OLEH
SYARIFUDDIN SURAPATI
NIM. 309121077
Program Studi Pendidikan Sejarah
SKRIPSI
Sarjana Pendidikan
2014
0
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Medan memiliki modal dasar pembangunan ekonomi yang potensial. Hal ini
Kondisi tersebut maka dapat dilihat di dalam RKPD Kota Medan Tahun
diperkirakan terletak diantara : 2ᴼ.27’ - 2ᴼ.47’ Lintang Utara dan 98ᴼ.35’ - 98ᴼ.44’
Bujur Timur. Kota Medan memiliki luas 26.510 Hektar atau 265,10 Km² atau
sama dengan 3,6 persen dari total luas wilayah Provinsi Sumatera Utara. Oleh
karena itu, selain memiliki modal dasar pembangunan dengan jumlah penduduk
dan letak geografis serta peranan regional yang relatif terus berkembang semakin
besar dan strategis, namun Kota Medan juga memiliki keterbatasan ruang sebagai
bagian dari daya dukung lingkungan kota” (Perwal Nomor 40 Tentang RKPD
“Kota Medan sendiri setelah adanya penyerahan tanah oleh Sultan Deli kepada
1
Maatschappij seperti tembakau dan karet di dunia Internasional, kota Medan
yang menjadikan Kota Medan kaya akan tinggalan kolonial Belanda berupa
bangunan – bangunan hasil dari aktivitas perkebunan sebagai bukti dari warisan
yang bernilai historis yang dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran sejarah
khususnya bagi masyarakat dan peserta didik. Untuk itu dperlukan adanya peran
dan peserta didik dalam pengenalan Benda Cagar Budaya tersebut. Kemudian
bentuk payung hukum dalam menjaga dan melestarikan benda Cagar Budaya di
wilayahnya.
bahwa secara holistik Kota Medan banyak memiliki warisan historis yang dapat
dan upaya perlindungan sebagai bentuk landasan hukum yang kuat, maka perlu
diatur kedalam Peraturan Daerah yang mengikat. Sehingga pada akhirnya warisan
bersejarah ini tidak akan punah dari proses penghancuran yang di nilai syarat
2
kepentingan dan akan menjadikan Kota Medan dapat kehilangan identitasnya
fakta dan bukti sejarah ini dapat dibuktikan dengan adanya bangunan – bangunan
bersejarah dikawasan inti Kota Medan sebagai basis pusat pemerintahan kolonial
Timur Sumatera di masa lampau . Adapun fakta dan data yang dapat digunakan
Seperti beberapa bangunan bersejarah yang dapat ditemukan di kawasan inti Kota
tersebut diantaranya (1). Gedung Balai Kota Lama (2). Kantor Bank Indonesia
(3). Hotel De Boer (4). Kantor Pos dan Giro (5). Stasiun Kereta Api (6). Jasindo
(7). Kesawan (8). London Sumatera (9) Exs Kantor Depnaker (10). Bank Exsport
- Import (Bank Mandiri) (11). Kuil Kuil Soepramaniem Nagarattar (12). Rumah
Tjong A Fie (13). Masjid Gang Bengkok (14). Kantor Dinas Pariwisata Kota
Medan (15). Gedung BKS-PPS (Avros) (16). Kantor Dinas Pariwisata Sumut TkI
(17). Restaurant Tiptop (18). Masjid Raya (19). Istana Maimun (20). Kolam Sri
Deli.
3
Kemudian, (21). Kolam Paradiso (22). Menara Air Tirtanadi (23). Rispa
(Gereja Kristen Indonesia(27). Kuil Shri Mariamman (28). Gedung Jiwasraya (29)
Rumah Dinas Gubernur (30). Kantor PTPN IV Persero (31). Rumah Dinas
Walikota Medan (32). Rumah Sakit Tembakau Deli (33). Sekolah Immanuel
(34).Gedung Pengadilan (35) Museum Juang (36) Restaurant Ria (37). Kantor
PT.Kereta Api (38). Kantor Telkom (39) Standard Chartered Bank (40).
RS.Elisabeth.
kawasan Kota Medan menjadi penting dan menarik untuk dipelajari serta
lalu, masa kini dan masa yang akan datang sebagai pembelajaran, khususnya
pembelajaran sejarah.
bangunan bersejarah tersebut termasuk masyarakat dan peserta didik yang ada di
wilayahnya sebagai objek dari peninggalan bersejarah baik dalam bentuk fisik
maupun non fisik yang dapat dijaga dan menjadikannya sebagai sumber
4
B. Identifikasi Masalah
peneliti adalah :
Medan.
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini yakni adalah sebagai berikut :
5
3. Untuk mengetahui pemanfaatan sejarah bangunan - bangunan bersejarah sebagai
E. Manfaat Penelitian
1. Akademis, penelitian ini dapat menambah referensi ilmu pengetahuan dan karya
melalui kajian pustaka, bahkan menjadi masukan dan bahan bagi peneliti yang
pemerintah maupun khalayak umum tentang arti penting sebuah kawasan yang di
4. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lainnya dalam objek penelitian yang
sama.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis
1. Pengertian Sejarah
Menurut kata Inggris History (sejarah), History berasal dari kata benda
Yunani “istoria” yang berarti ilmu (Tamburaka, 1999 : 1). Dari sisi lain, kata
sejarah berasal dari “syajarah” yakni dari bahasa arab yang berarti pohon.
subjek yang definit diisyaratkan oleh metode yang bebas dan teratur atau proses
dan diatur dalam ketentuan yang dapat diterima. Dalam hal ini, penyerapan ilmu
komprehensif. Esensi yang lebih komprehensif tentang sejarah adalah kisah atau
peristiwa masa lampau manusia. Defenisi ini mengandung dua makna sekaligus,
yakni sejarah sebagai kisah atau cerita dan sebagai peristiwa. Sejarah sebagai
kisah merupakan sejarah dalam pengertian subjektif, karena peristiwa masa lalu
merupakan sejarah secara objektif, sebab peristiwa masa lampau itu sebagai
dapat dibedakan menjadi kejadian masa lampau manusia, aktualitas masa lampau,
catatan aktualitas masa lampau, dan proses dan teknik pembuatan catatan”. Maka
ini merupakan aktualitas dari proses kegiatan manusia di masa lampau, yang di
7
tulis berdasarkan keadaan bangunan yang sebenarnya sesuai dengan keadaan
:“Ilmu sejarah ibarat penglihatan tiga dimensi yaitu pertama penglihatan ke masa
silam, ke masa sekarang, ke masa depan”. Maka dari pengertian di atas penelitian
Kota Medan termasuk kajian sejarah, karena melibatkan pandangan ilmu sejarah
yang terangkum dalam penglihatan sejarah di masa lalu, masa sekarang dan masa
depan.
bahwa :“Bangunan adalah sesuatu yang diciptakan dengan maksud utama untuk
bangunan sebagai sarana tempat tinggal dan tempat melakukan segala aktivitas
manusia yang memiliki suatu nilai historis seperti bangunan-bangunan lama yang
identitas Kota Medan yang cukup banyak memiliki warisan sejarah bangunan
lama.
sebagai tolak ukur dari bangunan yang harus dilindungi. Berdasarkan Undang –
8
Undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2010 Bab III kriteria Bangunan
bersejarah di Kota Medan memiliki usia lebih dari 50 tahun dan memiliki muatan
tersebut kini mulai memprihatinkan keberadaannya dan kini Kota medan sudah
banyak kehilangan bukti – bukti bersejarah. Untuk itu diperlukan adanya upaya
2.1.Penyelamatan
bangunan bersejarah, hal ini dapat mencegah kawasan Kota Medan kehilangan
2.2.Pengembangan
dijadikan income bagi pemerintah daerah sebagai peningkatan potensi nilai tujuan
wisata sejarah di Kota Medan, mengingat tujuan wisata sejarah di Kota Medan
wisata. Dalam hal ini perlu dilakukan kerjasama dengan dinas pariwisata dan
dinas pendidikan dengan tujuan agar kawasan bersejarah tersebut bisa menjadi
pendapatan daerah.
2.3.Penyuluhan
petunjuk, penjelasan, keterangan dst”. Maka dalam hal ini, Penyuluhan dilakukan
10
sumber ilmu pengetahuan dan pendidikan bagi seluruh elemen masyarakat. Upaya
ini dapat dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi dengan masyarakat melalui
pemerintah.
B. Kerangka Konseptual
budaya, maka dianggap penting untuk dilestarikan dan dikembangkan sebagai aset
sejarah yang bermanfaat. Wujud aset tersebut berupa bangunan Cagar Budaya
Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 pasal 1 tentang Cagar budaya “Situs
Cagar Budaya adalah lokasi yang berada di darat/atau di air yang mengandung
11
Maka dengan demikian,bangunan-bangunan bersejarah merupakan bukti
historis dari sejarah Kota Medan, dan banyak diantara bangunan bersejarah ini
terbatas hanya pada beberapa tempat tertentu dengan variabel yang berbeda –
beda intensitasnya”. Dalam hal ini ia lebih menekankan pada aspek pemusatan
menjelaskan bahwa : “Kawasan adalah wilayah dengan fungsi utama lindung atau
budidaya; ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait
fungsional serta memiliki ciri tertentu”. Pentingnya fungsi sebuah kawasan adalah
kota besar yang umumnya berupa bangunan tua atau lama yang secara cepat
berubah fungsi karena tidak sesuai dengan potensi lokasinya sehingga musnah
12
Maka kawasan bangunan Bangunan Bersejarah di Kota Medan merupakan
kawasan yang termasuk kawasan Lama/Tua yang patut di kelola sebagai kawasan
lindung yang memiki nilai historis yang tinggi sebagai bagian sejarah panjang
pendidikan.
pribadi siswa untuk mengetahui sejauh mana keadaan siswa dalam menyerap ilmu
untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan
sumber belajar”.
sumber belajar yang mengutamakan kegiatan secara aktif yang dilakukan oleh
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada lingkungan belajar”. Pembelajaran
kepada peserta didik dalam penyediaan lingkungan belajar. Menurut Saiful Sagala
hanya merupakan perangsang tindakan pendidik atau guru, juga hanya merupakan
tujuan belajar”.
15
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa warisan bangunan -
dalam prsoses pembelajaran diluar sekolah, sehingga peran guru sebagai pengajar
bukan hanya semata – mata memberikan informasi saja kepada siswa, melainkan
juga siswa juga terlibat langsung dalam mencari nilai pengetahuan yang baru
sebagai proses akhir dari belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan
pembelajaran.
disadari perlu adanya trilogi yang mencakup sejarah, ilmu pengetahuan dan
diterangkan dalam bentuk pengetahuan dasar serta asumsi dari masyarakat dan
peserta didik.
2.1.Masyarakat
seharusnya harus lebih bijak ketika budaya asing yang hedonis yang kini sedang
16
Menurut Selo Soemardjan “Menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-
2.2.Peserta Didik
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
harus memiliki jiwa yang sadar dan peduli serta memiliki tanggung jawab akan
17
C. Kerangka Berpikir
40 Bangunan
Bersejarah
Masyarakat
Peraturan
Daerah (PERDA)
Peserta Didik
Penyelamatan
Pengembangan
Sumber
Penyuluhan Pembelajaran
Sejarah
18
Keterangan
bangunan yang memiliki nilai sejarah sebagai warisan yang dapat terus
2010 disebutkan bahwa “Benda, bangunan, atau struktur yang dapat diusulkan
memiliki nuansa sejarah dan dikenal sebagai identitas kota yang memiliki nilai
sejarah yang sangat tinggi lewat bangunan – bangunan bersejarahnya yang kini
tersebut. Hal senada juga disampaikan oleh Sejarawan Universitas Negeri Medan
lahan Medan terancam kehilangan indentitas atau ikon sebagai kota bersejarah. (
terlupakan dan mulai hilang ditelan oleh zaman. Padahal apabila dikembangkan
19
dijadikan bukti otentik termasuk didalamnya masyarakat dan peserta didik agar
bersejarah tersebut sebagai pewaris asli dari sejarah yang ditinggalkan oleh
bangsa kolonial Belanda sebagai bukti hadirnya bangsa Belanda di Kota Medan
Sumatera Timur.
akan bisa dilihat langsung oleh generasi – generasi berikutnya jika masyarakat
sampai hari ini pembelajaran sejarah masih banyak berbicara teori – teori yang
buta tanpa ada bukti nyata. Maka dari skema berfikir diatas perlunya bangunan –
pembelajaran sejarah.
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
research).
Metode penelitian studi pustaka ini dilakukan dengan cara menelusuri teori-
teori serta buku-buku, artikel, dokumen maupun foto-foto yang relevan terhadap
masalah yang akan diteliti. Studi pustaka ini penting dilakukan karena
kemungkinan data-data yang hendak kita cari dilapangan sudah ada di dalam
buku-buku ataupun terbitan terdahulu yang telah dikumpulkan oleh orang lain.
data dari instansi terkait, baik komunikasi langsung dan observasi terhadap
B. Lokasi Penelitian
objek yang akan diteliti disini adalah 40 bangunan-bangunan bersejarah yang ada
di Kota Medan.
