Anda di halaman 1dari 37

TEORI KETIDAKPASTIAN

Oleh :
DIDIT NUR RAHMAN
HENDRA KUSTIAWAN
Istilah dan definisi
• Besaran [quantity (measurable quantity)] [GUM B 2.1; VIM 1.1]
Sifat dari suatu gejala, benda atau bahan yang dapat dibedakan secara
kualitatif dan ditentukan secara kuantitatif
• Nilai [value (of a quantity)] [GUM B 2.2; VIM 1.18]
Harga suatu besaran tertentu yang umumnya dinyatakan sebagai suatu
angka satuan ukuran dikalikan dengan suatu
• Nilai benar [true value (of a quantity)] [GUM B 2.3; VIM 1.19]
Nilai yang konsisten dengan definisi besaran.
Catatan: Nilai sebenarnya tidak dapat ditentukan dengan pengukuran
karena setiap pengukuran memiliki ketidakpastian, lebih dari itu, definisi
setiap besaran ukur bersifat tidak sempurna, dan karena itu nilai
sebenarnya hanya merupakan besaran hipotetik.
• Nilai konvensional [conventional true value (of a quantity)] [GUM B
2.4; VIM 1.22]
Nilai yang diberikan pada suatu besaran tertentu dan diterima, kadang-
kadang melalui kesepakatan, sebagai nilai yang mempunyai ketidakpastian
yang sesuai untuk tujuan tertentu.
Catatan: Nilai ini mungkin diperoleh dari sejumlah pengukuran yang sengaja
dilakukan untuk menetapkan suatu nilai konvensional.
2
Istilah dan definisi
Pengukuran [measurement] [GUM B 2.5; VIM 2.1]
Serangkaian operasi yang bertujuan untuk menetapkan nilai suatu
besaran ukur.
Besaran ukur [measurand] [GUM B 2.10; VIM 2.6]
Besaran tertentu yang nilainya diukur.
Contoh: Diameter sepotong baja pada suhu dan tekanan standar.
Besaran berpengaruh [influence quantity] [GUM B 2.11; VIM 2.10]
Besaran tertentu yang bukan besaran ukur tetapi nilainya mempengaruhi
hasil
pengukuran.
Contoh: Suhu mikrometer yang digunakan dalam pengukuran panjang.
Hasil pengukuran [result of a measurement] [GUM B 2.11; VIM 3.1]
Nilai yang diberikan pada besaran ukur, yang diperoleh melalui proses
pengukuran.
Catatan: Nilai ini perlu disertai dengan informasi tambahan, termasuk
ketidakpastiannya.
Hasil tak terkoreksi [uncorrected result] [GUM B 2.13; VIM 3.3]
Hasil pengukuran sebelum dikoreksi terhadap kesalahan yang disebabkan
oleh
pengaruh sistematik.
3
Istilah dan definisi
Hasil terkoreksi [corrected result] [GUM B 2.14; VIM 3.4]
Hasil pengukuran setelah dikoreksi terhadap kesalahan sistematik yang diketahui.
Akurasi [accuracy (of measurement)] [GUM B 2.15; VIM 3.5]
Kedekatan antara hasil pengukuran dan nilai sebenarnya dari besaran ukur.
Catatan: Akurasi bersifat kualitatif, dan tidak sama dengan presisi
Daya ulang [repeatibility (of result of a measurement)] [GUM B 2.16; VIM 3.6]
Kedekatan antara hasil-hasil pengukuran yang berurutan untuk besaran ukur yang
sama yang dilakukan pada kondisi yang sama.
Catatan: Kondisi tersebut harus spesifik, misalnya waktu, suhu, kelembaban saat
pengukuran
dilaksanakan.
Daya reproduksi [reproducibility (of result of a measurement)] [GUM 2.17; VIM
3.7]
Kedekatan antara hasil-hasil pengukuran untuk besaran ukur yang sama yang
dilakukan pada kondisi yang berbeda.
Catatan: Kondisi yang berbeda tersebut harus dinyatakan secara spesifik, misalnya
perbedaan suhu dan
perbedaan kondisi lain yang mempengaruhi pengukuran.
Kesalahan [error (of a measurement)] [GUM B 2.19; VIM 3.10]
Hasil pengukuran dikurangi nilai sebenarnya dari besaran ukur.
Catatan: karena nilai sebenarnya tidak dapat diketahui dengan pasti maka
kesalahan pengukuran juga
tidak dapat diketahui dengan pasti

