Anda di halaman 1dari 6

Klasifikasi

Stadium klinis menurut FIGO membutuhkan pemeriksaan pelvic, jaringan serviks (biopsi
konisasi untuk stadium IA dan biopsi jaringan serviks untuk stadium kliniknya), foto paru-paru,
pielografi, intravena, (dapat digantikan dengan foto CT-scan). Untuk kasus stadium lanjut
diperlukan pemeriksaan sistoskopi, protoskopi dan barium enema (Prawirohardjo, 2011).

Tahapan stadium kanker serviks, stadium kanker leher rahim dikelompokkan berdasarkan
tingkat tumor utama, penyebaran kanker ke kelenjar getah bening di dekatnya, dan penyebaran
kanker ke bagian tubuh lainnya yang jauh dari tempat awal kanker berkembang. Berdasarkan hal
tersebut, kanker serviks dikelompokkan menjadi lima stadium:

1. Kanker serviks stadium 0

Stadium ini disebut juga dengan kanker noninvasif atau carcinoma in situ (CIS). Pada
tahap ini, sel kanker hanya terdapat di sel-sel permukaan terluar serviks (leher rahim). Dengan
kata lain, sel-sel kanker tersebut masih belum menjangkau lapisan jaringan leher rahim yang
terletak lebih dalam. Umumnya, kanker stadium 0 diatasi dengan ablasi lokal, ablasi laser,
atau cryosurgery. Setelah pengobatan, pasien masih harus mendapatkan pengawasan seumur
hidupnya untuk mencegah kanker kembali muncul di serviks.

2. Kanker serviks stadium 1

Kanker serviks stadium 1 adalah suatu kondisi saat sel kanker telah menyerang leher
rahim, tapi tidak menyebar sampai ke jaringan maupun organ lain di sekitarnya. Artinya, sel
kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening yang ada di dekatnya ataupun bergerak ke
tempat yang lebih jauh. Gejala kanker serviks stadium 1 adalah perdarahan abnormal dari
vagina, sakit panggul saat seks, keputihan tidak normal, dan susah buang air besar (BAB).
Sekitar 95 persen wanita dengan kondisi ini kemungkinan memiliki harapan hidup sekitar 5
tahun. Namun, angka itu bukanlah patokan utama, karena bisa saja pasien pada stadium ini bisa
bertahan hidup lebih lama.

Kanker leher rahim stadium 1 dibagi lagi ke dalam beberapa kelompok, yaitu:

Stadium 1A

Kanker serviks stadium 1A  merupakan bentuk awal dari tahap 1. Sel kanker yang
muncul pada tahap ini adalah sel kanker dalam jumlah kecil sudah menyerang serviks dan hanya
bisa dilihat di bawah mikroskop.

Tahap ini dibagi lagi menjadi:

 Stadium IA1: Sel kanker sudah menyerang jaringan serviks dengan kedalaman <3 mm
dan mempunyai lebar <7 mm

 Stadium IA2: Sel kanker sudah ada di jaringan serviks dengan kedalaman antara 3-5 mm
dan lebar <7 mm
Stadium 1B

Pada tahap ini, sel kanker sudah bisa dilihat tanpa bantuan mikroskop. Ukuran sel kanker
sudah lebih besar dibandingkan stadium 1A, tapi masih hanya menyebar di jaringan serviks.

Stadium ini dibagi menjadi:

 Stadium IB1: Kanker sudah bisa dilihat dan mempunyai ukuran ≤4 cm

 Stadium IB2: Ukuran sel kanker sudah lebih besar dari 4 cm

Oleh sebab itu, jika Anda menemukan ciri atau tanda dari kanker leher rahim stadium 1,
cobalah untuk melakukan deteksi kanker serviks untuk memastikan kondisi kesehatan. Jika Anda
memang didiagnosis mengalami kanker ini, ada beberapa pengobatan yang bisa dijalani, di
antaranya adalah:

 Biopsi kerucut.

 Histerektomi sederhana (total).

 Radical trachelectomy.

 Kemoradioterapi.

 Penggunaan obat-obatan dan perubahan gaya hidup.

3. Kanker serviks stadium 2

Ketika perkembangan kanker leher rahim sudah melewati stadium 1, artinya kondisi
tersebut kini memasuki stadium 2. Pada stadium 2, sel kanker telah menyebar hingga ke luar
leher rahim dan rahim. Akan tetapi, sel itu belum sampai ke dinding panggul atau bagian bawah
vagina.

