Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS KEPUASAN DAN KEBUTUHAN PENGGUNA LULUSAN INSTITUT

TEKNOLOGI KALIMANTAN DENGAN MENGGUNAKAN


METODE RATING SCALE
Ridhwan Haliq1 , Ria Ridha2 , Nasrul Millah3
1,2,3
Tim Pembina Kemahasiswaan dan Alumni, Institut Teknologi Kalimantan,
Email penulis ridhwanhaliq@lecturer.itk.ac.id

ABSTRAK
Dalam dunia kerja kualitas karyawan sangat perhatikan untuk menunjang kelancaran kerja. Perusahaan pasti
memilih calon karyawan yang memiliki kualitas yang diharapkan perusahaan. karena hal ini perguruan tinggi
dituntut untuk mengembangkan softskill yang seimbang dengan hardskill. Selain kualitas lulusannya,
perguruan tinggi juga harus mengetahui kebutuhan perusahaan-perusahaan dan menyesuaikan dengan DUDI
(dunia kerja dan dunia industri). Hal ini akan berdampak pada lulusan yang akan terjun ke dunia kerja.
Semakin baik nama perguruan tinggi maka semakin besar pula peluang lulusan perguruan tinggi untuk
bergabung dengan perusahaan.
Kata kunci : Kualitas Lulusan, Kepuasan dan Kebutuhan Perusahaan

ABSTRACT
In the world of work, the quality of employees is very concerned about supporting smooth work. Companies
definitely choose prospective employees who have the qualities that the company expects. because of this,
universities are required to develop soft skills that are balanced with hard skills. In addition to the quality of
graduates, universities must also know the needs of companies and adjust to DUDI (world of work and
industry). This will have an impact on graduates who will enter the world of work. The better the name of the
college, the greater the opportunity for college graduates to join the company.
Keywords: Quality of Graduates, Satisfaction, and Company Needs.

