Anda di halaman 1dari 53

CIRI REVOLUSI INDUSTRI 4.

0:
Otomasi dan Pertukaran Data
Terkini

https: //id.wikipedia.org
Sumber: Dirjen Belmawa Dikti (2018)
Tantangan Indonesia: Revolusi Industri ke-4
1 2

3 4

1. Mesin yang bekerja


sendiri-sendiri
2. Pekerjaan secara
Mesin yang bekerja
saling terhubung
2 miliar pekerja
manual berkurang dengan sentuhan TIK
berisiko kehilangan
pekerjaan
35% Keterampilan Dasar akan
Berubah di Tahun 2020
Sumber: Dirjen Belmawa Dikti (2018)
4
POTENSI E-COMMERCE
Tujuan Mengakses Internet (%) Proyeksi Penjualan e-commerce
di Indonesia (USD miliar)

Penjualan E-commerce
Menurut Kategori (%)

Proporsi e-commerce terhadap


Total Penjualan Ritel, 2016 (%)

Sumber: BPS, Euromonitor, Internet live stats, Similarweb, Statista, PWC, Alexa, Nomura Research
STATISTIK RESIKO OTOMATISASI PEKERJAAN DI INDONESIA

Di Indonesia, 13 dari 22 sektor pekerjaan beresiko tinggi terkena otomatisasi dengan sektor ritel dan grosir memiliki eksposur
paling tinggi sedangkan sektor edukasi memiliki eksposir paling rendah terkena otomatisasi pekerjaan . Hal ini membuat 62% dari
total jurusan di Indonesia terkena resiko otomatisasi pekerjaan yang tinggi dan mengakibatkan 70% dari siswa SMK di tahun 2016
terkena resiko yang tinggi terhadap otomatisasi pekerjaan.

Top 3 Sectors With High Risk Automation Top 3 Sectors With Medium Risk Automation Top 3 Sectors With Low Risk Automation
% Eksposur Jurusan SMK

Perdagangan Ritel dan Grosir Pertambangan Edukasi dan Pengembangan


23%
91,1% 83,4% 88,3%
Pekerjaan di sektor ini Pekerjaan di sektor ini Pekerjaan di sektor ini 15% 62%
memiliki resiko tinggi memiliki resiko menengah memiliki resiko rendah
terkena otomatisasi terkena otomatisasi terkena otomatisasi

High-risk category of automation


Buruh Konstruksi Transportasi dan Penyimpanan Kesehatan dan kegiatan sosial
Medium-risk category of automation
Low-risk category of automation
80,8% 73,0% 67,1%
Pekerjaan di sektor ini Pekerjaan di sektor ini
Pekerjaan di sektor ini % Eksposur Siswa SMK
memiliki resiko rendah
memiliki resiko tinggi memiliki resiko menengah
terkena otomatisasi
terkena otomatisasi terkena otomatisasi
8%

22%
Hotel dan Restoran Aktivitas rumah tangga Kesenian, hiburan dan rekreasi
70%
77,9% 68,7% 46,7%
Pekerjaan di sektor ini Pekerjaan di sektor ini Pekerjaan di sektor ini
memiliki resiko tinggi memiliki resiko menengah memiliki resiko rendah
terkena otomatisasi terkena otomatisasi High-risk category of automation
terkena otomatisasi
Medium-risk category of automation
Low-risk category of automation

Sumber: McKinsey&Company (2017)


URAIAN JURUSAN SMK BERDASARKAN RISIKO AUTOMATISASI

70%
56%
62%

Pekerja Indonesia
Resiko Otomatisasi 56% Pekerjaan Terkena Resiko 62% Jurusan SMK Terkena 70% Siswa SMK Terkena Dibutuhkan Restrukturisasi Kebijakan
Pekerjaan Tinggi Resiko Tinggi Resiko Tinggi Vokasi

Jurusan dengan Tingkat Risiko Automatisasi Tinggi Jurusan dengan Tingkat Risiko Automatisasi Menengah Jurusan dengan Tingkat Risiko Automatisasi Rendah

15% 23%
dari total jurusan yang terdapat di SMK memiliki resiko dari total jurusan yang terdapat di SMK memiliki resiko dari total jurusan yang terdapat di SMK memiliki resiko
otomatisasi pekerjaan yang tinggi. otomatisasi pekerjaan yang moderat. otomatisasi pekerjaan yang rendah.
62%