21
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dan data
sekunder.
a. Data Primer
Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh dengan cara diskusi atau
b. Data Sekunder
Data skunder adalah sumber data yang dapat diperoleh dari keterangan –
keterangan yang didapat dari literatur – literatur berupa buku, surat kabar, artikel
1. Wawancara
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dalam
ataupun diskusi dengan orang – orang yang mengetahui tentang warisan bangunan
22
2. Observasi
dasar semua ilmu pengetahuan. Dalam penelitian ini observasi dilakukan untuk
Medan.
3. Dokumentasi
Setelah semua data yang diperlukan terkumpul, maka perlu adanya pengolahan
data yang menggunakan teknik analisis data yaitu dengan menggunakan langkah
sebagai berikut :
penelitian atau disebut tahap Heuristik yaitu sebuah kegiatan mencari sumber-
sumber untuk mendapatkan data-data, materi sejarah atau evidensi (bukti) sejarah
(Sjamsuddin, 2007:86).
23
b. Tahap kedua adalah verifikasi atau kritik sumber yang terbagi atas kritik eksternal
dan internal. Tujuannya mencari kebenaran (truth), untuk membedakan apa yang
benar, apa yang tidak benar (palsu), apa yang mungkin meragukan atau mustahil
(Sjamsuddin, 2007:131).
d. Tahap ke lima Menyusun laporan penelitian secara ilmiah yang diterangkan dalam
e. Menyajikan kembali fakta – fakta dalam suatu cara yang menarik dan dapat
mendeskripsikan dengan jelas dan komunikatif kepada para pembaca agar mudah
dipahami.
24
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Keadaan Wilayah
langsung dengan wilayah Kabupaten Deli serdang, hal ini dapat dilihat dengan, :
Medan berbatasan langsung dengan wilayah kabupaten Deli serdang, tetapi secara
ekonomi Kota Medan dikelilingi lingkungan regional dengan basis ekonomi yang
sangat beragam.Hal ini ditandai Kota Medan didukung oleh daerah-daerah yang
kaya sumber alam seperti Deli Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli
Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini
kemitraan yang sejajar dan saling menguntungkan dan saling memperkuat daerah-
daerah disekitarnya. Di sisi lain, kondisi tersebut juga menempatkan Kota Medan
Kota Medan saat ini telah mengalami kemajuan dan pembangunan yang
sangat pesat. Sebagai pusat pemerintahan daerah Sumatera Utara, Kota Medan
25
tumbuh menjadi kota Metropolitan dengan berpenduduk lebih kurang 7.520
jiwa/km². Sekarang Medan adalah kota ketiga terbesar di Indonesia setelah Jakarta
dan Surabaya. Kota Medan sangat dinamis dan selalu berhias diri dalam
itu keistimewaan yang dimiliki pemerintah Kota Medan adalah bangunan sisa-sisa
2. Keadaan Iklim
Kota Medan memiliki iklim tropis, hal ini dapat dibuktikan dengan melihat
BMG Sampali suhu minimum berkisar antara 23,0º C – 24,1º C dan suhu
sedangkan rata-rata total laju penguapan tiap bulannya 19 hari dengan rata-rata
curah hujan per bulannya berkisar antara 211,67 mm – 230,3 mm (RKPD Kota
secara langsung juga merupakan lintasan dari beberapa aliran sungai diantaranya
adalah sungai Belawan, sungai Badra, sungai Sikambing, sungai Putih, sungai
Babura, sungai Deli, dan sungai Kera.Dari keadaan tersebut membuktikan bahwa
26
3. Keadaan Penduduk
memiliki ciri penting yaitu kemajemukan yang meliputi unsur agama, suku, etnis,
budaya dan adat istiadat. Hal ini ditandai dengan keberadaan penduduk yang
serta etnis Tionghoa dan Tamil di Kota Medan. Menurut Sinar, (2001:81)
menyebutkan bahwa :
“Penduduk Medan di tahun 1905 tercatat 14.250 orang dan ditahun 1920 ada
45.248 orang dan diantaranya ada 24.000 orang bumiputera dimana sebagian
Disisi lain kemajemukan tersebut timbul dari suku yang mendiami Kota
Medan seperti suku Jawa, Cina dan Tamil yang didatangkan dari luar daerah
iming-imingi dengan gaji yang besar serta mendapatkan kesejahteraan yang layak
dahulunya Kota Medan merupakan sebuah kota yang memiliki nuanasa historis
lewat kedatangangan kuli kontrak dari cina dan Jawa serta India dan
27
yang bersifat terbuka dengan terjadinya perkawinan silang dari beberapa suku
bangsa yang mendiami Kota Medan. Dalam pencapaiannya menuju kota yang
Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar di Sumatera Utara yang
secara hierarki dipimpin langsung oleh Walikota Medan sebagai pejabat tertinggi
Tugas) Bapak Drs. Dzulmi Eldin S, M.Si didampingi oleh Sekda Kota Medan Ir.
pemerintahan Kota Medan Terdiri dari 21 Kecamatan dan 151 Kelurahan.Hal ini
pemerintahan yang lebih baik kedepannya. Adapun hal lain yang dapat dilakukan
pihak Kecamatan dan Kelurahan dalam hal ini adalah dapat melaksanakan tugas
sadari berada pada wilayah kerja masing-masing pihak Kecamatan dan Kelurahan.
Keberadaan Kota Medan saat ini tidak terlepas dari dimensi historis yang
panjang, hal ini dapat terbukti dengan dibangunnya Kampung Medan Puteri tahun
1590 oleh Guru Patimpus dan secara tekstual nama sebuah kampung ini berubah
menjadi suatu kota yang memiliki potensi strategis. Mengenai asal nama Medan,
29
ada yang mengatakan kalau itu berasal dari kata Maidan dalam bahasa India yang
artinya tanah datar. Dalam bahasa Melayu sendiri kata Medan adalah tempat
dari Hamparan Perak, Sukapiring dan lain-lain untuk berdagang, bertaruh dan
lain-lain(Sinar, 2001:53), sehingga kata itu digunakan untuk peranan daerah (yang
kelak menjadi sebuah kota) yang sejak dahulu menjadi sebuah tempat berkumpul
serangan-serangan Aceh sisa dari zaman itu ialah dinding dua lapis berbentuk
bundaran mengelilingi tanak menjorok antara Sungai Deli dan Sungai Babura.
Hal ini persis seperti apa yang digambarkan oleh N.Ten Kate dalam Sinar
(2001:52) “Dahulu kala Medan adalah merupakan benteng dan sisa-sisa dari
zaman itu masih ada terdiri dari dinding bundar 2 lapis, terdapat diatas tanah
melayu,Medan”.
Hal ini membuktikan bahwa Kampung Medan pada saat itu memiliki posisi
penting dan cukup strategis dimana setelah kedatangan Nienhuys Medan disulap
menjadi areal perkebunan tembakau setelah adanya “Acte Van Schenking” ( Akte
30
Hibah) yang dilakukan Sultan Deli dengan menyerahkan sebagian tanah tersebut
dengan diangkatnya Walikota Medan yang pertama yaitu Baron Daniel mackay.
dengan memakai kuli bangsa Cina, 4.476, kuli Tamil 459 dan orang Jawa 316
Sumatera Timur yang dipelopori oleh J.Nienhuyis, Van Der Falk dan Elliot
dengan Sungai Wampu sangat baik untuk menanam tembakau, dan hasilnya
tersebut sempat menjadi primadona Tanah Deli. Sejak itu perekonomian terus
31
Perkembangan perekonomian yang pesat tersebut dibuktikan dengan
Belanda.
seperti perusahaan Anyer Bersih, Deli Proef Station, Hotel De Boer, Deli
ciri khas Kota Medan ditinjau dari segi historis dimana keberadaannya mulai
yang santun dan sadar akan kondisi di lingkungan sekitarnya, maka diperlukan
Menjalani usia Kota Medan yang ke 423 tahun, tentu bukan merupakan
waktu yang sangat singkat.Tentunya begitu banyak prestasi yang diraih dalam
32
mewujudkan sebuah Kota terbesar ketiga di Indonesia ini, salah satu prestasi yang
diraih adalah saat bagaimana Kota Medan menyabet Piala Adipura tahun 2012-
2013 yang merupakan wujud kota yang bersih, aman, nyaman, asri, dan indah.
Keadaan ini sebenarnya yang menjadikan Kota Medan harus berbenah tanpa harus
melupakan rekam jejak historisnya, rekam jejak tersebut tidak lain adalah
kawasan lingkungan bangunan bersejarah yang merupakan cikal bakal Kota Lama
sebagai wujud historis kota, maka generasi penerus kedepannya akan terus dapat
melihat rekam jejak sejarah Kota Medan dan menjadi aset pemerintah dalam
memperkenalkan ikon Kota Medan kepada wisatawan asing maupun lokal demi
Lapangan Merdeka menuju kawasan Kesawan, mustahil bagi kita tidak melihat
bangunan lama yang secara fisik masih tegak berdiri sampai sekarang dan
bangunan akan terlihat biasa saja jika kita tidak mengetahui sejarah dibaliknya.
33
memiliki nuansa historis dalam rekam jejak perjalanan sejarah Kota Medan serta
Bangunan ini pada awalnya ditempati oleh Walikota Medan yang pertama yaitu
Dahulu bangunan ini bernama Gemeen Tehnis dibangun oleh biro arsitek Hulswit
tahun 1908, diperbaiki kembali tahun 1923. Bangunan yang terletak di jalan
Balaikota ini pada tahun 1913 direnovasi dengan menempelkan jam dinding besar
pada dinding bagian atas bangunan. Jam dinding ini di sumbangkan oleh milioner
Tjong A Fie buatan Firma Van Bergen di Hialigerlee (Holland). Jam dinding ini
dahulunya mengeluarkan bunyi (Jelajah Medan Heritage, 2013:1)
menghadiahkan sebuah jam besar yang sampai sekarang ada di Kantor Walikota
Medan”
Pada tahun 1913 seorang millioner Cina yang bernama Tjong A fie
menambahkan menara jam pada bangunan ini. Jam pada menara tersebut adalah
bunyi carillon. Bangunan Balaikota ini menjadi salah satu Land Mark di Sumatera
Utara yang terdapat di kota Medan, namun tidak lagi difungsikan sebagai kantor
34
Balai Kota. Arsitektur bangunan ini dipengaruhi gaya Eropa Klasik.seperti
tanah. Ciri khas dari bangunan Balaikota Lama ini adalah Gedung Balai Kota
Lama Medan yang diarsiteki oleh Hulswit ini adalah salah satu bangunan bergaya
Eropa klasik, dengan dominasi warna putih. Dahulu Gedung Balai Kota Lama
Lama Medan ini mulai tidak terawat bahkan pada masa penjajahan Jepang
bangunan ini sempat akan dihancurkan. Sekarang bangunan Balaikota Lama ini
sudah digadaikan dengan pemilik Hotel Grand Aston City Hall yang tepat berada
dibagian depan Hotel Grand Aston. Bangunan Balaikota Lama ini sekarang tidak
difungsikan lagi sebagai kantor Walikota, Namun bangunan Balaikota lama ini di
buat Baru persis dengan bangunan yang lama, dan di bangun tepatnya dekat
dengan bangunan Balaikota Lama yang persis di pinggiran sungai Deli sebagai
35
2. Kantor Bank Indonesia/ Kantor Bank Unit I
disebelah kiri, dan bersebelahan dengan Hotel De Boer sebelah kanan merupakan
terawat dan baik sampai sekarang. Bangunan Bersejarah ini berada di lingkungan
sejarahnya.
Bank Indonesia yang terletak di jalan Balaikota ini dibangun tahun 1910 oleh
arsitek Hulsurt/Fermunt E.d. Caypers, dahulunya dipakai sebagai Java She Bank.
