Makalah Histerektomi
Makalah Histerektomi
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas
Disusun oleh:
Istikomah 220110170139
UNIVERSITAS PADJAJARAN
JATINANGOR
2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................2
BAB 1.........................................................................................................................................................3
Pendahuluan..............................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................3
1.3 Tujuan........................................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
Isi................................................................................................................................................................5
2.1 Definisi........................................................................................................................................5
2.2 Indikasi dan Kontraindikasi.....................................................................................................5
2.3 Komplikasi dan Efek Samping.................................................................................................6
2.4 Tipe-Tipe Histerektomi.............................................................................................................7
2.5 Diagnosa yang Mungkin Muncul..............................................................................................8
BAB III.....................................................................................................................................................12
Penutup....................................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................12
3.2 Saran.........................................................................................................................................12
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Rock dan Jones III, (2008) menyatakan di beberapa negara menunjukkan angka
kejadian histerektomi yang bervariasi yaitu, di California pada tahun 2003 rata-rata 3,14 per
1000 perempuan. Negara Minnesota dari tahun 1995 sampai 2002 rata-rata 4,7 per 1000
perempuan. Negara Amerika Serikat tahun 1997 rata-rata 5,6 per 10.000. negara Indonesia
prosentase histerektomi belum diketahui secara pasti. Histerektomi banyak dialami oleh
wanita usia produktif usia wanita yang mengalami histerektomi berada dalam rentang usia
20-49 tahun. Dampak dari histerektomi perempuan yang mengalaminya yaitu pada fisik,
psikologi dan sosial. beberapa dampak tersebut akan saling memengaruhi karena dengan
histerektomi perempuan akan kehilangan rahimnya. Dampak dari histerektomi, ada yang
berdampak negatif dan ada yang berdampak positif.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu histerektomi
2. Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi histerektomi
3. Untuk mengetahui kompplikasi dan efek samping histerektomi
4. Untuk mengetahui apa saja tipe-tipe histerektomi
5. Untuk mengetahui diagnose apa saja yang mungkin muncul
6. Untuk mengetahui rencana asuhan keperawatan histerektomi
BAB II
Isi
2.1 Definisi
1. Atelektasis
2. Luka infeksi
3. Infeksi saluran kencing
4. Tromboflebitis
5. Embolisme paru-paru.
6. Terdapat jaringan parut, inflamasi, atau perubahan endometrial pada adneksa
7. Riwayat laparotomi sebelumnya (termasuk perforasi appendix) dan abses pada
cul-de-sac Douglas karena diduga terjadi pembentukan perlekatan.
2.3 Komplikasi dan Efek Samping
a. Pendarahan Vagina
Pada pasien dengan riwayat histerektomi total, maka adanya pendarahan ini kemungkinan
disebabkan oleh iritasi pada vagina atau infeksi pada vagina. Sedangkan pada partial
histerektomi, kemungkinan pendarahan ini dapat berasal dari vagina, ataupun dari
serviks. Histerektomi partial dilakukan dengan ovarium dan serviks tetap bertahan.
Kemungkinan karena adanya pendarahan karena adanya selaput lendir dari serviks,
sehingga dengan ovarium dan hormon kewanitaan masih menjalankan fungsinya, maka
kemungkinan adanya respon menstruasi dapat menjadi pertimbangan juga. Kondisi ini
juga dapat dipicu oleh kelelahan fisik, stres yang mungkin dialami.
Kejang kandung kemih Juga terjadi setelah proses histerektomi dan hal semacam ini
biasanya akan terus meningkat secara bertahap selama beberapa minggu pertama setelah
operasi.Paling sering terjadi karena langkah awal yang memerlukan diseksi untuk
memisahkan kandung kemih dari serviks anterior tidak dilakukan pada bidang avaskular
yang tepat. Kerusakan usus terjadi jika loop usus menempel pada kavum douglas,
menempel pada uterus atau adneksa. Walaupun jarang, komplikasi yang serius ini dapat
diketahui dari terciumnya bau feses atau melihat material fekal yang cair pada lapangan
operasi. Penatalaksanaan memerlukan laparotomi untuk perbaikan atau kolostomi.
c. Gejala-Gejala Menopause
Kedua ovarium diangkat maka akan segera memasuki periode menopause tanpa
memperhatikan usia saat ini. Menopause adalah masa dimana berhentinya periode
menstruasi seorang wanita. Hal ini umumnya terjadi pada wanita sekitar usia 40-45 tahun
dengan riwayat histerektomi. Normalnya menopause terjadi ketika seorang wanita berusia
45-65 tahun. Ovarium adalah organ yang menghasilkan hormon seks perempuan
termasuk estrogen dan progestin.
Apabila dilakukan operasi pengangkatan rahim (histerektomi) tanpa pengangkatan indung
telur maka gejala menopause dini tidak akan terjadi karena indung telur masih mampu
menghasilkan hormon. Wanita yang mengalami menopause dini memiliki gejala yang
sama dengan menopause pada umumnya seperti hot flashes (perasaan hangat di seluruh
tubuh yang terutama terasa pada dada dan kepala), gangguan emosi, kekeringan pada
vagina, dan menurunnya keinginan berhubungan seksual.
