Spesifikasi Teknis Polder Bojongsoang - 2 PDF
Spesifikasi Teknis Polder Bojongsoang - 2 PDF
SPESIFIKASI TEKNIS
SITUASI
1. Pembangunan bangunan polder Bojongsoang kabupaten Bandung ini
akan dilaksanakan di lokasi Bojongsoang Kab Bandung.
2. Calon Pemborong wajib meneliti situasi medan terutama kondisi tanah,
sifat dan luasnya pekerjaan dan hal-hal lain yang berpengaruh terhadap
penawarannya,disamping ketentuan-ketentuan dalam RKS.
3. Kelalaian dan kurang ketelitian dalam hal ini tidak dapat diajukan alasan
untuk mengajukan alasan klaim dikemudian hari.
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang harus dilaksanakan pada lokasi tersebut diatas meliputi
pekerjaan:
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan galian tanah, sheet pile, Tiang pancang, pemasangan
Aggregate base class A disamping jalan, pemasangan paving block,
pekerjaan jalan beton.
3. Bangunan
I. Bangunan Rumah Pompa lengkap dengan fasilitasnya, polder
II. Bangunan Rumah jaga ( 1 unit),
III. Public Facility (pertamanan), Area Parkir dari lantai beton, Box
Culvert .
IV. Normalisasi sungai Ciputat (termasuk inlet , outlet, jembatan).
PERSIAPAN PELAKSANAAN
Untuk menjamin mutu dan kelancaran pekerjaan pemborongan harus
menyediakan:
1. Pelaksana ahli yang mengerti gambar dan cara-cara pelaksanaan.
2. Pelaksana yang terampil dalam bidang pekerjaan
3. Alat Berat untuk galian tanah, Pompa air, Alat pemadatan tanah, alat-
alat pengukuran seperti waterpas, scafolding, dan alat-alat bantu
lainnya yang diperlukan untuk ketelitian, kerapihan, ketepatan
pekerjaan.
1
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Papan Nama Proyek
a. Pemborong wajib membuat dan memasang papan nama proyek
dengan ukuran lebar 1,20 m panjang 2,40 m dari bahan yang tahan
2
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
3
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
a. Pada lokasi yang keadaannya lebih rendah dari nol peil yang
ditentukan harus diurug.
b. Tanah yang dizinkan untuk dijadikan urugan lokasi adalah tanah
merah butir.
4. Urugan Pasir Dibawah Lantai
a. Urugan pasir dibawah lantai boleh dilaksanakan setelah urugan
tanah di dalam ruangan selesai dikerjakan dan keadaan rata dan
padat.
b. Urugan pasir dibawah harus dilaksanakan dibawah semua ubin tebal
10 cm padat.
c. Sebelum lantai keramik dipasang lapisan pasir harus disirami,
diratakan dan dipadatkan dengan mesin pemadat (compactor) dan
pasir harus dibersihkan dari akar-akaran dan kotoran.
2. Referensi :
Seluruh pekerjaan pemasangan batu kali harus mengikuti ketentuan-
ketentuan yang berlaku.
3. Material :
a. Batu kali yang digunakan adalah batu kali dengan kualitas baik.
b. Adukan Bahan yang dipergunakan untuk adukan harus memenuhi
syarat -syarat sebagai berikut :
1) Pasir harus bersih, tajam dan bebas dari tanah liat ataupun
kotoran kotoran lain.
2) Semua p.c. yang digunakan harus berasal dari satu merk
3) Air yang digunakan harus bersih, segar, tawar dan bebas dari
benda-benda yang merusak seperti : minyak, asam, basa dan
lain-lain zat organik., Bila perlu dinyatakan Hasil Lab
Perindustrian setempat.
