TABALONG
2017
i
KATA PENGANTAR
Ketua
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
SK KURIKULUM iv
A. Pendahuluan 1
B. Dasar Pemikiran 2
C. Landasan dan Dasar Hukum 6
D. Pengertian-pengertian 7
E. Analisa Swot 9
F. Visi Misi dan Tujuan 10
G. Sasaran 11
H. Profil STIT SYEKH MUHAMMAD NAFIS Tabalong 12
I. Kompetensi Lulusan dan Bahan Kajian 13
J. Kurikulum Inti dan Institusional 15
K. Persyaratan Dosen 15
L. Pengembangan Silabus dan RPS 17
M. Pelaksanaan Pemebelajaran 20
N. Penjaminan Mutu 21
O. Penilaian 22
P. Kurikulum Prodi
Kurikulum Prodi Pendidikan Agama Islam 45
Kurikulum Prodi Manajemen Pendidikan Islam 45
iii
KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
SYEKH MUHAMMAD NAFIS)
TABALONG
Nomor : 01/SK/2792/STIT/LPM/I/2015
TENTANG
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Tanjung
Pada Tanggal : 2017
Ketua,
1
A. PENDAHULUAN
2
kependidikan maupun non-kependidikan penting dirumuskan
dalam kurikuluMuhammad Pertama, perumusan capaian
pembelajaran dalam KKNI dapat memberikan kepastian dan
sekaligus standardisasi dalam penyetaraan kualifikasi lulusan
antar jenjang pendidikan dan atau tingkat pekerjaan. Kedua,
capaian pembelajaran dalam kerangka kualifikasi lulusan dapat
menjadi rujukan untuk penentuan pengakuan hasil belajar dan
kualifikasi lulusan program studi sejenis dari Negara lain baik
secara bilateral maupun multilateral.
Pengembangan kurikulum di lingkungan Perguruan
Tinggi harus didasarkan pada pendekatan yang sistematis,
koheren, dan komprehensif. Pendekatan itu menuntut adanya
keterkaitan antara visi dan misi lembaga dengan tujuan dan
sasaran program studi yang dikembangkan berdasarkan
pertimbangan terhadap perkembangan yang ada dan
kebutuhan masyarakat saat ini dan masa yang akan datang.
Dalam praktiknya, ini menuntut prinsip dan pendekatan
yang seksama dengan memperhatikan kebutuhan peserta
didik, harapan masyarakat pengguna lulusan, dan masukan
dari asosiasi profesi terkait serta dengan memperhitungkan
perubahan yang terjadi dalam lingkungan strategis perguruan
tinggi baik yang bersifat lokal, regional maupun global.
Dalam mengembangkan kurikulum pendidikan tinggi, kajian yang
menyeluruh terhadap berbagai rujukan dan landasan yang
relevan-filosofis, psikologis, historis, dan yuridis, dan akademis
juga harus dilakukan.
B. DASAR PEMIKIRAN
1. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Tabalong sebagai salah satu
pusat kaderisasi ulama, pendidikan dan cendikia, dan
3
sebagai pusat unggulan (center of excellence) diharapkan
mampu menggali dan menumbuhkembangkan, dan sekaligus
menyebarluaskan ilmu pengetahuan maupun akidah Islam
yang moderat kepada mahasiswa. Hal ini merupakan
tanggung jawab sebuah institusi kepada peserta didik dan
masyarakat pengguna jasa pendidikan.
2. Berdasarkan undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional dan peraturan pemerintah No.19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), pada
dasarnya memacu kepada kita, terutama para praktisi
pendidikan, pengelola pendidikan maupun para dosen dan
masyarakat untuk lebih serius membenahi pendidikan, agar
kualitas dapat ditingkatan.