hanya menilai keahlian khusus semata tapi juga


PENDAHULUAN kualitas. Selain kualitas, intitusi pendidikan juga
perlu memperhatikan kebutuhan dunia industri.
Dalam sebuah institusi salah satu komponen yang Hal ini dapat menjadi sarana kerja sama antara
paling penting adalah sumber daya manusia perguruan tinggi dengan perusahaan. Perguruan
(SDM). Dalam dunia industri SDM dianggap tinggi tersebut pun dapat menyesuaikan
sebagai peranan utama yang mampu kebutuhan perusahaan seperti program
menghasilkan produksi atau jasa (Setyaningsih, magang/kerja praktik, kesesuaian kurikulum dan
2013). Selain SDM dibutuhkan juga kemampuan- lain-lain.
kemampuan penunjang yang perlu dimiliki oleh Dalam penilaian kualitas dan kebutuhan
SDM seperti pemahaman teori, komunikasi yang perusahaan dapat diteliti melalui analisis
baik sampai gaya kepemimpinan (Gultom, 2014). kepuasan dan kebutuhan perusahaan. Dimana
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam kepuasan digunakan sebagai tolok ukur kualitas
dunia industri adalah kualitas SDM. Perusahaan lulusan dan kebutuhan sebagai penyesuaian
pasti mengharapkan karyawan/pekerjanya perguruan tinggi dengan perusahaan. Untuk
memiliki kualitas yang baik akan tetapi tidak mengetahui tingkat kepuasan dan kebutuhan
banyak lulusan yang mempunyai kualitas yang perusahaan terhadap perguruan tinggi maka dapat
diharapkan perusahaan. Sebagai contoh rata-rata dilakukan penelitian guna menganalisis kepuasan
para lulusan memiliki hardskill yang mumpuni pengguna lulusan dan kebutuhan perusahaan
yaitu keahlian spesifik seperti kemampuan dengan indikator pertanyaan yang diperoleh dari
pemrograman, desain web, menulis, manajemen, survey kepuasan pengguna (SKP) serta responden
dan marketing. Sebaliknya para lulusan memiliki diperoleh langsung dari perusahaan tempat
softskill yang tidak mumpuni seperti kemampuan alumni perguruan tinggi bekerja.
berkomunikasi, kerja sama dalam tim, integritas, Penelitian ini ditujukan kepada lulusan Institut
kepemimpinan, dan problem solving. Hal ini Teknologi Kalimantan melalui survey kepuasan
dapat berdampak pada tingginya tingkat pengguna yang nantikan akan disebar kepada
pengangguran lulusan perguruan tinggi (Gultom, perusahaan-perusahaan terkait.
2014).
Dari uraian diatas dapat diperoleh permasalahan
Berdasarkan penjelasan diatas diharapkan institusi yang akan diteliti yaitu, menentukan kualitas
pendidikan berupaya untuk melahirkan SDM- lulusan yang diharapkan perusahaan berdasarkan
SDM yang tidak hanya mampu dalam hardskill survey kepuasan pengguna, cara meningkatkan
tapi juga softkill. Pengguna lulusan tidak akan kualitas yang kurang yang akan diterapkan untuk
lulusan selanjutnya, Bagaimana menentukan kinerja antara lain Tangible (hal-hal yang
kebutuhan perusahaan berdasarkan survey berujud), Reliability (keandalan), Responsiveness
kepuasan pengguna. Berdasarkan permasalahan (cepat tanggap), Competence (kopetensi),
tersebut dapat diketahui tujuan penelitian adalah Courtesy (kesopanan), Credibility (kredibilitas),
menentukan kualitas lulusan yang diharapkan Communication (komunikasi), Security
perusahaan berdasarkan survey kepuasan (keamanan), Acces (akses), Understanding The
pengguna, cara meningkatkan kualitas yang Customer (memahami pelanggan). Dari dimensi-
kurang yang akan diterapkan untuk lulusan dimensi diatas dikelompokkan menjadi dimensi
selanjutnya dan Menentukan kebutuhan ServQual diantaranya Reliabilitas (reliability),
perusahaan berdasarkan survey kepuasan Daya tanggap (responsiveness), Jaminan
pengguna. (assurance), Empati (empathy), dan Bukti fisik
(tangibles) (Harto, 2015).
Jika dimensi diatas digunakan untuk mengukur
TINJAUAN PUSTAKA
kualitas kinerja suatu perusahaan maka jika untuk
mengukur tingkat kepuasan pengguna lulusan
Kualitas Lulusan Institut Teknologi Kalimantan maka digunakan
Perusahaan akan lebih tertarik kepada orang yang dimensi kualitas yang diharapkan oleh
memiliki banyak kemampuan seperti komunikasi perusahaan. Beberapa dimensi yang digunakan
yang baik, berfikir kritis, sampai kepemimpinan diantaranya adalah tingkat pemahaman akademik,
sekalipun dimana kemampuan ini akan lebih daya analitis, etika, integritas, kemampuan
banyak di peroleh dalam organisasi. Hal ini pula bekerja sama, kemampuan berorganisasi,
menjadi dasar mengapa softskill sangat penting kemampuan interpersonal, kepemimpinan dan
dan lebih diutamakan (Chandra,2011). komunikasi.
Pengukuran Kepuasan Konsumen Rating Scale
Pada dasarnya kepuasan konsumen dapat diukur Rating scale merupakan metode opservasi yang
dengan macam-macam metode, diantaranya sistematis dan terstruktur dalam melaporkan hasil
sistem keluhan atau saran, ghost shopping, dan evaluasi. Tipe yang biasa digunakan dalam rating
survey kepuasan konsumen. Pada sistem keluhan scale ada tipe numerical rating scale. Tipe ini
atau saran biasa digunakan pada perusahaan dan meupakan penilaian dengan memberikan angka
organisasi dimana media untuk menyampaikan pada dimensi dan indikator secara terbatas.
saran, pendapat dan keluhan dapat melalui kotak Pada penelitian kali ini menggunakan skala
saran, costumer centre, dan lain-lain yang serupa. penilaian 1 sampai dengan 5. Kategori penilaian
Hal ini dapat membantu perusahaan atau pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1.
organisasi untuk mengevaluasi kinerja dengan
cepat dan memperbaiki kinerja yang kurang. Tabel 1. Kategori Penilaian
Akan tetapi pada metode ini tidak
SKALA
menggambarkan jelas tingkat kepuasan PENILA KATEGORI INTERVAL NILAI
konsumen. Untuk ghost shopping biasa IAN
memperkerjakan beberapa orang yang disebut
ghost shopper guna berperan sebagai E TIDAK PUAS 1,00 < n ≤ 1,80
pelanggan/konsumen. Tidak hanya untuk
perusahaan sendiri ghost shopper juga berperan D KURANG PUAS 1,80 < n ≤ 2,60
sebagai pesaing, ini dilakukan untuk mengetahui
C CUKUP PUAS 2,60 < n ≤ 3,40
kekuatan dan kelemahan produk dari perusahaan
itu sendiri dan pesaing nya. Yang terakhir yaitu B PUAS 3,40 < n ≤ 4,20
survey kepuasan konsumen metode ini yang
paling sering digunakan perusahaan/instansi A SANGAT PUAS 4,20 < n ≤ 5,00
untuk mengetahui tingkat kepuasan
pelanggannya. Pada metode ini bisa melalui
METODOLOGI PENELITIAN
wawancara, feedback, atau pun melalui google
form (Prihastono, 2012).
Pada penelitian kali ini menggunakan survey Data Penelitian
kepuasan pelanggan melalui google form yang
disebar ke perusahaan tempat alumni bekerja Data yang digunakan pada penelitian ini
dengan kategori penilaian tidak puas, kurang adalah survey kepuasan pengguna (SKP).
puas, cukup puas, puas dan sangat puas.
Dimana SKP ini ditujukan kepada
Dimensi Kepuasan Konsumen perusahaan tempat bekerja alumni Institut
Dimensi kepuasan konsumen yang sering Teknologi Kalimantan. Kuisioner yang
digunakan oleh perusahaan untuk menilai kualitas
disebar menanyakan seputar kerja sama ITK Dalam penelitian ini menggunakan
dengan perusahaan terkait, penilaian Dunia dimensi dan indikator sebagai acuan
Usaha dan Dunia Industri (DUDI) terhadap pengerjaan penelitian. Dimensi sebagai
ITK dan kepuasan pengguna lulusan ITK. kelompok kualitas yang diharapkan oleh
Metode penyebaran kuisioner dengan pengguna lulusan dan indikator sebagai
membagikan link kuisioner melalui grup pernyataan serta pertanyaan dalam kuisioner.
kepada alumni ITK. Dimensi dan indikator penelitian dapat
dilihat pada tabel 1 dan tabel 2.
Dimensi dan Indikator Penelitian
Tabel 1. Dimensi dan Indikator Penilitian untuk Kepuasan Pengguna

