomor 755/Cideng


2) Identitas penjual :
1. KTP (Tuan A dan Ny. B)
2. Akta nikah (Tuan A dan Ny. B)
3. KK
4. NPWP (Tuan A dan Ny. B)
3) Surat kuasa (bila dikuasakan)
4) Surat persetujuan (karena Ny. B berhalangan hadir dan masih berada
diluar kota)
5) Identitas pembeli :
1. KTP (Tuan P)
2. Akta Nikah (Jika Menikah)
3. KK
4. NPWP (Tuan P)
6) Surat keterangan tanah tidak sengketa
7) Cek bersih sertipikat (Validasi)
8) Tanah itu kosong atau bangunan, kalau ada bangunan minta IMB
9) Pembayaran PBB Lunas
10) Pembayaran PPH
11) Pembayaran BPHTB
Nomor 3
Seperti nomor 2
Tambahkan :
1. AJB Tuan A dan Tuan B
2. AJB Tuan X dan Tuan P dan Nyonya Z
3. Formulir tambah (kalau peruntukan tanahnya untuk dibangun pakai advice planning)
4. Surat kuasa dari PPAT
5. Surat Pengantar dari PPAT
6. Buti Pembayaran PNBP
 Dokumen Tambahan yang diperlukan: 
No Dokumen  Dasar Hukum
.

1 Akta Jual-Beli Antara Tn. A Pasal 103 Ayat (3) huruf d PMNA 3/1997
dan Ny. B dengan Tn. P

2 Advice Planning  Ps. 2 ayat (2) jo. Ps. 8 Keputusan Gubernur DKI 76/2000
jo. Ps.2 ayat (1) huruf c angka 23 Perda DKI 1n/2006 jis.
Perda DKI 3/2012

3 Formulir Balik Nama Peraturan Kepala BPN No. 1/20109

4 Surat Kuasa Kepada PPAT Pasal 103 ayat (3) huruf c PMNA 3/1997

5 Surat Pengantar oleh PPAT

6 Bukti Pembayaran PNBP Pasal 16 PP 128/2015

Nomor 4
Biaya PNBP
🡪 Biaya PNBP Peralihan Hak (Pasal 16 ayat (2) PP No. 128/2015)
= (1/1000 x Nilai Transaksi atau Nilai Tanah) + Rp. 50.000
= (1/1000 x Rp. 20.000.000.000) + Rp. 50.000
= (Rp.2.000.000) + Rp. 50.000
= Rp. 20.050.000
Jangka waktu 5 hari kerja (lampiran II PerKaBPN RI No. 1 Tahun 2010 Romawi II No. 1
huruf B)
🡪 Biaya Pencatatan Perubahan Nama Pemegang Hak (Lampiran PP No. 128/2015)
= Rp. 50.000 per Bidang

Biaya Tambahan

🡪 Honor PPAT (Pasal 32 ayat (1) PP No. 24/2016, yakni maksimal 1% dari Nilai
Transaksi (di atas 1 Miliar Rupiah))
= 1% x Rp. 20.000.000.000
= Rp. 200.000.000

🡪 Biaya Pengecekkan Sertfikat (Lampiran PP No. 128/2015)


=Rp. 50.000 per Bidang

🡪 Total Biayanya adalah


= Rp. 20.050.000 + 50.000 + 200.000.000 + 50.000
= Rp. 220.150.000

🡪 Jangka Waktu : Berdasarka PERKA BPN No. 1/2010 tentang Standar Pelayanan dan
Pengaturan Pertanahan di dalam Lampiran II, untuk Peralihan Hak Atas Tanah Jual Beli,
Jangka Waktu Pencatatan Balik Nama adalah 5 (lima) hari kerja.

Pajak
-Luas Tanah : 700 m2
-Nilai Transaksi : Rp. 20.000.000.000
🡪 PPh = 2.5% x NPOP
= 2.5% x Rp. 20.000.000.000
= Rp. 500.000.000

-PPh dibayarkan oleh Penjual yaitu Tuan C=X (Dasar Hukumnya adalah Pasal 2 ayat (1)
huruf a PP 34/2016)

🡪 BPHTB = (NPOP – NPOPTKP) x 5%


= (Rp. 20.000.000.000 – Rp. 80.000.000) x 5%
= Rp. 996.000.000

-BPHTB dibayarkan oleh Pembeli, yaitu Tuan P (Dasar Hukumnya adalah Pasal 7 ayat (1)
PERDA DKI No. 18 Tahun 2010)