3. Persoalan yang dihadapi STIT Syekh Muhammad Nafis
Tabalong sekarang ini dapat diungkapkan antara lain sebagai
berikut: bagaimana mendesain kurikulum yang sesuai
dengan kebutuhan pengguna yang mengacu pada visi, misi
STIT Syekh Muhammad Nafis Tabalong. Pemenuhan sumber
belajar, anggaran yang tersedia, rekrutmen sumber daya
manusia, manajeman pengelolaan pendidikan yang perlu
pembenahan dan lain-lain. Kenyataan ini membuat STIT
Syekh Muhammad Nafis Tabalong mengalami kelambanan
dalam melaksanakan reformasi menuju sebuah perguruan
tinggi yang berbasis keunggulan.
4. Perlu reposisi kembali peran dosen dalam pembangunan
sumber daya manusia. Pembangunan SDM yang tangguh dan
bermoral hanya dapat dilahirkan melalui tersediannya dosen
yang berkualitas dan memadahi di STIT Syekh Muhammad
Nafis Tabalong ini. Disisi lain seorang dosen harus memahami
bahwa sumbangan pemikirannya sangat dibutuhkan. Oleh
4
karena itu dosen harus mampu menempatkan diri sebagai
sosok yang patut dicontoh bagi para peserta didik dan
masyarakat.
5. Peran masyarakat perlu ditingkatkan. Untuk mewujudkan
suatu perguruan tinggi yang kita cita-citakan menuntut
keterlibatan semua pihak dan terpenuhinya kebutuhan-
kebutuhan di dalamnya, termasuk sarana dan prasarana
maupun manajemen kelembagaan itu sendiri. Bagaimanapun
baiknya mahasiswa, dosen yang profesional dan berprestasi,
sarana prasarana yang baik, proses pembelajaran yang baik,
akan tetapi jika tidak didukung oleh masyarakat, maka tidak
akan banyak membantu mewujudkan suatu perguruan tinggi
yang unggul.
6. Dalam kontek UU.No: 20 Tahun 2003 dan Peraturan Presiden
No. 8 tahun 2012 maka kurikulum yang dikembangkan STIT
Syekh Muhammad Nafis Tabalong adalah kurikulum berbasis
KKNI. Dengan kurikulum ini, maka akan terbuka peluang
bagi STIT Syekh Muhammad Nafis Tabalong untuk
memberikan tekanan yang kuat pada pengembangan
kompetensi pengetahuan, kompetensi sikap, komptensi
keterampilan serta kompetensi bekerja dan berkarya.
5
berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia
dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman (pasal 1 angka
2), Sistem Pendidikan Nasional harus bertumpu pada nilai-nilai
filosofis Pancasila sehingga menjamin terwujudnya manusia
seutuhnya yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, menjunjung tinggi hak asasi manusia, cinta tanah air,
menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, demokratis dan
memiliki tanggung jawab sosial dan kemasyarakatan.
Dengan demikiann pendidikan nasional kita mendidik
peserta didik menjadi khalifah Allah di bumi dan hamba Allah
yang mengabdi kepadaNya yang menjujung tinggi dan memegang
teguh norma-norma Agama dalam kehidupan sehari-hari, baik
sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu maupun makhluk
sosial. Di dalam rumusan tujuan sisdiknas dinyatakan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (pasal 3).
Lebih lanjut, pendidikan harus merupakan usaha agar
manusia dapat menggembangkan potensi dirinya melalui proses
pembelajaran, karena manusia dalam kehidupannya memang
memerlukan pendidikan. Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 pada pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa
setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan ayat (3)
menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur Undang-
undang
6
Dalam Undang-Undang No 12 tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi dijelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Tabalong adalah sub sistem
dari pendidikan nasional, maka filsafat yang menjadi rujukan
dalam penyelenggaraan pendidikan, tidak terlepas dari nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.
Ada beberapa alasan mengapa STIT Syekh Muhammad
Nafis Tabalong melakukan perubahan kurikulum dalam kurun
waktu tertentu. Pertama, perubahan masyarakat yang dinamis.
Kedua, pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ketiga, kebutuhan pengguna harus dapat diantisipasi dengan
menyediakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan
pengguna.
