Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Islam
Dosen Pengampu: Isti Nuzulul Atiah LC., MA., Ek.
Disusun oleh:
Noviana (5554170020)
Hanifah Zahra (5554170019)
Laras Auliya (55541700)
Farrel Al farizi (55541700)
Puji syukur kami kehadiran Allah S.W.T. yang dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Tugas Mata Kuliah
Kewirausahaan Islam ini dengan baik. Kami juga berterima kasih kepada Ibu Isti
Nuzulul Atiah LC., MA., Ek. selaku dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
dimasa depan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Oreo adalah nama dagang dari sejenis biskuit yang diproduksi oleh Nabisco,
pertama kali pada 1912. Terdiri dari dua wafer coklat dengan krim putih di
tengahnya. Salah satu cara populer untuk memakan Oreo adalah dengan
mencelupkannya ke dalam susu. Selain itu Oreo juga digunakan untuk bahan baku
untuk makanan lain, misalnya milkshake, dan es krim. Di Indonesia, Oreo
diproduksi oleh PT. Kraft Indonesia atau Kraft Foods Indonesia.
Bahan baku utama produksi Oreo adalah susu, dimana produksi Oreo di
Indonesia sebagian besar bahan bakunya dipasok dari dalam negeri. Meskipun
10% dari bahan baku (susu) Oreo tersebut diperoleh dari luar negeri atau impor,
namun tetap dalam lisensi Nabisco.
Oreo merupakan cemilan yang digemari oleh banyak kalangan, mulai dari anak-
anak, remaja, maupun orang tua. Beraneka macam inovasi yang bisa dilakukan
dengan bahan dasar oreo salah satunya oreo goreng yang kami inovasikan dengan
berbagai rasa serta warna yang menarik dan tentunya sehat.
1.2 Rumusan
1
BAB II
LANDASAN TEORI
Secara umum bisnis diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh
manusia untuk memperoleh pendapatan atau penghasilan atau rizki dalam rangka
memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya dengan cara mengelola sumber
daya ekonomi secara efektif dan efisien. 1 Skinner mendefinisikan bisnis sebagai
pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling menguntungkan atau memberi
manfaat. Menurut Anoraga dan Soegiastuti, bisnis memiliki makna dasar sebagai
”the buying and selling of goods and services”. Adapun dalam pandangan Straub
dan Attner, bisnis taka lain adalah suatu organisasi yang menjalankan aktivitas
produksi dan penjualan barang-barang dan jasa-jasa yang diinginkan oleh
konsumen untuk memperoleh profit.2
Adapun dalam Islam bisnis dapat dipahami sebagai serangkaian aktivitas
bisnis dalam berbagai bentuknya yang tidak dibatasi jumlah (kuantitas)
kepemilikan hartanya (barang/jasa) termasuk profitnya, namun dibatasi dalam
cara perolehan dan pendayagunaan hartanya (ada aturan halal dan haram).3
Pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa Islam mewajibkan setiap
muslim, khususnya yang memiliki tanggungan untuk bekerja. Bekerja merupakan
salah satu sebab pokok yang memungkinkan manusia memiliki harta kekayaan.
Untuk memungkinkan manusia berusaha mencari nafkah, Allah Swt melapangkan
bumi serta menyediakan berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk
mencari rizki.
2.2 Dasar Hukum Bisnis Dalam Islam
Dasar – dasar hukum bisnis dalam Islam terdapat di Al-Qur’an antara lain:
1. Surat An-Nisa’ : 29
1
Muslich, Etika Bisnis Islami; Landasan Filosofis, Normatif, dan SubstansiImplementatif,
(Yogyakarta: Ekonisia Fakultas Ekonomin UII, 2004), h. 46.
2
Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami,
(Jakarta: Gema Insani Press, 2002), h. 15.
3
Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami,
(Jakarta: Gema Insani Press, 2002), h. 18.
2
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku
dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu;
Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”
2. At-Taubah : 24
Artinya : “Katakanlah: "Jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri,
kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu
khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu
cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah
sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". dan Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang fasik.”
3. An-Nur : 37
Artinya: “laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual
beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari)
membayarkan zakat. mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan
penglihatan menjadi goncang.”
3
BAB III
PEMBAHASAN
Visi :
Toyiban
Misi :
4
lekat erat dengan sistem syariah, yang mana segala proses baik itu pembuatan atau
pengolahan sampai pada pemasaran dan juga manajemen strateginya
menggunakan kajian-kajian syariah, urgensi dari oreo goreng rainbow bukan
hanya sebagai ide bisnis yang kreatif, namun juga memiliki peranan yang positif
untuk meningkatkan daya jual beli perekonomian.