4
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
4. Pemasangan :
a. Semua bahan-bahan yang dipakai dan cara pengerjaannya harus
atas persetujuan Konsultan pengawas/Direksi Lapangan.
b. Batu kali sebelum dipasang harus dibasahi dengan air dan di
bersihkan dari kotoran
c. Air yang dipergunakan untuk seluruh pekerjaan pasangan harus air
bersih dan tawar.
d. Pekerjaan pasangan harus mempunyai ikatan yang baik, lubang-
lubang diantara batu-batu besar harus diisi dengan adukan dan
batu-batu pecahan kecil.
e. Perbandingan bahan dalam adukan harus 1 pc : 4 pasir untuk
pasangan batu kali.
5
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
Pasir harus terdairi dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan
- bahan organis, lumpur dan sebagainya;dan harus memenuhi
komposisi butir serta kekerasan yang dicantumkan dalam SNI 03-
6820-2002.
c. Koral Beton/Split
Digunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak berpori serta
mempunyai gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat SNI 03-
1969-1990. Penyimpanan/penimbunan pasir dan koral beton harus
dipisahkan satu sama lain, hingga kedua bahan tersebut dijamin
mendapatkan perbandingan adukan bahan yang tepat.
d. Air :
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak
mengandung minyak, asam, alkali dan bahan-bahan organis/ bahan
lain yang dapat merusak beton dan harus memenuhi SNI 03-1969-
1990 Apabila dianggap perlu Perencana / Owner dapat meminta
pada Kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di laboratorium
pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.
e. Besi Beton :
Digunakan mutu U24, U36, U39.Besi harus bersih dari lapisan
minyak/lemak dan bebas dari cacat seperti serpih-serpih.
Penampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan SNI 07-
2052-2002. Bila dipandang perlu Kontraktor diwajibkan untuk
memeriksakan mutu besi beton kelaboratorium pemeriksaan bahan
yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.
Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :
1. Peraturan-peraturan / standard setempat yang biasa dipakai
2. Peraturan-peraturan Beton bertulang Indonesia SNI 03-2847-
2002
3. Peraturan Semen Portland Indonesia SNI 15-2049-2004
4. Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun
tertulis yang diberikan Perencana / Owner.
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
a. Mutu beton yang tercapai dalam pekerjaan beton bertulang adalah
7,4 MPa (K100) dan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan
dalam SNI 03-6883-2002.
b. Pembesian
1. Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau yang
dibengkokkan , sambungan kait-kait dan pembuatan sengkang
(ring), persyaratanya harus sesuai dengan SNI 07-2052-2002.
6
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
7
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
8
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
9
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
10
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
PEKERJAAN PLESTERAN
a. Lingkup Pekerjaan
1. Termasuk dalam pekerjaan plesteran dinding ini adalah
menyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk
alat-alat bantu dan angkut yang diperlukan untuk pekerjaan
plesteran, sehingga dapat dihasilkan pekerjaan yang bermutu
baik.
2. Pekerjaan plesteran dinding dilakukan pada permukaan
dinding bagian dalam dan luar serta seluruh detail yang
ditunjukkan /disebutkan dalam gambar.
b. Persyaratan Bahan
1. Semen portland harus SNI 15-2049-2004
2. Pasir harus memenuhi SNI 1969:2008
3. Air harus memenuhi SNI 03- 3449-2002
4. Penggunaan adukan plesteran :
5. Adukan 1 pc : 3 pasir dipakai untuk plesteran rapat air.
6. Adukan 1 pc : 5 pasir digunakan untuk seluruh plesteran
dinding lainnya.
7. Seluruh permukaan di finish acian dari bahan PC.
a. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Plesteran dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dari bahan
yang digunakan sesuai dengan petunjuk dan persetujuan
Konsultan Pengawas/Direksi dan persyaratan tertulis dalam
uraian dan syarat pekerjaan ini.
2. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan
dinding beton atau pasangan dinding batu bata telah
11
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
12
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
13
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
PEKERJAAN CAT
1. Cat Tembok (emulsi)
a. Cat tembok digunakan untuk dinding luar.
b. Cat dinding luar menggunakan cat yang khusus untuk eksterior
c. Pengecatan dinding bagian dalam, dilakukan setelah pekerjaan
siar-siar selesai dikerjakan.
