PENDAHULUAN
B. Saponin triterpenoid
Tersusun atas inti triterpenoid dengan molekul karbohidrat.
Dihidrolisis menghasilkan suatu aglikon yang disebut sapogenin ini
merupakan suatu senyawa yang mudah dikristalkan lewat asetilasi
sehingga dapat dimurnikan. Tipe saponin ini adalah turunan –amyrine
(Amirt Pal,2002).
2.5 Ekstraksi
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurnnya dengan
pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yng tidak dapat tercampur
untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain.
Ekstraksi bertujuan untuk melarutkan senyawa-senyawa yang terdapat
dalam jaringan tanaman ke dalam pelarut yang dipakai untuk proses
ekstraksi tersebut.
2.5.1 Macam-macam Ekstraksi
a. Ekstraksi Cara Dingin
Metoda ini artinya tidak ada proses pemanasan selama
proses ekstraksi berlangsung, tujuannya untuk menghindari
rusaknya senyawa yang dimaksud rusak karena pemanasanan.
Jenis ekstraksi dingin adalah maserasi dan perkolasi
b. Ekstraksi Cara Panas
Metode ini pastinya melibatkan panas dalaam
prosesnya. Dengan adanya panas secara otomatis akan
mempercepat proses penyarian dibanding cara dingin. Metode
adalah Refluks, Ekstraksi dengan alat soxhiet dan Infusa.
1. Reviuw Jurnal 1
Judul : ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA SAPONIN
DARI EKSTRAK METANOL BATANG PISANG
AMBON(Musa paradisiaca var. sapientum L.)
Alat : Pisau, timbangan, alumunium foil, oven, neraca analitik,
blender serbuk, sudip, gelas ukur, tabung reaksi, pipet Mohr,
pipet tetes, penangas air, mistar, erlenmeyer, kertas saring,
corong gelas, rotavapor, gelas piala, cawan porselen,
waterbath, vortex, pensil, pipa kapiler, corong pisah, chamber,
hair dryer, seperangkat alat spektrofotometer UV-Vis
“Spectroquat Pharo 300“, lampu UV 254 dan 366 nm.
Bahan : Pisang Ambon, aquades, asam klorida 2 N, kloroform,
pereaksi LB, metanol, alkohol 95%, lempeng alumunium silika
gel GF254 Merck dan lempeng preparatif silika gel 60 F254
Merck.
Preparasi sampel : Sampel batang pisang Ambon dibersihkan dengan air, dirajam
kemudian dikeringkan dengan cara diangin-anginkan selama
4x24 jam dan dilanjutkan menggunakan oven pada suhu 40°C
selama 7 jam. Setelah kering diblender untuk menghasilkan
serbuk sampel atau simplisia.
Ekstraksi sampel : Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan
pelarut metanol. Sebanyak 100 g simplisia dimasukkan ke
dalam erlenmeyer kemudian direndam dengan metanol
sebanyak 600 ml. Erlenmeyer ditutup dengan alumunium foil
dan didiamkan selama 3 hari dengan sesekali dikocok.
Kemudian hasil ekstrak disaring untuk memperoleh filtrat I dan
simplisia yang telah diekstrak (debris), diekstrak kembali
dengan metanol sebanyak 400 ml dan didiamkan selama 2 hari
dengan sesekali dikocok. Hasil ekstrak (filtrat II) dicampurkan
dengan filtrat I, kemudian dievaporasi pada suhu 40oC hingga
diperoleh ekstrak cair. Ekstrak cair kemudian dimasukkan ke
dalam cawan porselen dan diuapkan dengan menggunakan
waterbath hingga diperoleh ekstrak kental.
Hasil dan pembahasan: Ekstrak batang pisang Ambon diperoleh dari batang pisang
Ambon bersih yang dikeringkan dengan cara dianginanginkan
selama 4x24 jam dan dilanjutkan dengan proses pemanasan
menggunakan oven pada suhu 40oC selama 7 jam. Pengeringan
dilakukan agar kadar air yang terkandung dalam sampel batang
pisang Ambon akan hilang sehingga memudahkan dalam
proses ekstraksi. Sampel kering kemudian dibuat menjadi
serbuk agar hasil ekstraksi yang diperoleh lebih banyak, karena
semakin halus sampel yang akan diekstraksi maka semakin
mudah pelarut masuk ke sel untuk menarik zat aktif. Maserasi
merupakan metode yang digunakan dalam proses ekstraksi
pada penelitian ini untuk menghasilkan ekstrak batang pisang
Ambon dengan metanol sebagai pelarutnya. Metanol dipilih
sebagai pelarut karena sifatnya yang polar sesuai dengan zat
aktif yang akan diteliti yaitu saponin. Setelah proses maserasi,
filtrat dievaporasi dan selanjutnya diuapkan dengan waterbath
yang diperoleh ekstrak kental berwarna coklat dengan
rendemen 1,554 %
2. Reviuw Jurnal 2
4.1 Kesimpulan
1. saponin adalah glikosida yang aglikonnya berupa sapogenin. Saponin
tersebar luas di antara tanaman tinggi
2. Sifat yang khas dari saponin antara lain berasa pahit, berbusa dalam
air,mempunyai sifat detergen yang baik, mempunyai aktivitas hemolisis
(merusak sel darah merah), tidak beracun bagi binatang berdarah panas,
mempunyai sifat anti eksudatif dan mempunyai sifat anti inflamatori
3. Berdasarkan Pada saponin steroid dapat dilakukan macam-macam metode
Ekstraksi, diantaranya yaitu :
a. Metode soxletasi
b. Metode maserasi
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Didit dan Sri Mulyani, 2004, Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid
I ,Jakarta: Penebar Swadaya.
DOSEN PENGAMPU :
NUR ERMAWATI
DISUSUN OLEH :
1. AULIA ROKHMAH
2. NAHRUL IKHSAN
3. ARDI SOFYANA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2018