Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PROMOSI KESEHATAN DI DESA BUTUH

PUSKESMAS SAWANGAN II

Untuk Memenuhi Syarat Kepaniteraan Klinik


Stase Ilmu Kesehatan Masyarakat

Disusun Oleh:

Fajar Kurniawan

13711016

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2018
LEMBAR PENGESAHAN

HIPERTENSI DAN DASH DIET

Untuk Memenuhi Syarat Kepaniteraan Klinik


Stase Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia

Disusun oleh:
Fajar Kurniawan
(13711016)

Telah disetujui dan disahkan oleh:

Dosen Pembimbing Fakultas,

dr. Nur Aisyah Jamil, M.Sc.

Dosen Pembimbing lapangan I Dosen Pembimbing lapangan II

dr. Rochmi Warlifah dr. Devintha A. P.


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Subhaanahu wa ta’ala karena berkat
rahmat dan limpahannya saya dapat menyelesaikan kegiatan dan laporan promosi kesehatan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Shalawat serta salam juga semoga selalu
tersampaikan kepada Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam yang menajdi suri
tauladan kita hingga akhir zaman.

Peneyelesaian promosi kesehatan beserta laporannya tidak dapat selesai secara


sempurna apabila tanpa bantuan dari pihak-pihak yang telah membantu. Saya ingin
mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya dalam
promosi kesehatan yaitu :

1. Kepala Puskesmas Sawangan II dr. Devinta W.A.


2. Dokter Puskesmas Sawangan II dr. Rochmi Warlifah
3. Dokter pembimbing fakultas dr. Nur Aisyah Jamil, M.Sc.
4. Para staf Puskesmas Sawangan II
5. Kelompok selama Stase Ilmu Kesehatan Masyrakat

Dalam pembuatan promosi kesehatan penulis merasa masih banyak memiliki


kekurangan sehingga mengharap saran dan masukan yang membangun sehingga penulis
dapat lebih baik lagi. Sekian dari penulis.

Wassalamaualaikum warahmatuallahi wabarakaatuh

Sawangan, 4 Juli 2018

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan yang masih banyak terjadi di
Indonesia. Hipertensi kerap disebut sillent killer karen gejalanya yang sering tidak muncul
dan apabila muncul dapat menyerupai dengan gejala penyakit lain. Gejala yaang sering
timbul adalah sebagai berikut seperti pusing, nyeri tengkuk, mual, muntah dan sesak. Apabila
terlambat dideteksi maka hipertensi ini akan menimbulkan komplikasi ke berbagai organ
salah satunya otak sehingga dapat menimbulkan stroke. Apabila terlambat untuk dapat eitasai
dapat menimbulkan resiko kematian(Kemenkes, 2013)

Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya hipertensi. Faktor-faktor


tersebut dapat berupa faktor internal maupun faktor eksternal. Salah satu contoh dari faktor
internal adalah genetik. Apabila orang tua memiliki riwayat hipertensi maka keturunannya
juga beresiko besar untuk memiliki hipertensi. Lalu selain faktor internal, juga terdapat faktor
eksternal. Faktor eksternal banyak sekali contohnya seperti jarangnya berolahraga, pola
makan yang tidak tepat seperti banyak mengkonsumsi makanan siap saji dan asin-asin,
kegemukan, rokok dan alkohol(Kemenkes,2013).

Pola makan merupakan salah satu bentuk intervensi yang mudah dilakukan dibanding
olahraga karena memerlukan usaha dan waktu yang lebih banyak dari mengontrol makan.
Banyak pola-pola diet yang sudah diterapkan untuk menurunkan hupertensi. Salah satun pola
diet tersebut adalah DASH diet dengan beberpa pilihan jenis makanan terutam sayuran dan
bauahan yang sudah dibuktiak dapat menurunkan tensi. Butuh konsumsi yang rutin agar tensi
tetap terkontrol.