Kurikulum yang dibuat harus mampu melahirkan tenaga
sumber daya manusia yang professional dan berkualitas melalui
prodi-prodi yang dikembangkan STIT Syekh Muhammad Nafis
Tabalong. Oleh karena itu perubahan dan pengembangan
kurikulum STIT Syekh Muhammad Nafis Tabalong harus
mempunyai dasar atau landasan yang kuat dan didukung oleh izin
penyelenggaraan atau operasional pendirian prodi STIT Syekh
Muhammad Nafis Tabalong.
7
Dasar hukum tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Al-Quran, Al-Hadis, Ijma dan Qiyas;
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan;
3. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional;
4. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 394
tahun 2003 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi
Agama Islam;
5. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 156
tahun 2004 tentang Pedoman Pengawasan, Pengendalian dan
Pembinaan Program Diploma. Sarjana dan Pascasarjana pada
Perguruan Tinggi Agama Islam;
6. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 353
tahun 2004 tentang Pedoman Penyususan Kurikulum
Pendidikan Tinggi Agama Islam;
7. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 387
tahun 2004 tentang Petujuk Pelaksanaan Pembukaan
Program Studi pada Perguruan Tinggi Agama Islam;
8. Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen;
9. Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (SNP);
10. SK Dirjen Pendidikan Islam Depag Dj:1.114/2005 tentang
standar minimal dan kompetensi lulusan Program Strata I
Perguruan Tinggi Islam;
11. Kepres No.1 tahun 2010 tentang Pendidikan Karakter Bangsa;
12. Undang-undang No 12 tahun 2012 tantang Pendidikan
Tinggi;
13. Keputusan Presiden No 8 tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI);
8
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 14 tahun
2014 tentang Kerja sama Perguruan Tinggi;
15. Peraturan Pemerintah No 14 tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Perguruan Tinggi dan Pengelolaan
Perguruan Tinggi;
16. Permendikbud No 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi (SNPT);
17. Statuta STIT Syekh Muhammad Nafis Tabalong.
C. PENGERTIAN-PENGERTIAN
1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
(UU 12/2012, psl 35, ayat 1).
2. Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan
pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang
digunakan kegiatan belajar-mengajar diperguruan tinggi.
3. Kurikulum yang berlaku di perguruan tinggi menggunakan
desain kurikulum berbasis KKNI (UU no 12 tahun 2012 dan
Perpres No 8 tahun 2012).
4. Kurikulum STIT Syekh Muhammad Nafis Tabalong adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun
bahan kajian dan pelajaran serta cara penyajian dan
penilaian yang dipergunakan sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan proses pembelajaran di STIT Syekh
Muhammad Nafis Tabalong.
5. Kurikulum yang dipergunakan di STIT Syekh Muhammad
Nafis Tabalong adalah Kurikulum Berbasis KKNI yaitu suatu
9
kurikulum yang memperhatikan pada learning outcames yang
menekankan pada komptensi sikap (spiritual dan sosial)
kemampuan bidang kerja, pengetahuan yang dikuasai dan
kemampuan manjerial.
6. Kurikulum merupakan rencana, blue print/cetak biru, sosok,
atau gambaran lulusan STIT Syekh Muhammad Nafis
Tabalong melalui Fakultas dan Jurusan/program studi yang
dikembangkan. Oleh karena itu seorang dosen di STIT Syekh
Muhammad Nafis Tabalong dituntut, minimal dapat
memahami kurikulum ini, dan diharapkan dapat memberikan
kontribusi pada pengembangan kurikulum di STIT Syekh
Muhammad Nafis Tabalong.
D. ANALISIS SWOT
10
3. Lulusan Lulusan Belum Adanya Saingan
profesional memiki standarisasi dari
kompetensi tenaga perguruan
unggulan pendidikan tinggi yang
dan sejenis baik
kependidi- dalam
kan maupun
luar negeri
Pengguna
lulusan
5. Mahasiswa Infrastruktur Perencanaan Ruang Budaya
kemahasiswa dan kemadirian transnasion
an sudah pelaksanaan kreatif al
ada Program
belum tepat
11
7. Staf Penetapan Kurangnya Standari- Aplikasi
akademik Dosen Tetap Jumlah sasi PDPT,
dan dosen tetap pendidikan Persaingan
pegawai program dosen S2/ Perguruan
studi S3 Tinggi
Penempatan
tenaga komptensi Pelayanan
kependidikan kerja Sertifikasi prima
tetap karyawan kompetensi
12
4. Melakukan pengembangan keilmuan melalui penelitian
5. Memberikan kontribusi dan keteladanan dalam
kehidupan masyarakat atas dasar nilai Islam
3. TUJUAN
1. Menyiapkan sarjana menjadi anggota masyarakat yang
memiliki kemampuan akademik profesional, berakhlak,
mandiri dan bertanggung jawab mampu menerapkan
dan mengembangkan ilmu pengetahuannya.
