Disusun Oleh:
Ilvan Sulaemanur Yutama
2018.112.007
2) Vokal Nasal
a) Kesalahan Bunyi [ɛ]
Siswa melakukan kesalahan bunyi [ɛ] menjadi [ ̃ ǝ], [i], [e], [en], [ein], dan [ain]. Pada
kata matin, ada 7 siswa yang salah, dengan persentase sebesar 35%. Sedangkan pada
kata saint, ada 9 siswa yang salah melafalkan bunyi [ɛ]. Dengan demikian, frekuensi
kesalahan ̃ tertinggi pada bunyi [ɛ], terletak pada kata ̃ saint, dengan jumlah
persentase mencapai 45%.
b) Kesalahan Bunyi [ɑ̃]
Frekuensi tertinggi bunyi [ɑ̃] terletak pada kata champ. Jumlah siswa yang salah
melafalkan bunyi [ɑ̃] mencapai 19 siswa, dengan persentase sebesar 95%. Selain
kesalahan pada bunyi nasal [ɑ̃], siswa juga melakukan kesalahan pada bunyi [ʃ] yang
dilafalkan [s], [k], dan [c], seperti pada tabel di atas. Sedangkan pada kata sang, ada
13 siswa yang salah melafalkan bunyi [ɑ̃ ], dengan jumlah persentase mencapai 65%.
Sebagian besar kesalahan yang dilakukan siswa, yaitu menggantikan pelafalan bunyi
[ɑ̃] menjadi [an] dan [am]. Sedangkan siswa yang menggantikan bunyi [ɑ̃ ] menjadi
[a], ada 9 siswa, kemudian siswa yang menggantikan [em] hanya 1 siswa.
c) Kesalahan Bunyi [œ̃] dan [õ]
Frekuensi kesalahan tertinggi bunyi [œ̃ ], yaitu pada kata parfum, dengan jumlah
persentase mencapai 50%. Sedangkan kata brun hanya mencapai 25%. Sebagian
besar siswa menggantikan bunyi [œ̃] menjadi [um] dan [un]. Kesalahan pada bunyi
[õ] cukup rendah. Ada 2 siswa yang salah melafalkan kata ombre, dengan persentase
sebesar 10% dan 1 siswa yang salah melafalkan kata mon, dengan persentase 5%.
Spurlanti, Wiwik. 2016. Analisis Kesalahan Pelafalan Bunyi Bahasa Prancis Siswa
Kelas XI SMA NEGERI 2 Sleman. Skripsi S1. Yogyakarta : Program Studi
Pendidikan Bahasa Prancis, FBS UNY.