Beberapa jurusan yang memiliki resiko otomatisasi tertinggi (% Beberapa jurusan yang memiliki resiko otomatisasi menengah (% Beberapa jurusan yang memiliki resiko otomatisasi rendah (%
dari total siswa SMK) dari total siswa SMK) dari total siswa SMK)

Teknik Komputer dan Administrasi Geologi Pertambangan


Jaringan (13,9%) Teknik Kendaraan Ringan Pemasaran-Multi Media Akuntansi Perkantoran (10,3%) (0,2%) Keperawatan (2,1%) Desain Komunikasi Visual
(13,8%) (9,8%) (10,4%)
Farmasi (2,1%) (0,2%)

Terdapat usulan untuk fokus kepada beberapa jurusan berikut : Terdapat usulan untuk fokus kepada beberapa jurusan berikut :
Diusulkan diarahkan dari high
risk ke medium& low risk
• Teknika kapal niaga • Perawat puskesmas
• Teknik pendingin dan tata udara • Bidan dan PMI
HIGH RIS K MEDIUM - LOW • Fabrikasi logam • Apoteker
RIS K • Pengolahan minyak • Staff Event organizer
Rata-rata Kebutuhan dan Komposisi Tenaga Kerja Industri Menurut Jenjang
Pendidikan

• Komposisi tenaga kerja industri menurut pendidikan masih didominasi oleh lulusan SMK mencapai lebih kurang 65% selama periode Tahun 2016-2020
• Kebutuhan tenaga kerja industri dari jenjang pendidikan SLTP ke bawah akan mengalami penurunan signifikan mencapai 69% dan diperkirakan pada tahun
2025 tidak ada lagi kebutuhan tenaga kerja dari lulusan SLTP ke bawah
• Penurunan penyerapan tenaga kerja dari jenjang SLTP sebagian besar akan diisi oleh lulusan SMK
Posisi dan Kontribusi Industri
Pertumbuhan PDB Nasional 2017
Perkembangan Industri Pengolahan
dalam 5 Tahun terkahir
Kontribusi (%) Pertumbuhan (%)

Sumber: BPS

 Pertumbuhan Industri Pengolahan dalam 5 tahun terakhir masih


stagnan di angka 4 persen-an.
 Terjadi tren penurunan dalam kontribusi industri pengolahan
Sumber: BPS (2017) terhadap PDB Nasional.
Industri Pengolahan masih mendominasi kontribusi  Untuk itu perlu kebijakan pemerintah untuk terus mendorong
terhadap pertumbuhan PDB Nasional pada tahun 2017 peningkatan sektor Industri.
sebesar 20,16%,
Kebutuhan Tenaga Kerja Industri Menurut Wilayah dan Jenjang Pendidikan
Sumatera Sulawesi Bali dan NTB
Jenjang Pendidikan 2020 2025 Jenjang Pendidikan 2020 2025 Jenjang Pendidikan 2020 2025
SLTP 32,109 0 SLTP 6,089 0 SLTP 638 0
SMU 49,639 91,585 SMU 6,611 13,815 SMU 582 663
SMK 12,525 26,173 SMK 3,627 4,132
SMK 112,963 208,422
Akademi/ Vokasi 923 1,929 Akademi/ Vokasi 104 119
Akademi/ Vokasi 9,051 16,699
Universitas 996 2,082 Universitas 69 78
Universitas 4,990 9,207

Jawa Kalimantan Maluku dan Papua


Jenjang Pendidikan 2020 2025 Jenjang Pendidikan 2020 2025 Jenjang Pendidikan 2020 2025
SLTP 55,239 0 SLTP 6,953 0 SLTP 475 0
SMU 63,563 54,968 SMU 8,389 16,196 SMU 719 3,707
SMK 190,837 163,854 SMK 17,478 33,743 SMK 1,041 5,373
Akademi/ Vokasi 13,222 11,070 Akademi/ Vokasi 1,583 3,056 Akademi/ Vokasi 64 331
Universitas 6,422 5,457 Universitas 785 1,516 Universitas 91 469

Sumber: BPS (2017)


Arah Revitalisasi SMK

01 02 03
Amanah NAWACITA Pemenuhan 58 Juta Tenaga Memenangkan Persaingan
dan SDGs 2030 Kerja Terampil Sampai 2030 SDM di Regional & Global

ASEAN Economic Community:


..kami akan
membangun sejumlah •14 juta lapangan kerja terbuka
Science dan Techno Park sampai 2025.
di daerah-daerah, •20 kompetensi keahlian:
politeknik dan SMK-SMK
dengan prasarana dan Pariwisata, Manufaktur/mekatronika/elektro,
Pertanian/perikanan/perkebunan, Konstruksi, Bisnis dan
sarana dengan perdagangan, Industri kreatif/it, Food and beverage,
teknologi terkini… Otomotif, Welding, Kimia industri, Akunting,
Kewirausahaan, Building/complex engineering,
Entertainment, Sound and lighting engineering,
Pelayaran niaga, Keperawatan: caregiver/baby sitter,
Instruktur bahasa inggris /jepang/korea/jerman/
By 2030, substantially prancis/belanda, Surveyor, Massage & spa.
increase the number of
youth and adults who have diperlukan tambahan 58 juta skilled
relevant skills, including workers untuk menjadikan ekonomi GLOBAL:
technical and vocational Indonesia peringkat 7 dunia pada 2030. •23% penurunan penduduk usia
skills, for employment,
decent jobs and kerja di Eropa dari 2010 ke 2050
entrepreneurship… akibat ageing society.
Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential •Peluang bagi SDM Indonesia.
aks@kemendikbud (McKinsey Global Institute, 2012)
Arah Belakang Revitalisasi SMK

04 05 06
Menyiapkan Memperbaiki Meningkatkan mutu,
Generasi Emas 2045 Struktur Tenaga Kerja relevansi, dan efisiensi
memanfaatkan momentum memanfaatkan momentum memanfaatkan momentum
Bonus Demografi sekarang – 2040: Wajib Belajar 12 Tahun: UU 23 Tahun 2014:

• >60% penduduk Indonesia usia muda. mendorong tenaga kerja Indonesia


• 195 juta penduduk usia produktif pada berpendidikan minimal SMA/SMK Pengelolaan SMK oleh Provinsi akan
2040 (meningkat dari 170 juta pada 2015). menajamkan ketepatan pemenuhan
supply-demand tenaga kerja lintas
• Mereka harus dibekali keterampilan abad 2015 2030 Kab./Kota.
21 agar menjadi Generasi Emas 2045. (perkiraan)
Saat ini:
>S1/D4
bonus demografi •Dari 7,56 juta total pengangguran
diploma terbuka, 20,76% berpendidikan SMK (BPS,
2015).
SMK •Hanya 22,3% guru SMK yang mengajar
SMA sesuai bidang keterampilan (guru
produktif).
SMP •Pendidikan vokasi belum link-and-match
<SD dengan DUDI (dunia usaha/industri).
FISHBONE REVITALISASI PENDIDIKAN VOKASI

Penguatan Strategi Bimtek Pengembangan


Pengembangan Model dan
Implementasi Pembelajaran Abad XXI bagi
Metode Pembelajaran
Penyelarasan Standar Kompetensi Student Center Guru dan Tenaga
Integrasi intra-, ko-, dan ekstra- dan Sertifikasi Keahlian Penguatan Tatakelola Kependidikan
kurikuler untuk penguatan Praktik Kerja Industri Crash Program
karakter produktif dan kreatif Pendidikan Guru
Keberhasilan Lulusan Pengembangan Teaching
Berkeahlian Ganda Rekrutmen dan Sertifikasi
di DU/DI* Factory sebagai Pusat
Penyelarasan Kurikulum Pendidik dari Industri sebagai
Kreativitas dan Inovasi
Bermuatan Lokal* Pengembangan Kompetensi Guru dan Instruktur di
Penguatan Literasi TIK Pengembangan Sistem Industri
Pengembangan Project-Based Learning (Teknis Pedagogis) Guru*
Evaluasi dan Uji
Penyelarasan sebagai Mainstream Model Pembelajaran
Kompetensi Profesionalisme Tenaga
Kurikulum dengan Kecakapan Abad XXI (Literasi dan Four Cs)
Perkembangan DU/DI Kependidikan dan Laboran