2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta mengupayakan
pencerahan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup
masyarakat.
3. Membudayakan amaliah Islam dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
F. Sasaran
Mahasiswa:
• Menyiapkan peserta didik menjadi lulusan yang
berkemampuan secara akademik dan professional,
menguasai dasar-dasar keilmuan dan praktek serta
berdaya saing di bidang pendidikan dan non kependidikan.
• Menyiapkan peserta didik menjadi lulusan yang mampu
berkarya, menalar, menerapkan, mengembangkan inovasi
dalam IPTEKS.
• Menyiapkan peserta didik menjadi lulusan yang memiliki
jiwa dan potensi kemandirian, berwawasan luas,
berkemampuan bekerja secara mandiri maupun
berkelompok, serta siap menghadapi dunia kerja.
13
• Menjalin kemitraan dengan ikatan alumni STIT Syekh
Muhammad Nafis Tabalong, para praktisi, kalangan
pemerintahan, dan kalangan usaha industri.
Dosen:
• Meningkatkan jumlah dosen berkompetensi sebagai
pengajar dan peneliti yang berpendidikan S3.
• Meningkatkan keterlibatan staf pengajar dalam kegiatan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
• Meningkatkan kualitas dosen melalui berbagai
pelatihan/kursus, forum ilmiah seperti seminar/lokakarya,
dan media publikasi sesuai bidangnya (Jurnal, Prosiding,
media massa) baik lokal, nasional maupun internasional.
• Meningkatkan kemampuan mengajar dosen muda melalui
sistem Asisitensi secara berjenjang.
• Meningkatkan jumlah dosen untuk mencapai rasio ideal
antara dosen dan mahasiswa.
• Meningkatkan kerjasama antar dosen menurut spesialisasi
bidang keahliannya.
• Membantu percepatan pengangkatan guru besar.
Tenaga Pendukung:
• Meningkatkankan tenaga staf administrasi yang mampu
memberi pelayanan administrasi akademik yang cepat,
efektif dan efisien.
• Meningkatkankan staf akademik yang mampu dan terampil
dalam pengelolaan administrasi jurusan/prodi (manajemen
perkantoran dan keterampilan komputer).
• Meningkatkankan staf akademik yang terampil dalam
menyusun/mengolah Database dan Sistem Informasi
Akademik yang dimulai dari 2014-2017
14
• Meningkatkankan komputerisasi administrasi akademik.
• Meningkatkan efektifitas dan efisiensi mekanisme
pengelolaan, monitoring, dan evaluasi diri Jurusan/prodi.
• Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan
perpustakaan (Taman Baca)
• Meningkatkan kualitas dan kuantitas media pembelajaran.
• Meningkatkan kualitas dan kuantitas ruang pembelajaran.
• Meningkatkan kualitas dan kuantitas alat bantu
pembelajaran.
15
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan original
orang lain.
f. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki
semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa
serta masyarakat luas.
2. Profil Lulusan STIT Syekh Muhammad Nafis Tabalong
a. Menjadi pendidik profesional sesuai jenjang dan program
masing-masing dalam bingkai Islam moderat.
b. Menjadi pengelola pendidikan, tenaga kependidikan,
motivator dan konselor.
c. Menjadi peneliti dan pengembang bidang pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat, yang baik dan
profesional.
d. Menjadi konsultan dalam bidang pendidikan Islam yang
multitalent dan profesional.
e. Menjadi wirausaha bidang pendidikan Islam yang mandiri
dan kompetitif.