14
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
15
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
16
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
17
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
PEKERJAAN ACUAN/BEKISTING
1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan,
pengangkutan dan pelaksanaan untuk menyelesaikan semua pekerjaan
beton sesuai dengan gambar-gambar konstruksi, dengan
memperhatikan ketentuan tambahan dari arsitek dalam uraian dan
syarat-syarat pelaksanaannya.
18
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
2. Persyaratan Bahan.
Bahan acuan yang dipergunakan dapat dalam bentuk : beton, baja,
pasangan bata yang diplester teakwood/multiplek atau kayu. Pemakaian
bambu tidak diperbolehkan. Lain-lain jenis bahan yang akan
dipergunakan harus mendapat persetujuan tertulis dari
Pengawas/Direksi terlebih dahulu. Acuan yang terbuat dari kayu harus
menggunakan kayu jenis meranti atau setaraf.Ukuran kayu yang
digunakan tergantung dari perencanaan struktur dengan tebal multiplek
minimum 9 mm.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan.
a. Perencanaan acuan dan konstruksinya harus direncanakan untuk
dapat menahan beban-beban, tekanan lateral dan tekanan yang
diizinkan seperti tercantum pada “Recommended Practice For
Concrete formwork” (ACI. 347-68) dan peninjauan terhadap beban
angin dan lain-lain, peraturan harus dikontrol terhadap Peraturan
pembangunan Pemerintah Daerah setempat.
b. Semua ukuran-ukuran penampang Struktur beton yang tercantum
dalam gambar struktur adalah ukuran bersih penampang beton,
tidak termasuk plesteran/finishing.
c. Sebelum memulai pekerjaan, Pemborong harus memberikan gambar
dan perhitungan acuan serta sample bahan yang akan dipakai, untuk
disetujui oleh Direksi/Pengawas.
Pada dasarnya tiap-tiap bagian bekisting, harus mendapat
persetujuan tertulis dari Direksi/Pengawas, sebelum bekisting dibuat
pada bagian itu.
d. Acuan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak ada
perubahan bentuk dan cukup kuat menampung beban-beban
sementara maupun tetap sesuai dengan jalannya pengecoran beton.
e. Susunan acuan dengan penunjang-penunjang harus diatur
sedemikian rupa sehingga memungkinkan dilakukannya inspeksi
dengan mudah oleh Pengawas/Direksi. Penyusunan acuan harus
sedemikian rupa hingga pada waktu pembongkarannya tidak
menimbulkan kerusakan pada bagian beton yang bersangkutan.
f. Cetakan beton harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran yang
melekat seperti potongan-potongan kayu, potongan-potongan
kawat, paku, sisa gergaji, tanah dan sebagainya.
g. Acuan harus dapat menghasilkan sebagian konstruksi yang ukuran,
kerataan/ kelurusan, elevasi dan posisinya sesuai dengan gambar-
gambar konstruksi.
h. Kayu acuan harus bersih dan dibasahi terlebih dulu sebelum
pengecoran. Harus diadakan tindakan untuk menghindarkan
terkumpulnya air pembasahan tersebut pada sisi bawah.
19
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
20
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
21
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
22
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
23
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
24
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
25
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
e. Kualitas Beton
1. Kecuali bila ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton normal
yang digunakan minimal memenuhi fc’ = 25,00 MPa (tegangan
tekan hancur karakteristik untuk silinder beton ukuran diameter
15 cm dan tinggi 30 cm pada usia 28 hari).
2. Untuk pengecoran pelat yang lebar/luas, maka untuk
menghindarkan/ meminimalkan retak-retak akibat susut, maka
pengecoran harus dilakukan dalam pentahapan dengan pola
papan catur, urutan pekerjaan harus diusulkan oleh Kontraktor
untuk mendapat persetujuan tertulis dari Direksi/Pengawas.
