Anda di halaman 1dari 13

RANGKUMAN MATA KULIAH

TEORI AKUNTANSI
“PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI”

Disusun oleh:

1. Wahyu Christian M. (17013010144)


2. Irna Amelia M. (17013010164)
3. Anggraeni Nur S. (17013010198)
4. Fabiola Dinda E. (17013010199)

Kelompok 8 / Kelas F

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
2020
BAB 1
PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI

(Anggraeni Nur S. 17013010198):


Teori akuntansi menjelaskan mengapa praktik akuntansi berjalan
seperti sekarang ini. Teori akuntansi membahas perlakuan dan model
alternatif yang dapat menjadi jawaban atas masalah yang dihadapi dalam
praktik. Praktik akuntansi disetiap negara pasti berbeda karena dipengaruhi
oleh faktor sosial, ekonomi, dan politis sesuai dengan tempat akuntansi
tersebut dijalankan.

Arti Penting Teori Akuntansi

Teori akuntansi merupakan bagian penting dari praktik. Pemahamannya oleh praktisi dan
penyusun standar akan sangat mendorong pengembangan serta perbaikan menuju praktik yang
sehat. Teori akuntansi menjadi landasan untuk memecahkan masalah-masalah akuntansi secara
beralasan atau bernalar yang secara etis dan ilmiah dapat dipertanggungjawabkan.

Praktik akuntansi yang baik dan maju tidak akan dapat dicapai tanpa suatu teori baik
yang melandasinya. Praktik dan profesi harus dikembangkn atas dasar penalaran (causes and
reasons). Dari argumen-argumen tersebut dapat dikatakan bahwa teori akuntansi merupakan
unsur yang penting dalam mengembangkan dan memajukan praktik akuntansi.

Pengembangan Akuntansi

Seperangkat pengetahuan akuntansi dapat dipandang dari dua sisi pengertian yaitu
sebagai pengetahuan profesi (keahlian) yang dipraktikkan di dunia nyata dan sekaligus sebagai
suatu disiplin pengetahuan yang diajarkan di perguruan tinggi. Dari segi profesi, akuntansi sering
dipandang semata-mata sebagai serangkaian prosedur , metoda, dan teknik tanpa memperhatikan
teori di balik praktik tersebut.

Di lain pihak, sebagai objek pengetahuan di perguruan tinggi, akademisi memandang


akuntansi sebagai dua bidang kajian yaitu bidang praktik dan teori. Bidang praktik
berkepentingan dengan masalah bagaimana praktik dijalankan sesuai dengan PABU. Bidang
teori berkepentingan dengan penjelasan, deskripsi dan argumen yang dianggap melandasi praktik
akuntansi yang semuanya dicakup dalam suatu pengetahuan yang disebut teori akuntansi.

Sebagai agen pengembagan dan perubahan, perguruan tinggi diharapkan lebih banyak
berperan dalam pengembangan akuntansi. Dengan demikian, pendidikan akuntansi di perguruan
tinggi harus mampu mengubah praktik akuntansi yang berjalan menjadi lebih baik.

Peran Riset Akuntansi

Dalam dua dasawarsa terakhir, ada kecenderungan bahwa akademis berusaha lebih jauh
untuk membawa akuntansi menjadi suatu ilmu pengetahuan ilmiah atau sains yang semakin
menjauhkan antara dunia praktik dan dunia akademik. Penempatan akuntansi sebagai sains
membawa konsekuensi bahwa teori akuntansi harus bebas dari pertimbangan nilai dan bersifat
deskriptif.

Praktik akuntansi akan mengalami perkembangan yang pesat dan memuaskan apabila
terjadi interaksi yang baik antara ketiga aspek diatas. Aliran yang berlawanan dengan arah jarum
jam (aliran luar) menunjukkan kontribusi riset terhadap pengajaran/pendidikan yang pada
gilirannya pengajaran menambah pengetahuan profesional untuk meningkatkan kualitas praktik.
Aliran panah searah jarum jam (aliran dalam) menunjukkan kemampuan pengajar untuk
mengevaluasi apa yang nyatanya dipraktikkan dan apa yang secara normatif atau ideal harus
dipraktikkan sehingga timbul gagasan-gagasan baru untuk pengembangan praktik.

Pendidik diharapkan mampu menjabarkan hasil riset dan gagasan akademik (penelitiaan
positif dan normatif) ke dalam aplikasi praktis. Sebaliknya praktisi juga harus terus
meningkatkan kemampuannya untuk dapat menangkap manfaat praktis hasil penelitian positif
dan normatif tersebut.

