2B - 69 - Laporan Akhir - Hukum Kirchoff PDF
2B - 69 - Laporan Akhir - Hukum Kirchoff PDF
FISIKA DASAR II
“HUKUM KIRCHOFF”
A. TUJUAN
1. Mempelajari hukum Kirchoff
2. Menganalisis rangkaian menggunakan hukum Kirchoff
3. Dapat merangkai rangkaian seri dan paralel pada praktikum hukum
Kirchoff
4. Mahasiswa mampu menganalogikan hukum kirchoff dalam kegiatan
seharihari
B. DASAR TEORI
Hukum Pertama Kirchoff atau hukum titik cabang berdasarkan pada
konservasi muatan listrik (kita telah menggunakannya untuk menurunkan
hukum untuk resistor paralel). Hukum ini menyatakan bahwa:
“Pada setiap titik cabang, jumlah semua arus yang memasuki cabang
harus sama dengan semua arus yang meninggalkan cabang tersebut.”
Hukum kedua kirchoff atau hukum loop didasarkan pada konservasi
energi, hukum ini menyatakan bahwa:
“Jumlah perubahan potensial mengelilingi lintasan tertutup pada
suatu rangkaian harus nol.”
(Giancoli,2014:105)
Hukum I Kirchoff yang biasa dikenal dengan Hukum percabangan
yang menyatakan bahwa jumlah arus yang masuk pada setiap percabangan
dalam setiap rangkaian sama dengan jumlah arus yang keluar dari
percabangan tersebut. Secara matematis dapat ditulis: 𝐼𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = 𝐼𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
atau∑𝐼𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = ∑𝐼𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 Aturan diatas merupakan pernyataan tentang
kekekalan muatan listrik. Semua muatan yang memasuki titik tertentu dalam
sebuah rangkaian harus harus keluar dari titik tersebut karena muatan tidak
dapat bertambah pada sebuah titik. (Serway, 2010: 403).
Jika suatu sumber tegangan duhubungkan dengan beban luar, maka
akan terjadi rangkaian tertutup. Arus yang mengalir pada rangkaian tertutup
itu tergantung dari beban luar yang dipergunakan. Untuk rangkaian tertutup
yang mempunyai loop lebih dari satu (multiloop circuit), arus yang mengalir
pada masing-masing loop dihitung dengan menggunakan Hukum Kirchhoff.
(Tim Dosen Pendidikan Fisika, 2016 : 15) Rangkaian sederhana dapat
dianalisa dengan menggunakan persamaan ∆V=IR dan dengan aturan
rangkaian seri atau paralel dari resistor atau dengan menyederhanakan
rangkaian tersebut menjadi sebuah rangkaian loop. Bagaimanapun, beberapa
rangkaian sangat rumit untuk dianalisis. Sehingga, untuk menganalisa
rangkaian yang rumit diperlukan dua prinsip dasar yang dikenal dengan
hukum Kirchhoff, yang merupakan hasil pemikiran dari ahli fisika
berkebangsaan Jerman bernama Gustav R. Kirchhoff (1824-1887) pada
pertengahan abad kesembilan belas. (Serway dan Jewett, 2014 : 869)
Sebuah titik pertemuan (junction) dalam sebuah rangkaian adalah titik
dimana tiga atau lebih konduktor bertemu. Titik pertemuan itu juga
dinamakan titik simpal atau titik cabang. Sebuah simpal (loop) adalah
sembarang lintasan konduksi tertutup. (Young dan Freedman, 2003 : 262)
Analogi dari hukum kirchoff ini adalah denga roller coaster di
lintasannya. Ketika mulai dari stasiun, roller coaster memiliki energi energi
potensial tertentu. Saat ia mendaki bukit pertama, energy potensialnya
bertambah dan mencapai maksimum di puncak bukit tersebut. Kemudian
menuruni sisi seberangnya, energi potensialnya berkurang dan mencapai
minimum lokal di dasar bukit. Sementara roller coaster terus melaju pada
lintasannya, energi potensialnya mengalami lebih banyak perubahan. Tetapi
ketika sampai kembali di titik awalnya, energi potensialnya tetap sama seperti
pada waktu mulai dari titik tersebut. (Sutrisno dan Tjahjono,2009:167)
C. ALAT DAN BAHAN
NO. GAMBAR ALAT DAN BAHAN
1. Project Board
2. Multimeter
3. Catu Daya
4. Pencapit Buaya
5. Kabel Penghubung
6. Jumper
7. Resistor
D. LANGKAH KERJA
NO. GAMBAR LANGKAH KERJA
1. Mempersiapkan alalt dah bahan
F. PEMBAHASAN
Pada praktikum hukum Kirchoff, praktikan melakukan praktikum hukum
kirchoff dengan tujuan untuk mempelajari hukum kirchoff dan membuktikan
hukum kirchoff pada rangkaian yang dibuat serta dapat menganalogikan
hukum kirchoff pada kehidupan sehari-hari. Pada percobaan pertama,
dilakukan percobaan dengan polaritas normal dengan besar tegangan pada E1
sama besar yaitu 6V dan besar E2 yang berbeda nilainya yaitu 2 V, 4 V, dan 6
V berdasarkan dengan skema rangkaian yang telah dibuat. Dan pada
percobaan kedua dengan besar nilai dari E1 yang berbeda yaitu 3 V, 6 V, dan
9 V dan nilai dari E2 dengan nilai yang sama besar yaitu 6 V.
Pada percobaan pertama dengan besar nlai E1 tetap, nilai arus yang
terbaca pada multimeter tidak berdasarkan teori. Karena besar nilai arus, I3=
I1+ I2, tetapi nilai yang terbaca pada ketiga multimeter tidak seperti teori yang
seharusnya. Hal ini bisa terjadi karena praktikan tidak sesuai merangkai
rangkaian yang sesuai dengan skema. Lalu ketika diberikan besar tegangan
sebesar 9 V, resistor terbakar. Penyebab terjadinya hal tersebut karena terlalu
besarnya tegangan atau sumber energi yang diberikan tidak sebanding dengan
besar hambatan pada rangkaian. Arus yang msuk tidak sama dengan arus yang
keluar. Banyak kesalahan yang terjadi dari praktikum ini. Karena praktikan
yang kurang memahami konsep dari hukum Kirchoff dan pemasangan
rangkaian. Penyebab tervakarnya resistor juga karena ada satu aliran yang
tidak terhubung pada multimeter dan resistor.