4
Istilah dan definisi
Kesalahan acak [random error] [GUM B 2.21; VIM 3.13]
Hasil pengukuran dikurangi nilai rata-rata yang dihasilkan dari sejumlah
pengukuran
berulang berhingga dari besaran ukur yang sama.
Kesalahan sistematik [systematic error] [GUM B 2.22; VIM 3.14]
Nilai rata-rata yang yang akan dihasilkan dari sejumlah pengukuran berhingga dari
besaran ukur yang sama yang dilakukan secara berulang dikurangi nilai
sebenarnya
dari besaran ukur.
Koreksi [correction] [GUM B 2.23; VIM 3.15]
Nilai yang dijumlahkan secara aljabar pada hasil pengukuran tak terkoreksi untuk
mengkompensasi kesalahan sistematik yang diketahui.
Ketidakpastian [uncertainty] [GUM B 2.18; VIM 3.9]
Parameter hasil pengukuran yang memberikan karakter sebaran nilai-nilai yang
secara
layak dapat diberikan pada besaran ukur.
Ketidakpastian baku [standard uncertainty] [GUM 2.3.1]
Ketidakpastian hasil pengukuran yang dinyatakan sebagai suatu simpangan baku.

5
Istilah dan definisi
Evaluasi ketidakpastian baku tipe A [type A evaluation (of standard uncertainty)]
[GUM 2.3.2]
Metode evaluasi ketidakpastian dengan analisis statistik dari serangkaian pengamatan
Evaluasi ketidakpastian baku tipe B [type B evaluation (of standard uncertainty)]
[GUM 2.3.3]
Metode evaluasi ketidakpastian dengan cara selain analisis statistik dari serangkaian
pengamatan
Ketidakpastian baku gabungan [combined standard uncertainty] [GUM 2.3.4]
Ketidakpastian baku hasil pengukuran, bila hasil pengukuran diperoleh dari nilai
sejumlah besaran lain, ketidakpastian baku gabungan bernilai sama dengan akar
kuadrat positif dari jumlah semua suku yang merupakan varian atau kovarian besaran
lain tersebut yang telah diberi bobot sesuai dengan bagaimana hasil pengukuran
bervariasi terhadap perubahan besaran tersebut
Faktor cakupan [coverage factor] [GUM 2.3.6]
Faktor numerik yang digunakan sebagai pengali terhadap ketidakpastian baku
gabungan untuk memperoleh ketidakpastian bentangan.
Ketidakpastian bentangan [expanded uncertainty] [GUM 2.3.5]
Besaran yang mendefinisikan interval di sekitar hasil pengukuran yang diharapkan
mencakup sebagian besar distribusi nilai yang dapat diberikan pada besaran ukur

6
Sumber ketidakpastian

• Definisi besaran ukur yang tidak lengkap;


• Realisasi definisi besaran ukur yang tidak sempurna;
• Pengambilan sampel yang tidak mewakili keseluruhan besaran ukur
yang didefinisikan;
• Pengetahuan yang tidak memadai tentang pengaruh kondisi
lingkungan terhadap proses pengukuran atau pengukuran kondisi
lingkungan yang tidak sempurna;
• Bias personil dalam membaca peralatan analog;
• Resolusi atau diskriminasi peralatan;

7
Sumber ketidakpastian

• Nilai yang diberikan pada standar pengukuran atau bahan acuan;


• Nilai konstanta dan parameter lain yang diperoleh dari sumber luar
dan digunakan dalam algoritma reduksi data;
• Pendekatan dan asumsi yang tercakup dapam metode dan prosedur
pengukuran;
• Variasi pengamatan berulang terhadap besaran ukur dalam kondisi
yang tampak sama

8
Klasifikasi komponen ketidakpastian

• Tipe A : yang dievaluasi dengan analisis


statistik dari serangkaian pengamatan.
• Tipe B : yang dievaluasi dengan cara selain
analisis statistik dari serangakaian
pengamatan.

9
Klasifikasi komponen ketidakpastian

  “komponen ketidakpastian yang berasal


dari pengaruh acak,” dan
  “komponen ketidakpastian yang berasal
dari pengaruh sistematik.”

