Anda di halaman 1dari 15

Ensefalitis Toksoplasma

DEFINISI
ENSEFALITIS

• Peradangan akut jaringan parenkim otak oleh


infeksi dari berbagai macam mikroorganisme
dan ditandai dengan gejala umum dan
manifestasi neurologis.

ENSEFALITIS TOKSOPLASMA

• Suatu infeksi oleh Toxoplasma gondii yang


mengenai jaringan otak.
ETIOLOGI

Toksoplasma gondii merupakan parasit intarseluler yang


menyebabkan infeksi asimptomatik pada 80% manusia sehat,
tetapi menjadi berbahaya pada ODHA.

• Toksoplasmosis pada ODHA terbanyak disebabkan oleh


reaktivasi infeksi laten
Tersering pada penderita dengan
keadaan imunocompromissed (mis:
Ensefalitis Toksoplasma →
penderita HIV-AIDS atau orang
penyebab tersering lesi fokal
yang mengkonsumsi
imunosupresan).
EPIDEMIOLOGI
Toxoplasma gondii dapat ditemukan secara
cosmopolitan terutama di daerah dengan iklim
panas dan lembab.

Ensefalitis toksoplasma merupakan penyebab


tersering lesi otak fokal infeksi oportunistik
yang paling banyak terjadi pada pasien AIDS.

Ensefalitis toksoplasma muncul pada kurang


lebih 10% pasien AIDS yang tidak diobati.

Sekitar 10-20% dari pasien yang terinfeksi HIV


di Amerika Serikat pada akhirnya akan terkena
ensefalitis toksoplasma.
SIKLUS HIDUP
GEJALA KLINIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Antibody Lumbal Punksi


• IgM: infeksi akut minggu I • Pe↑ TIK
• IgG avaidity: fase kronis • Pleositosis mononuklear (10-50
sel/mL)
• Sedikit pe↑ protein
• Kadar glukosa (N)
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS

CT Scan MRI

• Gambaran isodens atau • Lebih jelas dari CT Scan


hipodens area di • Gambaran lesi bervariasi
beberapa tempat dengan dari 1 – 3 cm.
predileksi pada basal • Tampak lesi dengan
ganglia/corticomedullary gambaran cincin
junction + edema multipel.
• Dengan kontras: cincin,
padat atau bentuk
nodul.
DIAGNOSIS

Gejala Klinis

Pemeriksaan
CT Scan / MRI DIAGNOSIS Serologis

Pemeriksaan cairan
serebrospinal
PENATALAKSANAAN

Lama terapi 6 bulan dibagi menjadi 2 bagian

• Fase Akut: 4 – 6 minggu


• Dilanjutkan dengan fase perawatan
Fase akut Rumatan
Pilihan pertama Pirimetamin oral 200 mg hari I Pirimetamin oral 25 – 50 mg/hari
selanjutnya 75 – 100 mg/hari + + sulfadiazin 500 -1000 mg/hari +
sulfadiazin 1000 – 1500 mg/hari + As. As. Folat 10 – 20 mg/hari.
Folat 10 – 20 mg/hari.

Pilihan kedua Pirimetamin oral 200 mg hari I Pirimetamin oral 200 mg hari I
selanjutnya 75 – 100 mg/hari + selanjutnya 75 – 100 mg/hari +
clindamycin 4 x 600 mg/hari + As. Folat clindamycin 4 x 300 – 450
10 – 20 mg/hari. mg/hari + As. Folat 10 – 20
mg/hari.

Pilihan ketiga Pirimetamin oral 200 mg hari I Pirimetamin oral 200 mg hari I
selanjutnya 75 – 100 mg/hari + As. selanjutnya 75 – 100 mg/hari +
Folat 10 – 20 mg/hari + salah satu: As. Folat 10 – 20 mg/hari + salah
atovaquone oral 2 x 1500 mg, satu antibiotik tersebut dosis
azitromisin oral 1 x 900 -1200 mg, sama
klaritromisin oral 2 x 500 mg, dapson
oral 1 x 100 mg, minoskiklin oral 2 x
150 mg – 200 mg
 Terapi dihentikan bila terjadi perbaikan sistem imun yaitu
bila nilai CD4> 200 sel / µL selama lebih 6 bulan.
 Terapi profilaksis diberikan kembali jika CD4 turun < 200
200 sel / µL.
 Bila CD4 < 100 sel / µL:
 Profilaksis dengan trimetroprim – sulfametoksazole (960 mg) 1
x 1 tab namun bila pasien alergi:
 Dapson oral + pirimetamin
 Dapson oral + pirimetamin + asam folat
 Atovaquone oral + pirimetamin + asam folat

Anda mungkin juga menyukai