Komparisi dan Pembahasan


Kelompok I
Legalisir dibawah tangan, KBRI atau kedutaan setempat
Aslinya di tunjukan ke kita, salinannya di legalisir dimasukan ke lembar pertama
Dokumen : Sebelum pembuatan akta (dimulai dari penyerahan dokumen sampai pemeriksaan
sertipikat dan setelah pembuatan akta)
Untuk kegiatan dokumen jangan lupa dimasukan pemeriksaan sertipikat
Kelompok II
Menurut keterangannya selaku orang tua yang hidup terlama
Dokumen untuk waris
Dokumen untuk pembuatan akta
Dokumen untuk pendaftaran ke BPN
Untuk pajak:
Yang dihitung pajak waris
Kelompok III
Dibuat oleh lurah …. Dan dikeluarkan oleh camat …..
Surat kematian dulu, dibuat oleh siapa? Dan dikeluarkan oleh siapa? Yang mana bertindsk
berdasarkan surat kematian yang dibuat oleh siapa? Dan dikeluarkan oleh siapa? Dengan
demikian, tuan D satu satunya yang berhak atas tanah tersebut
Intinya subjeknya siapa dan bertindak atas dasar apa?
Surat-surat waris
1. Masukan surat waris dari ayah dan ibu
2. Balik nama waris
3. Persiapkan akta akta jual beli
4. Persiapkan untuk pendaftaran ke BPN
Pajak
Biaya waris dikenakan dua kali dari bapaknya ke anaknya, dari ibunya ke anaknya
BPHTB ada pengurangan 350jt (DKI), kalau diluar 300jt
Menurut PP 37 dan 24, waris harus dibalik nama dulu, baru jual beli. Tetapi dalam praktek bisa
sekaligus, namun untuk pendaftaran tetap satu satu, untuk penyerahan dokumen boleh sekaligus.

Kelompok IV
Dalam kasus ini anaknya sudah dewasa, bisa bertindak dalam hukum. Ny.a dsb, Tuan W dsb
menurut keterangannya penghadap tersebut diatas adalah ibu dan anak, untuk selanjutnya disebut
sebagai penjual atau pihak pertama.
Kelompok VII
Walaupun sertipikat atas nama berdua dan kesepakatan, maka
Komparisi Z, :
- Menurut keretangannya dalam hal ini bertindak untuk diri sendiri dan persetujuan isteri
- Selaku kuasa ddokudan Tuan P, persetujuan z dan isteri tuan Z
Kalau waris langsung
Kalau AJB : persiapan dan setelah pembuatan akta

Menurut KUMHAM sekarang CV boleh memperoleh tanah hak, namun beberapa BPN belum
mau nerima, sehingga yang dipelajari hanya PT dan yayasan.
Ujian Tulis Tangan

Pertemuan H-1 Sebelum UAS

Tuan A dan rekannya Tuan B memiliki sebidang tanah HGB 111/Rawamangun, kecamatan Pulo
Gadung, seluas 500 m2 sejak tahun 2015. Pada hari ini mereka datang kekantor saudara yaitu Tn.
A dan Tn. B yang telah sepakat untuk menjual tanah tersebut kepada Tn.L, Tn. M dan Tn. N
pengurus dari yayasan Sejahtera Bersama Mandiri, berkedudukan di Jakarta Seharga Rp.
15.000.000.000,- Pengurus yayasan tersebut telah mendapat persetujuan dari Dewan Pembina
Yayasan, NJOP atas tanah tersebut pada saat ini sebesar Rp. 20.000.000,-/m2

Pertanyaan

1. Buatlah Akta Jual Beli


2. Dokumen apa saja yang diperlukan untuk pembuatan AJB
3. Dokumen apa saja yang diperlukan untuk pendaftaran ke kantor Pertanahan
4. Hitung pajak yang harus dibayar dan hitung PNBP nya
5. Bagaimana kegiatan pendaftaran oleh kantor pertanahan
6. Apa kewajiban PPAT dalam rangka Pendaftaran

JAWAB
1. AKTA JUAL BELI

PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH

(PPAT)

Kelompok 5, S.H., M.Kn.


