Anda di halaman 1dari 3

TUGAS REVIEW FILM

“SAMIN VS SEMEN”
PENDIDIKAN PANCASILA

NAMA : Adhisa Dhiya Ulhaq


NIM : 195040200111030
KELAS : A

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
Film dokumenter “Samin VS Semen” merupakan video yang menceritakan
bentuk perjuangan suku Samin yang menolak diadakannya pembangunan pabrik
semen oleh PT SEMEN GRESIK di wilayah Kecamatan Sukolilo, Pati, Jawa
Tengah pada tahun 2006. Film yang berdurasi 39 menit 25 detik ini mengambil
satu sudut pandang yaitu suku Samin sendiri. Alasan kuat mereka menolak
diadakannya pembangunan pabrik semen di Jawa, karena sebagian besar
mayoritas hidup mereka bersumber dari bertani. Mereka kukuh untuk tidak mau
menjual tanah mereka karena berpikir bahwa uang dalam waktu sekejap saja
sudah pasti akan habis sedangkan tanah akan terus berlanjut bisa diolah dan
diwariskan ke anak cucu mereka selain itu, adanya pembangunan pabrik semen ini
akan mengancam pertanian dan mata air untuk keberlanjutan hidup mereka. Suku
Samin berhasil memenangkan gugatan PTUN hingga Mahkamah Agung pada
tahun 2009. Setelah hal tersebut terjadi PT SEMEN GRESIK mundur dari Pati
dan pindah ke Kabupaten Rembang. Tahun 2010 Grup INDOCEMENT masuk ke
Pati dengan rencana pembangunan pabrik di Kecamatan Kayen dan Tambakromo
yang merupakan tetangga desa orang-orang Samin. Lantas suku Samin tidak
tinggal diam mendengar hal tersebut. Usaha mereka salah satunya dengan
mendatangi setiap desa-desa yang ada di sekitarnya agar tidak terbujuk untuk mau
menjual tanah mereka yang digunakan sebagai lahan pembangunan pabrik semen.
Kegigihan suku Samin menolak pembangunan pabrik semen ini tampak
nyata diperlihatkan. Perjuangan yang ditampilkan berupa protes warga saat
peletakan batu pertama pabrik semen, dengan cara menginap di tenda, melakukan
solidaritas dan mengajak tetangga untuk berjuang melawan pabrik semen serta
memohon NU untuk tidak diadu domba dengan uang. Terutama para perempuan
yang ada disana patut diapresiasi karena kegigihan mereka yang sudah jelas tujuan
mereka untuk menggagalkan pendirian pabrik semen. Tak hanya para perempuan,
dari laki-lakipun gigih menentang pembangunan pabrik semen ini.
Ditinjau dari sila ke-5 Pancasila yang berbunyi keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia. Berdasarkan film Samin VS Semen menunjukkan bahwa rakyat
kecil belum memperoleh keadilan dan kesejahteraan. Ketidakadilan menyebabkan
kemarahan rakyat mudah tersulut dan meledak menjadi konflik. Sangat jelas
perlawanan dari para perempuan yang melakukan demonstrasi hingga harus
berhadapan dengan aparat kepolisian. Selain itu terdapat beberapa warga yang
terlanjur mau menjual tanah mereka karena diberi ancaman tidak akan mendapat
akses jalan melewati sawah apabila tidak mau menjual tanah mereka. Alhasil para
petani menyesal diakhir karena uang hasil penjualan tanah mereka sudah habis
salah satunya untuk membeli motor yang kondisinya sekarangpun sudah rusak.
Bahkan mereka diiming-imingi akan diberi pekerjaan setelah mau menjual tanah
yang dimilik. Namun hanya omong kosong yang mereka peroleh. Salah satu
warga yang terlanjur menjual tanahnya merasa menyesal karena memiliki anak
banyak tapi tidak mempunya lahan untuk diolah.
Betul pembangunan harus terus berlanjut. Namun, pembangunan juga harus
dilandasi prinsip keadilan sosial terutama mempertimbangkan posisi kesejahteraan
rakyat kecil. Seringkali penguasa hanya mementingkan keberjalanan investasi
mereka dengan rakyat kecil yang dikorbankan. Terlebih buruk lagi pembangunan
yang tidak memperhatikan dari sisi kelestarian lingkungan atau alam sekitar.
Sangat jelas pembangunan yang tidak mempertimbangkan dari segi kesehatan
akan membawa dampak buruk bagi warga disekitar wilayah pembangunan. Upaya
untuk mencapai ke arah keadilan itu memerlukan nilai keselarasan, keserasian,
dan keseimbangan, yang menyangkut hak dan kewajiban yang dimiliki oleh
seluruh warga negara indonesia tanpa membedakan agama, suku, bahasa, dan
status sosial ekonominya. Setiap warga negara indonesia harus diperlakukan adil
sesuai dengan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Sila keadilan sosial
bagi seluruh rakyat indonesia menunjukkan bahwa manusia indonesia menyadari
hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam
masyarakat indonesia. Berbicara mengenai keadilan sosial sangat erat kaitannya
tentang unsur pemerataan dan persamaan. Namun jika kita lihat dari fakta-fakta
yang ada di film Samin VS Semen banyak sekali ketimpangan yang ditampilkan
pada film tersebut sehingga menyebabkan tidak terwujudnya cita-cita bangsa
indonesia pada sila ke 5. Banyak sekali fenomena fenomena ketimpangan sosial
yang harusnya menjadi konsen para pejabat berdasi di negeri ini.
Indonesia tanah kelahiranku, Nan-indah permai kebanggaanku
Disini kuberdiri ikrarkan janji, Olehmu negeriku suci nan-abadi

Anda mungkin juga menyukai