Bentuk bangunan segi empat gaya Eropa Tua (Jelajah Medan Heritage, 2013:2).
dipengaruhi oleh gaya kolonial yang sangat banyak digunakan orang Inggris di
Bank merupakan bank cabang milik Belanda di Jawa yang digunakan untuk
Bank Indonesia ini didominasi dengan warna putih dan sekarang digunakan
36
3. Hotel de Boer/Dharma Deli
( BI) di sebelah kiri. Bangunan ini pada awalnya bangunan ini merupakan sebuah
hotel yang didalamnya terdapat bar dan restoran mewah di masa pemerintahan
Hotel De Boer yang letaknya di jalan Balaikota ini dibangun tahun 1909. Nama
hotel ini sesuai dengan nama pemiliknya yaitu Herman De Boer yang datang ke
Medan tahun 1899. Hotel ini sekarang bernama Hotel Dharma Deli dan dibangun
lagi bangunan baru 8 tingkat namun bangunan lama masih tetap dipertahankan
(Jelajah Medan Heritage, 2013:3)
Pada awalnya Hotel ini terdiri dari 2 lantai yang terdiri dari sebuah
restaurant,sebuah bar dan tujuh ruang tamu,dan merupakan hotel pertama kali di
Asia Tenggara yang kamarnya memakai kawat nyamuk. Hotel tersebut dijual
Hotel Dharma Bakti atau Inna Dharma Deli. Dengan semakin meningkatnya
Negeri Medan selaku Ketua Pusat Studi Sejarah dan Ilmu Sosial mengatakan :
Ketua Pusat Studi Sejarah dan Ilmu Sosial (Pussis), Dr. Phil Ichwan Azhari
kepada antarasumut.com Selasa mengatakan, sejarah Hotel Dharma Deli yang
kaya itu adalah potensi yang bisa dikembangkan untuk menarik minat wisatawan
37
berkunjung. Untuk itu seluruh karyawan hotel sebaiknya memberi ruang dan
kesempatan kepada masyarakat umum untuk masuk melihat ke dalamnya
sekaligus belajar sejarah keberadaan hotel.“Saya yakin kisah tentang Dharma Deli
akan menarik minat banyak orang untuk berkunjung,” katanya
(http://www.pemkomedan.go.id/serba_detail.php?id=116)
wisatawan yang ingin menginap kedalam hotel tersebut. Bangunan Hotel Dhrma
Deli atau Inna Dharma Deli ini diperbesar dan ditinggikan dan masih bersatu
dengan bangunan aslinya yang berada tepat disebelah kanan bangunan megah
tersebut. Hotel ini sampai sekarang masih populer untuk dikunjungi oleh
wisatawan lokal yang sedang berada di Medan. Kepopuleran bangunan ini masih
jalan Balaikota, tepatnya didepan Hotel Dhrma Deli. Bangunan ini merupakan
salah satu dari dampak kemajuan tembakau Deli, yang dalam perkembangannya
Lapangan Merdeka ini dibangun lantai tegel, atap genteng dan tiang beton
38
Dibangun sebagai Kantor Pos Pusat dan masih berfungsi sampai sekarang.
Keadaan kondisi bangunan ini masih sangat baik, kemudian diatas bangunan
Kantor Pos tersebut ada logo burung merpati dalam bola dunia yang menjadi logo
Kantor Pos tersebut, dan diatas bangunan tersebut bertuliskan ANNO 1911 yang
berarti bangunan tersebut berdiri tahun 1911. Dalam keterangan lebih lanjut
Gedung ini merupakan proyek besar pertama dilakukan oleh Snuyf, seorang
arsitek yang telah menjadi kepala Sipil Pekerjaan Umum untuk Indonesia.
Karena pertumbuhan yang cepat dari pemerintah Hindia Belanda, ada
kebutuhan bangunan baru untuk berbagai layanan pemerintah, seperti
sekolah, penjara dan kantor pos. Sebagian besar bangunan ini harus
diselesaikan dalam waktu yang sangat singkat karena itu standarisasi desain
(http://www.disbudpar.pemkomedan.go.id/index.php?option=com_content&
view=article&id=146&Itemid=107).
Dalam hal pelayanan yang diberikan, saat ini Kantor Pos Medan masih
pensiun dan pengiriman berkas CPNS. Bangunan bersejarah ini memiliki atap
langit-langit yang tinggi dan memiliki struktur bangunan yang kokoh serta
memiliki ruangan yang cukup luas. Selain itu, bangunan bersejarah ini memiliki
aspek historis yang kental terutama dari segi bentuk arsitektur bangunannya yang
sangat nampak sekali sudah sangat lama dan berbeda sekali dengan bangunan-
bangunan modern yang ada terdapat disekelilingnya, Ketika dilihat dari dalam
ruangan maupun di luar ruangan, bangunan Kantor Pos ini terlihat sangat menarik
39
Dalam hal memajukan pendidikan di Kota Medan, Maka diharapkan
kedepannya Kantor Pos Medan ini juga bisa difungsikan sebagai museum pos
seperti Kantor Pos Besar Jakarta, sehingga di bangunan bersejarah ini dapat
dulu tentang keadaan Medan di masa Belanda, mata uang lama yang tidak lagi
ditemukan di pasaran dll. Dan pada akhirnya, masyarakat maupun pelajar masih
kontribusi yang sangat berarti bagi perkembangan kota Medan. Bangunan ini
Kereta Api, tepatnya bersebelahan dengan Titi Gantung di sebelah kanannya yang
proses sejarahnya,
Tahun 1891, bangunan awal selesai. Tahun 1910, karena dirasa kecil, diperbesar
lagi. Akhirnya, tahun 1939 renovasi dilakukan oleh pihak DSM (Deli Spoorweg
Maatschappij) dengan maksud mengikuti perkembangan langgam arsitektur
modern.Pihak DSM berkonsultasi dengan J.H Valh, seorang arsitek dari Dinas
PU. Renovasi terbesar yang dilakukan adalah pengurangan bagian yang tidak
dirasa diperlukan (fungsional saja) serta penambahan menara jam setinggi 20 m,
sebagai penanda bangunan, serta sekaligus cerobong ventilasi udara, dengan jam
yang menunnjukkan waktu keberangkatan kereta kepada penumpang (Jelajah
Medan Heritage, 2013:5).
40
Walaupun Bangunan ini sudah direnovasi dengan melakukan penggantian
seluruh struktur bangunan, akan tetapi ciri khas bentuk aslinya tidak dirubah,
Kereta Api yang masih dapat dilihat diatas bangunan. Di sampingnya terdapat
Medan) telah mengalami perombakan total dari bentuk aslinya. Hal yang tersisa
dari kompleks bangunan stasiun lama adalah adanya menara jam di bagian muka
stasiun.Rel yang terdapat di Stasiun Medan membujur dari utara ke selatan. Rel
utara ke Belawan, Binjai dan Besitang, Dari Stasiun Medan dahulunya terdapat
Eropa seperti : Bank en Handelsvereeniging Naudin ton Cate & Co” yang
didirikan pada tahun 1892 dengan modal F1. 1 juta (Sinar,2001:61). Bank ini
41
penanaman tembakau di Sumatera Timur turut mendorong perusahaan-perusahaan
di bidang pelayaran. Seperti Jakarta Lloyd yang pada saat didirikan adalah Kantor
Bangunan yang berada didepan Lapangan Merdeka ini dibangun oleh pemerintah
Belanda pada tahun 1920-an, dulu dipergunakan untuk kantor “Stoomvaart
Maatschappij Nedherland” dan “Rotterdamshe Lloyd” dan sampai sekarang
berfungsi menjadi kantor pusat asuransi PT Jasindo Provinsi Sumatera Utara
(Jelajah Medan Heritage, 2013:7).
.Gedung ini pada awalnya merupakan kantor perusahaan kapal uap Belanda
bersebelahan dengan Lapangan Merdeka. Pada saat ini gedung tersebut berfungsi
di Jalan Hindu ini kebanyakan berupa ragam pertokoan, perkantoran pada masa
42
terawat dan kondisinya sangat memprihatinkan. Padahal kawasan Kesawan di
masa lalu merupakan potret cikal bakal pertumbuhan sebuah Kota di Medan.
Kesawan merupakan bagian dari sejarah Kota Medan, yang berada di pusat Kota
Medan. Di lokasi ini terdapat banyak peninggalan gedung-gedung tua dari zaman
kolonial. Kesawan sering dikunjungi wisatawan untuk menikmati keindahan
sebuah kota di masa lalu. Pusat kesawan terletak di jalan Ahmad Yani (Jelajah
Medan Heritage,2013:8).
Kesawan merupakan cikal bakal pemusatan wilayah Kota Medan dan sangat
adalah kawasan Eropa dan menjadi sebuah kampung tempat persinggahan para
pedagang yang datang untuk berdagang dan menyabung ayam, semua kegiatan
dilakukan disana. Tempat ini merupakan kawasan sentral penduduk yang berasal
dari Serdang yang akan menuju ke Sunggal atau dari Percut ke Hampaaran Perak,
bahkan dari Labuhan ke Deli Tua. Kawasan Eropa inilah yang kemudian
Cina banyak mendominasi wilayah tersebut dan dijadikan kawasan bisnis Tahun
setelah diambil alih oleh Pemerintah Hindia-Belanda, kawasan ini disulap menjadi
dan restoran hingga kesawan menjadi pusat kota. Dimasa sekarang, lokasi ini
43
8. London Sumatera (LONSUM)
Jalan Ahmad Yani VII didirikan tahun 1914 oleh pemerintah Belanda. Arsitektur
bangunan banyak dipengaruhi gaya kolonial Inggris, bahan bangunan lantai tegel,
dinding batu bata, atap genteng, tiag beton bertulang. Pernah direhab untuk
kebutuhan ruang pegawai tanpa merubah bentuk dan corak arsitekturnya. Status
Bangunan yang terletak dipersimpangan Jalan Ahmad Yani dan Jalan Ahmad
Yani VII ini didirikan pada tahun 1914 oleh pemerintah Belanda. Arsitektur
bangunan banyak dipengaruhi “British Colonial Style”, bahan bangunan lantai
tegel, dinding batu bata, atap genteng tiang beton bertulang. Pernah direhab untuk
kebutuhan ruang pegawai tanpa mengubah bentuk dan corak arsitekturnya. Status
kepemilikan adalah milik PT. London Sumatera Indonesia (Jelajah Medan
Heritage, 2013:9).
Medan, posisi London Sumatera ini berada tepat pada pintu masuk Kesawan
Inggris Harrisons & Crosfield dan kemudian dijual kepada pemerintah Belanda
dan namanya diubah menjadi Juliana Building sesuai nama puteri Belanda.Batu-
batu granit yang menghiasi gedung didatangkan dari Eropa.Gedung ini merupakan
bangunan pertama di Kota Medan yang Memakai lift berbentuk sangkar besi yang
44
Lift yang mulai digunakan sejak tahun 1910 tersebut masih berfungsi
dengan baik dan diservis setiap hari sabtu dan setiap tahun teknisi dari inggris
Bangunan Kantor Tenaga Kerja yang berada dipersimpangan Jalan Hindu yang
dulunya bernama Jalan Kebudayaan dan Jalan Ahmad Yani VII didirikan pada
tanggal 16 Februari 1919 oleh Walikota Medan pertama Daniel Baron Mackay.
Angka tahun pendirian ini tertulis pada bagian tembok bangunan. Arsitek
bangunan ini adalah G. Bos, nama G. Bos juga tertulis di dinding tembok (Jelajah
Medan Heritage, 2013:10).
Bangunan ini dibangun dan difungsikan pertama kali pada tanggal 12 Februari
1916, setelah secara resmi dibuka Walikota Medan pertama, Daniel Baron Mac
kay. Bangunan ini dikenal sebagai Medan Warenhuis, sebuah pusat perbelanjaan
45
untuk orang Belanda yang tinggal di Medan pada masa Kolonial.Sekarang
tersebut sangat kurang. Bangunan ini dilengkapi oleh sebuah menara tepat disudut
dan dua menara lainnya pada sayap kiri dan kanan bangunan, suatu ide rancangan
yang dipengaruhi oleh gaya renaissance.Pada Lantai dua, terdapat balkon dengan
Bangunan Bank Export Import yang letaknya di simpang jalan Raden Saleh dan
Jalan Ahmad Yani menurut Keterangan dibangun pada tahun 1924. Gedung ini
mula-mula dipergunakan untuk kantor “Nederlanshe Handel Maatschappij”, dan
pada masa penjajahan Jepang gedung ini dipakai sebagai kantor “Gunseikambu”.
Selain untuk Kantor Bank Eksport Import, gedung ini juga dipakai untuk kantor
pemasaran bersama PT. Perkebunan Nusantara Is/d IV Cabang Medan (Jelajah
Medan Heritage, 2013:11).
bernama Van Oywend dibuat tipikal dengan bangunan yang berlanggam modern
style seperti bangunan yang bergaya Eropa. Keterangan dibangun tahun 1924,
46
gedung ini mula-mula dipergunakan untuk kantor “Nederlansche Maatschappij”
dan pada masa penjajahan jepang gedung ini dipakai sebagai kantor
Cabang Medan. Dan sekarang menjadi Bank Mandiri. Bangunan Bank Mandiri
yang berada dipersimpangan Jalan Raden Saleh dan Jalan Balaikota ini
didominasi dengan warna putih dan kondisi keadaan bangunan bersejarah tersebut
dalam kondisi baik dan terawat. Dan sekarang Bangunan Bank Mandiri tersebut di
tetapkan sebagai Benda Cagar Budaya yang ada di Kota Medan sebagai
situs/benda yang wajib di lindungi di Kota Medan versi BWS ( Badan Warisan
Sumatera).