DAERAH KERJA KOTA ADMINISTRASI JAKARTA
TIMUR
SURAT KEPUTUSAN MENTERI AGRARIA DAN TATA
RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
Nomor: 5/KEP-20.5/III/2017
Tanggal 22 Maret 2017
Jalan Rawamangun Nomor 35, Pulo Gadung, Jakarta Timur

AKTA JUAL BELI


Nomor 30/2020

Lembar  Pertama

-Pada hari ini, Sabtu tanggal 9 (sembilan) bulan  05 (lima)


tahun 2020 (dua ribu dua puluh)
hadir dihadapan saya, Kelompok 5, Sarjana Hukum,
Magister Kenotariatan, yang berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
tanggal 11 Mei 2009, nomor 11-V-2009, diangkat/ditunjuk
sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah, yang selanjutnya
disebut PPAT, yang dimaksud dalam Pasal 7 Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah, dengan daerah kerja Kota Administrasi Jakarta
Timur dan berkantor di Jalan Rawamangun nomor 35,
Kecamatan Rawamangun, Pulo gadung, Jakarta Timur,
dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang saya kenal dan akan
disebut pada bagian akhir akta ini:

I. 1. Tuan A, lahir di Jakarta, pada tanggal 01-01-


1990 (satu Januari seribu Sembilan ratus
sembilan puluh), Warga Negara Indonesia,
swasta, bertempat tinggal di Jakarta Pusat,
Jalan Jambu nomor 90, Rukun tetangga 001,
Rukun Warga 002, Kelurahan Pasir Jambu,
Kecamatan Pasir Putih, pemegang Kartu Tanda
Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan
3120987657890765, yang aslinya diperlihatkan
kepada saya, PPAT, yang difotokopi sesuai asli
dan dilekatkan pada lembar pertama akta ini
yang disimpan oleh saya, PPAT;
- Menurut keterangannya dalam hal ini
bertindak untuk diri sendiri dan telah
memperoleh persetujuan istri
2. Tuan B;

- menurut keterangannya dalam hal ini telah


memperoleh persetujuan istri

-Menurut keterangan mereka, mereka secara----


bersama-sama adalah pemilik dari tanah
dan---- bangunan yang akan disebut dan
dengan ini----- telah saling memberikan
persetujuan untuk----- melakukan perbuatan
hukum dalam akta ini.---

-   Selaku penjual, selanjutnya disebut sebagai “PIHAK


PERTAMA

II.   Tuan L, lahir di Jakarta, pada tanggal 09-07-1992


(Sembilan Juli seribu sembilan ratus Sembilan puluh
dua), Warga Negara Indonesia, swasta, bertempat
tinggal di Jakarta Selatan, Jalan Rambutan nomor 90,
Rukun tetangga 007, Rukun Warga 008, Kelurahan
Gunung Sahari, Kecamatan Duku, pemegang Kartu
Tanda Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan
328907645980378, yang aslinya diperlihatkan kepada
saya, PPAT, yang difotokopi sesuai asli dan dilekatkan
pada lembar pertama akta ini yang disimpan oleh
saya, PPAT;

2. Komparisi identitas diri Tuan M


3. Komparisi identias diri Tuan N
- Menurut keterangannya mereka dalam hal ini--
masing-masing bertindak dalam jabatannya-------
tersebut diatas dan karenanya sah mewakili dan-
oleh karena itu untuk dan atas nama Yayasan
Sejahtera Bersama Mandiri, berkedudukan di
Kota Administrasi Jakarta Pusat yang anggaran
dasarnya dimuat dalam Akta tertanggal 10-09-
2011 (sepuluh September dua ribu sebelas),
Nomor 9, yang dibuat di hadapan Fitriah,
Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris
di Jakarta Pusat, dan telah mendapat
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia, tertanggal 16-09-
2011 (enam belas September dua ribu sebelas),
Nomor C-HT.01.03.245 Tahun 2011, yang aslinya
diperlihatkan kepada saya, PPAT untuk
dibuatkan fotokopi sesuai aslinya yang
dilegalisasi oleh saya, PPAT, dalam kedudukan
sebagai Notaris, pada tanggal 10-04-2020
( sepuluh April dua ribu dua-puluh), Nomor
23/IV/Leg/2020, yang dilekatkan- pada lembar
pertama akta ini yang disimpan--- oleh saya,
PPAT;
- dan untuk melakukan perbuatan hukum dalam--
akta ini telah memperoleh persetujuan dari
Dewan Pembina Yayasan, sebagaimana
ternyata-------- dalam surat persetujuan Dewan
Pembina yang--- dibuat di bawah tangan
bermaterai cukup, tertanggal 13-04-2020 (tiga
belas April dua ribu dua puluh),Nomor 02/SP-
DP/IV/2020/Y.X, bermeterai cukup, yang
aslinya dilekatkan pada lembar pertama akta ini
yang dilegalisasi oleh saya, PPAT dalam
kedudukan sebagai Notaris pada tanggal 15-
042020 (lima belas April dua ribu dua puluh)
Nomor 24/III/Leg/2020, yang disimpan oleh
saya, PPAT, demikian guna memenuhi ketentuan
Pasal 9 Anggaran Dasar Yayasan.------

-   Selaku Pembeli, yang selanjutnya disebut “PIHAK


KEDUA”

