PENDAHULUAN
masa dimana sejak bayi lahir dan keluarnya plasenta, kurang lebih 6
pemulihan pada masa ini merupakan hal yang penting bagi ibu setelah
sebelum hamil dengan berat sekitar 60 gram. Proses ini dimulai segera
disebabkan oleh kontraksi dan retraksi serabut otot uterus yang terjadi
pada keadaan tidak hamil maka akan menyebabkan sub involusi. Gejala
uteri lambat, tonus uteri lembek, tidak ada perasaan mules pada ibu nifas
kehilangan darah lebih dari 500 ml melalui jalan lahir yang terjadi selama
jenis olahraga yang dapat dilakukan ibu setelah melahirkan adalah senam
nifas. Senam nifas merupakan suatu latihan yang dapat dilakukan 24 jam
senam nifas, dengan melakukan senam nifas kondisi umum ibu menjadi
lebih baik dan pemulihan lebih cepat. Senam nifas ini dapat dilakukan
pada semua ibu nifas bahkan pada ibu yang tidak terbiasa berolahraga
segera kondisi ibu setelah bersalin dan menjaga stamina ibu (Suherni dkk,
2010).
Upaya Departemen Kesehatan (Depkes) (2009), untuk
kesehatan pada setiap ibu, sehingga diharapkan setiap ibu mendapat akses
dengan melakukan olahraga ringan seperti senam nifas pada ibu post
partum dengan latihan senam nifas rutin dan bertahap sesuai kemampuan
postpartum”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Manfaat teoritis
partum.
2. Manfaat praktis
a. Masyarakat
b. Penulis
TINJAUAN TEORI
1. Definisi
berjalan
b. Puerperium intermedia : Masa kepulihan alat-alat
8 minggu
c. Remoter puerperium : Masa yang perlu diperlukan dan
persalinan mempunyai
adalah :
1. Definisi
konsistensi.
Ada 2 cara uterus yaitu uterus teraba keras sekeras batu dan
a. Senam nifas
rasa kurang nyaman, dan rasa rileks pada ibu setelah bayi
menyusui.
c. Mobilisasi dini
d. Usia
masa paling ideal untuk terjadinya proses involusi yang baik. Usia
(2011)
e. Paritas
Liana (2013)
1. Definisi
Menurut Asih dan Risneni, (2016) senam nifas adalah latihan gerak
Sutanto, (2018) senam nifas adalah senam yang dilakukan oleh ibu
menguatkan otot.
Sementara itu menurut Astutik, (2015) senam nifas adalah gerakan
persalinan.
melahirkan.
Senam ini dilakukan pada saat ibu benar-benar pulih dan tidak ada
2015)
kaki kiri dan regangkan kaki kanan sehingga ada regangan penuh
sore.
ke lantai.
setengah menit.
D. Literatur Riview
1. Jurnal 1
2. Jurnal 2
E. Kerangka Teori
- Pureperium dini
- Pureperium intermedia
- Remoter pureperium
Konsep TFU
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
- Senam nifas konsep senam nifas
- Insiasi menyusui dini
- Mobilisiasi dini
- Usia
- Paritas
Tujuan :
A. Jenis Penelitian
dasar-dasar dan pendapat secara tertulis yang dilakukan dengan masalah yang
diteliti. Hal ini juga dilakukan untuk mendapatkan data sekunder yang akan
internet, membaca berbagai literature, hasil kajian dari penelitu terdahulu, catatan
secara teratur data yang telah diperoleh dan kemudian diberikan pemahaman
B. Waktu Penelitian
November 2019
C. Sumber Data
Data sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari pengamatan langsung,
sebelumnya, yang berupa buku dan laporan ilmiah dalam artikel atau jurnal.
Sumber utama pada penelitian ini adalah jurnal penelitian yang dilakukan oleh
senam nifas dapat menurunkan tinggi fundus uteri pada ibu postpartum.
oleh Indra dkk (2015) bahwa senam nifas dapat menurunkan tinggi fundus
uteri pada ibu postpartum. Hal ini sejalan dengan tujuan penulis untuk
1. Dokumentasi
dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar
(Sugiyono, 2015).
2. Studi Literatur
1. Organize
permasalahan melalui tahapan mencari ide, tujuan umum dan simpulan dari
kesimpulannya.
2. Synthesize
3. Identity
A. Hasil
b. Judul jurnal 2 :
“Tinggi Fundus
Uteri Pada Ibu Post
Partum Yang
Melaksanakan
Senam Nifas”
Tujuan : peneliti
tertarik untuk
melakukan
penelitian tentang
pengaruh senam
nifas terhadap
penurunan tinggi
fundus uteri pada
ibu post partum.