NO DIMENSI INDIKATOR

Mahasiswa magang/kp
Lama durasi magang/kp
Laporan magang/kp
1 Akademik
Nilai akademis (IPK/GPA)
Pengetahuan umum
Kemampuan belajar
Kemampuan Analisa
2 Daya Analitik
Kemampuan menulis laporan
Kemampuan emosional
3 Etika
Etika
Tanggung jawab
Disiplin
4 Integritas
Toleransi
Loyalitas dan Integritas
Kemampuan bekerja
Kemampuan beradaptasi
Kemampuan Bekerja Bekerja dibawah tekanan
5
Sama Bekerja dalam tim
Bekerja dengan orang berbeda
Bekerja shift
Kritis
Kemampuan
6 Manajemen waktu
Berorganisasi
Kemampuan problem solving
Kemampuan bahasa asing
Sertifikasi/keahlian
Kemampuan Pengetahuan dibidang disiplin ilmu
7
Interpersonal Pengetahuan diluar bidang disiplin ilmu
Keterampilan computer
Keterampilan internet
Bekerja individu
Motivasi
Keterampilan riset
Manajemen proyek atau program
Tempat tinggal
Kesediaan ditempatkan
Kesehatan
Inisiatif
8 Kepemimpinan
Kepemimpinan/leadership
Kemampuan komunikasi
9 Komunikasi Negosiasi
Kemampuan presentasi

Tabel 2. Dimensi dan Indikator Penilitian untuk Kebutuhan Perusahaan

NO KATEGORI INDIKATOR
Evaluasi Kerjasama Antara
1 pentingnya kerja sama kampus - perusahaan
DUDI dengan ITK
pentingnya durasi pendidikan

pentingnya kesesuaian kurikulum

pentingnya koordinasi penyesuaian kurikulum

pentingnya kesesuaian porsi hardskill dan softskill


Penilaian DUDI terhadap
2 pentingnya kepuasan durasi pendidikan ITK
Kurikulum ITK
pentingnya kepuasan kurikulum lulusan ITK
pentingnya kepuasan terhadap hardskill dan softskill lulusan
ITK
pentingnya kepuasan proses koordinasi kurikulum antara ITK
dan DUDI
pentingnya program magang/kerja praktek
Penilaian DUDI terhadap
3 pentingnya lama durasi magang/kerja praktek
Magang/Kerja Praktek
pentingnya laporan magang/kerja praktek bagi perusahaan

penntingnya tempat tinggal


Penilaian DUDI terhadap
faktor internal-eksternal yang pentingnya kesediaan tempat
4
dapat mempengaruhi kinerja pentingnya kesehatan
lulusan ITK
pentingnya kerja shift