Sistem pemasaran yang dipakai pada oreo goreng rainbow ini tentu
memperhatikan sisi syariah dimana aspek kejujuran dan mengutamakan kualitas
produk akan menjadi nilai utama pada pemasaran produk cassava rainbow nugget.
Sistem yang digunakan pada bisnis ialah sistem bisnis akad musyarakah, dimana
semua pihak yang tergabung dalam usaha ini memiliki andil yang penting dalam
usaha ini, baik dalam bentuk permodalan maupun dalam kontribusi pengelolaanya
semua pihak yang berkaitan memiliki peranan dengan nisbah yang ditentukan.
Produk yang kami tawarkan terdiri dari berbagai varian rasa, diantaranya :
Adapun yang menjadi latar belakang kami membuat produk ini adalah
dengan modal yang masih sangat minim. Selain itu, bahan baku oreo juga
mudah untuk di dapatkan di pasaran, sehingga akan mudah bagi kami untuk
memproduksinya.
3.6 Tujuan
5
3.7 Potensi Bisnis
produk makaroni sudah tidak asing dalam masyarakat dan juga produk ini
dapat di konsumsi oleh semua kalangan. Selain itu, inovasi yang kami
pasar terhadap UMKM yang bertujuan untuk menambah produk UMKM juga
pengenalan produk yang dilakukan oleh pelaku usaha dengan tujuan yang
sama yaitu untuk pengenalan produk juga sebagai tambahan menu yang
menarik pada bazar serta Ogora yang enak untuk dikonsumsi oleh para
konsumen. Konsumen bisa memesan dan memilih Ogora lewat media online
a. Strength(Kekuatan)
6
Usaha kue yang kami buat, memiliki beberapa kekuatan yang menjadi
2. Produk memiliki bentuk dan rasa yang unik yang tentunya akan menjadi
syariah.
disedekahkan.
b. Weakness(Kelemahan)
2. Jika harga bahan utama naik maka produk pun akan ikut naik.
c. Opportunity (peluang)
3. Para konsumen pada era sekarang lebih mencari produk yang unik dan menarik
d. Threat(Ancaman)
7
Usaha kue kami ini juga memilki ancaman, diantaranya :
2. Konsumen akan merasa bosan tanpa adanya inovasi baik varian rasa maupun
toping.
Segmentasi pasar dari produk yang kami buat untuk mahasiswa karena
cenderung menyukai makanan praktis. Pangsa pasar terhadap UMKM yang
bertujuan untuk menambah produk UMKM juga sebagai pengenalan Ogora.
Bazar yang menjadi sorotan utama dalam pengenalan produk yang dilakukan oleh
pelaku usaha dengan tujuan yang sama yaitu untuk pengenalan produk juga
sebagai tambahan menu yang menarik pada bazar serta Ogora yang enak untuk
dikonsumsi oleh para konsumen. Konsumen bisa memesan dan memilih Ogora
melalui media online seperti instagram, whatsapp, line, dsb.
Target pasar pada periode awal kami menargetkan pada Mahasiswa,
Koperasi, Kedai dan Reseller.
3.9.2 Pembiayaan
8
4. Biaya dan Harga Per-Unit
6. Analisis Keuntungan
7. Pengembalian Modal.
3.10.1 Lokasi
media social seperti Instagram, Facebook, WhatsApp dll sebagai salah satu sarana
Untuk usaha awal, sumber daya manusianya terdiri dari empat orang yang
bagian pemasaran.
9
melakukan penambahan tim dan tempat produksi. Pasar yang lebih besar tentunya
akan lebih menjanjikan investor untuk melakukan kerjasama. Serta semakin besar
pasar maka akan semakin banyak pekerja dan semakin berkurangnya
pengangguran produktif dari para masyarakat.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma,
Menggagas Bisnis Islami, Jakarta: Gema Insani Press, 2002.
Muslich, Etika Bisnis Islami; Landasan Filosofis, Normatif, dan
SubstansiImplementatif, Yogyakarta: Ekonisia Fakultas Ekonomin UII, 2004.
https://www.academia.edu/37991320/Ajaran_tentang_kepercayaan_the_Spirit_of
_trust_Dalam_ekonomi_Islam.docx (Diakses pada 18 April 2020, pukul 01.00
Wib)
iv