Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PRAKTIKUM FITOKIMIA

Oleh : Rivaldo Danil Ervin/18930067/Farmasi B

➢ UJI LIEBERMANN BURCHARD


1. Reaksi reagen dengan sampel
Uji ini dugunakan untuk mengidentifikasi adanya kolesterol Dalam perlakuaannya
reagen yang dipakai adalah asam sulfat pekat yaitu campuran asam asetat anhidrat
dan asam sulfat( Ingrid D, dkk, 2018) Mekanisme yang terjadi dalam uji ini adalah
ketika asam sulfat ditambahkan ke dalam campuran yang berisi kolesterol, maka
molekul air berpindah dari gugus C3 kolesterol, kolesterol kemudian teroksidasi
membentuk 3,5-kolestadiena. Berikut adalah contoh reaksi pada sampel kuning telur :

Saponin merupakan metabolit sekunder dan merupakan kelompok glikosida


triterpenoid atau steroid aglikon, terdiri dari satu atau lebih gugus gula yang berikatan
dengan aglikon atau sapogenin, dapat membentuk kristal berwarna kuning dan amorf
(Illing, dkk, 2017)

2. Perubahan warna
Pada uji fitokimia menggunakan pereaksi Lieberman-Burchard terjadi perubahan
warna hijau menjadi hijau kebiruan, hal ini disebabkan terjadinya reaksi oksidasi
pada golongan terpenoid/steroid melalui pembentukan ikatan rangkap terkonjugasi
(senyawa pentaenilik) (Sriwahyuni, 2010)
➢ UJI SALKOWSKI
1. Reaksi reagen dengan sampel
Uji ini merupakan uji kualitatif yang dilakukan untuk mengidentifikasi keberadaan
kolesterol. Reagen yang digunakan adalah kloroform anhidrat dan asam sulfat
(Adriyadi, dkk, 2016). Kolesterol dilarutkan dengan kloroform anhidrat lalu dengan
volume yang sama ditambahkan asam sulfat. Asam sulfat berfungsi sebagai pemutus
ikatan ester lipid. Berikut adalah contoh reaksi pada sampel kuning telur :
Kolesterol + Kloroform + H2SO4 pekat → Pemutusan ikatan ester lipid

2. Perubahan warna
Reaksi positif yang menandakan adanya kolesterol untuk uji Salkowski yaitu timbul
warna merah dibagian kloroform sedangkan dibagian asam berwarna kuning dengan
florosensi hijau bila dilihat dengan sinar refleksi. Hal ini dikarenakan sterol dengan
konfigurasi tidak jenuh di dalam molekulnya direaksikan dengan asam kuat dalam
kondisi bebas air, maka akan memberikan warna yang khas (Susanti, dkk, 2011).

DAFTAR PUSTAKA

Adriyadi, dkk. 2016. Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Kulit
Batang Lembawang ( Mangifera sp.). JKK Volume 5(2), halaman 1-5

Illing, dkk. 2017. Uji FitokimiaEkstrak Buah Dengen. Jurnal Dinamika. Vol. 08, No. 1

Ingrid D, dkk. 2018. Activity Test of Suji Leaf Extract ( Dracaena angustifolia Roxb.) on in
vitro cholesterol lowering. Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 21(2)

Sriwahyuni I. 2010. Uji Fitokimia Ekstrak Tanaman Anting-Anting (Acalypha Indica


Linn) Dengan Variasi Pelarut Dan Uji Toksisitas Menggunakan Brine Shrimp
(Artemia salina leach). Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam
Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim. Malang

Susanti, dkk. 2011. Uji Lemak Dengan Menggunakan Uji Salkowski. Jurnal Biokimia ke-5
Jurnal Dinamika, April 2017, halaman 66-84 Vol. 08. No.1
P-ISSN: 2087- 889 E-ISSN: 2503-4863

UJI FITOKIMIA EKSTRAK BUAH DENGEN

Ilmiati Illing*, Wulan Safitri dan Erfiana

Program Studi Kimia, Fakultas Sains


Universitas Cokroaminoto Palopo
*
Email: ilmi.rusdin@yahoo.com
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui kandungan senyawa kimia yang


terkandung pada ekstrak Buah Dengen (Dillenia seratta. Ekstrak etanol Buah
Dengen diperoleh dengan cara maserasi serbuk sampel buah dengen dalam etanol
96% selama 3×24 jam selanjutnya didestilasi untuk mendapatkan ekstrak kental. Uji
fitokimia pada ekstrak etanol Buah Dengen meliputi pemeriksaan alkaloid, flavonoid,
saponin, polifenol dan terpenoid. Hasil uji skrining fitokimia menunjukkan bahwa
ekstrak etanol 96% Buah Dengen positif mengandung alkaloid, flavonoid, saponin,
polifenol dan terpenoid.