Kompetensi Inti
DOMAIN KI DISKRIPSI
SIKAP KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran Islam
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam,
cinta tanah air menghargai keanekaragaman,
menjunung tinggi penegakan hukum,
mendahulukan kepentingan bangsa serta
16
mampu menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
PENGETAHUAN KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan
mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik, integral
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KETRAMPILAN KI 4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta
dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di perguruan tinggi secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan
kreatif, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
17
I. KURIKULUM INTI DAN INTITUSIONAL
18
Struktur Kurikulum
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Syekh Muhammad Nafis Tabalong
Tahun 2014
Jumlah 40
Keterangan Kode MK :
Kode MK terdiri dari empat digit, dengan ketentuan sebagai
berikut :
- Digit pertama adalah kode Institusi, fakultas dan prodi (1, 2 dan
3)
- Digit kedua dan ketiga adalah kode matakuliah
- Digit keempat adalah kode rumpun/jenis matakuliah
19
Pembagian kurikulum Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Syekh
Muhammad Nafis adalah 35 % sebagai kurikulum inti dan
kurikulum institusional serta 65% kurikulum keahlian
fakultas/program studi. Kurikulum inti dan institusional tediri
dari 26 mata kuliah dengan 56 sks, sedangkan kurikulum inti
yang dikembangkan diseluruh fakultas dan program studi yaitu 65
% antara 45 sampai dengan 60 mata kuliah dengan bobot 89 SKS
ditambah dengan mata kulah pilihan 18 sks wajib diambil 9 SKS,
jadi jumlah total sks mata kuliah S1 adalah 154 SKS.
Beban SKS dalam Kurikulum STIT Syekh Muhammad Nafis
Tabalong adalah :
1. Program diploma adalah 110-130 SKS
2. Program Sarjana adalah 144-160 SKS
3. Program Magister adalah 48 SKS
20
K. PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA PEMBELAJARAN
SEMESTER (RPS)
a. Silabus Mata Kuliah
21
bahasan, indikator ketercapaian, kompetensi, kegiatan
perkuliahan, penilaian, serta sumber dan media perkuliahan.
22
a. tujuan umum matakuliah (dirumuskan dalam bentuk
kompetensi yang hendak dicapai di akhir perkuliahan) ;
b. deskripsi isi/materi mata kuliah;
c. pendekatan pembelajaran secara umum;
d. media atau alat bantu belajar;
e. evaluasi hasil belajar mahasiswa;
f. rincian isi/materi kuliah setiap pertemuan (garis besar)
sesuai dengan topik yang terdapat dalam struktur
bidang studi/ilmu terkait ;
g. daftar pustaka utama
L. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
23
Bila ditinjau esensinya, pergeseran pembelajaran adalah
pergeseran paradigma, yaitu paradigma dalam cara kita
memandang pengetahuan, paradigma belajardan pembelajaranitu
sendiri. Paradigma lama memandang pengetahuan sebagai
sesuatu yang sudah jadi, yang tinggal dipindahkan keorang
lain/mahasiswa dengan istilah transfer of knowledge. Paradigma
baru, pengetahuan adalah sebuah hasil konstruksi atau bentukan
dari orang yang belajar. Sehingga belajar adalah sebuah proses
mencari dan membentuk/ mengkonstruksi pengetahuan, jadi
bersifat aktif, dan spesifik caranya.
Sedangkan dengan paradigma lama belajar adalah
menerima pengetahuan, pasif, karena pengetahuan yang telah
dianggap jadi tadi tinggal dipindahkan ke mahasiswa dari dosen,
akibatnya bentuknya berupa penyampaian materi (ceramah).