Jadi, riset merupakan bagian penting dalam pengajaran akuntansi. Walaupun demikian,
riset tersebut hendaknya diartikan secara luas tidak hanya mencakup penelitian empiris (positif)
tetapi juga meliputi penelitian analitis dalam bentuk artikel atau makalah akademik (normatif).
Pengertian Akuntansi

Teori akuntansi sangat erat kaitannya dengan akuntansi keuangan bahkan teori akuntansi
dijumpai khususnya dalam konteks akuntansi keuangan. Pengertian teori akuntansi sangat
bergantung pada pengertian atau pendefinisian akuntansi sebagai suatu bidang pengetahuan.
Artinya, kedudukan akuntansi dalam tatanan (taksonomi) pengetahuan juga akan menentukan
pengertian dan lingkup teori akuntansi.

Akuntansi didefinisi sebagai seperangkat pengetahuan karena wilayah materi dan


kegiatan cukup luas dan dalam serta telah membentuk kesatuan pengetahuan yang
terdokumentasi secara sistematis dalam bentuk literatur akuntansi. Akuntansi sebagai kegiatan
penyediaan jasa mengisyaratkan bahwa akuntansi yang akhirnya harus diterapkan untuk
merancang dan menyediakan jasa berupa informasi keuangan harus bermanfaat untuk
kepentingan sosial dan ekonomi negara tempat akuntansi diterapkan.

(Wahyu Christian M. 17013010144):


Seni, Sains, dan Teknologi
Pada awal perkembangannya, akuntansi dapat dikatakan sebagai
kerajinan (art) karena orang yang akan memperoleh pengetahuan dan
keterampilan akuntansi harus terjun langsung dalam dunia praktik dan
mengerjakan magang (apprenticeship) pada praktisi. Dalam perkembangan
selanjutnya, pengetahuan dan keterampilan akuntansi dapat diidentifikasi dengan jelas sehingga
membentuk seperangkat pengetahuan utuh yang dapat diajarkan melalui institusi pendidikan.
Mereka yang menguasai seperangkat pengetahuan dapat menyebut dirinya profesional. Dengan
perkembangan akuntansi saat ini, tidak tepat jika akuntansi dimasukkan sebagai bidang kerajinan
terlebih jika dikaitkan dengan estetika karena penyebutan sebagai seni/kerajinan dimaksudkan
untuk menunjukkan bahwa praktik akuntansi melibatkan banyak pertimbangan nilai (value-
judgment) yang menuntut keahlian dan pengalaman memilih perlakuan yang terbaik.

Ilmu adalah pengetahuan yang berisi penjelasan (explanation) tentang gejala alam atau
sosial yang bebas dari pertimbangan nilai karena ilmu harus mendeskripsi gejala tersebut seperti
apa adanya. jadi nilai moral, ideologi, atau kepercayaan, menjadi sesuatu yang berian (given).
Arti bebas nilai disini adalah bahwa sains tidak dibangun untuk mencapai tujuan ekonomik atau
sosial tertentu sehingga sains tidak diarahkan untuk menghasilkan kebijakan (policy). Bila
akuntansi dipandang sebagai sains, akuntansi akan banyak membahas gejala akuntansi seperti
mengapa perusahaan memilih metode akuntansi tertentu, faktor-faktor apa yang mendorong
manajemen memanipulasi laba, dan apakah partisipasi dalam penyusunan anggaran
mempengaruhi kinerja manajer divisi. Dengan pengertian diatas, seperangkat pengetahuan
akuntansi sebagaimana kita paham dewasa ini jelas tidak tepat kalau diklasifikasi sebagai sains.
Tujuan akuntansi adalah menghasilkan atau menemukan prinsip-prinsip umum untuk
menjustifikasi kebijakan dalam rangka mencapai tujuan tertentu bukan untuk mendapatkan
kebenaran penjelasan.

Akuntansi sebagai Teknologi

Teknologi merupakan seperangkat pengetahuan untuk menghasilkan sesuatu yang


bermanfaat dan pengertian teknologi tidak terbatas pada teknologi fisis, tetapi juga teknologi
lunak. Teknologi merupakan sarana untuk memecahkan masalah nyata dalam lingkungan
tertentu dan untuk mencapai tujuan tertentu. Akuntansi dapat didefinisi sebagai “rekayasa
informasi dan pengendalian keuangan”, yang menjadikan akuntansi sebenarnya masuk dalam
bidang teknologi. Akuntansi dirancang untuk memperlancar kegiatan ekonomik dan oleh
karenanya akuntansi berfungsi sebagai teknologi untuk kepentingan politik.