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pembobotan antar Dimensi Tabel 4. Bobot antar Dimensi Kepuasan


Hasil dari pembobotan dimensi dengan
menggunakan microsoft excel ditunjukkan pada
tabel 4 dan 5.
BOBOT Hasil Pembobotan antar Indikator
NO DIMENSI
DIMENSI
Hasil dari pembobotan indikator dengan
1 Akademik 0,1046 menggunakan microsoft excel ditunjukkan pada
2 Daya analitik 0,1150 tabel 6 dan 7.

3 Etika 0,1127 Tabel 6. Bobot antar Indikator Kepuasan


4 Integritas 0,1146
BOBOT
5 Kemampuan bekerja sama 0,1115 INDI-
NO INDIKATOR
KATO
6 Kemampuan berorganisasi 0,1117
R
7 Kemampuan interpersonal 0,1101 1 mahasiswa magang/kp 0,0220

8 Kepemimpinan 0,1090 2 lama durasi magang/kp 0,0224


3 laporan magang/kp 0,0209
9 Komunikasi 0,1107
4 Nilai akademis (IPK/GPA) 0,0227
5 Pengetahuan umum 0,0227
6 Kemampuan Belajar 0,0246
Berdasarkan tabel 4, dimensi dengan bobot 7 Kemampuan Analisa 0,0246
tertinggi adalah daya analitik sebesar 0,1150 dan 8 Kemampuan menulis laporan 0,0249
dimensi dengan bobot terendah adalah akademik 9 Kemampuan Emosional 0,0233
sebesar 0,1046.
10 Etika 0,0253

Tabel 5. Bobot antar Dimensi Kebutuhan 11 Tanggung Jawab 0,0253


12 Disiplin 0,0243
BOBOT 13 Toleransi 0,0246
NO KATEGORI
KATEGORI 14 Loyalitas dan Integritas 0,0246
Evaluasi Kerjasama 15 Kemampuan Bekerja 0,0253
1 Antara DUDI dengan 0,2475 16 Kemampuan beradaptasi 0,0236
ITK 17 Bekerja dibawah tekanan 0,0246
Penilaian DUDI
18 Bekerja dalam tim 0,0246
2 terhadap Kurikulum 0,2485
ITK 19 Bekerja dengan orang berbeda 0,0246
Penilaian DUDI 20 bekerja shift 0,0214
3 terhadap 0,2655 21 Kritis 0,0236
Magang/Kerja Praktek 22 Manajemen waktu 0,0243
Penilaian DUDI 23 Kemampuan problem solving 0,0243
terhadap faktor
24 Kemampuan bahasa asing 0,0204
4 internal-eksternal yang 0,2385
25 Sertifikasi/keahlian 0,0211
dapat mempengaruhi
kinerja lulusan ITK Pengetahuan dibidang disiplin
26 0,0233
ilmu
Berdasarkan tabel 5, dimensi dengan bobot Pengetahuan diluar bidang
27 0,0220
tertinggi adalah Penilaian DUDI terhadap disiplin ilmu
Magang/Kerja Praktek sebesar 0,2655 dan 28 Keterampilan komputer 0,0259
dimensi dengan bobot terendah adalah Penilaian 29 Keterampilan internet 0,0259
DUDI terhadap faktor internal-eksternal yang 30 Bekerja Individu 0,0246
dapat mempengaruhi kinerja lulusan ITK sebesar
31 Motivasi 0,0249
0,2385.
32 Keterampilan Riset 0,0233
33 Manajemen proyek atau 0,0253
program 40 Negosiasi 0,0243
34 Tempat tinggal 0,0230 41 Kemampuan Presentasi 0,0236
35 Kesediaan ditempatkan 0,0243
36 Kesehatan 0,0243 Berdasarkan tabel 6, indikator dengan bobot
tertinggi adalah keterampilan komputer dan
37 Inisiatif 0,0243
internet sebesar 0,0259 dan dimensi dengan bobot
38 Kepemimpinan/Leadership 0,0227 terendah adalah kemampuan bahasa inggris
39 Kemampuan komunikasi 0,0236 sebesar 0,0204.