Kuil Soepramaniem Nagarattar adalah salah salah satu Kuil tertua di Kota
Medan, dan kuil ini dibuat Setelah dibangunnya Kuil Sri Mariamman yang
terletak di jalan Tengku Umar. Kuil Supramaniem ini dibangun pada tahun 1896
dan terletak di Jalan Kebun Bunga Nomor 6 (Jalan Kejaksaan Nomor 12), sekitar
500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan.Kuil
Syiwa, Wisnu, Brahmana dll. Kuil ini dibuka setiap harinya dengan estimasi
waktu pagi dan sore hari. Pada pagi hari pukul 06.00 sampai pukul 11.00 Wib.
Dan pada sore hari dibuka pada pukul 16.00 sampai pukul 20.00 Wib.kecuali pada
47
hari Minggu dibuka pukul 04.00 sampai pukul 20.30 Wib. Kuil ini memiliki
kantor di dalamnya sebagai tempat layanan dan informasi bagi pengunjung yang
ingin beribadah dan bagi orang yang ingin jalan-jalan mengunjungi bangunan
Kuil tersebut.
yang bisa kita lihat serta ada Kendaraan Dewa Mudra yang yang dilapisi dengan
emas.Kuil ini tidak sebesar dan tidak semegah kuil yang pertama kali dibangun
oleh umat Hindu yang bernama Kuil Shri Mariamman yang berada di Kecamatan
Kuil ini setiap hari. Kuil ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha
seperti memperingati hari Ulang Tahun Sidharta Gautama, Perayaan Imlek dan
sebagainya.
Tjong A Fie pemilik dari seorang tiongkok yang dermawan dan rendah hati yang
sejarahnya,
yang sangat menarik dan memiliki nuasa bangunan lama. Dibangun pada tahun
1900, lokasinya terletak di Jalan Ahmad Yani (kesawan).Dia adalah jutawan dari
sekarang. Di tanah Deli, Tjong A Fie mempunyai pergaulan yang luas dan
bangsa, ras, agama dan asal usul, ia kemudian membina hubungan yang baik
dengan Sutan Deli, Makmoen Al Rasyid Perkasa Alamsjah dan Tuanku Raja
usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dengan para pembesar
Di Kota Medan, Nama Tjong A Fie telah menjadi legenda dan namaanya
dikenang oleh penduduk Kota Medan. Hingga pada akhir hayatnya ia pun diantar
oleh ribuan masyarakat dari berbagai kalangan ke pemakaman. dan hingga saat
ini, rumah tersebut masih terawat dengan baik serta di dalamnya banyak
49
13. Masjid Gang Bengkok
Perkembangan wajah Kota Medan tidak lepas dari pengaruh nuansa Islam di
Masjid Bengkok. Masjid tua yang masih berdiri kokoh di Kesawan ini dibangun
atas bantuan dana dari Tjong A Fie pada tahun 1890. Masjid Gang Bengkok
Gang Bengkok, pada awalnya karena letak dari keberadaan Masjid tersebut berada
di sudut persimpangan Jalan. Lokasi masjid Gang Bengkok ini berada di Jalan
Bangunan ini dinamakan Masjid Gang Bengkok Karena letaknya ditikungan jalan,
tepatnya tikungan jalan Masjid.Dibangun diatas tanah yang lebih tinggi dari
sekitarnya, disekelilingnya sudah padat rumah penduduk.dibelakang (sebelah
barat bangunan Masjid) terdapat makam umum.menurut keterangan dari penjaga
Masjid, bahwa masjid ini dibangun oleh Tjong A Fie pada tahun 1890. Dulunya
bernama “Moske Straat”, dan dipergunakan sebagai tempat ibadah, setelah
bangunan diserahkan kepada Sultan Deli Makmun al Rasjid Perkasa
Alamsjah.Dipergunakan untuk shalat pertama kali pada tanggal 17 januari 1934,
Nazir pertama yang bertugas di Masjid ini adalah Sjech H.M. Jakub Jelajah
Medan (Jelajah Medan Heritage, 2013:14).
Di masjid yang terletak di Jalan Ahmad Yani Medan inilah Said Bakrin dan
Abubakar Yacub yang merupakan anak dari Syekh Mohd. Yacub yang juga
sebagai ketua badan kenaziran mesjid Lama Gang Bengkok yang pertama
gaya Cina dan Melayu ini dijadikan tempat aktivitas dakwah di kala itu.
Bangunan Masjid Gang bengkok bagi yang belum pernah beribadah ataupun
bangunan Masjid Gang bengkok ini, kita dapat melihat persimpangan yang
mengarah dari Jalan Ahmad Yani, setelah menemukan Toko Bata dibarisan ruko-
ruku di sebelah kiri, maka kita masuk ke dalam persimpangan tersebut. Kira-kira
jarak 100 meter dari Toko Bata tersebut maka akan terlihat persimpangan Jalan
Masjid. Bangunan Masjid Gang Bengkok saat ini masih dalam kondisi terawat
dan baik. Bangunan Masjid ini sampai sekarang masih sesuai dengan
Pusat DSM (sekarang Kantor Telkom) adalah Bangunan Kantor yang difungsikan
Gang Buntu.
Medan. Pada bagian dalam ruangan difungsikan sebagai ruang kerja pegawai
51
arsitektur Hindia dimasa lalu yang menunjukkan struktur dinding sangat kuat
terbuat dari batu bata.Dinding depan terdapat yang masif dan tebal yang
diletakkan dengan dua pilar klasik, membentuk pintu masuk yang khas.bangunan
negara eropa dan tidak beradaptasi dengan iklim tropis kecuali penempatan
ventilasi atap dibagian atas bangunan. Bangunan bersejarah ini didominasi dengan
warna putih dan terdapat penambahan kubah atap yang memiliki ciri khas yang di
bangun pada tahun 1918 oleh GH. Mulder. Avros yang dahulunya dikenal dengan
merupakan suatu badan usaha kongsi dagang yang para anggotanya kebanyakan
seperti karet, kakao, gula, dan kelapa sawit. Dalam proses sejarahnya,
Bangunan yang berada di simpang antara Jalan Palang Merah dan Jalan Pemuda
ini didirikan tahun 1918-1919. Angka tahun pendiriannya ini tertulis didinding
bagian atap. Bangunan ini dipergunakan untuk gedung AVROS (gabungan
Maskapai Perkebunan) Sampai sekarang (Jelajah Medan Heritage, 2013:16).
Vereeniging van Rubberplanters ter Oostkust van Sumatera atau asosiasi Pemilik
52
Perkebunan Karet di Pantai Timur Sumatera). Bangunan ini berada disimpang
antara Jalan Palang Merah dan Jalan Pemuda, didirikan tahun 1918-1919.Angka
sekarang.Bangunan ini masih sesuai fungsinya dan belum ada perubahan hingga
sekarang.
kubah tersebut “dalam Kubah itu merupakan jam yang masih bekerja dengan setia
Asten” dan baru dipasang pada 1920 dan masih terlihat diatas bangunan.
Bangunan bersejarah ini sekarang masih tetap difungsikan sebagai gedung BKS-
masalah upah tenaga buruh, Jaminan Sosial tenaga Kerja, Tunjangan Hari Raya
Medan yang masih dapat ditemukan adalah bangunan Kantor Dinas Pariwisata
Sumatera Utara TkI yang letaknya berada di Jalan Jenderal Ahmad Yani Nomer
53
bersejarah ini berada di lingkungan Kecamatan Medan Barat, Kelurahan kesawan,
Bangunan ini didirikan oleh bangsa Belanda tahun 1921. Setelah bangunan
diambil alaih oleh pemerintah RI. Pada masa transisi, gedung ini dijadikan Kantor
Percetakan Negara. Sejak tahun 1984 gedung ini dipakai oleh Dinas Pariwisata
Tingkat I sampai sekarang. Bangunan ini terletak di Jalan Ahmad Yani, Kesawan
(Jelajah Medan Heritage, 2013:15).
Bangunan ini bersebelahan dengan Rumah Tjong A fie di sebelah kiri, dan
gedung Bank Mandiri di sebelah kanan. Kantor Dinas Pariwisata Sumut TkI ini
dahulunya gedung ini bernama gedung Varekamp & Co, sebuah gedung
sebagai gedung yang fungsional, da terdapat kantor penerbit, toko buku dan
dan termasuk salah satu Benda Cagar Budaya yang dilindungi di Kota Medan.
Medan adalah pusat sajian makanan kuliner tertua di Medan yang tepatnya tidak
jauh dari kediaman Rumah Tjong A Fie di Jalan Jenderal Ahmad Yani. Bangunan
54
bersejarah ini dari dulu hingga sekarang masih tetap menggunakan nama asli
restoran tersebut dengan nama Restoran Tiptop. Restoran Tiptop merupakan salah
satu pusat jajanan makanan kuliner yang menawarkan ciri khasnya baik dari segi
historisnya maupun dari alat-alat yang digunakan dalam memasak. Restoran ini
merupakan warisan turun temurun yang diwariskan kepada anak cucu dari pemilik
restoran tersebut. Dilihat dari letaknya, maka restoran Tiptop ini berada di
sejarahnya,
Dibangun pada tahun 1939, merupakan salah satu restoran tertua di Kota Medan
dengan dekorasi dan suasana bersantap tahun 1940-an.Restoran ini masih
menggunakan tungku kayu bakar untuk memasak yang sama dengan cara
memasak dimasa lalu.Pilihan makanan Barat, Chinese, dan Lokal yang disajikan
dengan harga yang pantas, porsi yang sesuai dan rasa yang dapat diterima.Tempat
ini merupakan permata yang tersembunyi. Makanan yang lezat dan apabila anda
mendapat kesempatan makan malam anda di beranda restoran ini, anda akan
menikmati santapan malam dengan bernostalgia suasana zaman kolonial, restoran
ini terletak di di Jalan Ahmad Yani (Jelajah Medan Heritage, 2013:18).
Walaupun zaman telah berganti, restoran ini tetap saja setia pada dirinya
sendiri, masih sama seperti dulu, dimulai dari perabotannya seperti meja, kursi,
piano yang masih ada ditempat itu serta peralatan memasak yang sudah tua pun
yang sampai sekarang masih digunakan. Restroran Triptop ini sampai sekarang
sekaligus nuansa historis yang terkandung didalam ruang makan restoran yang
55
18. Masjid Raya
tepatnya di Jalan Masjid Raya, Masjid ini bersebelahan dengan Taman Sri Deli
Istana Maimun, Kerapatan Deli dan Taman Sri Deli dengan tujuan sebagai tempat
sejarahnya,
Masjid ini sebagai lambang Kota Medan. Masjid terindah yang memiliki nilai
budaya dan sejarah dan terbesar diSumatera Utara. Masjid ini dapat menampung
sekitar 1.500 jemaah untuk melaksanakan sholat setiap hari. Masjid ini dibangun
oleh Sultan Makmun Al Rasyid, yang didisain oleh Dengumans dari Belanda
dengan gaya arsitektur Moorish dan berdiri pada tahun 1906. Banyak turis dari
berbagai negara datang mengunjungi masjid ini (Jelajah Medan Heritage,
2013:19).
Masjid Raya ini adalah salah satu peninggalan Sultan Deli di Sumatera
Utara setelah Istana Maimoon.Dibangun tahun 1906 sampai tahun 1909. Dalam
berjalan dengan lancar dan selesai pada tahun 1906. Masjid ini merupakan masjid
56
Sebahagian bahan-bahannya yang dari Italia dipergunakan untuk
Masjid Raya pada saat ini menjadi ikon Kota Medan. Melihat fungsi serta
kira-kira 200 meter. Masjid ini dapat menampung sekitar 1500 jemaah untuk
Rasyid, yang didisain oleh Degumans dari Belanda dengan gaya arsitektur
satu abad. Bangunan Istana Maimun tersebut merupakan salah satu peninggalan
bersejarah di Kota Medan yang Masih dapat di lihat dan disaksikan secara
Belanda dan Melayu yang dipahat pada sekeping marmer pada kedua tiang di
ujung tangga naik dapat diketahui bahwa peletakan batu pertama pembangunan
Istana Maimun dilakukan pada tanggal 26 Agustus 1888 oleh Sultan Ma'mun Al
57
Rasyid Perkasa Alamsyah, dan mulai ditempati pada tanggal 18 Mei
Istana Maimon merupakan salah satu objek wisata utama di Medan yang terletak
di Jalan Brigjen Katamso, istana ini dibangun pada tahun 1888 oleh Sultan
Makmun Al Rasyid memerintah dari tahun 1873-1924. Arsiteknya adalah T.H
Van Erp yang bekerja sebagai tentara KNIL. Rancangannya melambangkan
bangunan tradisional Melayu dan India Muslim, sedangkan gaya arsitekturnya
antara Indonesia, Persia dan eropa. Di halaman stana terdapat meriam puntung
yang merupakan bagian dari legenda Istana Maimon (Jelajah Medan Heritage,
2013:20).