Dosen sebagai pemilik dan pemberi pengetahuan,
mahasiswa sebagai penerima pengetahuan, kegiatan ini sering
dinamakan pengajaran. Dengan pola ini Rencana Pembelajaran
Semester (RPS) lebih banyak mendeskripsikan kegiatan yang
harus dilakukan oleh pengajar, sedang bagi mahasiswa
perencanaan tersebut lebih banyak bersifat instruksi yang harus
dijalankan. Konsekuensi paradigma baru adalah dosen hanya
sebagai fasilitator dan motivator dengan menyediakan beberapa
strategi belajar yang memungkinkan mahasiswa (bersama dosen)
memilih, menemukan dan menyusun pengetahuan serta cara
mengembangkan keterampilannya (methode of inquiry and
discovery). Dengan paradigma inilah proses pembelajaran (learning
process) dilakukan. Dengan ilustrasi dibawah ini akan lebih jelas
perbedaan TCL dengan SCL
24
Perbedaan pembelajaran Teacher Centre Learning (TCL) dengan
Student Centre Learning (SCL).
25
Di dalam proses pembelajaran SCL, dosen masih memiliki
peran yang penting seperti dalam rincian tugas berikut ini :
a. Bertindak sebagai fasilitator dan motivator dalam proses
pembelajaran.
b. Mengkaji kompetensi matakuliah yang perlu dikuasai
mahasiswa di akhir pembelajaran
c. Merancang strategi dan lingkungan pembelajaran dengan
menyediakan berbagai pengalaman belajar yang diperlukan
mahasiswa dalam rangka mencapai kompetensi yang
dibebankan pada matakuliah yang diampu.
d. Membantu mahasiswa mengakses informasi, menata dan
memprosesnya untuk dimanfaatkan dalam memecahkan
permasalahan nyata.
e. Mengidentifikasi dan menentukan pola penilaian hasil belajar
mahasiswa yang relevan dengan kompetensinya.
Sementara itu, peran yang harus dilakukan mahasiswa
dalam pembelajaran SCL adalah:
a. Mengkaji kompetensi matakuliah yang dipaparkan dosen
b. Mengkaji strategi pembelajaran yang ditawarkan dosen
26
c. Membuat rencana pembelajaran untuk matakuliah yang
diikutinya
d. Belajar secara aktif (dengan cara mendengar, membaca,
menulis, diskusi, dan terlibat dalam pemecahan masalah serta
lebih penting lagi terlibat dalam kegiatan berfikir tingkat tinggi
seperti analisis, sintesis dan evaluasi), baik secara individu
maupun berkelompok.
e. Mengoptimalkan kemampuan dirinya
Terdapat beragam metode pembelajaran untuk SCL, di
antaranya adalah: (1) Small Group Discussion; (2) Role-Play &
Simulation; (3) Case Study;(4) Discovery Learning (DL); (5) Self-
Directed Learning (SDL); (6) Cooperative Learning (CL); (7)
Collaborative Learning (CbL); (8)Contextual Instruction (CI); (9)
Project Based Learning (PjBL); dan (10) Problem Based Learning
and Inquiry (PBL).Selain kesepuluh model tersebut, masih banyak
model pembelajaran lain yang belum dapat disebutkan satu
persatu, bahkan setiap pendidik/dosen dapat pula
mengembangkan model pembelajarannya sendiri
M. PENJAMINAN MUTU
Kompetensi merupakan acuan utama kendali mutu lulusan
STIT Syekh Muhammad Nafis Tabalong pada umumnya, yang
diusahakan agar semua lulusannya yang akan menjadi sarjana
pengkaji Islam, dan kader ulama intelektul yang profesional sesuai
dengan bidang keahlian atau program studi yang ditekuni,
memiliki kemampuan yang setara dalam menjalankan tugas-
tugasnya.
Penjaminan mutu perlu dilakukan dalam rangka pemenuhan
standar mutu keseluruhan standar mutu keseluruhan dimensi
pengelolaan pendidikan di lingkungan STIT Syekh Muhammad
27
Nafis Tabalong secara konsisten dan berkelanjutan. Dengan
demikian stake holders memiliki kepuasan. Penjaminan mutu
perlu dilakukan mulai dari peningkatan mutu masukan,
pembelajaran yang variatif sampai dengan asesmen proses dan
hasil belajar. Penjaminan mutu dilakukan oleh lembaga khusus
yang ada di STIT Syekh Muhammad Nafis Tabalong.
N. PENILAIAN
Penilaian dilakukan secara menyuluruh pada domain sikap
(spritual dan sosial) domain pengetahuan dan ketrampilan.
