Anda di halaman 1dari 4

Laporan PSAK 58

Akuntansi Keuangan Menengah I

Anggota : Muh. Muzaqi THG 6041801071

Thomas Harry 6041801091

Veronica Milacandra A 6041801096

Nicholas Hansel 6041801166

Nina Mellyana 6041801179

Devi Cilimilika 6041801203

Kelas : B

Dosen : Samuel Wirawan

Universitas Katolik Parahyangan

Bandung

2019
Sampai Akhir 2015, HERO Operasikan 610 Gerai Ritel
JAKARTA. Hingga akhir 2015, emiten ritel PT Hero Supermarket Tbk (HERO) tercatat
mengoperasikan 610 gerai ritel. Sekitar 53 diantaranya merupakan gerai Giant Ekstra.

Presiden Direktur HERO, Stephane Deutsch mengatakan sepanjang tahun lalu pangsa pasar
format Giant hipermarket maupun supermarket masih mengalami peningkatan.

"Pertumbuhan penjualan yang solid berhasil dicapai sepanjang tahun terutama di Giant
Supermarket melalui peningkatan penawaran dan kualitas pada produk makanan segar dan
mendesain ulang gerainya." kata Stephan dalam keterangan resminya, Jumat (26/2),

Selain gerai Giant, perseroan masih tercatat mengoperasikan 154 gerai Hero Supermarket dan
Giant Ekspres, 318 gerai Kesehatan dan Kecantikan, satu gerai IKEA serta 84 gerai
convenience store Starmart.

Di bisnis Kesehatan dan Kecantikan, tampilan baru gerai Guardian dan pengembangan
private label membantu menghasilkan pertumbuhan penjualan yang solid. Namun, Sthepan
mengatakan profitabilitasnya segmen tersebut terkikis oleh meningkatnya biaya, terutama
biaya tenaga kerja yang lebih tinggi.

Tahun ini, HERO berencana memutuskan menyerahkan sebagian gerai minimarket kafetaria
kelolaan mereka yang berlabel Starmart ke PT Fajar Mitra Indah, pengelola gerai sejenis
dengan merek Family Mart. Perseroan memilih ingin fokus ke hipermaket dan supermarket.

Perseroane akan menjual sekitar 60% gerai Starmart yang masih kepada Fajar Mitra Indah
yang notabene adalah salah satu lini bisnis Grup Wings.
Sementara sisa gerai yang tidak terjual, akan segera ditutup.

Sepanjang tahun 2015, HERO menutup 50 gerai starmart dan karena perseroan menelan
kerugian sebesar Rp 61,8 miliar. Akibatnya, kinerja perseroan tahun lalu ablas. Perseroan
menelan rugi tahun berjalan sebesar Rp 144 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun
lalu, perseroan masih menceta laba bersih Rp 43,7 miliar. Pendapatan HERO sebetulnya
masih mengalami pertumbuhan 12,4% menjadi Rp 14,3 triliun.

Akhir 2015, HERO Tercatat Operasikan 610 Gerai Ritel

Sumber:
https://investasi.kontan.co.id/news/sampai-akhir-2015-hero-operasikan-610-gerai-ritel

Hero Akan Pindahkan Gerai Giant


JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonomi yang lesu membuat PT Hero Supermarket Tbk
(HERO) merelokasi sejumlah gerai Giant yang sudah ada ke lokasi lain. Arief Istanto,
Direktur Hero Supermarket, mengatakan, akan memindahkan lokasi Giant di Semanggi dan
Sunter, bukan menutup gerai karena perlambatan ekonomi.

“Misalnya untuk gerai Giant di Semanggi akan pindah lokasi bukan ditutup,” klaim Arief,
kepada Kontan, Senin (10/8/2015) malam.

Ia juga menyangkal, perpindahaan Giant di Plaza Semanggi bukan karena gedung itu milik
Grup Lippo yang memiliki toko ritel bernama Hypermarket. Namun, pemindahan karena
gerai di Semanggi kurang menguntungkan.

Arief menambahkan, selain merelokasi gerai Giant, perusahaan akan menambah tiga gerai
Giant baru di Lombok, Bangka Belintung dan Palembang pada semester II/2015 dengan nilai
investasi 10 juta dollar AS per gerai. “Strategi perusahaan lainnya adalah mengoptimalkan
penjualan barang dari gerai yang sudah ada,” tambah Arief.

Adapun, Giant akan memiliki 177 gerai pada akhir tahun 2015. Sedangkan, toko ritel lain
yang terafiliasi oleh Hero Supermarket akan mencapai 34 gerai Hero, 339 gerai Guardian, 92
Gerai Starmart, dan 1 Gerai IKEA pada akhir tahun ini. “Kami optimis akan mencatat
perbaikan pertumbuhan di semester II/2015,” ucapnya.

Berdasarkan laporan keuangan HERO mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 7,48 triliun per
semester I/2015 atau tumbuh 15,07 persen dibandingkan posisi Rp 6,50 triliun per semester
I/2014. Sayangnya, kenaikan pendapatan ini tidak membuat untung perusahaan, yakni HERO
mengalami kerugian komprehensi sebesar Rp 30,87 miliar per semester I/2015.

Arief mengatakan, kerugian ini karena perusahaan melakukan pembersihan stok barang.
Misalnya, toko memiliki 10 barang, namun hanya delapan barang yang tercatat sehingga
perusahaan harus membayar dua barang yang tidak tercatat.

Selanjutnya, perusahaan akan melakukan promosi barang dari gerai yang sudah ada untuk
memperbaiki laba komprehensif. Seperti menawarkan bahan baku sayuran dan daging yang
lebih fresh, serta harga yang kompetititf dengan ritel lain. (Nina Dwiantika)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hero Akan Pindahkan Gerai Giant"

https://money.kompas.com/read/2015/08/11/114600926/Hero.Akan.Pindahkan.Gerai.Giant. 
Kesimpulan
Tahun 2015, HERO berencana memutuskan menyerahkan sebagian gerai minimarket
kafetaria kelolaan mereka yang berlabel Starmart ke PT Fajar Mitra Indah, pengelola gerai
sejenis dengan merek Family Mart. Perseroan memilih ingin fokus ke hipermaket dan
supermarket. Dikarenakan ekonomi yang lesu, PT. Hero mengalami kerugian.
Efek dari discontinued operation dari PT. Hero Supermarket pada tahun 2015 adalah
menurunkan nilai di income statement, saldo asset di neraca bertambah karena menurut
PSAK 58 termasuk ke dalam non-current asset, sedangkan dalam retained earnings statement
menurunkan nilai net income sehingga memperkecil nilai retained earnings akhir.

Anda mungkin juga menyukai