Para penghadap dikenal oleh saya;

Pihak Pertama menerangkan dengan ini menjual kepada


Pihak Kedua dan Pihak Kedua menerangkan dengan ini
membeli dari Pihak Pertama:

 Hak Guna Bangunan Nomor 111/Rawamangun atas


sebidang tanah sebagaimana diuraikan dalam Surat
Ukur tanggal 10-10-2000 (sepuluh Oktober duaribu),
Nomor 00011/Cideng/2000, seluas 700m² (tujuhratus
meter  persegi), dengan Nomor  Identifikasi Bidang
Tanah (NIB) 09.02.04.03.07270, Surat Pemberitahuan
Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan(SPPT
PBB) Nomor Objek Pajak (NOP):  31.71.030.005.014
4281.0;----------------------------------------------------------
----------

- terletak di: 
 Provinsi   : Daerah Khusus Ibukota
Jakarta----
 Kota   : Kota Administrasi Jakarta
Timur---
 Kecamatan  : Pulo Gadung---------------------------
 Kelurahan   : Rawamangun--------------------------
 Jalan  : Jalan Rawamangun Muka Jaya,
Rukun Tetangga 11, Rukun Warga 14------------

Jual beli ini meliputi pula:


---------------------------

 Sebuah bangunan rumah berikut segala


turutan-turutannya setempat dikenal sebagai
Jalan Tanah Abang II Nomor 15, Rukun
Tetangga 001, Rukun Warga 002, yang didirikan
berdasarkan-- Surat Izin Mendirikan Bangunan
tertanggal 10-10-2001 (sepuluh Oktober dua
ribu satu), Nomor 6547/IMB/2001 yang
dikeluarkan oleh Kepala Suku DinasPerizinan
Bangunan Kota Administrasi-Jakarta Pusat atas
nama Kepala Dinas--- Pengawasan dan
Penertiban Bangunan Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta, yang fotokopinya telah
disesuaikan dengan aslinya oleh saya PPAT
dalam kedudukan sebagai Notaris, dan---------
dilekatkan pada Lembar Pertama akta
ini.------------

Selanjutnya semua yang diuraikan di atas dalam akta


ini disebut “Objek Jual Beli”. -------------------------------
Pihak Pertama dan Pihak Kedua menerangkan---
bahwa:
----------------------------------------------------------
a.      Jual beli ini dilakukan dengan harga Rp.----------
15.000.000.000, (lima belas milyar rupiah). -------------
b.      Pihak Pertama mengaku telah menerima-----
sepenuhnya uang tersebut diatas dari Pihak Kedua
dan untuk penerimaan uang tersebut akta ini berlaku
pula sebagai tanda penerimaan yang sah (kwitansi).
---------
c.      Jual beli ini dilakukan dengan syarat-syarat
sebagai
berikut:------------------------------------------------