Wanita yang mengalami menopause dini memiliki kejadian keropos tulang lebih besar
dari mereka yang mengalami menopause lebih lama. Kejadian ini meningkatkan angka
kejadian osteoporosis dan patah tulang. Menopause dini adalah menopause yang terjadi
sebelum usia 40 tahun.
d. Nyeri Kronis
Setelah histerektomi terjadi nyeri kronis yaitu nyeri neuropati, yang berasal dari ujung
saraf yang mengirimkan sinyal rasa sakit. Menyentuh bagian ini dapat menyebabkan rasa
sakit. Rasa sakit seperti ini dapat diobati dengan mengurangi sinyal saraf yang abnormal
yang menjadi penyebab awal.
Penyempitan vagina yang luas disebabkan oleh pemotongan mukosa vagina yang
berlebihan. Lebih baik keliru meninggalkan mukosa vagina terlalu banyak daripada
terlalu sedikit. Komplikasi ini memerlukan insisi lateral dan packing atau stinit vaginal,
mirip dengan rekonstruksi vagina.
Dilakukan irisan pada perut baik horizontal maupun vertikal. Cara ini biasanya
dilakukan pada mioma yang berukuran besar atau terdapat kanker pada uterus.
Prosedur ini mirip dengan histerektomi vaginal, namun dibantu oleh laparoskop
untuk melihat uterus dan jaringan di sekitarnya. Irisannya dilakukan di perut
untuk memasukkan laparoskop.
Kontrol infeksi :
Risiko infeksi Setelah diberikanasuhan
a. Pastikan lingkungan tetap bersih
b.d prosedur keperawatan 2x24 jam, risiko
b. Beritahukan kepada pengunjung untuk
invasif infeksi teratasi dengan kriteria
mencuci tangan saat dan setelah berkunjung
hasil :
c. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
Diagnosa NOC NIC
tindakan
1. Klien bebas dari tanda
d. Gunakan sabun anti mikroba untuk
dan gejala infeksi
mencuci tangan
2. Klien mengucapkan
e. Gunakan baju, sarung tangan sebagai
secara verbal /
alat pelindung
menunjukan kemampuan
f. Berikan terapi antibiotik bila perlu
untuk mencegah
terjadinya infeksi 2. Proteksi terhadap infeksi :
3. Jumlah leukosit dalam a. Monitor tanda dan gejala infeksi
batas normal sistemik dan lokal
4. Menunjukan perilaku b. Monitor kerentanan terhadap infeksi
hidup sehat c. Batasi pengunjung
d. Pertahankan teknik asepsis pada pasien
yang beresiko
e. Inspeksi kulit dan membran mukosa
terhadap kemerahan, panas, drainase
f. Inspeksi kondisi luka / insisi bedah
g. Instruksikan pasien untuk minum
antibiotik sesuai resep
Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala
infeksi dan cara menghindarinya
Harga diri
Setelah diberikan asuhan Berikan waktu untuk mendengarkan
rendah
keperawatan, harga diri kekhawatiran dan ketakutan klien serta
situasional b.d
rendah situasional tidak diskusikan persepsi klien mengenai perubahan
kekhawatiran
terjadi dengan kriteria hasil : diri
tentang
ketidakmampua 1. Klien mengungkapkan
2. Kaji tingkat stres emosional klien dan dorong
n memiliki anak; kekhawatirannya dan klien untuk mengatasinya dengan cara yang
perubahan menunjukkan cara
Diagnosa NOC NIC
feminitas;
yang sehat untuk tepat dan koping positif
pengaruh pada
menghadapinya
hubungan 3. Beri ruang dan lingkungan terbuka untuk klien
2. Klien menyampaikan
seksual mendiskusikan mengenai kekhawatiran
secara lisan
seksualitas
penerimaan diri dalam
situasi dan adaptasi 4. Berikan informasi yang akurat dan perkuat
terhadap perubahan informasi yang sudah diberikan
tubuh / citra diri
a. 5. Kolaborasi dengan tenaga
konseling profesional lainnya
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Berdasarkan uraian di atas. Saran bagi tenaga kesehatan dan pasien yang akan
dilakukan histerektomi untuk benar-benar mempersiapkan sehingga mengetahui
keuntungan dan kerugian histerektomi .
DAFTAR PUSTAKA
Herdman, T. Heather., Kamitsuru, Shigemi. 2015. NANDA International Inc. Diagnosis
Keperawatan: Definisi & Klasifikasi 2015-2017, Ed. 10. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Buthcer Howard K., Dochterman, Joanne M., Wagner, Cheryl M. 2016. Nursing Interventions
Classification (NIC), Ed. 6. Yogyakarta: Moco Media.
Moorhead, Sue., Johnson, Marion., Maas, Meridean L., Swanson, Elizabeth. 2016. Nursing
Outcomes Classification (NOC), Ed. 5. Yogyakarta: Moco Media.
Manuaba, Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan, (Jakarta: EGC, 1998), hal. 26