Kerajaan Deli.Istana Maimoon atau Istana Sultan Deli dibangun oleh Sultan
kelihatan sudah puntung (putus) dan bagi kalangan masyarakat melayu, meriam
ini dianggap suci dan sering dianalogikan dengan legenda Puteri Hijau.
Bangunan Istana ini berdiri menghadap timur, dan menjadi pusat Kerajaan
memanjang didepan dan didominasi dengan warna kuning adalah warna khas
58
Istana Maimoon berarti juga melihat awal berdirinya Kota Medan yang pada saat
Salah Satu peninggalan Kesultanan Deli Pada Masa Sultan Amaluddin Sani
Perkasa Alamsyah adalah pembangunan Taman Sri Deli. Taman Sri Deli adalah
bukti dari keberadaan Kerajaan Melayu di Deli, bahwa kerajaan Melayu pernah
berjaya di masa lampau. Pada bagian taman ini terdapat kolam di dalamnya.
Lokasi taman Sri Deli tidak jauh dari lokasi masjid raya dan Istana Maimun yang
Sumatera Utara. Taman ini dahulunya dibangun dengan tujuan yang Dalam
proses sejarahnya,
Kolam Sri Deli ini berada ± 100 m di depan Istana Maimon, tepatnya dibelakang
“Bangunan Kerapatan” yang kondisinya sekarang sudah hancur dan disamping
Masjid Raya Al Mashun (berseberangan dengan masjid) seperti lazimnya istana
kerajaan islam. Kolam Sri Deli ini berkaitan dengan Istana Maimon dan Masjid
Raya Al Mashun. Kolam Sri Deli ini dibangun oleh Sultan Makmun Al Rasyid
Perkasa Alamsyah (Jelajah medan Heritage, 2013:21).
Pertama kali taman ini ditandai dengan nama Tengku Chalidjah, merunjuk
pada nama istri Sultan Amaludin Sani Perkasa yang menjadi Sultan Deli pada
Dinasti Sultan setelah revolusi sosial tahun 1946. Fokus utama taman ini adalah
kolamnya, pergola sepanjang kolam dibuat sebagai tempat tetirah keluarga Sultan
pada sore hari sambil menunggu waktu shalat Magrib yang dilakukan di Masjid
59
Raya di depan taman.Di masa sekarang Taman Sri Deli/Kolam Sri Deli
merupakan areal yang menyajikan hiburan berupa wisata kuliner, rekreasi, serta
menjadi tempat wisata malam yang paling banyak di kunjungi. Taman sri Deli
juga menjadi tempat wisata malam ketika Bulan Ramadhan pun tiba, Tempat ini
pun menjadi tempat wisata di saat berbuka dan menyajikan segala macam
Medan. Bangunan bersejarah ini pada awalnya merupakan kolam pemandian bagi
orang-orang Belanda. Bangunan ini didirikan kira-kira sekitar tahun 1920-an yang
pada masa itu belum adanya pemandian yang nyaman seperti yang terdapat di
kolam-kolam pemandian lain di Kota Medan. Di lihat dari letak lokasinya, maka
Awalnya hanya berupa kolam renang yang dibuat pada tahun 1920-an, maka
dilakukan pengembangan dengan menggunakan jasa arsitek Han Groenewegen.
Kolam ini juga merupakan tempat Asosiasi Renang Medan (Medansche Zwem
Vereeniging) pada zaman kolonial. Menurut Groenewegen, olahraga renang
membawa kenyamanan tidak hanya dalam kolam, tetapi area sekitar yang
memancing ketertarikan. Dengan Langgam modernisme nieuwebouwen,
Groenewegen membuat sebuah dak teras. Kolam ini berlokasi di jalan
Sisingamangaraja (Jelajah Medan Heritage, 2013:22).
Kolam renang ini pada awalnya hanya berupa kolam renang yang dibuat pada
diseberangnya terdapat pos terdepan Laskar rakyat sehingga sering terjadi tembak
menembak diantara kedua pasukan. Kolam ini juga tempat Asosiasi Renang
bersejarah ini kondisinya masih terawat dan baik. Bangunan ini didominasi oleh
bersih di Kota Medan. Di tahun 1886 kebutuhan air bersih dikelola oleh sebuah
nasionalisasi dan di kelola oleh perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
Satu lagi ciri khas Kota Medan adalah bangunan Menara Air yang kini milik
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tritanadi. Ketika anda memasuki kota
ini dari arah selatan melewati Jalan Sisingamangaraja, anda akan disambut
pemandangan puncak Menara Tirtanadi sebagai tangki penyimpanan air bersih
kebutuhan warga kota sejak zaman kolonial Belanda sampai sekarang (Jelajah
Kota Medan, 2013:23).
61
Bangunan Menara PDAM Tirtanadi ini menjadi simbol/ikon bagi
sejarahnya, sehingga mudah dikenal dan diketahui bagi masyarakat Kota Medan
dalam menggunakan air bersih. Pada bagian Bangunan Menara Air Tirtanadi
terdapat sebuah bak besar penyimpanan air. Bak penyimpan Air bersih ini
dibangun pada tuhun 1908 oleh perusahaan swasta Belanda Ajer Bersih yang
sudah beroperasi mengalirkan air minum penduduk Medan dari tanah Karo sejak
tahun 1883.Sekarang diambil alih oleh PDAM Tirtanadi.Tinggi bak air ini sekitar
55,5 Meter terbuat dari besi dengan sistem intel dengan penutup kayu dan atap
adalah Bekas Gedung AVROS Proefstation. Gedung ini didirikan pada tahun
Belanda), dibangun pada tahun 1918 oleh bangsa belanda dengan arsitek G.H
62
Bangunan Kantor Pusat Penelitian Perkebunan Belanda di Jalan Brigjen
Timur dalam tahun 1904 untuk memberantas penyakit hama dan memusnahkan
serDibangun pada tahun 1918 oleh bangsa Belanda dengan arsitek G.H. Muller.
Dan sekarang Bangunan ini diambil alih oleh pemerintah menjadi kantor
di Sumatera. Pada saat itu, fokus utama penelitian APA adalah komoditi karet,
setelah semakin berkembang APA juga menangani penelitian teh dan kelapa
sawit. Latar belakang pendirian APA adalah krisis yang melanda industri
(RISPA) pada 1957. Status dan nama RISPA terus menerus berganti hingga pada
63
Marihat, Bandar Kuala, dan Medan pada 24 Desember 1992. Gabungan Puslitbun
Belanda di Sumatera Timur. Bangunan bersejarah ini didirikan pada tahun 1926.
Bangunan ini dahulunya difungsikan sebagai Kantor Pusat Deli Proef Stasion dari
tentang tanaman tembakau yang ada di Deli. Setelah bangsa ini merdeka, maka
lihat dari letaknya, maka bangunan bersejarah ini tepatnya berada di lingkungan
awalnya bangunan ini difungsikan sebagai kantor pusat “Deli Proef Station” dari
difungsikan sebagai Kantor Gubernur Sumatera timur dan pada tahun 1936
sampai saat ini difungsikan sebagai Kantor Gubernur Sumatera Utara dibangun
dari penggunaan balustrade pada puncak atap bangunan sebagai buffer dari panas
matahari dan masing-masing jendela dilengkapi folding awning yang terbuat dari
bahan textile yang didukung dari bahan konstruksi kayu.Gedung ini berada di
Jalan Diponegoro.
adalah Gereja tertua di Medan sebagai tempat peribadatan umat kristiani bagi
pada tanggal 21 Oktober 1921.Pada saat itu gereja tersebut peribadatan anggota
dengan gaya reneissance dilengkapi dengan menara.Sekitar tahun 1920-an dan 30-
an ditambahkan sebuah jam yang indah dan sebuah lonceng yang gemanya
masih digunakan oleh umat kristiani untuk kebaktian pada hari Minggu dan hari
Immanuel ini masih dalam kondisi baik dan terawat. Bangunan ini juga di
pemerintahan Belanda di Sumatera Timur adalah Gereja Tua yang berada di Jalan
Zainul Arifin. Bagunan Gereja Tua yang disebut Gereja Kristen Indonesia
didirikan pada tahun 1915. Bagunan Gereja ini berada di lingkungan Kecamatan
Bangunan yang berada di Jalan Zainul Arifin ini dulunya jalan ini bernama Jalan
Petisah Tengah, didirikan tahun 1915 oleh pemerintah Belanda, dulu bernama
Gereja Gereformeer, bentuk bangunan bergaya Eropa Tua. Luas bangunan ini
panjang 17 m x lebar 8 m, tinggi 8 m. Bahan bangunan laitai tegel, dinding batu
bata, atap genteng dan tiang beton bertulang ( Jelajah Medan Heritage, 2013:27).
No.124 – 126 awalnya tumbuh dari kelompok yang terdiri dari beberapa orang
Kondisinya masih baik dan terawat walaupun ada penambahan ruang serba
guna.Bangunan yang berlantai satu ini terletak dihalaman yang cukup luas dan
66
diberi perkerasan berupa paving.Dinding yang digunakan adalah pasangan satu
bata, sehingga membuat bangunan kelihatan lebih kokoh dan kuat serta memberi
Medan atau persimpangan antara Jalan Zainul Arifin ini merupakan Kuil bagi
masyarakat Hindu yang ada di Kota Medan. Bangunan bersejarah ini merupakan
kuil Hindu yang tertua di Medan. Menurut Keterangan dari penjaga di Kuil
sekitar tahun 1884, setelah itu baru dibangun Kuil Subramariamman Nagattar di
Jalan Kebun Bunga yang jarak lokasi diantara kedua bangunan Kuil Hindu
Kuil Sri Mariamman kuil Hindu tertua di Kota Medan, yang dibangun pada tahun
1884 oleh umat hindu. Kuil ini berada di Jalan Zainul Arifin, umumnya umat
hindu datang untuk sembahyang di kuil ini setiap pagi. Kuil ini juga digunakan
untuk ritual lainnya dalam agama Hindu seperti perayaan Deepvali, perayaan
Panen Padi dan lain sebagainya ( Jelajah Medan Heritage, 2013:28).
dibangun pada tahun 1884 oleh umat Hindu.Kuil ini berada di persimpangan
antara Jalan Zainul Arifin dan Jalan Tengku Umar. Umumnya umat Hindu datang
untuk sembahyang di kuil ini setiap pagi.Kuil ini digunakan untuk ritual lainnya
dalam agama Hindu seperti perayaan Deepvali, perayaan panen padi dan lain
sebagainya. Pada bagian gerbang kuil ini dipenuhi ukiran yang didominasi warna
67
hijau dan berbagai ornamen patung dewa dewi menyambut kehadiran saya.
Setelah memasuki bangunan, ada pula patung gajah dan wangi asap dupa yang
Lantainya dilapisi karpet hijau yang menjadi alas tempat para penganut
hindu yang ingin melakukan sembahyang. Ada tiga ruangan yang dijadikan
tempat sembahyang. Salah satunya di ruang utama. Sebuah ruangan yang terdapat
hujan yang utama bagi masyarakat Hindu India Selatan. Di kanan ruangan itu
terdapat altar Shri Murugar, Dewa Perang dan dewa pelindung bumi Tamil.
Sedangkan di sebelah kiri adalah altar Shri Vinayagar, yang lebih dikenal sebagai
asuransi jiwa. Bangunan ini tepat berada di Jalan Palang Merah Nomer 17 Medan
dan juga bersebelahan dengan Gedung BKS-PPS (Avros) di sebelah kiri bangunan
Jiwasraya. Di tinjau dari letak lokasinya, maka bangunan bersejarah ini berada di
proses sejarahnya,
Bangunan yang berada di persimpangan antara Jalan Palang Merah dan Jalan
Kolonel Sugiono ini didirikan tahun 1918 oleh N.V. Levensverzkering Mij
Nillmij Van. Pada tahun 1984 bangunan ini direhab tanpa mengubah bentuk dan
68
arsitekturnya, untuk memperluas ruang pegawai (Jelajah Medan Heritage,
2013:29).
Bangunan yang berada di persimpangan antara jalan palang merah dan jalan
Kolonel Sugiono. Perusahaan ini berdiri dengan satu tujuan mulia, yaitu mendidik
sebuah perusahaan Nasional, yang kini lebih dikenal sebagai Badan Usaha Milik
Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara yang dibangun pada tahun 1939 oleh
Carpentier. Letak bangunan ini tidak berjauhan dengan Rumah Dinas Walikota
Medan yang berada di Jalan Jenderal Sudirman. Pada bagian belakang bangunan
Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara ini terdapat sebuah kebun binatang yang
Indonesia. Bangunan ini memiliki halaman yang cukup luas serta memiliki taman
dan kolam ikan di dalamnya. Dilihat dari letak lokasinya, maka bangunan
69
bersejarah ini berada di lingkungan Kecamatan Medan Polonia, Kelurahan
Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara yang terletak di Jalan Sudirman ini,
dibangun pada tahun 1939, oleh G.M.A. Spits dengan arsitek Geb. Carpentier.