PENGEMBANGAN DAN PEMENUHAN DAN PENINGKATAN


PENYELARASAN KURIKULUM INOVASI
PROFESIONALITAS GURU DAN TENDIK
PEMBELAJARAN KECAKAPAN 4C,
KEBEKERJAAN, DAN
STANDARISASI SARANA DAN KERJA SAMA SEKOLAH DENGAN DUNIA LITERASI TIK
USAHA DAN INDUSTRI, SERTA PERGURUAN PENGELOLAAN DAN PENATAAN
PRASARANA UTAMA
KELEMBAGAAN
TINGGI
Peningkatan Peran Industri Pengendalian dan Penataan
Pengembangan LSP-P1
dalam Pemagangan Guru dan Program Keahlian sesuai dengan
Optimalisasi Peran Perguruan dan Perluasan Akses
Praktik Kerja Industri Siswa Kebutuhan Pembangunan*
Tinggi dalam Riset dan Sertifikasi Keahlian Siswa
Pengembangan SMK
Integrasi SMK, SMA-LB,
Peningkatan Kualitas Sarana Resource Sharing dan
dan Prasarana Utama Pengembangan Dual-System Pemenuhan Perangkat Kursus, dan Pelatihan*
Penyerapan Tenaga Kerja Operasional
Laboratorium/Bengkel sesuai Lulusan SMK oleh DU/DI Pembuatan Data
dengan Kebutuhan Sekolah Optimalisasi Peran Perguruan Tinggi
Manajemen Mutu dan Base Kelulusan
dalam Riset dan Pengembangan
Kontrol Implementasi

Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana Pemenuhan Standar Sarana dan Pengembangan Teaching Optimalisasi Peran
Utama melalui Resource Sharing antar SMK Prasarana Utama melalui Sertifikasi Kompetensi Komite Sekolah
Factory**
dengan aliansi, Lembaga Kursus, SMA-LB dan Resource Sharing dengan DU/DI Guru/Siswa
Masyarakat* Refocusing Sekolah*
Kecakapan apakah yang diperlukan untuk
menghadapi fenomena pergeseran pada abad-21
tersebut?

Literasi membaca Berpikir kritis Ingin tahu

Numerasi Kreatif Inisiatif


Literasi IPA Komunikasi
Gigih
Literasi TIK Kolaborasi
Adaptif
Literasi finansial
Kepemimpinan
Literasi budaya Kepekaan sosial dan
&bermasyarakat budaya
Rerangka Pengembangan SKL SMK/MAK

• Tujuan Nasional.
UUD 1945
Profil lulusan SMK/MAK:
1. Beriman, bertakwa, dan berbudi pekerti luhur;
• Fungsi & Tujuan Pendidikan Nasional 2. Memiliki sikap mental yang kuat untuk
(Pasal 3). mengembangkan dirinya secara berkelanjutan;
• Pendidikan berbasis Standar. UU 20/2003 3. Menguasai ipteks serta memiliki keterampilan
sesuai dengan kebutuhan pembangunan;
Area kompetensi: kemampuan yang harus 4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan
dikuasai oleh peserta didik pada suatu program bidang keahliannya baik untuk bekerja atau
pendidikan. berwirausaha; dan
Prof 5. Berkontribusi dalam pengembangan industri
Sembilan area kompetensi: il Indonesia yg kompetitif menghadapi pasar global.
1.Keimanan & ketakwaan kepada Tuhan
YME; SKL adalah kriteria mengenai kualifikasi
2.Kebangsaan dan cinta tanah air; kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
3.Karakter pribadi dan sosial; pengetahuan, dan keterampilan (PP 32/2013, Pasal
4.Kesehatan jasmani dan rohani; SKL 1, butir 5)
5.Literasi;
6.Kreativitas; Deskripsi kompetensi dirumuskan secara
7.Estetika; Area Deskripsi komprehensif menggabungkan dimensi sikap,
8.Kemampuan teknis; dan Kompetensi Kompetensi pengetahuan, dan keterampilan dengan gradasi
9.Kewirausahaan pada masing-masing rumusan di program pendidikan.
http://www.bsnp-indonesia.org
Penataan Kompetensi yang Tidak Dibatasi Pemenggalan Taksonomi Proses Berpikir

Kerangka Penyusunan KD Lama Kerangka Penyusunan KD Revisi

Dimensi Proses
Berpikir
ta SMA/SMK
c ip
en si
M
i at i k an lisis lua
as m a
ha erap gan gev
a
alu ging a ipt
a
ev en em Me n en en c
en
Dimensi Proses Berpikir

g M M M M
en M
M
is
lis
na

Keluasan &
ga

SMP Kedalaman
en
M

n
p ka
ra

SMA/SMK
e
en

SD
M

i
am
ah

SMP
em
M

at
ng
gi

al Faktual
al SD
en

u
al

kt pt
u Konseptual
tif
M

ur

Fa e

an
ni

Prosedural

eta si
ed

s
on
og

ng en
hu
os

Metakognitif
ak

Pe Dim
Pr

et
M

Dimensi Pengetahuan
Rumusan Saat Ini Rumusan Pengembangan
Dimensi Kompetensi Kompetensi
Sikap Kompetensi