Penyebaran kanker juga belum sampai ke kelenjar bening atau bagian tubuh lain yang
lebih jauh. Dinding panggul merupakan jaringan yang melapisi area tubuh di antara pinggul.
Lebih dari 50% wanita dengan kanker serviks stadium 2, memiliki angka harapan hidup selama 5
tahun atau bahkan lebih. Meski begitu, peluang Anda untuk terus hidup setelah dinyatakan
berada pada tahap kanker ini ditentukan juga oleh beberapa hal lain. Kesehatan tubuh secara
umum dan pengobatan kanker serviks stadium 2 yang Anda lakukan juga dapat berpengaruh.
Kanker leher rahim stadium 2 dibagi menjadi dua stadium lagi, berdasarkan tingkat penyebaran
sel kanker, di antaranya:

Stadium 2A

Pada kanker serviks stadium 2A, kanker belum menyebar ke jaringan yang ada di dekat
serviks, tapi mungkin sudah menyebar ke bagian atas vagina (belum keseluruhan vagina).
Stadium ini dibagi lagi menjadi:

 Stadium IIA1: Kanker dapat dilihat tapi masih tidak lebih besar dari 4 cm

 Stadium IIA2: Kanker sudah lebih besar dari 4 cm


Stadium 2B

Pada stadium 2B, sel kanker mulai menyebar ke jaringan di sekitar leher rahim.
Pengobatan yang diberikan biasanya berupa operasi dan kemoradioterapi. Terkadang, dokter
bedah akan mengangkat seluruh bagian rahim dan serviks Anda. Prosedur ini dinamakan dengan
histerektomi radikal. Dokter juga mungkin akan melakukan pengangkatan kelenjar getah bening
di sekitar serviks dan rahim. Hal ini untuk mencegah kemungkinan atau risiko menyebarnya sel
kanker ke bagian tubuh lain. Pilihan pengobatan yang bisa dipilih untuk kanker serviks pada
tahapan ini termasuk pembedahan, terapi radiasi, dan kombinasi antara kemoterapi dan
radioterapi.

4. Kanker serviks stadium 3

Ketika perkembangan kanker ini sudah melalui stadium 1 dan 2, maka kanker sudah
memasuki tahapan stadium 3. Pada tahapan ini, kanker sudah menyebar ke bagian bawah vagina
atau dinding panggul. Tak hanya itu, saluran kencing mungkin saja terhalang.

Hampir sekitar 40% wanita dengan penyakit kanker serviks stadium 3, memiliki angka
harapan hidup selama 5 tahun atau bahkan lebih. Peluang angka harapan hidup dari salah satu
jenis kanker yang paling banyak menyerang wanita ini terhitung mulai dari waktu Anda
didiagnosis memiliki kanker leher rahim stadium 3.

Pada saat pasien mengalami kanker pada tahapan ini, sel kanker belum menyebar ke
kelenjar getah bening terdekat atau ke bagian tubuh lain yang lebih jauh. Stadium ini juga terbagi
lagi ke dalam dua kelompok, yaitu:

Stadium 3A

Kanker sudah menyebar ke sepertiga bagian bawah vagina, tapi tidak mencapai dinding
panggul.

Stadium 3B

Ada dua kemungkinan kondisi pada kanker serviks stadium 3B ini, yaitu:

 Kanker sudah tumbuh mencapai dinding panggul dan/atau telah menghalangi satu atau
kedua saluran kencing. Hal ini kemudian dapat menyebabkan masalah ginjal.

 Kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitar panggul tapi tidak sampai ke
bagian tubuh yang jauh. Tumor pada stadium 3B ini bisa dalam berbagai ukuran dan
mungkin sudah menyebar ke bagian bawah vagina atau dinding panggul.

Pada stadium ini, pasien mungkin harus menjalani operasi pengangkatan kelenjar getah
bening, yang kemudian diikuti dengan kemoterapi dan radioterapi. Namun, terkadang dokter
akan memutuskan untuk tidak melakukan operasi jika kanker leher rahim telah memasuki
stadium 3B. Pengobatan akan berfokus untuk mengecilkan ukuran tumor yang tumbuh di leher
rahim. Sama halnya dengan pengobatan untuk kanker serviks stadium 2, pengobatan untuk
stadium 3 juga meliputi terapi radiasi, pembedahan, hingga kombinasi antara kemoterapi dan
radioterapi.
5. Kanker serviks stadium 4

Ini merupakan stadium akhir dari kanker leher rahim. Kanker tidak hanya menyerang
serviks, tapi juga ke bagian terdekat serviks atau ke bagian tubuh lainnya yang bahkan jauh dari
serviks. Berdasarkan diagnosis yang dilakukan National Cancer Database pada penderita kanker
serviks di tahun 2000 dan 2002, angka harapan hidup lima tahun (5 Years Survival Rate) jika
kondisi ini berhasil dideteksi dan diobati pada stadium 4 sekitar 16% dan 15% untuk
4B. Artinya, pada penelitian ini, hanya 15-16% pasien-pasien dengan stadium 4 yang diobati
yang dapat bertahan hidup hingga 5 tahun.

Meski begitu, angka itu tak bisa jadi patokan mutlak. Tidak ada yang benar-benar bisa
memastikan besarnya angka harapan hidup ketika Anda didiagnosis memiliki kanker serviks.