Angka tahun pendirian dan nama pendiri serta arsitektur bangunan ini tertulis
diatas prasasti yang tertempel pada tembok bangunan (Jelajah Medan heritage,
2013:30).
yang besar ini dibangun untuk rumah tinggal Gubernur Sumatera Timur selama
masa kolonial.Dibangun pada tahun 1939 oleh G.M.A.Spits dengan arsitek Geb
Carpentier.Angka tahun pendirian dan nama pendiri serta arsitektur bangunan ini
tertulis diatas prasasti yang tertempel pada tembok bangunan. Setelah Indonesia
Utara.Bangunan ini memiliki halaman yang luas seperti taman yang berhektar-
dekorasi yang bergaya bangunan Eropa. Di bagian depan bangunan, terdapat dua
pilar yang bulat dimana menjadi elemen struktur bangunan yang utama. Sampai
ini merupakan salah satu bangunan tua di Kota Medan. Bangunan bersejarah ini
70
Cuypers. Setelah memasuki masa kemerdekaan, bangunan bersejarah ini pernah
tersebut. Di tinjau dari letak lokasinya, maka bangunan bersejarah ini berada di
sejarahnya,
Bangunan yang terletak di Jalan Suprapto didirikan pada tahun 1919 oleh
Perusahaan Perkebunan milik Belanda, Hendels Vereeniging Amsterdam (HVA).
Arsitek bangunan ini adalah Boreau Hulswit Fermont ED. Cuypers. Nama arsitek
ini tertulis didalam prasasti yang menempel pada dinding bangunan. Pada
Mulanya bangunan ini dipergunakan untuk kantor PT. Perkebunan Sumatera
Timur, Kemudian pada masa transisi Pemerintah republik Indonesia digunakan
untuk kantor Konwilhan Sumbagut (Komando Wilayah Daerah Pertahanan
Sumatera Bagian Utara). Selanjutnya menjadi Kantot Polisi Daerah Sumatera
Utara dan Sekarang Menjadi Kantor PTPN IV (PT.Perkebunan Nusantara IV)
(Jelajah Medan Heritage, 2013:31).
Bangunan yang terletak di jalan Letjen Suprapto didirikan pada tahun 1919
dalam kondisi baik dan terawat. Bangunan bersejarah ini juga termasuk bangunan
71
warisan peninggalan bersejarah di Kota Medan yang sudah teregister sebagai
bangun pada tahun 1930-an. Bangunan ini merupakan ciri dari rumah-rumah yang
Rumah Dinas Walikota Medan yang terletak di jalan Sudirman ini menurut
informasi dibangun pada sekitar tahun 1930-an. Pada mulanya dibagun untuk
Bangunan ini dibangun pada tahun 1930, dan dulunya merupakan villa milik
bangunan ini yaitu pada halaman belakang bangunan tanpa mengganggu keaslian
curam dengan sudut yang lebih landai pada bagian yang lebih rendah. Kondisi
bangunan Rumah Dinas Walikota Medan ini kondisinya sangat baik dan terawat.
72
Pada bagian pagar bangunan dihiasi oleh lampu-lampu yang memanjang seperti
Medan adalah bangunan Rumah Sakit Tembakau Deli. Rumah Sakit ini ditinjau
Medan Barat, Kelurahan Kesawan, Lingkungan IX. Ini adalah Rumah Sakit tertua
di Medan yang didirikan pada bulan Juli 1899 oleh Perkasa Mr. Inggerman, yang
pada waktu itu menjabat Genderal Manager Deli Mij, dan Dominee M.J. Brodners
(Sinar,2001:59). Pada awalnya, Rumah Sakit Tembakau Deli ini merupakan ide
dari orang Belanda yang pernah tinggal di Medan yaitu Inggerman sehingga
Medan.
Pada masa pembukaannya pihak Rumah Sakit ini melayani seluruh elemen
masyarakat yang tinggal dan berdomisili di Kota Medan dan sekitarnya dengan
kata lain Rumah Sakit ini memberikan pelayanan kesehatan baik kepada orang-
orang Belanda maupun juga kepada orang-orang pribumi yang ada di kawasan
Sumatera Timur tepatnya Kota Medan dan kawasan sekitarnya. Dari segi
73
maupun klub-klub di Medan dengan tujuan memperingan pasien yang sedang
Rumah Sakit yang pertama kepunyaan Deli Mij. Dengan Dokternya yang
pertama ( Dr.H. Anders Eza ) dibuka dalam tahun 1871 Cuma kalau ada yang
sakit berat diangkut naik tongkang ke Penang (Sinar,2001:55). Pada masa itu,
penyakit malaria sedang mewabah dan sulit untuk dikendalikan sehingga banyak
Rumah Sakit Tembakau Deli adalah satu diantara gedung yang harus
dilindungi sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 2 Tahun 2012
menyimpan nilai-nilai sejarah yang sengaja tidak dilestarikan. Padahal bila orang
membacanya, tak hanya nilai sejarah yang ia peroleh, tetapi nilai kemanusiaan di
untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada para kuli kebun yang datang dari
Sumatera timur. Pada masa kolonial Belanda banyak kuli-kuli yang meninggal.
Bahkan pada masa itu Rumah Sakit Tembakau Deli ditetapkan sebagai rumah
sakit laboratorium penyakit tropis. Hanya ada satu Rumah Sakit Tembakau Deli..
Rumah sakit Tembakau Deli milik PTPN II ini telah dijual kepada pihak swasta
74
“Sejarawan Sumut Ichwan Azhari menilai, penghancuran RS Tembakau Deli
sama artinya menghancurkan jejak peradaban di Medan. Karena bangunan RS
Tembakau Deli memiliki arti penting bagi sejarah kesultanan Deli dan penjajahan
Belanda. Lahan RS Tembakau Deli seluas 3,8 hektare (ha) itu adalah milik
Kesultanan Deli yang dikontrakkan kepada Belanda, sehingga lahan itu adalah
hak masyarakat adat Kesultanan Deli di Medan. Penghancuran RS Tembakau Deli
ini bukan hanya penghancuran fisik bangunan, tetapi penghancuran memori
kota.Kita tidak akan lagi memiliki memori kota tentang rumah sakit pertama di
Sumatera Timur ini. Kita akan kehilangan jejak peradaban dan juga identitas kota,
kata Ikhwan. Seharusnya, kata dia,Kota Medan bisa bercermin kepada Singapura,
dimana generasi muda di sana menangisi hancurnya 30% warisan sejarah
(www.pemkomedan.go.id/news_detail.php?id=12570).
Padahal keberadaan Rumah Sakit Tembakau Deli tidak bisa dipisahkan dari
sejarah kota Medan. Dan perlahan kita akan kehilangan banyak bangunan-
Salah satu peninggalan bangunan bersejarah yang masih berdiri kokoh dan
sekolah peninggalan Belanda ini didirikan pada tahun 1938 yang dirancang oleh
Groenewegen. Di tinjau dari letak lokasinya, maka bangunan bersejarah ini berada
sejarahnya,
75
Bangunan Immanuel yang berada di Jalan Slamet Riyadi Kawasan Madras Hulu
ini dibangun pada tahun 1938, oleh Princess Beatrix Shool. Sekarang Bangunan
ini dipakai sebagai Gedung SMU Immanuel. Bentuk bangunan gaya Eropa Tua.
Bahan bangunan lantai semen, dinding dari batu bata, atap seng, tiang beton
bertulang (Jelajah Medan Heritage, 2013:34).
Madras Hulu ini dibangun pada tahun 1938, dan dikenal sebagai sekolah Pangeran
Beatriz (Princess Beatrix School), bangunan ini dirancang oleh seorang arsitek
Sekarang sekolah ini menjadi sekolah Kristen dan menjadi milik organisasi
PMSR. Dibagian utama telah didirikan bangunan baru untuk menambah fasilitas
kelas. Bangunan ini terletak dibagian halaman belakang yang merupakan tempat
bersejarah yang ada di Kota Medan. Bangunan bersejarah yang terletak di Jalan
Lanraad dan Raad Van Justitie pada tahun 1914. Pada masa pemerintahan
76
“Peradilan dan hakim-hakim Gubernemen berhak mengetahui :
a. Semua tuntutan terhadap Kaula Sultan :
1. Karena kejahatan dan pelanggaran bersama-sama dengan warga Gubernemen
dilakukan.
2. Karena Kejahatan terhadap Gubernemen atau rakyatnya ataupun juga terhadap
milik mereka.
3. Melanggar peraturan-peraturan tentang alat-alat senjata, mesiu dan peluru.
4. Karena kejahatan terhadap lin telegrap dan kabel, baik yang terletak di dalam
maupun di luar wilayah kerajaan.
5. Karena pelanggaran terhadap peraturan Hindia Belanda yang sudah ditetapkan
atau yang akan ditetapkan yang juga mengikat kerajaan dan kaulanya.
b.Semua tuntutan sipil terhadap rakyat Sultan :
1. Di mana satu orang atau lebih warga Gubernemen turut terlibat selaku
tertuduh.
2. Yang berdasarkan kejahatan dan pelanggaran seperti dalam pasal a diatas”.
Deli maupun rakyat diharuskan mentaati serta tunduk terhadap peraturan yang
bagi siapa yang bersalah ataupun melakukan pelanggaran baik dari pihak Sultan
sendiri., maka Sultan Deli harus membantu serta melaksanakan vonnis yang
lapangan Benteng. Bangunan ini didirikan pada tahun 1913 oleh bangsa Belanda.
77
Bangunan ini dibangun pada tahun 1914. Sejak pertama kali dibangun pada
masa kolonial.Bangunan ini dibangun sebagai Gedung Pengadilan dan begitu pula
atap, menara kecil dengan dinding kaca dan atap kubah yang disusun dengan
indah pada bagian depan atap.Tiga atap jendela ditempatkan berderet, meskipun
bangunan ini memiliki satu fungsi, besar bangunan dibuat tinggi untuk
bangunan Pengadilan Tinggi Sumatera Utara ini masih terawat dan diperhatikan
dengan baik, walaupun sudah ada dilakukan renovasi dibagian atap bangunan.
Kota Medan adalah bangunan Museum Perjuanagan. Museum ini jika ditinjau
Museum perjuangan ini di buka pada tahun 1971, yang terletak di jalan Zainul
Arifin. Museum ini merupakan salah satu tempat menarik untuk dikunjungi yang
menyimpan benda-benda bersejarah ABRI dan rakyat di Sumatera Utara, seperti
senjata, obat-obatan dan pakaiaan seragam yang digunakan pada perang
kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958. Mengunjungi
museum ini dapat membayangkan kehebatan perjuangan pahlawan di masa lalu.
Museum ini terletak di Jalan Zainul Arifin (Jelajah Medan Heritage, 2013:36).
militer milik Belanda sebagai tempat menyimpan pasukan dan amunisi berupa
senjata. Kemudian di tahun 1942, kedatangan bangsa kulit putih lansat dari negeri
Sakura tidak bisa dibendung. Hal ini ditandai dengan Jatuhnya seluruh kekuasaan
kepemimpinan pemerintah Jepang di Sumatera Timur ditak lah lama. Hal ini
kulit kuning hanya lah seumur Jagung. Di tahun 1945 keadaan pemerintah Jepang
mulai goyang dan tandas. Pasalnya, keadaan Jepang pada perang melawan tentara
memberikan pidatonya dengan pesan singkat agar seluruh pasukan Dai Nippon
tentara Dai Nippon (Jepang) kepada sekutu membuat bangsa Indonesia harus
kembali pada cengkraman kolonialisme bangsa kulit putih Belanda. Akan tetapi
Hal ini di buktikan dengan perlawanan yang sengit yang dilakukan oleh TNI
sungbangsih dan jasa yang sudah dilakukan oleh para pejuang kita di Sumatera
79
Timur. Maka, Museum Perjuangan yang ada di Jalan Zainul Arifin/Jalan Slamet
Riyadi Nomor 1 Medan. Museum ini adalah milik pemerintah Republik Indonesia
di bawah Bintal Kodam I/BB pada 5 Oktober 1996, bangunan diresmikan menjadi
Museum Perjuangan ini selalu dibuka setiap hari senin sampai jumat dan
digunakan sebagai museum milik umum. Bagi siapa saja yang ingin berkunjung
tempat ini adalah pilihan yang tepat dan akses masuk ke dalam Museum
Kota Medan adalah Gedung Restoran Ria yang tepatnya berada di Jalan
modernisasi, maka bioskop-bioskop ini pun mulai ditinggalkan dan wujud fisik
bangunannya tersebut sudah banyak dirubuhkan dan di jual. Adapun yang masih
80
tersisa adalah bioskop yang sekarang direnovasi menjadi Restorant Ria. Di tinjau
dari letaknya, maka Gedung Restourant Ria ini berada di lingkungan Kecamatan
Dahulu merupakan salah satu bioskop terkenal dan ternama di Medan, yaitu rex
Bioscoop, awalnya bernama “Scala”, dirancang oleh G.Van Wezel, dengan
adanya pengaruh modernisme berupa menara yang juga untuk menyeimbangi
elemen horizontal gedung yang dominan. Meski sekarang telah mengalami
beberapa perubahan bentuk, namun bentukan yang ada tetap tampak (Jelajah
Medan heritage, 2013:37).