9 - Area Kompetensi
Sikap
   
Kompetensi SKL
Rephrase….. Kompetensi
Pengetahuan Baru
Pengetahuan
 

Kompetensi Kompetensi
Keterampilan Keterampilan
  

• Rumusan gradasi kompetensi kabur, sehingga • Rumusan gradasi kompetensi tergantung substansi,
disederhanakan, misalnya, berdasarkan geografi bukan geografi atau lokasi.
(lokal, nasional, internasional). • Bobot setiap dimensi tergantung substansi
• Bobot setiap dimensi dianggap sama. • Rumusan antar dimensi jadi konsisten
• Konsistensi rumusan antar dimensi lemah
 Gradasi dari ketiga dimensi kompetensi

http://www.bsnp-indonesia.org
Gambaran SNP SMK/MAK
Lahan
Bangunan
1. Model pembelajaran fleksibel:MEME, RPL, Pembelajaran Umum
pembelajaran berbasis industri (TEFA), Kualifikasi akademik Pembelajaran Khusus
pembelajaran sistem blok Kompetensi Penunjang
2. Pembelajaran terintegrasi antara SP dan DUDI Guru & instruktur -- Fungsi
-- Jenis
3. Rombel tidak diikat dengan angka,tapi kriteria -- Rasio
-- Deskripsi

1. Ada 9 Area kompetensi 142 Kompetensi Keahlian


2. Rumusan Kompetensi St. Pendidik &
SKL St. Proses tenaga St. Sarpras
3. Gradasi 3 th & 4 th
kependidikan

St. St St.
Sub kompetensi SI
Penilaian Pengelolaan Pembiayaan
Lingkup Materi

Biaya Investasi
1. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Biaya Operasi NonPersonalia
1. Ujian Paket Kompetensi (UPK) oleh LSP 2. Prinsip-prinsip pengelolaan Biaya Personal
2. Uji Kompetensi Keahlian (UKK) oleh LSP 3. Pengelolaan SNP -- Formula menghitung biaya
3. Setara level II atau III KKNI 4. Pengelolaan pemberdayaan masyarakat -- 10 komponen & rincian butir biaya
http://www.bsnp-indonesia.org
Keterkaitan Standar Nasional Pendidikan
LUARAN PROSES MASUKAN
Cara
menggunakannya ACUAN UTAMA PELAKSANAAN KESIAPAN

Standar Isi Standar Pendidik &


Tenaga Kependidikan
Standar Standar Proses
Kompetensi Standar Sarana dan
Lulusan Standar Penilaian Prasarana
Standar Pengelolaan Standar Pembiayaan

Kesesuaian
Ketercapaian

Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi,
standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
http://www.bsnp-indonesia.org
Tema Pengembangan Kurikulum (Sesuai UU 20/2003)

Kurikulum yang dapat


menghasilkan insan
indonesia yang:
Produktif, Kreatif,
Inovatif,
Produktif
Kreatif Afektif
Inovatif melalui penguatan
Afektif
Sikap, Keterampilan,
dan Pengetahuan
yang terintegrasi

Sumber: Kemdikbud
Strktur Org

SDM

Teknologi
JUMLAH BIDANG, PROGRAM DAN KOMPETENSI KEAHLIAN ... (1)

SK Dirjen No. 4678/D/KEP/MK/2016 Perdirjen No. 06/D.D5/KK/2018

Kompetensi Kompetensi
No Bidang Prog. Prog.
3 th 4 th Total 3 th 4 th Total
1 Teknologi dan Rekayasa 13 42 16 58 13 42 16 58
2 Energi dan Pertambangan 3 5 1 6 3 5 1 6
3 Teknologi Informasi dan
2 5 1 6 2 5 1 6
Komunikasi
4 Kesehatan dan Pekerjaan Sosial 5 6 1 7
5 6 1 7
5 Agribisnis dan Agroteknologi 5 13 7 20
5 13 7 20
6 Kemaritiman 4 9 1 10
4 9 1 10
7 Bisnis dan Manajemen 3 5 0 5
4 6 1 7
8 Pariwisata 4 5 3 8
4 5 4 9
9 Seni dan Industri Kreatif 9 18 4 22
9 19 4 23
TOTAL 48 108 34 142
49 110 36 146
JUMLAH BIDANG, PROGRAM DAN KOMPETENSI KEAHLIAN ... (2)

Tambahan 4 Kompetensi Baru

Program
No Bidang Program Kompetensi Pend.
3 th 4 th
7 Bisnis dan
Manajemen 7.1 Bisnis dan Pemasaran 7.1.2 Retail √