-------------------------- Pasal 1 -------------------------------


Mulai hari ini objek jual beli yang diuraikan dalam
akta ini telah menjadi milik Pihak Kedua dan
karenanya segala keuntungan yang didapat dari, dan
segala kerugian/beban atas objek jual  beli tersebut
diatas----menjadi hak/beban Pihak
Kedua.-------------------------- --------------------------
Pasal 2 -------------------------------
Pihak Pertama menjamin, bahwa objek jual beli
tersebut diatas tidak tersangkut dalam suatu
sengketa, bebas dari sitaan,  tidak terikat sebagai
jaminan untuk sesuatu utang yang tidak tercatat
dalam sertipikat, dan bebas dari beban-beban lainnya
yang berupa apapun.
-------------------------- Pasal 3 -------------------------------
Dalam hal terdapat perbedaan luas tanah yang
menjadi objek   jual beli dalam akta ini dengan hasil
pengukuran  oleh   instansi Badan Pertanahan
Nasional, maka para pihak akan menerima hasil
pengukuran instansi Badan Pertanahan Nasional
tersebut dengan tidak memperhitungkan kembali
harga jual beli dan tidak akan saling
mengadakan------
gugatan.-------------------------------------------------------
-------------------------- Pasal 4 -------------------------------
Kedua belah pihak dalam hal ini dengan segala
akibatnya memilih tempat kediaman hukum yang
umum dan tidak berubah pada Kantor Panitera
Pengadilan Negeri Jakarta Timur. -------------------------
-------------------------- Pasal 5 -------------------------------
Biaya pembuatan akta ini, uang saksi dan segala
biaya pengalihan hak ini dibayar oleh Pihak Kedua.
-----------
Demikianlah akta ini dibuat dihadapan para pihak
dan:
1. Nona AYU, lahir di Jakarta, pada tanggal 05-07-
1991 (lima Juli seribu sembilan ratus sembilan
puluh satu), Warga Negara Indonesia, Pegawai
Kantor PPAT, bertempat tinggal di Jakarta Pusat,
Jalan Tanah Abang Nomor 5, Rukun Tetangga 010,
Rukun Warga 002, Kelurahan Cideng, Kecamatan
Tanah Abang, pemegang Kartu Tanda Penduduk
dengan Nomor Induk Kependudukan
3171030101600078;
2. Tuan BUDI, lahir di Jakarta, pada tanggal 05-07-
1991 (lima Juli seribu sembilan ratus sembilan
puluh satu), Warga Negara Indonesia, Pegawai
Kantor PPAT, bertempat tinggal di Jakarta Pusat,
Jalan Tanah Abang Nomor 15, Rukun Tetangga
010, Rukun Warga 002, Kelurahan Cideng,
Kecamatan Tanah Abang, pemegang Kartu Tanda
Penduduk--- dengan Nomor Induk
Kependudukan-------- 3171030101600098;
-------------------------------------
Sebagai  saksi-saksi,  dan  setelah dibacakan
serta----- dijelaskan, maka sebagai
bukti----------------------------- kebenaran     pernyataan
yang dikemukakan oleh Pihak Pertama dan Pihak
Kedua tersebut diatas, akta ini-----ditandatangani oleh
Pihak Pertama, Pihak Kedua, para- saksi dan saya,
PPAT, sebanyak 2 (dua) rangkap asli,-- yaitu 1 (satu)
rangkap lembar pertama disimpan di----- kantor saya,
dan 1 (satu) rangkap  lembar  kedua------
disampaikan kepada Kepala Kantor Pertanahan  
Kota- Administrasi Jakarta Pusat, untuk
keperluan----------- pendaftaran peralihan hak akibat
jual beli dalam akta- ini.
--------------------------------------------------------------

Pihak Pertama   Pihak Kedua 

Tuan A Tuan L

Tuan B Tuan M

Persetujuan Istri Tuan N

 
Nyonya C
                
Saksi       Saksi 

Nona AYU    Tuan BUDI

Pejabat Pembuat Akta Tanah 

Kelompok 5, S.H., M.Kn.

NOMOR 2 DOKUMEN YANG DIPERLUKAN UNTUK AKTA JUAL BELI


1) Sertipikat HGB Nomor 111/Rawamangun atas nama Tn. A dan Tn. B
2) Identitas penjual :
5. KTP Tuan A dan Tuan B
6. Akta nikah
7. KK Tuan A dan Tuan B
8. NPWP Tuan A dan Tuan B
3) Identitas pembeli :
5. KTP Tuan L, Tuan M, Tuan N
6. NPWP Tuan L, Tuan M, dan Tuan N
4) Dokumen terkait Yayasan :
1. Anggaran Dasar dan perubahannya jika terjadi perubaha
2. NPWP Yayasan
3. Surat persetujuan dewan pembina
5) Surat keterangan tanah tidak sengketa
6) Ijin Lokasi (karena status tanah HGB)
7) Cek bersih sertipikat (Validasi)
8) Pembayaran PBB Lunas
9) Pembayaran PPH
10) Pembayaran BPHTB
NOMOR 3 DOKUMEN YANG DIPERLUKAN DUNTUK PENDAFTARAN KE
KANTOR PERTANAHAN
Dokumen seperti nomor 2 dan setelah sertipikat dicek bersih atau divalidasi maka :
10. AJB Tuan A dan Tuan B dengan Tuan L, Tuan M, Tuan N
11. Formulir tambah (kalau peruntukan tanahnya untuk dibangun pakai advice planning)
12. Surat kuasa dari PPAT
13. Surat Pengantar dari PPAT
14. Formulir permohonan untuk balik nama
15. Buti Pembayaran PNBP
NOMOR 4 HITUNG PAJAK DAN PNBP
A. PAJAK
-Luas Tanah : 500 m2
-Nilai Transaksi : Rp. 15.000.000.000
-NPOP : Rp. 10.000.000.000
🡪 PPh = 2.5% x NPOP atau Harga Transaksi
= 2.5% x Rp. 50.000.000.000
= Rp. 375.000.000
- PPh dibayarkan oleh Penjual yaitu Tuan A dan Tuan B (Dasar Hukumnya adalah
Pasal 2 ayat (1) huruf a PP 34/2016)
🡪 BPHTB = (NPOP atau Harga Transkasi – NPOPTKP) x 5%
= (Rp. 15.000.000.000 – Rp. 80.000.000) x 5%
= Rp. 746.000.000
-BPHTB dibayarkan oleh Pembeli, yaitu Yayasan Sejahtera Bersama Mandiri yang dalam
perbuatan hukum ini diwakili oleh Tuan L, Tuan M, Tuan N (Dasar Hukumnya adalah Pasal 7
ayat (1) PERDA DKI No. 18 Tahun 2010)