1.2 Tujuan

1.2.1. Tujuan Promosi Kesehatan

- Menyadarkan masyarakat desa Butuh terkait pentingnya mengetahui tentang


hipertensi terkait faktor resiko, gejala dan komplikasinya
- Mengedukasi warga butuh bagaiamana cara mempraktekan DASH diet dalam
kehidupan sehari-hari sehingga hipertensi dapat terkontrol.
BAB II

ANALISI SWOT

Analisis SWOT adalah suatu cara untuk mempersiapkan dalam hal perencanaan suatu
kegiatan agar kegiatan tersebut dapat berlangsung baik dan terencana. Dengan menggunakan
analisis SWOT kita dapat mengetahui gambaran suatu keadaan dilapangan yang nanti akan
memudahkan suatu kegiatan apabila dijalankan. SWOT sendiri merupakan kepanjangan dari
Strength(kekuatan), Weakness(kelemahan), Opportunities(peluang), dan Threat(ancaman).

Dari Strength dan Weakness akan tampak apa saja yang menjadi faktor pendukung
dalam melakukan rencana serta apa saja yang dapat melemahkan rencana. Opportunities dan
Threat akan memudahkan untuk mengetahui seberapa besar rencana tersebut akan terlaksana.
Dengan menggunakana analisis SWOT dapat diketahui suatu rencana dapat berjalan lancar
atau tidak.

2.1. Strengh (Kekuatan)

- Hipertensi menempati posisi 2 dari 10 besar penyakit yang terjadi di desa Butuh
- Presentase yang lansia yang cukup banyak di desa Butuh
- Banyaknya pilihan menu DASH diet sehigga mudah untuk didapat

2.2. Weakness (kelemahan)

- Masih kurangnya kesadaran akan warga tentang bahaya hipertensi


- Istilah DASH diet yang masih asing bagi warga

2.3. Opportunities (Peluang)

- Banyaknya posyandu lansia yang ada di desa Butuh sehingga dapat meminta kader
untuk terus memotivasi warga tentang kesadaran bahaya hipetensi dan pengaplikasian
DASH diet

2.4 Threats(Ancaman)

- Beberapa warga masih sulit untuk menerima DASH diet karena terdapat beberapa
makanan yang dibatasi yang mungkin masih menjadi makanan kebiasaan warga
Hal yang dilakukan selanjutnya adalah menyusu strategi dalam memaksimalkan
kekuatan, mengatasi kelemahan, mengoptimalkan peluang serta meminimalisir ancaman.

1. Strategi mengoptimalkan kekuatan dan mengatasi kelemahan

o Membuat media promosi yang menarik dan bisa berkelanjutan untuk menarik
minat warga agar antusias dalam memahami seberapa bahayanya hipertensi
dan kosnsumsi DASH diet sebagai pencegahnya
o Menggunakan bahasa yang mudah dipahami karena semua pesertanya
merupakan lansia

2. Strategi memaksimalkan peluang dan mengatasi ancaman

o Membuat media presentasi yang menarik agar warga tertarik untuk


mengapliaksikan DASH diet dalam kehidupan sehari-hari
o Mengoptimalkan kader untuk mempromosikan DASH diet karena masih
awamnya warga akan DASH diet.
BAB III

METODE PROMOSI KESEHATAN

3.1 Sasaran Promosi Kesehatan

3.1.1. Sasaran Umum

Masyarakat desa Butuh

3.1.2. Sasaran Khusus

Lansia-lansia yang ada di desa Butuh

3.2 Tahapan Promosi Kesehatan

3.2.1 Perencanaan

a) Memilih tema untuk promosi kesehatan


b) Berkonsultas dengan dokter pembimbing terkait tema yang sudah diambil
c) Mencari referensi yang sesuai dengan tema promosi kesehatan berkaitan dengan
hipertensi dan DASH DIET
d) Membuat media promosi yang sesuai berdasarkan referesnsi yang sudah didapat
e) Menetukan tempat dan waktu untuk promosi kesehatan
f) Memilih kegiatan prolanis sebagai waktu yang tepat untuk kegiatan promosi
kesehatan di puskesmas Sawangan II

3.2.2 Pelaksanaan

a) Melakukan koordinasi dengan pelaksana prolanis di puskesmas Sawangan II bahwa


akan mengadakan penyuluhan tentang hipertensi dan DASH diet
b) Meminjam LCD di puskesmas Sawangan II
c) Melakukan penyuluhan dengan media power point dan poster didepan lansia yang
sedang menunggu antrian prolanis di puskesmas Sawangan II
3.2.3 Evaluasi

a) Setelah melakukan ppenyuluhan melakukan diskusi dengan lansia melalui pertanyaan


yang diajukan oleh para lansia yang sedang mengikuti prolanis
b) Tampak antusiasme dari para lansia mengenai hipertensi dan DASH diet

3.3 Bentuk Media Promosi Kesehatan

3.3.1 Media Promosi Power Point

Salah satu media yang di pilih adalah menggunakan power point. Hal ini dilakuakan
untuk memudahkan dalam penerangan gambar yang menarik dan cukup banyak yang
dapat ditampilkan dalam media power point. Materi yang disampaikan dalam power
point tentang hipertensi dan DASH diet.