Responden a. Jurnal 1 : 30
responden. Dengan
kriteria Ibu post
partum dengan
paritas primipara
dan kondisi ibu
yang sehat.
b. Jurnal 2 : 40
responden. Dengan
kriteria ibu post
partum pasca 6 jam
melahirkan, dengan
kondisi ibu yang
sehat.
B. Pembahasan
Ibu Post Partum” yaitu menunjukan bahwa dari 15 ibu nifas yang
tinggi fundus uteri yang sesuai. Sedangkan dari 15 ibu nifas yang tidak
“Tinggi Fundus Uteri Pada Ibu Post Partum Yang Melaksanakan Senam
kelompok yang tidak mendapatkan senam nifas sebelum sebesar 9,85 dan
sesudah 5,50, meskipun secara statistik menurun, akan tetapi jika dilihat
ada pengaruh senam nifas yang dapat menurunkan tinggi fundus uteri pada
ibu post partum. Seperti yang dikatakan oleh Maryunani & Yetti (2011)
varises, thrombosis vena karena sumbatan vena oleh bekuan darah yang
tidak lancar akibat ibu terlalu membatasi gerakan selama masa nifas,
infeksi karena involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak
Dengan demikian dilakukannya senam nifas bagi ibu nifas yaitu dapat
dan mencatat ke dalam lembar check list. Adapun hasil penelitian yang
Ulum Jombang tahun 2009 didapatkan pada ibu post partum sebelum
mengalami penurunan tinggi fundus uteri normal sebesar 36,4% dan tidak
menurut peneliti penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum yang
uteri pada hari ke-3 adalah ≥ 3 jari bawah pusat. Penurunan tinggi fundus
uteri dipengaruhi bebarapa faktor seperti paritas, usia dan senam nifas.
Maka dari itu dengan melakukan senam nifas penurunan tinggi fundus
uteri dapat berjalan lebih cepat karena senam nifas dapat merangsang otot-
observasi dan hasil analisa data yang di uji statistik dengan menggunakan
T Test. Senam nifas atau senam pasca melahirkan lebih baik dilakukan
suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil, proses ini
dimulai segera setelah plasenta lahir akibat kontraksi otot-otot polos uterus
(Diah, 2008). Maka peneliti berpandat bahwa penting kiranya ibu-ibu post
involusi, hal tersebut dikarenakan secara fisiologis tinggi fundus uteri akan
uteri tersebut akan menurun dengan cepat apabila ibu nifas dengan segera
Pada jurnal 1 senam nifas dilakukan selama 3 hari, hal ini sejalan
dengan teori yang ada bahwa setelah proses persalinan berakhir terjadi
proses involusi uteri yang ditandai dengan penurunan tinggi fundus uteri
membesar, jika diraba dari luar tinggi fundus uteri kira-kira 1 jari dibawah
pusat. Pada hari ketiga, kira-kira 2 atau 3 jari dibawah pusat. Hari kelima,
jari di atas simphysis. Dan setelah hari kesepuluh, biasanya uterus tersebut
dari luar tidak teraba lagi (Maryunani, 2009). Peneliti Surtiati dan Nawati
(2010) menyebutkan senam nifas yang dilakukan pada ibu post partum
berpengaruh terhadap pemulihan fisik sembilan kali lebih baik pada ibu
yang diberi senam nifas dibandingkan dengan ibu yang tidak diberikan
senam nifas. Latihan fisik berupa senam nifas pada masa post partum
uterus.
dengan kondisi ibu sehat (Oeswari 1999 dalam Maryunani & Yrtti 2011).
banyaknya keuntungan dari mobilisasi dini dalam senam nifas, maka ibu
nifas yang malas atau takut melakukan senam nifas akan berakibat buruk
tidak lancar karena ibu hanya tidur terlentang di tempat tidur. Menurut
panjang pada masa nifas. Penelitian ini menggunakan latihan fisik selama
PENUTUP
A. KESIMPULAN
mampu menurunkan tinggi fundus uteri pada ibu post partum. Dibuktikan
dengan jurnal pertama didapatkan dari 15 ibu nifas yang melakukan senam
uteri yang sesuai. Sedangkan dari 15 ibu nifas yang tidak melakukan
uteri yang sesuai dengan nilai p value 0,03≤(0,05). Sedangkan pada jurnal
kedua rata-rata penurunan tinggi fundus uteri pada kelompok yang tidak
meskipun secara statistik menurun, akan tetapi jika dilihat nilai selisih
1. Bagi Peneliti
pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu
postpartum.
2. Bagi Institusi
C. SARAN
Senam nifas dapat diterapkan untuk penurunan tinggi fundus uteri pada
ibu post partum. Dan perlu dilakukan penelitian lain yang berkaitan
dengan senam nifas untuk mendapatkan berbagai manfaat terhadap
pemulihan ibu post partum.