Dokter Umum
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Stase Ilmu Penyakit Dalam
REFERAT
Pembimbing :
ITP
dr. Rosa Priyambodo, Sp.PD (IDIOPATIC
TROMBOSIT
OPENIA
PURPURA)
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT
DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN Diajukan oleh:
2018 J510170034
BAB 1
PENDAHULUAN
DEFINISI
• ITP merupakan singkatan dari Idiopatic
Thrombocytopenic Purpura, merupakan kelainan yang
berupa gangguan autoimun yang mengakibatkan
penurunan jumlah platelet yang disebut trombositopeni
yang menetap, dengan jumlah platelet dibawah normal
• ITP merupakan Gangguan autoimun dengan tanda
trombositopenia menetap (trombosit perifer < 150.000 /
μl) akibat autoantibodi mengikat antigen trombosit
sehingga terjadi destruksi prematur trombosit dalam
sistem retikuloendotel di limpa
EPIDEMIOLOGI
ITP akut
Terjadi pada anak-anak usia 2-6 tahun, dengan insiden 3-8
orang per 100.000 anak, sumber yang lain menyatakan
insiden terjadi pada rentang usia 2-10 tahun dengan kasus
4 orang per 100.000 anak per tahunnya. Sekitar 75% ITP
akut terjadi setelah vaksinasi atau infeksi cacar air atau
mononukleosis infeksiosa. Remisi biasanya terjadi, namun
5 – 10 % akan menjadi ITP kronis (ITP > 6 bulan).
ITP kronis didapatkan pada rentang usia 18 - 45 tahun. Rasio antara perempuan
dan laki-laki adalah 1 : 1 pada ITP akut, dan 2-3 : 1 pada ITP kronis. ITP refrakter
merupakan 25 – 30 % penderita ITP yang gagal diterapi dengan kortikosteroid
dosis standar dan splenektomi karena angka trombosit di bawah normal atau ada
perdarahan. Penyakit ini ditemui juga pada pasien Systemic Lupus Eritematosus
(SLE), Human Immunodeficiency Virus (HIV), Chronic Lymphositik Leukimia
(CLL),penyakit Hodgkin, atau anemia hemolitik autoimun.
ITP kronis pada wanita hamil Muncul pada 1 – 2 orang dari setiap 1000 wanita
hamil. Sekitar 3 % terdapat trombositopenia yang ada pada saat melahirkan.
MORFOLOGI TROMBOSIT
Sel penyaji antigen akan merusak glikoprotein IIb / IIIa dan memproduksi
epitop kriptik dari glikoprotein trombosit yang lain.
Sel penyaji antigen teraktivasi akan mengekspresikan peptida baru pada permukaan sel
dengan bantuan kostimulasi (interaksi CD 154 dan CD 40) dan sitokin yang berfungsi
memfasilitasi proliferasi inisiasi CD4 +T Cell clone (T- cell clone 1) dan spesifisitas
tambahan (T- cell clone 2 Reseptor sel imunoglobulin sel B yang mengenali antigen
trombosit (B- cell clone 2) akan menginduksi proliferasi dan sintesis antibody
antiglikoprotein Ib / IX dan meningkatkan produksi antibody antiglikoprotein IIb / IIIa
oleh B-cell clone 1
MANIFESTASI KLINIS
Pada sediaan
Manifestasi klinik perdarahan hapus darah
yang dialami pasien (ptekie, terlihat jumlah
purpura perdarahan konjungtiva trombosit
atau perdarahan selaput lendir berkurang, dan
yang lain). trombosit yang
ada sering dalam
bentuk besar
(megatrombosit)
.
Pada wanita hamil:
Uji sensitivitas • Terjadi tromositopenia
menunjukkan antibodi sedang yakni hitung
antiglikoprotein GP IIb / trombosit 70.000 / μl
Sumsum tulang • Trombosit menjadi normal
IIIa atau GP Ib spesifik
menunjukkan jumlah pada 2 bulan postpartum
pada permukaan • Trombosit dimonitor selama
megakariosit normal
trombosit atau serum. bulan pertama trimester 2,
atau meningkat.
Pemeriksaan IgG terkait dan setiap minggu pada
trombosit bersifat trimester 3.
kurang spesifik
DIAGNOSIS BANDING
PENATALAKSANAAN
Bertujuan mempertahankan hitung trombosit di atas
batas ketika memar spontan atau perdarahan terjadi
dengan intervensi minimal. Hitung trombosit >
50.000 / μl tidak memerlukan pengobatan.
Kortikosteroid
Transfusi
Splenektomi
trombosit
Danazol Dosis
200 mg P.O 4
Imunoglobulin
kali sehari
selama 6 bulan.
Imunoglobulin Obat
anti-D imunosupresif
Prognosis