G. TUGAS PASCA
1. Jelaskan kekurangan dari rangkaian seri, paralel, dan seri paralel !
sertakan solusinya !
Jawab :
Kekurangan rangkaian seri yaitu, ketika salah satu komponen dari
rangkaian tersebut dicabut atau mengalami kerusakan apabila salah satu
komponen dilepas atau diputus, maka semua lampu atau seluruh rangkaian
akan mati, karena rangkaian listrik seri berada dalam satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan serta pembagian aliran listrik yang tidak merata
sehingga mengakibatkan nyala lampu pada rangkaian seri tidak sama.
Kekurangan pada rangkaian paralel yaitu memerlukan lebih banyak
kabel penghubung dibandingkan dengan rangkaian seri. Sedangkan
rangkaian campuran yaitu memerlukan kabel penghubung yang lebih
banyak dari rangkaian seri, namun tidak lebih banyak dari rangkaian
paralel.
Pada rangkaian campuran terdapat kekurangan dimana memerlukan
kabel yang lebih banyak dan juga menggunakan power supply yang
dayanya akan lebih cepat habis.
Solusi dalam mengatasi kekurangan pada masing-masing rangkaian
tersebut adalah dengan ,menggabungkan anrata rangkaian seri dan
mengombinasikannya dengan rangkaian campuran (seri-pararel) maka
rangkaian jenis ini akan menjadi lebih kuat dan juga lebih stabil.
2. Hitunglah besarnya arus I1, I2, dan I3 yang mengalir dengan menganalisa
rangkaian yang anda praktikumkan menggunakan hukum Kirchoff baik
saat polaritas normal maupun saat polaritas dibalik ! Apakah terdapat
perbedaan nilai I1, I2, dan I3 berdasarkan hasil perhitungan anda dengan
nilai I1, I2, dan I3 yang terbaca oleh amperemeter ? Jelaskan !
Jawab :
Percobaan I
No.
𝐼 𝐼 𝐼
Loop I :
𝐼 𝐼
𝐼 𝐼
Loop II :
𝐼 𝐼
𝐼 𝐼
1. E1 E2 I1 I2 I3
6V 2V 0,14 A 0A 0,11 A
Loop I :
𝐼
𝐼
𝐼 𝐼
Loop II :
𝐼
𝐼
𝐼 𝐼
Loop Total :
𝐼 𝐼 𝐼
𝐼 𝐼 𝐼
2. E1 E2 I1 I2 I3
6V 6V 0,19 A 0,06 A 0,22 A
Loop I :
𝐼
𝐼
𝐼 𝐼
Loop II :
𝐼
𝐼
Loop Total :
𝐼 𝐼 𝐼
𝐼 𝐼 𝐼
3. E1 E2 I1 I2 I3
6V 4V 0,17 A 0,03 A 0,16 A
Loop I :
𝐼
𝐼
Loop II :
𝐼
𝐼
Loop Total :
𝐼 𝐼 𝐼
𝐼 𝐼 𝐼
Percobaan II :
No.
1. E1 E2 I1 I2 I3
3V 6V 0,14 A 0,06 A 0,18 A
Loop I :
𝐼
𝐼
Loop II :
𝐼
𝐼
Loop Total :
𝐼 𝐼 𝐼
𝐼 𝐼 𝐼
2. E1 E2 I1 I2 I3
6V 6V 0,19 A 0,06 A 0,22 A
Loop I :
𝐼
𝐼
Loop II :
𝐼
𝐼
Loop Total :
𝐼 𝐼 𝐼
𝐼 𝐼 𝐼
3. E1 E2 I1 I2 I3
9V 6V 0,25 A 0,05 A 0,26 A
Loop I :
𝐼
𝐼
Loop II :
𝐼
𝐼
Loop Total :
𝐼 𝐼 𝐼
𝐼
H. KESIMPULAN
1. Hukum kirchoff merupakan penerapan yang berguna dari hukum
konservasi muatan dan energy.
2. Pada rangkaian listrik tertutup yang dibuat sesuai dengan skema,
didapatkan besar I1 + I2 = I3, dan perubahan potensial listriknya adalah
no,.. Hal ini membuktikan bahwa hukum pertama dan kedua Kirchhoff
berlakupada rangkaian listrik tertutup.
3. Pembuatan rangkaian listrik tertutup sesuai dengan skema yaitu dengan
menggunakan kabel penghubung untuk menghubungkan catu daya dengan
saklar, lalu ke multimeter. Selanjutnya dihubungkan ke resistor yang
dipasang di atas papan hambatan. Peletakan semua alat dan bahan
disesuaikan dengan skema.
4. Hukum kirchoff pada kehidupan sehari hari dapat dianalogikan sebagai
aliran air sungai sebagai arus yang akan bermuara ke lautan (nilai dari
arus).
K. LAMPIRAN