B. PNBP
Biaya PNBP
NPOP = NJOP X Luas Tanah
= Rp. 20.000.000 x 500 = Rp. 10.000.000.000 (lebih kecil dari nilai transaksi)
🡪 Biaya PNBP Peralihan Hak (Pasal 16 ayat (2) PP No. 128/2015)
= (1/1000 x Nilai Transaksi atau NPOP) + Rp. 50.000
= (1/1000 x Rp. 15.000.000.000) + Rp. 50.000
= (Rp.15.000.000) + Rp. 50.000
= Rp. 15.050.000
Jangka waktu 5 hari kerja (lampiran II PerKaBPN RI No. 1 Tahun 2010 Romawi II No. 1
huruf B)
🡪 Biaya Pencatatan Perubahan Nama Pemegang Hak (Lampiran PP No. 128/2015)
= Rp. 50.000 per Bidang

Biaya Tambahan

🡪 Honor PPAT (Pasal 32 ayat (1) PP No. 24/2016, yakni maksimal 1% dari Nilai
Transaksi (di atas 1 Miliar Rupiah))
= 1% x Rp. 15.000.000.000
= Rp. 150.000.000

🡪 Biaya Pengecekkan Sertfikat (Lampiran PP No. 128/2015)


=Rp. 50.000 per Bidang

🡪 Total Biayanya adalah


= Rp. 15.050.000 + 50.000 + 150.000.000 + 50.000
= Rp. 165.150.000
🡪 Jangka Waktu : Berdasarkan PERKA BPN No. 1/2010 tentang Standar Pelayanan dan
Pengaturan Pertanahan di dalam Lampiran II, untuk Peralihan Hak Atas Tanah Jual Beli,
Jangka Waktu Pencatatan Balik Nama adalah 5 (lima) hari kerja.

NOMOR 5 KEGIATAN PENDAFTARAN OLEH KANTOR PERTANAHAN


Pasal 94 s/d 110 PMNA Nomor 3 Tahun 1997
1. Setelah semua dokumen permohonan diberikan kepada PPAT selaku kuasa dari
pemegang hak, Kepala Kantor Pertanahan Administrasi Jakarta Pusat meneliti
kelengkapan dokumen dan memberikan tanda terimanya (Pasal 103 ayat (4) PMNA No.
3/1997);
2. Pencatatan Peralihan Hak pada Buku Tanah, Sertipikat, dan Daftar lainnya dilakukan
sebagai berikut (Pasal 105 ayat (1) PMNA No. 3/1997) :
a) Nama pemegang hak lama, yakni Tuan X dalam buku tanah dicoret dengan
tinta hitam dan dibubuhi paraf Kepala Kantor Pertanahan Kota Administrasi
Jakarta Selatan, atau Pejabat lainnya yang ditunjuk;
b) Nama pemegang baru yakni Tuan P dan Nyonya Z dituliskan pada halaman
dan kolom yang ada dalam buku tanah dengan dibubuhi tanggal pencatatan
dan kemudian ditandatangani oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota
Administrasi Jakarta Pusat atau Pejabat lain yang ditunjuk dan cap Kantor
Pertanahan setempat;
c) Kegiatan huruf a dan b juga dilakukan pada sertipikat hak yang bersangkutan
dan daftar-daftar umum lain yang memuat nama pemegang hak lama;
d) Nomor hak dan identitas lain dari tanah yang dialihkan dicoret dari Daftar
Nama Pemegang Hak Lama, yaitu Tuan X dan nomor hak dan identitas
dituliskan dalam Daftar Nama Pemegang Hak baru, yaitu Tuan P dan Nyonya
Z.
3. Apabila pemegang hak baru lebih dari satu orang dan hak tersebut dimiliki Bersama,
maka untuk masing-masing pemegang hak atas tanah itu dibuatkan daftar nama dan
dibawah nomor hak atas tanahnya diberi garis bawah bertinta hitam (Pasal 105 ayat
(3) PMNA No. 3/1997);
4. Sertipikat hak yang dialihkan, diserahkan kepada pemegang hak baru yakni Tuan P
dan Nyonya Z melalui kuasanya yaitu PPAT (Pasal 104 ayat (4) PMNA No. 3/1997).