7.4 Logistik 7.4.1 Manajemen Logistik

8 Pariwisata Perhotelan dan Jasa √


8.1 8.1.4 Hotel dan Restoran
Pariwisata
9 Seni dan Industri √
9.8 Seni Broadcasting dan Film 9.8.4 Produksi Film
Kreatif
STRUKTUR KURIKULUM ....(1)
SK Dirjen No. 130/D/KEP/MK/2016 Perdirjen No. 07/D.D5/KK/2018
KELAS KELAS
MATA PELAJARAN
X XI XII X XI XII
A. Muatan Nasional (Kelompok A)            
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 3 3 4 3 2
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 - - 3 - -
6 Bahasa Inggris 3 3 4 3 3 4
B. Muatan Kewilayahan (kelompok B)    
7 Seni Budaya 3 - - 3 - -
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 2 2 - 2 2 -
  Jumlah A + B (41,43%) 24 17 16 24 17 15 (39,59%)
C. Peminatan kejuruan (Kelompok C)            
C1 Dasar Bidang Keahlian 9 - - 9 - -
C2 Dasar Program Keahlian 13     13    
C3 Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak   29 30   31 33
  Jumlah C (58,57%) 22 29 30 22 31 33 (60,41%)
Jumlah A +B + C 46 46 46 46 48 48
STRUKTUR KURIKULUM ... (2)

Perubahan Jam Mapel Bahasa Indonesia


KELAS KELAS
MATA PELAJARAN
X XI XII XIII X XI XII XIII
A. Muatan Nasional (Kelompok A)            
Bahasa Indonesia 4 3 3 - 4 3 2 -

Perubahan Jam Mapel Produk Kreatif dan Kewirausahaan


KELAS KELAS
MATA PELAJARAN
X XI XII XIII X XI XII XIII
C. Peminatan kejuruan (Kelompok C)            
C3. Kompetensi Keahlian
Produk Kreatif dan Kewirausahaan - 5 5 8 - 7 8 10
PENDIDIKAN STEM & ESD
Kajian tentang fenomena alam
yang melibatkan Konservasi dan
Pengukuran

Inovasi-inovasi untuk memodifikasi


alam agar memenuhi kebutuhan
dan keinginan manusia

Ilmu tentang pola-pola dan


hubungan-hubungan, dan
menyediakan bahasa bagi
teknologi, sains dan rekayasa

Pengetahuan dan keterampilan untuk


mendesain dan mengkonstruksi peralatan,
sistem, material dan proses yang
bermanfaat bagi manusia secara ekonomis
dan ramah lingkungan
Sumber: STEM (Carnevale dkk, 2018)
RELATIONED STEM, ESD, APPLIED PRACTICES,
& INDUSTRY 4.0
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG
PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI

Pasal 6 ayat 1 “Penyelenggaraan Pendidikan Vokasi Industri berbasis


kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 harus dilengkapi
dengan LSP, pabrik dalam sekolah, dan TUK”.

Penjelasan Pasal 6 ayat 1 “Yang dimaksud dengan "pabrik dalam sekolah


(teaching factory)" adalah sarana produksi yang dioperasikan berdasarkan
prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya untuk menghasilkan
produk sesuai dengan kondisi nyata Industri dan tidak berorientasi
mencari keuntungan”.
KING PowerPoint Template 31
32
KING PowerPoint Template 33
KING PowerPoint Template 34
Sumber: http://un.kemdikbud.go.id
Sumber: Balitbang-Kemendikbud
Programme for Internasional Student Assessment (PISA) /
AKSI
Mengapa asesmen di Indonesia diarahkan ke model
asesmen Higher Order Thinking Skills (HOTS) dan
Contextual Assessment?
PENGUATAN PROSES BERPIKIR

LOTS • Mengidentifikasi
• Mengklasifikasi data
• Menyimpulkan
1. PENGETAHUAN • Menjelaskan
& PEMAHAMAN • Membandingkan
• Menentukan
• Menghitung
• Menggunakan
2. APLIKASI • Memodelkan
• Memecahkan masalah