Jika akuntansi harus masuk dalam sains, paling jauh dapat dikatakan bahwa akuntansi
adalah sains terapan dan teknologi itulah merupakan sains terapan. Penerapan teknologi tidak
dapat lepas dari nilai budaya tempat akuntansi akan diterapkan.

Perekayasaan Pelaporan Keuangan

Perekayasaan adalah proses terencana dan sistematis yang melibatkan pemikiran,


penalaran, dan pertimbangan (exercise of judgment) untuk memilih dan menentukan teori,
pengetahuan yang tersedia (available knowledge), konsep, metode, teknik, serta pendekatan
untuk menghasilkan suatu produk. Yang dimaksud akuntansi dalam perekayasaan ini adalah
akuntansi dalam arti luas yaitu sebagai suatu sistem pelaporan keuangan umum yang
melibatkan kebijakan umum akuntansi (tentang struktur, mekanisme, pihak yang terlibat, dan
standar pelaporan) dalam suatu wilayah tertentu.

Pelaporan keuangan adalah struktur dan proses tentang bagaimana informasi keuangan
untuk semua unit usaha dan pemerintahan harus disediakan dan dilaporkan dalam suatu negara
untuk tujuan pengambilan keputusan ekonomik. Tujuan akuntansi akan menjadi kekuatan
pengarah dalam merekayasa akuntansi karena tujuan tersebut akan digunakan untuk
mengevaluasi kebermanfaatan dan keefektifan produk yang dihasilkan.

(Irna Amelia M. 17013010164):


Teori Akuntansi Sebagai Sains
Teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang saling
berkaitan secara sistematis yang diajukan untuk menjelaskan dan memprediksi
fenomena atau fakta. Teori akan berisi pernyataan-pernyataan asumsi dan
hipotesis (proposisi). Sebagai sains, kegiatan penjelajahan dan riset akuntansi
lebih diarahkan untuk menguji secara ilmiah teori-teori yang siajukan sebagai penjelasan
fenomena akuntansi, alam, atau sosial.
Teori akuntansi sering dimaksudkan sebagai sains yang berdiri sendiri yang menjadi
sumber atau induk pengetahuan dan praktik akuntansi. Oleh karena itu, teori akuntansi berisi
keseluruhan analisis dan komponen-komponennya (asumsi, definisi, dan hipotesis) yang menjadi
sumber acuan untuk menjelaskan dan memprediksi gejala-gejala atau peristiwa dalam akuntansi.
Karena teori akuntansi disetarakan dengan sains, apa yang dibahas dan dihasilkan oleh
teori ini harus memenuhi kriteria sains yaitu bebas nilai (tidak untuk mencapai tujuan sosial atau
ekonomik tertentu), koheren, universal, dan dapat diuji/diverifikasi secara empiris. Bahan kajian
akuntansi juga bergeser dari akuntansi sebagai objek ke manusia di belakang akuntansi (akuntan,
manajemen, investor, dan pelaku pasar modal).

Teori Akuntansi Sebagai Penalaran Logis


Teori dapat diartikan sebagai suatu penalaran logis yang melandasi praktik dalam
kehidupan nyata. Bila diterapkan untuk akuntansi, teori akuntansi sering dimaksudkan sebagai
suatu penalaran logis yang memberikan penjelasan dan alasan tentang perlakuan akuntansi
tertentu (baik menurut standar akuntansi atau menurut tradisi) dan tentang struktur akuntansi
yang berlaku dalam suatu wilayah tertentu.
Karena akuntansi diperlukan sebagai teknologi, proses penalaran logis tersebut dapat
disebut sebagai perekayasaan. Hasil perekayasaan dalam hal ini dapat berupa seperangkat prinsip
umum, doktrin, atau suatu struktur/ kerangka konsep-konsep yang terpadu yang berfungsi untuk:
● Acuan pengevaluasian praktik akuntansi yang berjalan
● Pengarah pengembangan praktik dan prosedur akuntansi baru
● Bisnis penurunan standar akuntansi
● Titik tolak pengujian dan perbaikan praktik berjalan
● Pedoman pemecahan masalah potensial
Perekayasaan akuntansi (pelaporan keuangan) menghasilkan suatu rerangka konseptual.
Fungsi rerangka konseptual adalah untuk mengevaluasi atau membenarkan (menjustifikasi) dan
untuk mempengaruhi atau mengembangkan praktik akuntansi.
Hubungan Penalaran Logis dan Praktik Akuntansi

