Anda di halaman 1dari 5

Kesalahan-kesalahan pada Hitung Trombosit

Otomatis
Perubahan hitung trombosit, baik turun atau meningkat, sangat mempengaruhi penatalaksanaan
pada suatu penyakit. Perubahan ini bisa benar-benar terjadi atau bisa juga palsu. Di era
otomatisasi pemeriksaan hematologi, walau meningkatkan akurasi dan presisi hasil laboratorium,
juga memunculkan berbagai masalah hasil laboratorium yang palsu, termasuk hitung trombosit.

Trombositopenia palsu seringkali ditemukan terutama pada pasien bayi karena kesulitan
pengambilan spesimen dan bekuan parsial akibat homogenisasi vakutainer yang kurang adekuat.
Sedangkan keadaan trombositosis palsu lebih jarang ditemukan, pada umumnya terjadi pada
keadaan mikrositosis berat dan fragmentosit.

Berikut beberapa penyebab hitung trombosit otomatis rendah palsu:

1. bekuan parsial pada spesimen


2. aktivasi trombosit selama pungsi vena yang diikuti agregasi
3. aktivasi trombosit selama operasi bypass kardiopulmonar
4. agregasi trombosit yang diinduksi EDTA (tampak lebih sering pada infeksi virus,
khususnya hepatitis A, CMV, dan influenza A)
5. degranulasi dan pembengkakan trombosit yang diinduksi EDTA
6. clumping trombosit
7. fagositosis trombosit oleh netrofil dan monosit
8. penyimpanan darah pada suhu 4oC selama lebih dari 24 jam
9. trombosit raksasa yang jatuh di atas ambang atas untuk hitung trombosit
 

bekuan parsial pada spesimen menyebabkan hitung trombosit


rendah palsu
 
Trombositopenia palsu yang disebabkan adanya clumping trombosit. Hasil tidak dikeluarkan dan
dimintakan spesimen ulang dengan vakutainer sitrat.
 

Hitung trombosit palsu akibat adanya trombosit raksasa pada pasien ITP. Dilakukan koreksi
manual dengan sediaan apusan darah tepi.
 
satelitisme trombosit dapat menyebabkan hitung
trombosit rendah palsu. konfirmasi dengan sediaan apusan darah tepi. (gambar diambil dari
imagebank.hematology.org)
 

Beberapa penyebab hitung trombosit otomatis tinggi palsu:

1. fragmen eritrosit yang jatuh di bawah ambang atas hitung trombosit


2. mikrosferosit pada sferositosis herediter
3. mikrosferosit pada luka bakar
4. pemanasan spesimen darah yang tidak disengaja
5. fragmen leukosit yang terhitung sebagai trombosit (fragmen sel blast, sel hairy, atau sel
limfoma)
6. penyakit HbH
7. krioglobulin
8. hipertrigliseridemia atau hiperlipidemia
9. penggunaan emulsi perfluorokarbon
10. bakteri dalam spesimen darah, baik pada pasien dengan bakteremia atau karena
penundaan pemrosesan dalam iklim panas
11. jamur seperti Candida dalam spesimen darah, seringkali pada jalur infus yang lama
12. eritrosit yang mengandung parasit malaria
13. partikel bukan trombosit dalam konsentrat trombosit
 
mikrosferosit pada sferositosis herediter.
konfirmasi dengan sediaan apusan darah tepi.
 

fragmen eritrosit pada pasien


thalassemia yang jatuh di bawah ambang atas hitung trombosit. konfirmasi hitung trombosit
dengan sediaan apusan darah tepi
 
hitung trombosit palsu dengan
metode impedan, dikonfirmasi dengan menyalakan mode optikal.
 

Semoga bermanfaat.

Sumber:

Pedoman Pemeriksaan Hematologi. PDS Patklin.

Anda mungkin juga menyukai