halnya Imperial Theater, Capitol, Cong Kun Tat, Rex, Deli, Cathay, Astoria Royal
misalnya Rex berubah menjadi Ria dan Astoria berganti nama menjadi Astana
ruko atau pusat perbelanjaan, kecuali Rex Bioscoop yang kini menjadi Restoran
Medan adalah gedung bekas Kantor Besar DSM (Deli Spoorweg Maatschappijj)
yang didirikan pada tahun 1918 oleh Thomas Karsten. Bangunan bersejarah ini
81
tepatnya berada di depan Kantor Telkom dan di bagian sebelah kiri terdapan
Pariwisata Kota Medan. Bangunan bersejarah bekas Kantor Besar DSM ini
bergerak di bidang transportasi dan perniagaan. Hal ini didasarkan atas inisiatif
dari jarak yang dekat maupun jarak yang jauh sekalipun. Pada bulan Juni 1883
konsesi ini dialihkan kepada perusahaan Deli Spoorweg Mij yang baru didirikan
82
tahun 1900 jaringan izin baru dibuka kesana.Kesemuanya telah dibuka 162 mil
dengan pembangunan perkereta apian di Pulau Jawa. Hal ini dibuktikan dengan
masih banyaknya terdapat lokomotif-lokomotif tua yang masih tersisa dan salah
ditemukan di Kota Medan adalah bekas gedung pusat DSM (Deli Spoorweg
Maatshappij) yang di bangun dan dirancang oleh Karsten. Bangunan ini didirikan
pada tahun 1908 oleh pemerintah Belanda. Sekarang bangunan bersejarah ini
seluruh masyarakat Kota Medan sebagai akses media komunikasi massal. Adapun
Heritage,2013:40).
83
ini didirikan oleh pemerintah Belanda sebagai kantor DSM (Deli Spoorweg
dirancang oleh arsitek yang sama, Thomas Karsten pada tahun 1908.Selama masa
secara simetris dengan konstrukswi atap piramid dan jalan masuk dari bangunan
untuk menangkap iluminasi alami dan ventilasi.Saat ini sejumlah kecil perubahan
telah terjadi dan ventilasi alami telah diganti menjadi AC. Bangunan bersejarah
ini juga termasuk bangunan warisan peninggalan bersejarah di Kota Medan yang
sudah teregister sebagai Benda Cagar Budaya yang di lindungi di Kota Medan.
yang bergaya Eropa, bangunan ini pada masa pemerintah Belanda digunakan
sebagai Istana Resident Van Sumatera's Oostkust dan dibangun pada tahun 1888.
84
Bangunan Standart Chartered Bank ini terletak di Jalan Imam Bonjol, satu
kompleks dengan Hotel Danau Toba. Dulunya bangunan ini dipergunakan untuk
disekitarnya.Bangunan ini termasuk bangunan Bank yang besar dan megah pada
Palang Merah dan Jalan Iman Bonjol. Bangunan ini termasuk bangunan
monumental dengan skala yang cukup besar serta bentuk atap yang mirip dengan
bentuk atap gedung di Eropa, yang cenderung simetris dan berlanggam romantis
klasik. Sampai sekarang bangunan Standart Chartered Bank masih berdiri tegak
bangunannya. Bangunan ini berada dalam satu kompleks dengan Hotel Danau
Eropa, bangunan Rumah sakit ini pada awalnya merupakan kepunyaan seorang
85
digunakan sebagai Rumah Sakit Elisabeth dengan status kepemilikan Rumah
Sakit Elisabeth Medan, bangunan ini didirikan pada tanggal 11 Februari 1929.
Terletak di Jalan Haji Misbah, bangunan Rumah Sakit Umum Elisabeth ini
diresmikan pembangunannya pada tanggal 11 februari 1929 (MXMXXIX) oleh
De Mensin Parochus. Tanggal dan angka tahun serta nama pendiri ini tertulis di
dalam prasati yang menempel pada dinding bangunan. Bangunan ini terletak di
simpang Jalan Haji Misbah dan Jalan Imam Bonjol (Jelajah Medan Heritage,
2013:42).
saksi hidup perkembangan rumah sakit yang berawal dari satu batu bata, hingga
menjadi seperti keadaannya yang sekarang. Patah tumbuh hilang berganti, para
pendiri sudah tiada, para pengelola silih berganti.Dalam sejarahnya Rumah Sakit
Elisabeth (FSE), sebab Rumah Sakit Santa Elisabeth menemukan cikal bakalnya
dalam Kongregasi FSE. Keduanya bagaikan dua sisi mata uang yang tidak
terpisahkan satu sama lain. Oleh karena itu selain menggambarkan perjalanan
Rumah Sakit Santa Elisabeth selama 77 tahun berkarya di Medan, dan karya-
karya kemanusiaannya sejak 82 tahun yang lalu hingga sekarang telah tersebar di
berbagai Nusantara.
86
E. Kebijakan Pemerintah Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan
sangat banyak untuk ditemukan. Namun kondisi ini tidak menutup kemungkinan
Nomor 11 Tahun 2010 pada poin C yang menyebutkan “Bahwa Cagar Budaya
berupa benda, bangunan,, struktur, situs, dan kawasan perlu dikelola oleh
tetapi kondisi riil saat ini menunjukkan wajah kota yang tidak bersahabat dengan
lainnya.
pelestarian bangunan dan lingkungan yang bernilai sejarah di Kota Medan yang
bersejarah ini tetap saja menjadi makanan empuk bagi pengembang yang tidak
paham sama sekali tentang Benda Cagar Budaya yang memiliki nilai sejarah,
87
Padahal sudah memiliki dasar hukum yang kuat dan sudah didaftarkan
sebagai bangunan dan kawasan yang bernilai sejarah di Kota Medan. Yang lebih
bangunan yang sudah terdaftar dalam Perda Kota Medan seperti yang ditulis
melalui Pussisunimed Blog antara lain yaitu “Gedung Mega Eltra di Jalan
Katamso, Kompleks Perkantoran Sipef atau PT. Tolan Tiga di sudut Jalan Zainul
Arifin, Gedung South East Bank di Jalan Pemuda, Kantor Bupati Deli Serdang di
Jalan Katamso, Kantor PU Medan di Jalan Listrik, Exs Gedung Kerapatan Adat
Jalan Timur, Puluhan Bangunan Bersejarah di Jalan Kusuma, Exs Kantor Badan
Yani”.
hanya terekam dalam bingkai foto bisu. Menyisakan nama dan cerita kejayaan
masa lalu. Saksi hidup dari lembaran sejarah yang punah itu diantaranya eks
Kantor Bupati Deli Serdang di Jalan Brigjen Katamso, Gedung South East Asia
Bank di Jalan Ahmad Yani, eks Kantor Dinas Pekerjaan Umum Medan di Jalan
serta sembilan pemusnahan rumah panggung di Jalan Timur. Di Jalan Suka Mulia,
eks Kantor Badan Kepegawaian Daerah Sumatera Utara juga sudah rata dengan
88
tanah. Rencananya, di bekas lokasi gedung tua ini akan dibangun apartemen
arsitektur Eropa dan tropis, yaitu eks Gedung PT Mega Eltra, juga rata dengan
bercorak art deco itu pernah menjadi Kantor Perwakilan Stork, perusahaan
perkebunan (ipie3.wordpress.com/category/heritage/).
bangunan-bangunan baru dan lebih anehnya lagi memiliki izin langsung dari
Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan yang menyertakan izin yang sah seperti
(Pemko) adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas hilangnya beberapa
benda cagar budaya tersebut, yang memungkinkan secara holistik Kota Medan
sosialisasi langsung kepada masyarakat dan peserta didik terkait langsung dengan
pengenalan Benda Cagar Budaya yang secara historis memiliki penguatan nilai
peserta didik akan pentingnya nilai Benda Cagar Budaya tersebut. Dibawah ini
89
adalah gambaran beberapa bangunan-bangunan bersejarah di Kota Medan yang
91
Indonesia) Tengah Nomor 126 Medan
27 Kuil Sri Mariamman Medan Petisah Kelurahan Petisah Jalan Tengku Umar
Tengah Nomor 18 Medan
28 Asuransi Jiwasraya Medan Maimun Kelurahan Aur Jalan Palang Merah
Lingkungan V Nomor 17 Medan
29 Rumah Dinas Gubernur
Sumatera Utara Medan Polonia Kelurahan Anggrung Jalan Jendral Sudirman
30 Kantor PTPN IV Medan Maimun Kelurahan Hamdan Jalan Jendral Suprapto
Nomor 2 Medan
31 Rumah Dinas Walikota Medan Polonia Kelurahan Anggrung Jalan Jend. Sudirman
Medan Nomor 35 Medan
32 Rumah Sakit Tembakau Medan Barat Kelurahan Kesawan Jl.Putri Hijau Nomor 17
Deli Lingkungan XI Medan
33 Sekolah Immanuel Medan Polonia Kelurahan Madras Jalan Selamet Riyadi
Hulu Nomor 1 Medan
34 Gedung Pengadilan Medan Petisah Kelurahan Petisah Jalan Pengadilan Nomor
Sumatera Utara Tengah 10 Medan
35 Museum Perjuangan Medan Polonia Kelurahan Madras Jalan Selamet Riyadi
Hulu Nomor 1 Medan
36 Restauran Ria Medan Kota Kelurahan Pasar Jalan Palangkaraya
Baru Lingkungan V Nomor 145 Medan
37 Kantor PT. Kereta Api Medan Timur Kelurahan Gang Jl.Prof.H.M.Yamin
Buntu Nomor 14 Medan
38 Kantor Telkom Medan Timur Kelurahan Sidodadi Jl.Prof.H.M.Yamin
Nomor 13 Medan
39 Standart Chartered Bank Medan Maimun Kelurahan Hamdan Jalan Imam Bonjol
40 Rumah Sakit Elisabeth Medan Maimun Kelurahan Jati Jalan Haji Misbah
Nomor 7 Medan
Tabel.3. Sumber : Data Diolah Berdasarkan Pengamatan Peneliti di Lapangan
Tahun 2013
92
Dapat diklasifikasikan bangunan bersejarah di Kota Medan menjadi 4
(History Learning Tour) berupa kunjungan di setiap gedung kuno yang masih
bangunan Cagar Budaya yang mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu
dilakukan oleh Pemerintah Kota Medan sesuai instruksi Bapak Walikota Medan
93
c. Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan.
Adapun isi dari instruksi tersebut sesuai pasal 1 agar dapat dilaksanakan sesuai
SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Kota Medan melalui Instansi Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan, Dinas Pendidikan Kota Medan dan
Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan tentang Pelaksanaan Peraturan
Daerah Kota Medan Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pelestarian Bangunan dan/atau
tersebut harus Melibatkan pihak Kecamatan yang lebih paham tentang ruang
laporan kondisi fisik maupun non fisik di lingkungannya yang dalam hal ini
kerjanya, serta pihak Kelurahan harus aktif dalam kegiatan pelatihan dan
pembinaan yang dilakukan oleh Lurah dan PKK Kelurahan kepada warganya
94
penggerak penyampaian sosialisasi dengan warga sebagai kegiatan rutin yang
PUSSIS (Pusat Studi Sejarah dan Ilmu Sosial) serta turut mengajak pemilik
bangunan bersejarah untuk ikut menjaga dan melestarikan Benda Cagar Budaya
tersebut.
bangunan-bagunan lama yang ada di Kota Medan serta kawasan yang wajib
bersejarah yang saat ini dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
kurangnya rasa aman (keamanan) untuk berwisata di Kota Medan. Padahal secara
96
3. Bentuk Penyuluhan Bangunan Bersejarah
Benda Cagar Budaya (BCG) memiliki sifat unik, langka, tidak dapat
diperbaharui. kondisi ini sebenarnya sudah menjadi hal yang umum untuk kita
yang menarik serta dapat diketahui oleh publik dengan adanya benda cagar
budaya tersebut. Pada masa otonomi daerah saat ini, dimana pemerintah daerah
(Pemda) mempunyai kewenagan yang besar untuk mengatur daerahnya, telah juga
ikut serta dalam hal pelestarian serta pengenalan benda cagar budaya yang
pelestarian serta pengenalan benda cagar budaya oleh Pemda tidak sesuai dengan
Padahal saat ini Kota Medan memiliki begitu banyak aset Benda Cagar
Budaya yang masih bayak tersisa, namun publik masih banyak yang belum
mengetahui apa itu benda cagar budaya khususnya kalangan masyarakat maupun
siswa/siswi yang pada kenyataannya ketika ditanya hal yang berkaitan dengan
Benda Cagar Budaya yang ada di Kota Medan masih diam dan belum menyadari
97
1. Billboard
2. Baliho
3. Mobil Sosialisasi
Akademis (Sekolah).
kebudayaan didalamnya.
dan masa yang akan datang serta dapat berguna bagi penerus dimasa mendatang.