3. Pemborong harus memberikan jaminan atas kemampuannya
membuat kualitas beton ini dengan memperhatikan data-data
pengalaman pelaksanaan dilain tempat dan dengan mengadakan
trial-mix di Laboratorium.
4. Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji berupa
selinder beton, menurut ketentuan-ketentuan yang disebut dalam
Peraturan Beton Indonesia mengingat bahwa W/C factor yang
sesuai disini adalah sekitar 0,25-0,55 maka pemasukan adukan
kedalam cetakan benda uji dilakukan menurut Peraturan Beton
Indonesia tanpa menggunakan penggetar.
Pada masa-masa pembetonan pendahuluan harus dibuat
minimum 1 benda uji per 1,5 m3 beton hingga dengan cepat
dapat diperoleh 20 benda uji yang pertama. Pengambilan benda
uji harus dengan periode antara yang disesuaikan dengan
kecepatan pembetonan.
5. Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data-data
kualitas beton yang dibuat dengan disahkan oleh
Direksi/Pengawas dan laporan tersebut harus dilengkapi dengan
perhitungan tekanan beton karakteristiknya.
6. Laporan tertulis tersebut harus disertai sertifikat hasil uji dari
Laboratorium.
26
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
27
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
28
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
29
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
e. Pengecoran Beton.
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada
bagian-bagian struktur dari pekerjaan beton, Kontraktor harus
mengajukan permohonan izin pengecoran tertulis kepada
Direksi/Pengawas minimum 3 (tiga) hari sebelum tanggal/hari
pengecoran.
- Permohoan izin pengecoran tertulis tersebut hanya boleh
diajukan apabila bagian pekerjaan yang akan dicor tersebut
sudah “siap” artinya Pemborong sudah mempersiapkan
bagian pekerjaan tersebut sebaik mungkin sehingga sesuai
dengan gambar dan spesifikasinya.
- Atas pertimbangan khusus Direksi/Pengawas dan pada
keadaan-keadaan khusus misalnya untuk volume pekerjaan
yang akan dicor relatif sedikit/kecil dan sederhana maka izin
pengecoran dapat dikeluarkan lebih awal dari 3 (tiga) hari
tersebut.
- Izin pengecoran tertulis yang sudah dikeluarkan dapat
menjadi batal apabila terjadi salah satu keadaan seperti
berikut :
a) Izin pengecoran tertulis telah melewati 7 (tujuh) hari dari
tanggal rencana pengecoran yang disebutkan dalam izin
tersebut.
b) Kondisi bagian pekerjaan yang akan dicor sudah tidak
memenuhi syarat lagi misalnya tulangan, pembersihan
bekisting atau hal-hal lain yang tidak sesuai gambar-
gambar dan spesifikasi.
- Jika tidak ada persetujuan tertulis dari Direksi/Pengawas,
maka Pemborong dapat diperintahkan untuk menyingkirkan/
membongkar beton yang sudah dicor tanpa persetujuan
tertulis dari Direksi/Pengawas atas biaya Pemborong sendiri.
2. Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran
dengan menggunakan cara (metode) yang sepraktis mungkin,
sehingga tidak memungkinkan adanya pengendapan aggregat
dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar.
Penggunaan alat-alat pengangkut mesin haruslah mendapat
persetujuan tertulis dari Direksi/Pengawas, sebelum alat-alat
tersebut didatangkan ketempat pekerjaan. Semua alat-alat
pengangkut yang digunakan, pada setiap waktu harus
dibersihkan dari sisa-sisa adukan yang mengeras.
3. Pengecoran beton harus disesuaikan dengan metode kerja yang
ditetapkan sesuai gambar rencana.
30
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
31
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
g. Siar Pelaksanaan.