• Menganalisis
• Menerapkan gagasan
• Mengorganisasi gagasan
3. PENALARAN • Mensintesis
• Mengevaluasi
• Merumuskan
• Menyimpulkan
HOTS • Menginterprestasi
Sumber: http://un.kemdikbud.go.id
Sumber: http://un.kemdikbud.go.id
Sumber: http://un.kemdikbud.go.id
Sumber: http://un.kemdikbud.go.id
Strategi Pembelajaran Matematika
• Guru merancang proses bermatematika yang dimulai dari proses
mematematikan
• Ulangan atau tes juga memuat jenis yang khusus mengevaluasi
kemampuan memodelkan atau mematematikan situasi nyata
• Permasalahan yang dibahas di kelas perlu membuat solusi nyata
yang dengan menggunakan model matematik.
• Permasalahan yang dibahas di kelas perlu menyertakaan jenis
masalah yang belum berbentuk matematika; matematiknya
tersembunyi harus digali dulu.
Program Peningkatan Akses SMK Tahun 2018
PROGRAM SMK YANG Pengembangan SMK agar bersinergi dengan industri di sekitar diantara melalui:
1. SMK berbasis Industri/Keunggulan wilayah
BEKERJASAMA 2. SMK di Kawasan Industri
DENGAN INDUSTRI 3. SMK di Kawasan Industri Nasional/Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
215 sekolah 4. Program Kerjasama dengan Industri baik Regional maupun Internasional

PROGRAM SMK PARIWISATA PROGRAM SMK PERTANIAN


YANG MENDUKUNG PENDUKUNG
INDUSTRI PARIWISATA KETAHANAN PANGAN
90 sekolah 160 sekolah

PROGRAM SMK KELAUTAN


YANG MENDUKUNG PROGRAM SEKOLAH
KEMARITIMAN BERBASIS KOMUNITAS
90 sekolah 175 sekolah
Program Peningkatan Akses SMK Tahun 2018
UNIT
RUANG RUANG SEKOLAH
PRAKTIK PERPUSTAKAAN BARU
SISWA 200 ruang 25 sekolah
3.778 ruang

PROGRAM SEKOLAH REHABILITASI


YANG MELAKSANAKAN RUANG
RUANG KELAS
PROGRAM UKS BELAJAR
BARU
1.500 ruang 50 sekolah 2.000 ruang

PROGRAM SMK YANG


PENGEMBANGAN
MELAKSANAKAN
SMK RUJUKAN
TECHNOPARK/TEACHING FACTORY
100 sekolah
460sekolah
Program Peningkatan Mutu SMK Tahun 2018
PROGRAM SMK YANG Pengembangan SMK agar bersinergi dengan industri di sekitar diantara melalui:
1. SMK yang Memasarkan Tamatan/Menyediakan Layanan BKK
BEKERJASAMA 2. SMK yang Melaksanakan Kelas Industri
DENGAN INDUSTRI
100 sekolah

PROGRAM SEKOLAH YANG PROGRAM SMK YANG


MENDAPATKAN MELAKSANAKAN
PEMBINAAN MANAJEMEN KURIKULUM 2013
BERBASIS SEKOLAH 2.780 sekolah
183 sekolah

PROGRAM SMK YANG PERALATAN


MENDAPATKAN ALAT PENDIDIKAN
PRODUKSI UTAMA 5.976 paket
45paket
Program Peningkatan Mutu SMK Tahun 2018

PROGRAM SMK YANG BEASISWA BAKAT


MENJADI LSP P1/P2 DAN BERPRESTASI
272 sekolah 51.000 siswa

PROGRAM
PENDIDIKAN
INDONESIA PINTAR
KARAKTER BANGSA
1.829.167 siswa
4.346 siswa

PROGRAM SISWA SMK YANG


LOMBA, FESTIVAL TERSERTIFIKASI
DAN OLIMPIADE KOMPETENSI KEAHLIAN
3.630 siswa 12.000 siswa
PROFIL UMUM BANTUAN
DIRAKTORAT PEMBINAAN
SMK
Persyaratan Umum

Pengajuan Proposal yang disetujui SMK yang termasuk dalam


oleh Dinas Pendidikan Provinsi Data Pokok Pendidikan Dasar
(untuk bantuan tertentu)
01 02 dan Menengah
(DAPODIKDASMEN)

Memiliki surat pengangkatan


Kepala SMK 06 SMK yang telah mengusulkan
03 bantuan melalui aplikasi Takola
SMK
Bagi SMK Swasta memiliki Akta Pendirian Yayasan
yang telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan
HAM. Kepala Sekolah bukan merupakan pembina, 05 Memiliki ijin operasional/ijin
pengurus maupun pengawas yayasan penyelenggara 04 pendirian/akreditasi sekolah dari
SMK yang bersangkutan pihak yang berwenang
PROGRAM BANTUAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMK
Harga
No Jenis Bantuan Sasaran Satuan Total Anggaran
Satuan
1 Bantuan Event Peserta Didik 25 Paket 25.000.000 625.000.000