Kata kunci: buah dengen, uji fitokimia

PENDAHULUAN Buah-buahan umumya


Sulawesi Selatan terkenal merupakan bahan pangan sumber
dengan potensi sumber daya alam vitamin C seperti halnya dengan buah
yang dimiliki termasuk buah-buahan dengen ( lebih 84% vitamin C). Buah-
tropis. Peluang pasar pengembangan buahan mempunyai sifat yang sangat
komoditas buah-buahan, baik di mudah rusak, dan ketika hal itu terjadi
tingkat regional dan nasional terus maka nilai gizi pada buah berkurang
meningkat seiring dengan peningkatan dan juga akan berdampak pada nilai
konsumsi buah ditiap tahunnya baik harga jual dari buah tersebut.
dalam bentuk segar maupun olahan. Dengen merupakan salah satu
Produk olahan dari bahan baku buah lokal dari Sulawesi Selatan.
endemik daerah memiliki prospek Dengen tersebar luas di Kabupaten
yang baik dalam pengembangan Luwu. Tanaman Dengen tumbuh liar
potensi lokal daerah. di hutan dan pekarangan masyarakat.
Kekhasan yang dimiliki oleh buah

66
Ilmiati Illing, Wulan Safitri dan Erfiana (2017)

gugus C6 (cincin benzene tersubstitusi)


disambungkan oleh rantai alifatik tiga
karbon (Rohman, 2007).
Flavonoid mengandung sistem
aromatik yang terkonyugasi dan
karena itu menunjukkan pita serapan
kuat pada daerah spektrum UV dan
(3)
spektrum tampak. Flavonoid termasuk
Gambar: Struktur
flavon (λmaks 250-270 nm dan 330-350
senyawa Morfin
nm), flavonol (λmaks 250-270 nm dan

2) Flavonoid 350-390 nm), isoflavon (λmaks 255-265

Flavonoid merupakan suatu nm), dan flavanon (λmaks 275-290 nm)

senyawa polifenol yang strukturnya merupakan tipe polifenol yang umum

merupakan turunan dari anti aromatik dalam tanaman.Senyawa-senyawa ini

flavan atau 2-fenilbenzopira. Golongan memiliki aktivitas biokimiawi seperti

flavonoid dapat digambarkan sebagai aktivitas antioksidan, antimutagenesis,

deretan senyawa C6-C3-C6.Artinya aktivitas sitotoksis, dan mengubah

kerangka karbonnya terdiri atas dua ekspresi gen.

Gambar: Kerangka dasar flavonoid


3) Saponin dikocok dalam air. Saponin larut
Saponin berasal dari bahasa dalam air dan alkohol tapi tidak dalam
Latin, sapo yang berarti sabun, eter (Burrel, et al 1934). Saponin ada
merupakan senyawa aktif permukaan pada seluruh tanaman dengan
yang kuat dan menimbulkan busa jika konsentrasi tinggi pada bagian-bagian

71
Uji Fitokimia Ekstrak Buah Dengen

tertentu dan dipengaruhi oleh varietas maupun panas) dan alkohol, namun
tanaman dan pertumbuhan. Saponin membentuk busa koloidal dalam air
merupakan metabolit sekunder dan dan memiliki sifat detergen yang baik.
merupakan kelompok glikosida Senyawa ini memiliki pita serapan
triterpenoid atau steroid aglikon, pada daerah spektrum UV (λmaks 200-
terdiri dari satu atau lebih gugus gula 350 nm).
yang berikatan dengan aglikon atau
sapogenin, dapat membentuk kristal
berwarna kuning dan amorf, serta
berbau menyengat. Rasa saponin
sangat ekstrim, dari sangat pahit
hingga sangat manis. Saponin biasa
dikenal sebagai senyawa nonvolatile Gambar: Struktur senyawa Saponin
dan sangat larut dalam air (dingin

4) Terpenoid (C10), tiga (C5), empat (C20), enam


Terpenoid mencakup sejumlah (C30) atau delapan (C40) satuan.
besar senyawa tumbuhan, istilah ini Terpenoid terdiri atas beberapa macam
digunakan untuk menunjukkan bahwa senyawa, mulai dari komponen
secara biosintesis semua senyawa minyak atsiri, yaitu monoterpena dan
tumbuhan itu berasal dari senyawa seskuiterpena yang mudah menguap
yang sama. Jadi, semua terpenoid (C10 dan C15), diterpena yang lebih
berasal dari molekul isoprene sukar menguap (C20), sampai ke
CH2=C(CH3)−CH2 dan kerangka senyawa yang tidak menguap, yaitu
karbonnya dibangun oleh triterpenoid dan sterol (C30), serta
penyambungan dua atau lebih satuan pigmen karotenoid (C40). Senyawa ini
C5. Kemudian senyawa itu dipilah- menunjukkan pita serapan yang kuat di
pilah menjadi beberapa golongan daerah spektrum (λmaks 400-500 nm).
berdasarkan jumlah satuan yang Masing-masing golongan terpenoid
terdapat dalam senyawa tersebut; dua penting, baik pada pertumbuhan dan

72

Anda mungkin juga menyukai