Mengevaluasi dan membenarkan berarti bahwa penalaran logis dapat digunakan untuk
memberi jawaban mengapa praktik yang terjadi seperti yang sekarang berjalan dan mengapa
bukan yang lain. Sedangkan mempengaruhi dan mengembangkan berarti bahwa kalau ada suatu
masalah akuntansi dalam suatu standar resmi misalnya masalah pengukuran dan penyajian maka
pemecahannya dapat dilakukan oleh akuntan praktik dengan menggunakan penalaran logis
seperti di atas sehingga praktik-praktik yang kemudian terjadi akan menjadi berdasar dan taat
asas.

Perspektif Teori Akuntansi


Bila akuntansi diperlakukan sebagai sains, teori akuntansi diartikan sebagai penjelasan
ilmiah. Bila akuntansi diperlakukan sebagai teknologi, teori akuntansi diartikan sebagai
penalaran logis. Manapun perlakuan yang dianut, teori akuntansi akan berisi pernyataan-
pernyataan yang berupa baik penjelasan ataupun pembenaran (justifikasi) tentang suatu
fenomena atau perlakuan akuntansi.

Aspek Sasaran Teori


Aspek sasaran ini mendasari pembedaan teori akuntansi menjadi teori akuntansi positif
dan normatif. Pandangan sain akan menghasilkan teori akuntansi positif dan pandangan
teknologi akan menghasilkan teori akuntansi normatif.
Penjelasan positif berisi pernyataan tentang sesuatu (kejadian tindakan atau perbuatan)
seperti apa adanya sesuai dengan fakta atau apa yang terjadi atas dasar pengamatan empiris.
Penjelasan positif diarahkan untuk memberi jawaban apakah sesuatu pernyataan itu benar atau
salah atas dasar kriteria ilmiah. Penjelasan normatif berisi dan untuk menilai apa sesuatu itu baik
atau buruk atau relevan atau tak relevan dalam kaitannya dengan kebijakan ekonomi atau sosial
tertentu. Penjelasan normatif diarahkan untuk mendukung atau menghasilkan kebijakan politik
sehingga bersifat pembuatan kebijakan.
Sasaran teori akuntansi positif adalah menghasilkan penjelasan tentang apa yang
nyatanya terjadi secara objektif tanpa dilandasi oleh pertimbangan nilai. Di lain pihak, sasaran
teori akuntansi normatif adalah menghasilkan penjelasan atau penalaran mengapa perlakuan
akuntansi tertentu lebih baik atau lebih efektif daripada perlakuan akuntansi alternatif karena
tujuan akuntansi tertentu harus dicapai. Jadi, perbedaan teori akuntansi positif dan normatif
timbul akibat perbedaan sasaran teori dan bidang masalah yang menjadi perhatian masing-
masing teori.

Aspek Tataran Semotika


Akuntansi berkepentingan dengan penyediaan dan penyampaian informasi sebagai sarana
komunikasi bisnis sehingga akuntansi dapat disebut sebagai bahasa bisnis. Efek komunikatif
menjadi sasaran penyampaian gagasan atau informasi dari pengirim kepada penerima. Dalam
ilmu bahasa, sistem komunikasi dan efek komunikatif (teori komunikasi) dipelajari dalam tiga
bidang kajian yaitu semiotika, linguistika, dan logika.
Semiotika merupakan bidang kajian yang membahas teori umum tentang tanda-tanda dan
simbol-simbol dalam bidang linguistika. Itu sendiri merupakan bidang kajian ilmu bahasa yang
membahas fonetik, gramatika, morfologi, dan makna kata atau ungkapan. Logika membahas
masalah yang berkaitan dengan validitas penalaran dan penyimpulan. Ketiga bidang kajian ini
menjadi teori yang melandasi terciptanya komunikasi yang efektif.