Tabel 7. Bobot antar Indikator Kebutuhan

BOBOT
NO INDIKATOR
INDIKATOR
1 pentingnya kerja sama kampus - perusahaan 0,0613
2 pentingnya durasi pendidikan 0,0578
3 pentingnya kesesuaian kurikulum 0,0664
4 pentingnya koordinasi penyesuaian kurikulum 0,0639
5 pentingnya kesesuaian porsi hardskill dan softskill 0,0698
6 pentingnya kepuasan durasi pendidikan ITK 0,0586
7 pentingnya kepuasan kurikulum lulusan ITK 0,0586
8 pentingnya kepuasan terhadap hardskill dan softskill lulusan ITK 0,0612
9 pentingnya kepuasan proses koordinasi kurikulum antara ITK dan DUDI 0,0561
10 pentingnya program magang/kerja praktek 0,0689
11 pentingnya lama durasi magang/kerja praktek 0,0646
12 pentingnya laporan magang/kerja praktek bagi perusahaan 0,0637
13 penntingnya tempat tinggal 0,0612
14 pentingnya kesediaan tempat 0,0638
15 pentingnya kesehatan 0,0671
16 pentingnya kerja shift 0,0569
dan menulis laporan kegiatan. Untuk dimensi
akademik diketahui memiliki nilai yang rendah
Berdasarkan tabel 7, dimensi dengan bobot maka dapat disimpulkan lulusan ITK kurang
tertinggi adalah pentingnya kesesuaian porsi memenuhi kualitas pada dimensi akademik. Pada
hardskill dan softskill sebesar 0,0698 dan dimensi dimensi akademik meliputi magang/keja praktik,
dengan bobot terendah adalah pentingnya nilai akademis (IPK/GPA) dan pengetahuan
kepuasan proses koordinasi kurikulum antara ITK umum.
dan DUDI sebesar 0,0561.
Berdasarkan dimensi kebutuhan diketahui nilai
Pembahasan tertinggi adalah Penilaian DUDI terhadap
Magang/Kerja Praktek maka dapat disimpulkan
Berdasarkan tabel dan penjelasan yang telah bahwa perusahaan butuh adanya program
dipaparkan diatas dari dimensi kepuasan magang/kerja praktik. Hal ini bisa membantu
diketahui daya analitik memiliki nilai yang tinggi perusahaan dalam pemenuhan SDM atau dapat
dimana dapat disimpulkan bahwa lulusan Institut membantu kinerja karyawan sesuai bidang
Teknologi Kalimantan memiliki daya analitik masing-masing mahasiswa magang dan
yang bagus. Dimana daya analitik meliputi perusahaan. Untuk dimensi terendah adalah
kemampuan lulusan menganalisa suatu masalah
penilaian DUDI terhadap faktor internal-eksternal kemampuan seseorang untuk berinteraksi secara
yang dapat mempengaruhi kinerja lulusan ITK hal sosial sangat dibutuhkan dalam dunia kerja.
ini tidak terlalu dibutuhkan oleh perusahaan Penyesuaian artinya dimana hardskill dan softskill
karena pada dimensi ini meliputi tempat tinggal, ditempatkan pada kondisi yang sesuai dan
kesediaan tempat, kesehatan dan kerja shift hal ini dilakukan secara berulang seghingga dapat
dikarenakan lulusan/karyawan harus menerima mengoptimalisasi suatu pekerjaan. Apabila
kebijakan yang telah ditentukan dari perusahaan. penyesuaian ini tidak dilakukan dampaknya
adalah tidak ada kinerja akuntabilitas pada
Selanjutnya adalah indikator kepuasan dimana perusahaan tersebut. Nilai terendah pada indikator
diketahui nilai tertinggi ditempati oleh kebutuhan adalah kepuasan proses koordinasi
keterampilan komputer dan internet hal ini kurikulum antara ITK dan DUDI kenapa hal ini
dikarenakan kampus ITK adalah kampus teknik tidak terlalu dibutuhkan karena perusahaan masih
dimana teknologi sangat digunakan dan sedikit yang mengerti tentang DUDI dan
responden yang mengisi rata-rata perusahaan- kurangnya kerja sama antara ITK dengan
perusahaan yang menggunakan teknologi perusahaan lokal atau nasionaldalam bentuk
komputer. Untuk indikator terendah adalah MOU.
kemampuan bahasa inggris dapat disimpulkan
bahwa lulusan ITK kurang memenuhi kualitas Selain penjelasan diatas diperoleh pula tingkat
yang diharapkan oleh perusahaan. kepuasan perusahaan terhadap kinerja lulusan
ITK. Tingkat kepuasan ditunjukkan pada tabel 8.
Untuk indikator kebutuhan diketahui kesesuaian
porsi hardskill dan softskill sangat dibutuhkan
oleh suatu perusahaan karena keahlian dan