1. Posisi dan pengaturan siar pelaksanaan harus sesuai dengan
peraturan beton yang berlaku dan mendapat persetujuan tertulis
dari Direksi/Pengawas.
Umumnya posisi siar pelaksanaan terletak pada 1/3 bentang
tengah dari suatu konstruksi. Bentuk siar pelaksanaan harus
32
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
33
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
34
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
35
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
ini sudah mencakup harga bahan upah kerja dan pekerja tambahan yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini.
36
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
D. Data Pompa
B.1 Data Pompa
No Type Horizontal Shaft Mixed Flow Volute Pump
1 Kapasitas Pompa (18 m3/menit)
2 Head Pompa 6m
3 Daya Pompa 31,44 kW disediakan 45 kW
4 Jumlah Pompa 2 unit
5 Pola Operasi 1 unit beroperasi dan 1 unit standby
37
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
E. Perlengkapan Standar
Buku petunjuk pengoperasian pompa Panel lokal
D. Jaminan
Masa pemeliharaan berlaku selama 365 hari setelah barang
diserahkan sesuai Berita acara Serah Terima.
38
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
6. MEMASANG
I. Umum
Ukuran
M6 Drat Kunci Moment7A4–70/1.4462
M8 1
M10 7
3
M12 5
6
M16 0
15
M20 0
29
M24 0
27
M27 8
40
M30 9
55
4
7. Pelaksanaan Pemasangan
39
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
40
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
8. Pintu Air
Proses pemasangan pada Pintu air akan dilaksanakan sebagai berikut:
Pembongkaran dan langsir ke lokasi pemasangan
a. Alat angkat harus dipersiapkan tidak kurang dari satu hari sebelum
material tiba di lokasi
b. Seluruh komponen Pintu air yang telah tiba di lokasi dibongkar dan
disimpan dilokasi penyimpanan yang telah disediakan dengan
menggunakan box gawang (lifting manual) atau alat angkat lainnya.
c. Setiap komponen yang akan dipasang harus dilangsir dari lokasi
penyimpanan ke lokasi pemasangan dengan menggunakan alat
transportasi yang telah tersedia .
Persiapan kerja
a. Sebelum pelaksanaan pemasangan dimulai akan dilaksanakan
pemeriksaan bersama untuk pekerjaan sipil yang telah diselesaikan
dengan disaksikan oleh kontraktor mekanikal dan konsultan
berkaitan.
Kondisi lokasi pemasangan (kering atau basah)
Dimensi dari block out yang sudah ada.
Datum line, senterline dan Clear span yang ada.
Pastikan bahwa selama pelaksanaan kerja, lingkungan sekitar
lokasi pemasangan telah aman.
b. Kemungkinan apakah adanya chipping, blok out telah sesuai dengan
gambar blok out yang disetujui.
c. Permintaan pemasangan harus diajukan ke Konsultan proyek tidak
kurang dari 1 hari sebelum pelaksaanan dengan dilampiri prosedur
pemasangan yang terkait lengkap dengan rencana pemasangannya.
d. Tempatkan alat – alat bantu sementara (jika diperlukan), alat – alat
pemasangan dan kelengkapan lainnya seperti penerangan dan tenda
untuk keselamatan dan kenyamanannya.
Gate Leaf
41
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
42
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
E. PAGAR BRC
Pagar BRC Terbuat dari lembaran JKBL BRC, setelah dibentuk kemudian
digalvani dengan cara “HOT DIP” (celup panas 465 0C).
43
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
Pengukuran dan Pembayaran pekerjaan pagar BRC berdasarkan harga satuan per
meter seperti yang diajukan dalam Rencana Anggaran Biaya, harga satuan ini
sudah mencakup harga bahan upah kerja dan pekerja tambahan yang diperlukan
untuk melaksanakan pekerjaan ini.
44
SPESIFIKASI TEKNIK
DETAIL DESAIN POLDER BOJONGSOANG
45