(Fabiola Dinda E. 17013010199):


Teori Akuntansi Semantik
Teori akuntansi semantik menekankan pembahasan pada masalah
penyimbolan dunia nyata atau realitas (kegiatan perusahaan) ke dalam tanda-
tanda bahasa akuntansi (elemen statemen keuangan) sehingga orang dapat
membayangkan kegiatan fisis perusahaan tanpa harus secara langsung
menyaksikan kegiatan tersebut.
Secara konseptual, informasi akuntansi dalam laporan terefleksi dalam tiga unsur yaitu
elemen (objek) yang menyimbolkan kegiatan, jumlah rupiah sebagai pengukur (size), dan
hubungan (relationship) antar elemen. Objek, pengukur, dan hubungan itulah yang membentuk
makna yang akhirnya menjadi informasi (informasi semantik). Informasi semantik dalam
pelaporan keuangan antara lain adalah likuiditas, solvensi, profitabilitas, dan efisiensi. Jadi, teori
akuntansi semantik berkepentingan dengan pelambangan dan penafsiran objek akuntansi untuk
menghasilkan informasi semantik yang bermakna bagi pemakai laporan.

Teori Akuntansi Sintaktik


Teori akuntansi sintaktik adalah teori yang berorientasi untuk membahas masalah-
masalah tentang bagaimana kegiatan-kegiatan perusahaan yang telah disimbolkan secara
semantik dalam elemen-elemen keuangan dapat diwujudkan dalam bentuk statemen keuangan.
Simbol-simbol tersebut (misalnya aset, utang, pendapatan, dan lainnya) harus berkaitan secara
logis sehingga informasi semantik dapat dikandung dalam statemen keuangan.
Cakupan teori akuntansi sintaktik lebih luas dari sekedar menentukan hubungan
struktural antarelemen statemen keuangan. Teori sintatik meliputi pula hubungan antara unsur-
unsur yang membentuk struktur pelaporan keuangan. Dengan kata lain, teori akuntansi sintaktik
berusaha untuk memberi penjelasan dan penalaran yang melandasi suatu struktur pelaporan
keuangan, apa yang harus dilaporkan, siapa melaporkan, kapan dilaporkan, dan bagaimana
melaporkannya.

Teori Akuntansi Pragmatik


Teori akuntansi pragmatik memusatkan perhatiannya pada pengaruh informasi terhadap
perubahan perilaku pemakai laporan. Dengan kata lain, teori ini membahas reaksi pihak yang
dituju oleh informasi akuntansi. Apakah informasi tersebut memiliki pengaruh dan bermanfaat
bagi pemakai. Teori ini memberi penalaran mengapa informasi berpengaruh terhadap perilaku
pemakai.

Aspek Pendekatan Penalaran


Penalaran adalah proses berpikir logis dan sistematis untuk membentuk dan
mengevaluasi suatu keyakinan (belief) terhadap suatu pernyataan atau penjelasan.

Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah proses penyimpulan yang berawal dari suatu pernyataan umum
yang disepakati (disebut premis) ke pernyataan khusus sebagai simpulan (konklusi). Penalaran
deduktif dalam akuntansi digunakan untuk memberi penjelasan dan dukungan terhadap
kelayakan suatu pernyataan akuntansi.

Penalaran Induktif
Penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Penalaran ini berawal
dari suatu pernyataan atau keadaan yang khusus dan berakhir dengan pernyataan umum yang
merupakan generalisasi (perampatan) dari keadaan khusus tersebut. Penalaran induktif dalam
akuntansi pada umumnya digunakan untuk menghasilkan pernyataan umum yang menjadi
penjelasan (teori) terhadap gejala akuntansi tertentu.
Pada praktiknya, penalaran induktif dalam akuntansi tidak dapat dilaksanakan terpisah
dengan penalaran deduktif atau sebaliknya. Kedua penalaran tersebut saling berkaitan.
Verifikasi Teori Akuntansi
Verifikasi teori merupakan prosedur untuk menentukan apakah suatu teori valid atau
tidak. Berbagai aspek teori akuntansi harus diverifikasi atau diuji validitasnya secara tepat atas
dasar penalaran logis, bukti empiris, daya prediksi, dan standar nilai yang telah disepakati.
Misalnya, teori akuntansi positif lebih tepat diuji atas dasar bukti empiris. Sementara itu, teori
akuntansi normatif akan lebih cocok bila diuji atas dasar penalaran logis. Validitas akan lebih
meyakinkan bila penalaran dilandasi oleh konsep yang relevan dan moralitas yang tinggi.