10
.
Identifikasi sumber ketidakpastian

1. Tulis persamaan matematis lengkap yang mewakili proses


pengukuran berdasarkan hasil pemodelan pengukuran.
2. Perhatikan setiap langkah dalam metode dan tambahkan faktor lain
yang mempengaruhi pengukuran
Misalnya :
  kalibrasi timbangan
  repeatability penimbangan
  kalibrasi labu ukur
  repeatability pengukuran volume
  pengaruh temperatur terhadap kapasitas labu ukur

11
.
Identifikasi sumber ketidakpastian

3. tambahkan faktor lain yang memberikan kontribusi sampai


semua faktor yang mempunyai kontribusi cukup signifikan
Misalnya :
--dari sertifikat kalibrasi timbangan:
ketidakpastian dari sertifikat kalibrasi timbangan
drift timbangan yang diperoleh dari riwayat kalibrasi timbangan
  dari sertifikat kalibrasi labu ukur
ketidakpastian dari sertifikat kalibrasi labu ukur
drift kapasitas labu ukur yang diperoleh dari riwayat kalibrasi labu
ukur
  dari pengukuran temperatur lingkungan
ketidakpastian dari sertifikat kalibrasi termomter
sebaran temperatur ruang yang diperoleh dari hasil monitoring

12
.
Evaluasi ketidakpastian baku type a
Rata-rata :

Simpangan Baku adalah suatu taksiran


sebaran populasi dimana n nilai tersebut
diambil

13
.
ESDM (Simpangan baku rata-rata
eksperimenatal)

U (xi)

Derajat kebebasan
• vi = n -1

14
.
Evaluasi ketidakpastian baku type B
Evaluasi ketidakpastian baku tipe B diperoleh dengan cara selain analisis
statistik dari serangkaian pengamatan yang biasanya didasarkan pada justifikasi
ilmiah menggunakan semua informasi relevan yang tersedia, yang dapat
meliputi:
  Data pengukuran sebelumnya;
  Pengalaman dengan, atau pengetahuan umum tentang tingkah laku dan
sifat instrumen dan bahan yang relevan;
  Spesifikasi pabrik;
  Data yang diberikan dalam sertifikat atau laporan lainnya;
  Ketidakpastian yang diberikan untuk data acuan yang diambil dari data
book.
Contoh paling sederhana dari evaluasi tipe B adalah penggunaan ketidakpastian
yang dilaporkan dalam sertifikat standar. Untuk memperoleh ketidakpastian
baku, ketidakpastian bentangan dibagi dengan faktor cakupan yang diberikan
dalam sertifikat tersebut. Tanpa adanya nilai faktor cakupan, maka faktor
cakupan sama dengan 2 dapat digunakan jika ketidakpastian bentangan
mempunyai tingkat kepercayaan 95%.

15
.
Evaluasi ketidakpastian baku type B

Dalam kasus lain, dimana ketidakpastian diberikan dalam batas


tertentu + a, distribusi kemungkinan dapat diestimasi dari informasi
yang tersedia, yang kemungkinan dapat berbentuk distribusi berikut:

1. Distribusi kemungkinan rectangular


Hal ini digunakan bila batas dapat ditentukan namun nilai besaran
ukur tampak berada di semua tempat dalam rentang tersebut.
Ketidakpastian baku diperoleh dengan membagi semi-range ‘a’
dengan
3 , yaitu u 3= a/

16
.
Evaluasi ketidakpastian baku type B
2. Distribusi kemungkinan triangular
Hal ini digunakan bila terdapat bukti bahwa nilai yang paling mungkin
adalah nilai yang dekat dengan nilai rata-rata, lebih dekat dengan batas
rentang,kemungkinannya berkurang menuju “nol”. Ketidakpastian baku
diperoleh dengan membagi semi-range ‘a’ dengan 6 , yaitu, u = 6a /

17
.
Evaluasi ketidakpastian baku type B
3. Distribusi kemungkinan bentuk-U
Distribusi ini terjadi di beberapa bidang metrologi. Sebagai contoh adalah
distribusi kemungkinan untuk ketidakpastian yang timbul dari refleksi
konektor frekuensi radio. Hal ini juga dapat diterapkan untuk variasi
temperatur udara bila kendali temperatur menghasilkan sebaran yang
selalu dekat dengan batas ketidakpastian. Ketidakpastian diperoleh
dengan membagi semi-range ‘a’ dengan 2 yaitu, u =2a /

18
.
Evaluasi ketidakpastian baku type B
4. Distribusi Gaussian atau Normal
Distribusi ini dapat digunakan bila diasumsikan untuk ketidakpastian yang
menyatakan tingkat kepercayaan tertentu, 95% atau 99%. Ketidakpastian
baku diperoleh dengan membagi ketidakpastian tersebut dengan faktor
cakupan yang tepat berdasarkan tabel distribusi-t, yaitu u = U / k;
dimana U adalah ketidakpastian bentangan untuk tingkat kepercayaan
tertentu dan k adalah faktor cakupan,

19
.
20
.
Koefisien sensitifitas
Koefisien sensitifitas merupakan salah satu aspek dalam evaluasi
ketidakpastian pengukuran yang menimbulkan kesulitan. Koefisien
sensitifitas mengkonversikan semua komponen ketidakpastian ke
dalam satuan yang sama dengan satuan besaran ukur. Hal ini
merupakan kondisi yang harus dipenuhi untuk menggabungkan
ketidakpastian baku yang mempunyai satuan berbeda.