2 Bantuan Langsung Biaya Pengiriman Barang Pameran dan Transportasi


Peserta 34 Paket 35.000.000 1.190.000.000
3 Bantuan Revitalisasi UKS SMK 2018 50 Paket 25.000.000 1.250.000.000

4
Bantuan Penyediaan Peralatan Bahan dan Kelengkapan untuk LKS 2018 53 Bidang 178.000.000 9.434.000.000
5 Bantuan Beasiswa Program Keahlian Khusus 2018 50.000 Siswa 1.200.000 60.000.000.000
Bantuan Kawah Kepemimpinan Pelajar dan Gerakan Anti Radikalisme
6
2018 20 SMK 50.000.000 1.000.000.000
7 Bantuan Pembangunan Perpustakaan 200 Paket 295.000.000 59.000.000.000
8 Bantuan Pengembangan SMK Berbasis Komunitas 175 SMK 500.000.000 87.500.000.000
9 Bantuan Pengembangan SMK Rujukan 100 SMK 600.000.000 60.000.000.000
10 Bantuan Pembangunan Unit Sekolah Baru SMK 25 USB SMK 3.000.000.000 75.000.000.000
11 Bantuan Pengembangan SMK Kelautan Pendukung Kemaritiman 90 Paket 250.000.000 22.500.000.000
12 Bantuan Pengembangan SMK Pariwisata 90 Paket 250.000.000 22.500.000.000
Total
No Jenis Bantuan Sasaran Satuan Harga Satuan
Anggaran
13 Bantuan Pengembangan SMK Pertanian Pendukung Ketahanan Pangan 160 Paket 250.000.000 40.000.000.000

14
Bantuan Pengembangan SMK Berbasis Industri Keunggulan Wilayah 100 Paket 200.000.000 20.000.000.000
Bantuan Pengembangan SMK Di Kawasan Industri Nasional Kawasan
15 Ekonomi Khusus 60 Paket 300.000.000 18.000.000.000

16
Bantuan Langsung Pemasaran Tamatan (Job Matching) 50 SMK 150.000.000 7.500.000.000
17 Bantuan Langsung Pengembangan Layanan BKK 50 Paket 200.000.000 10.000.000.000
18
Bantuan Pelaksanaan Kelas Industri di SMK 50 SMK 300.000.000 15.000.000.000
19 Bantuan Sertifikasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP P1) 272 Paket 15.000.000 4.080.000.000
20 Bantuan Pelaksanaan Sertifikasi Siswa SMK 12.000 Siswa 250.000 3.000.000.000
21 Bantuan Kemitraan Vokasi Bidang Evaluasi Outcome 3 Paket 500.000.000 1.500.000.000
22 Bantuan Penyelarasan Kerjasama Vokasi 50 SMK 50.000.000 2.500.000.000
23 Bantuan Kemitraan Vokasi Bidang Pendampingan 5 Paket 100.000.000 500.000.000
24 Bantuan Pengelolaan Sekolah Berbasis TIK 219 SMK 35.000.000 7.665.000.000
Total
No Jenis Bantuan Sasaran Satuan Harga Satuan
Anggaran
25 Bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) 1.500 Ruang 200.000.000 300.000.000.000

26
Bantuan Peralatan Pendidikan SMK 6.050 Paket 144.979.920 688.239.010.000
27 Bantuan Pembangunan Ruang Praktek Siswa (RPS) 3.778 Paket 295.000.000 1.114.510.000.000

28
Bantuan Rehabilitasi Gedung SMK 2.000 Paket 50.000.000 100.000.000.000
29 Bantuan Pendampingan Proses dan Metode Pembelajaran dan Penilaian 80 Paket 30.000.000 2.400.000.000
Bantuan Penerapan Model Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan di
30
Industri 100 Paket 25.000.000 2.500.000.000
31 Bantuan Pengembangan Teaching Factory 350 SMK 200.000.000 70.000.000.000
32 Bantuan Pengembangan Technopark 110 Paket 365.000.000 40.150.000.000
33 Bantuan Pameran Produk Kreatif Hasil Pembelajaran Siswa SMK 45 Paket 50.000.000 2.250.000.000
34 Bantuan Peralatan Produksi Utama SMK 2018 45 Paket 400.000.000 18.000.000.000

Anda mungkin juga menyukai