PERTANYAAN DISKUSI:

8. Apakah perbedaan antara laporan dan pelaporan serta laporan dan statemen?
Jawab :
Laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan, pada
dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si
pelapor.
Pelaporan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan penyampaian
informasi.
Statement merupakan suatu perulangan penyeleksi kondisi yang digunakan agar program
dapat terseleksi sehingga program dapat menentukan tindakan apa yang harus dikerjakan,
tergantung dari kondisi yang diseleksi. Atau dengan kata lain merupakan aksi akan dilaksanakan
berulang kali selama kondisi bernilai benar, jika salah maka badan pengulangan tidak akan
dilaksanakan yang berarti pengulangan selesai

9. Sebutkan dan jelaskan beberapa kata kunci yang membentuk pengertian akuntansi sebagai
proses atau fungsi.
Jawab: Akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses, fungsi atau praktik, sebagai berikut
"Proses pengidentifkasian, pengesahan, pengukuran, pengakuan, pengklasifikasian,
penggabungan, peringkasan dan penyajian data keuangan dasar (bahan olah akuntansi) yang
terjadi dari kejadian-kejadian, transaksi-transaksi, atau kegiatan operasi suatu unit organisasi
dengan cara tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang
berkepentingan."
Dua kata kunci penting dalam definisi tersebut adalah perekayasaan (engineering) dan
cara tertentu (in a certain manner). Akuntansi akan mempunyai peran yang nyata kalau informasi
yang dihasilkan oleh akuntansi dapat mengendalikan perilaku pengambil keputusan ekonomik
untuk bertindak menuju ke suatu pencapaian tujuan sosial dan ekonomik negara secara efisien.

10. Mengapa akuntansi sering diartikan sebagai seni?


Jawab: Akuntansi diartikan sebagai seni karena orang yang akan memperoleh pengetahuan dan
keterampilan akuntansi harus terjun langsung dalam dunia praktik dan mengerjakan magang
pada praktisi.

11. Sebut dan jelaskan karakteristik sains.


Jawab:
Karakteristik sains adalah koherensi (coherence), korespondensi (correspondence),
keterujian (testability atau verifiability), dan keuniversalan (universality). Koherensi menuntut
bahwa seperangkat pernyataan-pernyataan diturunkan secara logis atau bernalar dari asumsi atau
premis yang mendasarinya. Korespondensi menentukan apakah konklusi yang diturunkan dari
teori yang melandasinya didukung oleh fakta empiris di dunia nyata. Keterujian menghendaki
terdapatnya metoda yang cukup meyakinkan untuk menguji teori. Keuniversalan atau
kekomprehensifan adalah kriteria untuk menentukan apakah pernyataan-pernyataan (teori)
mampu mencukupi dan menjelaskan fakta yang berkaitan dengan fenomena yang dibahas. Proses
evaluasi untuk menentukan apakah kriteria tersebut dipenuhi disebut dengan proses validasi atau
konfirmasi. Proses validasi ini juga pertimbangan (judgement) tetapi dalam sains pertimbangan
tersebut dikendalikan oleh metoda atau kaidah ilmiah (rules of science).

12. Apakah akuntansi dapat dikatakan sebagai sains?


Jawab: Seperangkat pengetahuan akuntansi tidak tepat diklasifikasikan sebagai sains, karena
tujuan akuntansi adalah menghasilkan atau menemukan prinsip-prinsip umum (general
principles) untuk menjustifikasi kebijakan dalam rangka mencapai tujuan tertentu (tujuan
pelaporan keuangan) bukan untuk mendapatkan kebenaran penjelasan (teori). Pertimbangan
dalam sains dibimbing oleh metoda ilmiah sementara pertimbangan akuntansi dibimbing oleh
kebermanfaatan dalam mencapai tujuan ekonomik sehingga prinsip umum dalam akuntansi
(termasuk asumsi) tidak dapat diuji validitasnya atau bahkan tidak memerlukan pengujian
validitas.
Bahwa akuntansi tidak dapat diklasifikasi sebagai sains bukan berarti bahwa akuntansi
tidak ilmiah. Dalam proses pemahaman, pembelajaran, dan pengembagan akuntansi, pendekatan
atau sikap ilmiah (scientific approach atau attitude) tetap dapat diterapkan karena pendekatan
dan sikap tersebut akan memberikan keyakinan yang tinggi terhadap apa yang dihasilkan
akuntansi.

Anda mungkin juga menyukai