Anda di halaman 1dari 2

Pada saat keadaan tubuh sehat, keadaan bakteri dan system imun juga seimbang.

Ketika
keseimbangan ini rusak bias karena peningkatan jumlah bakteri, peningkatan virulensi bakteri
atau system imun rendah menyebabkan penyakit mudah berkembang.

Bakteri yang berperan pada penyakit periodontal adalah bakteri gram negative anaerob
seperti Agregatibackter actynomycetemcomitans. Hasil dari infeksi ini gingivitis (jika terbatas
pada gingiva) dan disebut periodontitis (jika menyebar hingga jaringan dibawahnya, merusak
jaringan ikat, emmbentuk poket, resorbsi tulang alveolar , kegoyangan gigi dah kehilangan gigi.

Patogenesis gingivitis menurut (Daliemunthe, 2008) terdapat empat tipe lesi yang
berbeda.

 Initial lesion
Pada tahap ini plak mulai berakumulasi ketika kebersihan rongga mulut tidak terjaga.
Untuk beberapa hari pertama, plak ini terdiri dari bakteri cocci dan batang gram positif, lalu hari
berikutnya organisme filamen, dan terakhir Spirochetes atau bakteri gram negatif. Gingivitis
ringan mulai terjadi pada tahap ini.
 Early lesion
Pada tahap ini sudah mulai terlihat tanda klinis eritema. Eritema terjadi karena proliferasi
kapiler dan meningkatnya pembentukan kapiler. Epitel sulkus menipis atau terbentuk ulserasi.
Pada tahap ini mulai terjadi perdarahan pada probing. Ditemukan 70% jaringan kolagen sudah
rusak terutama di sekitar sel – sel infiltrat. Neutrofil keluar dari pembuluh darah sebagai respons
terhadap stimulus kemotaktik dari komponen plak, menembus lamina dasar ke arah epitelium
dan masuk ke sulkus. Dalam tahap ini fibroblast jelas terlihat menunjukkan perubahan sitotoksik
sehingga kapasitas produksi kolagen menurun.
 Established lesion

Pada tahap ini disebut sebagai gingivitis kronis karena seluruh pembuluh darah
membengkak dan padat, sedangkan pembuluh balik terganggu atau rusak sehingga aliran darah
menjadi lambat. Terlihat perubahan warna kebiruan pada gingiva. Sel – sel darah merah keluar
ke jaringan ikat, sebagian pecah sehingga hemoglobin menyebabkan warna daerah peradangan
menjadi gelap. Lesi ini dapat disebut sebagai peradangan gingiva moderat hingga berat. Aktivitas
kolagenolitik sangat meningkat karena kolagenase banyak terdapat di jaringan gingiva yang
diproduksi oleh sejumlah bakteri oral maupun neutrofil.

 Advance lesion

Perluasan lesi ke dalam tulang alveolar menunjukkan karakteristik tahap keempat yang
disebut sebagai lesi advanced atau fase kerusakan periodontal. Secara mikroskopis, terdapat
fibrosis pada gingiva dan kerusakan jaringan akibat peradangan dan imunopatologis. Secara
umum pada tahap advanced, sel plasma berlanjut pada jaringan konektif, dan neutrofil pada
epitel junctional dan gingiva. Dan pada tahap ini gingivitis akan berlanjut pada pada individu
yang rentan.

Kerusakan jaringan langsung disebabkan oleh invasi bakteri pada jaringan periodontal
dan produk bakteri seperti ensim protease, kolagenase oleh poryphymonas gingivalis dapat
mendegradasi lapisan superfisial pada jaringan periodontium.

Bakteri pada jaringan periodontal memicu respon imun tubuh. Bakteri dari produk bakteri
akan menstimulasi komponen selular seperti fibrolas dan monosit untuk emmproduksi
interleukin (IL)-1 , IL-6 , IL-8 , TNF alfa dan prostaglandin E2. Produk produk pro inflamasi
akan menstimulasi pelepasan matriks metalloproteinase yang akan mendegradasi protein matriks
ekstraseluler sehingga memicu terjadinya resorpsi tulang dan kerusakan jaringan kolagen.

Progesitivitas penyakit periodontal berjalan episodic dan digolongkan dengan periode


aktif yang diikuti eksaserbasi dan berlanjut dengan kerusakan jaringan. Factor predisposisi inang
seperti merokok , diabetes mellitus, genetic, dan respon imun juga berperan dalam pathogenesis
penyakit periodontitis.

Anda mungkin juga menyukai