Stadium 4 kanker leher rahim dapat dibagi menjadi:

Stadium 4A

Sel kanker telah menyebar ke kandung kemih atau rektum. Keduanya adalah organ
terdekat dengan serviks. Namun, pada stadium ini sel kanker belum menyebar ke kelenjar getah
bening terdekat atau ke bagian tubuh lain.

Stadium 4B

Sel kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain yang jauh dari serviks, seperti sampai
paru-paru atau hati. Menurut American Cancer Society, kesempatan pasien untuk sembuh dari
kanker serviks sangatlah kecil jika ada dalam tahap ini. Dokter pun tidak akan
merekomendasikan operasi untuk menangani pasien yang berada dalam stadium ini. Biasanya,
dokter akan melakukan kemoradioterapi untuk membantu memperlambat pertumbuhan sel
kanker, serta menguragi gejala-gejala kanker serviks.

Gejala kanker serviks stadium 4

Oleh karena sudah tergolong stadium akhir, pada tahap ini gejala yang ditunjukkan lebih
jelas. Namun, masing-masing individu tentunya mengalami tanda-tanda dan gejala yang
bervariasi.

Semua tergantung pada jenis sel kanker serta tahapan dalam stadium tersebut, serta organ
tubuh bagian mana yang telah terdampak oleh sel kanker.

Berikut adalah beberapa gejala kanker serviks stadium 4 yang umum muncul:

 Merasa lelah dan tidak enak badan.

 Rasa sakit di perut bagian bawah.

 Perut kembung.

 Konstipasi atau sembelit.

 Muntah dalam jumlah banyak.


Patofisiologi

Puncak insedensi karsinoma insitu adalah usia 20 hingga usia 30 tahun. Faktor resiko
mayor untuk kanker serviks adalah infeksi Human Paipilloma Virus (HPV) yang ditularkan
secara seksual. Faktor resiko lain perkembangan kanker serviks adalah aktivitas seksual pada
usia muda, paritas tinggi, jumlah pasangan seksual yang meningkat, status sosial ekonomi yang
rendah dan merokok (Price, 2012).

Karsinoma sel skuamosa biasanya muncul pada taut epitel skuamosa dan epitel kubus
mukosa endoserviks (persambungan skuamokolumnar atau zona tranformasi). Pada zona
transformasi serviks memperlihatkan tidak normalnya sel progresif yang berakhir sebagai
karsinoma servikal invasif. Displasia servikal dan karsinoma in situ atau High-grade Squamous
Intraepithelial Lesion (HSIL) mendahului karsinoma invasif. Karsinoma serviks terjadi bila
tumor menginvasi epitelium masuk ke dalam stroma serviks. Kanker servikal menyebar luas
secara langsung kedalam jaringan para servikal. Pertumbuhan yang berlangsung mengakibatkan
lesi yang dapat dilihat dan terlibat lebih progresif pada jaringan servikal. Karsinoma servikal
invasif dapat menginvasi atau meluas ke dinding vagina, ligamentum kardinale dan rongga
endometrium. Invasi ke kelenjar getah bening dan pembuluh darah mengakibatkan metastase ke
bagian tubuh yang jauh (Price, 2012)
PATHWAY

 Infeksi virus HPV


Terjadi lesi pada serviks, Perluasan epitel kolumnar
 Genetic
inflamasi, timbul nodul (ekstroserviks dan endoserviks)
 Hygiene yang tidak bersih di
organ vital
 Hubungan
cv seksual < 16 tahun
 Merokok Proses Metaplastik ( erosive )
 Ganti-ganti pasangan

Penyebaran
Tumor tumor Dysplasia

Curah jantung
Karsinoma invasiveturun
serviks
Ekolistik Endolitik Pelvis Ke arah
parametrium
Perubahan epitel
Ke arah lumen Ke strom serviks displastik serviks Menekan saraf
vagina lumbosakrali Metastase ke
Infiltrasi vagina
Perdarahan
Masa Stimulus
proliferasi Ulkus Anemia Menginfiltrasi
septum
Di tangkap rektovagina dan
Nekrosis Gangguan reseptop nyeri kandung kemih
jaringan integritas kulit Imunitas
turun
Nyeri Gangguan
Keputihan,
bau busuk Resiko Sirkulasi ke Kronis pola eliminasi
Infeksi jaringan turun

Perubahan Pola Seksual


Ketidakefektifan
perfusi jaringan
Harga diri rendah

Terapi

Pembedahan Non bedah

Pre operasi Histerektomi Kemoterapi Radioterapi

Kurang Luka operasi Mual dan muntah Kerusakan jaringan


pengetahuan
tentang prosedur
operasi Perdarahan Nafsu makan turun Kerusakan
integritas
Ansietas
O2 ke sel berkurang jaringan
Berat badan turun
Post Operasi
Metabolismen dan
Deficit nutrisi
energy menurun
Proteksi Berkurang

Kelemahan fisik
Invasi bakteri

Hambatan
Resiko infeksi
mobilitas fisik

Anda mungkin juga menyukai