Tabel 8. Tingkat Kepuasan Perusahaan

Jenis Perusahaan/ Perusahaan/ Instansi/ Institusi Tingkat Kepuasan


Instansi/ Institusi
BUMN PT. Telekomunikasi Indonesia A SANGAT
PT. Serasi Autoraya PUAS
PT. Fajar Mas Murni
PT. Kreasi edulab indonesia
PT. Telkomsel
PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.
PT. PLN UPDK Bakaru
PT. Kutai Refinery Nusantara
PT. Petrosea
PT. Puninar Infinite Raya
Institut Teknologi Kalimantan
SWASTA - A SANGAT
Hasnur Informasi Teknologi (Hasnur Group) PUAS
Astra Infra Port East Kalimantan
CV. Karunia Amanah Perkasa
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Bontang
SPNF SKB Kota Bontang
Yayasan SMP IT Yabis Bontang
RDMP Balikpapan JO
SIMPULAN (CONCLUSION) Pelanggan dengan Pendekatan Fuzzy
Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini SERVQUAL dalam Upaya Peningkatan
adalah Kualitas Pelayanan”. Sekolah Tinggi
1. Hasil pembobotan dengan metode rating
Manajemen Informatika dan Komputer
scale menghasilkan pada analisis kepuasan
diperoleh dimensi dengan bobot tertinggi JAYANUSA Padang.
adalah daya analitik sebesar 0,1150 dan
dimensi dengan bobot terendah adalah Ludfiandini, Kenty., dan Nugroho, Susatyo W.P.
akademik sebesar 0,1046. Lalu untuk 2014. “Analisis dan Penilaian Kinerja
penilaian indikator dengan bobot tertinggi Karyawan pada Operator Dump Truck
adalah keterampilan komputer dan internet Perusahaan Pertambangan Menggunakan
sebesar 0,0259 dan dimensi dengan bobot
Metode AHP dan Rating Scale”. Universitas
terendah adalah kemampuan bahasa inggris
sebesar 0,0204. Pada analisis kebutuhan Diponegoro.
diperoleh dimensi dengan bobot tertinggi
adalah Penilaian DUDI terhadap Prihastono, Endro. 2012. “Pengukuran Kepuasan
Magang/Kerja Praktek sebesar 0,2655 dan Konsumen pada Kualitas Pelayanan
dimensi dengan bobot terendah adalah Customer Service Berbasis WEB”.
Penilaian DUDI terhadap faktor internal- Universitas Stikubank Semarang.
eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja
lulusan ITK sebesar 0,2385. Lalu untuk
penilaian dimensi dengan bobot tertinggi Setyaningsih, I. (2013). Analisis Kualitas
adalah pentingnya kesesuaian porsi hardskill Pelayanan Rumah Sakit terhadap Pasien
dan softskill sebesar 0,0698 dan dimensi Menggunakan Pendekatan Lean Servperf
dengan bobot terendah adalah pentingnya (Lean Service dan Service Performance). 11
kepuasan proses koordinasi kurikulum (2), 117–242.
antara ITK dan DUDI sebesar 0,0561.
2. Sebagai evaluasi dan perbaikan kualitas
lulusan ITK selanjutnya maka untuk dimensi
dan indikator yang kurang dapat dilakukan
seminar/pelatihan/workshop yang dapat
meningkatkan kualitas lulusan.

SARAN (RECOMMENDATION)
1. Diperlukan Pembahasan dan perbaikan
analisis lebih lanjut.

Ucapan Terima Kasih


Terima kasih kepada Wakil Rektor Bidang
Akademik Institut Teknologi Kalimantan dan Tim
Pembina Kemahasiswaan

DAFTAR PUSTAKA

Chandra, Tommy. 2011. “Kualitas Lulusan


Perguruan Tinggi yang diharapkan Dunia
Kerja”. Online :
http://tomchan91.blog.binusian.org/?p=19
1
Gultom, D. K., Ginting, P., & Sembiring, B. K.
(2014). Pengaruh bauran pemasaran jasa
dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan
mahasiswa program studi manajemen
fakultas ekonomi universitas
muhammadiyah sumatera utara. Jurnal
Ilmiah Manajemen dan Bisnis, 14(01).
Harto, Budi. 2015. “Analisis Tingkat Kepuasan

Anda mungkin juga menyukai