NOMOR 6 KEWAJIBAN PPAT DALAM RANGKA PENDAFTARAN


Kewajiban PPAT dalam rangkaian kegiatan pembuatan jual beli terdiri dari tiga tahap. Tahap
sebelum membuat akta, pada saat membuat akta, dan setelah membuat akta. Adapun kewajiban-
kewajiban tersebut diuraikan sebagai berikut :

5. Kewajiban PPAT sebelum pembuatan akta :


a. Memeriksa sertipikat di kantor pertanahan mengenai kesesuaian data yang ada di
sertipikat hak dengan data yang ada di daftar kantor pertanahan dengan menunjukan
sertipikat asli;
b. Meneliti apakah pemindahan hak harus mendapatkan izin pemindahan hak terlebih
dahulu
c. Calon penerima hak terlebih dahulu membuat surat pernyataan bahwa :
 Dengan pemindahan hak ini tidak melebihi batas maksimum penguasaan tanah
 Dengan pemindahan hak tersebut tidak menjadi pemegang tanah guntai
 Menyadari apabila melebihi batas maksimum penguasaan tanah maka selisihnya
menjadi ojek landreform
 Bersedia menanggung akibat hukumnya
d. Meneliti apakah objek pemindahan hak tersangkut sengketa atau tidak
e. Memeriksa kewenangan para pihak dalam melakukan perbuatan hukum
f. Memeriksa bukti pembayaran PPH dan BPHTB
g. Membicarakan rencana isi akta
6. Kewajiban PPAT saat pembuatan akta :
a. Pembuatan akta dihadiri oleh para pihak yang akan melakukan perbuatan hukum atau
kuasanya
b. Dihadiri oleh dua orang saksi yang cakap menjadi saksi
c. Setelah akta dibacakan, dijelaskan isi dan maksud pembuatan akta dan menjelaskan
prosedur pendaftaran
d. Akta dibuat 2 rangkap asli, lembar pertama disimpat PPAT dan lembar kedua disimpan
di kantor pertanahan guna pendaftaran peralihan hak
7. Kewajiban PPAT sesudah membuat akta :
a. 7 hari setelah penandatangan akta, PPAT mendaftarkan aktanya di kantor pertanahan
b. PPAT memberitahukan secara tertulis kepada klien bahwa sudah dilakukan pendaftaran
c. Akta yang telah dibuat dicatat dalam buku induk akta
d. Sebelum tanggal 10 memberi laporan ke kantor pertanahan, BPN dan kantor pajak

PEMBAHASAN
Pengerjaan AJB : PP 8 Tahun 2012
Dijelaskan bahwa untuk pengerjaan wajib dengan tinta hitam
Setiap halaman harus diparaf kecuali lembar terakhir
UAS AJB SEMPURNA dan akhir akta wajib di ttd
KELOMPOK 1
Dalam hal ini bertindak selaku direktur utama ddok udan PT KLM berkedudukan di …..
beralamat di …. Yang AD nya telah dimuat akta no… tertanggal… bulan… yang dibuat oleh ….
Yang telah mendapat persetujuan kemkumham ri nomor …. Tanggal… dan ad nya telah dimuat
dalam berita negara negara nomor…
Dan untuk melakukan tindakan hukum dalma akta ini telah memperoleh persetujuan dewan
komisaris perseroan Yang dibuat dibawah tangan bermaterai cukup yang dilegalisasi oleh saya
PPAT pada tanggal …. Nomor …. Yang aslinya dilekatkan pada awal akta ini oleh saya, PPAT,
dan untuk memenuhi ketentuan Pasal …. Dalam anggaran dasar
Kalau dalam akta ini
AD mana telah diumumkan dalam berita negara
Jual beli ini meliputi bangunan yang ada diatasnya dengan IMB nomor
PT :
Dasar bertindak apa? AD harus sudah mendapatkan pengesahan
Pasal-Pasal yang wajib dimasukan :
Pasal 1, Pasal 2, Pasal 3 (hanya kalau ada ijin), Pasal 4 dimasukan jika tanah pertanian, Pihak
kedua dengan ini menyampaikan bahwa jual beli tidak melampaui batas, Pasal 5 cantumkan
(para pihak telah sama2 mengetahui benar lokasi batas2 serta peruntukan tanah objek tanah serta
telah menerangkan dan ttd data2 berdasar akta ini), Pasal 6 (domisili hukum), Pasal 7 (biaya),
Pasal 8 (untuk suami istri), saksi, tandatangan beserta stempel PPAT (bulletin stempel PPAT
dibagian tandatangan), dan ttd
DOKUMEN AKTA:
1. KTP Tuan H
2. Anggaran dasar beserta pengesahan (kalau sudah diumumkan dicantumkan di berita
negara)
3. Persetujuan komisaris
4. Perlu atau tidak ijin lokasi? (kalau untuk usaha diperlukan ijin lokasi)
5. NPWP PT
DOKUMEN PENDAFTARAN
1. Dokumen akta + surat pendaftaran
PAJAK
PPH dan BPHT dan PPN pajak untuk balik namanya
AKTA JUAL BELI KELOMPOK 2
Akta persetujuan dan kuasa
Banyak ke skip
Pengecekaan dilakukan sebelum AJB dilakukan
AKTA JUAL BELI KELOMPOK 3
PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH

(PPAT)

Kelompok 5, S.H., M.Kn.