Penilaian dapat dilakukan dengan observasi, tes (lisan dan tulis),
penugasan, portofolio dan rubrik. Dalam pembelajaran SCL untuk
mencapai kompetensi maka diajukan model penilaian secara
rubrik. Rubrik merupakan panduan asesmen yang
menggambarkan kriteria yang digunakan dosen dalam menilai dan
memberi tingkatan dari hasil pekerjaan mahasiswa. Rubrik perlu
memuat daftar karakteristik yang diinginkan yang perlu
ditunjukkan dalam suatu pekerjaan mahasiswa dengan panduan
untuk mengevaluasi masing-masing karakteristik tersebut.
Manfaat pemakaian rubrik di dalam proses penilaian adalah:
1. Rubrik menjelaskan deskripsi tugas
2. Rubrik memberikan informasi bobot
3. Mahasiswa memperoleh umpan balik yang cepat dan akurat
4. Penilaian lebih objektif dan konsisten
28
CONTOH FORMAT TUGAS
29
O. KURIKULUM
a. Visi
Terwujudnya Program Studi Pendidikan Agama Islam yang
unggul dalam pengkajian pengembangan, pengintegrasian dan
penerapan ilmu kependidikan berbasis Bahasa Arab dan
Inggris yang berorientasi pada nilai-nilai Islam Tahun 2021
b. Misi
30
c. Tujuan
A. Kompetensi Lulusan
Utama U1 Menjunjung tinggi norma, tata nilai,
moral, agama, etika dan tanggungjawab
Profesional
31
U4 Memhami ilmu manajemen Pendidikan
Pendukung P1 Memahami interaksi antara agama,
pendidikan, politik dan tehnologi.
32
2. Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK)
No Kode Matakuliah SKS Keterangan
1 3012 Landasan Pendidikan Islam 2
2 3022 Psikologi Perkembangan 2
3 3032 Kapita Selekta PAI 2
4 3042 Manajemen Pendidikan Islam 3
5 3052 Sosiologi Pendidikan 2
6 3062 Pengelolaan Pendidikan 3
7 3072 Psikologi Agama 3
Jumlah 17
Jumlah 25
Jumlah 3
Jumlah Seluruhnya 57
33
6. Mata Kulah Pilihan
34
KURIKULUM PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
ISLAM STIT SYEKH MUHAMMAD NAFIS TABALONG TABALONG
TAHUN 2017
A. Visi
B. Misi
35
C. Tujuan
E. Kompetensi Lulusan
36
perkembangan
U4 Memahami ilmu Manejemen Pendidikan
Pendukung P1 Memahami interaksi antara keluarga,
sekolah, lingkungan dan seni budaya.
37
2. Mata kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK)
38
Manajemen
19 Pendidikan Diniyah 2 2 4 4 sda
dan Pesantren
Manajemen
20 Perkantoran dan 2 2 4 4 sda
Pengarsipan
Manajemen
21 Madrasah dan 2 2 4 4 sda
Persekolahan
Manajemen
Perpustakaan dan
22 1 1 2 4 sda
Pusat Sumber
Belajar
Manajemen
Kurikulum PAI
23 2 2 4 4 sda
Pendidikan Dasar
dan Menengah
Manajemen Program
24 Pendidikan dan 2 2 4 5 sda
Latihan (Diklat)
Teori dan Praktik
25 Kepemimpinan 2 2 4 5 sda
Pendidikan
Sistem Akreditasi
26 Sekolah dan 2 2 4 5 sda
Madrasah
Analisis Kebijakan
27 2 2 5 sda
Pendidikan
Kepengawasan dan
28 2 2 4 5 sda
Supervisi Pendidikan
Metodologi Penelitian
29 2 2 4 6
MPI
30 Statistik 2 2 4 6
94
39
4. Matakuliah Perilaku Berkarya (MPB)
No Kode Matakuliah SKS Keterangan
1 3294 Sosiologi Antropologi Pendidikan 2
Islam
Jumlah 2
Jumlah 18
Jumlah Total SKS 79
40