Koefisien sensitifitas juga memberikan skala fungsi pembobot untuk


setiap komponen ketidakpastian; yang menjelaskan bagaimana
taksiran keluaran bervariasi denganperubahan nilai taksiran
masukan.
Evaluasi koefisien sensitifitas dapat dilakukan berdasarkan turunan
parsial dari fungsi yang mewakili model matematis pengukuran,
yaitu:
ci = δf / δxi

21
.
Ketidakpastian BAKU gabungan
Ketidakpastian baku gabungan dari suatu pengukuran, dinotasikan
dengan uc(y),diambil untuk mewakili taksiran simpangan baku
(estimated standard deviation) dari hasil pengukuran, yang diperoleh
dengan menggabungkan ketidakpastian baku dari setiap taksiran
masukan berdasarkan pendekatan deret Taylor orde satu dari model
pengukuran. Metode penggabungan ketidakpastian baku ini sering
disebut dengan hukum propagasi ketidakpastian.

Untuk besaran masukan yang tidak berkorelasi, ketidakpastian baku


gabungan dari taksiran keluaran y dapat dinyatakan dengan :

22
.
Derajat kebebasan efektif
Perlunya perhitungan derajat kebebasan efektif terkait dengan
komponen ketidakpastian adalah untuk memperoleh pemilihan nilai
faktor pengali yang tepat untuk distribusi Student’s t dan juga
memberikan indikasi kehandalan penaksiran ketidakpastian.
Derajat kebebasan efektif yang tinggi mewakili jumlah pengukuran
yang besar, sebaran yang sempit, dan keyakinan yang tinggi terhadap
nilai tersebut, sebaliknya, derajat kebebasan efektif yang rendah
terkait dengan sebaran yang lebar atau keyakinan yang lebih rendah
terhadap nilai tersebut.
Setiap komponen ketidakpastian mempunyai derajat kebebasan yang
tepat, ν, yangdiberikan untuknya. Untuk nilai rata-rata dari n
pengukuran, derajat kebebasannya adalah:
ν = n-1

23
.
Derajat Kebebasan Efektif

24
.
Ketidakpastian bentangan
(Expanded uncertainty)
Ukuran ketidakpastian perlu untuk memenuhi kemungkinan yang
memadai yang diistilahkan dengan ketidakpastian bentangan, yang
dinyatakan dengan simbol U, dan diperoleh dari mengalikan uc(y)
dengan caktor cakupan, yang dinyatakan dengan simbol t atau k.

Praktek internasional yang biasa diterapkan adalah memberikan


tingkat kepercayaan sekitar 95% (95.45%). Untuk tingkat
kepercayaan tertentu, nilai faktor cakupan bervariasi terhadap
derajat kebebasan efektif.
Dalam banyak kasus, nilai k sama dengan 2 dapat digunakan bila
derajat kebebasan cukup besar, yaitu lebih besar atau sama dengan
30. Jika derajat kebebasan efektif relatif kecil, nilai k dapat
diperoleh dari tabel distribusi-t

25
.
tabel distribusi-t

26
.
Hasil ketidakpastian

U95% = Uc.k

27
.
Kesimpulan

28
.
3

29
.
30
.
Dengan R adalah tingkat keragu-raguan.
Nilai R adalah antara 0 sampai 100.
Makin ragu proses pelaksanaan kalibrasi maka nilai R
makin besar, begitu pula sebaliknya. 31
.
Ketidakpastian gabungan

32
.
4
un
   
vn

33
.
34
.
.Uc

X satuan

35
.
Reff.
Praba D dan Ghufron, Ketidakpastian
Pengukuran, KIM LIPI, 2013
 Guide to the expression of uncertainty in
measurement (GUM:1995)
EA-4/02 • Expression of the Uncertainty of
Measurement in Calibration

36
.
Terima kasih

37
.

Anda mungkin juga menyukai