DAERAH KERJA KOTA ADMINISTRASI JAKARTA
PUSAT
SURAT KEPUTUSAN MENTERI AGRARIA DAN TATA
RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
Nomor: 5/KEP-20.5/III/2017
Tanggal 22 Maret 2017
Jalan Tanah Abang Nomor 35, Tanah Abang, Jakarta Pusat

AKTA JUAL BELI


Nomor 25/2020

Lembar  Pertama

-Pada hari ini,Sabtu tanggal 02 (dua) bulan  05(lima)tahun 2020 (dua ribu
dua puluh)

hadir dihadapan saya, Santoso, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan,


yang berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia tanggal 11 Mei 2009, nomor 11-V-2009,
diangkat/ditunjuk sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah, yang selanjutnya
disebut PPAT, yang dimaksud dalam Pasal 7 Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, dengan daerah kerja
Kota Administrasi Jakarta Pusat dan berkantor di Jalan Mangga Nomor
19, Tanah Abang, Cideng, Jakarta Pusat, dengan dihadiri oleh saksi-saksi
yang saya kenal dan akan disebut pada bagian akhir akta ini:

I.    Tuan A, lahir di Jakarta, pada tanggal 01-01-1990 (satu Januari


seribu Sembilan ratus sembilan puluh), Warga Negara Indonesia,
swasta, bertempat tinggal di Jakarta Pusat, Jalan Jambu nomor 90,
Rukun tetangga 001, Rukun Warga 002, Kelurahan Pasir Jambu,
Kecamatan Pasir Putih, pemegang Kartu Tanda Penduduk dengan
Nomor Induk Kependudukan 3120987657890765, yang aslinya
diperlihatkan kepada saya, PPAT, yang difotokopi sesuai asli dan
dilekatkan pada lembar pertama akta ini yang disimpan oleh saya,
PPAT;
-   Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak :

Untuk diri sendiri

Orang tua yang hidup terlama selaku wali hidup ddok udan
anaknya yang bernama (komparisi )

- Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak berdasarkan


surat kematian
- Surat keterangan waris tanggal …. Nomor…. Yang dikeluarkan
oleh
- …
- Dan untuk melakukan tindakan hukum dalam akta ini telah
memperoleh persetujuan dari pengadilan negeri…..

-   Selaku penjual, selanjutnya disebut sebagai “PIHAK


PERTAMA

(untuk anak dibawah umur kalau untuk melakukan perbuatan


hukum harus ada wali dan mendapat penetapan dari
pengadilan)

KELOMPOK 4
Dibuat dibawah tangan bermaterai cukup

Untuk uas :
Tata cara pengisian blanko, bagian yang diperlukan tidak perlu dicantumkan
Tulis tangan
Sesuai ketentuan yang ada
Salah coret, renvoi kesebelah yang kosong dan paraf. Hari kerja PPAT sampai sabtu, tanggal
sesuaikan dengan tanggal ujian, nomor PPAT pertahun jadi kalo bulan mei
Para penghadap dikenal oleh saya, pejabat
1. Suami
2. Isteri
Menurut keterangannya mereka adalah suami isteri
Diakhir akta ga usah ditulis persetujuan lagi
Pajak penulisannya
Pihak pertama membayar pph dan pihak kedua membayar bphtb (caantumin dasar hukumnya)
Izin :
Pt dengan pt untuk apa dia beli?
Tanah pertanian atau HM harus ada izin jika pembeli bukan dari ktp setempat
Kalau surrogate dicoret dua duanya dituliss
UAS
Ujian jam 1 s/d jam 4
Soal email ke monic 5 menit sebelum ujian
Karena akta 3 jam, konsekuensi pengumpulan 5 menit, kasih email kusus, tidak ada lagi telat,
baca PP 37 dan perkaban 8 tahun 2012, komparisi harus benar.
Komparisi : perorangan dan badan hukum (harus sempurna)
Kalau tanah HGB harus dimasukin advice planning
Nanti pas ujian ga perlu pake kop

Anda mungkin juga menyukai