Strength

- Memudahkan presentan dalam menerangkan kepada audien karena banyak gambar-


gambar yang dapat ditampilkan dalam power point
- Memudahkan presentan menyampaikan materi lebih rinci karena dalam power point
dapat memuat banyak slide
- Para lansia dapat meminta mengulang kembali apabila ada kata-kata dari presentan
yang belum dengan menunjuk bagian slide yang mana

Weakness

- Layar dari LCD belum bisa menjangkau semua lansia karena banyaknya lansia yang
hadir dan kurang besarnya ukuran layar LCD

Opportunity

- Jarang dilakukan penyuluhan di prolanis puskesmas Sawangan II dengan


menggunakna power point sebagai media penyuluhan
Threat

- Tidak dapat diketahui apakah semua audiens paham dengan materi yang disampaikan
karena tidak semua audies jaraknya dekat dengan presentan sehingga belum
menjangkau semua audiens.

3.3.2 Media Promosi Poster

Media promosi berikutnya yang digunakan adalah poster. Poster bertuliskan tentang
DASH DIET. Poster memuat berapa porsi dalam sehari atau seminggu makanan tersebut baik
untuk dikonsumsi beserta pilihan jenis makannya.

Analisis :

Strength

- Dapat digunakan secara berkelanjutan apabila akan diadakan penyuluhan kesehatan


berikutnya
- Sedikit mengunakan kata-kata dan memuat banyak gambar.
- Desainnya simpel dan mudah untuk dilihat.
- Tidak perlu mencetak banyak karena dapat dipajang dan dibaca orang yang lewat
disekitar poster.
Weakness :
- Tidak mengetahui secara pasti poster akan digunakan lagi atau tidak

Opportunities :

- Belum banyak poster yang ada di puskesmas mengenai DASH diet.

Threat :

- Media mudah untuk kotor dan lusuh


- Media kurang rinci dalam memaparkan informasi karena dalam bentuk sederhama
apabila ada yang ingin mendalami DASH diet.
BAB IV

Penutup

4.1 Kesimpulan

Promosi kesehatan mengenai penyakit hipertensi dan bagaimana cara pencegehannya


dengan diet masih jarang dilakukan di desa Butuh. Diperlukan penyuluhan secara berkala
untuk meningkatkan kesadaran warga akan bahaya hipertensi dan bagaimana diet yang tepat
untuk menurunkan hipertensi. Media promosi poster dan power point dipilih karena dapat
digunakan seacara berkelanjutan apabila diadukan penyuluhan dengan topik yang sama.

Dengan intensitas yang sering dalam penyuluhan akan meningkatkan kesadaran


warga bahwa hipertensi merupakan penyakit berbahaya yang jarang menimbulkan keluhan
sehingga perlunya pengecekan secara berkala serta pentingnya peran makanan seperti DASH
diet dalam mengontrol tensi.

4.2 Saran

Diperlukan perbaikan-perbaikan untuk menambah daya tarik media promosi untuk


menambah minat warga terkait kesehatan. Saran yang dapat diberikan berupa :

- Menguatkan penegatahuan para kader tentang hipertensi dan DASH diet agar apabila
terdapat posyandu lansia kader dapat melakukan penyuluhan yang lebih baik
- Meminta puskemas untuk lebih sering melakukan promosi kesehatan berkaitan
dengan hipertensi dan DASH diet dan membuat media tambahan selain poster seperti
booklet atau brosur yang berkaitan dengan kesehatan terutama tentang hipertensi dan
DASH diet.

DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan RI. 2013. Hipertensi. Kemenkes : Jakarta


LAMPIRAN

Foto Penyuluhan dan penyerahan


poster Hipertensi dan DASH diet

Anda mungkin juga menyukai