98
bangunan-bangunan bersejarah, PLT Walikota Medan Drs H.T. Dzulmi Eldin S,
M.Si mengungkapkan :
“Dikatakan Eldin kedudukan dan peran semua pihak sangat strategis dan penting
guna melahirkan formulasi kebijakan dan penelitian lebih lanjut terhadap situs
kota china serta kawasan bersejarah lainnya di Kota Medan untuk disumbangkan
kepada Pemerintah Kota dan Stakholder, karena sesuai dengan Undang-Undang
nomor 11 tahun 2010 tentang cagar budaya dimana cagar budaya merupakan
kekayaan budaya bangsa. Untuk itu, lanjut Eldin cagar budaya perlu dilestarikan
dan dikelola secara tepat melalui upaya perlindungan, pengembangan dan
pemanfaatan dalam rangka memajukan kebudayaan nasional untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat khususnya untuk masyarakat Kota Medan, ungkap
Plt Walikota. Sebagaimana diketahui pelestarian dan pengeloalaan cagar budaya
sangat penting dalam perencanaan pembangunan kota, dalam proses perencanaan
kota yang efektif tentunya harus didukung oleh berbagai pihak yakni SKPD
terkait para ilmuan, dan mahasiswa guna pembangunan yang lebih tepat dan
terencana baik di masa yang akan datang, ujar Dzulmi Eldin”(
http://www.pemkomedan.go.id/new/berita-plt-walikota-medan-membuka-secara-
resmi-diskusi-pe.html#ixzz2wx6D5hxJ).
banyak perubahan fisik bangunan, baik (tata guna hak kepemilikan yang diatur
dalam Undang-Undang Cagar Budaya pasal 6 ayat 1 dan tata cara pengelolaan
pengetahuan dan kebudayaan yang tertuang dalam peraturan Benda Cagar Budaya
pasal 19 ayat 1.
99
Dalam pemanfaatannya sebagai sumber pembelajaran sejarah di Kota
Medan, secara langsung masyarakat dan peserta didik memilih sepakat untuk
pembelajaran sejarah, karena hal ini sangat jarang mereka dapatkan saat mereka
No Nama Keterangan
1 Bapak Daswaruddin Siregar Ya, itu sangat perlu sekali. Pemerintah
sebenarnya sudah bayak melakukan program,
terkhusus kepada pengenalan identitas
budaya lokal, kami sering melakukan
kegiatan pawai budaya tahunan setiap HUT
Kota Medan, acara pergelaran seni budaya
dll. Kaitannya kepada sumber pembelajaran
sejarah, sangat memungkinkan memang bagi
generasi kita untuk mengetahui ataupun tidak
melupakan peninggalan sejarahnya.
2 Bapak Hendrik Ya itu sangat perlu, Upaya Pemerintah untuk
menjaga serta melestarikan situs/bangunan
bersejarah ini sudah ada berdasarkan Perda
Nomor 2 Tahun 2012. Ketika di kaitkan
sebagai sumber Pembelajaran Sejarah, maka
hal ini dapat menarik minat bagi bayak
kalangan, bukan saja pada kaum pelajar akan
100
tetapi seluruh elemen masyarakat juga.
3 Bapak Ramos Samual Sangat Bagus, Berarti dengan adanya
Samosir kegiatan ini masyarakat bisa mempelajari dan
meningkatkan pengetahuan sejarah
khususnya yang ada di Kota Medan, dengan
harapan kita bisa memberi tahu kepada yang
lain tentang bangunan-bagunan bersejarah
yang ada di Kota Medan.
4 Bapak Erianto Pasaribu Perlu, Karena ini adalah peninggalan-
peninggalan benda bersejarah yang ada di
Kota Medan yang seharusnya diajarkan dan
dipublikasikan sehingga menarik untuk di
pelajari serta di kunjungi.
5 Bapak Luhut Pardamean Setuju, Karena sangat jarang ada
Purba pembelajaran wisata bersejarah yang
dilakukan pihak sekolah, kalaupun ada, itu
hanya sebatas ke museum saja.
6 Bapak Irmansyah Iya sangat bagus, ya kan kalo di pelajari di
sekolah agar tahu sejarahnya, otomatis
sumber sejarahnya lebih akurat pastinya.
7 Ibu Minarni Bagus, Biar supaya anak cucu di generasi
kedepannya bisa mengetahui tentang sejarah
bangunan itu, dan untuk menambah wawasan
serta tidak melupakan sejarah hasil karya
nenek moyangnya.
8 Bapak M. Zein Tanjung Bagus, Karena masih jarang sekali buat kami
mengetahui situs peninggalan sejarah di
Medan, paling saya pribadi cuma tau
peninggalan di Kota Medan ini seperti Masjid
Raya, Istana Maimun, Kantor Pos.
101
9 Bapak Surahman Bagus, supaya anak cucu kita mengenal
bagaimana hasil peradaban bangsa kita
dimasa lalu lewat peninggalannya, contohnya
saja gajah, bagaimana kita mengetahui itu
gajah kalau kita tidak tahu bentuknya gajah
seperti apa.
10 Ibu Kristina Sianipar Sangat Bagus, agar nantinya kita tidak akan
melupakan peninggalan-peninggalan yang
sudah ada, dan nntinya penerus kita
selanjutnya masih bisa melihat peniggalan
peradaban masyarakat di masa lalu.
Medan adalah hal yang perlu dilakukan, karena merupakan warisan kebudayaan
No Nama Keterangan
1 Luis Irsandi Sangat Bagus, Supaya siswa/siswi lebih
mengetahui dengan jelas tentang pengetahuan
sejarah yang ada di Kota Medan.
2 Imam Wahyudi Sangat penting, agar murid-murid
mengetahui tentang sejarah bangunan-
bangunan bersejarah tersebut.
3 Ashkar Risky Bagus, Dengan dipelajarinya bangunan
bersejarah tersebut, kita tidak melupakan asal
102
muasal kebudayaan kita di masa lalu.
4 Rahmad Setuju, maka dapat membangun karakter
pelajar Kota Medan dengan mengetahui
sejarah dan keberadaan bangunan bersejarah
di Kota Medan.
5 Adi Syahputra Siahaan Baik, karena kita dapat mengetahui peristiwa
dimasa lalu, sehingga dengan dipelajarinya
bangunan bersejarah, maka akan dapat
mengingatkan kita kembali tentang peristiwa
sejarah di Kota Medan.
6 Muhammad Yusuf Saya sangat mendukung, dan seharusnya
dinas terkait seperti dinas Pendidikan Kota
Medan memberikan tambahan kurikulum
baru, minimal dengan mengunjungi bangunan
bersejarah di Kota Medan. Dan sekolah harus
melibatkan para siswanya untuk peduli
dengan lingkungan bersejarah diwilayahnya.
7 Dewi Safitri Sangat Bagus, Soalnya kami di sekolah cuma
diajarkan sebatas pelajaran sejarah yang
sesuai di buku pelajaran, kalau dikenalkan
tentang pemahaman sejarah lokal, maka kami
sangat tertarik dan mampu mengenal
peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di
Medan.
8 Muhammad Irfan Ya Setuju, kalau kami pengen sekali di
ajarkan tentang pengetahuan sejarah lokal,
apalagi bisa mengenal peninggalan bersejarah
yang masih jarang kami dengar, seperti
bangunan-bangunan peninggalan Belanda.
9 Randa Pratama Ya Baik, Ya kan enak juga sih, kalau
103
memang di ajarkan ke lapangan, melihat
bangunan- bersejarah itu, sehingga kami tau
kayak mana bentuknya.
10 Diki Darmawan bagus sekali ya, sehingga kami ini
siswa/siswi bisa mengetahui apa aja
bangunan bersejarah yang masih dapat di
temukan, dan kami sama kawan-kawan dapat
berkunjung kesana.
merupakan bahan mentah (raw materials) sejarah yang mencakup segala macam
evidensi (bukti) yang telah ditinggalkan oleh manusia yang menunjukkan segala
aktivitas mereka dimasa lalu yang berupa kata-kata yang tertulis atau kata-kata
yang diucapkan”.
lalu pernah ada aktivitas yang ditinggalkan manusia berupa bukti sejarah berupa
terdahulu lewat rekam jejak historisnya, sehingga sangat menarik untuk dipelajari
dan diketahui bagi masyarakat dan peserta didik dimasa sekarang. Dalam
104
agar tidak hilang ditelan zaman serta dapat diwariskan bagi generasi mendatang
tersebut.
bahwasannya di masa lalu wilayah Kota Medan merupakan bagian dari Kerajaan
Deli di bawah Sultan Makmun Alrasyid Perkasa Alamsyah, dimana Sultan Deli
pemerintah Belanda, yang dimasa sekarang keberadaan wujud fisik dari bangunan
105
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
peristiwa manusia dimasa lalu yang mengandung nilai historis, yang terkait
saat ini kondisi dari keberadaan bangunan bersejarah tersebut sudah mewakili
masa 50 tahun serta memiliki identitas penting sebagai benda Cagar budaya
peninggalan kolonial Belanda yang merupakan suatu bukti sejarah dari sekian
dapat kita lihat keberadaannya dan dapat kita wariskan kepada generasi
3. Sampai saat ini bangunan-bangunan bersejarah itu masih dapat kita lihat dan
kunjungi di kawasan Kota Medan antara lain: (1). Gedung Balai Kota Lamadi
Jl balaikota (4). Kantor Pos dan Giro di Jl Kantor Pos (5). Stasiun Kereta Api
di Jl Stasiun Kereta api (6). Jasindo di JL Ahmad Yani (7). Kesawan (rumah-
rumah tua) di Jl Hindu (8). London Sumatera di Jl Ahmad Yani (9) Exs
106
Balaikota (11). Kuil Soepramaniem Nagarattar di Jl Kebun Bunga (12).
Masjid (14). Kantor Dinas Pariwisata Kota Medan di Jl Prof H.M Yamin (15).
Yamin (38). Kantor Telkom di Jl Prof H.M Yamin (39) Standard Chartered
4. Keberadaan bangunan bersejarah ini bukan hanya sebuah aset penting bagi
layak dilindungi dan dilestarikan sebagai aset kebudayaan yang tak ternilai
107
5. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang
6. Sampai saat ini upaya yang dilakukan pemerintah Kota Medan masih
(siap saji) yang menurut sebagian orang lebih menguntungkan secara finansial
bersejarah. Dalam hal ini pemerintah Kota Medan harus memiliki landasan
hukum yang kuat dan menindak tegas serta diberikannya sanksi hukum bagi
108
B. SARAN
Jika dilihat dari keadaan terkini bangunan bersejarah di Kota Medan, maka
kita akan melihat masih terpeliharanya bangunan bersejarah, ada yang masih
terawat dan tidak terawat dan ada lagi sebuah bangunan yang akan segera
sebenarnya sudah ada Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 2 Tahun 2012
lemahnya dan lambannya pemko Medan dalam menyikapi kasus yang akan
109
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan, Jelajah Medan Heritage , Visit
Medan Years 2013.
Sinar, Tengku Luckman. 2001. Sejarah Medan Tempoe Doloe. Medan. Perwira.
110
Peraturan Walikota Medan Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan
Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pelestarian
Bangunan dan/atau Lingkungan Cagar Budaya.
Artikel Terkait :
1. http://www.pemkomedan.go.id/new/berita-plt-walikota-medan-membuka-secara-
resmi-diskusi-pe.html#ixzz2wx6D5hxJ “Plt Walikota Medan Membuka Secara
Resmi Diskusi Pembangunan Kota” (Diakses Tanggal 17 November 2013).
2. ipie3.wordpress.com/category/heritage/ “Pusaka Heritage Medan Yang Kian
Sirna ”.(Diakses Tanggal 27 Juli 2013).
3. http://pussisunimed.wordpress.com/category/ ”riwayat-bangunan bersejarah di
kota medan”.(Diakses Tanggal 15 Juni 2013).
4. http://www.pemkomedan.go.id/serba_detail.php?id=116 “De Boer Dulu dan
Kini”.(Diakses Tanggal 18 Desember 2013).
5. http://www.disbudpar.pemkomedan.go.id/index.php?option=com_content&view=
article&id=146&Itemid=107 “Kantor Pos Medan”.(Diakses Tanggal 18
Desember 2013).
6. www.pemkomedan.go.id/news_detail.php?id=12570 “Warga Kumpulan Koin
Untuk Beli RS Tembakau Deli”.(Diakses Tanggal 19 Desember 2013).
7. http://www.pemkomedan.go.id/
111